Professional Documents
Culture Documents
(PESERTA) BEDAH 2 - MANTAP Februari 2017 PDF
(PESERTA) BEDAH 2 - MANTAP Februari 2017 PDF
Contributor:
dr. Andreas W. Wicaksono
dr. Anindya K. Zahra
dr. Rizky Atmagusta
dr. Benedictus Anindita S.
dr. Alexey Fernanda N.
dr. Mufid Arifin
dr. Galih Prasetya S Batch Februari 2017 – Mantap ©
Orthopaedic Urologic
Surgery Surgery
Digestive Oncology
Surgery Surgery
General
Surgery
ORTHOPAEDIC SURGERY
Initial management for Trauma
Reassess Reassess
Fraktur
• Deskripsi Fraktur :
– Hubungan dengan jaringan sekitar (open/closed)
– Orientasi (transverse, oblique, spiral)
– Lokasi (dorsal, volar, metaphysis, diaphysis, epiphysis middle/shaft, dll)
– Nama tulang
LOOK (Inspection)
Symetricity right-left
Swelling, wound, deformity (angulation, rotation, shortening), abnormal
movement, discoloration (ecchymoses)
Bone exposure
Posture and colour of distal extremity
FEEL (Palpation)
Localized tenderness
Distal neurological status (S&M), pulsation
Aggravation of pain and muscle spasm during even the slightest passive movement
Feeling and listening the crepitus unnecessary -> Xray Diagnosis more
reliable
Move
Move joint distal to injury
Imaging – X-Ray – “Rule of Two”
Two views
• Anteroposterior and lateral view
Two joints
• Joints above and below the fracture must both be included on
the x-ray films.
Two limbs
• X-rays of the uninjured limb are needed for comparison
• In children, the appearance of immature epiphyses may
confuse the diagnosis of a fracture
Imaging – X-Ray – “Rule of Two”
Two injuries
• Severe force often causes injuries at more than one level.
• Thus, with fractures of the calcaneum or femur it is
important to also x-ray the pelvis and spine.
Two occasion
• Before and after reduction
• Soon after injury and several weeks later (some fractures
are notoriously difficult to detect soon after injury)
Special Type Of Fracture
Fraktur Pediatrik
GREENSTICK
INKOMPLIT TORUS/BUCKLING
FRAKTUR
PEDIATRIK
KOMPLIT BOW
Greenstick Fracture
• Fracture yang terjadi karena adanya tekanan longitudinal yang melebihi kemampuan
tulang untuk rekoil ke posisi normal sehingga menyebabkan terjadinya lengkungan.
Fraktur Lempeng Epifisis – Salter
Harris
Supracondylar Fracture Of Humerus
• Fraktur yang paling sering terjadi pada anak –
anak
• Terdapat 2 tipe fraktur :
– Ekstensi ( TIPE TERBANYAK )
– Fleksi
• Perlu diperhatikan, pada kasus ini sering tidak
tampak garis fraktur yang nyata, oleh karena
itu perlu dilakukan evaluasi dalam 1 minggu
paska trauma.
Supracondylar Fracture of Humerus
Supracondylar Fracture of Humerus
• untuk injury hip, thigh, knee Stiff wire atau pin dimasukkan di belakang tibial
tubercle
• Fraktur tibia pin dimasukkan ke calcaneus
Cast Splintage
• Paling sering mengunakan Plaster of Paris (GIPS)
• Circular Cast
– Jangan terlalu kencang risiko tight cast (vascular
compression) dan pressure sore
• Tight cast nyeri difus
• Pressure sore pada daerah penonjolan tulang yang
tertutup gips. nyeri lokal pada lokasi tekanan
Fraktur yang tidak stabil dan cenderung mengalami redisplace setelah reduksi
• Midshaft fracture of forearm
Fraktur patologis
• Penyakit tulang memperlambat penyembuhan
Multiple fractures
Ununited fracture
Figure-of-8 bandage
ORIF
OPEN FRACTURE
Fraktur Terbuka
• Adanya hubungan antara tulang yang fraktur
dengan dunia luar melalui luka traumatik
– Luka besar tanpa tereksposnya tulang yang fraktur
≠ fraktur terbuka
• Kontaminasi dan risiko infeksi tinggi
Klasifikasi Fraktur Terbuka (Gustilo)
• I luka kecil (< 1 cm), bersih, cedera jaringan lunak minimal tanpa crushing,
fraktur non-kominutif
• II luka 1-10 cm, tanpa hilangnya kulit penutup luka (skin flap), cedera jaringan
lunak tidak banyak, moderate crushing, moderate comminution
• III luka laserasi luas (> 10 cm), kerusakan kulit dan jaringan lunak luas, high
energy injury.
– IIIA laserasi luas, namun tulang yang fraktur masih dapat ditutup oleh jaringan lunak
– IIIB periosteal stripping ekstensif, fraktur tidak dapat ditutup tanpa flap jaringan
– IIIC terdapat cedera arteri yang memerlukan repair, dengan atau tanpa cedera jaringan lunak
Fraktur terbuka III termasuk farmyard injuries, fraktur dengan luka tembak, fraktur pada lingkungan yang
terkontaminasi
Manajemen Fraktur Terbuka
ATLS (initial trauma survey & resuscitation)
• Safe the life then safe the limb
Pencegahan infeksi
• Antibiotik profilaksis (IV, lokal), profilaksis tetanus, debridemen
luka
Stabilisasi fraktur
• Internal or external
•Flouroquinolones
• should be used for fresh water wounds or salt water wounds
Antibiotics (other • can be used if allergic to cephalosporins or clindamycin
considerations) •Doxycycline and ceftazidime
•can be used for salt water wounds
KOMPLIKASI FRAKTUR
Visceral Injury
Neurovascular
compromised
Early
Infection
Compartement
syndrome
Fracture
complication
Delayed union
Non union
Late
Mal union
Avascular
Necrosis
KOMPLIKASI FRAKTUR - Early
Cedera Saraf Akibat Fraktur
• Fraktur collum chirurgicum
(surgical neck) nervus axillaris
Avascular Necrosis
• Nama lain osteonecrosis.
• Merupakan kematian bone tissue akibat
kurangnya aliran darah
• Paling sering muncul pada fracture column
femoris
Caput femoris mengalami • Bagian yg memiliki faktor resiko untuk terjadi
avascular necrosis akibat hilangnya
aliran darah • Proximal schapoid pada fracture wrist
• Os lunatum pada dislocation os lunatum
• Corpus os tallus pada fracture column tallus
Avascular necrosis : Fraktur Collumn Femoris
A. Ligamentum Teres
A. Profunda Femoris
DISLOCATION
Dislokasi Panggul (Hip Dislocation)
Lachman Test
Ruptur Tendon Achilles
• Sering terjadi pada
dewasa (40-50 tahun)
• Laki-laki > perempuan
• Mekanisme cedera :
dorsifleksi paksa pada
kaki yang plantarfleksi
– Aktivitas olahraga =
basket, tenis, berenang
Ruptur Tendon
Achilles-cont’d
• Sudden “snap” in heel
• Nyeri akut berat di
belakang tumit
• Tidak mampu plantarfleksi
• Gap in tendon
• Palpable swelling
• Tes Thompson (+)
Codman’s triangle
Extraosseous
mass
“ONION PEEL”
Osteoporosis
• Penyakit tulang metabolik dan sistemik
yang ditandai oleh penurunan massa
tulang dan kerusakan mikroarsitektur
dari jaringan tulang
• Kerapuhan tulang rentan
fraktur (fraktur patologis)
• Bone density : -2.5 SD or below
Osteoporosis
• OSTEOPOROSIS PRIMER
– Osteoporosis postmenopausal terjadi karena
kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang
membantu mengatur pengangkutan kalsium ke
dalam tulang pada wanita.
– Osteoporosis senilis terjadi karena
kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan
ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang
dan pembentukan tulang yang baru.
• OSTEOPOROSIS SEKUNDER
– Cushing's disease, hyperthyroidism, hyperparathyroidism,
hypogonadism, kelainan hepar, kegagalan ginjal kronis,
kurang gerak, kebiasaan minum alkohol, pemakai obat-
obatan/corticosteroid, kelebihan kafein, merokok
Insidensi Fraktur Patologis akibat
Osteoporosis
Vertebral
Fracture
Forearm
Fracture
Hip
Fracture
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
• TB ekstraparu, vertebra merupakan lokasi TB
tulang tersering
• Hanya 20% pasien spondilitis TB yang memiliki TB
paru
• Mycobacterium tuberculosis dapat mencapai
vertebra secara hematogen, limfogen,
penyebaran dari paru
• Lokasi = vertebra thorakalis bawah dan lumbalis
• 10-45% kasus spondilitis TB menyebabkan defisit
neurologis serius
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
• Gejala klasik TB lemas, penurunan nafsu
makan, penurunan BB, keringat malam hari,
demam subfebris
• Deformitas kifosis, small knuckle kyphosis pada
palpasis processus spinosus, GIBBUS, cold
abscess
Spondylosis Spondylolysis Spondylolisthesis
Natural aging process Defect/fracture of pars Displacement of vertebra
of spine interarticularis
(degenerative) vertebra
Asymptomatic • Insidious onset of low • Insidious onset of low
to pain or back pain, worse with back pain, worse with
radiculopathy activities activities
• Radicular symptoms
• Sensory/motor deficit
Osteophyte, joint “scottie dog” appearance Anterior displacement
space narrowing
UROLOGIC SURGERY
Benign Prostatic Hyperplasia
Manifestasi klinis
• Nephrolithiasis
• Ureterolithiasis
• Vesicolithiasis
• Urethrolithiasis
Lokasi Gejala
GINJAL Nyeri regio flank / nyeri pinggang, dapat berupa
(Nephrolithias -Nyeri kolik akibat aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, atau
is) -Non-kolik akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi pada
ginjal
- Nyeri ketok kostovertebra (+), massa ginjal (bila hidronefrosis)
URETER Nyeri pinggang kolik (akibat peristaltik) dan menjalar (nyeri alih), tergantung
(Ureterolithias letak batu :
is) - Ureter proksimal pinggang setinggi pusar (T10)
- Ureter media medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
- Ureter distal ujung penis (S2-3), + disuria
VESICA -Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)
(Vesicolithiasi -Miksi tiba-tiba berhenti dan menjadi lancar kembali dengan perubahan
s) posisi tubuh.
- Nyeri berkemih pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, atau kaki
-Anak sering mengeluh enuresis nokturna, sering menarik-narik penisnya
(laki-laki) atau menggosok-gosok vulva (perempuan)
URETHRA Miksi tiba-tiba berhenti, retensi urin.
(Urethrolithia -Batu pada urethra anterior benjolan keras di penis, atau tampak di
sis)
meatus uretra eksterna. Nyeri pada glans penis.
- Batu pada urethra posterior nyeri pada perineum atau rektum
Urinary Tract Referred Pain
Jenis-jenis Batu
• f
Urinalisis
• Hematuria, kristal, tanda infeksi
Radiologi
• BNO / KUB hanya untuk batu radioopak (kalsium, sistin, staghorn)
• IVP bisa untuk batu radiolusen / non-opak (asam urat)
• USG aman untuk ibu hamil dan pasien yang memiliki kontraindikasi IVP.
Dapat melihat semua batu (radioopak atau radiolusen pada BNO)
• Pyelografi antegrade/retrograde bila fungsi voiding terganggu (misal
pada obstructive uropathy)
• CT scan gold standard batu saluran kemih
BNO
USG
Tatalaksana Urolithiasis
Indikasi pengeluaran batu aktif
• Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah
• Adanya obstruksi saluran kemih persisten
• Ukuran batu >15 mm
• Adanya infeksi
• Nyeri menetap atau berulang
• Disertai infeksi
• Batu metabolik yang tumbuh cepat
• Adanya gangguan fungsi ginjal
• Keadaan sosial pasien
Pelarutan
• Batu asam urat, hanya terjadi pada urin yang asam (pH 6,2) alkalinisasi urindengan
Natrium bikarbonat. Lakukan terapi untuk hiperurisemia
Lithotripsi
Pembedahan
• Batu kaliks adanya hidrokaliks, nefrolitiasis kompleks, ESWL gagal
• Batu pelvis adanya hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat, staghorn calculi
• Batu ureter telah terjadi gangguan fungsi ginjal, nyeri hebat, impaksi ureter
• Batu buli-buli ukuran >3 cm
Tumor Ganas Buli-buli
• Bentuk terbanyak transitional
cell carcinoma
• Faktor risiko laki-laki, merokok,
penggunaan zat pemanis buatan,
ISK, paparan zat kimia (substansi
amine aromatic di industri cat,
tekstil, karet)
• Klinis
– PAINLESS GROSS HEMATURIA
– Gejala iritatif frekuensi, urgensi,
disuria
– Penurunan berat badan, anoreksia
– Nyeri tulang, nyeri pada pelvis,
edema ekstremitas bawah, nyeri
pinggang
Ruptur Urethra - Anatomi
Tipe :
• Extraperitoneal rupture
• Intraperitoneal rupture
• Combined
Pemeriksaan Penunjang :
• Kateterisasi gross or less hematuria
• CT atau plain Film Cystogram
Extraperitoneal bladder rupture :
• Disebabkan trauma oleh arcus anterior pubicum,
os. Pelvis atau ligamentum puboprostaticum.
• Sistografi : ekstravasasi kontras di basis vesical,
didalam spatium perivesica.
Intraperitoneal Bladder Ruptur :
• Robekan pada bladder dome. Biasanya terjadi
ketika bladder terisi penuh.
• Sering tidak terdiagnosis karena urin mengalir ke
cavum intraperitoneal. Pasien bisa mengalami
abnormalitas metabolic dan elektrolit akibat
reabsorbsi urin. Beberapa pasien kesan anuri.
• Sistografi : ekstravasasi kontras ke cavum
peritoneum
Renal Trauma
• Etiology : trauma tumpul penetrating trauma
• Sign & symptoms : abdominal or flank pain,
Hematuria
Derajat Gambaran jejas
• Translumination test /
diapanoscopy
• Positive : Hydrocele
• Negative : mass, hernia scrotalis,
hematocele
Hipospadia & Epispadia
• Hipospadia defek
kongenital, ostium urethra
externum (OUE) terletak di
sisi ventral penis
– Tidak ditemukannya
preputium di sisi ventral.
Digantikan jaringan parut
yang menyebabkan
kontraktur ventral penis
(chordee)
• Epispadia defek
kongenital, ostium urethra
externum (OUE) terletak di
sisi dorsal penis
Tatalaksana Hipospadia
Anak dengan hipospadia sebaiknya jangan disirkumsisi
dahulu preputium dibutuhkan untuk rekonstruksi urethra
Tujuan utama
Terapi konservatif
• Perawatan preputium rutin
• Bila dapat diretraksikan parsial, lakukan retraksi rutin saat mandi dan
jaga kebershan glans penis
• Steroid topikal bisa digunakan selama 4-6 minggu untuk
meningkatkan retraktabilitas fimosis fisiologis
Sirkumsisi
• Fimosis fisiologis bukan indikasi sirkumsisi
• Indikasi sirkumsisi fimosis patologis, kegagalan terapi dengan
salep steroid, parafimosis, ISK berulang, balanoposthitis berat dan
berulang, fimosis fisiologis yang persisten hingga remaja
Parafimosis
• Preputium penis teretraksi di belakang glans
penis dan tidak dapat dikembalikan ke posisi
normalnya cincin konstriksi iskemia
• Kegawatan dalam urologi
• Bengkak dan nyeri penis Faktor Risiko
- Fimosis
- Prosedur
genitourinari
(kateter urin,
cystoscopy)
- Trauma penis
- Aktivitas seksual
Parafimosis - tatalaksana
Goal : mengurangi edem penis dan mengembalikan posisi
preputium.
Tatalaksana awal :
• Reduksi Manual : tekanan manual, ice pack secara intermiten, elastic dressing.
• farmakologi : injeksi hyaluronidase, granulated sugar
• Minimal-invasive : teknik “puncture”, aspirasi darah.
• Terapi bedah (jika sangat terkonstriksi) : emergency dorsal slit
• Menurut lokasi:
– Abdominal
– Inguinal
– Suprascrotal
Etiologi
• Obstruksi lumen appendix oleh hiperplasia limfoid, fecalith, corpus
alienum, neoplasma, striktur paska inflamasi
• Infeksi (biasanya bersifat hematogen)
Patofisiologi
• Obstruksi lumen sekresi mukus terus berlanjut dan kolonisasi bakteri
tekanan intraluminal naik pembuluh limfe dan vena terjepit
edema dan transudasi tekanan intraluminal semakin naik
arteri terjepit iskemia dan nekrosis perforasi
Appendicitis Akut - Gejala Klinis
Obturator sign
Diagnosis & Tatalaksana
• Preoperatif
observasi TTV, resusitasi
cairan, tirah baring,
puasa, antibiotik IV
spektrum luas
• Operatif
– Open Appendectomy =
insisi transversal
(Davis-Rockey) atau
insisi oblique
(McArthur-McBurney)
pada kuadran kanan
bawah
– Laparoscopic
appendectomy
Herring bone appearance Coiled spring Multiple air fluid level – step ladder appearance
Tatalaksana Ileus
Tatalaksana:
– Nil per os
(NPO)/dipuasakan
– Resusitasi cairan
& monitor Urin
output
– Pemasangan NGT
dekompresi,
mencegah aspirasi
– Serial abdominal
exam
• Laboratorium Filling
– Hb, fecal occult blood defect
testing (FOBT)
– CEA (Carcinoembryonic
Antigen. Kadar normal <
2,5 n/mL)
• Colon In Loop (CIL)
barium enema
– Filling defect, apple core
Apple core
appearance appearance
• Colonoscopy + Biopsi
Ca Caput Pankreas
• Nyeri epigastrik yang
menjalar ke punggung
• Anorexia, mual, muntah
• Penurunan berat badan
• Tahap awal jaundice
obstruktif, nyeri (-)
• Tahap lanjut nyeri (+)
• Tumor Marker CA 19-
9
Courvoisier law/sign = pembesaran kantung empedu yang tidak nyeri dan dapat
terpalpasi kemungkinan besar disebabkan oleh ca caput pankreas, bukan oleh batu di
saluran empedu.
Hernia Abdominalis
• 75% hernia abdominal
hernia inguinal
• Hernia inguinal dibagi
menjadi
– Hernia inguinalis
lateralis (HIL) / hernia
inguinalis indirek
2/3 kasus
– Hernia inguinalis
medialis (HIM) /
hernia inguinalis direk
1/3 kasus
Hernia reponibilis (reducible)
• Isi hernia MASIH DAPAT KELUARMASUK
• Protrusi isi hernia biasanya terjadi saat peningkatan tekanan intrabdomen (bersin, batuk, mengejan,
menangis, tertawa)dan posisi berdiri
• Protrusi isi hernia biasanya menghilang saat posisiberbaring
Hernia ireponibilis (irreducible)
• Isi hernia TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN ke ronggaasalnya
Hernia inkarserata
• Isi hernia TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN DAN TERJEPIT OLEH CINCIN HERNIA.
•GANGGUAN PASASE USUS (+). GEJALA ILEUS mual, muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen
kolik (hilang timbul)
Hernia strangulata
• Isi hernia TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN DAN TERJEPIT OLEH CINCIN HERNIA disertai gangguan aliran
arteri
• Adanya gangguan vaskularisasi akibat jepitan. Gejala NYERI ISKEMIK MENETAP, takikardia,
leukositosis, edema dan eritem pada kulit yang melapisi hernia, pasien tampak toxic, dehidrasi dan
demam
Hernia Inguinalis Lateralis
• Lokus minoris resisten = anulus
inguinalis internus / profundus /
lateral
• Isi hernia masuk melalui anulus
inguinalis internus memasuki
canalis inguinalis keluar
melalui anulus inguinalis
externus memasuki funiculus
spermaticus dan DAPAT TURUN
HINGGA SCROTUM (HERNIA
SKROTALIS)
• HIL kongenital akibat
processus vaginalis persisten
• HIL akuisita adanya
Keyword isi hernia DAPAT masuk peningkatan tekanan
hingga skrotum intraabdominal kronis
terbukanya anulus inguinalis
internus
Hernia Inguinalis Medialis
• Lokus minoris resisten
= Trigonum Hasselbach
• Hernia melalui dinding
inguinal yang disebut
trigonum Hasselbach
• Selalu didapat ketika
dewasa akibat
peningkatan tekanan
intraabdominal kronis
Keyword isi hernia TIDAK DAPAT
masuk hingga skrotum
dan kelemahan relatif
dinding inguinal
Trigonum Hasselbach = Dibentuk tepi musculus
rectus abdominis, arteri epigastrica inferior,
posterior
ligamentum inguinalis
Membedakan HIL dan HIM
• Finger Examination
Test
– Minta pasien berdiri
lalu masukkan jari
melalui skrotum
ikuti funiculus
spermaticus hingga
mencapai anulus
inguinalis externus
– Minta pasien mengejan
• Massa menyentuh
UJUNG JARI Hernia
inguinalis lateralis
• Massa menyentuh SISI
JARI Hernia
inguinalis medialis
Tatalaksana Hernia Inguinalis
Non Bedah
• Mencari dan memperbaiki faktor risiko yang menyebabkan
hernia (misal BPH, batuk kronis)
• Analgetik bila nyeri
Fibroadenoma
Solid lump
Malignancy
Diagnosis Banding Benjolan Payudara
Benigna Maligna
• Kenyal • Keras
• Nyeri +/- • Tidak nyeri
• Reguler, halus • Ireguler
• Mobile, tidak terfiksasi • Terfiksasi ke kulit/dinding
• Tidak ada skin dimpling dada
• Discharge lebih ke arah • Skin dimpling
kuning/hijau • Discharge bloody
• Tidak ada retraksi puting • Retraksi puting
• Ulkus
Diagnosis Banding Benjolan Payudara
Fibroadenoma Mammae (FAM)
• Usia muda (15-25 tahun)
• Benjolan soliter, bulat, ukuran 1-3 cm, batas tegas, kenyal, mobile, tidak nyeri
(non tender)
Lesi Fibrokistik Mammae
• Usia reproduktif (25-40 tahun)
• Benjolan kistik, batas tidak tegas, ireguler, tender, soliter / multiple, nyeri dan
membesar saat menjelang haid
Tumor Phyllodes
• Usia 40-50an tahun
• Secara klinis tumor jinak, mirip FAM
• Massa payudara yang berukuran besar, ukuran dapat mencapai 20-30 cm
• Pertumbuhan tumor cepat dan menyebabkan regangan kulit kulit payudara
tampak mengkilap. Histopatologis “LEAF-LIKE PATTERN”
Benjolan Payudara
Phyllodes tumor
Leaf-like pattern
Diagnosis Banding Benjolan Payudara
Mastitis
• Biasanya pada wanita menyusui
• Tanda inflamasi lokal aktif eritema, edema, nyeri, teraba hangat pada
payudara.
• Gejala sistemik demam, malaise, sakit kepala, nyeri otot
Abses Mammae
• Komplikasi mastitis
• Benjolan FLUKTUATIF, nyeri, eritema, edema, hangat. Gejala sistemik (+)
Galaktokele
• Pada wanita menyusui
• Massa berisi susu akibat sumbatan duktus laktiferus
• Tanda inflamasi (-)
Galactocele Abscess mammae
MASTITIS ABCESS MAMMAE GALACTOKELE
Inflamasi payudara saat masa Riwayat mastitis Massa berisi susu akibat
nifas. Paling sering sumbatan ductus lactiferous
disebabkan S. Aureus
Tanda inflamasi lokal aktif -> Benjolan eritema, bengkak, Massa solid, mobile, inflamasi
eritema, edema, tenderness, calor, FLUKTUASI, demam (-)
palor
Gejala sistemik -> demam,
malaise, myalgia
Terapi : Insisi dan DRAINAGE Aspirated
• Antibiotik (10-14 hari) Antibiotik sistemik ( antibiotic Ice packs and good
• Kompres hangat dan/atau tanpa drainage tidak mechanical support (well-
dingin (tergantung bermanfaat) fitting brassiere)
kenyamanan pasien)
• Masase Punggung
• Analgetik
• Lanjutkan menyusui dan
perbaiki teknik menyusui
(sangat membantu pada
mastitis ringan dan
Ca Mammae
• Tumor ganas pada payudara.
• Adenokarsinoma : jenis paling banyak
• Karsinoma invasif = sel tumor menembus
membrana basalis dan menyebar ke jaringan
sekitar
– Karsinoma duktal invasif (70%)
– Karsinoma lobular invasif
• Karsinoma in situ (Paget’s disease)
• Faktor risiko riwayat kanker payudara pada ibu
atau saudara kandung perempuan, riwayat
kanker payudara sebelumnya, menarche terlalu
awal, menopause terlambat, penggunaan KB
hormonal, hormonal replacement therapy
Ca Mammae
Peau d’orange
Imaging In Breast Lump
Ultrasonografi
• Cocok untuk pemeriksaan pada
wanita muda, dimana jaringan
glandular payudaranya masih
padat
• Dapat membedakan kista (fluid-
filled) dan tumor solid
• Sangat baik dalam mendeteksi
kista
• Tidak dapat mendeteksi
mikrokalsifikasi (tanda awal lesi
ganas)
Imaging In Breast
Lump
Mammografi
• Tidak begitu cocok pada wanita muda,
dimana jaringan glandular payudaranya
masih padat.
• Seiring bertambah tua, jaringan glandular
akan atrofi dan digantikan oleh lemak
• Lemak lusen, jaringan glandular dan
kanker opak. Sulit membedakan
jaringan kanker dari jaringan glandular
normal payudara pada mammografi
• Sangat baik dalam mendeteksi kalsifikasi
• Lesi kanker mikrokalsifikasi dan
spiculated
Sand-like microcalcification Spiculated
Kista Ganglion & Kista Baker
Predileksi Pergelangan tangan, pergelangan kaki, Posterior condylus medialis di antara otot
belakang lutut gastrocnemius caput medial dan otot
semimembranosus
Histopatologi Dense fibrous tissue, TIDAK DILAPISI DILAPISI SINOVIUM ATAU PUN
LAPISAN SYNOVIAL MAUPUN EPITELIAL. KARTILAGO PADA DINDINGNYA
Inflamasi dapat berkaitan dengan ruptur
kista
Lipoma
• Tumor jinak jaringan lemak
yang tersusun oleh lobulus
dan dipisahkan oleh jaringan
fibrosa
• Predileksi : bahu, pantat,
punggung, lengan atas
• Mobile (dapat digerakkan dari
dasar), pseudofluktuatif,
tidak nyeri, berlobul-lobul,
kulit di atasnya menyerupai
kulit jeruk
Kista Sebasea (Atheroma)
• Sumbatan pada muara saluran
kelenjar minyak folikel rambut
lemak menumpuk
membentuk bubur yang
dikelilingi jaringan ikat
• Predileksi : kepala, punggung,
plantar
• PUNGTA, bulat, fluktuatif, kistik
• Terletak subkutan, bebas dari
dasar, tetapi melekat pada
dermis dan lapisan di atasnya
Biopsy Tumor
Excisional or incisional biopsy
• In this type of biopsy, a surgeon cuts through the skin to remove the entire tumor with
certain margin of normal tissue (called an excisional biopsy) or a small part of a large
tumor (called an incisional biopsy).
Enucleation
• Surgical removal of a mass without cutting into or dissecting it. Eg: eye, oral pathology,
uterine fibroids (without hysterectomy)
FNA
• Does not require an incision
Core biopsy
• Uses needles that are slightly larger than those used inFNA
• Local anasthesia
• Sometimes uses a special vacuum tools to get larger core biopsies from breast tissue
GENERAL SURGERY
Trauma Abdomen-Tumpul
Trauma organ Peritonitis >24
berongga (hollow jam
viscous)
Regio abdomen
Trauma organ Peritonitis <8
padat (solid) jam