You are on page 1of 11

DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

I. Definisi dan Prinsip-prinsip Kesehatan Masyarakat


Istilah Public Health atau Kesehatan Masyarakat sering diartikan sebagai suatu status,
kondisi atau keadaan, tingkat atau derajat suatu masyarakat di suatu llingkungan wilayah
tertentu, atau dengan kata lain Kesehatan Masyarakat merupakan keadaan "masalah" kesehatan
yang ada dalam masyarakat atau sedang dihadapai oleh masyarakat tersebut. Masalah kesehatan
dalam masyarakat bukan hanya mengenai penyakit, kematian, kelahiran, kecacatan namun juga
menyangkut lingkungan kependudukan, perilaku, administrasi dan lain sebagainya.
Menurut C.E.A. Winslow, Public Health is the science and art of preventing disease,
prolonging life and promoting health and efficiency, throught organized community effort for the
sanitation of the environment, the control of communicable infection, the education of individual
in personal hygiene, the organization of medical and nursing services for the early diagnosis and
preventive treatment of disease, and the development of the social machinery to insure everyone
a standard of living adequate for the maintenance of health. So organizing these beneefit as
enable citizen to realize his birthright of health and longevity.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) mendefinisikan Ilmu Kesehatan
Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang meliputi
usaha-usaha peningkatan kesehatan masyarakat, keluarga maupun perorangan serta penyehatan
lingkungan hidupnya dalam bentuk fisik, biologis, sosio-ekonomis dan sosio-kultural dengan
menikit sertakan masyarakat.
Hanlon dalam Text-book of Public Health Administration mendefinisikan Public
Health is dedicated to the common attainment of the highest level of phiysical, mental and social
well-being and longevity consistent with available knowledge and resources at a given time and
place. It hold this goal as its contribution to the most effective total development and life of the
individual and his sociaty.
American Medical Association merumuskan Public Health is the art and science of
maintaining, protecting and improving the health of the people through organized community
effort. It includes those arrangements whereby the community provides medical services for
special groups of person and is concerned with prevention or control disease, with persons
requiring hospitalization to protect the community and with the medically indigent.
Dari definisi kesehatan masyarakat tersebut, terdapat beberapa prinsip yang
membedakan antara ilmu kedokteran dengan ilmu kesehatan masyarakat yaitu :
Ilmu Kesehatan Masyarakat
 Menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat promotive, preventive.
 Penekanan pada masyarakat baik sehat atau sakit
 Faktor lingkungan berperanan besar
 Upaya kesehatan sebagai upaya masyarakat yang teroganisir
 Masyarakat sebagai objek dan subjek
 Masalah kesehatan sebagai masalah multisektoral
II. Tahap Perkembangan Kesehatan Masyarakat
Pada hakekatnya Kesehatan Masyarakat telah dikenal sejak manusia ada namun
kesehatan masyarakat ini masih bersifat magis spiritual, artinya timbulnya penyakit selalu
dihubungkan dengan kutukan dewa, roh-roh jahat dan pengaruh setan. Oleh karena itu, untuk
mengobatinya dukun menggunakan acara ritual yang berisikan pembacaan mantra pada orang
sakit serta penggunaan ramuan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan disekitarnya.
Setelah kebudayaan manusia makin maju, maka pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan juga semakin berkembang. Pada tahun 5000 BC di India telah dikenal sistem
Kedokteran Ayurweda yang bersumber dari kitab Weda. Di daratan Tiongkok tahun 2700 BC
telah dikenal sistem pengobatan dengan menggunakan massage dan acupuntur, dasar-dasar
dietitik dan obat-obat tradisional. Sedang pada tahun 1500 BC di Mesir telah dicatat kurang lebih
800 ramuan yang didasarkan pada 700 macam obat-obatan untuk mengobati berbagai penyakit,
Imhotep dan Horus merupakan dewa kesehatan/kedokteran yang dipuja masyarakat Mesir kuno
pada waktu itu.
Pada zaman Yunani kuno kurang lebih 1200 BC Aesculapius dan Hygiea dianggap
sebagai dewa kesehatan karena mereka berdua telah meletakkan dasar-dasar pengobatan
penyakit, dimana Aesculapius menitik beratkan pada pengobatan penyakit sedangkan Hygiea
lebih menekankan pada aspek kebersihan lingkungan dalam pencegahan timbulnya penyakit.
Selanjutnya Hippocrates mencoba menguraikan tentang terjadinya penyakit disebabkan oleh
udara, iklim, makanan dan minuman, perilaku. Mulai pada zaman Romawi kuno, mereka telah
menggunakan sanitasi penyediaan air bersih dan membuat saluran untuk mengalirkan air tesebut.
Selain itu juga telah dibuat tempat-tempat pembuangan kotoran untuk mencegah timbulnya bau
yang tak sedap.
Kemudian pada permulaan abad pertama sampai dengan abad ke-7 kesehatan
masyarakat dirasakan makin penting karena berbagai macam penyakit menular mulai menyerang
sebagian besar penduduk dunia dan telah menjadi epidemi bahkan dibeberapa tempat telah
menjadi endemi. Penyakit Kolera tercatat sejak abad ke-7 menyebar dari Asia khususnya Timur
Tengah dan Asia Selatan ke Afrika. India sejak abad ke-7 tersebut telah menjadi pusat endemi
Kolera. Disamping itu Lepra juga telah menyebar mulai dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa
melalui para emigran.
Pada zaman pertengahan (500 - 1500 M) dunia ilmu kedokteran di Eropa mengalami
kemunduran yang disebabkan oleh reaksi yang berlebihan dari penganut agama kristen. Pada
masa ini pengobatan penyakit kembali lagi kepada kepercayaan lama yang bersifat takhayul.
Sehingga pada masa ini timbul beberapa wabah besar yang dikenal dengan nama Black Death
atau maut hitam yaitu timbulnya penyakit Sampar atau pes yang banyak menelan korban
manusia yaitu 60.000.000 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Walau mengalami
kemunduran, pada beberapa gereja/biara berhasil membangun institusi kedokteran dan pelayanan
pengobatan yang dipimpin oleh para pendeta biara/gereja.
Bila di Eropa mengalami kemunduran, dunia Arab pada tahun 800 - 1300 mengalami
kemajuan yang pesat dalam bidang kedokteran dan kesehatan, dimana pengobatan yang telah
dikembangkan pada zaman Yunani dan Romawi kuno semakin dikembangkan. Oleh karena itu
masa ini disebut juga The Golden Age of Islamic Medicine.
Setelah mengalami kemunduran, pada awal abad ke 16 ilmu kedokteran yang bersifat
empiris dan rasional mulai dikembangkan kembali. Pracastorius (1483-1553) mengajukan teori
"Contagion" yaitu tentang penularan penyakit dan menjelaskan terjadinya wabah. Kemudian
Anthony Van Leewenhoeks menemukan Mikroskop yang memungkinkan orang dapat melihat
jasad renik penyebab penyakit. Pada awal abad ke 18, muncul teori "Miasma" atau "uap" yang
keluar dari sesuatu yang membusuk atau dari buangan limbah yang tergenang sebagai penyebab
timbulnya penyakit.
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan
pada tahun 1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat Inggris terserang epidemi
kolera terutama terjadi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang miskin. Hasil dari
penyelidikan Edwin Chadwich menemukan bahwa penyebab timbulnya penyakit tersebut adalah
kondisi sanitasi yang jelek, air bersih yang tercemar dan kemampuan membeli makanan yang
rendah.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk
tenaga kesehatan yang profesional dan pada tahun 1893 John Hopkins mempelopori berdirinya
universitas yang didalamnya terdapat sekolah kedokteran.
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan
Belanda abad ke-16 dimana pada waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar
dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat. Namun di bidang Kesehatan Masyarakat yang
lain pada tahun 1807 Gubernur Jenderal Daendels telah dilakukan pelatihan dukun bayi dalam
praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka penurunan angka kematian bayi yang
tinggi pada waktu itu. selain itu pada tahun 1808 telah didirikan Militair Geneeskundig Dients
yang khusus untuk keperluan kedokteran militer dan ini dianggap sebagai fasilitas kesehatan
yang berlandaskan konsep kedokteran modern.
Kemudian pada tahun 1811 Thomas Stanford Raffles mendirikan Civil Medical
Service yang merupakan fasilitas kesehatan pertama yang melayani masyarakat umum dan pada
zaman ini juga dimulai program Vaksinasi dan pemberantasan penyakit kelamin. Dibawah
pemerintahan Belanda tahun 1817 didirikan Burgelyke Geeneskundig Dients yang melayani
kesehatan umum.
Pada tahun 1851 sekolah dokter Jawa didirikan oleh dr. Bosch dan dr. Bleeker, kepala
pelayanan kesehatan sipil dan militer di Indonesia yang kemudia terkenal dengan nama STOVIA
(School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi.
STOVIA inilah yang menjadi cikal bakal dari Universitas Indonesia. Pada tahun 1888 berdiri
Pusat Laboratorium Kedokteran di Bandung dan pada tahun 1938 berubah menjadi Lembaga
Eykman yang sangat berperan dalam pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar, gizi
dan sanitasi.
Usaha kesehatan masyarakat yang benar-benar tertuju pada penduduk pribumi dimulai
oleh Dr. J.L.Hydrich pada tahun 1924 ketika ia mulai melancarkan program pendidikan
kesehatan masyarakat untuk daerah pedesaan di Pulau Jawa. Dari pengamatannya terhadap
tingginya angka kematian dan kesakitan di Banyumas Purwokerto ditemukan bahwa penyebab
dari hal tersebut adalah kondisi sanitasi yang buruk. Masyarakat pada waktu itu membuang
kotoran disembarang tempat, padahal air yang digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari telah
tercemar akibat pembuangan kotoran tesebut. Selanjutnya ia berkesimpulan bahwa kondisi
sanitasi yang buruk tersebut disebabkan oleh prilaku masyarakat dan untuk itu perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Memasuki jaman kemerdekaan salah satu tonggak penting perkembangan kesehatan
masyarakat di Indonesia adalah diperkenalkannya Konsep Bandung (Bandung Plan) pada tahun
1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah. Dalam konsep ini mulai diperkenalkan bahwa dalam
pelayanan kesehatan masyarakat aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. Tahun 1956
dikembangkan “ proyek Bekasi “ oleh dr. Y. Sulianti sebagai proyek percontohan pelayanan bagi
pengembangan kesehatan masyarakat di pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat pelatihan
tenaga kesehatan. Pada tahun 1967 dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan
program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat Indonesia.
Kesimpulan dari seminar tersebut adalah disepakatinya sistem Puskesmas yang berkembang
hingga sekarang.
DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

Definisi dan Prinsip-prinsip Kesehatan Masyarakat


Public Health atau Kesehatan Masyarakat

Status, kondisi atau keadaan, tingkat atau derajat masyarakat


“ Masalah “ kesehatan : penyakit, kematian, kelahiran, kecacatan,
lingkungan kependudukan, perilaku, administrasi dan lain
sebagainya.

Menurut C.E.A. Winslow, Public Health is


the science and art of preventing disease, prolonging
life and promoting health and efficiency, throught
organized community effort for the sanitation of the
environment, the control of communicable infection,
the education of individual in personal hygiene, the
organization of medical and nursing services for the
early diagnosis and preventive treatment of disease,
and the development of the social machinery to
insure everyone a standard of living adequate for the
maintenance of health. So organizing these beneefit
as enable citizen to realize his birthright of health and
longevity.
IAKMI mendefinisikan Ilmu Kesehatan
Masyarakat adalah ilmu dan seni untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang
meliputi usaha-usaha peningkatan kesehatan
masyarakat, keluarga maupun perorangan serta
penyehatan lingkungan hidupnya dalam bentuk
fisik, biologis, sosio-ekonomis dan sosio-
kultural dengan mengikut sertakan masyarakat.

Hanlon dalam Text-book of Public Health Administration


mendefinisikan Public Health is dedicated to the common
attainment of the highest level of phiysical, mental and
social well-being and longevity consistent with available
knowledge and resources at a given time and place. It hold
this goal as its contribution to the most effective total
development and life of the individual and his sociaty.

American Medical Association merumuskan Public Health is the


art and science of maintaining, protecting and improving the health
of the people through organized community effort. It includes those
arrangements whereby the community provides medical services for
special groups of person and is concerned with prevention or control
disease, with persons requiring hospitalization to protect the
community and with the medically indigent.
Prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat
 Menekankan pada pemikiran dan tindakan yang bersifat
promotive, preventive.
 Penekanan pada masyarakat baik sehat atau sakit
 Faktor lingkungan berperanan besar
 Upaya kesehatan sebagai upaya masyarakat yang teroganisir
 Masyarakat sebagai objek dan subjek
 Masalah kesehatan sebagai masalah multisektoral

Tahap Perkembangan Kesehatan Masyarakat


Kutukan dewa, roh-roh jahat dan pengaruh setan Penyakit

Dukun
Kebudayaan maju Kesehatan semakin berkembang.
5000 BC di India telah dikenal sistem Kedokteran Ayurweda
2700 BC Di daratan Tiongkok massage dan acupuntur

1500 BC di Mesir telah dicatat kurang lebih 800


ramuan yang didasarkan pada 700 macam obat-
obatan
tep untuk mengobati berbagai penyakit.
dan H

1200 BC zaman Yunani kuno Aesculapius dan Hygiea


Aesculapius menitik beratkan pada pengobatan penyakit
Hygiea menekankan pada aspek pencegahan penyakit.
Hippocrates Udara, iklim, makanan dan minuman, perilaku

Penyakit
Sanitasi lingkungan, pembuangan air kotor, prilaku.
Zaman pertengahan Black Death : Pes

Teori Contagion, Miasma

Berkembang Kesehatan masyarakat


Perkembangan di Indonesia
Abad 16 cacar dan kolera
1807 Gub. Jend. Daendels : pelatihan dukun bayi
1808 Militair Geneeskundig Dients
1811 Civil Medical Service
1817 Burgelyke Geeneskundig Dients
1851 STOVIA
1924 Bandung Plan
1951 Proyek Bekasi
1967 Puskesmas
KESEHATAN MASYARAKAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN
KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT

I. Konsep Sehat dan Sakit


Sehat sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sudah sendirinya, orang merasa tidak
perlu memikirkannya sampai "sehat" tersebut direnggut dari padanya. Selama dalam keadaan
sehat maka selalu ada kebutuhan lain yang dinilai lebih penting sehingga kondisi sehat dapat di
abaikan. Dalam pengertian umum sehat berarti badan yang sehat dengan jiwa yang sehat dalam
keluarga dan lingkungan yang sehat.
Menurut Parkins sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubug dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Sedangkan batasan sehat
menurut WHO adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak
sakit atau tidak cacat. Menurut White sehat merupakan suatu keadaan dimana seseorang pada
waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan apapun atau tidak terdapat tanda-tanda suatu
penyakit dan kelainan. Menerut John Gordon sehat adalah apabila terjadi keseimbangan antara
Host, Agent dan Environment.
Adapun definisi sakit menurut Parkins merupakan suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari
baik aktifitas jasmani, rohani dan sosial. Sedangkaan menurut Reverly sakit adalah tidak
adanya keseimbangan antara lingkungan dan individu. Menurut New Webster Dictionery sakit
merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan suatu perubahan gangguan nyata yang normal.
Bila dilihat dari definisi sehat dan sakit tersebut, bisa disimpulkan bahwa “sehat” harus
memiliki 4 dimensi yaitu sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Agar bisa mencapai
“sehat” tersebut seseorang harus bisa mengembangkan kemampuan yang ada yang disertai
dengan kondisi lingkungan yang memungkinkan.

I. Penyakit sebagai Proses dan Konsep Penyebab Majemuk


Yang disebut sebagai penyebab penyakit (disease Agent) adalah zat baik hidup maupun
tidak hidup, nyata atau tidak nyata dimana dalam jumlah tertentu bisa menimbulkan proses
penyakit.
Konsep yang menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh banyak faktor dikemukakan
pertama kali oleh Pettenkofer (1819 – 1901). Faktor-faktor tersebut terdiri dari :
 Biologik : Virus, Bakteria, Protozoa dan mahluk hidup lainnya
 Nutrien : Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan Mineral serta Air
 Kimiawi : Endogen ( dalam tubuh : asidosis, uremia ) dan Eksogen (luar tubuh)
 Fisik : Panas, Dingin, Radiasi
 Mekanik : Gesekan, benturan
 Lingkungan : Air, Udara, Iklim, Curah hujan
 Sosial : Pendidikan, Pendapatan, Kebiasaan makan
 Ekonomi : Penghasilan, Perdagangan
 Kejiwaan : Ketegangan, Persaingan, Rasa aman
 Budaya : Adat istiadat, Kepercayaan
 Perilaku : Merokok, Olah raga
 Keturunan : Gen penurunan penyakit

II. Riwayat Alamiah Penyakit


Proses penyakit yang terjadi pada sesorang merupakan sebagian dari proses perjalanan
dari suatu penyakit yang sering disebut sebagai Riwayat Alamiah Penyakit. Proses alamiah
penyakit tersebut terdiri dari 2 ( dua ) fase yaitu :
1. Fase Pre-pathogenesis
2. Fase Pathogenesis
Fase pre-pathogenesis adalah tahap sebelum seseorang dihinggapi penyakit, tetapi
sudah ada kontak atau interaksi antara Host, Agent dan Environment. Sedangkan pada fase
Pathogenesis terjadi apabila agent masuk pada Host dalam lingkungan yang mendukung
sehingga menimbulkan reaksi. Gejala dan tanda-tanda akan timbul setelah melalui masa
inkubasi.
Pada beberapa penyakit menular ditandai dengan perjalanan penyakit yang melalui
tahap-tahap :
1. Incubation Period yaitu interval waktu antara masuknya penyebab penyakit
kedalam tubuh dan mulai muncul tanda dan gejala yang nyata dari pennyakit
tersebut.
2. Prodromal Period yaitu munculnya tanda-tanda yang tidak spesifik sehingga
diagnosa klinis belum bisa ditegakkan.
3. Fastigium yaitu kedaan penderita sudah jelas sakitnya dan diagnosa klinis dudah
bisa ditegakkan.
4. Defervescence yaitu keadaan dimana tubuh sudah mulai bisa mengatasi
penyakitnya.
5. Convalescence yaitu masa pemulihan atau penyembuhan
6. Defection adalah keadaan dimana penderita sembuh dari penyakitnya walau
mungkin masih mengandung bibit penyakit.
KESEHATAN LINGKUNGAN

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan
dengan masalah diluar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan kesehatan masyarakat, tidak
hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh aspek yang ada
kaitannya terhadap masalah sehat-sakit tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan
seseorang atau suatu masyarakat, untuk itu Hendrik L. Blum menggambarkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap status kesehatan sebagai berikut :

Keturunan

Status
Kesehatan
Pelayanan Lingkungan :
Kesehatan Fisik
Sosekbud

Perilaku

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga
berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Yang termasuk
dalam ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain : perumahan, pembuangan kotoran manusia,
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air limbah dan lain sebagainya.adapun
yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau
mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar memperoleh kesehatan yang optimum.

You might also like