You are on page 1of 10

KESULITAN BELAJAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LAB MODEL MUHAMMADIYAH

PONTIANAK KOTA

Sri Marwati, DesniYuniarni, Dian Miranda


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak
Email: Chyciaza@yahoo.co.id

Abstract
Learning difficulties are a disturbance in one or more of the basic psychological
processes that include understanding and use of speech or writing language." In this
respect, there is a learning difficulty experienced by kindergarten-age children, which
will affect their ability in later classes. This study aims to describe the learning
difficulties experienced by children aged 5-6 years in kindergarten Lab. Muhammadiyah
Model. Specifically this study describes the difficulty of learning to read children aged 5-
6 years, describe the difficulty of learning to write children aged 5-6 years, describe the
difficulty of learning to count children aged 5-6 years. The method used is qualitative
research method with case study approach. The data source consists of 2 teachers in
groups of children aged 5-6 years, 3 parent case subjects, and 3 children who are guilty
of learning difficulties which is the subject of the case in this study. After the data is
collected, the data is presented for conclusion. Difficulty learning to read on troubled
child in 5-6 years age group that is different, class writing process have difficulties,
which influence in learning activity class, like inconsistent in the form of letter, when
writing have bad writing. The class counting process has difficulties, which affect it in
classroom learning activities, such as being able to arrange numbers, and difficulty with
almost identical numbers. Based on the results of the study there are several suggestions
that can be considered by the parties concerned in an effort to overcome the learning
difficulties of children. The suggested suggestions are for teachers to be more familiar
with the child's parents, for the kindergarten to be able to carry out joint evaluations on a
regular basis, and for parents to be expected to pay attention to the child while at home.

Kata kunci: kesulitan belajar, kesulitan membaca, kesulitan menulis, kesulitan


berhitung

Kesulitan belajar adalah suatu guru mengetahui bahwa motivasi dapat


gangguan dalam satu atau lebih dari meningkatkan prestasi belajar anak.
proses psikologis dasar yang mencakup Tetapi banyak guru tidak mengetahui
pemahaman dan penggunaan bahasa bagaimana membangkitkan motivasi
ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut belajar anak. Menurut Abdurrahman
mungkin menampakkan diri dalam bentuk (2012:1) Kesulitan belajar merupakan
kesulitan membaca, menulis dan terjemahan dari istilah bahasa inggris
berhitung. Penanganan anak berkesulitan Learning Disability. Terjemahan tersebut
belajar yang tidak didasarkan atas sesungguhnya kurang tepat karena
landasan teoritik yang dapat diandalkan Learning artinya belajar dan Disability
mungkin bukan hanya tidak efektif dan artinya ketidakmampuan, sehingga
efesien untuk mencapai tujuan tetapi juga terjemahan yang benar seharusnya adalah
menimbulkan kerugian bagi anak. Semua ketidakmampuan belajar. Menurut
Budiyanto (2011:3) menyatakan, belajar, banyak menjalin kerjasama
“Kesulitan belajar adalah suatu gangguan multidisipliner dengan berbagai ilmu lain.
dalam satu atau lebih dari proses psikologi Hasil observasi awal yang dilakukan
dasar yang mencakup pemahaman dan penulis di TK Lab. Model
penggunaan bahasa ujaran atau tulisan”. Muhammadiyah menunjukan bahwa
Menurut Abdurrahman (2012:6) kesulitan terdapat 3 anak yang mengalami kesulitan
belajar pertama kali ditemukan oleh The dalam membaca (kurang mampu untuk
United States Office of Education pada mengenal huruf),mengalami kesulitan
tahun 1977 menampakkan diri dalam dalam menulis (ketidakmampuan dalam
bentuk kesulitan: (1) Kesulitan membaca, menulis bentuk huruf dengan benar) dan
(2) Kesulitan menulis, (3) Kesulitan berhitung (tidak menyebutkan lambang
berhitung. bilangan 1-10, tidak bisa menggunakan
Beberapa jenis kesulitan belajar yang lambang bilangan untuk berhitung).
sering dialami oleh anak usia dini, mereka Membaca, menulis dan berhitung adalah
bisa mengalami kesulitan membaca hal yang penting dalam kehidupan sehari-
menulis dan berhitung atau kesulitan hari namun kegiatan membaca menulis
lainnya. Tidak jarang kesulitan ini dan berhitung merupakan kegiatan yang
disebabkan karena disfungsi sistem saraf tidak mudah dilakukan oleh 3 orang anak
atau kurangnya motivasi anak dalam di TK Lab. Model Muhammadiyah karena
belajar, atau kurang menariknya mereka belum memahami bentuk huruf
pembelajaran yang diberikan oleh guru. dan angka bagi anak usia 5-6 tahun.
Anak yang mengalami kesulitan belajar Dalam proses pembelajaran dikelas ketika
namun tidak mendapat penanganan dan kegiatan menulis terdapat 3 anak yang
hanya dibiarkan saja oleh guru. Hal ini belum bisa menulis huruf-huruf dasar dan
akan berdampak buruk bagi melakukan hafalan sederhana huruf-huruf
perkembangan diri anak, terutama aspek abjad dengan tepat melalui bimbingan
bahasa, sosial emosional, dan kognitif. guru. Selain itu ketika proses
Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi pembelajaran yang berkaitan dengan
aspek perkembangan yang lain, tentu saja membaca anak belum dapat mengikuti
hal tersebut tidak di inginkan oleh kita arahan guru dalam pelafalan huruf-huruf,
semua. sering terbalik-balik dalam beberapa huruf
Menurut Jamaris (2013:3) seperti b dengan d, m dengan w.
menyatakan, “Kesulitan belajar tidak Kemudian dalam proses pembelajaran
berhubungan langsung dengan tingkat yang berkaitan dengan angka dan
inteligensi dari individu yang mengalami matematika dasar terlebih lagi dalam
kesulitan, namun individu tersebut kegiatan berhitung anak masih belum
mengalami kesulitan dalam menguasai mampu untuk mengutarakan angka 1-10.
keterampilan belajar dan dalam Sedangkan hal ini sangat diperlukan
melaksanakan tugas-tugas spesifik yang oleh anak untuk masa depan, apalagi
dibutuhkan dalam belajar seperti yang mengingat anak usia 5-6 tahun akan
dilakukan dalam pendekatan dan metode memasuki jenjang SD yang lebih kompleks
pembelajaran konvensional. dalam pembelajaran menulis, mengenal
Pendidikan bagi anak berkesulitan huruf abjad dan angka. Penulis melihat
belajar merupakan bagian dari ilmu bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan
pendidikan khusus atau sering disebut belajar tidak menunjukan perubahan yang
juga ortopedagogik. Ilmu pendidikan dapat meningkatkan kemampuan belajarnya
khusunya ortopedagogik adalah cabang karena kurangnya peran guru dalam
dari ilmu pendidikan atau pedagogik. Ilmu membimbing anak
pendidikan khususnya yang terkait dengan berkesulitan belajar. anak yang
pendidikan bagi anak yang berkesulitan mengalami kesulitan belajar ini sama
dengan anak lain dan tidak memotivasi Lokasi dalam penelitian ini adalah di
dan membimbing anak yang mengalami TK Lab. Model Muhammadiyah
ketertinggalan dalam pembelajaran dari Pontianak Kota.
anak lain. Guru kurang menyadari bahwa Subjek dalam penelitian ini adalah
anak berkesulitan belajar ini memerlukan Guru TK Lab. Model Muhammadiyah
pertolongan agar aspek perkembangan kelompok B yang berjumlah 2 orang, dan
lainnya dapat berkembang dengan baik. anak kelas B yang berjumlah 3 orang anak
Selain itu, sebagai calon pendidik, yang mengalami kesulitan belajar di TK
peneliti menyadari betapa pentingnya guru Lab. Model Muhammadiyah Pontianak
mengatasi masalah yang terjadi pada anak Kota.
didik. Oleh karena itu penulis merasa Adapun teknik dan alat pengumpulan
perlu melakukan penelitian dan memilih data yang dipakai peneliti dalam
topik mengenai kesulitan belajar kepada penelitian ini adalah:
anak usia dini. Khususnya di Di TK Lab. a. Teknik Observasi
Model Muhammadiyah Pontianak Kota. b. Teknik Wawancara
Kenyataan seperti inilah yang c. Teknik Dokumentasi
membuat penulis tertarik untuk meneliti Tujuan member check adalah agar
lebih dalam mengenai “kesulitan belajar informasi yang diperoleh dan akan
anak usia 5-6 tahun di TK Lab. Model digunakan dalam penulisan laporan sesuai
Muhammadiyah Pontianak Kota”. dengan apa yang dimaksud sumber data
dan informan.
METODE PENELITIAN Teknik analisis data adalah kegiatan
Pada penelitian ini, metode yang yang dilakukan penulis dalam
digunakan adalah metode deskriptif. menganalisa data-data yang sudah
Melalui metode deskriptif, penulis dapat terkumpul dalam suatu penelitian.
menggambarkan secara keseluruhan Melalui kegiatan analisis data, penulis
keadaan yang terjadi sehingga pembaca dapat menyeleksi data-data yang
dapat memiliki gambaran yang jelas diperlukan dan data-data yang tidak
mengenai penelitian yang dilakukan. diperlukan dalam penelitian. Selanjutnya
Melalui metode deskriptif yang penulis mengelompokan data-data yang
digunakan dalam penelitian ini, penulis sejenis agar lebih mudah dalam proses
bermaksud menggambarkan atau penarikan kesimpulan. Tentunya dalam
mendeskripsikan kesulitan belajar anak penarikan kesimpulan, peneliti harus
usia 5-6 tahun di TK Lab. Model berhat-hati agar hasil peneliti ini sesuai
Muhammadiyah Pontianak Kota. dengan keadaan yang sesungguhnya
Dalam penelitian ini, penulis terjadi.
bermaksud untuk meneliti aktivitas- Dalam melakukan analisis data,
aktivitas guru yang menunjukan perannya penulis melakukan beberapa kegiatan,
dalam mengatasi anak kesulitan belajar yaitu:
usia 5-6 tahun di TK Lab. Model Kegiatan menganalisis data dilakukan
Muhammadiyah Pontianak Kota. peneliti sebelum melakukan penelitian
Pendekatan studi kasus yang yang sesungguhnya, hal ini dilakukan agar
dimaksud dalam penelitian ini adalah peneliti memperoleh gambaran subjek
untuk mempelajari secara mendalam penelitian sehungga penulis telah
tentang upaya guru dalam mengatasi mengetahui beberapa karakteristik yang
kesulitan belajar anak usia 5-6 tahun di telah diteliti.
TK Lab. Model Muhammadiyah Menurut Miles dan Huberman (dalam
Pontianak Kota. Dalam penelitian ini agar Sugiyono, 2015:337) mengemukakan
pelaksanaannya terarah dan sistematis “Aktivitas dalam analisis data kualitatif
maka disusun langkah-langkah penelitian. dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai penyajian-penyajian kita akan dapat
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. memahami apa yang sedang terjadi dan
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data apa yang harus dilakukan.
collection, data reduction, data display, Miles and Huberman dalam Sugiyono
dan conclusion drawing/verification. (2013:341) menyatakan, “The most
Secara umum pandangan analisis Miles frequent from of display and for
dan Huberman di gambarkan seperti qualitative research data in the past has
dibawah ini : been narrative tex”. (Yang paling sering
a. Koleksi / pengumpulan data (Data digunakan untuk penyajian data dalam
Collection) penelitian kualitatif adalah dengan teks
yang bersifat naratif). Pada tahap ini,
Koleksi data merupakan salah satu peneliti membuat rangkuman temuan
tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian secara sistematis melalui
penelitian, karena dengan mendapatkan simpulan, data tersebut diberi makna yang
data yang tepat maka peneliti akan relavan dengan fokus penelitian.
mendapat jawaban dari rumusan masalah Penyajian data dalam penelitian ini
yang sudah ditetapkan. Dalam penelitian nantinya akan dibuat berupa teks yang
ini, data yang akan dikoleksi berkaitan bersifat naratif, dengan maksud
dengan peran guru dalam mengatasi anak mempermudah pembaca untuk mengerti
kesulitan belajar di TK Lab. Model apa yang terjadi.
Muhammadiyah Pontianak Kota. Langkah ketiga dalam analisis data
b. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi kualitatif adalah penarikan kesimpulan
data merupakan proses atau verifikasi. Kesimpulan awal yang
berfikir sensitif yang memerlukan dikemukakan masih bersifat
kecerdasan dan keluasan wawasan yang sementara,dan akan berubah bila tidak
tinggi. Dalam reduksi data, setiap peneliti ditemulan bukti-bukti yang kuat yang
akan dipandu oleh tujuan yang akan mendukung pada tahap pengumpulan data
dicapai. berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
Kegiatan reduksi data yang dilakukan yang dikemukakan pada awal, didukung
penulis dalam penelitian ini adalah oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
melihat apakah data-data sudah terkumpul saat penulis kembali kelapangan
dengan lengkap dan sempurna. Melihat mengumpulkan data, maka kesimpulan
jawaban-jawaban dari pertanyaan yang merupakan kesimpulan yang
wawancara sudah dapat dipahami dan kredibel.
mudah dibaca. Memastikan semua HASIL PENELITIAN
dokumen-dokumen yang diperlukan 1. Kesulitan Belajar Membaca Anak
dalam penelitian sudah terkumpul dengan Usia 5-6 Tahun di TK Lab Model
lengkap. Memastikan semua subjek Muhammadiyah Pontianak
penelitian sudah diamati dan dimintai Anak ini sering membaca tulisan
datanya. secara terbalik seperti d dibaca dengan b,
c. Penyajian Data (Data Display) karena terlalu sering membuat guru
Setelah data direduksi, maka langkah kadang harus sering mengulang-ngulang
selanjutnya adalah menyajikan data. pembelajran. Anak ini kadang
Melalui penyajian data tersebut, maka data mengetahui atau membaca dengan benar
terorganisasi, tersusun dalam pola huruf yang disampikan gurunya namun
hubungan, sehingga akan semakin mudah kadang anak ini sering lupa. anak menulis
dipahami (Sugiyono, 2014:341). beberapa huruf secara terbalik, namun
Penyajian sebagai sekumpulan informasi dalam masa pengamatan anak ini hanya
tersusun yang memberi kemungkinan kadang-kadang saja menulis huruf secara
adanya penarikan kesimpulan dan terbalik dalam mengikuti contoh
pengambilan tindakan. Dengan melihat
yang diberikan oleh guru kadang huruf b 2. Kesulitan Belajar Menulis Anak Usia
ditulisnya menjadi d dengan konsistensi 5-6 Tahun di TK Lab Model
yang kurang. anak ini sering sulit dalam Muhammadiyah Pontianak
menyebut kembali informasi yang Bentuk huruf dalam tulisan anak ini
diberikan oleh guru dalam pembelajaran tidak konsisten bentuk huruf yang ditulisnya
baik ketika diminta megulang informasi kadang tidak terbaca. Selama masa
mengenai tema dalam pembelajaran yang pengamatan sering melakukan sekali
sedang berlangsung didalam kelas. Anak tulisanya tidak konsisten, selama masa
ini lebih sering sepertii tidak mendengan pengamatan anak ini masih sering menulis
atau tidak menghiraukan pembelajaran mengggunakan huruf besar dan huruf kecil
yang sedang berlangsung. tulisan anak ini secara bersamaan, seperti ketika diminta
lumayan buruk dengan huruf yang tidak menuliskan nama. Selama masa
jelas, dalam waktu pengamatan amat pengamatan anak ini masih sering menulis
sering anak ini menulis dengan tidak jelas dengan bentuk yang terlalu besar, guru
meskipun guru telah sering mengulang sering menegurnya agar anak tersebut
untuk meminta anak tersebut menulis. membuat nya lebih kecil dan rapi namun
anak ini selama masa pengmatan tidak dia tetap menulisnya dengan besar dan
terlalu sering menggambar dengan semaunya. Anak ini selama pengamatan
kurang baik, dalam komposisi gambarnya memang sulit memegang pensil dengan
masih ada yang mampu guru lihat bawa pensil terlalu dicengkram. Anak ini tidak
itu sebuah gambar. anak ini selama masa menulis sambil berbicara namun anak ini
pengamatan sering sulit dalam mengikuti sering mengalihakan pandanganya ketika
perintah secara lisan yang diberikan oleh menulis sehingga tulisannya kadang tidak
guru anak ini perlu diarahkan oleh guru berbentuk dan anak ini enggan ketika
secara langsung. anak ini selama masa diminta untuk memperbaiki tulisannya.
pengamatan hanya sekali-kali saja Selama masa pengamatan anak ini sering
bingung dalam menentukan arah kanan menulis keluar garis, atau kotak pada buku
dan kiri apabila telah diulang beberapa yang digunakan untuk menulis dengan
kali maka dia mengetahuinya. selama ukuran yang semakin lama semakin besar
masa pengamatan anak ini sering dalam tulisannya. Selama masa
mengalami kesulitan dalam memahami pengamatan anak ini sering mengalami
cerita yang disampaikan gurunya dan kesulitan dalam menyalin tulisan yang
juga hal yang ditanyakan tentang cerita diberikan oleh guru.
yang baru saja dibacakan oleh guru. anak 3. Kesulitan Belajar Berhitung Anak Usia
ini memilki keadaan mata dan telinga 5-6 Tahun di TK Lab Model
yang baik-baik saja. selama masa Muhammadiyah Pontianak
pengamatan yang dilakukan anak ini Anak ini sering sulit dalam menyusun
sering mengalami kesulitan mengenal nomor ketika dalam kegiatan belajar
bentuk huruf dan juga mengucapkannya, ataupun mengurutkan nomor dalam
guru perlu mengingatkan berulang-ulang menghubungkan gambar dengan angka.
kali namun dia akan ingat pada pertama Anak ini sering salah dengan angka yang
kali namun pada saat berikutnya dia akan hampir sama baik dalam menulis ataupun
lupa. selama masa pengamatan yang menghubungkan dan mengurutkan angka
dilakukan oleh peneliti anak ini sering dalam pembelajaran. Selama masa
mengalami kesulitan dalam pengamatan anak ini sering sulit memahami
menggabungkan huruf menjadi kata konsep berat dan ringan dan juga arah yang
seperti gabungan huruf fokal awal masih sederhana seperti kiri dan kanan, atas
(a,i,u,e,o/ba,bi,bu,be,bo). dan bawah dalam sebuah lagu masih
bingung dalam menentukan gerakan yang
dilakukuan oleh guru. Dalam
masa pengamatan anak ini memiki ingatan A terbalik. A seperti memilki daya ingat
yang baik-baik saja tentang nama orang, yang pendek sehingga perlu sering-sering
anak ini masih bisa mengingat saya yang diingatkan. Kesulitanyang dialami oleh A
telah lama tidak bertemu. Selama masa berada pada sekitar 65% saja dari semua
pengamatan anak ini sering kesulitan dalam cirri-ciri dan waktu pengamatan.
aktifitas perhitungan yang biasa dilakukan Berdasarkan hasil observasi,
seperti menghubungkan angka dengan wawancara dan dokumentasi F mengalami
huruf. kesulitan belajar membaca berupa: selalu
salah dalam membaca tulisan seperti b
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN dibaca d, namun anak ini ketika
Pada bagian ini, akan dibahas hasil diingatkan oleh guru sering asik sendiri,
penelitian yang dilakukan di Taman dan sering lupa ketika diingatkan bahkan
Kanak-kanak LAB Model Universitas anak ini tidak mengetahui, seperti tidak
Muhammadiyah mengenai kesulitan peduli dan ketika minta mengulang saja
belajar pada anak usia 5-6 tahun di Taman pada kali kedua anak ini tidak mengerti,
Kanak-kanak LAB Model Universitas Anak ini selalu salah dalam menulis huruf
Muhammadiyah Pontianak. seperti b ditulis d, namun anak ini ketika
1. kesulitan Belajar Membaca Anak Usia diingatkan oleh guru sering asik sendiri,
5-6 Tahun di TK Lab Model dan sering lupa ketika diingatkan bahkan
Universitas Muhammadiayah anak ini tidak mengetahui seperti tidak
Dalam Jamaris (2014:137 tidak mampu peduli dan ketika minta mengulang saja
untuk menentukan posisi objek dari pada kali kedua anak ini tidak mengerti
lingkungannya seperti atas-bawah, kiri- dan tidak mampu untuk menuliskanya
kanan, muka-belakang, dalam-luar, kembali. anak ini sering sulit dalam
merupakan faktor penyebab kesulitan menyebut kembali informasi yang
membaca karena berkaitan dengan diberikan oleh guru. Kesulitan yang
karakteristik huruf yang memiliki ciri dialami oleh F berada pada sekitar 85%
khusus seperti b-d, p-q, m-n, u-n, w-m, dari semua cirri-ciri dan waktu
dan lain-lain. pengamatan.
Berdasarkan hasil observasi, 2. Kesulitan Belajar Menulis Anak Usia
wawancara dan dokumentasi L mengalami 5-6 Tahun di TK Lab Model
kesulitan belajar membaca berupa: sering Universitas Muhammadiyah
membaca tulisan secara terbalik seperti d Menulis Permulaan (menulis cetak
dibaca dengan b, karena terlalu sering dan menulis sambung) yaitu aktivitas
membuat guru kadang harus sering membuat gambar simbol tertulis.
mengulang-ngulang pembelajaran. Anak Sebagian anak berkesulitan belajar
ini kadang mengetahui atau membaca umumnya lebih mudah menuliskan-huruf-
dengan benar huruf yang disampikan cetak yang terpisah-pisah daripada
gurunya namun kadang anak ini sering menulis-huruf-sambung. Tampaknya,
lupa. anak menulis beberapa huruf secara rentang perhatian yang pendek
terbalik namun keadan L tidak terlalu menyulitkan mereka saat menulis-huruf-
parah hanya kadang-kadnag saja dia sambung. Dalam menulis-huruf-cetak,
menunjukan cirri-ciri kesulitan belajar L rentang perhatian yang dibutuhkan
mengalami kesulitan sekitar 70%. mereka relatif pendek, karena mereka
Berdasarkan hasil observasi, menulis ”per huruf”. Sedangkan saat
wawancara dan dokumentasi A menulis huruf- sambung rentang perhatian
mengalami kesulitan belajar membaca yang dibutuhkan relatif lebih panjang,
berupa: membaca huruf secara terbalik, karena mereka menulis ”per kata”.
lupa dengan huruf namun hanya beberapa Jamaris (2014:157) Hildreth
kali saja dan tidak semua huruf yang sama mengemukakan kesulitan menulis anak
adalah: Kesulitan dalam motorik halus melakukan sekali tulisanya tidak
adalah kesulitan yang menyebabkan anak konsisten. menulis mengggunakan huruf
tidak dapat menulis dengan benar karena besar dan huruf kecil secara bersamaan,
huruf yang ditulis tidak jelas, walaupun dan tidak jarang huruf yang ditulisnya
anak dapat mengeja huruf dengan baik. tidak berbetuk sehingga sulit untuk
Kesulitan ini menyebabkan anak (1) dibaca. Namun diawal anak ini dapat
lambat dalam menulis, (2) menulis huruf menulis huruf dengan ukuran yang lebih
atau angka dengan kemiringan yang kecil. kesulitan dalam memegang pensil
beragam, (3) tulisan terlalu tebal karena seperti dicengkram pensil tersebut
terlalu ditekan atau terlalu tipis karena dibagian ujungnya secara kuat yang
tekanan pada waktu menulis sangat membuat tulisan menjadi tebal dan
sedikit. Kesulitan persepsi koordinasi berbekas. Anak ini tidak menulis sambil
visual motorik adalah kesulitan yang berbicara namun sambil memperhatikan
menyebabkan anak mengalami kesulitan bagaimana tangannya menggoreskan
dalam menulis seperti (1) tulisan keluar, pensil. hampir selalu menulis keluar garis,
keatas atau kebawah garis, (2) menulis atau kotak Kesulitanyang dialami oleh A
dengan huruf yang terbalik seperti b berada padasekitar 75% saja dari semua
ditulis d, huruf m ditulis w, angka 6 ditulis cirri-ciri
9. Kesulitan visual memori adalah Berdasarkan hasil observasi,
kesulitan menulis yang menyebabkan anak wawancara dan dokumentasi F mengalami
sukar untuk mengingat bentuk huruf yang kesulitan belajar menulis berupa: Bentuk
akan menjadi bahan tulisannya. Hal ini huruf dalam tulisan anak ini tidak
menyebabkan anak menjadi lambat dalam konsisten bentuk huruf yang ditulisnya
melakukan aktivitas menulis. kadang tidak terbaca. menulis
Berdasarkan hasil observasi, mengggunakan huruf besar dan huruf
wawancara dan dokumentasi L mengalami kecil secara bersamaan, menulis dengan
kesulitan belajar menulis berupa: Bentuk bentuk yang terlalu besar, guru sering
huruf dalam tulisan anak ini tidak menegurnya agar anak tersebut membuat
konsisten bentuk huruf yang ditulisnya nya lebih kecil dan rapi namun dia tetap
kadang tidak terbaca. sering melakukan menulisnya dengan besar dan semaunya
sekali tulisanya tidak konsisten, sering dan tidak jarang huruf yang ditulisnya
menulis mengggunakan huruf besar dan tidak berbetuk sehingga sulit untuk
huruf kecil secara bersamaan sering dibaca, selaian itu anak ini mulai dari
menulis dengan bentuk yang terlalu besar, awal menulis sudah berukuran besar atau
sulit memegang pensil dengan pensil tidak sesuai dengan kotak. sulit
terlalu dicengkram. Anak ini tidak menulis memegang pensil dengan pensil terlalu
sambil berbicara namun anak ini sering dicengkram. sering mengalihkan
mengalihakan pandanganya ketika pandanganya ketika menulis sehingga
menulis sehingga tulisannya kadang tidak tulisannya kadang tidak berbentuk dan
berbentuk dan anak ini enggan ketika anak ini enggan ketika diminta untuk
diminta untuk memperbaiki tulisannya memperbaiki tulisannya. Anak ini lebih
sering menulis keluar garis, atau kotak senang mencoret-coret hasil tulisanya
keadan L menunjukan cirri-ciri kesulitan apabila mengalami kesalahan. selalu
belajar sekitar 80%. menulis keluar garis, atau kota
Berdasarkanhasilobservasi, Kesulitanyang dialami oleh F berada
wawancara dan dokumentasi A padasekitar 90% dari semua cirri-ciri.
mengalami kesulitan belajar menulis 3. Kesulitan Belajar Berhitung Anak
berupa: Bentuk huruf dalam tulisan anak Usia 5-6 Tahun di TK Lab Model
ini tidak konsisten bentuk huruf yang Universitas Muhammadiyah
ditulisnya kadang tidak terbaca. sering
Kemampuan berhitung yang menghubungkan gambar dengan angka.
bertingkat dari kemampuan dasar sampai Anak ini selalu salah dengan angka yang
kemampuan lanjut. Oleh karena itu, hampir sama baik dalam menulis ataupun
kesulitan berhitung dapat dikelompokkan menghubungkan dan mengurutkan angka
menurut tingkatan yaitu kemampuan dasar dalam pembelajaran, selalu sulit
berhitung, kemampuan dalam menentukan memahami konsep berat dan ringan dan
nilai tempat, kemampuan melakukan juga arah yang masih sederhana seperti
operasi penjumlahan. Jamila (2005:87) kiri dan kanan atas dan bawah dalam
ciri-ciri kesulitan belajar berhitung adalah sebuah lagu masih bingung dalam
Sukar menyusun nomor mengikuti ruang menentukan gerakan yang dilakukuan
dan orientasi kiri dan kanan, Sukar oleh guru. anak ini memiliki ingatan yang
memahami konsep matematik dalam ayat, kurang baik tentang nama orang, selalu
Keliru dengan nomor yang hampir serupa kesulitan dalam aktifitas perhitungan yang
seperti 7 dengan 9, 3 dengan 8, biasa dilakukan seperti menghubungkan
Mengalami maenggunakan mesin hitung angka dengan huruf Kesulitan yang
(Kalkulator), Tidak ada masalah dalam dialami oleh A berada padasekitar 85%
membaca dan biasanya baik dalam mata saja dari semua cirri-ciri
pelajaran sains ( yang tidak memerlukan Berdasarkan hasil observasi,
kemahiran matematik) dan seni, Sukar wawancara dan dokumentasi F mengalami
memahami konsep berat dan arah, Sukar kesulitan belajar berhitung berupa: sulit
mengingat nama orang, Kemampuan dalam menyusun nomor ketika dalam
matematik yang rendah dan sukar dalam kegiatan belajar ataupun mengurutkan
aktivitas yang melibatkan perhitungan nomor dalam menghubungkan gambar
Berdasarkan hasil observasi, dengan angka. jarang sekali benar dengan
wawancara dan dokumentasi L mengalami angka yang hampir sama baik dalam
kesulitan belajar berhitung berupa: Anak menulis ataupun menghubungkan dan
ini sulit dalam menyusun nomor ketika mengurutkan angka dalam pembelajaran.
dalam kegiatan belajar ataupun sulit memahami konsep berat dan ringan
mengurutkan nomor dalam dan juga arah yang masih sederhana
menghubungkan gambar dengan angka. seperti kiri dan kanan, atas dan bawah
Anak ini salah dengan angka yang hampir dalam sebuah lagu masih bingung dalam
sama baik dalam menulis ataupun menentukan gerakan yang dilakukuan
menghubungkan dan mengurutkan angka oleh guru. selalu kesulitan dalam aktifitas
dalam pembelajaran. sulit memahami perhitungan yang biasa dilakukan seperti
konsep berat dan ringan dan juga arah menghubungkan angka dengan
yang masih sederhana seperti kiri dan huruf.Kesulitanyang dialami oleh F
kanan, atas dan bawah dalam sebuah lagu berada padasekitar 95% dari semua ciri-
masih bingung dalam menentukan gerakan ciri.
yang dilakukuan oleh guru. kesulitan
dalam aktifitas perhitungan yang biasa Kesimpulan
dilakukan seperti menghubungkan angka Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan huruf. keadan L menunjukan cirri- pembahasan yang telah dilakukan secara
ciri kesulitan belajar sekitar 80%. umum dapat disimpulkan kesulitan belajar
anak usia 5-6 tahun di TK Lab. Model
Berdasarkan hasil observasi, Muhammadiyah Pontianak kota, yaitu:
wawancara dan dokumentasi A (1)Kesulitan belajar membaca pada anak
mengalami kesulitan belajar berhitung di kelompok usia 5-6 tahun itu berbeda-
berupa: Anak ini sulit dalam menyusun beda yaitu dalam menyebutkan bunyi
nomor ketika dalam kegiatan belajar huruf, menyusun huruf mrnjadi sebuah
ataupun mengurutkan nomor dalam kata, mengenal gambar dengan angka,
mengenal huruf besar dan huruf kecil, dengan orang tua meskipun orang tua
dalam proses membaca di kelas anak bersifat pasif.
mengalami kesulitan, yang 3. Diharapkan bagi pihak TK untuk
mempengaruhinya dalam kegiatan melakukan evaluasi bersama secara
pembelajaran di kelas, seperti tidak berkalamengenaiperkembangan
merespon, bahkan tidak mengerti yang kemampuanbelajaranak,atau
guru utarakan. (2) Kesulitan belajar pada pengecekan bagaimana evektifitas
anak bermasalah di kelompok usia 5-6 program yang telah guru buat. Evaluasi
tahun dalam pembelajaran menulis tersebut dapat dilaksanakan dalam periode
cenderung mengalami kesulitan seperti setiap bulan sekali atau dapat dilakukan
menyusun huruf menjadi kata dan pada kondisi-kondisi tertentu.
menyusun kata menjadi kalimat, yang 4. Untuk orang tua anak, diharapkan
mempengaruhinya dalam kegiatan agar memperhatikan bagaimana kegiatan
pembelajaran dikelas, seperti tidak anak di rumah, memperhatikan kegiatan
konsisten dalam bentuk huruf, bila belajar anak di rumah. Membimbing anak
menulis memiliki tulisan yang jelek . di rumah dalam belajar memberikan anak
(3)Kesulitan belajar berhitung pada anak media belajar yang menyenanngkan,
bermasalah di kelompok usia 5-6 tahun itu sehingga anak lebih aktif dalam
cenderung tidak bisa menghubungkan pembelajaran.
angka dengan gambar, dalam proses
berhitung dikelas mengalami kesulitan, DAFTAR RUJUKAN
yang mempengaruhinya dalam kegiatan Abdurrahman, Mulyono. 2010.
pembelajaran dikelas, seperti mampu Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
menyusun angka, dan kesulitan dengan Belajar. Jakarta: Renika Cipta
nomor yang hampir sama. Abdurrahman, Mulyono.2012. Anak
Saran Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Berdasarkan hasil penelitian dan Cipta
kesimpulan yang telah peneliti uraikan di Budiyanto, Unggul. 2011. Upaya
atas, peneliti ingin memberikan beberapa Guru Dalam Mengatasi Kesulitan
saran yang dapat dijadikan sebagai bahan Belajar. Yogyakarta: Universitas PGRI
pertimbangan bagi pihak-pihak yang Dalyono, M., 2001. Psikologi
berkepentingan khususnya yang berkaitan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
dengan kesulitan belajar pada anak usia 5- Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan
6 tahun. Adapun saran-saran tersebut Jakarta: Rineka Cipta
yaitu: E.Kosasih. (2012). Cara Bijak
1. Guru hendaknya lebih Memahami Anak Berkebutuhan
memperhatikan anak yang mengalami Khusus .Bandung : Yrama
kesulitan membaca, menulis, berhitun, Widya.Bandung
melalui bimbingan danltihan secara Eka, Izzaty, Rita. 2005. Mengenali
khusus dalam suasana belajar yang Permasalahan Perkembangan Anak
menyenangkan dengan cara ini Usia TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
diharapakan anak mampu belajar Nasional.
membaca, menulis , dan berhitung. Fajarwati. 2011. Analisis Kesulitan
2. Guru hendakanya lebih menjalin Belajar Membaca Dan Menulis
keakraban dengan orang tua anak. Hal ini Permulaan Pada Anak Usia Dini.Solo:
dapat dilakukan pada saat orang tua Universitas Muhammadiah
mengantar anak ke TK atau guru
melakukan home visit. Guru sebaiknya
kreatif dalam mengadakan komunikasi
KESULITAN BELAJAR ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LAB MODEL
MUHAMMADIYAH PONTIANAK KOTA
Review jurnal
Latar belakang
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Beberapa jenis kesulitan belajar
yang sering dialami oleh anak usia dini, mereka bisa mengalami kesulitan membaca menulis dan
berhitung atau kesulitan lainnya. Tidak jarang kesulitan ini disebabkan karena disfungsi sistem saraf
atau kurangnya motivasi anak dalam belajar, atau kurang menariknya pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Anak yang mengalami kesulitan belajar namun tidak mendapat penanganan dan hanya
dibiarkan saja oleh guru. Hal ini akan berdampak buruk bagi perkembangan diri anak, terutama aspek
bahasa, sosial emosional, dan kognitif. Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi aspek
perkembangan yang lain, tentu saja hal tersebut tidak di inginkan oleh kita semua.
Teknik Dan Analisis Data
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Melalui metode deskriptif
yang digunakan dalam penelitian ini, penulis bermaksud menggambarkan atau mendeskripsikan
kesulitan belajar anak usia 5-6 tahun di TK Lab. Model Muhammadiyah Pontianak Kota.
Kelemahan Dan Kelebihan Jurnal
Menurut saya kelebihan jurnal ini adalah bahasa yang di gunakan cukup mudah untuk di pahami ,
menggunakan banyak teori dari para ahli dan paparan dari penelitian juga sangat jelas. kekurangan
dari jurnal ini seharusnya peneliti lebih banyak menggunakan metode metode lainnya dan peran guru
dalam berkomunikasi dan memeberi semangat belajarkepada siswa lebih di tingkatkan.
Kesimpulan hasil
Kesulitan belajar ialah suatu keadaaan dimana anak didik tidak dapat menyerap pelajaran
sebagaimana mestinya. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ada dua yaiti faktor internal dan
faktor eksternal. Kesulitan belajar berhitung pada anak bermasalah di kelompok usia 5-6 tahun itu
cenderung tidak bisa menghubungkan angka dengan gambar, dalam proses berhitung dikelas
mengalami kesulitan, yang mempengaruhinya dalam kegiatan pembelajaran dikelas, seperti mampu
menyusun angka, dan kesulitan dengan nomor yang hampir sama.

kritik dan Saran


Sebaiknya kita sebagai calon seorang guru yang memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran,seharusnya dapat mengerti prilaku maupun karakteristik siswa agar dapat mngetahui
jika siswa tersebut mengalami jenis kesulitan belajar yang mana kita dapat mencegahnya sedari dini.

You might also like