You are on page 1of 11

Biodik Vol 3 No.

2 Desember 2017 81
Hal 81-91

Pengembangan E- Modul Pembelajaran Lingkungan Hidup


Terintegrasi Nilai-Nilai Perilaku Pro Environmental
dengan Aplikasi 3D Pageflip Profesional untuk Siswa SMA
Sebagai Upaya Menjaga Lingkungan Hidup Berkelanjutan (Sustainable
Environment)

Development Of E-Modul Environmental Learning


Integrated by Values of Pro Environmental Behavior
With 3D Pageflip Profesional Application for Senior High School.
As an Effort to Maintain a Sustainable Environment (Sustainable Environment)
Evita Anggereini1)
email: evita_pklh@yahoo.com
1
FKIP Universitas Jambi

Abstract. A Most of the environmental problems caused by the untruth of human behavior in
interacting with the environment. Therefore solve environmental issues are also addressed by the
behavior. Transformation of behavior that has not been true to its surroundings into the behavior
concerned, responsible, caring and preserving the environment. This behavior is called pro-
environmental behavior.This research aims to develop textbook learning environment which
integrated values pro environment behavior as order to maintain a sustainable environment. This
study is a Research and Development. Development model is based using ADDIE models
consisting of Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluate. Validation consists of
media validation, validation material. Student responses were taken using a questionnaire. The test
result were showed that media validation results I obtained a score 71.59% (good), validation II
obtain score 93,18% (very good). while the material validation results I obtain 70,59% (good),
validation II, 87,50%. Students' response to this textbook is 76% (good) and to this desain book is
72,21%( good). Therefore, the conclusion this research is good and valid for use in middle and
high school students Jambi city.
Key words: e-modul, Pro Environmental Behavior, Sustainable Environment.

Abstrak. sebagian besar masalah lingkungan yang disebabkan karena perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan. Oleh Karena itu untuk memecahkan masalah lingkungan juga
harus ditangani oleh tindakan. Transformasi perilaku yang berkaitan dengan hal ini yaitu
bertanggung jawab, peduli dan melestarikan lingkungan. Perilaku ini disebut perilaku pro-
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pembelajaran lingkungan yang
mengintegrasikan nilai-nilai perilaku pro lingkungan sebagai tatanan untuk menjaga lingkungan
yang berkelanjutan. Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan. Model pengembangan
didasarkan pada model ADDIE yang terdiri dari Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi
dan Evaluasi. Validasi terdiri dari validasi media, materi validasi. Tanggapan siswa diambil
menggunakan kuesioner. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil validasi media memperoleh
skor 71,59% (baik), validasi II memperoleh skor 93,18% (sangat baik). sedangkan hasil validasi
materi memperoleh 70,59% (baik), validasi II, 87,50%. Respon siswa terhadap buku sebesar 76%
(bagus) dan untuk desain buku sebesar 72,21% (bagus). Oleh karena itu, kesimpulan penelitian ini
yaitu baik dan valid untuk digunakan pada siswa SMP dan SMA kota Jambi.

Kata kunci: e-modul, Perilaku Pro Lingkungan, Lingkungan Berkelanjutan.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
82

PENDAHULUAN Perilaku merupakan Stimulus-


Kerusakan lingkungan sebagian
Organisme—Respon (SOR) (Gross, 2012:
besar terjadi karena perilaku manusia dalam
230). Perilaku yang dimaksud adalah
berinteraksi dengan lingkungannya.
perilaku pro environmental. Perilaku ini
Kerusakan ini mengakibatkan penurunan
meliputi perilaku yang peduli, bertanggung
kualitas lingkungan hidup yang nantinya
jawab, merawat dan melestarikan
dapat mengancam keberlanjutan hidup
lingkungan. Perilaku pro environmental
generasi sekarang dan yang akan datang.
diperlukan untuk menjaga lingkungan hidup
Penurunan kualitas lingkungan menyangkut
yang berkelanjutan (sustainable
penurunan nilai dan fungsi lingkungan yang
environment). Pro environmental behavior
akan menyokong kehidupan manusia dan
ekuivalen dengan: 1. Environment protective
makhluk hidup lainnya yang ada di bumi ini.
behavior, 2. Environment preserving
Penurunan kualitas lingkungan disebabkan
behavior, 3. Environmentally responsible
karena ketidakwajaran manusia dalam
behavior (Kaiser et all dalam Krajhanzl,
berperilaku terhadap lingkungannya, oleh
2010. 252), 4. Ecological behavior, 5.
sebab itu perbaikan lingkungan juga diatasi
Sustainable behavior (Clayton, Myers, dalam
dengan perbaikan perilaku manusia terhadap
Krajhanzl, 2010. 252). Perilaku
lingkungan.
proenvironmental adalah perilaku atau
Perilaku merupakan karakteristik
perbuatan manusia yang secara sadar
yang sangat mendasar dalam pendidikan
terhadap lingkungan dengan dilandasi sikap
lingkungan yang efektif di sekolah yang
tanggung jawab. Perilaku proenvironmental
harus diarahkan pada pembentukan perilaku
merupakan lawan dari mentalitas frontier.
yang mengakibatkan ”outcome enviroment”
Mentalitas frontier menganggap: 1. dunia
menjadi lebih baik. Keterlibatan perilaku
telah menyediakan sumber daya alam yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
tidak terbatas untuk manusia, 2. Manusia

Nature studies adalah bagian selain dari alam, dan 3. Alam


untuk ditaklukkan. (Chiras, 1991:454-460).
Learn correct Perilaku proenvironmental dikaitkan dengan
Environmental Sustainability artinya
Environmental
Problem perilaku yang bertujuan untuk menjaga
Student (as an lingkungan supaya lingkungan dapat
problem in
nature) menyokong kehidupan sekarang dan
kehidupan yang akan datang (Blackwell,
Behavior here and now
2007:109). Perilaku proenvironmental
Gambar 1. Keterlibatan Perilaku dalam Studi berkenaan dengan perilaku yang
Lingkungan (Samuel, 2007:4). memperhatikan kebutuhan saat ini dengan

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
83

tidak mengabaikan kemampuan untuk kehidupan yang akan datang untuk


memenuhi kebutuhan generasi yang akan membantu memecahkan masalah lingkungan
datang berupa: 1. Efficiently using energy, ( Marcinkowski, 1989). Penelitian Pro
water, and other resources dan 2. Reducing Environmental Behavior telah dilakukan oleh
waste, pollution and environmental Palupi (2017); Nuryadin (2017), dan Prastiwi
degradation (Baker, 2012:3). Perilaku ( 2015).
proenvironmental bertujuan untuk Untuk merubah perilaku seseorang
sustainability lingkungan hidup. dalam berinteraksi dengan lingkungannya
Sustainability meliputi keseimbangan menjadi perilaku proenvironmental dapat
antara aspek environmental, social and dilakukan melalui jalur pendidikan. Baik
environmental sustainability. Lingkungan formal maupun informal. Merubah perilaku
yang sustainable diindikasikan dengan laju melalui jalur pendidikan formal, salah
konsumsi energi dan emisi gas satunya dengan jalan merubah perangkat
karbondioksida. Sustainability ekonomi pembelajaran lingkungan yang memfasilitasi
meliputi nilai produksi, laju inflasi dan daya perubahan perilaku tersebut.
beli. Suitainability social meliputi rata rata Berdasarkan observasi pada beberapa
usia harapan hidup, kesehatan masyarakat, SMA yang ada di Jambi, pendidikan
income individu dan status kesehatan lingkungan masih terlalu berorientasi pada
individu. aspek-aspek kognitif, kurang
Perilaku proenvironmental berkaitan mengembangkan nilai-nilai perilaku-perilaku
dengan perilaku konservasi yang dijabarkan yang dapat membantu penyelamatan
dengan beberapa tipe perilaku sebagai lingkungan dari kerusakan. Pembelajaran
berikut: 1. Recycling and reuse products 2. lingkungan di sekolah khususnya di SMA
Reduced cosumption of products 3. Reduced masih belum mengintegrasikan bagaimana
consumption water, 4. Reduced consumption siswa harus berinteraksi dengan lingkungan
energy, dan 5. Reduced consumption secara benar. Guru hanya memberikan
ecosystem. Perilaku konservasi sebagai pembelajaran lingkungan hanya sebatas
wujud dari perilaku proenvironmental dapat konteks teori semata di dalam ruang kelas
diamati dengan indikator sebagai berikut : 1. dengan waktu pembelajaran lingkungan yang
Recycling, 2. Reusing, 3. Composting relatif pendek. Siswa tidak dilibatkan
(Arzah, 2002:260). Perilaku bagaimana seharusnya mereka berinteraksi
proenvironmental yang dilandasi prinsip secara wajar dengan lingkungan sesuai
etika lingkungan (Chiras, 1991:455-463). dengan tuntunan perilaku proenvironmental.
Perilaku proenvironmental bertujuan untuk Perangkat pembelajaran lingkungan
menjaga lingkungan supaya lingkungan dapat yang disusun oleh guru belum
menyokong kehidupan sekarang dan memperlihatkan pengembangan nilai-nilai

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
84

perilaku lingkungan siswa. Bahan Ajar yang unit yang lengkap berdiri sendiri atas suatu
tersedia baru hanya terbatas buku dan LKS. kegiatan belajar yang disusun untuk
Ketersediaan buku masih sangat terbatas. Hal membantu sejumlah tujuan yang dirumuskan
ini tentunya mengganggu pelaksanaan secara khusus dan jelas. Selain itu modul
pembelajaran lingkungan itu sendiri. juga merupakan proses pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap mengenai satu bahasan tertentu yang disusun
buku-buku yang dibuat belum secara sistematis, operasional, dan terarah
menggambarkan adanya tuntutan perilaku untuk digunakan oleh siswa, disertai dengan
lingkungan apa seharusnya dilakukan untuk pedoman penggunaannya untuk para guru
memperbaiki lingkungan setelah proses (Daryanto, 2013:9). Modul dalam bentuk lain
pembelajaran. yaitu E-modul. e-modul merupakan
Buku buku yang ada masih sangat perangkat pembelajaran e-learning. E
sedikit mengintegrasikan perilaku merupakan singkatan dari elektronik yang
menyelamatkan lingkungan (pro digunakan sebagai istilah untuk segala
environmental behavior). Hasil observasi di tekhnologi yang digunakan untuk medukung
beberapa sekolah di SMA kota Jambi, usaha-usaha pembelajaran. Struktur dan
menemukan bahwa bahan ajar yang tersedia karakteristiknya hampir sama dengan modul
seperti buku belum memperlihatkan biasa yang non elektronik. Menurut Rusman
pengembangan nilai-nilai perilaku (2010:47) menyatakan e-learning tidak
lingkungan. Keterbatasan buku lingkungan berarti menggantikan model belajar
yang tersedia di sekolah yang bisa konvensional tetapi memperkuat model
memfasilitasi perubahan perilaku lingkungan belajar tersebut melalui pengayaan content
siswa diduga menjadi penyebab mengapa dan pengembangan tekhnologi pendidikan.
pembelajaran lingkungan yang dilaksanakan Kelebihan dari e-modul ini adalah
melalui pendidikan formal di sekolah tidak memungkinkan untuk ditampilkannya
menampakkan bekasnya pada perilaku gambar, audio, video dan animasi sehingga
lingkungan siswa. pemahaman siswa menjadi lebih jelas.
Untuk mengatasi keterbatasan buku Produk modul yang akan
tersebut penulis merencanakan dikembangkan berupa modul elektronik (e-
pengembangan bahan ajar yang lain yaitu modul) pembelajaran lingkungan hidup.
modul. Dipilihnya modul karena siswa dapat Dipilihnya e-modul karena dengan adanya e-
menggunakan dan belajar dari modul modul bisa diintroduksikan gambar dua
tersebut secara mandiri. Modul berfungsi dimensi dan tiga dimensi yang nantinya akan
sebagai sarana belajar yang memberikan membantu pemahaman siswa dalam
perunjuk kegiatan belajar mandiri (self pembelajaran lingkungan. e-modul yang
instruction) Majid (2011:176). Adalah suatu dibuat dengan menggunakan aplikasi 3D

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
85

Page Flip Profesional. Apalagi era sekarang 4. Bagaimana tanggapan siswa mengenai
adalah era teknologi ICT berkembang pesat e-modul yang terintegrasi nilai-nilai
di kalangan siswa. Produk yang perilaku pro environmental dengan
dikembangkan tersebut berupa e-modul aplikasi 3D Page Flip Profesional untuk
pembelajaran lingkungan hidup yang siswa SMA dalam upaya menjaga
terintegrasi nilai-nilai perilaku pro lingkungan hidup berkelanjutan
environmental dalam rangka menjaga
lingkungan hidup yang berkelanjutan METODE PENELITIAN
(sustainable environment). Lingkungan hidup Penelitian ini merupakan penelitian
yang dapat menjamin kelangsungan hidup pengembangan (Research and Development).
makhluk hidup sekarang dan yang akan Menurut Sugiyono (2006:407) metode
datang. Lingkungan yang sustainable research and development adalah metode
menjadi modal dasar untuk lancarnya penelitian yang digunakan untuk
pembangunan. menghasilkan produk tertentu, Sedangkan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka menurut Setyosari (2010:214) penelitian dan
Rumusan masalah dalam penelitian ini pengembangan adalah suatu proses yang
adalah: dipakai untuk mengembangkan dan
1. Bagaimana mengembangkan e-modul memvalidasi produk tertentu. Sehubungan
yang terintegrasi nilai-nilai perilaku pro dengan penelitian ini, produk yang dihasilkan
environmental dengan aplikasi 3D Page adalah perangkat pembelajaran lingkungan
Flip Profesional untuk siswa SMA yang dintegrasikan pada pembelajaran
dalam upaya menjaga lingkungan hidup biologi di SMA berupa bahan ajar berupa
berkelanjutan. buku yang di dalamnya terintegrasi nilai-nilai
2. Bagaimana kelayakan e-modul yang perilaku proenvironmental dalam upaya
terintegrasi nilai-nilai perilaku pro menjaga lingkungan hidup yang
environmental dengan aplikasi 3D Page berkelanjutan (sustainable environmental).
Flip Profesional untuk siswa SMA Model pengembangan yang
dalam upaya menjaga lingkungan hidup digunakan adalah model ADDIE. Adapun
berkelanjutan. langkah-langkah yang dilakukan dalam
3. Bagaimana tanggapan guru mengenai e- model pengembangan ADDIE dapat dilihat
modul yang terintegrasi nilai-nilai pada gambar 4 berikut.
perilaku pro environmental dengan
aplikasi 3D Page Flip Profesional untuk
siswa SMA dalam upaya menjaga
lingkungan hidup berkelanjutan.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
86

baru (Mulyatiningsih, 2013:201). Membuat


Analysis
design program, Membuat ketentuan bahan
ajar (buku) berdasarkan KI, KD, Indikator
Evaluation Design pencapaian kompetensi yang termuat di
dalam silabus, Dalam desain ini juga
dirancang perilaku proenvironmental apa
Implementation Development
yang akan diintegrasikan ke dalam buku

Gambar 4. Proses Pengembangan model ADDIE tersebut.


(Lee and Owen, 2004:141). Pengembangan (Development) yaitu
pada tahap ini mengembangkan perangkat
Model Pengembangan: Model buku yang berisikan pembelajaran
pengembangan yang digunakan merujuk lingkungan yang terintegrasi nilai-nilai
pada model ADDIE (Analysis, Design, perilaku proenvironmental Selanjutnya
Develop, Implementation, and Evaluation). produk ini divalidasi oleh ahli. Validasi yang
Dipilihnya model ADDIE dalam penelitian dilakukan dalam hal ini adalah validasi
pengembangan ini didasarkan pada beberapa materi dan validasi desain e-modul. Validasi
alasan yaitu, model ini merupakan model dilakukan oleh orang yang ahli dalam
prosedural, yaitu model yang bersikap bidangnya. Validasi ini dilakukan beberapa
deskriptif, menunjukkan langkah-langkah kali jika ada yang belum valid, maka
yang jelas dan cermat untuk menghasilkan dilakukan revisi hingga produk e-modul
produk. dinyatakan valid dan layak.
Prosedur Pengembangan yang dilakukan Implementasi (Implementation) Tahap
dalam penelitian ini adalah : implementasi ini merupakan tahap uji coba
Analisis (Analysis) adalah melakukan produk yang setelah produk tersebut telah
analisis kebutuhan melalui observasi divalidasi oleh tim ahli dan direvisi. Uji coba
lapangan dan studi literatur. Tahapan analisis dilakukan untuk mengetahui dan
yaitu pemikiran tentang Bahan Ajar (buku) mengumpulkan data terhadap kualitas bahan
yang terintegrasi nilai-nilai perilaku ajar berdasarkan hasil tanggapan (respon)
proenvironmental Analisis produk bahan ajar siswa. Data tersebut digunakan untuk
berupa e-modul yang sesuai dengan sasaran memperbaiki dan menyempurnakan bahan
peserta didik, tujuan belajar, mengidentifikasi ajar tersebut
isi/ materi pembelajaran, mengidentifikasi Evaluasi (Evaluation) Evaluasi
lingkungan belajar dan strategi penyampaian merupakan proses untuk melihat sistem
dalam pembelajaran. pembelajaran yang dibangun berhasil sesuai
Desain/ perancangan (Design) adalah dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi
merancang perangkat pengembangan produk bahan ajar (buku) guna memperbaiki produk.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
87

Evaluasi bertujuan untuk melihat kelayakan pro environment siswa di sekolah. penilaian
buku yang dibuat sebelum bisa diaplikasikan validator media dan materi terhadap produk
lebih luas lagi. yang dikembangkan, Berikut ini adalah hasil
penelitian pada tahap validasi dan ujicoba
Teknik Analisis Data
produk:
Data dari hasil validasi ahli materi dan
a. Hasil kuisioner perilaku Pro
validasi ahli desain diolah menggunakan
environment siswa di sekolah
perhitungan rating scale (skala penilaian).
Rating scale yaitu data mentah yang dapat Adapun Hasil kuisioner perilaku Pro
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam environment siswa di sekolah dapat dilihat
pengertian kualitatif (Sudaryono, dkk, pada gambar 5 berikut.
2013:55). Rating scale lebih fleksibel, tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja.
Angket untuk siswa sebagai ujicoba
berupa angket tertutup yang mempunyai
jawaban 4 katagori jawaban berupa data
kuantitatif yang kemudian data tersebut akan
dikualitatifkan dengan menggunakan analisis Gambar 5. Diagram Hasil kuisioner perilaku
data untuk skala linkert. Skor yang di pro environment siswa
diperoleh dicari dengan menggunakan
b. Hasil kuisioner perilaku Pro
persentase dan rentangnya untuk
environment siswa yang berkaitan
menjadikannya data kualitatif.
dengan analisis kebutuhan

Adapun Hasil kuisioner perilaku Pro


Rentang nilai =
environment siswa yang berkaitan dengan
analisis kebutuhan dapat dilihat pada gambar
HASIL DAN PEMBAHASAN
6 beikut.
Pengembangan bahan ajar dalam bentuk
e-modul yang didalamnya terintegrasi nilai-
nilai perilaku pro environment dalam upaya
menjaga lingkungan hidup yang
berkelanjutan (sustainable environment) yang
telah melalui serangkaian tahapan sesuai
dengan model pengembangan ADDIE
(Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation), maka diperoleh
hasil berupa analisis hasil kuesioner perilaku

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
88

atau 75% berada pada kriteria “baik”.Pada


indikator relevansi diperoleh skor 14 atau
70% berada pada kriteria “baik”. Pada
indikator cara penyajian diperoleh skor 6 atau
75% berada pada kriteria “baik”. Pada
indikator kesesuaian bahasa diperoleh skor
12 atau 75% berada pada kriteria “baik”.

Gambar 6. Diagram Hasil kuisioner perilaku Pro Pada validasi ke-2 (kedua)
environment siswa yang berkaitan didapatkan jumlah skor 105 dengan
dengan analisis kebutuhan persentase 87.50% dalam kriteria “sangat
baik”.Pada indikator relevansi diperoleh skor
c. Hasil Validasi Materi terhadap 31 atau 86.11% berada pada kriteria “sangat
e-modul baik”.Pada indikator kelengkapan

Adapun hasil validasi materi terhadap e- sajiandiperoleh skor 16 atau 100% berada

modul dapat dilihat pada gambar 7 berikut: pada kriteria “sangat baik”.Pada indikator
sistematika sajian diperoleh skor 12 atau75%
berada pada kriteria “baik”.Pada indikator
kesesuaian sajian diperoleh skor 6 atau 75%
berada pada kriteria “baik”.Pada indikator
relevansi diperoleh skor 18 atau 90% berada
pada kriteria “baik”.Pada indikator cara
penyajian diperoleh skor 8 atau 100% berada
Gambar 7. Diagram hasil validasi materi pada kriteria “baik”. Pada indikator
terhadap e-modul. kesesuaian bahasa diperoleh skor 14 atau
87.50% berada pada kriteria “sangat baik”.
Validasi oleh ahli materi dilakukan
d. Hasil validasi media terhadap e-modul
sebanyak 2 (dua) kali. Dari tabel hasil
Adapun hasil validasi media terhadap e-
validasi ahli materi ke-1 (pertama) terhadap
modul dapat dilihat pada diagram 8 berikut.
e-modul didapatkan jumlah skor 86 dengan
persentase 70.59% dalam kriteria “baik”.
Pada indikator relevansi diperoleh skor 24
atau 66.67% berada pada kriteria “baik”.Pada
indikator kelengkapan sajiandiperoleh skor
12 atau 75% berada pada kriteria “baik”.Pada
indikator sistematika sajian diperoleh skor 12
atau75% berada pada kriteria “baik”.Pada
indikator kesesuaian sajian diperoleh skor 6 Gambar 8. Diagram hasil validasi media

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
89

Validasi oleh ahli mediadilakukan


sebanyak 2 (dua) kali. Dari tabel hasil
validasi ahli media ke-1 (pertama) terhadap
e-modul didapatkan jumlah skor 63 dengan
persentase 71.59% dalam kriteria “baik”.
Pada indikator tipografi diperoleh skor 21
atau 65.63% berada pada kriteria “baik”.
Gambar 9. Diagram respon siswa terhadap
Pada indikator tampilan gambar diperoleh
materi e-modul
skor 13 atau 81.255% berada pada kriteria
“baik”.Pada indikator tata letak diperoleh Pada indikator relevansi diperoleh skor 836
skor 12 atau75% berada pada kriteria atau 74,91%. Tergolong dalam kriteria
“baik”.Pada indikator sajian e-modul “baik”.kemudian pada indikator keakuratan
diperoleh skor 17 atau 70.83% berada pada diperoleh skor 396 atau 74,39% tergolong
kriteria “baik”. kedalam kriteria “baik”. Selanjutnya
Pada validasi ke-2 (kedua) kelengkapan sajian diperoleh skor 407 aatau
didapatkan jumlah skor 82 dengan persentase 82,05% atau dalam kategori sangat baik.
93.18% dalam kriteria “sangat baik”.Pada Sistematika sajian diperoleh skor 180 atau
indikator tipografi diperoleh skor 29 atau 72,58 dengan kategori “baik”.
90.63% berada pada kriteria “sanagt baik”. Selain itu, pada indikator kesesuaian
Pada indikator tampilan gambar diperoleh sajian diperoleh skor 465 atau 75& termasuk
skor 14 atau 87.50% berada pada kriteria kedalam kriteria “baik”. Cara penyjian
“sanagt baik”.Pada indikator tata letak diperoleh skor 568 atau 76,34 termasuk
diperoleh skor 16 atau 100% berada pada kedalam kriteria”sangat baik”. Kesuaian
kriteria “sangat baik”.Pada indikator sajian e- bahasa dan keterbacaan bahasa diperoleh
modul diperoleh skor 23 atau 95.83% berada skor masing masing 283 dan 439 atau 76,7%
pada kriteria “sanagt baik”.Terdapat dan 70,80 %. Kedua indikator ini termasuk
peningkatan antara validasi pertama dengan kedalam kategori “sangat baik” dan
validasi kedua. Secara umum terdapat “baik”.sedangkan untuk hasil respin sisa
selisish peningkatan sebanyak 21.59%, yaitu terhadap desain e-modul dapat dilihat pada
dari validasi pertama 71.59% meningkat dgambar 10 berikut.
hingga 93.18%.
e. Analisis respon siswa terhadap materi
dan desain e-modul
Adapun hasil respon siswa terhadap
materi e-modul dapat dilihat pada gambar 9
berikut.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
90

tahapan aanalisis kebutuhan dengan


menggunakan angket pendahuluan
kepada siswa tentang perilaku pro
environmental di sekolah, desain
pengembangan dengan menggunakan di
validasi oleh tim ahli yang meliputi ahli
materi, dan ahli desain produk. Setelah
Gambar 10. Diagram hasil respon siswa produk dinyatakan layak kemudian
terhadap desain buku ajar. dilakukan diujicoba untuk mengetahui
tanggapan siswa SMA Jambi terhadap
Pada indikator Tifografi diperoleh
penggunaan produk dikembangkan.
skor 699 atau 70,46%. Tergolong dalam
2. Validasi materi e-modul dilakukan dua
kriteria “baik”.kemudian pada indikator
kali. Hasil validasi pertama
tampilan gambar diperoleh skor 378 atau
mendapatkan skor 86 dengan persentase
76,20% tergolong kedalam kriteria “sangat
70,53% termasuk dalam kategori baik.
baik”. Selanjutnya tata letak gambar
Validasi kedua mendapatkan skor 105
diperoleh skor 350 atau 70,50% atau dalam
dengan persentase 87,50% termasuk
kategori ” baik”. Kemudian selain itu, pada
dalam kategori sangat baik. Validasi
sajian e-modul diperoleh skor 543 atau
desain dari e-modul diperoleh skor 63
72,98% dengan kategori “baik”. Secara
dengan persentase 71,59% dengan
umum untuk respon siswa terhadap isi buku
katagori baik pada validasi pertama
diperoleh skor 1970 atau 72,21% termasuk
sedangkan pada validasi kedua diperoleh
kedalam kriteria “baik”
skor 82 dengan persentase 93,18%
Adapun hasil perhitungan dapat dengan katagori sangat baik.
dilihat berikut: 3. Respon siswa terhadap produk e-modul

Tanggapan = ini terbagi tanggapan terhadap materi


dan tanggapan terhadap desain.
x 100%
Tanggapan terhadap materi diperoleh
skor 3204 dengan persentase 76%
= x 100% = 72,21%
berada dalam katagori baik. Sedangkan
untuk desain, tanggapan siswa diperoleh
KESIMPULAN
skor 1979 denganpersentase 72,21%
Kesimpulan penelitian ini adalah: berada dalam katagori baik.
1. Pengembangan bahan ajar (e-modul) 4. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli dan
dengan menempuh tahap pengembangan tanggapan siswa tersebut maka produk
model ADDIE dikembangkan melalui pengembangan bahan ajar (e-modul)

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922
91

yang terintegrasi nilai-nilai perilaku pro Nuryadin, “Pro Environmental Behavior


environmental dalam rangka menjaga dalam Hubungan dengan Kecerdasan
lingkungan hidup yang berkelanjutan Spirritual dan Pengetahuan Isu-isu
(sustainable environment). layak Lingkungan”, Jurnal Ilmiah
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Lingkungan dan
lingkungan hidup di sekolah. Pembangunan Berkelanjuta vol
XVIII, no 2 September 2017.
DAFTAR RUJUKAN Palupi, Hubungan antara Sikap dengan
Arzah, Bechtel. 2002. Handbook of perilaku Pro Lingkungan ditinjau dari
Environmental Psychology. New perspektif Theory of Planned
York: John Wiley & Sons Inc. Behavior”, Proceeding Biology
Baker, Nick. Sustainable Environmental Education Confrence Biology , vol
Design in Architecture.New York: 14, no 1 2017.
Springer, 2012. Prastiwi, The Correlation Between Students
Blackwell, BPS.2007. Environmental Perception abaout School Garden
Psychology An Introduction. USA; with Attitude of School
John Wiley & Sons,. Environmennnnnntal Management”
Chiras, Daniel. 1991.Enviromental Science Biosfir, Jurnal Pendidikan Biologi,
Action for a Sustainable Future. Biosfer 8:1), 2015
Colorado: The Benjamin/Cummings Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani
Publishing Company Inc. Rahayu . 2013. Pengembangan
Daryanto, Menyusun Modul, Gava Media Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta,2013 Yogyakarta: Graha Ilmu.
Krajhanzl, Jan. 2010.Environmentaland Sugiyono.2011. Metode Penulisan Kuantitaf,
Proenvironmental Bahavior.Scool Kualitatif, dan R&D.
and Health. Bandung:Alfabeta.
Lee. W.W. & Owens. D L. 2004.
Multimedia - Based Instructional
Design (2nd Ed.) San Francisco:
Pfeiffer
Marcinkowski, Tom. 1989. Predictors of
Responsible Environmental
Behavior.
http;//coekate.murraystate.edu/course
s/edu515/reading/predictors.

Jurnal BIODIK Volume 3 Nomor 2 Desember 2017 P-ISSN. 2460-2612 E-ISSN. 2580-0922

You might also like