Professional Documents
Culture Documents
net/publication/328465900
CITATIONS READS
0 295
1 author:
Muhamad Armawaddin
Universitas Haluoleo
15 PUBLICATIONS 10 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
DOMINANT FACTOR SELECTION GENERAL ALLOCATION FUND WITH SWAPWISE MAX R-SQUARE INCREAMENT LEAST SQUARE APPROACH. View project
All content following this page was uploaded by Muhamad Armawaddin on 23 October 2018.
Muhamad Armawaddin
Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
Muhamad.armawaddin@uho.ac.id
Abtract
The purpose of this study is to examine and analyze the effect of Total Quality Management application
on competitiveness and fishery companies in Fishery Port of Samudera (PPS) Kendari.Population of the
research is all managers and supervisors or at the same level there are 106 people from 12 fisheries
companies. Methods of data collection using questionnaires. Data analysis using Structural Equation Model
(SEM) analysis using AMOS 16.0 Software.
The results of confirmatory factor analysis (CFA) test all indicator of latent variable of Total Quality
Management (TQM) implementation, competitiveness and performance have value of factor factor > 0.40,
which means that the observed variables proposed in the research have characterized the latent variable
measured. The model conformity test results show that all fit model fit indexes meet the required cut of
values. The result of hypothesis testing concludes that the implementation of Total Quality Management
(TQM) on competitiveness and company performance and competitiveness have a significant and positive
effect to the performance of fishery company in Fishery Port of Samudera City Kendari.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan Total Quality Management
terhadap daya saing dan perusahaan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kota Kendari.Populasi
penelitian adalah seluruh manajer dan supervisor atau yang setingkat dengannya berjumlah 106 orang dari 12
perusahaan perikanan. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis Model
Persamaan Struktural (SEM) menggunakan Software AMOS 16.0.
Hasil uji confirmatory factor analysis (CFA) semua indikator variable laten implementasi Total Quality
Management (TQM), daya saing dan kinerja memiliki nilai loading factor 0.40, yang berarti bahwa variabel
observasi yang diajukan dalam penelitian telah mencirikan variable laten yang diukurnya. Hasil uji kesesuaian model
menunjukkan bahwa semua indeks kesesuaian model fit memenuhi cut of value yang disyaratkan. Hasil pengujian
hipotesis menyimpulkan bahwa implementasi Total Quality Management (TQM) terhadap daya saing dan kinerja
perusahaan dan daya saing berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kota Kendari.
[19]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
[20]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
mempersatukan bisnis-bisnis yang ada bidang sumber daya manusia dan bidang
dalam perusahaan dan mengarahkan pola- operasional.
pola diversifikasi dan cara perusahaan masuk Studi yang mengkaji tentang Total
ke pasar (market entry). Jadi kompetensi Quality Management (TQM) dan
memungkinkan perusahaan untuk mampu pengimplementasiannya telah banyak
mengorganisasikan dan memanfaatkan dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu.
sumber daya dan keahlian seoptimal Terdapat sejumlah bukti empirik yang dapat
mungkin untuk menciptakan produk atau dipertimbangkan yang menunjukkan bahwa
jasa yang lebih unggul dan bernilai lebih implementasi praktik-praktik perbaikan
bagi pelanggan. kualitas yang efektif akan mengarah kepada
Berkaitan dengan komptensi kinerja organisasi yang lebih baik, baik
perusahaan dalam menghasilkan produk produktifitas maupun profitabilitas (Gordon
yang memiliki nilai lebih bagi pelanggan, dan Wisman, 1995; Maani, 1994; Sohal dkk,
maka dibutuhkan suatu konsep yang disebut 1991; Sohal dan Terziovsky, 2000). Bukti
Total Quality Management (TQM). Konsep empiris menunjukkan bahwa implementasi
Total Quality Management (TQM) dalam yang efektif TQM memiliki hubungan yang
penelitian ini diadopsi dari konsep yang signifikan dengan meningkatkan kualitas dan
dikemukakan oleh Samson dan Terziovsky produktifitas, dapat ditingkatkan dengan
(2000) yang didefinisikan sebagai suatu kepuasan pekerja dan pelanggan. Sun (2000)
konsep perbaikan yang dilaksanakan secara menyelidiki dampak penerapan TQM pada
terus-menerus (continuous improvement), keselurahan kinerja organisasi. Temuan ini
yang melibatkan seluruh elemen dan mendukung argumen bahwa sebuah
karyawan pada setiap tingkatan organisasi program TQM harus lengkap dalam bentuk
dalam rangka untuk mencapai kualitas yang content dan tingkat penerapannya. Di
terbaik pada seluruh aspek organisasi samping itu content TQM sendiri memiliki
melalui proses manajemen. hubungan dengan kinerja perusahaan baik
Total Quality Management (TQM) secara langsung maupun melalui
membawa perusahaan ke arah perbaikan peningkatan daya saing perusahaan. Hal ini
yang terus menerus dan menunjang disebabkan karena Total Quality
terciptanya kepuasan konsumen secara total Management (TQM) menurut Forsberg dan
dan terus menerus. Proses yang berorientasi Nelson (1999) pada dasarnya menekankan
pada pelanggan ini menggabungkan pada orientasi proses untuk memperbaiki
praktek-praktek manajemen dasar dengan produk dan memberikan nilai lebih pada
usaha perbaikan yang sering dipakai, serta pelanggan. Di samping itu, berdasarkan
peralatan teknik yang handal. Total Quality studi Pace (1998), bahwa TQM berperan
Management (TQM) bisa diterapkan pada dalam memperbaiki kualitas, efisiensi,
perusahaan besar, kecil dan bahkan produktifitas dan mendukung pertumbuhan
perusahaan raksasa sekalipun. Total Quality perusahaan. Melalui perbaikan kualitas
Management (TQM) juga bisa diterapkan secara terus-menerus, maka akan
tanpa memandang apakah perusahaan berdampak positif terhadap kinerja biaya
tersebut merupakan perusahaan publik atau dan kinerja waktu. Dampak terhadap kinerja
swasta (Elitan dan Anatan, 2007). biaya terjadi melalui proses pembuatan
Ditambahkan oleh Sohal dan Terziovsky produk yang memiliki derajat konformansi
(2000) bahwa Total Quality Management yang tinggi terhadap standar-standar hingga
(TQM) paling banyak diimplementasikan di bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin
terjadi. Dengan mengadopsi Total Quality
[20]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
menurut Tjiptono dan Diana (2003: 153) Kontak dengan pelanggan, Para
kepemimpinan merupakan kemampuan pelanggan memiliki akses untuk
untuk membangkitan semangat orang lain menghubungi CEO dan para manajer
agar bersedia dan memiliki tanggung senior perusahan.
jawab total terhadap usaha mencapai atau Definisi-definisi di atas pada hakikatnya
melampaui tujuan organisasi. Lebih lanjut mengandung kesamaan, di mana konsep
Tijptono dan Diana (2003:157-158), bahwa dasarnya berkaitan dengan penerapannya
kepemimpinan memiliki beberapa dalam TQM, yaitu membangkitkan motivasi
karakteristik, yaitu: atau semangat orang lain, yaitu dengan jalan
Visible, committed, dan knowledgeable, memberikan inspirasi atau mengilhami.
Kepemimpinan yang baik Konsep ini mengandung pengertian bahwa
mengembangkan fokus pada aspek motivasi tersebut telah ada dalam diri setiap
kualitas, melibatkan setiap orang dalam karyawan dan motivasi yang ada tersebut
pendidikan dan pelatihan. Selain itu juga bukanlah sekedar tanggapan temporer
mengembangkan hubungan rutin dengan terhadap rangsangan eksternal.
para karyawan, pelanggan, dan pemasok. Kepemimpinan sendiri tidak hanya berada
Semangat misionaris, Pemimpin yang baik pada posisi puncak struktur organisasi
berusaha mempromosikan aspek kualitas perusahaan, tetapi juga meliputi setiap level
di luar organisasi, baik melalui pemasok, yang ada dalam organisasi.
distributor, maupun pelanggan
Target yang agresif, Kepemimpinan yang 2.2.2 People management
baik mengarah pada perbaikan yang People Management juga merupakan
bersifat inkremental, tidak sekedar salah satu kriteria pada MBNQA dalam
memperbaiki proses tetapi juga bidang bisnis. Pada MBNQA, people
mengupayakan proses-proses yang management termasuk dalam kategori fokus
berbeda sumber daya manusia. Samson dan
Strong driver, Tujuan yang ingin dicapai Terziovski (1999:396), berpendapat bahwa
dalam aktivitas perbaikan ditetapkan isu yang utama dalam people management
dengan jelas dalam ukuran kepuasan adalah bagaimana hubungan sumber daya
pelanggan dan kualitas manusia dalam organisasi dan
Komunikasi nilai-nilai, Kepemimpinan penyelarasannya dengan strategi organisasi.
yang baik melakukan perubahan budaya Menurut Lupiyoadi (2001:118), usaha-usaha
ke arah budaya kualitas secara efektif. Hal yang dapat dilakukan untuk peningkatan
ini dilakukan dengan menyusun suatu kualitas SDM, antara lain:
sistem komunikasi yang jelas dan Training, merupakan program yang
konsisten melalui kebijakan tertulis, misi ditujukan bagi SDM perusahaan berupa
pedoman, dan pernyataan lainnya pemberian informasi pengetahuan dasar
mengenai nilai-nilai kualitas mengenai strategi kerja, sikap, kemampuan
Organisasi, Struktur organisasi yang berkomunikasi, dan memahami konsumen
dimiliki adalah struktur datar (flat Management Support and Internal
structure) yang memungkinkan adanya Interactive Communication, merupakan
wewenang yang lebih besar bagi level- sarana kerja sama yang efektif dari
level yang lebih rendah. Setiap karyawan kalangan manajemen perusahaan kepada
diberdayakan dan dilibatkan dalam tim- SDM pelaksana dan juga membuka
tim perbaikan inter departemental kesempatan komunikasi dua arah dari
karyawan kepada atasan. Informasi meliputi
[23]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
dapat diperoleh dari usaha menanamkan produk baru dan proses produksinya
dang membangun kompetensi, melakukan sesuai permintan pelanggan.
inovasi terus menerus dan bergerak lebih Quality, merupakan kemampuan
cepat dari pesaing. Sumber keunggulan perusahaan dalam menghasilkan produk
dapat ditemukan dari kemampuan yang sesuai dengan spesifikasi produk
manajemen dalam mengonsolidasikan yang telah disepakati bersama dengan
kompetensi bidang fungsional perusahaan, pelanggannya.
yaitu kompentensi pemasaran, inovasi serta Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
manufacturing. Kompetensi bidang penelitian ini, daya saing perusahaan
fungsional merupakan kemampuan dan didefinisikan sebagai kemampuan
kinerja bidang fungsional yang mendukung perusahaan menghadapi perubahan
tercapainya tujuan strategik perusahaan, dan permintaan pelanggan melalui fleksibilitas
berperan dalam memperoleh, menopang produksi, inovasi dan quality produksi, yang
atau memperbaiki keunggulan kompetitif. didopsi dari konsep yang dikemukan oleh
Selanjutnya dipertegas oleh Vickery, Scannel, Vickery dan Druge (2001) dan
dkk.(1994) bahwa sumber keunggulan Gimenez dan Ventura (2005). Daya saing
bersaing perusahaan adalah kompetensi perusahaan dalam penelitian ini diukur
bidang pemasaran, inovasi dan dengan menggunakan 3 indikator, yaitu
manufacturing. fleksibilitas produksi, innovation produksi
Kompetensi perlu dikelola melalui dan quality produksi.
proses koagnitif, yaitu suatu proses yang
menuntut pengertian dan kesadaran seluruh 2.4. Konsep Kinerja
komponen yang terlibat. Proses koagnitif Pengukuran kinerja perusahaan
sangat penting dalam membangun dan didefinisikan sebagai kemampuan
mengembangkan kompetensi (competence perusahaan untuk membuat standar yang
building and leveraging). Keberhasilan diinginkan oleh pelanggan mereka dan hal
pembentukan kompetensi tergantung pada ini dilakukan dengan mempertimbangkan
manajer dalam memperbaiki aliran informasi, biaya produksi dan pemeliharaan yang
pengetahuan dan kemampuan memperbaiki rendah, peningkatan kualitas produk,
kondisi perusahaan (Hitt and Ireland, 1986). mengurangi persediaan barang dalam
Uraian mengenai konsep daya saing di proses, pengurangan atas biaya penanganan
atas selanjutnya dipertegas oleh Scannel, material dan batas waktu penyerahan
Vickery dan Druge (2001) dan Gimenez dan (Tracey dan Vonderembse, 2004).
Ventura (2005), menyatakan bahwa daya Perusahaan dalam hubungannya
saing didefinsikan sebagai kemampuan dengan penerapan konsep TQM secara
perusahaan untuk menerapkan: flexibility, konsisten terus meningkat dari beberapa
innovation dan quality yang dijelaskan perusahaan yang dikelompokkan dalam
sebagai berikut: pengaturan jaringan. Untuk menyelidiki
Flexibility, didefinisikan sebagai pengaruh integration-performance,
kemampuan perusahaan dalam dilakukan dengan mengukur kinerja
memproduksi variasi jumlah jenis produk perusahaan yang dapat dianalisis dalam
dan variasi jumlah volume produksinya terminologi absolut dan relatif. Kinerja
sesuai permintaan pelanggan. absolut mengacu pada kinerja untuk
Innovation, adalah kemampuan menganalisis perusahaannya sendiri, tidak
perusahaan dalam mengembangkan mempertimbangkan kinerja pesaingnya,
sedangkan kinerja relatif adalah pengukuran
[27]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
Jenis data dalam penelitian ini adalah Kendari. Jumlah kuisioner yang disebarkan
data primer merupakan data penelitian yang adalah sebanyak 106 kuisioner.
dilaporkan sendiri oleh responden secara Variabel penelitian
individu atau secara kelompok, dimana dioperasionalisasikan mengacu pada semua
mereka bisa bertindak atas nama pribadi variabel dalam hipotesis yang telah
atau atas nama perusahaan sebagai unit dirumuskan, yaitu variabel implementasi
analisis yang diteliti. Data primer yang Total Quality Management berkedudukan
dimaksud berupa respon atau opini para sebagai variabel independent pertama yang
manajer atau supervisor pada setiap selanjutnya dilambangkan dengan X,
perusahaan perikanan mengenai penerapan variabel daya saing berkedudukan sebagai
konsep TQM dan daya saing perusahaan variabel dependen yang selanjutnya
perikanan. Data penelitian dikumpulkan dilambangkan Y. Untuk lebih
dengan cara menyebarkan kuisioner kepada mengoperasionalkan dan mengukur masing-
manajer dan supervisor atau setingkat masing variabel maka disusun indikator-
dengannya pada 12 perusahaan perikanan di indikator sebagai berikut :
kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel TQM
Variabel Indikator Item Keterangan
Leadership (X1): komitmen pimpinan dalam mendorong
perubahan perusahaan ke arah peningkatan kualitas 4
secara terus menerus
People management (X2) karyawan berpartisipasi aktif
dalam mengikuti pelatihan yang relevan dengan 4 Samson dan
peningkatan kualitas Terziovsky (2000);
Customer focus (X3) kemampuan perusahaan untuk Malcolm Baldrige
Implementasi 4
memfokuskan diri pada kepuasan pelanggan National Quality
TQM (X)
Strategic planning (X4) kemampuan perusahan Award (MBNQA);
4
menyesuaikan misi dan perencanaan bisnis Sanjay dkk.
Information (X5) kemampuan perusahaan (Fendinand, 2005)
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk 4
peningkatan kualitas produk
Process management (X6) kemampuan penyelarasan misi
4
bisnis antar departemen
[31]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
[33]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
[34]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
membuktikan bahwa penerapan Total (2001), Prajogo dan Brown (2004) yang
Quality Management (TQM) berpengaruh penelitiannya telah membuktikan bahwa
signifikan dan positif terhadap daya saing penerapan Total Quality Management (TQM)
dan menguatkan teori Forsberg dan Nelson berpengaruh signifikan dan positif terhadap
(1999) yang menyatakan bahwa penerapan kinerja perusahaan dan menguatkan teori
Total Quality Management (TQM) pada Pace (1998), menyatakan bahwa TQM
dasarnya menekankan pada orientasi proses berperan dalam memperbaiki kualitas,
untuk memperbaiki produk dan memberikan efisiensi, produktifitas dan mendukung
nilai lebih pada pelanggan. pertumbuhan perusahaan.
kompetensi produksinya, yaitu pemasaran, dan menguatkan teori Cleveland dkk. (1989)
inovasi dan manufacturing. mengenai teori kompentensi produksi yang
menyatakan bahwa kinerja perusahaan
4.2.4 Pengaruh implementasi Total dipengaruhi oleh kompetensi produksinya.
Quality Management (TQM) terhadap
kinerja perusahaan melalui daya saing V. KESIMPULAN
Secara empiris penelitian ini telah Hasil analisis statistik inferensial dengan
membuktikan bahwa adanya peran mediasi menggunakan Structural Equation Modeling
dari daya saing perusahaan dalam (SEM), maka dapat ditarik kesimpulan
hubungan antara implementasi Total Quality sebagai berikut :
Management (TQM) dan kinerja perusahaan. 1. Implementasi Total Quality Management
Peranan mediasi daya saing terhadap (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
hubungan implementasi Total Quality terhadap daya saing perusahaan
Management (TQM dan kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan Perikanan
dibuktikan oleh koefisien indirect effect Samudera (PPS) Kendari .
sebesar 0,13. Penelitian ini menemukan 2. Implementasi Total Quality Management
tentang adanya hubungan antara (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
implementasi Total Quality Management terhadap kinerja perusahaan perikanan di
(TQM) dan daya saing perusahaan dalam Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
memprediksikan kinerja perusahaan Kendari
perikanan. Peranan mediasi daya 3. Daya saing perusahaan berpengaruh
perusahaan dalam hubungan implementasi signifikan dan positif terhadap kinerja
Total Quality Management (TQM) dan kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
perusahaan dapat dijelaskan bahwa Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
implementasi Total Quality Management 4. Implementasi Total Quality Management
(TQM) memungkinkan perusahaan untuk (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
mengembangkan kemampuan perusahaan terhadap kinerja perusahaan perikanan
perikanan dalam melakukan invosi dan melalui daya saing perusahaan di
perbaikan kualitas produk secara terus Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
menerus sehingga produk yang dihasilkan Kendari.
sesuai dengan keinginan pelanggan dan 5. Implementasi Total Quality Management
dengan dihasilkannya produk yang sesuai (TQM) berpengaruh signifikan terhadap
dengan keinginan pelanggan, maka peningkatan daya saing dan kinerja
perusahaan dapat meningkatkan perusahaan perikanan di Pelabuhan
produktifitasnya sehingga hal ini akan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
berdampak pada terjadinya peningkatkan
volume penjualan dan profitabilitas yang VI. SARAN DAN REKOMENDASI
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Penelitian ini hanya difokuskan pada
perusahaan perikanan di Pelabuhan satu kawasan industri perikanan, diharapkan
Perikanan Samudera (PPS) Kendari. Temuan kedepan dapat melakukan penelitian dengan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ruang lingkup yang lebih luas khususnya
oleh Sun (2000) yang menemukan bahwa pada seluruh industri perikanan di Provinsi
implementasi Total Quality Management Sulawesi Tenggara maupun di daerah lain
(TQM) memiliki hubungan dengan kinerja pada sektor usaha yang sejenis maupun
perusahaan baik secara langsung maupun sektor industri lain. Dalam penelitian ini lebih
melalui peningkatan daya saing perusahaan lebih cenderung dan menitiberatkan kajian
[36]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
ke perusahaan serta pengukuran daya saing selanjutnya memasukan semua pihak yang
dan kinerja lebih terfokus pada perusahaan bermitra yaitu kinerja supplier (nelayan
perikanan dan disarankan bagi peneliti mitra) dan kinerja pelanggan.
[37]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011
Munjiati Munawaraoh. 2004. Manajemen Scanel, Vickery dan Durge. 2001. Upstream
Operasi. Unit Penerbiatan Fakultas Supply Chain Managemen and
Ekonomi. (UPFE-UMY) Yogyakarta. Competitive Performance in The
Padli. 2001. Analisis Penggunaan Strategi Automotive Industri,. Journal of Business
Pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Logistic Vol 21. pp
Kinerja Organisasi di Kota Makasar. Tesis Simatupang, B., 1996. "Strategi
Program Pasca Sarjana Universitas Memenangkan Persaingan di Pasar
Brawijaya Malang. Malang Global", Manajemen Usahawan Indonesia,
Panuju, Redi. 1995. Komunikasi Bisnis. PT. p. 46-49.
Gramedia, Jakarta. Sohal, A.S., Ramsey, L. dan Samson, D. 1991.
Porter, M.E., 1985. Competitive Advantage, Quality Management Practices in
New York, The Free Press. Australian Industry. Total Quality
Porter, M.E., 1990. The Competitive Management, 3(3), pp. 283-299.
Advantage of Nations, Havard Business Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Review, March-April: p.73-83. Cetakan ke-8. CV. Alfabeta, Bandung.
Prahalad, C.K., Fahay, I., & Randall, R.M., Sun, H., 2000. TQM, ISO 9000 Certification
1994. "A Strategy to Growth: The Role of an Performance Improvement.
Core Competence in the Coorperation", Instrnational Journal of Quality and
The Portable MBA in Strategy, p. 248-269. Reability Council 8th, National Quality
Prajogo, Daniel I dan Alan Brown. 2004. The Management Conference, p.63-83.
Relationship Bethween TQM Practices and Tjiptono, Fandy. 2004. Prinsip-Prinsip Total
Quality Performance and The Role of Quality Service. Andi. Yogyakarta
Formal TQM Programs: An Australian Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003.
Empirical Study. Quality Management Total Quality Management edisi revisi.
Journal (QMJ) . Vol.11. No.4:31-42 Andi. Yogyakarta
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 2004. Tracey dan Vonderembse. 2004. Building
The Effect of Company Size on the Supply Chain: A Key To Enhancing
Relationship Bethween TQM Strategy and Manufacturing Performance. Journal of
Organizational Performance. Journal The Business Mid-American, Vol.15. pp 10-20.
TQM Magazine Volume 12. No. 2-2000- Vickery, K.S., Droge, C, & Markland, R.E.,
pp. 144-148. 1994. "Sources and Outcome of Competive
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 2000. Advantage: An Explolatory Studi.
The Relation Bethween Total Quality
Management Practices dan Operational
Performance. Journal of Operation
Mangement.17:393-409
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 1999.
The Link Bethween Total Quality
Management Practice and Organisational
Performance. International Journal of
Quality & Reliability Management. Vol. 16
No.3, 1999, pp. 226-237
Saxeman, A., 1994. Regional Advantage:
Culture & Competition in Silicon Valley
Route 128, Cambridge, MA: Harvard
University Press, 1994.
[38]