You are on page 1of 22

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328465900

PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)


TERHADAP DAYA SAING DAN KINERJA PERUSAHAAN PERIKANAN DI
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI

Preprint · January 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.10441.19042

CITATIONS READS

0 295

1 author:

Muhamad Armawaddin
Universitas Haluoleo
15 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DOMINANT FACTOR SELECTION GENERAL ALLOCATION FUND WITH SWAPWISE MAX R-SQUARE INCREAMENT LEAST SQUARE APPROACH. View project

All content following this page was uploaded by Muhamad Armawaddin on 23 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP


DAYA SAING DAN KINERJA PERUSAHAAN PERIKANAN
DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI

Muhamad Armawaddin
Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
Muhamad.armawaddin@uho.ac.id

Abtract
The purpose of this study is to examine and analyze the effect of Total Quality Management application
on competitiveness and fishery companies in Fishery Port of Samudera (PPS) Kendari.Population of the
research is all managers and supervisors or at the same level there are 106 people from 12 fisheries
companies. Methods of data collection using questionnaires. Data analysis using Structural Equation Model
(SEM) analysis using AMOS 16.0 Software.
The results of confirmatory factor analysis (CFA) test all indicator of latent variable of Total Quality
Management (TQM) implementation, competitiveness and performance have value of factor factor > 0.40,
which means that the observed variables proposed in the research have characterized the latent variable
measured. The model conformity test results show that all fit model fit indexes meet the required cut of
values. The result of hypothesis testing concludes that the implementation of Total Quality Management
(TQM) on competitiveness and company performance and competitiveness have a significant and positive
effect to the performance of fishery company in Fishery Port of Samudera City Kendari.

Keywords: Total Quality Management (TQM), Competitiveness, Performance

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan Total Quality Management
terhadap daya saing dan perusahaan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kota Kendari.Populasi
penelitian adalah seluruh manajer dan supervisor atau yang setingkat dengannya berjumlah 106 orang dari 12
perusahaan perikanan. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis Model
Persamaan Struktural (SEM) menggunakan Software AMOS 16.0.
Hasil uji confirmatory factor analysis (CFA) semua indikator variable laten implementasi Total Quality
Management (TQM), daya saing dan kinerja memiliki nilai loading factor  0.40, yang berarti bahwa variabel
observasi yang diajukan dalam penelitian telah mencirikan variable laten yang diukurnya. Hasil uji kesesuaian model
menunjukkan bahwa semua indeks kesesuaian model fit memenuhi cut of value yang disyaratkan. Hasil pengujian
hipotesis menyimpulkan bahwa implementasi Total Quality Management (TQM) terhadap daya saing dan kinerja
perusahaan dan daya saing berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kota Kendari.

Kata kunci: Total Quality Management (TQM), Daya Saing, Kinerja

[19]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

I. PENDAHULUAN perusahaan global dalam pemilihan pangsa


Paradigma global yang dijadikan tema pasar maupun dalam melakukan operasi.
dunia bagi perusahaan saat ini adalah Bagaimana memenangkan persaingan
bagaimana menciptakan mitra bisnis melaui merupakan pertanyaan yang tidak pernah
cost reduction. Tekanan kompetitif dalam berakhir. Untuk bisa menjawabnya, maka
dunia bisnis saat ini menuntut perusahaan diperlukan suatu pemikiran strategik.
selalu memikirkan cara bagaimana bisa Pemikiran strategik adalah pemikiran yang
mengatasi lingkungan yang senantiasa sifatnya proaktif dan hanya bisa diputuskan
mengalami perubahan. Perusahaan harus atau ditetapkan implementasinya oleh
mampu merespon kondisi pasar dengan manajemen puncak (Simatupang, 1996).
produk yang berkualitas dan inovatif dalam Guna memenangkan persaingan, maka
setiap perubahan permintaan dan pemikiran strategik pihak manajemen bukan
penawaran serta kemungkinan penyajiannya saja dituntut untuk mampu
yang fleksibel (Gaspersz, 2005) mendayagunakan sumber-sumber internal
Globalisasi merupakan tantangan bagi perusahaan tetapi juga dituntut agar mampu
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di mendayagunakan sumber-sumber di luar
dalamnya, namun di sisi lain globalisasi juga perusahaan yang tidak terbatas ruang dan
memberikan peluang kepada perusahaan- waktunya.
perusahaan untuk tumbuh dan berkembang Menurut Elitan dan Anatan (2007),
sehingga memiliki daya saing yang semakin setiap perusahaan dituntut untuk
kuat. Perubahan-perubahan fundamental mengembangkan kompetensinya. Tidak
dalam lingkungan bisnis telah menciptakan dapat dipungkiri bahwa dalam jangka
perubahan dramatis pada kondisi persaingan pendek, daya saing perusahaan memang
dan perekonomian. Perkembangan dapat diperoleh dari strategi biaya rendah
teknologi informasi dan komunikasi maupun strategi diferensiasi. Akan tetapi
memungkinkan perusahaan beroperasi di dalam jangka panjang, daya saing hanya
berbagai belahan dunia tanpa harus dapat diperoleh dari usaha menanamkan
membangun sistem bisnis di tempat dan membangun kompetensinya, melakukan
perusahaan tersebut beroperasi (Flaherty, inovasi terus menerus dan bergerak lebih
1996). cepat dari pesaing. Sumber kekuatan/daya
Perubahan yang terjadi dalam era global saing perusahaan dapat ditemukan dari
membutuhkan perubahan strategi kemampuan manajemen dalam
perusahaan. Strategi adalah hal yang krusial mengkonsolidasikan kompetensi bidang
dalam meningkatkan daya saing perusahaan. fungsional perusahaan, yaitu kompetensi
Strategi sangat diperlukan dalam mencapai pemasaran, inovasi serta manufacturing.
efisiensi, responsivenss yang tinggi terhadap Prahadad, dkk (1994) mendefinisikan
pelanggan-pelanggan lokal, dan mengakses kompetensi sebagai pengetahuan nyata dan
sumber daya tertentu melalui supply keterampilan yang secara khusus tercermin
network (Saxenan, 1994). Selanjutnya Porter dalam keahlian teknologi dan produksi.
(1990) mengatakan bahwa dinamika Kompentensi mendukung aliran dan
industrial dan infrastruktur yang dimiliki penggunaan pengetahuan baru yang
suatu daerah sangat mempengaruhi didapat dalam perusahaan. Kompetensi
adalah perekat yang mengikat dan

[20]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

mempersatukan bisnis-bisnis yang ada bidang sumber daya manusia dan bidang
dalam perusahaan dan mengarahkan pola- operasional.
pola diversifikasi dan cara perusahaan masuk Studi yang mengkaji tentang Total
ke pasar (market entry). Jadi kompetensi Quality Management (TQM) dan
memungkinkan perusahaan untuk mampu pengimplementasiannya telah banyak
mengorganisasikan dan memanfaatkan dilakukan oleh banyak peneliti terdahulu.
sumber daya dan keahlian seoptimal Terdapat sejumlah bukti empirik yang dapat
mungkin untuk menciptakan produk atau dipertimbangkan yang menunjukkan bahwa
jasa yang lebih unggul dan bernilai lebih implementasi praktik-praktik perbaikan
bagi pelanggan. kualitas yang efektif akan mengarah kepada
Berkaitan dengan komptensi kinerja organisasi yang lebih baik, baik
perusahaan dalam menghasilkan produk produktifitas maupun profitabilitas (Gordon
yang memiliki nilai lebih bagi pelanggan, dan Wisman, 1995; Maani, 1994; Sohal dkk,
maka dibutuhkan suatu konsep yang disebut 1991; Sohal dan Terziovsky, 2000). Bukti
Total Quality Management (TQM). Konsep empiris menunjukkan bahwa implementasi
Total Quality Management (TQM) dalam yang efektif TQM memiliki hubungan yang
penelitian ini diadopsi dari konsep yang signifikan dengan meningkatkan kualitas dan
dikemukakan oleh Samson dan Terziovsky produktifitas, dapat ditingkatkan dengan
(2000) yang didefinisikan sebagai suatu kepuasan pekerja dan pelanggan. Sun (2000)
konsep perbaikan yang dilaksanakan secara menyelidiki dampak penerapan TQM pada
terus-menerus (continuous improvement), keselurahan kinerja organisasi. Temuan ini
yang melibatkan seluruh elemen dan mendukung argumen bahwa sebuah
karyawan pada setiap tingkatan organisasi program TQM harus lengkap dalam bentuk
dalam rangka untuk mencapai kualitas yang content dan tingkat penerapannya. Di
terbaik pada seluruh aspek organisasi samping itu content TQM sendiri memiliki
melalui proses manajemen. hubungan dengan kinerja perusahaan baik
Total Quality Management (TQM) secara langsung maupun melalui
membawa perusahaan ke arah perbaikan peningkatan daya saing perusahaan. Hal ini
yang terus menerus dan menunjang disebabkan karena Total Quality
terciptanya kepuasan konsumen secara total Management (TQM) menurut Forsberg dan
dan terus menerus. Proses yang berorientasi Nelson (1999) pada dasarnya menekankan
pada pelanggan ini menggabungkan pada orientasi proses untuk memperbaiki
praktek-praktek manajemen dasar dengan produk dan memberikan nilai lebih pada
usaha perbaikan yang sering dipakai, serta pelanggan. Di samping itu, berdasarkan
peralatan teknik yang handal. Total Quality studi Pace (1998), bahwa TQM berperan
Management (TQM) bisa diterapkan pada dalam memperbaiki kualitas, efisiensi,
perusahaan besar, kecil dan bahkan produktifitas dan mendukung pertumbuhan
perusahaan raksasa sekalipun. Total Quality perusahaan. Melalui perbaikan kualitas
Management (TQM) juga bisa diterapkan secara terus-menerus, maka akan
tanpa memandang apakah perusahaan berdampak positif terhadap kinerja biaya
tersebut merupakan perusahaan publik atau dan kinerja waktu. Dampak terhadap kinerja
swasta (Elitan dan Anatan, 2007). biaya terjadi melalui proses pembuatan
Ditambahkan oleh Sohal dan Terziovsky produk yang memiliki derajat konformansi
(2000) bahwa Total Quality Management yang tinggi terhadap standar-standar hingga
(TQM) paling banyak diimplementasikan di bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin
terjadi. Dengan mengadopsi Total Quality
[20]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

Management (TQM), diharapkan perusahaan Kawasan Pelabuhan Perikanan


mampu meningkatkan kepuasan pelanggan Samudera Kendari (PPS) merupakan
melalui perbaikan kualitas produk dan penghasil terbesar sektor perikanan dan
kualitas proses sehingga kepuasan yang penyumbang devisa terbesar bagi Kota
diperoleh pelanggan dapat ditingkatkan. Kendari. Berdasarkan data Biro Pusat
Penerapan TQM di Indonesia dimulai Statistik Kota Kendari (BPS Kota Kendari,
pada tahun 1980-1981, pada saat Astra 2008), rata-rata produksi hasil perikanan
Internasional Corporation melakukan dalam kurun lima tahun terakhir (tahun
eksperimen salah satu praktik TQM yang di 2002-2007) adalah sebesar 5.831,99 ton per
kenal dengan Gugus Kendali Mutu. tahun dan ekspor rata-rata dalam kurun lima
Perkembangan selanjutnya dipercepat tahun terakhir (2002-2007) adalah sebesar
dengan kebijaksanaan Menteri Tenaga Kerja 3.557,92 ton per tahun.
dan Menteri Perindustrian dengan Mencermati permasalahan dan uraian di
pendekatan gugus kendali mutu ke dalam 52 atas, maka penulis tertarik melakukan
BUMN. Dengan berkembangnya kerangka penelitian untuk mengetahui dan
The Malcolm Baldrige National Quality menganalisis hubungan kausalitas antara
Award (MBNQA) pada dekade 80-an telah implementasi Total Quality Management
memberikan sarana praktis untuk (TQM), Daya Saing dan Kinerja Perusahaan.
menerapkan praktik TQM (Hart, dkk., 1991). Oleh karena ini penulis mengambil judul
Demikian juga dengan berkembangnya ISO dalam penelitian ini adalah tentang:
9000 di Eropa pada akhir tahun 1980-an, “Pengaruh Implementasi Total Quality
telah memberikan pola pikir baru tentang Management (TQM) Terhadap Daya Saing
manajemen kualitas. Dengan menjadikan dan Kinerja Perusahaan Perikanan di
kualitas sebagai standar internasional, maka Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
ada satu keyakinan bahwa upaya Kendari”.
memperoleh sertifikat ISO 9000 merupakan
salah satu kriteria bahwa perusahaan atau 1.1. Rumusan Masalah
organisasi telah menerapkan TQM atau Berdasarkan latar belakang penelitian
belum. yang telah diuraikan sebelumnya, maka
Sektor perikanan merupakan pusat permasalahan dalam penelitian ini sebagai
aquabisnis di Kawasan Timur Indonesia dan berikut (1) Apakah implementasi Total
penyumbang devisa terbesar bagi propinsi Quality Management (TQM) berpengaruh
Sulawesi Tenggara. Pembangunan dan secara signifikan dan positif terhadap daya
pengembangan perikanan di kota Kendari saing perusahaan perikanan di Pelabuhan
merupakan wujud implementasi program Perikanan Samudera (PPS) Kendari ?; (2)
Departemen Kelautan dan Perikanan di Apakah implementasi Total Quality
Kawasan Timur Indonesia, yang bertujuan Management (TQM) berpengaruh secara
untuk menunjang pengembangan sektor signifikan dan positif terhadap kinerja
perikanan dan usaha penangkapan ikan perusahaan perikanan di Pelabuhan
sebagai komoditi non-migas guna Perikanan Samudera (PPS) Kendari ?; dan (2)
meningkatkan devisa negara serta Apakah daya saing berpengaruh signifikan
meningkatkan nilai tambah produk dan positif terhadap kinerja perusahaan
perikanan melalui proses produksi, perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera
pengolahan dan pemasaran (PPS) Kendari?
(http://Deperindag.go.id. diakses 2 Maret
2007).
[21]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

1.2. Tujuan Penelitian (continuously improvement), yang


Berdasarkan pada rumusan masalah merupakan tuntutan mutu yang tidak pernah
yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan secara seratus persen dapat dipenuhi
yang ingin dicapai dalam penelitian ini organisasi sehingga menjadi target
adalah : (1) Mengetahui dan menganalisis berikutnya bagi manajemen operasional
pengaruh implementasi Total Quality untuk mencapai ketingkat bebas/nol
Management (TQM) terhadap daya saing kesalahan (zero defect).
perusahaan perikanan di Pelabuhan Berdasarkan definisi dan konsep TQM
Perikanan Samudera (PPS) Kendari. (2) yang dikemukakan oleh para ahli di atas,
Mengetahui dan menganalisis pengaruh maka secara umum TQM menghadirkan
implementasi Total Quality Management seperangkat prinsip manajemen yang
(TQM) terhadap kinerja perusahaan berfokus pada perbaikan kualitas secara
perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera terus-menerus (continous improvement),
(PPS) Kendari. (3) Mengetahui dan sebagai tenaga penggerak pada semua
menganalsis pengaruh daya saing terhadap sektor fungsi dan tingkatan organisasi.
kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan Prinsip-prinsip dalam TQM antara lain adalah
Perikanan Samudera (PPS) Kendari. kualitas yang ditentukan oleh pelanggan,
kepemimpinan, manajer, perencanaan
II. TINJAUAN PUSTAKA strategik, tanggung jawab karyawan,
2.1. Konsep Total Quality Management perbaikan secara berkesinambungan, usaha
(TQM) kerjasama, dan pengendalian.
Indrajid & Djokopranoto, (2005),
Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality 2.2. Elemen-elemen Total Quality
Management) adalah system manajemen Management (TQM)
mengenai pengendalian mutu yang berfokus Samson & Terziovski, (2004) dan
pada pelanggan. Pelanggan diartikan Gasperz (2005) berpendapat bahwa Total
sebagai pelanggan internal dan eksternal, Quality Management (TQM) dibangun
yaitu semua pihak yang ada dalam supply berdasarkan elemen-elemen inti dan konsep,
chain. sebagai berikut :
Samson dan Terziovski, (2004),
mendefinisikan konsep TQM sebagai suatu 2.2.1 Leadership
filosofi yang meliputi konsep, metoda, alat- Leadership merupakan salah satu kriteria
alat dan teknik untuk membentuk bahasa pada MBNQA dalam bidang bisnis. Menurut
yang dapat dipahami dan diterapkan Samson dan Terziovski (1999:396),
sebagai strategi bisnis di”top-floor” dan leadership merupakan elemen yang
sebagai strategi fungsional pada ”shop- dipertimbangkan untuk menjadi pengendali
floor”. Choi dan Eboch, (2003) berpendapat utama pada TQM. Pada elemen TQM yang
bahwa untuk membentuk daya saing baru, pertama tersebut, akan menguji
banyak perusahaan telah mengadopsi secara kepemimpinan senior executives dan
praktis Total Quality Management (TQM). kepemimpinan pribadi untuk terlibat dalam
Manahan P. Tampubolon (2004:85), men-setting strategi secara langsung dan
Manajemen Total Kualitas (TQM) merupakan membangun, serta mempertahankan sistem
komitmen perusahaan untuk memberi yang kepemimpinan, yang hal tersebut akan
terbaik bagi pelanggan-pelanggannya. memfasilitasi tercapainya kinerja organisasi
Penekanannya adalah untuk secara kontinu yang tinggi, pengembangan individu, dan
melakukan perubahan secara berkelanjutan pembelajaran organisasi. Sedangkan
[22]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

menurut Tjiptono dan Diana (2003: 153)  Kontak dengan pelanggan, Para
kepemimpinan merupakan kemampuan pelanggan memiliki akses untuk
untuk membangkitan semangat orang lain menghubungi CEO dan para manajer
agar bersedia dan memiliki tanggung senior perusahan.
jawab total terhadap usaha mencapai atau Definisi-definisi di atas pada hakikatnya
melampaui tujuan organisasi. Lebih lanjut mengandung kesamaan, di mana konsep
Tijptono dan Diana (2003:157-158), bahwa dasarnya berkaitan dengan penerapannya
kepemimpinan memiliki beberapa dalam TQM, yaitu membangkitkan motivasi
karakteristik, yaitu: atau semangat orang lain, yaitu dengan jalan
 Visible, committed, dan knowledgeable, memberikan inspirasi atau mengilhami.
Kepemimpinan yang baik Konsep ini mengandung pengertian bahwa
mengembangkan fokus pada aspek motivasi tersebut telah ada dalam diri setiap
kualitas, melibatkan setiap orang dalam karyawan dan motivasi yang ada tersebut
pendidikan dan pelatihan. Selain itu juga bukanlah sekedar tanggapan temporer
mengembangkan hubungan rutin dengan terhadap rangsangan eksternal.
para karyawan, pelanggan, dan pemasok. Kepemimpinan sendiri tidak hanya berada
 Semangat misionaris, Pemimpin yang baik pada posisi puncak struktur organisasi
berusaha mempromosikan aspek kualitas perusahaan, tetapi juga meliputi setiap level
di luar organisasi, baik melalui pemasok, yang ada dalam organisasi.
distributor, maupun pelanggan
 Target yang agresif, Kepemimpinan yang 2.2.2 People management
baik mengarah pada perbaikan yang People Management juga merupakan
bersifat inkremental, tidak sekedar salah satu kriteria pada MBNQA dalam
memperbaiki proses tetapi juga bidang bisnis. Pada MBNQA, people
mengupayakan proses-proses yang management termasuk dalam kategori fokus
berbeda sumber daya manusia. Samson dan
 Strong driver, Tujuan yang ingin dicapai Terziovski (1999:396), berpendapat bahwa
dalam aktivitas perbaikan ditetapkan isu yang utama dalam people management
dengan jelas dalam ukuran kepuasan adalah bagaimana hubungan sumber daya
pelanggan dan kualitas manusia dalam organisasi dan
 Komunikasi nilai-nilai, Kepemimpinan penyelarasannya dengan strategi organisasi.
yang baik melakukan perubahan budaya Menurut Lupiyoadi (2001:118), usaha-usaha
ke arah budaya kualitas secara efektif. Hal yang dapat dilakukan untuk peningkatan
ini dilakukan dengan menyusun suatu kualitas SDM, antara lain:
sistem komunikasi yang jelas dan  Training, merupakan program yang
konsisten melalui kebijakan tertulis, misi ditujukan bagi SDM perusahaan berupa
pedoman, dan pernyataan lainnya pemberian informasi pengetahuan dasar
mengenai nilai-nilai kualitas mengenai strategi kerja, sikap, kemampuan
 Organisasi, Struktur organisasi yang berkomunikasi, dan memahami konsumen
dimiliki adalah struktur datar (flat  Management Support and Internal
structure) yang memungkinkan adanya Interactive Communication, merupakan
wewenang yang lebih besar bagi level- sarana kerja sama yang efektif dari
level yang lebih rendah. Setiap karyawan kalangan manajemen perusahaan kepada
diberdayakan dan dilibatkan dalam tim- SDM pelaksana dan juga membuka
tim perbaikan inter departemental kesempatan komunikasi dua arah dari
karyawan kepada atasan. Informasi meliputi
[23]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

masalah kerja atau keputusan-keputusan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan


penting lainnya perusahaan pelanggan mencakup perbedaan antara
 Personal Administration Tools and Human harapan dan kinerja atau hasil yang
Resources Management, manajemen perlu diharapkan. Oleh karena kepuasan
mempersiapkan program perencanaan pelanggan merupakan prioritas paling utama
SDM yang tepat dan efektif agar dalam dalam TQM, maka organisasi semacam ini
pelaksanaan sesuai dengan strategi yang harus memiliki fokus pada pelanggan.
telah ditetapkan perusahaan. Pada
aplikasinya diperlukan koordinasi secara 2.2.4 Strategic planning
berkesinambungan Samson dan Terziovski (1999:396)
 Developing a service Culture, manajemen berpendapat bahwa elemen ini terfokus
perusahaan harus dapat menciptakan suatu pada strategi organisasi dan perencanaan
pola yang sama untuk setiap SDM agar bisnis serta pengembangan perencanaan,
kinerjanya memuaskan konsumen secara terus menerus organisasi
memperhatikan pelanggan, dan kebutuhan
2.2.3 Customer focus kinerja operasional. Penekanannya adalah
Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah pada pelanggan, pengendalian kualitas, dan
untuk menciptakan dan mempertahankan kinerja operasional yang sangat baik sebagai
pelanggan. Lupiyoadi (2001:143), pelanggan kunci strategi bisnis yang dibutuhkan untuk
adalah “a person who buys goods or service” menjadi bagian yang integral pada
(pelanggan adalah seseorang yang membeli keseluruhan perencanaan bisnis.
suatu barang atau jasa). Samson dan Menurut Besterfield et al,. (2003:45) ada
Terziovski (1999: 396) berpendapat bahwa tujuh langkah dasar pada strategic quality
pada elemen ini mengarahkan pada planning. Pada proses awal dengan prinsip
bagaimana sebuah organisasi memutuskan bahwa kualitas dan kepuasan pelanggan
arah dan menampilkan kebutuhan adalah pusat tujuan organisasi. Ketujuh
pelanggan dan ekspektasi, menyediakan prinsip dasar tersebut adalah:
hubungan yang efektif antara pelanggan  Customer needs (kebutuhan pelanggan),
dengan perusahaan. Tjiptono (1994:9), Langkah awal pada strategic planning
adanya kepuasan pelanggan dapat adalah menemukan kebutuhan masa
memberikan beberapa manfaat, di antaranya depan pada pelanggan. Siapakah yang
adalah: menginginkannya? Apa yang menjadi
 Hubungan antara perusahaan dan para dasar pelanggan berubah? Apa yang
pelanggannya menjadi harmonis pelanggan inginkan? Bagaimana
 Memberikan dasar yang baik bagi organisasi akan mampu memenuhi dan
pembelian ulang melampaui harapan pelanggan?
 Dapat mendorong terciptanya loyalitas  Customer positioning (posisi pelanggan),
pelanggan Tahap selanjutnya adalah seseorang yang
 Membentuk suatu rekomendasi dari membuat perencanaan memutuskan di
mulut ke mulut (world-of-mouth) yang mana organisasi ingin membuat
menguntungkan bagi perusahaan hubungan dengan konsumen. Apakah
 Reputasi perusahaan menjadi baik di mereka ingin mempertahankan,
mata pelanggan mengurangi, atau memperluas
 Laba yang diperoleh dapat meningkat pelanggan? Produk atau jasa dengan
Berdasarkan dari definisi-definisi kualitas performance yang rendah harus
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan dijadikan target untuk dihentikan atau
[24]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

dieliminasi. Organisasi membutuhkan menjamin kemajuan perusahaan. Orang-


usaha yang nyata pada area yang terbaik orang yang terlibat dalam pembuatan
 Predict the future (prediksi yang akan perencanaan dalam perusahaan
datang), Pada tahap ini, seseorang yang seharusnya melakukan pertemuan setiap
membuat perencanaan harus dapat akhir tahun untuk mengetahui kemajuan
melihat ke dalam crystal balls (melakukan dan melakukan koreksi terhadap aktivitas
peramalan) untuk memprediksi kondisi di yang telah dilakukan.
masa mendatang yang akan
mempengaruhi produk atau jasa yang 2.2.5 Information and analysis
mereka miliki. Demografi, ekonomi, Samson dan Terziovski, (1999:397)
peramalan, dan teknik menaksir atau berpendapat bahwa information and analysis
memproyeksi adalah alat-alat yang akan merupakan elemen dari TQM yang berkaitan
membantu untuk memprediksi masa yang dengan scope, manajemen, dan penggunaan
akan datang. Bahkan produk atau jasa data dan informasi untuk mempertahankan
akan menjadi kuno dikarena perusahaan fokus pada pelanggan, mengendalikan
gagal untuk meramalkan perubahan kualitas yang terbaik, dan untuk
teknologi. Tercatat bahwa rata-rata meningkatkan kinerja. Filosofi pada TQM
perubahan adalah terus mengalami menekankan pada pembuatan keputusan
peningkatan berdasarkan pada fakta yang meliputi
 Gap analysis, Pada langkah ini seseorang analisis dan informasi tentang kebutuhan
yang membuat perencanaan pelanggan, masalah-masalah operasional,
membutuhkan untuk mengidentifikasi dan cara-cara sukses untuk memperbaiki
gaps antara tingkatan arah dan tingkatan usaha-usaha yang ada. Sedangkan Samson
masa depan organisasi. Analisis pada nilai dan Terziovski, (1999:397) mengatakan
inti dan konsep, yang memberikan bahwa banyak teknik-teknik dalam TQM
kemudahan dalam bahasan ini. yang terkenal (misalnya: cause-and efect
 Closing the gap, Perencanaan sekarang analysis, Pareto Charts) yang bertujuan
dapat dikembangkan untuk membantu organisasi untuk memproses
menyelesaikan gaps dari tujuan yang informasi secara efektif.
dibangun dan tanggung jawab. Seluruh Menurut Lupiyoadi (2001:182) dalam
stakeholders harus terlibat dalam mengembangkan kualitas pelayanan yang
pengembangan perencanaan efektif melalui sistem informasi, setidaknya
 Selaras (alignment), Seperti pada ada lima petunjuk yang perlu dilakukan:
pengembangan perencanaan, hal ini juga  Mengukur besarnya harapan pelanggan
harus searah dengan misi, visi, dan nilai atas pelayanan, Perusahaan harus dapat
inti, dan konsep organisasi. Tanpa mengukur besarnya harapan yang
keselarasan ini, perencanaan akan muncul atas pelayanan yang diberikan
memiliki sedikit peluang untuk sukses kepada konsumen
 Implementasi, Pada tahap yang terakhir  Menentukan di mana titik berat kualitas
ini sering terjadi kesulitan. Sumber daya informasi, Perusahaan harus dapat
yang ada harus dialokasikan untuk menetapkan letak titik berat kualitas
mengumpulkan data, mendesain informasi yang ingin dicapai
perubahan, dan menguasai perubahan  Mengetahui saran pelanggan, Perusahaan
keadaan yang terjadi. Juga yang dilakukan dituntut untuk dapat mendengarkan dan
pada tahap ini adalah melakukan memahami saran pelanggan mengenai
monitoring aktivitas-aktivitas untuk produk atau jasa
[25]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

 Menghubungkan kinerja pelayanan dan 2.3. Konsep Daya Saing (Competitive


output yang dihasilkan, Perusahaan Advantange)
diharapkan mampu mengkaitkan kinerja Daya saing industri merupakan
pelayanan dengan tujuan perusahaan kemampuan industri untuk menciptakan dan
 Menjangkau seluruh pegawai, Penerapan mempertahankan seperioritasnya terhadap
sistem informasi dalam kualitas pelayanan para pesaing-pesaingnya dalam persaingan
harus mampu mencakup keseluruhan pasar. Berdasarkan fenomena yang terjadi di
individu yang terkait di dalam hierarki negara-negara maju, ternyata kunci dari
organisasi. Sistem tersebut harus didesain peningkatan kinerja perusahaan terletak
sedemikian rupa agar semua pegawai pada kemampuan perusahaan dalam bekerja
yang berada dalam fungsi yang berbeda sama dengan mitra bisnisnya (Indrajid &
mendapatkan informasi yang sesuai Djokopranoto, (2005).
Poter (1985) menyatakan bahwa tidak
2.2.6 Process management dapat dipungkiri dalam jangka pendek, daya
Persaingan yang terjadi di perusahaan saing perusahaan dapat diperoleh dari
menuntut produk ataupun jasa yang strategi biaya rendah maupun strategi
dihasilkan memiliki performance yang tinggi. diferensiasi. Lebih lanjut Dirgantoro (2002)
Hal ini tentunya diperlukan adanya menyebutkan bahwa keunggulan bersaing
manajemen proses yang selalu dapat berkembang dari nilai yang mampu
melakukan perbaikan. Samson dan diciptakan perusahaan untuk pembelinya
Terziovski, (1999:397) berpendapat bahwa yang melebihi biaya perusahaan dalam
process management merupakan elemen memproduksi barang dan jasa. Keunggulan
pada TQM yang berkaitan dengan bersaing berasal dari banyak aktifitas
bagaimana organisasi mendesign dan berlainan yang dilakukan perusahaan dalam
memperkenalkan produk dan jasa, integrasi mendesain, memproduksi, memasarkan,
produksi dan pemenuhan kebutuhan, dan menyerahkan dan mendukung produknya.
me-manage kinerja pada para supplier. Inti Ada dua jenis keunggulan bersaing, yaitu :
ide tersebut berdasarkan pada prinsip TQM  Keunggulan biaya, merupakan inti dari
yang menyatakan bahwa organisasi adalah strategi bersaing. Untuk mencapai
kumpulan proses yang saling berhubungan, keunggulan biaya sebuah perusahaan
dan perbaikan pada proses tersebut harus siap menjadi produsen berbiaya
merupakan landasan dalam perbaikan rendah. Sebuah perusahaan dapat
kinerja. Deming melihat kumpulan pada mencapai dan mempertahankan
proses yang saling terkait tersebut keunggulan biaya, maka akan menjadi
merupakan sebuah sistem, dan perlakuannya perusahaan dengan kinerja rata-rata yang
pada sistem organisasi adalah secara umum dekat dengan kinerja rata-rata industri.
konsisten dengan penggunannya saat ini  Diferensiasi, perusahaan harus menjadi
pada teori manajemen. Konsep elemen- “unik” dalam industrinya sehingga
elemen TQM yang dikemukan oleh Samson perusahaan dihargai karena keunikannya.
dan Terziovski (2004) dan konsep kualitas Cara melakukan diferensiasi berbeda
yang dikemukakan oleh The Malcom Bridge untuk tiap industri dan pada umumnya
Quality of Award (MBQA), dalam penelitian dapat didasarkan kepada produk, sistem
ini digunakan sebagai indikator penyerahan, pendekatan pemasaran dan
impelementasi Total Quality Management lain-lain.
(TQM) Akan tetapi dalam jangka panjang,
menurut Poter (1985), daya saing hanya
[26]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

dapat diperoleh dari usaha menanamkan produk baru dan proses produksinya
dang membangun kompetensi, melakukan sesuai permintan pelanggan.
inovasi terus menerus dan bergerak lebih  Quality, merupakan kemampuan
cepat dari pesaing. Sumber keunggulan perusahaan dalam menghasilkan produk
dapat ditemukan dari kemampuan yang sesuai dengan spesifikasi produk
manajemen dalam mengonsolidasikan yang telah disepakati bersama dengan
kompetensi bidang fungsional perusahaan, pelanggannya.
yaitu kompentensi pemasaran, inovasi serta Berdasarkan uraian di atas, maka dalam
manufacturing. Kompetensi bidang penelitian ini, daya saing perusahaan
fungsional merupakan kemampuan dan didefinisikan sebagai kemampuan
kinerja bidang fungsional yang mendukung perusahaan menghadapi perubahan
tercapainya tujuan strategik perusahaan, dan permintaan pelanggan melalui fleksibilitas
berperan dalam memperoleh, menopang produksi, inovasi dan quality produksi, yang
atau memperbaiki keunggulan kompetitif. didopsi dari konsep yang dikemukan oleh
Selanjutnya dipertegas oleh Vickery, Scannel, Vickery dan Druge (2001) dan
dkk.(1994) bahwa sumber keunggulan Gimenez dan Ventura (2005). Daya saing
bersaing perusahaan adalah kompetensi perusahaan dalam penelitian ini diukur
bidang pemasaran, inovasi dan dengan menggunakan 3 indikator, yaitu
manufacturing. fleksibilitas produksi, innovation produksi
Kompetensi perlu dikelola melalui dan quality produksi.
proses koagnitif, yaitu suatu proses yang
menuntut pengertian dan kesadaran seluruh 2.4. Konsep Kinerja
komponen yang terlibat. Proses koagnitif Pengukuran kinerja perusahaan
sangat penting dalam membangun dan didefinisikan sebagai kemampuan
mengembangkan kompetensi (competence perusahaan untuk membuat standar yang
building and leveraging). Keberhasilan diinginkan oleh pelanggan mereka dan hal
pembentukan kompetensi tergantung pada ini dilakukan dengan mempertimbangkan
manajer dalam memperbaiki aliran informasi, biaya produksi dan pemeliharaan yang
pengetahuan dan kemampuan memperbaiki rendah, peningkatan kualitas produk,
kondisi perusahaan (Hitt and Ireland, 1986). mengurangi persediaan barang dalam
Uraian mengenai konsep daya saing di proses, pengurangan atas biaya penanganan
atas selanjutnya dipertegas oleh Scannel, material dan batas waktu penyerahan
Vickery dan Druge (2001) dan Gimenez dan (Tracey dan Vonderembse, 2004).
Ventura (2005), menyatakan bahwa daya Perusahaan dalam hubungannya
saing didefinsikan sebagai kemampuan dengan penerapan konsep TQM secara
perusahaan untuk menerapkan: flexibility, konsisten terus meningkat dari beberapa
innovation dan quality yang dijelaskan perusahaan yang dikelompokkan dalam
sebagai berikut: pengaturan jaringan. Untuk menyelidiki
 Flexibility, didefinisikan sebagai pengaruh integration-performance,
kemampuan perusahaan dalam dilakukan dengan mengukur kinerja
memproduksi variasi jumlah jenis produk perusahaan yang dapat dianalisis dalam
dan variasi jumlah volume produksinya terminologi absolut dan relatif. Kinerja
sesuai permintaan pelanggan. absolut mengacu pada kinerja untuk
 Innovation, adalah kemampuan menganalisis perusahaannya sendiri, tidak
perusahaan dalam mengembangkan mempertimbangkan kinerja pesaingnya,
sedangkan kinerja relatif adalah pengukuran
[27]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

kinerja dengan cara membandingkan kinerja a) Cost reductions adalah kemampuan


perusahaan tertentu dengan para perusahaan dalam melakukan efisiensi
pesaingnya. Lebih spesifik, pengukuran melalui penerapan TQM yaitu penurunan
kinerja secara absolut mengacu pada biaya pelayanan, transportasi, dan biaya
pengukuran kemampuan di dalam dalam memproses pesanan dari pemasok
perusahaan dengan tidak maupun ke pelanggan
mempertimbangkan kinerja pesaing, oleh b) Stock-Out reductions dapat didefinisikan
karena itu dapat diartikan sebagai tingkat sebagai kemampuan perusahaan dapat
pengukuran kemampuan perusahaan dalam: menurunkan kekurangan biaya
Costs, stock-outs and Lead-time reductions persediaan dalam proses produksi dan
(Gimenez dan Ventura, 2005). barang jadi dari pemasok maupun ke
Rue dan Byard (1997), kinerja pelanggan.
perusahaan merupakan suatu prestasi c) Lead-time reductions didefinisikan
perusahaan yang diukur dalam bentuk hasil- sebagai kemampuan perusahaan dalam
hasil kinerja (performance outcome). menurunkan waktu tunggu untuk
Sebagian besar peneliti sepakat, bahwa memperoleh material dari pemasok
pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya maupun waktu tunggu pengiriman
menggunakan satu ukuran tunggal. Samson produk ke pelanggan
dan Terziovski (1999:397) berpendapat
bahwa kinerja merupakan elemen pada TQM 2.5. Hubungan antara Total Quality
yang memfokuskan pada kualitas kinerja Management (TQM) dan daya saing
operasional dan indikator-indikator kinerja perusahaan.
bisnis. Sedangkan Gasperz (2005:277) Anatan dan Ellitan (2007) mengatakan
berpendapat bahwa kategori hasil-hasil bahwa memandang Total Qaulity
bisnis menguji kinerja perusahaan dan Management (TQM) sebagai strategi untuk
peningkatan dalam area bisnis kunci- meningkatkan kualitas produk, maka
kepuasan pelanggan, kinerja pasar, dan implementasi Total Quality Management
keuangan, hasil-hasil sumberdaya manusia, (TQM) merupakan hal yang krusial dalam
kinerja pemasok, dan mitra bisnis, dan meningkatkan daya saing perusahaan.
kinerja operasional. Juga menguji tingkat- Peningkatan daya saing perusahaan dicapai
tingkat kinerja relatif terhadap pesaing- melalui perbaikan kualitas secara terus
pesaing. menerus sehingga perusahaan mampu
Dalam penelitian ini, pengukuran kinerja mengasilkan produk yang sesuai dengan
akan menggunakan kinerja absolut yang desain atau spesifikasi yang telah ditetapkan,
dapat di definisikan sebagai kemampuan mampu merespon perubahan permintaan
perusahan dalam efisiensi dan efektifitas pelanggan dan melakukan pengembangan
dalam penerapan TQM dengan cara: costs, produk baru atau produk lama.
stock-outs dan lead-time reductions yang Perbaikan kualitas secara terus menerus
merupakan ukuran kinerja yang ideal dapat menurut Gaspersz (2005) hanya bisa
dicapai dan dilakukan. Tujuan menganalisis dilakukan apabila ditunjang oleh adanya
kinerja dalam terminologi absolut adalah komitmen yang kuat dari top manajemen
untuk mengetahui peningkatan yang dapat terhadap kualitas, adanya partisipasi aktif
dicapai dengan menerapkan konsep TQM dari seleruh elemen yang ada dalam
dalam aktivitas perusahaan, lebih jelasnya perusahaan, adanya pendokumentasian
urain dari variabel-variabel tersebut sebagai yang efektif, kemampuan menetapkan
berikut : (Gimenez & Ventura, 2005). perencaaan kualitas yang baik dan
[28]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

pengendalian kualitas proses yang efektif. perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera


Yang kesemua unsur tersebut di atas (PPS) Kendari
merupakan elemen kunci dari konsep Total
Quality Management(TQM). 2.6. Hubungan Antara Total Quality
Lebih lanjut Gasperz (2005) mengatakan Management (TQM) Dan Kinerja
bahwa melalui penerapan Total Quality Perusahaan
Management (TQM), maka perusahaan akan Anatan dan Ellitan (2007) mengatakan
mampu melakukan perbaikan kualitas desain bahwa memandang TQM sebagai strategi
dan kualitas konformansi. Kualitas desain untuk meningkatkan kualitas manajemen,
mengacu pada aktivitas yang menjamin maka implementasi TQM menurut berkaitan
bahwa produk baru, produk yang dengan pencapaian kinerja perusahaan.
dimodifikasi, didesain sedemikian rupa untuk Pencapain kinerja perusahaan berkaitan
memenuhi keinginan dan harapan dengan peningkatan kualitas pemasaran dan
pelanggan serta secara ekonomis layak pelayanan kepada supplier dan pelanggan.
untuk diproduksi atau dikerjakan. Dengan Kualitas pemasaran dan pelayanan berkaitan
demikina kualitas desain adalah kualitas dengan sejauh mana dalam penggunaan
yang direncanakan. Kualitas desain akan material dan produk memenuhi ketentuan-
menentukan spesifikasi produk dan ketentuan dasar tentang pemasaran, supply
merupakan dasar pembuatan keputusan dan pelayanan.
yang berkaitan dengan segmen pasar, Melalui penerapan konsep Total Quality
spesifikasi penggunaan serta pelayanan Management (TQM) membawa perusahaan
purna jual. Kemudian kualitas konformansi ke arah perbaikan kualitas manajemen dan
mengacu kepada pembuatan produk yang menunjang terciptanya kepuasan konsumen
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan secara total dan terus menerus. Proses yang
sebelumnya pada tahap desain. Dengan berorientasi pada pelanggan ini
demikian kualitas konformansi menunjukkan menggabungkan praktek-praktek
sejauh mana produk-produk yang dibuat manajemen dasar dengan usaha perbaikan
memenuhi atau sesuai dengan spesifikasi yang sering dipakai, serta peralatan teknik
produk. Dengan dihasilkannya produk yang yang handal. Dengan menggabungkan
berkualitas yang sesuai dengan desain atau elemen-elemen kunci dari Total Quality
spesifikasi yang telah ditetapkan dan melalui Management (TQM), maka akan
proses inovasi proses dan produk serta menyebabkan adanya komitmen yang kuat
sesuai dengan keinginan dan harapan terhadap kualitas dari top manajemen dan
pelanggan, maka akan berdampak pada adanya partisipasi aktif dari semua karyawan
peningkatan daya saing perusahaan serta ditunjang oleh perencanaan kualitas
perikanan. Hubungan ini di diperkuat oleh yang tepat, pendokumentasian yang efektif
kajian empiris yang dilakukan oleh Samson dan pengendalian proses manajemen yang
dan Terziovski (1999) yang menemukan baik yang selanjutnya terciptanya interaksi
bahwa penerapan Total Quality Management antar departemen dan interaksi antara
(TQM) berpengaruh signifikan pada kinerja perusahaan dengan supplier dan pelanggan
organisasi secara keseluruhan yang sehingga setiap orang dalam perusahaan
diantaranya meliputi kinerja operasional dan bertanggung jawab terhadap peningkatan
daya saing. Olehnya itu hipotesis yang kualitas Hal ini menyebabkan terjadinya
diajukan: Implementasi Total Quality pengurangan biaya produksi, biaya
Management (TQM) berpengaruh signifikan kekurangan persediaan dan pengurangan
dan positif terhadap daya saing perusahaan waktu tunggu pengiriman material dari
[29]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

supplier dan pengiriman produk ke peningkatan volume perjualan dan


pelanggan. yang pada gilirannya akan profitabilitas perusahaan akan meningkat
berdampak pada kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan
perikanan. Hubungan kausalitas ini diperkuat kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
oleh hasil temuan empiris yang dilakukan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
oleh Choi dan Eboch (2003), Prajogo dan
Brown (2004), Samson dan Terziovski (1999, III. METOD PENELITIAN
2000 dan 2004) yang menyimpulkan bahwa 3.1. Data dan Variabel
implementasi Total Quality Management Penelitian ini ingin mengkaji,
(TQM) mempunyai pengaruh signifikan dan menganalisis dan mengetahui pengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. implementasi konsep Total Quality
Management (TQM) terhadap daya saing dan
2.7. Hubungan Antara Daya Saing kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Perikanan Samudera (PPS) Kendari. Menurut
Kompetensi perusahaan menurut Ellitan sugiyono (2004 : 11), penelitian eksplanatif
dan Anatan (2007) pada prinsipnya meliputi asosiatif non experimental merupakan
kapabilitas yang berhubungan dengan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
teknologi dan keahlian yang diperoleh hubungan antara dua variabel atau lebih
melalui organization learning atau collective dengan cara meneliti hubungan kausal
learning. Selanjutnya Prahalad, dkk (1994) antara variabel tanpa melakukan perlakuan
menambahkan bahwa kompetensi sebagai khusus atau percobaan. Adapun variabel
pengetahuan nyata dan keterampilan yang yang akan diteliti adalah implementasi
secara khusus tercermin dalam keahlian konsep TQM sebagai variabel (X); daya saing
teknologi dan produksi. Kompetensi juga sebagai variabel (Y) Tipe hubungan antara
memungkinkan perusahaan untuk mampu variabel-variabel yang diteliti adalah bersifat
mengorganisasikan dan memanfaatkan causalitas (sebab-akibat) yaitu variabel X
sumber daya dan keahlian seoptimal sebagai variabel eksogen (exogenous
mungkin untuk menciptakan produk atau variable) menjelaskan atau mempengaruhi
jasa yang lebih unggul dan bernilai lebih variabel Y sebagai variabel endogen
bagi konsumen. (endgenous variable). Dalam penelitian ini
Melalui pengelolaan sumber daya dan hubungan antara variabel diuji dengan
keahlian yang dimiliki oleh perusahaan menggunakan Structural Equation Modelling
secara optimal dalam memproduksi barang, (SEM) dengan program AMOS.
maka akan dihasilkan produk yang Dalam penelitian ini yang merupakan
berkualitas yang sesuai dengan keinginan populasi adalah seluruh manajer dan
dan kebutuhan pelanggan atau produk yang supervisor atau yang setingkat dengannya
memiliki derajat konformansi yang tinggi, pada 12 perusahaan perikanan yang berada
yaitu sesuai dengan desain dan spesifikasi di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera
produk. Dengan dihasilkannya produk yang (PPS) Kendari. Ukuran sampel dalam
sesuai dengan keinginan pelanggan, maka penelitian ini adalah sama dengan jumlah
akan berdampak efisiensi biaya produksi dan populasi, yaitu dengan menetapkan 8
tingkat kerusakan menjadi minimum. (delapan) atau 9 (sembilan) orang manajer
Dengan terjadinya efisiensi biaya dan dan supervisor atau setingkat dengannya
minimumnya tingkat kerusakan produk, yang mewakili setiap perusahaan perikanan
maka akan berdampak pada peningkatan sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini
produktifitas perusahaan yang menyebabkan adalah 106 orang.
[30]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

Jenis data dalam penelitian ini adalah Kendari. Jumlah kuisioner yang disebarkan
data primer merupakan data penelitian yang adalah sebanyak 106 kuisioner.
dilaporkan sendiri oleh responden secara Variabel penelitian
individu atau secara kelompok, dimana dioperasionalisasikan mengacu pada semua
mereka bisa bertindak atas nama pribadi variabel dalam hipotesis yang telah
atau atas nama perusahaan sebagai unit dirumuskan, yaitu variabel implementasi
analisis yang diteliti. Data primer yang Total Quality Management berkedudukan
dimaksud berupa respon atau opini para sebagai variabel independent pertama yang
manajer atau supervisor pada setiap selanjutnya dilambangkan dengan X,
perusahaan perikanan mengenai penerapan variabel daya saing berkedudukan sebagai
konsep TQM dan daya saing perusahaan variabel dependen yang selanjutnya
perikanan. Data penelitian dikumpulkan dilambangkan Y. Untuk lebih
dengan cara menyebarkan kuisioner kepada mengoperasionalkan dan mengukur masing-
manajer dan supervisor atau setingkat masing variabel maka disusun indikator-
dengannya pada 12 perusahaan perikanan di indikator sebagai berikut :
kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel TQM
Variabel Indikator Item Keterangan
Leadership (X1): komitmen pimpinan dalam mendorong
perubahan perusahaan ke arah peningkatan kualitas 4
secara terus menerus
People management (X2) karyawan berpartisipasi aktif
dalam mengikuti pelatihan yang relevan dengan 4 Samson dan
peningkatan kualitas Terziovsky (2000);
Customer focus (X3) kemampuan perusahaan untuk Malcolm Baldrige
Implementasi 4
memfokuskan diri pada kepuasan pelanggan National Quality
TQM (X)
Strategic planning (X4) kemampuan perusahan Award (MBNQA);
4
menyesuaikan misi dan perencanaan bisnis Sanjay dkk.
Information (X5) kemampuan perusahaan (Fendinand, 2005)
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk 4
peningkatan kualitas produk
Process management (X6) kemampuan penyelarasan misi
4
bisnis antar departemen

Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Daya Saing


Variabel Indikator Item Keterangan
Fleksibility (Y1) kemampuan perusahaan dalam
2
merespon perubahan permintaan pelanggan
Innovation (Y2) kemampuan perusahaan dalam
Scannel, Vickery dan
mengembangkan proses produksi sesuai 2
Daya Saing (Y) Druge (2001); Gimenez
permintaan pelanggan
dan Ventura (2005)
Quality (Y3) kemampuan menghasilkan
produk yang sesuai spesifikasi produksi yang 3
diminta pelanggan

Tabel 3 Operasionalisasi Variabel Kinerja


Variabel Indikator Item Keterangan
Kinerja (Y2) Cost reduction (Y2.1) adalah kemampuan 2 Gimenez dan Ventura

[31]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

perusahaan mengurangi biaya dari pemasok (2005)


ke pelanggan
Stock outs reduction (Y2.2) adalah kemampuan
perusahaan mengurangi biaya kekurangan 2
persediaan barang
Lead time reductions (Y2.3) adalah kemampuan
2
perusahaan mengurangi waktu tunggu

3.2. Analisis Data model persamaan structural (Structural


Untuk menganalisis data, pencapaian Equation Model atau SEM) dengan bantuan
tujuan serta pengujian hipotesis yang software Amos 5.0. Adapun pengembangan
diajukan, maka data yang diperoleh diagram patth dalam peneltian ini terlihat
selanjutnya diolah dengan menggunakan pada gambar 1.

Gambar 1 Model Path Lengkap

3.2.1 Uji Kecocokan Model


Tabel 4 Kriteria Uji Kecocokan Model
A. Uji asumsi SEM
Ukuran sampel minimum: Hair, et al., (1996) : 100-200.
Uji normalitas Z-value <= 1.96
Uji outliers Jarak Mahalanobis < 26.217
B. Uji kesesuaian model
Chi Kuadrat (X2) Diharapkan kecil
Sig. Probability  
GFI  
TLI  

3.2.2 Analysis Comfirmatory Factor (CFA) konstruk


Analisis ini digunakan untuk melihat apakah indikator-indikator yang variabel memiliki
kemaknaan yang cukup untuk mendefinisikan variabel laten yang dibentuk. Jika nilai koefisien
loading factor (lambda) dari suatu indikator yang membentuk konstruk  + 0.5, maka dapat
disimpulkan bahwa indikator tersebut merupakan indikator yang dapat membentuk konstruknya.
[32]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

3.3. Uji Hipotesis


Pengujian hubungan kausal antara konstruk ini merupakan pengujian hipotesis penelitian.
Setelah uji asumsi SEM dan uji kesesuaian model dan analisis konformatori factor dilakukan,
maka uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan persis sama dengan uji hipotesis regeresi
umumnya, yaitu dengan Uji Critical Ration (CR) pada  = 5 %. Uji Critical Ration (CR) digunakan
untuk melihat siginifikansi koefisien regresi yang dihasilkan oleh berbagai hubungan kausalitas
dalam model. Uji Critical Ration (CR) dengan rumus sebagai berikut :
Jika tingkat signifikan  0.05, maka disimpulkan bahwa koefisien regresi yang dihasilkan
adalah siginifikan dan positif. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dapat diterima. Sebaliknya jika tingkat signifikan > 0.01, maka disimpulkan bahwa koefisien
regresi yang dihasilkan adalah tidak siginifikan sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini tidak dapat diterima.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2 Output Path Lengkap

4.1. Hasil Uji Model

Tabel 4 Hasil Uji Model


Kriteria Uji Model Hasil Uji Kesimpulan
Uji asumsi SEM
Ukuran sampel minimum: Hair, et al., (1996) yaitu 100-200. 106 Terpenuhi
Uji normalitas Z-value <= 1.96 Maks. 1.339 Terpenuhi
Uji outliers Jarak Mahalanobis < 26.217 Maks. 25.069 Terpenuhi

[33]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

Uji kesesuaian model


2
Chi Kuadrat (X ) Diharapkan kecil 66.572 Fit
Sig. Probability   0.07 Fit
GFI   0.891 Marginal
TLI  5 0.966 Fit

4.1.1 Hasil Uji (CFA)


Analisis ini digunakan untuk melihat 4.1.2 Hasil Uji Hipotesis
apakah dimensi-dimensi yang variabel Analisis pengaruh antar konstruk dari
memiliki kemaknaan yang cukup untuk model dapat dibandingkan untuk
mendefinisikan variabel laten yang dibentuk. mengevaluasi pengaruh setiap konstruk
Hasil uji CFA menunjukkan bahwa semua terhadap kontruk lainnya tidak lain adalah
nilai loading factor indikator variabel TQM, koefisien dari semua garis koefisien dengan
daya saing dan kinerja > 0.5 sehingga dapat anak panah satu ujung (Ferdinand, 2005),
disimpulkan semua indikator ketiga variabel yang hasil ujinya disajikan sebagai berikut :
tersebu dapat mengukur variabel latennya.

Tabel 5 Hasil hipotesis penelitian standardized total effect path


Variabel Dependen Stnadardize total efek
Variabel Independen (P Value) Keterangan
Direct Indirect
Implementasi TQM (X) Daya Saing (Y1) 0,45 0.00 **** Signifikan
Implementasi TQM (X) Kinerja Perusahaan (Y2) 0.45 0.13 **** Signifikan
Daya Saing (Y1) Kinerja Perusahaan (Y2) 0.25 0.00 0.026 Signifikan

4.2. Pembahasan perbaikan kualitas produk secara terus


4.2.1 Pengaruh implementasi Total menerus yang menghasilkan produk yang
Quality Management (TQM) terhadap sesuai dengan desain atau spesifikasi produk
daya saing perusahaan perikanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Secara empiris penelitian ini telah perikanan atau produk yang memiliki derajat
membuktikan bahwa implementasi Total konformansi yang tinggi dengan didasarkan
Quality Management (TQM) adalah faktor pada keinginan dan permintaan pelanggan
yang mempengaruhi daya saing perusahaan. atau. Dihasilkannya produk yang berkualitas
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh atau produk yang memiliki derajat
hasil bahwa implementasi Total Quality konformansi yang tinggi dibandingkan
Management (TQM) berpengaruh positif dan dengan pasaing, maka perusahaan-
signifikan terhadap daya saing perusahaan perusahaan perikanan yang berada di
perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Kendari. Pengaruh implementasi Total (PPS) Kendari akan memiliki keunggulan
Quality Management (TQM) terhadap daya operasional dan posisional dan ini
saing sebesar 0,45 dan signifikan pada p < memberikan nilai lebih kepada pelanggan
0,05. Pengaruh implementasi Total Quality yang pada akhirnya dapat meningkatkan
Management (TQM) terhadap daya saing daya saing perusahaan perikanan tersebut.
perusahaan dapat dijelaskan bahwa pada Temuan penelitian ini mendukung
dasarnya implementasi konsep Total Quality penelitian yang dilakukan oleh Samson dan
Management (TQM) berorientasi pada Terziovsky (2004) yang penelitiannya

[34]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

membuktikan bahwa penerapan Total (2001), Prajogo dan Brown (2004) yang
Quality Management (TQM) berpengaruh penelitiannya telah membuktikan bahwa
signifikan dan positif terhadap daya saing penerapan Total Quality Management (TQM)
dan menguatkan teori Forsberg dan Nelson berpengaruh signifikan dan positif terhadap
(1999) yang menyatakan bahwa penerapan kinerja perusahaan dan menguatkan teori
Total Quality Management (TQM) pada Pace (1998), menyatakan bahwa TQM
dasarnya menekankan pada orientasi proses berperan dalam memperbaiki kualitas,
untuk memperbaiki produk dan memberikan efisiensi, produktifitas dan mendukung
nilai lebih pada pelanggan. pertumbuhan perusahaan.

4.2.2 Pengaruh implementasi Total 4.2.3 Pengaruh daya saing terhadap


Quality Management (TQM) terhadap kinerja perusahaan perikanan
kinerja perusahaan perikanan Secara empiris penelitian ini telah
Secara empiris penelitian ini telah membuktikan bahwa daya saing perusahaan
membuktikan bahwa implementasi Total adalah faktor yang mempengaruhi kinerja
Quality Management (TQM) adalah faktor perusahaan. Berdasarkan pengujian hipotesis
yang mempengaruhi kinerja perusahaan. diperoleh hasil bahwa daya saing
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh perusahaan berpengaruh positif dan
hasil bahwa implementasi Total Quality signifikan terhadap kinerja perusahaan
Management (TQM) berpengaruh positif dan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera
signifikan terhadap kinerja perusahaan (PPS) Kendari. Pengaruh daya saing
perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera perusahaan terhadap kinerja perusahaan
(PPS) Kendari. Pengaruh implementasi Total sebesar 0,25 dan signifikan pada p <
Quality Management (TQM) terhadap kinerja 0,05. Daya saing perusahaan perikanan
perusahaan adalah sebesar 0,45 dan ditentukan oleh kemampuan perusahaan
signifikan pada p < 0,05. Penerapan Total dalam menghasilkan produk yang
Quality Management (TQM) pada berkualitas dengan mengoptimalkan
perusahaan perikanan di Pelabuhan keahlian teknologi dan produksi. Dengan
Perikanan (PPS) Kendari akan membawa pengoptimalan pemasaran, teknologi dan
perusahaan perikanan ke arah perbaikan produksi, maka akan dihasilkan produk yang
kualitas secara terus menerus yang menekan harga pokok produksi dan hal ini
menghasilkan produk dengan biaya yang berdampak pada rendahnya harga jual
rendah dan tingkat kerusakan yang produk dibanding pesaing. Dengan
minimum. Dengan dihasilkannya produk rendahnya harga jual produk, maka akan
dengan biaya yang rendah, maka meningkatkan profitabiltas persusahaan
berdampak pada rendahnya harga pokok yang berdampak pada meningkatnya kinerja
penjualan dan dengan rendahnya harga perusahaan perikanan. Temuan penelitian ini
pokok penjualan akan meningkatnya volume mendukung penelitian yang dilakukan oleh
penjualan dan profitabilitas perusahaan Vickery, dkk (1994) yang menyatakan bahwa
perikanan yang pada akhirnya akan kompetensi bidang fungsional (pemasaran,
meningkatnya kinerja perusahaan perikanan inovasi dan manufacturing) berpengaruh
di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) signifikan terhadap hasil-hasil kinerja. dan
Kendari. menguatkan teori kompentensi produksi
Temuan penelitian ini konsisten dengan Cleveland dkk. (1989) yang menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Samson dan bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi oleh
Terziovski (2000 dan 2004), Choi dan Eboch
[35]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

kompetensi produksinya, yaitu pemasaran, dan menguatkan teori Cleveland dkk. (1989)
inovasi dan manufacturing. mengenai teori kompentensi produksi yang
menyatakan bahwa kinerja perusahaan
4.2.4 Pengaruh implementasi Total dipengaruhi oleh kompetensi produksinya.
Quality Management (TQM) terhadap
kinerja perusahaan melalui daya saing V. KESIMPULAN
Secara empiris penelitian ini telah Hasil analisis statistik inferensial dengan
membuktikan bahwa adanya peran mediasi menggunakan Structural Equation Modeling
dari daya saing perusahaan dalam (SEM), maka dapat ditarik kesimpulan
hubungan antara implementasi Total Quality sebagai berikut :
Management (TQM) dan kinerja perusahaan. 1. Implementasi Total Quality Management
Peranan mediasi daya saing terhadap (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
hubungan implementasi Total Quality terhadap daya saing perusahaan
Management (TQM dan kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan Perikanan
dibuktikan oleh koefisien indirect effect Samudera (PPS) Kendari .
sebesar 0,13. Penelitian ini menemukan 2. Implementasi Total Quality Management
tentang adanya hubungan antara (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
implementasi Total Quality Management terhadap kinerja perusahaan perikanan di
(TQM) dan daya saing perusahaan dalam Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
memprediksikan kinerja perusahaan Kendari
perikanan. Peranan mediasi daya 3. Daya saing perusahaan berpengaruh
perusahaan dalam hubungan implementasi signifikan dan positif terhadap kinerja
Total Quality Management (TQM) dan kinerja perusahaan perikanan di Pelabuhan
perusahaan dapat dijelaskan bahwa Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
implementasi Total Quality Management 4. Implementasi Total Quality Management
(TQM) memungkinkan perusahaan untuk (TQM) berpengaruh signifikan dan positif
mengembangkan kemampuan perusahaan terhadap kinerja perusahaan perikanan
perikanan dalam melakukan invosi dan melalui daya saing perusahaan di
perbaikan kualitas produk secara terus Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
menerus sehingga produk yang dihasilkan Kendari.
sesuai dengan keinginan pelanggan dan 5. Implementasi Total Quality Management
dengan dihasilkannya produk yang sesuai (TQM) berpengaruh signifikan terhadap
dengan keinginan pelanggan, maka peningkatan daya saing dan kinerja
perusahaan dapat meningkatkan perusahaan perikanan di Pelabuhan
produktifitasnya sehingga hal ini akan Perikanan Samudera (PPS) Kendari.
berdampak pada terjadinya peningkatkan
volume penjualan dan profitabilitas yang VI. SARAN DAN REKOMENDASI
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Penelitian ini hanya difokuskan pada
perusahaan perikanan di Pelabuhan satu kawasan industri perikanan, diharapkan
Perikanan Samudera (PPS) Kendari. Temuan kedepan dapat melakukan penelitian dengan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ruang lingkup yang lebih luas khususnya
oleh Sun (2000) yang menemukan bahwa pada seluruh industri perikanan di Provinsi
implementasi Total Quality Management Sulawesi Tenggara maupun di daerah lain
(TQM) memiliki hubungan dengan kinerja pada sektor usaha yang sejenis maupun
perusahaan baik secara langsung maupun sektor industri lain. Dalam penelitian ini lebih
melalui peningkatan daya saing perusahaan lebih cenderung dan menitiberatkan kajian
[36]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

ke perusahaan serta pengukuran daya saing selanjutnya memasukan semua pihak yang
dan kinerja lebih terfokus pada perusahaan bermitra yaitu kinerja supplier (nelayan
perikanan dan disarankan bagi peneliti mitra) dan kinerja pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA experience. Total Quality Management,


Augusty, Ferdinand. 2005. Structural 10.pp.540-547.
Equation Modelling Dalam Peneltian Gasperz, Vincent. 2005.Total Quality
Manajemen. Penerbit UNDIP. Semarang. Management. Gramedia Pustaka Utama.
Anatan, L dan Ellitan , L. 2007. Strategi Jakarta
Bersaing dalam Service Driven. Penerbit Gimenez, C. & Ventura, E. (2005), “Supply
Andi Yogyakarta, Yoyakarta. Cahain Management As A Competitive
Besterfield, Dale H. (2003). Total Quality Adventage in Spainish Groscer Sector,
Management. Third Edition. Pearson Emerald International Journal of
Education International. New Jersey. Operations & Production Management
Choi, T. Y., & Eboch, K. (1998). The TQM vol.25 pp 1-22
Paradox: Relations among TQM practices, Hair, J.H.; Anderson, R.E.; Tatham, R.L. and
plant performance, and customer Black, W.C. (1999). Análisis multivariante;
satisfaction. Journal of Operations Prentice Hall Iberia; 5ª ed.; Madrid.
Management, 17(1), 59-75. Joreskog, K. G. & Sorbom D. (1993):
Cook, Lori S dan Rohit Verma. (2002). LISREL 8 User’s Reference Guide , Chicago:
Exploring the Linkages Bethween Quality Scientific Software International, Inc.
System, Service Quality, and Performance Hardjosoedarmo, Soewarso. 1999. Total
Excellence: Service Providers’ System. Quality Management. Andi. Yogyakarta
Quality Management Journal (QMJ) Vol. 9 Hart, C, Schlesinger, L., 1991. TQM and
No.2: 44-56 Human Resources Professional, Human
Cleveland, G., Schroeder,R.J., & Anderson, Resources Management, 30. pp. 433-454.
J.C., 1989. “Theory Of Production Heizer. J & Render B, 2004. Operations
Competence", Decision Science, 23 (4): Management, Seventh Edition (IE)
p.655-668. Prentice Hall. USA.
Departemen Perdagangan dan Industri, Indrajid, Richardus Eko & Richardus
(2006). Strategi Pengembangan Industri. Djokopranoto. 2005. Starategi Manajemen
(Online), (Http://Deperindak. go. id). Pemeblian dan Supply Cahain,
diakses tanggal 2 Maret 2006. Pendekatan Manajemen Terkini, Untuk
Departemen Kelautan dan Perikanan, Menghadapi Persaingan Global. Grasindo
Direktorat Perikanan Tangkap 2006. Indonesia, Jakarta
Statistika Perikanan, Kendari 2006, Indrajid, Richardus Eko & Richardus
Kendari Djokopranoto. 2002. Konsep Supply Chain,
Digantoro, Crown. 2002. Membangun Cara Baru Memandang Mata Tantai
Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis. Persediaan. Widiasarana Indonesia,
Grasinndo, Jakarta. Jakarta
Flaherty, M.T., 1993. Global Operation Krawjeski, Lee J. & Larry P. Ritzman. 2002,
Management, New York : Mc Graw Hill Operation Managemen Strategi Analysis,
Companies. P. 20. Sixth Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Forsberg, T., Nilson, L., dan Anhtony, M. Luipiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran
1999. Process Orientation : The Swedish Jasa Teori dan Praktik. Salemba 4. Jakarta

[37]
Jurnal Ilmiah SiGMA-66 http://journal.stie-66.ac.id/index.php/jisigma66
Volume 1, Tahun 1, Januari - Juni 2011

Munjiati Munawaraoh. 2004. Manajemen Scanel, Vickery dan Durge. 2001. Upstream
Operasi. Unit Penerbiatan Fakultas Supply Chain Managemen and
Ekonomi. (UPFE-UMY) Yogyakarta. Competitive Performance in The
Padli. 2001. Analisis Penggunaan Strategi Automotive Industri,. Journal of Business
Pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Logistic Vol 21. pp
Kinerja Organisasi di Kota Makasar. Tesis Simatupang, B., 1996. "Strategi
Program Pasca Sarjana Universitas Memenangkan Persaingan di Pasar
Brawijaya Malang. Malang Global", Manajemen Usahawan Indonesia,
Panuju, Redi. 1995. Komunikasi Bisnis. PT. p. 46-49.
Gramedia, Jakarta. Sohal, A.S., Ramsey, L. dan Samson, D. 1991.
Porter, M.E., 1985. Competitive Advantage, Quality Management Practices in
New York, The Free Press. Australian Industry. Total Quality
Porter, M.E., 1990. The Competitive Management, 3(3), pp. 283-299.
Advantage of Nations, Havard Business Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Review, March-April: p.73-83. Cetakan ke-8. CV. Alfabeta, Bandung.
Prahalad, C.K., Fahay, I., & Randall, R.M., Sun, H., 2000. TQM, ISO 9000 Certification
1994. "A Strategy to Growth: The Role of an Performance Improvement.
Core Competence in the Coorperation", Instrnational Journal of Quality and
The Portable MBA in Strategy, p. 248-269. Reability Council 8th, National Quality
Prajogo, Daniel I dan Alan Brown. 2004. The Management Conference, p.63-83.
Relationship Bethween TQM Practices and Tjiptono, Fandy. 2004. Prinsip-Prinsip Total
Quality Performance and The Role of Quality Service. Andi. Yogyakarta
Formal TQM Programs: An Australian Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003.
Empirical Study. Quality Management Total Quality Management edisi revisi.
Journal (QMJ) . Vol.11. No.4:31-42 Andi. Yogyakarta
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 2004. Tracey dan Vonderembse. 2004. Building
The Effect of Company Size on the Supply Chain: A Key To Enhancing
Relationship Bethween TQM Strategy and Manufacturing Performance. Journal of
Organizational Performance. Journal The Business Mid-American, Vol.15. pp 10-20.
TQM Magazine Volume 12. No. 2-2000- Vickery, K.S., Droge, C, & Markland, R.E.,
pp. 144-148. 1994. "Sources and Outcome of Competive
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 2000. Advantage: An Explolatory Studi.
The Relation Bethween Total Quality
Management Practices dan Operational
Performance. Journal of Operation
Mangement.17:393-409
Samson, Danny dan Mile Terziovski. 1999.
The Link Bethween Total Quality
Management Practice and Organisational
Performance. International Journal of
Quality & Reliability Management. Vol. 16
No.3, 1999, pp. 226-237
Saxeman, A., 1994. Regional Advantage:
Culture & Competition in Silicon Valley
Route 128, Cambridge, MA: Harvard
University Press, 1994.
[38]

View publication stats

You might also like