Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This study aims: 1) to determine the accountability of the village fund allocation management
in the sub district of South Dolo in Sigi district; 2) to determine the factors that can impact on
village fund allocation in financial administration in order to meet the applicable regulations; and
3) To determine the economic benefits (empowerment) through the village fund allocation. This
research was conducted in the sub district of South Dolo villages which have been implemented the
village fund allocation. The number of respondents in the research location are limited. For
accuracy reason, all population in the sub district of South Dolo were chosen as the sample and it
is categorised as cencus approach. Therefore, there are 77 people were chosen as respondents. The
findings are analysed by using descriptive analysis with the help of frequency table. The results
show that the implementation of village fund allocation in the sub district of south Dolo have been
managed in accountable and transparent way. Even though, the application of the principle of
accountability at this stage is limited on the physical accountability, the administration has not
been fully carried out perfectly because it has not been fully comply with the provisions. The main
constraints are the local government official and human resource competencies have not been
optimalized. Thus, the assistantship from local government officials is required on an ongoing
basis.
Keywords: village fund allocation, transperancy, accountability.
Keberadaan desa secara yuridis formal yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan (3) Tugas pembantuan dari Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
tentang Desa. Berdasarkan ketentuan ini desa Kabupaten/ Kota; dan (4) Urusan
diberi pengertian sebagai kesatuan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas perundang-undangan diserahkan kepada desa.
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan Sebagai konsekuensi logis adanya
mengurus kepentingan masyarakat setempat, kewenangan dan tuntutan dari pelaksanaan
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat otonomi desa adalah tersedianya dana yang
setempat yang diakui dan dihormati dalam cukup. Wasistiono (2006: 107) menyatakan
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan bahwa pembiayaan atau keuangan merupakan
Republik Indonesia. faktor essensial dalam mendukung
Agar dapat melaksanakan perannya penyelenggaraan otonomi desa, sebagaimana
dalam mengatur dan mengurus komunitasnya, juga pada penyelenggaraan otonomi daerah.
desa berdasarkan ketentuan Peraturan Sistem pengelolaan dana desa yang
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, diberikan dikelola oleh pemerintah desa merujuk pada
kewenangan yang mencakup: (1) Urusan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
pemerintahan yang sudah ada berdasarkan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
hak asal usul desa; (2) Urusan pemerintahan Pemerintah Daerah. Dalam aturan tersebut
121
Ade Irma.
122122 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………122122
137
Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012 yaitu: (1) direncanakan, karena tujuan dari program
Alokasi Dana Desa (ADD) yang digunakan pemberdayaan tersebut adalah untuk
untuk menyelanggarakan pemerintah desa memberdayakan masyarakat.
sebesar 30% dari jumlah penerimaan ADD; Berdasarkan fenomena di atas, penulis
dan (2) Alokasi Dana Desa (ADD) yang menjadi tertarik untuk mengetahui
digunakan untuk pemberdayaan masyarakat bangaimana akuntabilitas pengelolaan
desa sebesar 70% dari jumlah penerimaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Dolo
ADD. Adapun besaran jumlah 70% untuk Selatan terutama mengenai penggunaan dana
pemberdayaan masyarakat dari Alokasi Dana 70% untuk pemberdayaan masyarakat,
Desa (ADD) di Kecamatan Dolo Selatan, desa sebagaimana kita ketahui Kecamatan Dolo
yang menerima Alokasi Dana Desa (ADD) Selatan merupakan kecamatan yang
terbesar untuk tahun anggaran 2012 adalah mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD)
Desa Bangga dengan realisasi penerimaan cukup besar dan mempunyai jarak tempuh
70% dari ADD sebesar Rp.103.270.300, yang cukup dekat pusat pemerintahan
sedangkan desa yang menerima ADD terkecil Kabupaten Sigi. Keberhasilan suatu desa
adalah Desa Jono dengan realisasi penerimaan tentunya tidak terlepas adanya kerjasama
70% dari ADD sebesar Rp. 62.491.800,- yang baik antara pemerintah desa dengan
(Sumber: Kantor Pemerintahan Bupati Sigi, masyarakat, sehingga setiap program yang
tahun 2012). dijalankan akan mampu mewujudkan tujuan
Pra riset yang penulis lakukan ditemui dan sasaran yang diharapkan.
adanya gejala masalah dalam akuntabilitas Penelitian pengelolaan Alokasi Dana
pelaksanaan pengelolaan, penggunaan ADD Desa (ADD) di Kecamatan Dolo Selatan ini
di Kecamatan Dolo Selatan sejumlah 70% difokuskan pada penerapan prinsip
yang dipergunakan untuk pemberdayaan akuntabilitas yang dilakukan Tim Pelaksana
masyarakat desa secara keseluruhan yang dibentuk di masing-masing desa.
kebanyakan hanya mencakup belanja Penerapan prinsip akuntabilitas pengelolaan
pembangunan fisik saja. Hal ini dapat dilihat Alokasi Dana Desa (ADD) ini dimulai dari
dari kurangnya pemberdayaan yang dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan semua
kepada masyarakat seperti pengadaan kegiatan, dan paska kegiatan sehingga
ketahanan pangan dan pengembangan sosial pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
budaya, karena yang selama ini tampak dari diharapkan dapat dipertanggungjawabkan dan
pelaksanaan ADD di Kecamatan Dolo Selatan dipertanggunggugatkan.
adalah untuk keperluan belanja langsung, Berdasarkan pada latar belakang
belanja barang dan jasa, belanja modal dan penelitian di atas, maka dirumuskan masalah
belanja tidak langsung. dalam penelitian ini sebagai berikut:
Berdasarkan gejala diatas, terlihat 1. Bagaimana akuntabilitas pengelolaan
bahwa hal tersebut belum sesuai dengan Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan
Peraturan Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012 Dolo Selatan Kabupaten Sigi?
Tentang Perhitungan Besarnya Alokasi Dana 2. Apakah pengelola administrasi keuangan
Desa (ADD), dijelaskan bahwa ADD yang Alokasi Dana Desa telah sesuai dengan
diterima Pemerintah Desa sejumlah 70% ketentuan peraturan daerah?
dipergunakan untuk pemberdayaan 3. Bagaimana manfaat Alokasi Dana Desa
masyarakat desa harus mencakup belanja fisik pada pemberdayaan ekonomi masyarakat
dan belanja non fisik sehingga masyarakat desa di Kecamatan Dolo Selatan
bisa menikmati, ikut serta dan berpartisiasi Kabupaten Sigi?
dalam pelaksanaan pemberdayaan dan
pembangunan sarana dan prasarana yang telah
Ade Irma.
124124 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………124124
137
diperoleh dari hasil perkalian (5 X 77) yaitu a. Sangat Baik (SB) = 81% s/d 100%
sebesar 385, sehingga diperoleh interval nilai b. Baik (B) = 61% s/d 80%
= 385 – 77 / 5 yaitu sebesar 61,6. c. Kurang Baik (KB) = 41% s/d 60%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas d. Tidak Baik (TB) = 21% s/d 40%
maka dapat diketahui dan dianalisis e. Sangat Tidak Baik (STB) = 10% s/d 20%
tanggapan responden terhadap akuntabilitas Skala ini digunakan oleh peneliti dalam
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah penelitian ini untuk mengukur tingkat
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, persetujuan atau ketidak setujuan responden
dengan kriteria penilaian sebagai berikut terhadap serangkaian pernyataan yang
(Sudjana, 2009:48) : mengukur akuntabilitas pengelolaan Alokasi
a. Sangat Baik (SB) = 323,8 – 385 Dana Desa (ADD) di Kecamatan Dolo
b. Baik (B) = 262,1 – 323,7 Selatan Kabupaten Sigi.
c. Kurang Baik (KB) = 200,4 – 262 Semakin tinggi nilai kriteria/kategori
d. Tidak Baik (TB) = 138,7 – 200,3 hasil perhitungan memberikan makna bahwa
e. Sangat Tidak Baik (TB) = 77 – 138,6 penilaian terhadap pelaksanaan objek
penelitian semakin baik dan begitu pula
Sedangkan untuk menentukan sebaliknya. Berdasarkan penentuan kategori
kriteria/kategori hasil penghitungan tersebut maka dapat ditentukan daerah
berpedoman kepada pendapat Arikunto kategori dalam garis kuantum seperti terlihat
(2008:210) sebagai berikut: pada Tabel 1. berikut ini:
Tabel 4 menemukan data secara empiris 2. Musyawarah desa dihadiri oleh unsur
bahwa secara deskriptif, dalam tabel frekuensi pemerintah desa, Badan Permusyawaratan
distribusi indikator penelitian perencanaan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan
ADD dengan indikator pengukuran desa, dan tokoh masyarakat, serta wajib
keterlibatan masyarakat dalam pengambilan dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan.
keputusan dan penentuan pembangunan yang 3. Tim Pelaksana Desa menyampaikan
dibiayai ADD, menunjukkan bahwa tanggapan rancangan penggunaan ADD secara
responden berjumlah 310 terletak pada daerah keseluruhan kepada peserta musyawarah.
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai Rancangan penggunaan ADD didasarkan
persentase skor 80,52% terletak pada daerah pada skala prioritas hasil musrembangdes
61%-80% berada dalam kategori SANGAT tahun sebelumnya.
BAIK. 4. Rancangan penggunaan ADD yang
Hasil tanggapan responden atas disepakati dalam musyawarah desa,
indikator pengukuran keterlibatan masyarakat dituangkan dalam Rencana penggunaan
dalam pengambilan keputusan dan penentuan ADD yang merupakan salah satu bahan
pembangunan yang dibiayai ADD menunjukkan penyusunan APBDes.
daerah hasil tanggapan dan daerah nilai
persentase skor berada pada kategori baik dan Pelaksanaan ADD
sangat baik. Hal ini memberikan arti dalam Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
tanggapan responden penelitian keterlibatan pembiayaannya bersumber dari ADD
masyarakat telah berjalan dengan baik dan sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
sangat baik dalam pengambilan keputusan Desa. Guna mendukung keterbukaan dan
dan penentuan pembangunan yang dibiayai penyampaian informasi secara jelas kepada
ADD. masyarakat, maka di setiap kegiatan fisik
Keseluruhan hasil penelitian dengan wajib dilengkapi dengan papan informasi
dukungan beberapa wawancara di atas, kegiatan yang dipasang di lokasi kegiatan.
menggambarkan bahwa sistem akuntabilitas Papan informasi tersebut memuat nama
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah kegiatan, volume kegiatan, besaran anggaran
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, dari ADD maupun swadaya masyarakat, dan
dilihat dari perencanaan ADD telah terlaksana waktu pelaksanaan kegiatan. Hal ini sesuai
dengan baik dan sangat baik, dengan tanggapan 77 orang responden penelitian pada
mekanisme perencanaan ADD secara Tabel 5.
kronologis dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepala Desa selaku penanggungjawab
ADD mengadakan musyawarah desa untuk
membahas rencana penggunaan ADD.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan
yang Pembiayaannya Bersumber dari ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 46 230 59,7
2. Baik 262,1 – 323,7 4 15 60 19,5
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 4 12 5,2
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 5 10 6,5
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 7 7 9,1
Jumlah total 77 319 100,0
Persentase skor (319:385,0) = 82,86
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Ade Irma.
129129 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………129129
137
Tabel 5 memperlihatkan data secara dan daerah nilai persentase skor berada pada
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel kategori baik dan sangat baik. Hal ini
frekuensi distribusi indikator penelitian memberikan arti dalam tanggapan responden
pelaksanaan ADD dengan indikator penelitian pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pengukuran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari ADD
yang pembiayaannya bersumber dari ADD, telah berjalan dengan baik dan sangat baik
menunjukkan bahwa hasil tanggapan karena dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
responden yaitu 319 terletak pada daerah Desa.
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai Berkaitan dengan indikator penelitian
persentase skor 82,86% terletak pada daerah pelaksanaan ADD dengan indikator
81%-100% berada dalam kategori SANGAT pengukuran keterbukaan informasi pada
BAIK. masyarakat mengenai kegiatan yang dibiayai
Hasil tanggapan responden atas oleh ADD, ditanggapi oleh 77 orang
indikator pengukuran pelaksanaan kegiatan- responden penelitian dalam tabel frekuensi
kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari dengan rincian hasil tanggapan seperti terlihat
ADD menunjukkan daerah hasil tanggapan pada Tabel 6.
pelaksanaan ADD sampai pada tahap sesuai dengan ketentuan peraturan daerah.
pertanggung jawaban ADD akan Hal ini disebabkan karena beberapa hal, yaitu:
mendukung kepercayaan masyarakat (1) kurang efektifnya sistem pembinaan dari
terhadap pelaksanaan pembangunan desa pemerintah kecamatan dan pemerintah
yang pada akhirnya akan tercapai tingkat kabupaten terhadap pengelola ADD di tingkat
partisipasi masyarakat desa yang secara desa; dan (2) rendahnya kompetensi yang
komulatif akan mendukung keberhasilan dimiliki aparat desa yang merupakan ujung
pembangunan daerah di Kabupaten Sigi. tombak pelaksanaan ADD, dibuktikan dengan
adanya beberapa orang aparatur pemerintah
Kesesuaian pengelolaan administrasi desa yang memiliki tanggung jawab
keuangan Alokasi Dana Desa dengan mengelola ADD belum menguasai dengan
ketentuan peraturan daerah baik pemanfaatan teknologi komputerisasi
Pengawasan pengelolaan keuangan dalam mendukung efektivitas pembuatan
daerah yang salah satu sumbernya berasal dari laporan pertanggung jawaban kegiatan yang
ADD, maka masih ditemukan cukup banyak dibiayai oleh dana ADD. Selain itu, tingkat
temuan yang mengindikasikan bahwa keterampilan dan pengetahuan beberapa
pengelolaan administrasi keuangan ADD aparatur desa masih rendah dalam membuat
belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan laporan pertanggung jawaban kegiatan,
peraturan daerah. sehingga pemerintah daerah Kabupaten Sigi
Temuan-temuan di lapangan tersebut melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat
sesuai dengan Laporan Hasil Pengawasan melakukan pembinaan melalui pelatihan-
Satuan Kerja Kecamatan Dolo Selatan, 2013 pelatihan kepada para bendahara pengelola
diantaranya adalah: (1) Laporan pertanggung ADD di tingkat desa untuk mengatasi
jawaban bendahara pengeluaran yang belum masalah tersebut.
dibuat; (2) Bendahara pengeluaran belum
membuat register penutupan kas; (3) Manfaat Alokasi Dana Desa pada
Pengelolaan Barang tidak dilaksanakan secara pemberdayaan ekonomi masyarakat desa
optimal; (4) penyaluran barang milik daerah di Kecamatan Dolo Selatan
belum tertib; (5) pengguna anggaran belum Pemberdayaan masyarakat tidak hanya
menunjuk PPK dan menetapkan PPTK; (6) berhubungan dengan sarana dan prasarana
penggunaan pribadi dana APBDes; (7) yang memadai, melainkan yang lebih penting
Pertanggung jawaban belanja bantuan sosial adalah kemampuan dan kehidupan
tidak sesuai peraturan perundang-undangan; masyarakat yang lebih layak dengan
(8) sebelas desa belum menyampaikan Perdes memanfaatkan segala sumber yang ada.
pertanggung jawaban pelaksanaan APBDes Tuntutan memberdayakan masyarakat adalah
ke Bupati; (9) Pemerintah Desa belum upaya untuk meningkatkan harkat dan
membuat peraturan desa tentang pungutan martabat lapisan masyarakat yang dalam
Desa; (10) sisa lebih perhitungan anggaran kondisi sekarang kurang mampu untuk
Tahun 2013; dan (11) Penyerahan laporan melepaskan diri dari perangkap kemiskinan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan keterbelakangan.
desa pada setiap akhir tahun melewati batas Cara untuk memberdayakan adalah
waktu yang telah ditentukan. dengan pemberian Alokasi Dana Desa.
Pengelolaan keuangan daerah tersebut Adanya alokasi dana desa dari pemerintah
yang salah satu sumber dananya dari ADD memberikan sedikit jawaban karena sebagian
menunjukkan bahwa akuntabilitas dari dana tersebut adalah untuk pemberdayaan
pengelolaan ADD dilihat dari pengelolaan baik fisik dan non fisik bagi masyarakat.
administrasi keuangan belum sepenuhnya
Ade Irma.
134134 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………134134
137
6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk Peraturan Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012
melakukan penelitian dengan memilih Tentang Perhitungan Besarnya
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penerimaan Alokasi Dana Desa Setiap
Perencanaan, Pemanfaatan dan Desa di Kabupaten Sigi Tahun 2012.
Pemeliharaan Hasil-hasil Pembangunan Peraturan Bupati Sigi Nomor 4 Tahun 2012
Desa di Kecamatan Dolo Selatan Tentang Pedoman Pengelolaan
Kabupaten Sigi. Keuangan Desa.
Simanjuntak, Robert, 2002. Dana Alokasi
UCAPAN TERIMA KASIH Umum, Konsep, Hambatan dan Prospek
di Era Otonomi Daerah, LPEM FE-UI,
Dalam kesempatan ini, penulis ingin Dirjen PKPD, Kompas, Jakarta.
mengaturkan banyak terima kasih yang Sudjana, Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses
setinggi-tingginya dan setulus-tulusnya Belajar Mengajar, PT. Remaja
kepada yang terhormat Ibu Dr. Rosida P. Rosdakarya, Bandung.
Adam, S.E., M.Si, selaku Ketua Tim Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
Pembimbing dan Ibu Dr. Vita Yanti Fattah, Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung.
S.E., M.Si, selaku Anggota Tim Pembimbing, ------------, 2008. Metode Penelitian Bisnis,
yang telah banyak mencurahkan perhatian, CV. Alfabeta, Bandung.
bimbingan dan arahan kepada penulis sejak Tjokroamidjojo, Bintoro, 2000, Good
perencanaan penelitian sampai penulisan tesis Governance (Paradigma Baru
ini. Manajemen Pembangunan), UI Press,
Jakarta.
DAFTAR RUJUKAN Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah.
Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Tentang Perimbangan Keuangan
Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta. Antara Pemerintah Pusat dan
Haryanto, Sahmuddin, 2007. Akuntansi Pemerintah Daerah.
Sektor Publik, Edisi Pertama, Usman, Husaini dan Setiady Purnomo, 2009.
Universitas Diponegoro, Semarang. Metodologi Penelitian Sosial, Bumi
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Aksara, Jakarta.
Tahun 2007 Tentang Pedoman Wasistiono, Sadu, 2006. Prospek
Pengelolaan Keuangan Desa. Pengembangan Desa, Fokus Media,
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Bandung.
Tentang Desa.