You are on page 1of 17

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA

DESA (ADD) DI KECAMATAN DOLO SELATAN


KABUPATEN SIGI
Ade Irma
Adeirma_1977@yahoo.com
(Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Program Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
This study aims: 1) to determine the accountability of the village fund allocation management
in the sub district of South Dolo in Sigi district; 2) to determine the factors that can impact on
village fund allocation in financial administration in order to meet the applicable regulations; and
3) To determine the economic benefits (empowerment) through the village fund allocation. This
research was conducted in the sub district of South Dolo villages which have been implemented the
village fund allocation. The number of respondents in the research location are limited. For
accuracy reason, all population in the sub district of South Dolo were chosen as the sample and it
is categorised as cencus approach. Therefore, there are 77 people were chosen as respondents. The
findings are analysed by using descriptive analysis with the help of frequency table. The results
show that the implementation of village fund allocation in the sub district of south Dolo have been
managed in accountable and transparent way. Even though, the application of the principle of
accountability at this stage is limited on the physical accountability, the administration has not
been fully carried out perfectly because it has not been fully comply with the provisions. The main
constraints are the local government official and human resource competencies have not been
optimalized. Thus, the assistantship from local government officials is required on an ongoing
basis.
Keywords: village fund allocation, transperancy, accountability.
Keberadaan desa secara yuridis formal yang menjadi kewenangan kabupaten/kota
diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan (3) Tugas pembantuan dari Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
tentang Desa. Berdasarkan ketentuan ini desa Kabupaten/ Kota; dan (4) Urusan
diberi pengertian sebagai kesatuan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas perundang-undangan diserahkan kepada desa.
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan Sebagai konsekuensi logis adanya
mengurus kepentingan masyarakat setempat, kewenangan dan tuntutan dari pelaksanaan
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat otonomi desa adalah tersedianya dana yang
setempat yang diakui dan dihormati dalam cukup. Wasistiono (2006: 107) menyatakan
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan bahwa pembiayaan atau keuangan merupakan
Republik Indonesia. faktor essensial dalam mendukung
Agar dapat melaksanakan perannya penyelenggaraan otonomi desa, sebagaimana
dalam mengatur dan mengurus komunitasnya, juga pada penyelenggaraan otonomi daerah.
desa berdasarkan ketentuan Peraturan Sistem pengelolaan dana desa yang
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, diberikan dikelola oleh pemerintah desa merujuk pada
kewenangan yang mencakup: (1) Urusan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
pemerintahan yang sudah ada berdasarkan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
hak asal usul desa; (2) Urusan pemerintahan Pemerintah Daerah. Dalam aturan tersebut

121
Ade Irma.
122122 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………122122
137

dijelaskan bahwa pendanaan pembangunan Pemerintah Desa belum membuat Peraturan


yang dilakukan oleh pemerintah daerah Desa tentang pungutan Desa; (10) Terdapat
termasuk didalamnya pemerintah desa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
menganut prinsip money follows function 2013; dan (11) Penyerahan laporan
yang berarti bahwa pendanaan mengikuti pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban desa pada setiap akhir tahun melewati batas
dan tanggung jawab masing-masing tingkat waktu yang telah ditentukan.
pemerintahan. Dengan kondisi tersebut maka Temuan-temuan terhadap pengelolaan
transfer dana menjadi penting untuk menjaga/ keuangan daerah di atas, yang salah satu
menjamin tercapainya standar pelayanan sumber dananya berasal dari ADD
publik minimum (Simanjuntak, 2002). menunjukkan bahwa akuntabilitas
Konsekuensi dari pernyataan tersebut adalah pengelolaan ADD sebagai salah satu sumber
desentralisasi kewenangan harus disertai keuangan daerah di Kecamatan Dolo Selatan
dengan desentralisasi fiskal. Realisasi menarik untuk dikaji secara lebih mendalam.
pelaksanaan desentralisasi fiskal ke daerah Hal ini disebabkan karena pengelolaan ADD
mengakibatkan adanya dana perimbangan yang akuntabel dapat meningkatkan kinerja
keuangan antara kabupaten dan desa yang aparatur desa dalam memberikan pelayanan
lebih dikenal dengan sebutan Alokasi Dana publik sehingga memberikan dampak pada
Desa (ADD). pemberdayaan masyarakat desa.
Kecamatan Dolo Selatan adalah Kecamatan Dolo Selatan merupakan
merupakan salah satu kecamatan di salah satu dari beberapa kecamatan di
Kabupaten Sigi yang menarik untuk Kabupaten Sigi yang merencanakan dan
dilakukan penelitian sehubungan dengan melaksanakan kebijakan ADD sesuai dengan
akuntabilitas pengelolaan ADD yang Peraturan Bupati Sigi Nomor 4 Tahun 2012
teranggarkan di tahun 2012 disebabkan tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
karena sesuai dengan laporan hasil Desa, dimana disebutkan tujuan
pengawasan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakannya ADD di Kabupaten Sigi
yang salah satu sumbernya berasal dari ADD, adalah: (1) Meningkatkan penyelenggaraan
pihak Inspektorat Kabupaten Sigi menemukan pemerintahan desa dalam melaksanakan
cukup banyak temuan sehubungan dengan pelayanan pemerintahan, pembangunan, dan
akuntabilitas pengelolaan ADD, diantaranya kemasyarakatan sesuai kewenangannya; (2)
adalah: (1) Terdapat Laporan Meningkatkan kemampuan lembaga
pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran kemasyarakatan desa dalam menyusun
yang belum dibuat; (2) Terdapat Bendahara rencana, melaksanakan, mengendalikan,
Pengeluaran belum membuat Register memanfaatkan dan memelihara, serta
penutupan kas; (3) Terdapat Pengelolaan mengembangkan pembangunan secara
Barang tidak dilaksanakan secara optimal; (4) partisipatif sesuai dengan potensi desa; (3)
Terdapat penyaluran Barang Milik Daerah Meningkatkan pemerataan pendapatan,
belum tertib; (5) Terdapat Pengguna kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha
Anggaran belum menunjuk PPK dan bagi masyarakat desa; (4)
menetapkan PPTK; (6) Terdapat penggunaan Menumbuhkembangkan dinamika masyarakat
Pribadi Dana APBDes; (7) Terdapat dalam pemberdayaan masyarakat; dan (5)
Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial Menggerakkan dan mengembangkan
Tidak Sesuai Peraturan Perundang-undangan: partisipasi, gotong royong dan swadaya
(8) Terdapat 11 (Sebelas) Desa Belum masyarakat.
menyampaikan Perdes pertanggunjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD)
pelaksanaan APBDes ke Bupati; (9) untuk keperluan desa sesuai dengan Peraturan
Ade Irma.
123123 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………123123
137

Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012 yaitu: (1) direncanakan, karena tujuan dari program
Alokasi Dana Desa (ADD) yang digunakan pemberdayaan tersebut adalah untuk
untuk menyelanggarakan pemerintah desa memberdayakan masyarakat.
sebesar 30% dari jumlah penerimaan ADD; Berdasarkan fenomena di atas, penulis
dan (2) Alokasi Dana Desa (ADD) yang menjadi tertarik untuk mengetahui
digunakan untuk pemberdayaan masyarakat bangaimana akuntabilitas pengelolaan
desa sebesar 70% dari jumlah penerimaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Dolo
ADD. Adapun besaran jumlah 70% untuk Selatan terutama mengenai penggunaan dana
pemberdayaan masyarakat dari Alokasi Dana 70% untuk pemberdayaan masyarakat,
Desa (ADD) di Kecamatan Dolo Selatan, desa sebagaimana kita ketahui Kecamatan Dolo
yang menerima Alokasi Dana Desa (ADD) Selatan merupakan kecamatan yang
terbesar untuk tahun anggaran 2012 adalah mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD)
Desa Bangga dengan realisasi penerimaan cukup besar dan mempunyai jarak tempuh
70% dari ADD sebesar Rp.103.270.300, yang cukup dekat pusat pemerintahan
sedangkan desa yang menerima ADD terkecil Kabupaten Sigi. Keberhasilan suatu desa
adalah Desa Jono dengan realisasi penerimaan tentunya tidak terlepas adanya kerjasama
70% dari ADD sebesar Rp. 62.491.800,- yang baik antara pemerintah desa dengan
(Sumber: Kantor Pemerintahan Bupati Sigi, masyarakat, sehingga setiap program yang
tahun 2012). dijalankan akan mampu mewujudkan tujuan
Pra riset yang penulis lakukan ditemui dan sasaran yang diharapkan.
adanya gejala masalah dalam akuntabilitas Penelitian pengelolaan Alokasi Dana
pelaksanaan pengelolaan, penggunaan ADD Desa (ADD) di Kecamatan Dolo Selatan ini
di Kecamatan Dolo Selatan sejumlah 70% difokuskan pada penerapan prinsip
yang dipergunakan untuk pemberdayaan akuntabilitas yang dilakukan Tim Pelaksana
masyarakat desa secara keseluruhan yang dibentuk di masing-masing desa.
kebanyakan hanya mencakup belanja Penerapan prinsip akuntabilitas pengelolaan
pembangunan fisik saja. Hal ini dapat dilihat Alokasi Dana Desa (ADD) ini dimulai dari
dari kurangnya pemberdayaan yang dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan semua
kepada masyarakat seperti pengadaan kegiatan, dan paska kegiatan sehingga
ketahanan pangan dan pengembangan sosial pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
budaya, karena yang selama ini tampak dari diharapkan dapat dipertanggungjawabkan dan
pelaksanaan ADD di Kecamatan Dolo Selatan dipertanggunggugatkan.
adalah untuk keperluan belanja langsung, Berdasarkan pada latar belakang
belanja barang dan jasa, belanja modal dan penelitian di atas, maka dirumuskan masalah
belanja tidak langsung. dalam penelitian ini sebagai berikut:
Berdasarkan gejala diatas, terlihat 1. Bagaimana akuntabilitas pengelolaan
bahwa hal tersebut belum sesuai dengan Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan
Peraturan Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012 Dolo Selatan Kabupaten Sigi?
Tentang Perhitungan Besarnya Alokasi Dana 2. Apakah pengelola administrasi keuangan
Desa (ADD), dijelaskan bahwa ADD yang Alokasi Dana Desa telah sesuai dengan
diterima Pemerintah Desa sejumlah 70% ketentuan peraturan daerah?
dipergunakan untuk pemberdayaan 3. Bagaimana manfaat Alokasi Dana Desa
masyarakat desa harus mencakup belanja fisik pada pemberdayaan ekonomi masyarakat
dan belanja non fisik sehingga masyarakat desa di Kecamatan Dolo Selatan
bisa menikmati, ikut serta dan berpartisiasi Kabupaten Sigi?
dalam pelaksanaan pemberdayaan dan
pembangunan sarana dan prasarana yang telah
Ade Irma.
124124 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………124124
137

METODE Mengingat jumlah populasi pengelola


Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan
Jenis penelitian ini deskriptif dan Dolo Selatan relatif terbatas, untuk menjamin
menggunakan pendekatan kualitatif. Husaini keakuratan data, penulis menetapkan seluruh
dan Purnomo (2009:130) mendefinisikan anggota populasi yang ada sebagai sampel
penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian, dengan menggunakan metode
penelitian yang menguraikan pendapat sensus. Pertimbangan peneliti menggunakan
responden apa adanya sesuai dengan metode sensus dalam penentuan sampel
pertanyaan penelitian, kemudian dianalisis penelitian merujuk kepada pendapat Sugiyono
dengan kata-kata yang melatar belakangi (2008:85), yang mengemukakan bahwa
responden berperilaku seperti itu. Metode metode sensus dalam suatu riset penelitian
penelitian kualitatif ini peneliti gunakan untuk digunakan jika jumlah populasi penelitian
mendapatkan data yang mendalam, suatu data relatif terbatas. Biasanya populasi penelitian
yang mengandung makna (data yang jumlahnya tidak melebihi 100 subjek, dimana
sebenarnya), data yang pasti yang merupakan dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 77
nilai dibalik data yang tampak. Pada orang responden penelitian.
penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan Dalam penelitian ini, untuk
instrumen untuk mengumpulkan data dan memecahkan masalah pertama dan ketiga
mengukur status variabel yang diteliti, penelitian yaitu menggambarkan bagaimana
sehingga ditemukan kejadian relatif, akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana Desa
distributif dan hubungan-hubungan antara di wilayah Kecamatan Dolo Selatan
variabel-variabel dimana variabel-variabel Kabupaten Sigi dan bagaimana manfaat ADD
yang akan diteliti menyelesaikan obyek yang pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa
diteliti melalui data yang dikumpulkan di Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi,
(Sugiyono, 2007:3). maka dilakukan analisis secara deskriptif
Pada penelitian ini, penulis kualitatif dengan menggunakan bantuan tabel
menggunakan metode penelitian deskriptif frekuensi, dengan formulasi rumus sebagai
dengan pendekatan kualitatif karena ingin berkut (Sudjana, 2009:47):
menjelaskan penerapan prinsip-prinsip
akuntabilitas yang dilakukan oleh Pemerintah F
Desa di wilayah Kecamatan Dolo Selatan P = --------------- X 100 % = ……%
dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) N
Tahun Anggaran 2012. Keterangan:
Pada konteks penelitian ini, populasi P = Proporsi
penelitian adalah seluruh pengelola Alokasi F = Jumlah frekuensi responden yang
Dana Desa (ADD) pada 11 (sebelas) desa di menjawab
wilayah Kecamatan Dolo Selatan. N = Jumlah responden seluruhnya
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
pihak Kantor Kecamatan Dolo Selatan Skor minuman tanggapan responden
diketahui bahwa jumlah pengelola Alokasi terhadap sistem akuntabilitas pengelolaan
Dana Desa (ADD) pada setiap desa di Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan
wilayah Kecamatan Dolo Selatan adalah Dolo Selatan Kabupaten Sigi diperoleh dari
sebanyak 7 orang untuk setiap desa sehingga hasil perkalian (1 X 77) yaitu sebesar 77.
diperoleh populasi penelitian sebanyak 77 Sedangkan skor maksimum persepsi
orang. responden terhadap sistem akuntabilitas
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi
Ade Irma.
125125 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………125125
137

diperoleh dari hasil perkalian (5 X 77) yaitu a. Sangat Baik (SB) = 81% s/d 100%
sebesar 385, sehingga diperoleh interval nilai b. Baik (B) = 61% s/d 80%
= 385 – 77 / 5 yaitu sebesar 61,6. c. Kurang Baik (KB) = 41% s/d 60%
Berdasarkan hasil perhitungan di atas d. Tidak Baik (TB) = 21% s/d 40%
maka dapat diketahui dan dianalisis e. Sangat Tidak Baik (STB) = 10% s/d 20%
tanggapan responden terhadap akuntabilitas Skala ini digunakan oleh peneliti dalam
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah penelitian ini untuk mengukur tingkat
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, persetujuan atau ketidak setujuan responden
dengan kriteria penilaian sebagai berikut terhadap serangkaian pernyataan yang
(Sudjana, 2009:48) : mengukur akuntabilitas pengelolaan Alokasi
a. Sangat Baik (SB) = 323,8 – 385 Dana Desa (ADD) di Kecamatan Dolo
b. Baik (B) = 262,1 – 323,7 Selatan Kabupaten Sigi.
c. Kurang Baik (KB) = 200,4 – 262 Semakin tinggi nilai kriteria/kategori
d. Tidak Baik (TB) = 138,7 – 200,3 hasil perhitungan memberikan makna bahwa
e. Sangat Tidak Baik (TB) = 77 – 138,6 penilaian terhadap pelaksanaan objek
penelitian semakin baik dan begitu pula
Sedangkan untuk menentukan sebaliknya. Berdasarkan penentuan kategori
kriteria/kategori hasil penghitungan tersebut maka dapat ditentukan daerah
berpedoman kepada pendapat Arikunto kategori dalam garis kuantum seperti terlihat
(2008:210) sebagai berikut: pada Tabel 1. berikut ini:

Tabel 1. Garis Kuantum Daerah Kategori Hasil Perhitungan Persepsi Responden


STB TB KB B SB
10% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%
77 - 138,6 138,7 - 200,3 200,4 - 262,0 262,1 - 323,7 323,8 - 385
Berdasarkan perhitungan ini tanggapan
responden akan diidentifikasi dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
menyimpulkan data yang ada. Hasil
perhitungan berdasarkan kriteria di atas dan Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana
setelah diketahui bobot dan persentase Desa di wilayah Kecamatan Dolo Selatan
masing-masing indikator selanjutnya dibuat Kabupaten Sigi
analisis secara tertulis sebagai hasil Akuntabilitas pengelolaan ADD
penelitian. dimaksudkan sebagai upaya mewujudkan tata
Kemudian untuk memecahkan masalah kelola pemerintahan yang baik (good
kedua penelitian yaitu mengapa pengelola governance). Sebagaimana dikemukakan oleh
Alokasi Dana Desa melaksanakan Haryanto (2007:10), bahwa prinsip atau
pengelolaan administrasi keuangan belum kaidah-kaidah good governance adalah
sesuai dengan ketentuan, digunakan analisis adanya partisipasi, transparansi dan
deskriptif melalui pedoman wawancara kebertanggungjawaban dalam pelaksanaan
mendalam (depth interview) yang ditujukan pemerintahan dan pembangunan. Pengelolaan
kepada informan kunci (key informan) yang ADD sebagai bagian dari pelaksanaan
dinilai mengetahui masalah pengelolaan pembangunan di desa, sudah seharusnya
administrasi keuangan Alokasi Dana Desa memegang teguh prinsip-prinsip yang
(ADD) yang diperuntukkan untuk desa-desa merupakan indikator good governance
di wilayah Kecamatan Dolo Selatan tersebut. Oleh karena itu dalam
Kabupaten Sigi. menggambarkan sistem akuntabilitas
Ade Irma.
126126 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………126126
137

pengelolaan ADD di Kecamatan Dolo Selatan kegiatan pembangunan di tingkat desa


Kabupaten Sigi, akan diuraikan lebih lanjut berpedoman pada prinsip-prinsip Perencanaan
berdasarkan data dan informasi, sejauhmana Pembangunan Partisipasi Masyarakat Desa
indikator tersebut dijalankan di wilayah (P3MD). Prinsip tersebut mengharuskan
penelitian. keterlibatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan dan menentukan pembangunan
Perencanaan ADD yang akan dilaksanakan khususnya yang
ADD merupakan salah satu sumber berlokasi di desa yang bersangkutan.
pendapatan desa yang penggunaannya Hasil distribusi tanggapan dari 77 orang
terintegrasi dengan Anggaran Pendapatan dan responden penelitian terhadap akuntabilitas
Belanja Desa (APBDes). Oleh karena itu pengelolaan ADD di Kecamatan Dolo Selatan
perencanaan program dan kegiatannya Kabupaten Sigi dilihat dari perencanaan ADD
disusun melalui Forum Musyawarah dengan indikator pengukuran perencanaan
Perencanaan Pembangunan Desa program dan kegiatan yang dibiayai ADD
(Musrembangdes). Musrembangdes tersebut disusun melalui forum Musrembangdes, dapat
merupakan forum pembahasan usulan rencana dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Perencanaan Program dan


Kegiatan yang dibiayai ADD disusun melalui Forum Musrembangdes
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 49 245 63,6
2. Baik 262,1 – 323,7 4 6 24 7,8
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 7 21 9,1
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 10 20 13,0
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 5 5 6,5
Jumlah total 77 315 100,0
Persentase skor (315:385,0) = 81,81
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 2. tersebut di atas, persentase skor berada pada kategori BAIK
memperlihatkan temuan data secara empiris dan SANGAT BAIK. Hal ini memberikan arti
bahwa secara deskriptif, dalam tabel frekuensi dalam tanggapan responden penelitian
distribusi indikator penelitian perencanaan perencanaan program dan kegiatan yang
ADD dengan indikator pengukuran dibiayai ADD telah berjalan dengan baik dan
perencanaan program dan kegiatan yang sangat baik karena disusun melalui forum
dibiayai ADD disusun melalui forum Musrembangdes dengan melibatkan
Musrembangdes, menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat desa di Kecamatan
tanggapan responden berjumlah 315 terletak Dolo Selatan.
pada daerah 262,1 – 323,7 dengan kategori Kemudian tabel frekuensi distribusi
BAIK dan nilai persentase skor 81,81% indikator penelitian perencanaan ADD
terletak pada daerah 81%-100% berada dalam dengan indikator pengukuran pelibatan
kategori SANGAT BAIK. partisipasi seluruh komponen yang ada di
Hasil tanggapan responden atas desa melalui forum musyawarah tingkat desa
indikator pengukuran perencanaan program dalam perencanaan program dan kegiatan
dan kegiatan yang dibiayai ADD disusun yang dibiayai ADD, ditanggapi oleh 77 orang
melalui forum Musrembangdes menunjukkan responden penelitian dengan hasil tanggapan
daerah hasil tanggapan dan daerah nilai seperti terlihat pada Tabel 3.
Ade Irma.
127127 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………127127
137

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap


Pelibatan Partisipasi Seluruh Komponen yang Ada di Desa
Melalui Forum Musyawarah Tingkat Desa dalam Perencanaan
Program dan Kegiatan yang dibiayai ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 33 165 42,9
2. Baik 262,1 – 323,7 4 23 92 29,9
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 10 30 13,0
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 6 12 7,8
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 5 5 6,5
Jumlah total 77 304 100,0
Persentase skor (304:385,0) = 78,96
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 3 memperlihatkan temuan data program dan kegiatan yang dibiayai ADD
secara empiris bahwa secara deskriptif, dalam menunjukkan daerah hasil tanggapan dan
tabel frekuensi distribusi indikator penelitian daerah nilai persentase skor berada pada
perencanaan ADD dengan indikator kategori BAIK. Hal ini memberikan arti
pengukuran
komponen yangpelibatan partisipasi
ada di desa melalui seluruh
forum dalam tanggapan
pelibatan responden
partisipasi seluruh komponenpenelitian
yang ada
musyawarah tingkat desa dalam perencaan di desa telah berjalan dengan baik melalui forum
program dan kegiatan yang dibiayai ADD, musyawarah tingkat desa dalam perencanaan
menunjukkan bahwa tanggapan responden program dan kegiatan yang dibiayai ADD.
berjumlah 304 terletak pada daerah 262,1- Kemudian tabel frekuensi distribusi
323,7 dengan kategori BAIK dan nilai indikator penelitian perencanaan ADD
persentase skor 78,96% terletak pada daerah dengan indikator pengukuran keterlibatan
61%-80% juga berada dalam kategori BAIK. masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
Hasil tanggapan responden atas penentuan pembangunan yang dibiayai ADD,
indikator pengukuran pelibatan partisipasi ditanggapi oleh 77 orang responden penelitian
seluruh komponen yang ada di desa melalui forum dengan hasil tanggapan seperti terlihat pada
musyawarah tingkat desa dalam perencanaan Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Keterlibatan Masyarakat


dalam Pengambilan Keputusan dan Penentuan Pembangunan yang dibiayai ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 42 210 54,5
2. Baik 262,1 – 323,7 4 15 60 19,5
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 4 12 5,2
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 12 24 15,6
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 4 4 5,2
Jumlah total 77 310 100,0
Persentase skor (310:385,0) = 80,52
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Ade Irma.
128128 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………128128
137

Tabel 4 menemukan data secara empiris 2. Musyawarah desa dihadiri oleh unsur
bahwa secara deskriptif, dalam tabel frekuensi pemerintah desa, Badan Permusyawaratan
distribusi indikator penelitian perencanaan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan
ADD dengan indikator pengukuran desa, dan tokoh masyarakat, serta wajib
keterlibatan masyarakat dalam pengambilan dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan.
keputusan dan penentuan pembangunan yang 3. Tim Pelaksana Desa menyampaikan
dibiayai ADD, menunjukkan bahwa tanggapan rancangan penggunaan ADD secara
responden berjumlah 310 terletak pada daerah keseluruhan kepada peserta musyawarah.
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai Rancangan penggunaan ADD didasarkan
persentase skor 80,52% terletak pada daerah pada skala prioritas hasil musrembangdes
61%-80% berada dalam kategori SANGAT tahun sebelumnya.
BAIK. 4. Rancangan penggunaan ADD yang
Hasil tanggapan responden atas disepakati dalam musyawarah desa,
indikator pengukuran keterlibatan masyarakat dituangkan dalam Rencana penggunaan
dalam pengambilan keputusan dan penentuan ADD yang merupakan salah satu bahan
pembangunan yang dibiayai ADD menunjukkan penyusunan APBDes.
daerah hasil tanggapan dan daerah nilai
persentase skor berada pada kategori baik dan Pelaksanaan ADD
sangat baik. Hal ini memberikan arti dalam Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
tanggapan responden penelitian keterlibatan pembiayaannya bersumber dari ADD
masyarakat telah berjalan dengan baik dan sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
sangat baik dalam pengambilan keputusan Desa. Guna mendukung keterbukaan dan
dan penentuan pembangunan yang dibiayai penyampaian informasi secara jelas kepada
ADD. masyarakat, maka di setiap kegiatan fisik
Keseluruhan hasil penelitian dengan wajib dilengkapi dengan papan informasi
dukungan beberapa wawancara di atas, kegiatan yang dipasang di lokasi kegiatan.
menggambarkan bahwa sistem akuntabilitas Papan informasi tersebut memuat nama
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah kegiatan, volume kegiatan, besaran anggaran
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, dari ADD maupun swadaya masyarakat, dan
dilihat dari perencanaan ADD telah terlaksana waktu pelaksanaan kegiatan. Hal ini sesuai
dengan baik dan sangat baik, dengan tanggapan 77 orang responden penelitian pada
mekanisme perencanaan ADD secara Tabel 5.
kronologis dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepala Desa selaku penanggungjawab
ADD mengadakan musyawarah desa untuk
membahas rencana penggunaan ADD.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan
yang Pembiayaannya Bersumber dari ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 46 230 59,7
2. Baik 262,1 – 323,7 4 15 60 19,5
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 4 12 5,2
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 5 10 6,5
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 7 7 9,1
Jumlah total 77 319 100,0
Persentase skor (319:385,0) = 82,86
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Ade Irma.
129129 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………129129
137

Tabel 5 memperlihatkan data secara dan daerah nilai persentase skor berada pada
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel kategori baik dan sangat baik. Hal ini
frekuensi distribusi indikator penelitian memberikan arti dalam tanggapan responden
pelaksanaan ADD dengan indikator penelitian pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pengukuran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari ADD
yang pembiayaannya bersumber dari ADD, telah berjalan dengan baik dan sangat baik
menunjukkan bahwa hasil tanggapan karena dilaksanakan oleh Tim Pelaksana
responden yaitu 319 terletak pada daerah Desa.
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai Berkaitan dengan indikator penelitian
persentase skor 82,86% terletak pada daerah pelaksanaan ADD dengan indikator
81%-100% berada dalam kategori SANGAT pengukuran keterbukaan informasi pada
BAIK. masyarakat mengenai kegiatan yang dibiayai
Hasil tanggapan responden atas oleh ADD, ditanggapi oleh 77 orang
indikator pengukuran pelaksanaan kegiatan- responden penelitian dalam tabel frekuensi
kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari dengan rincian hasil tanggapan seperti terlihat
ADD menunjukkan daerah hasil tanggapan pada Tabel 6.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Keterbukaan Informasi pada


Masyarakat Mengenai Kegiatan yang Dibiayai oleh ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 36 180 46,8
2. Baik 262,1 – 323,7 4 24 96 31,2
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 2 6 2,6
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 8 16 10,4
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 7 7 9,1
Jumlah total 77 305 100,0
Persentase skor (305:385,0) = 79,22
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 6 memperlihatkan data secara oleh ADD menunjukkan daerah hasil
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel tanggapan dan daerah nilai persentase skor
frekuensi distribusi indikator penelitian berada pada kategori baik dan sangat baik.
pelaksanaan ADD dengan indikator Hal ini memberikan arti dalam tanggapan
pengukuran keterbukaan informasi pada responden penelitian keterbukaan informasi
masyarakat mengenai kegiatan yang dibiayai pada masyarakat mengenai kegiatan yang
oleh ADD, menunjukkan bahwa tanggapan dibiayai oleh ADD telah berjalan dengan baik
responden berjumlah 305, maka dapat dan sangat baik karena seluruh kegiatan fisik
diketahui jumlah nilai yang diperoleh dari dan non fisik yang dibayai dengan anggaran
hasil tanggapan responden yaitu 305 terletak ADD diinformasikan kepada seluruh
pada daerah 262,1-323,7 dengan kategori baik masyarakat desa mealui papan pengumuman
dan nilai persentase skor 79,22% terletak pada di kantor desa setempat.
daerah 60%-80% juga berada dalam kategori Indikator penelitian pelaksanaan ADD
baik. dengan pengukuran keterbukaan informasi
Tanggapan responden atas indikator mengenai seluruh program ADD, ditanggapi
pengukuran keterbukaan informasi pada oleh 77 orang responden seperti terlihat pada
masyarakat mengenai kegiatan yang dibiayai Tabel 7.
Ade Irma.
130130 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………130130
137

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap


Keterbukaan Informasi Mengenai Seluruh Program ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 48 240 62,3
2. Baik 262,1 – 323,7 4 9 36 11,7
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 7 21 9,1
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 6 12 7,8
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 7 7 9,1
Jumlah total 77 316 100,0
Persentase skor (316:385,0) = 82,08
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 7 memperlihatkan data secara Pertanggungjawaban ADD
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel Tjokroamidjojo (2000: 75)
frekuensi distribusi indikator penelitian mengemukakan bahwa akuntabilitas adalah
pelaksanaan ADD dengan indikator tanggung gugat dari pengurusan/
pengukuran keterbukaan informasi mengenai penyelenggaraan yang dilakukan. Apabila hal
seluruh program ADD, menunjukkan bahwa ini dikaitkan dengan pelaksanaan tingkat
tanggapan responden berjumlah 316 terletak partisipasi masyarakat desa melalui
pada daerah 262,1-323,7 dengan kategori baik implementasi program ADD di Kecamatan
dan nilai persentase skor 82,08% terletak pada Dolo Selatan Kabupaten Sigi, maka prinsip
daerah 81%-100% berada dalam kategori akuntabilitas tersebut secara bertahap sudah
sangat baik. mulai diterapkan walaupun belum sempurna,
Hasil tanggapan responden atas namun sudah menunjukkan adanya komitmen
indikator pengukuran keterbukaan informasi yang sangat kuat untuk melaksanakan
mengenai seluruh program ADD tanggung jawab sesuai dengan kapasitas dan
menunjukkan daerah hasil tanggapan dan kedudukannya.
daerah nilai persentase skor berada pada Pertanggungjawaban ADD di
kategori baik dan sangat baik. Hal ini Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi
memberikan arti dalam tanggapan responden terintegrasi dengan pertanggungjawaban
penelitian keterbukaan informasi mengenai APBDes. Hal ini sesuai dengan Peraturan
seluruh program ADD telah berjalan dengan Bupati Sigi Nomor 4 Tahun 2012 tentang
baik dan sangat baik karena seluruh informasi Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
program ADD yang disajikan di kantor desa Peraturan Daerah tersebut dimaksudkan untuk
dapat diakses oleh masyarakat desa. memberikan landasan hukum bidang
Keseluruhan hasil penelitian dengan keuangan desa, sumber keuangan desa,
dukungan beberapa wawancara di atas, pengelolaan keuangan desa, dan anggaran
menggambarkan bahwa sistem akuntabilitas pendapatan dan belanja desa.
pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah Berkaitan dengan pertanggungjawaban
Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, penggunaan alokasi dana desa di Kecamatan
dilihat dari pelaksanaan ADD telah terlaksana Dolo Selatan ditanggapi oleh 77 orang
dengan baik dan sangat baik. responden penelitian dalam sebuah tabel
distribusi frekuensi dengan hasil tanggapan
seperti terlihat pada Tabel 8.
Ade Irma.
131131 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………131131
137

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap


Pertanggungjawaban Penggunaan Alokasi Dana Desa
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 32 160 41,6
2. Baik 262,1 – 323,7 4 23 92 29,9
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 5 15 6,5
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 13 26 16,9
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 4 4 5,2
Jumlah total 77 297 100,0
Persentase skor (297:385,0) = 77,14
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 8 memperlihatkan data secara Hasil tanggapan responden atas
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel indikator pengukuran pertanggungjawaban
frekuensi distribusi indikator penelitian penggunaan ADD menunjukkan daerah hasil
pertanggungjawaban ADD dengan indikator tanggapan dan daerah nilai persentase skor
pengukuran pertanggungjawaban penggunaan berada pada kategori baik. Hal ini
ADD, menunjukkan bahwa tanggapan memberikan arti dalam tanggapan responden
responden berjumlah 297, maka dapat penelitian pertanggungjawaban penggunaan
diketahui jumlah nilai yang diperoleh dari ADD telah berjalan dengan baik karena
hasil tanggapan responden yaitu 297 terletak pertanggung jawabannya terintegrasi dalam
pada daerah 262,1-323,7 dengan kategori baik pelaporan dan pertanggungjawaban APBDes.
dan nilai persentase skor 77,14% terletak pada Indikator penelitian pertanggung
daerah 61%-80% juga berada dalam kategori jawaban ADD dengan pengukuran
baik. mekanisme pertanggung jawaban penggunaan
Alokasi Dana Desa, ditanggapi oleh 77 orang
responden seperti terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap


Mekanisme Pertanggungjawaban Penggunaan ADD
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 35 175 45,5
2. Baik 262,1 – 323,7 4 14 56 18,2
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 8 24 10,4
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 14 28 18,2
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 6 6 7,8
Jumlah total 77 289 100,0
Persentase skor (289:385,0) = 75,06
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 9 memperlihatkan data secara dapat diketahui jumlah nilai yang diperoleh
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel dari hasil tanggapan responden yaitu 289
frekuensi distribusi indikator penelitian terletak pada daerah 262,1-323,7 dengan
pertanggungjawaban ADD dengan indikator kategori baik dan nilai persentase skor
pengukuran mekanisme pertanggungjawaban 75,06% terletak pada daerah 61%-80% juga
penggunaan ADD, menunjukkan bahwa berada dalam kategori baik.
tanggapan responden berjumlah 289, maka
Ade Irma.
132132 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………132132
137

Hasil tanggapan responden atas jawabannya dilakukan dengan membuat


indikator pengukuran mekanisme laporan berkala dan laporan akhir dari
pertanggung jawaban penggunaan ADD penggunaan alokasi dana desa.
menunjukkan daerah hasil tanggapan dan Berkaitan dengan indikator penelitian
daerah nilai persentase skor berada pada pertanggungjawaban ADD dengan indikator
kategori baik. Hal ini memberikan arti dalam pengukuran bentuk laporan
tanggapan responden penelitian mekanisme pertanggungjawaban APBDes, ditanggapi
pertanggungjawaban penggunaan ADD oleh 77 orang responden penelitian dalam
ditinjau dari Peraturan Menteri Dalam Negeri tabel frekuensi dengan hasil tanggapan seperti
Nomor 37 Tahun 2007 telah berjalan dengan terlihat pada Tabel 10.
baik karena mekanisme pertanggung

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap


Bentuk Laporan Pertanggungjawaban APBDes
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 37 185 48,1
2. Baik 262,1 – 323,7 4 16 64 20,8
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 3 9 3,9
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 15 30 19,5
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 6 6 7,8
Jumlah total 77 294 100,0
Persentase skor (294:385,0) = 76,36
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 10 memperlihatkan data secara sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel dibuatkan surat perintah pencairan dana, surat
frekuensi distribusi indikator penelitian perintah membayar langsung, kwitansi
pertanggung jawaban ADD dengan indikator penggunaan anggaran, dan surat permintaan
pengukuran bentuk laporan pertanggung pembayaran langsung belanja pengeluaran.
jawaban APBDes, menunjukkan bahwa Keseluruhan hasil penelitian di atas,
tanggapan responden berjumlah 294, maka menggambarkan bahwa sistem akuntabilitas
dapat diketahui jumlah nilai yang diperoleh pengelolaan Alokasi Dana Desa di wilayah
dari hasil tanggapan responden yaitu 294 Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi,
terletak pada daerah 262,1-323,7 dengan dilihat dari pertanggungjawaban ADD telah
kategori baik dan nilai persentase skor terlaksana dengan baik. Pertanggungjawaban
76,36% terletak pada daerah 61%-80% juga ADD dari sisi fisik di semua desa secara
berada dalam kategori baik. umum dapat dikatakan berhasil baik, hanya
Hasil tanggapan responden atas terdapat beberapa desa yang kurang baik,
indikator pengukuran bentuk laporan karena sampai saat pengambilan data
pertanggungjawaban APBDes menunjukkan sarana/prasarana fisik tersebut belum
daerah hasil tanggapan dan daerah nilai selesai 100%, yang disebabkan dana yang
persentase skor berada pada kategori BAIK. belum mencukupi pada tahun tersebut.
Hal ini memberikan arti dalam tanggapan Di akhir pembahasan ini dapat
responden penelitian bentuk laporan dikatakan bahwa diterapkannya prinsip
pertanggungjawaban APBDes yang dibiayai akuntabilitas dalam pengelolaan alokasi
oleh ADD telah berjalan dengan baik karena dana desa (ADD) di Kecamatan Dolo
setiap kegiatan atau program yang sumber Selatan Kabupaten Sigi secara bertahap
dananya dari ADD dipertanggungjawabkan mulai dari tahap perencanaan ADD,
Ade Irma.
133133 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………133133
137

pelaksanaan ADD sampai pada tahap sesuai dengan ketentuan peraturan daerah.
pertanggung jawaban ADD akan Hal ini disebabkan karena beberapa hal, yaitu:
mendukung kepercayaan masyarakat (1) kurang efektifnya sistem pembinaan dari
terhadap pelaksanaan pembangunan desa pemerintah kecamatan dan pemerintah
yang pada akhirnya akan tercapai tingkat kabupaten terhadap pengelola ADD di tingkat
partisipasi masyarakat desa yang secara desa; dan (2) rendahnya kompetensi yang
komulatif akan mendukung keberhasilan dimiliki aparat desa yang merupakan ujung
pembangunan daerah di Kabupaten Sigi. tombak pelaksanaan ADD, dibuktikan dengan
adanya beberapa orang aparatur pemerintah
Kesesuaian pengelolaan administrasi desa yang memiliki tanggung jawab
keuangan Alokasi Dana Desa dengan mengelola ADD belum menguasai dengan
ketentuan peraturan daerah baik pemanfaatan teknologi komputerisasi
Pengawasan pengelolaan keuangan dalam mendukung efektivitas pembuatan
daerah yang salah satu sumbernya berasal dari laporan pertanggung jawaban kegiatan yang
ADD, maka masih ditemukan cukup banyak dibiayai oleh dana ADD. Selain itu, tingkat
temuan yang mengindikasikan bahwa keterampilan dan pengetahuan beberapa
pengelolaan administrasi keuangan ADD aparatur desa masih rendah dalam membuat
belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan laporan pertanggung jawaban kegiatan,
peraturan daerah. sehingga pemerintah daerah Kabupaten Sigi
Temuan-temuan di lapangan tersebut melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat
sesuai dengan Laporan Hasil Pengawasan melakukan pembinaan melalui pelatihan-
Satuan Kerja Kecamatan Dolo Selatan, 2013 pelatihan kepada para bendahara pengelola
diantaranya adalah: (1) Laporan pertanggung ADD di tingkat desa untuk mengatasi
jawaban bendahara pengeluaran yang belum masalah tersebut.
dibuat; (2) Bendahara pengeluaran belum
membuat register penutupan kas; (3) Manfaat Alokasi Dana Desa pada
Pengelolaan Barang tidak dilaksanakan secara pemberdayaan ekonomi masyarakat desa
optimal; (4) penyaluran barang milik daerah di Kecamatan Dolo Selatan
belum tertib; (5) pengguna anggaran belum Pemberdayaan masyarakat tidak hanya
menunjuk PPK dan menetapkan PPTK; (6) berhubungan dengan sarana dan prasarana
penggunaan pribadi dana APBDes; (7) yang memadai, melainkan yang lebih penting
Pertanggung jawaban belanja bantuan sosial adalah kemampuan dan kehidupan
tidak sesuai peraturan perundang-undangan; masyarakat yang lebih layak dengan
(8) sebelas desa belum menyampaikan Perdes memanfaatkan segala sumber yang ada.
pertanggung jawaban pelaksanaan APBDes Tuntutan memberdayakan masyarakat adalah
ke Bupati; (9) Pemerintah Desa belum upaya untuk meningkatkan harkat dan
membuat peraturan desa tentang pungutan martabat lapisan masyarakat yang dalam
Desa; (10) sisa lebih perhitungan anggaran kondisi sekarang kurang mampu untuk
Tahun 2013; dan (11) Penyerahan laporan melepaskan diri dari perangkap kemiskinan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan keterbelakangan.
desa pada setiap akhir tahun melewati batas Cara untuk memberdayakan adalah
waktu yang telah ditentukan. dengan pemberian Alokasi Dana Desa.
Pengelolaan keuangan daerah tersebut Adanya alokasi dana desa dari pemerintah
yang salah satu sumber dananya dari ADD memberikan sedikit jawaban karena sebagian
menunjukkan bahwa akuntabilitas dari dana tersebut adalah untuk pemberdayaan
pengelolaan ADD dilihat dari pengelolaan baik fisik dan non fisik bagi masyarakat.
administrasi keuangan belum sepenuhnya
Ade Irma.
134134 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………134134
137

Kebebasan Mobilitas Masyarakat daerah maupun ke luar daerah misalnya ke


Kebebasan mobilitas masyarakat yaitu desa-desa sekitar yang ada di wilayah
kemampuan masyarakat di Kecamatan Dolo Kecamatan Dolo Selatan dan seluruh desa se-
Selatan untuk pergi ke luar rumah atau Kabupaten Sigi hingga ke luar wilayah
wilayah tempat tinggalnya baik di dalam Kabupaten Sigi. Hal ini dapat menjadi salah
maupun ke luar daerah kapan saja diinginkan satu ukuran bagi keberdayaan yang dilihat
dan tidak tergantung pada orang lain. dari cara masyarakat untuk bergerak dan
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan beraktivitas.
masyarakat desa di Kecamatan Dolo Selatan Berkaitan dengan pemberdayaan
untuk bepergian ke luar desa kapan saja dan masyarakat dengan indikator pengukuran
tidak tergantung pada orang lain. Maksudnya kebebasan mobilisasi masyarakat, ditanggapi
disini adalah melihat bagaimana kemampuan oleh 77 orang responden dengan hasil
masyarakat dalam bepergian baik di dalam tanggapan terlihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap


Kebebasan Mobilisasi Masyarakat
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 30 150 39,0
2. Baik 262,1 – 323,7 4 24 96 31,2
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 3 9 3,9
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 14 28 18,2
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 6 6 7,8
Jumlah total 77 289 100,0
Persentase skor (289:385,0) = 75,06
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 11 memperlihatkan data secara masyarakat sebagai bentuk pemberdayaan
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel masyarakat dengan adanya bantuan ADD di
frekuensi distribusi indikator penelitian setiap desa pada Kecamatan Dolo Selatan.
pemberdayaan masyarakat dengan indikator
pengukuran kebebasan mobilisasi masyarakat, Kemampuan Membeli Komoditas
menunjukkan bahwa tanggapan responden Kemampuan membeli komoditas yaitu
berjumlah 289, maka dapat diketahui jumlah kemampuan masyarakat desa di Kecamatan
nilai yang diperoleh dari hasil tanggapan Dolo Selatan untuk membeli barang-barang
responden yaitu 289 terletak pada daerah kebutuhan pokok/dasar untuk dirinya sendiri
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai maupun untuk keluarganya kapan saja
persentase skor 75,06% terletak pada daerah dibutuhkan. Hal ini dapat dilihat dari
61%-80% juga berada dalam kategori BAIK. kemampuan masyarakat desa di Kecamatan
Hasil tanggapan responden penelitian Dolo Selatan dalam memenuhi kebutuhan
atas indikator pengukuran kebebasan pokok sehari-hari.
mobilisasi masyarakat menunjukkan daerah Berkaitan dengan pemberdayaan
hasil tanggapan dan daerah nilai persentase masyarakat dengan indikator pengukuran
skor berada pada kategori BAIK. Hal ini kemampuan membeli komoditas, ditanggapi
memberikan arti bahwa responden penelitian oleh 77 orang responden dengan hasil
menilai baik adanya kebebasan mobilisasi tanggapan terlihat pada Tabel 12.
Ade Irma.
135135 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………135135
137

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap


Kemampuan Membeli Komoditas
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 16 80 20,8
2. Baik 262,1 – 323,7 4 35 140 45,5
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 11 33 14,3
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 9 18 11,7
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 6 6 7,8
Jumlah total 77 277 100,0
Persentase skor (277:385,0) = 71,95
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 12 memperlihatkan data secara Jaminan Ekonomi dan Kontribusi Terhadap
empiris bahwa secara deskriptif, indikator Keluarga
pengukuran kemampuan membeli komoditas, Jaminan ekonomi dan kontribusi
menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap keluarga yaitu kemampuan
berjumlah 277, maka dapat diketahui jumlah masyarakat desa di Kecamatan Dolo Selatan
nilai yang diperoleh dari hasil tanggapan untuk memiliki jaminan ekonomi, pendidikan
responden yaitu 277 terletak pada daerah dan aset lain yang menghasilkan terhadap
262,1-323,7 dengan kategori BAIK dan nilai kelangsungan keluarga. Hal ini dapat dilihat
persentase skor 71,95% terletak pada daerah dari kemampuan masyarakat untuk memiliki
61%-80% juga berada dalam kategori BAIK. tanah, rumah, tabungan, pendidkan dan aset
Tanggapan responden penelitian atas produktif yang menghasilkan.
indikator pengukuran kemampuan membeli Berkaitan dengan pemberdayaan
komoditas menunjukkan bahwa responden masyarakat dengan indikator pengukuran
menilai baik terhadap adanya kemampuan jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap
masyarakat membeli komoditas sebagai keluarga, ditanggapi oleh 77 orang responden
bentuk pemberdayaan masyarakat dengan dengan hasil tanggapan terlihat pada Tabel
adanya bantuan ADD di setiap desa pada 13.
Kecamatan Dolo Selatan.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap


Jaminan Ekonomi dan Kontribusi Terhadap Keluarga
No Pernyataan Kriteria Bobot Frekuensi Skor Persen
1. Sangat Baik 323,8 – 385,0 5 29 145 37,7
2. Baik 262,1 – 323,7 4 30 120 39,0
3. Kurang Baik 200,4 – 262,0 3 3 9 3,9
4. Tidak Baik 138,7 – 200,3 2 6 12 7,8
5. Sangat Tidak Baik 77 – 138,6 1 9 9 11,7
Jumlah total 77 295 100,0
Persentase skor (295:385,0) = 76,62
Sumber: Data Primer diolah kembali, 2014.
Tabel 13 memperlihatkan data secara pengukuran jaminan ekonomi dan kontribusi
empiris bahwa secara deskriptif, dalam tabel terhadap keluarga, menunjukkan bahwa
frekuensi distribusi indikator penelitian tanggapan responden berjumlah 295, maka
pemberdayaan masyarakat dengan indikator dapat diketahui jumlah nilai yang diperoleh
Ade Irma.
136136 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………136136
137

dari hasil tanggapan responden yaitu 295 Rekomendasi


terletak pada daerah 262,1-323,7 dengan 1. Untuk meningkatkan keberhasilan program
kategori BAIK dan nilai persentase skor ADD (Alokasi Dana Desa) di Kecamatan
76,62% terletak pada daerah 61%-80% juga Dolo Selatan maka disarankan adanya
berada dalam kategori BAIK. pelatihan bagi perangkat desa selaku Tim
Tanggapan responden atas indikator Pelaksana Desa tentang manajemen dan
pengukuran jaminan ekonomi dan kontribusi administrasi pengelolaan ADD.
terhadap keluarga menunjukkan bahwa 2. Penyediaan sarana yang memadai bagi
responden menilai baik dengan adanya Tim Fasilitasi Kecamatan untuk
jaminan ekonomi masyarakat desa di menunjang kegiatan supervisi,
Kecamatan Dolo Selatan dan kontribusi pemantauan, evaluasi dan monitoring
terhadap keluarga sebagai bentuk kegiatan ADD di desa.
pemberdayaan masyarakat dengan adanya 3. Melalukan monitoring dan evaluasi secara
bantuan ADD di setiap desa yang ada di berkelanjutan untuk memperbaiki kinerja
Kecamatan Dolo Selatan. di semua sisi baik fisik, teknis, maupun
administrasi (pertanggung jawaban/SPJ).
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4. Perlu dibangun kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah dengan jalan
Kesimpulan melaksanakan prinsip responsif terhadap
1. Akuntabilitas pengelolaan Alokasi Dana kebutuhan/usulan masyarakat dan
Desa di wilayah Kecamatan Dolo Selatan merealisasikannya dalam bentuk kegiatan
Kabupaten Sigi dilihat dari tahap pembangunan lain di desa.
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung 5. Dalam meningkatkan pemberdayaan
jawaban baik secara teknis maupun masyarakat desa di Kecamatan Dolo
administrasi sudah berjalan dengan baik, Selatan ada baiknya pemerintah Kabupaten
namun dalam hal pertanggung jawaban Sigi hendaknya melakukan dan
administrasi keuangan kompetensi sumber memberikan sosialisasi atau pelatihan bagi
daya manusia pengelola masih merupakan aparatur desa dan masyarakat. Hal ini
kendala utama, sehingga masih penting mengingat salah satu tujuan ADD
memerlukan pendampingan dari aparat yaitu peningkatan peran serta masyarakat
Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi baik secara individu maupun melalui
2. Masih ditemukan cukup banyak temuan kelembagaan dalam peningkatan
yang mengindikasikan bahwa pengelolaan keswadayaan masyarakat. Selain itu
administrasi keuangan ADD belum pemerintah desa di sini harus memberikan
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan pengertian akan pentingnya sarana dan
peraturan daerah. prasarana yang ada di desa dan
3. Manfaat Alokasi Dana Desa (ADD) pada mengharuskan masyarakat untuk
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa memelihara dan menjaganya bersama. Di
di Kecamatan Dolo Selatan telah nampak samping itu juga dengan pemahaman dan
dan dirasakan dengan baik oleh kesadaran masyarakat yang tinggi akan
masyarakat terlihat dari kemampuan memberikan masukan dalam hal
masyarakat desa dalam memenuhi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
berbagai macam kebutuhan dalam dan pemanfaatan yang akan memperkecil
kehidupannya baik kebutuhan untuk peluang terjadinya penyelewengan atau
kelangsungan hidup perorangan, keluarga penyalahgunaan anggaran ADD.
dan kemasyarakatan.
Ade Irma.
137137 e-Jurnal
Akuntabilitas
Katalogis,
Pengelolaan
Volume 3 Alokasi
Nomor 1,Dana
Januari
Desa2015
(ADD)
hlm
di121-
Kecamatan Dolo ISSN: 2302-2019
……………………………137137
137

6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk Peraturan Bupati Sigi Nomor 3 Tahun 2012
melakukan penelitian dengan memilih Tentang Perhitungan Besarnya
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penerimaan Alokasi Dana Desa Setiap
Perencanaan, Pemanfaatan dan Desa di Kabupaten Sigi Tahun 2012.
Pemeliharaan Hasil-hasil Pembangunan Peraturan Bupati Sigi Nomor 4 Tahun 2012
Desa di Kecamatan Dolo Selatan Tentang Pedoman Pengelolaan
Kabupaten Sigi. Keuangan Desa.
Simanjuntak, Robert, 2002. Dana Alokasi
UCAPAN TERIMA KASIH Umum, Konsep, Hambatan dan Prospek
di Era Otonomi Daerah, LPEM FE-UI,
Dalam kesempatan ini, penulis ingin Dirjen PKPD, Kompas, Jakarta.
mengaturkan banyak terima kasih yang Sudjana, Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses
setinggi-tingginya dan setulus-tulusnya Belajar Mengajar, PT. Remaja
kepada yang terhormat Ibu Dr. Rosida P. Rosdakarya, Bandung.
Adam, S.E., M.Si, selaku Ketua Tim Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
Pembimbing dan Ibu Dr. Vita Yanti Fattah, Administrasi, CV. Alfabeta, Bandung.
S.E., M.Si, selaku Anggota Tim Pembimbing, ------------, 2008. Metode Penelitian Bisnis,
yang telah banyak mencurahkan perhatian, CV. Alfabeta, Bandung.
bimbingan dan arahan kepada penulis sejak Tjokroamidjojo, Bintoro, 2000, Good
perencanaan penelitian sampai penulisan tesis Governance (Paradigma Baru
ini. Manajemen Pembangunan), UI Press,
Jakarta.
DAFTAR RUJUKAN Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah.
Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Tentang Perimbangan Keuangan
Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta. Antara Pemerintah Pusat dan
Haryanto, Sahmuddin, 2007. Akuntansi Pemerintah Daerah.
Sektor Publik, Edisi Pertama, Usman, Husaini dan Setiady Purnomo, 2009.
Universitas Diponegoro, Semarang. Metodologi Penelitian Sosial, Bumi
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Aksara, Jakarta.
Tahun 2007 Tentang Pedoman Wasistiono, Sadu, 2006. Prospek
Pengelolaan Keuangan Desa. Pengembangan Desa, Fokus Media,
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Bandung.
Tentang Desa.

You might also like