You are on page 1of 9

Daniel, M.P., et al.

, Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 1

Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa


Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember (Capacity of Village Goverment
in Village Fund Management in Karangharjo Village District of Silo,
Jember Regency)
Daniel Mas Priyanto, Supranoto, M. Hadi Makmur
Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: supranoto.fisip@unej.ac.id

Abstrak
This study aims to describe the capacity of village government in managing village funds in Karangharjo Village, District
of Silo, Jember Regency. The research attempts to examine the regulative capacity, distributive capacity, and responsive
capacity of the village government in the stage of village fund management. The research used descriptive qualitative
approach using primary and secondary data sources. Data were collected by observation, interview and documentation
techniques. Determination of informants in this study used purposive sampling technique. Data validity were verified by
persistent observation and triangulation techniques. The data analysis technique used in this study was interactive
analysis technique of Miles and Huberman models. The results showed that the regulative capacity in the planning stage
was reflected in RKPDesa (Village Government Work Plan) and APBDesa (Village Budget) which experienced changes
and incompatibilities. Furthermore, the regulative capacity in the implementation stage was indicated by the issuance of
village head decree (SK) on PTPKD, TPK, and PK which had not yet been set through village meetings. Meanwhile, the
regulative capacity in administration, reporting and accountability of village fund management was represented in was the
enactment of village regulations on progress report realization of APBDesa which was not socialized to the villagers. In
addition, the distributive capacity of the planning stage had not been evenly distributed. The distributive capacity in the
implementation stage had limited authority, and the implementation of programs or activities was not in line with the
village community's priority needs. The responsive capacity in planning stage and implementation had no alternative
prevention and problem solving.

Keywords: government capacity, management, village funds .

Pendahuluan tergulirkan sebesar Rp 60 trilliun yang bertujuan untuk


mewujudkan pembangunan yang lebih besar di desa.
Salah satu wujud implementasi Undang-Undang Kemudian dana desa ini dialokasikan pada setiap daerah di
nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yaitu, tergulirnya dana seluruh wilayah Indonesia, akan tetapi pengalokasian dana
desa (DD) pada tahun 2015 yang bersumber dari alokasi desa di setiap daerah sangatlah berbeda. Anggaran DD di
APBN sebesar 20,76 trilliun kepada seluruh desa yang Kabupaten Jember sebesar Rp 205.006.634.000 dengan
tersebar di Indonesia. Menurut data terakhir Badan Pusat jumlah desa sebanyak 226 Desa dan masing-masing desa
Statistik (BPS) 2016, jumlah desa di Indonesia berjumlah mendapatkan distribusi anggaran DD sebesar Rp 720.422
74.754 desa dan kelurahan mencapai 8.430 kelurahan. setiap desa, akan tetapi jumlah distribusi anggaran dana
Digulirkannya dana desa yang bersumber dari APBN desa (DD) pada masing-masing desa di setiap Kecamatan
bertujuan untuk meningkatkan pembangunan yang berada sangatlah berbeda, salah satunya adalah distibusi anggaran
di desa baik berupa pembangunan infrastruktur desa dana desa (DD) di Desa Kecamatan Silo Kabupaten Jember
maupun pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka yang ditunjukkan dalam data diolah dari Pemdes
untuk mensejahterakan masyarakat desa. Kabupaten Jember tahun 2017, bahwa di Kecamatan Silo
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang terdapat sembilan desa, salah satunya adalah Desa
Desa yang telah diikuti dengan peraturan dalam Karangharjo. Kapasitas distributif pemerintah desa
pelaksanannya telah mengamanahkan pemerintah desa merupakan kemampuan pemerintah desa dalam membagi
untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan sumberdaya desa secara seimbang dan merata sesuai
berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk di dengan kebutuhan masyarakat desa (Rozaki, 2005:225),
dalamnya yaitu pengelolaan dana desa (DD) yang umumnya pemerintah desa mempunyai kapasitas distributif
bersumber dari alokasi (pengeluaran) yang bersumber dari yang masih sangat lemah, dikarenakan di sebuah desa
APBN. Meskipun angka serapan dana desa (DD) masih kebutuhan masyarakat desa bukan hanya dijadikan sebagai
rendah setiap tahunnya, namun alokasi dana desa ini terus wadah obyek pembangunan desa, melainkan kebutuhan
meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat sejak masyarakat desa pada sebuah desa juga membutuhkan
tergulirnya dana desa pertama kali digulirkan pada tahun peningkatan ekonomi produktif desa, kesehatan,
2015 dana desa sebesar Rp 20,76, pada tahun 2016 dana keamanaan, serta jaminan sosial masyarakat desa. Desa
desa meningkat sebesar Rp 46.9 trilliun, kemudian pada Karangharjo pada tahun anggaran 2017 mendapatkan
tahun 2017 dana desa meningkat secara drastis yaitu pengalokasian dana desa sebesar Rp 911.986.733
sebesar Rp 60 trilliun. Pada seluruhnya hanya dialokasian pada bidang pembangunan
tahun 2017 dana desa yang bersumber dari alokasi APBN desa disetiap dusunnya. Akan tetapi, distribusi anggaran

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 2

DD dalam bentuk program atau kegiatan desa pada bidang 9. rehab gedung BUMDesa Desa Karangharjo Dusun
pembangunan desa masih belum merata dan seimbang Krajan, sedangkan dalam (RKPDesa) belum
antara dusun yang satu dengan dusun yang lainnya. tercantum pembangunan tentang
Upaya program/kegiatan ini;
pemerintah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
10. Pembangunan jalan aspal Dusun Gluguh RT 03,
yang terjadi dalam pengelolaan keuangan desa selama ini
RW 12 (APBDesa) belum sesuai dengan
yaitu: kelemahan bidang perencanaan dan penganggaran,
(RKPDesa).
kelemahan di bidang perbendaharaan dan kelemahan di
bidang pemeriksaan audit (Wardiyanto, 2016:130). Pada Data di atas menunjukkan bahwa regulasi pemerintah
Pasal 20 Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang desa dalam tahap perencanaan terdapat perbedaan landasan
Pengelolaan Keuangan Desa, menyebutkan bahwa pada regulasi perencanaan desa yang sangat signifikan antara
tahap perencanaan pengelolaan keuanagan desa sekertaris RKPDesa dengan APBDesa dalam hal penetapan
desa dalam menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang pengeluaran (alokasi) dana desa (DD) pada bidang
APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan. pembangunan desa yang disetiap dusunnya. Perbedaan
Kapasitas regulatif adalah kemampuan pemerintah desa tersebut merupakan salah satu contoh lemahnya kapasitas
mengatur kehidupan desa beserta isinya (wilayah, distributif yang dimiliki pemerintah desa. Pada umumnya
kekayaan, dan penduduk) dengan peraturan desa (Rozaki, lemahnya kapasitas distributif pemerintah desa terdapat
2005:225). Kapasitas regulatif pemerintah Desa pada kemampuan pemerintah desa dalam merancang
Karangharjo dalam tahap perencanaan desa di bidang peraturan desa tentang APBDesa terutama dalam hal
pembangunan desa diwujudkan dengan adanya peraturan pengeluaran (alokasi) keuangan desa (Rozaki, 2005:227).
desa tentang RKPDesa dan APBDesa. Kedua bentuk Kapasitas distributif pemerintah Desa
regulasi pada tahap perencanaan desa diatas mencerminkan Karangharjo dalam hal pengeluaran (alokasi) masih
arah kebijakan pengelolaan keuangan desa yang tergolong sangat rendah dan lemah, karena dari sepuluh
dialokasikan pada setiap bidang dalam bentuk program titik program atau kegiatan desa pada bidang pembangunan
atau kegiatan desa yang sudah tersusun dan ditetapkan oleh desa dalam APBDesa yang bersumber dari anggaran DD
pemerintah desa menjadi peraturan desa. Akan tetapi, mengalami perbedaaan dan ketidaksesuain dengan enam
kedua bentuk peraturan desa dalam tahap perencanaan desa titik program atau kegiatan desa pada bidang pembangunan
mengalami perbedaan landasan regulasinya. Data terkait desa dalam RKPDesa. Sedangkan pengalokasian anggaran
ketidaksesuain kedua bentuk landasan regulatif pemerintah dana desa dalam APBDesa terdapat sepuluh titik
desa di Desa Karangharjo dalam tahap perencanaan desa pembangunan desa, akan tetapi hanya tiga titik program
antara lain yaitu: atau kegiatan desa pada bidang pembangunan desa yang
sesuai dengan pengalokasian DD pada bidang
1. pembangunan jalan rabat beton Dusun Gluguh
pembangunan desa dalam RKPDesa.
(APBDesa), sedangkan dalam (RKPDesa) belum
tercantum perencanaan tentang program/kegiatan Metode Penelitian
pembangunan ini;
Penelitian ini memfokuskan pada pendeskripsian
2. pembangunan jalan aspal PP Al-Hidayah Dusun kapasitas pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa
Darungan (APBDesa), sedangkan dalam (DD) yang terdiri dari: 1) deskripsi kapasitas regulatif
(RKPDesa) belum tercantum perencanaan tentang pemerintah desa, 2) deskripsi kapasitas ditributif
program/kegiatan pembangunan ini; pemerintah desa dan, 3) deskripsi kapasitas responsif
3. pengaspalan jalan Dusun Gluguh RT 12, RW 10 pemerintah desa. Kegiatan yang dilakukan peneliti
dalam (APBDesa), sedangkan dalam (RKPDesa) menggunakan tahapan pengelolaan keuangan desa yang
meliputi: tahap pelaksanaan, tahap perencanaan, tahap
belum tercantum pembangunan ini ;
penatausahaan, tahap pelaporan dan, tahap
4. pembangunan jalan rabat beton Gluguh 1 RT 15, pertanggungjawaban dana desa (DD). Penelitian ini
RW 14 dalam (APBDesa) tercantum dalam menggunakan sumber data primer dan data sekunder.
(RKPDesa); Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan tiga
5. peningkatan jalan aspal Dusun Gluguh 2 RT 16, teknik yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
RW 15 (APBDesa) tercantum dalam (RKPDesa); Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan
6. pembuatan jalan rabat beton Dusun Gluguh RT 02, teknik purposive sampling, dengan informan penelitian
RW 12 (APBDesa) sedangkan dalam (RKPDesa) terdiri dari: Kepala Desa Karangharjo, Badan
belum tercantum dala perencanaan tentang Permusyawaratan Desa (BPD), Bendahara Desa
program/kegiatan ini; Karangharjo, Perangkat Desa Karangharjo yang termasuk
dalam susunan struktur Pelaksana Teknis Pengelolaan
7. pembuatan tembok penahan tanah (TPT) RT 003, Keuangan Desa (PTPKD) dan Pelaksana Kegiatan (PK)
RW 12 Dusun Gluguh (APBDesa), sedangkan pada bidang pembangunan desa dan pemberdayaan
dalam (RKPDesa) belum tercantum perencanaan masyarakat desa, Pendamping Desa, Kepala Dusun, Kepala
tentang program/kegiatan ini; Seksi Pemerintahan Kecamatan Silo, dan Masyarakat Desa
8. Pembangunan embung Dusun Sumberpinang Karangharjo.
(APBDesa), sedangkan dalam (RKPDesa) belum Teknik analisis data dalam penelitian ini
tercantum pembangunan tentang menggunakan teknik analisis data model interaktif. Tiga
program/kegiatan ini; tahap kegiatan meliputi, reduksi data, penyajian data,
verifikasi dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya teknik

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 3

menguji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan ditetapkan oleh pemerintah Desa Karangharjo menjadi
teknik ketekunan pengamatan (observasi) dan teknik peraturan desa.
trianggulasi. Teknik ketekunan pengamatan dilakukan 2). Regulasi Pemerintah Desa Karangharjo pada tahap
peneliti terhadap data sekunder yang diperoleh yaitu, pelaksanaan pengelolaan dana desa (DD)
dokumen perencanaan desa berupa Peraturan Desa a) Regulasi Surat Keputusan Kepala Desa tentang
Karangharjo tentang APBDesa dan Peraturan Desa (PTPKD)
Karangharjo tentang RKPDesa mengalami ketidaksesuain Hasil data sekunder menunjukkan bahwa regulasi
jenis belanja desa dan pembiyaan desa yang brsumber dari yang mengatur dan mengesahkan petugas yang melakukan
anggaran DD yang dialokasikan terhadap program atau pemungutan atas penerimaan desa dan pengeluaran desa
yang dibebankan atas APBDesa telah disahkan atau
kegiatan desa pada bidang pembangunan desa dan
ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Desa
pemberdayaan masyarakat desa, sedangkan teknik
Karangharjo. Adapun susunan Pelaksana Teknis
trianggulasi dilakukan karena pada saat pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) di Desa
penelitian peneliti menemukan adanya perbedaan atau Karangharjo dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini
ketidaksesuain antara data sekunder yaitu, dokumen Tabel 2. SK Kepala Desa Karangharjo tentang PTKPKD
perencanaan desa dalam bentuk peraturan desa tentang No Nama Jabatan dalam tim Keterangan
RKPDesa dan APBDesa, sedangkan data primer dalam 1 Fausen Suswantoro Koordinator Sekretaris Desa
penelitian ini didapat melalui hasil wawancara. 2 Fathor Raysid Kasi Pemerintahan Anggota
3 Ambari Kasi Pelayanan Umum Anggota
4 Natu Kasi Kesejahteraan Masyarakat Anggota
Hasil Penelitian 5 Mad Munir Adi P Bendahara Anggota

A. Kapasitas Regulatif Pemerintah Desa dalam Sumber: Surat Keputusan Kepala Desa Nomor 09 Tahun
2017
Pengelolaan Dana Desa (DD) Data tersebut merupakan susunan PTKPD Desa
1). Regulasi Pemerintah Desa Karangharjo pada tahap
Karangharjo yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
perencanaan pengelolaan dana desa (DD)
Kepala Desa nomor 09 tahun 2017 tentang penetapan
Hasil data sekunder menunjukkan bahwa regulasi
pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa (PTPKD)
pemerintah Desa Karangharjo dalam tahap perencanaan
Desa Karangharjo tahun 2017. Hasil data sekunder
pengelolaan keuangan desa meliputi, peraturan desa
menunjukkan bahwa landasan regulasi pada tahap
tentang RKPDesa dan APBDesa. Penganggaran atau
perencanaan, dan tahap pelaporan pertanggungjawaban
pengalokasian anggaran keuangan desa terhadap program
pengelolaan DD di Desa Karangharjo mengalami
atau kegiatan desa telah di atur dan ditetapkan oleh
perbedaan terhadap jenis belanja desa dan jenis
pemerintah desa dalam bentuk peraturan desa. Adapun
pengeluaran pembiyaan desa yang bersumber dari anggaran
kedua bentuk regulasi Desa Karangharjo dalam tahap
DD pada bidang pembangunan desa. Perbedaan ini terdapat
perencanaan pengelolaan DD pada tahun anggaran 2017
pada jenis belanja desa dan pembiyaan desa yang termaktub
dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini
dalam APBDesa dengan jenis pengeluaran pembiyaan desa
Tabel 1. Peraturan Desa Karangharjo tahap perencanaan
yang termaktub dalam peraturan desa tentang Laporan
No Dokumen Perencanaan Desa Karangharjo Tahun 2017 Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa.
1 Peraturan Desa Karangharjo Nomor 06 Tahun 2016 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Desa Karangharjo (RKPDesa) Tahun 2017 b) Regulasi Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo
2 Peraturan Desa Karangharjo Nomor 04 Tahun 2016 tentang tentang TPK dan PK
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Karangharjo
(APBDesa) Tahun 2017 Hasil data sekunder menunjukkan regulasi
pemerintah Desa Karangharjo dalam tahap pelaksanaan
Sumber: Kantor Desa Karangharjo
Kedua bentuk regulasi desa dalam tahap perencanaan pengelolaan keuangan desa meliputi, surat keputusan
kepala Desa Karangharjo Nomor 06 tahun 2017 tentang
desa di atas merupakan landasan yang digunakan oleh
pemerintah desa baik dalam melaksanakan kerangka penetapan tim pengelola kegiatan (TPK) tahun anggaran
2017 dan Surat keputusan kepala Desa Karangaharjo
agenda kinerja tahunan desa maupun sebagai instrumen
penilaian kinerja pemerintah desa dalam melaksanakan Nomor 08 tentang pelaksana kegiatan (PK) pembangunan
desa dan pemberdayaan masyarakat desa tahun 2017.
tugasnya selama satu tahun anggaran pengelolaan
keuangan desa utamanya pengelolaan DD. Meskipun kedua Adapun susunan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan
Pelaksana Kegiatan (PK) pada bidang pembangunan desa
bentuk landasan regulasi desa di Desa Karangharjo sudah
ditetapkan menjadi peraturan desa, akan tetapi hasil data dan pemberdayaan masyarakat desa dapat dilihat pada
Tabel 3 dan Tabel 4 di bawah ini.
sekunder menunjukkan bahwa regulasi perencanaan desa
berupa peraturan desa tentang APBDesa di Desa Tabel 3. SK Kepala Desa Karangharjo tentang TPK
Karangharjo mengalami perubahan landasan regulasinya. NO NAMA POSISI JABATAN/UNSUR
Perubahan tersebut terdapat pada jumlah nilai anggaran 1 Dany Muhammad Penanggung Jawab Kepala Desa
pada setiap bidang dalam regulasi APBDesa. Perubahan 2 Drs. Imam Syafi’i, Msi. Ketua LPMD
tersebut terdapat pada jumlah pendapatan desa, belanja 3 Lutfianto Sekretaris LPMD
4 Arsuki Anggota LPMD
desa, dan pembiyaan desa terhadap program atau kegiatan 5 Sabarsih Anggota KASUN
desa pada bidang pembangunan desa yang bersumber dari 6 M. Tallip Anggota KASUN
pendapatan transfer dana desa (DD). Meskipun kedua 7 Moh. Mu’is Anggota KASUN
8 Samhadi Anggota KASUN
landasan regulatif dalam tahap perencanaan dan 9 Paidjo Anggota KASUN
penganggaran pengelolaan dana desa (DD) mengalami
perbedaan yang sangat signifikan, akan tetapi kedua Sumber: Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo Nomor
landasan tersebut sama-sama sudah dikukuhkan dan 06 Tahun 2017

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 4

Tabel 4. SK Kepala Desa Karangharjo tentang PK Berikut ini merupakan distribusi lokasi perencanaan
NO NAMA POSISI JABATAN/UNSUR pembangunan des yang bersumber dari belanja dan
1 Natu Ketua Kepala Seksi Kesra pembiyaan dana desa dalam Rencana Anggaran Biaya
2 Drs. Imam Syafi’i, Msi. Sekertaris LPMD (RAB) dapat dilihat pada Tabel 7
3 Siti Halimah Bendahara LKD
4 Fathor Rosi Anggota LKD
Tabel 7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Desa
5 Adi Mulyono Anggota LKD Karangharjo tahun 2017
6 M. Tallip Anggota KASUN
7 Moh. Mu’is Anggota KASUN Dusun Uraian Program Waktu pelaksanaan sumber
8 Sahmadi Anggota KASUN Gluguh Pembangunan jalan rabat beton 28/07/2017 DD
Pengaspalan jalan RT 12/ RW 10 24/07/2017
Sumber: Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo Nomor Pembuatan jalan Rabat Beton 1 25/07/2017 DD
08 tahun 2017 Pembuatan Jalan Rabat Beton 2 22/07/2017 DD
Pembuatan jalan Rabat Beton RT 28/07/2017 DD
Data sekunder di atas merupakan susunan Tim 01/RW 11
Pengelola Kegiatan (TPK) dan susunan Pelaksana Kegiatan Pembuatan Tembok Penahan Tanah 27/07/2017 DD
(TPT) RT 003/RW 12
(PK) desa pada bidang pembangunan desa dan Sumber Pinang Pembangunan Embung 30/07/2017 DD
pemberdayaan masyarakat desa di Desa Karangharjo yang Parebalan Pembangunan jalan aspal 23/07/2017 DD
ditetapkan dengan surat keputusan yang diterbiktan oleh Darungan Pembangunan jalan aspal 29/07/2017 DD
Krajan Rehab gedung Bumdesa 29/07/2017 DD
kepala desa. Hasil obsevasi terhadap data sekunder
menunjukkan bahwa peneliti belum menemukan adanya Sumber: Rencana Anggaran Biaya (RAB) Desa
lampiran berita acara musyawarah desa tentang penetapan Karangharjo Data di atas juga menggambarkan
TPK dan PK pada setiap bidangnya. bahwa distribusi perencanaan pengelolaan dana desa
berupa pembangunan infrastruktur desa akan dilaksanakan
3). Regulasi Pemerintah Desa Karangharjo pada tahap di setiap dusunnya. Desa Karangharjo terdapat lima dusun.
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban DD Masing-masing dusun mendapatkan distribusi dana desa
Hasil pengumpulan data sekunder di lapangan berupa pembangunan desa, akan tetapi, pembangunan desa
menunjukkan bahwa di Desa Karangharjo terdapat tiga yang bersumber dari pembiyaaan dana desa tersebut belum
bnetuk dokumen penatausahaan pengelolaan keuangan sepenuhnya teralokasikan secara merata dan seimbang
desa. Adapun dokumen penatausahaan pengelolaan antara dusun yang satu dengan dusun yang lainnya.
keuangan desa yaitu meliputi, buku kas umum, buku kas
pembantu pajak dan, buku bank. Selanjutnya akan 2) Distribusi kewenangan pengelolaan DD
dipaparkan secara rinci regulasi desa Karangharjo pada Distribusi kewenangan yang dimaksud adalah
tahap penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban perlimpahan wewenang dari kepala desa kepada perangkat
pengelolaan dana desa (D) berupa peraturan desa tentang desa yang ditunjuk untuk membantu kepala desa dalam
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan mengelola keuangan desa. Kepala desa sebagai pemegang
APBDesa tahun anggaran 2017 dapart dilihat pada Tabel 6. kewenangan pengelolaan keuangan desa mempunyai
di bawah ini. kewenangan untuk menyelenggarakan keseluruhan
Tabel 6. Peraturan Desa Karangharjo Nomor 01 Tentang pengelolaan keuangan desa. Sehingga distribusi
LPJ Realisasi Pelaksanaan APBDesa kewenangan pada tahap pelaksanaan pengelolaan dana
Tahun 2017 desa (DD) dilimpahkan kepada pelaksana kegiatan (PK)
pada bidang pembangunan desa dan pemberdayaan
No Uraian Junlah Realisasi masyarakat desa.
1 Pendapatan Dana Desa Rp 911.986.733 Realisasi 100%
2 Belanja Dana Desa Rp 911.986.733 Realisasi 100% C. Kapasitas Responsif Pemerintah Desa dalam
- Pembangunan Desa Rp 782.900.000 Realisasi 98% Pengelolaan Dana Desa (DD)
- Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp 129.086.733 Realisasi 100%
3 Pembiayaan Dana Desa Rp 14.000.000 Realisasi 100% Hasil data sekunder menggambarkan bahwa bentuk
-Silpa Dana Desa Rp 14.000.000 Realisasi 100% respon atau daya tanggap pemerintah desa terhadap
Sumber: Peraturan Desa Karangharjo Nomor 01 Tahun 2018 kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa sudah tercermin
Data di atas merupakan bentuk uraian realisasi jenis dalam RKPDesa dan APBDesa. Berikut ini salah satu
belanja desa dan pembiyaan desa pada bidang bentuk respon atau daya tanggap pemerintah desa atas
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa setiap usulan dan kebutuhan masyarakat desa pada bidang
yang bersumber dari belanja dan pembiyaan dana desa pembangunan desa yang bersumber dari anggaran dana
(DD) yang telah ditetapkan menjadi peraturan desa. desa (DD) di Desa Karangharjo dapat dilihat pada tabel 12
di bawah ini
B. Kapasitas Distributif Pemerintah Desa dalam
Pengelolaan Dana Desa (DD) Tabel 12. Daftar Program atau Kegiatan Desa pada Bidang
Kapasitas distributif pemerintah Desa Karangharjo Pembangunan Desa dalam Musrengbangdesa yang
dalam tahap perencanaan pengeloaan dana desa (DD) bersumber dari DD
diantaranya yaitu, distribusi lokasi pelaksanaan No Uraian Daftar usulan
pembangunan desa yang bersumber dari anggaran dana, 1. Pembangunan atau pengaspalan jalan lingkar, 1. Bapak Irsad Dusun Darungan
dan distribusi kewenangan pengelolaan dana desa. rabat beton, madin Dusun Darungan
2. Pengaspalan jalan lingkar dan pembangunan 2. Bapak Antok Dusun Gluguh
1) Distribusi tahap perencanaan pengelolaan DD pembangunan jalan rabat beton Dusun Gluguh
Hasil data sekunder terhadap dokumen perencanaan 3. Rehab pustu, rehab BUMDesa, dan 3. Bapak Mustofa Dusun Krajan
pembangunan jalan rabat beton Dusun Krajan
desa APBDesa menggambarkan bahwa distribusi lokasi 4. Pegaspalan jalan dan pembangunan drainase 4. Bapak Munir Dusun Parebalan
pelaksanaan pembangunan desa dialokasikan pada setiap Dusun Parebalan
5. Pembangunan paving stone dan embung desa 5. Bapak Tallip Dusun Sbr. Pinang
dusunnya. Di Desa Karangharjo Kecamatan Silo terdapat Dusun Sumberping
lima dusun, masing-masing dusun mendapatkan distribusi
pengalokasian pengelolaan DD berupa pembangunan desa.

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 5

Sumber: Notulensi Musrengbangdesa tahun 2017 bagi saya yang terpenting dapat bermaanfaat untuk
Data di atas menggambarkan bahwa daftar usulan masyarakat mas, yang jelas arah dari perubahan itu sesuai
masyarakat Desa Karangharjo sebagian besar terdapat pada dengan harapan dan jumlah anggaran yang dipakai mas,
jumlah kebutuhan program atau kegiatan desa pada bidang saya BPD selalu mendukung apabila perubahan itu jelas
pembangunan desa telah ditampung pemerintah desa pada dan bermanfaat bagi semua pihak”
saat Musrengbangdesa. Meskipun usulan masyarakat desa Penyampaian Bapak Totok M.
sudah tertampung dalam basis perencanaan desa sebagai Ervan menjelaskan bahwa dokumen perencanaan desa
bentuk respon atau daya tanggap pemerintah desa terhadap berupa RKPDesa dan APBDesa memang mengalami
kebutuhan masyarakat desa, akan tetapi dari beberapa perubahan landasan regulasinya dan perubahan dilakukan
bentuk usulan tersebut masih belum sesuai dengan basis melalui hasil pertimbangan antara kepala desa dengan
tahap pelaksanannya. BPD. Kedua pernyataan tersebut sudah sesuai dengan
Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal landasan regulasi Permendagri Nomor 113 tahun 2014
12 Februari 2018 menunjukkan bahwa di Kantor Desa tentang pengelolaan keuangan desa.
Karangharjo belum disediakannya kotak pengaduan Kapasitas regulatif pemerintah
masyarakat desa, padahal kotak pengaduan masyarakat desa dalam tahap pelaksanaan pengelolaan dana desa (DD)
harus ada di sebuah desa agar supaya pemerintah desa berupa surat keputusan (SK) kepala Desa Karangharjo
dapat mengetahui dan mengevaluasi hasil kinerja nomor 09 tahun 2017 tentang penetapan pelaksana teknis
pemerintah desa selama satu tahun anggaran dana desa pengelolaan keuangan desa (PTPKD), surat keputusan (SK)
(DD), kotak pengaduan masyarakat desa juga sebagai upaya kepala Desa Karangharjo nomor 06 tahun 2017 tentang
penanganan atas semua permasalahan yang ada selama penetapan tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Karangharjo
pelaksanaan pengelolaan DD dalam bentuk program atau tahun 2017, surat keputusan (SK) kepala Desa Karangharjo
kegiatan tahunan desa berlangsung. nomor 08 tahun 2017 tentang penetapan pelaksana
kegiatan (PK) pada bidang pembangunan desa dan
Pembahasan pemberdayaan masyarakat desa tahun 2017. Setelah
Kapasitas regulatif pemerintah desa dalam tahap mengetahui hal tersebut kemudian, peneliti melakukan
perencanaan pengelolaan dana desa (DD) berupa RKPDesa wawancara dengan Kepala Desa Karangharjo pada tanggal
dan APBDesa. Kedua bentuk regulasi pada tahap 20 Februari Tahun 2018 pada pukul 10:31 WIB, yaitu
perencanaan mengalami perbedaaan yang sangat signifikan Bapak Dany Muhammad beliau menyatakan “PTPKD
dalam hal prioritas program atau kegiatan desa pada kalau disini itu namanya pelaksana teknis mas, bertugas
bidang pembangunan desa yang bersumber dari belanja dan untuk membantu saya dalam menangani urusan keuangan
pembiyaan DD. Perbedaan dan ketidaksesuaian ini senada desa mas, iya semua yang berkaitan dengan urusan
dengan yang disampaikan Bapak Fausen Suswantoro keuangan desa memang harus ada SK mas, agar tugas
selaku Sekertaris Desa Karangharjo dan selaku tim masing-masing lebih jelas sesuai dengan tupoksinya
penyusun APBDesa pada tanggal 12 Februari 2018, pukul masing-masing mas, untuk tim PTPKD, TPK dan PK sudah
13:15 WIB, beliau menyatakan “Perbedaan seperti bisa saya bentuk semua sesuai dengan buku pedoman kegiatan
terjadi karena memang harus terjadi perubahan atau desa dari Kabupaten Jember mas, pastinya saya
karena ada sebuah kebutuhan yang sangat mendesak diwajibkan untuk mengeluarkan SK dan mengesahkannya
sekali mas, untuk perubahan program DD di tahun 2017 mas, kalau urusan SK samean bisa langsung menemui dan
seingat saya desa itu hanya merubah satu titik saja itu ada meminta kepada Pak Sekdes mas, soalnya semua file SK
di Dusun Gluguh RT 03 RW 12, kalau untuk rencana sudah saya berikan juga kepada Pak Sekdes dan operator
awalnya itu programnya MCK mas, tapi kami desa mas”. Setelah mengetahui
menggantinya dengan program TPT mas, karena dilokasi hal tersebut, kemudian peneliti mencari kebenaran temuan
itu memang lebih mebutuhkan program itu dan di lokasi itu penelitian pada tanggal 19 Mei 2018 pada pukul 15.30
juga sering rawan terjadi longsor kalau musim hujan mas, WIB dengan melakukan wawancara dengan Bapak Natu
kalau program seperti MCK bisa kami bisa selaku perangkat desa dengan jabatan Kepala Seksi
menganggarkannya tahun depan mas, iya harus Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) nama beliau tercantum
dipertimbangkan dahulu mana yang lebih di prioritaskan sebagai ketua PK, beliau menyatakan “setahu saya kalau
mas, jadi kalau mau merubah program itu harus melalui pembentukan PK dan TPK itu rata-rata masih ditunjuk
musyawarah dahulu sesuai dengan kesepakatan antara saja oleh Pak Kades mas, saya kurang begitu
kepala desa dengan BPD mas, jadi untuk tahun 2017 mengetahuinya hal itu mas, karena saya ditunjuk menjadi
terdapat penambahan anggaran dari kabupaten dalam PK ini pada saat proyek sudah di mulai pengerjaannya
APBDesa mas, sehingga mau tidak mau saya harus segera mas, saya kurang begitu tahu atau mungkin alasannya bisa
menyesuikan dan menyusun APBDesa yang baru mas”. jadi sudah sesuai dengan tupoksinya mas, untuk
Pernyataan dari Bapak Fausen menunjukkan bahwa musyawarah pembentukannya selama ini masih belum ada
adanya perubahan dan perbedaan kedua landasan regulasi pertemuan atau rapat yang membahas ini”.Pernyataan
desa berupa RKPDesa dan APBDesa dikarenakan ada Bapak Natu mengindikasikan bahwa penetapan susunan
kebutuhan yang mendesak dan adanya perubahan. Sebagai pelaksana kegiatan (PK) desa pada bidang pembangunan
upaya memperjelas informasi penelitian, peneliti juga desa dan pemberdayaan masyarakat desa belum ditetapkan
mendatangi kediaman ketua BPD dan melakukan melalui hasil musyawarah desa melainkan hanya
wawancara pada tanggal 7 Maret 2017 pada pukul 15:40 ditetapkan dengan keputusan sepihak kepala desa.
WIB, dengan Bapak Totok M. Ervan Selaku ketua BPD Kapasitas regulatif pemerintah desa
menyatakan. “Kalau RKPDesa berbeda dengan APBDesa, dalam tahap penatausahaan, pelaporan dan
karena saya cuma menyepakati keputusan kepala desa saja pertanggungjawaban terdapat tiga bentuk dokumen
mas, kalau memang mau dirubah silahkan dirubah mas, penatausahaan pengelolaan keuangan desa yang mendasari

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 6

proses tahap pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan sepenuhnya menerapkan asas trasnparansi atau
desa utamanya pelaporan dan pertanggungjawaban keterbukaan pemerintah desa kepada masyarakat desa
pengelolaan anggaran DD. Agar supaya dapat dalam pengelolaan keuangan desa uatamanya pengelolaan
memperdalam informasi penelitian, peneliti melakukan DD seperti yang termaktub pada pasal 40 Permendagri
wawancara dengan bendahara desa yaitu Bapak Mad Munir Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan
Adi P pada tanggal 25 Mei 2018 pada pukul 08.45 WIB, desa . Kapasitas distributif
beliau menyatakan “Semua bentuk kegiatan desa yang pemerintah desa karangharjo dalam tahap perencanaan dan
berhubungan dengan keuangan desa baik itu dari DD pelaksanaan pengelolaan dana desa (DD) berupa distribusi
maupun dana yang lainnya memang harus tercatat secara lokasi dan waktu pelaksanaan pembangunan desa dan
rutin setiap bulannya dalam buku laporan mas, saya distribusi kewenangan pengelolaan dana desa (DD).
sebagai bendahara desa harus mencatat semua bentuk Adapun distribusi lokasi dan waktu pelaksanaan
pengeluaran desa baik itu dari DD maupun ADD mas, pembangunan desa tidak lepas dari hasil pertimbangan
sebentar saya carikan buku laporannya mas, untuk pemerintah desa. Pertimbangan tersebut seperti yang
kegiatan DD biasanya tercatat rutin dalam buku bank mas, disampaikan Bapak Dany Muhammad selaku kepala Desa
karena semua belanja barang atau jasa harus jelas dan Karangharjo beliau menyatakan “berhubung jalan-jalan
dirinci mas, agar nanti lebih mudah untuk disini masih banyak yang belum selesai direhab mas, kalau
menyampaikannya ke kepala desa mas,”. adil tidaknya proyek yang dilakukan desa ini, menurut
Pernyataan tersebut sudah saya sebagai kepala desa itu sudah adil dan sesuai dengan
sesuai dengan implementasi pasal 35 ayat 2 dan pasal 36 kebutuhan masyarakat mas, soalnya semua kebutuhan dari
Permendagri nomor 113 tentang pengelolaan keuangan masyarakat itu sudah ditetapkan bersama saat rapat
desa yang menyebutkan bahwa “bendahara desa wajib Musrengbangdesa mas, pada saat rapat kami lebih banyak
melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran menampung usulan pembangunan infrastruktur mas,
serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib sehingga volume anggaran yang akan dipakai juga pasti
menggunakan buku bank”. Sebagai upaya memperkuat berbeda pula mas”. Selanjutnya
hasil informasi penelitian, peneliti kemudian mendatangi distribusi kewenangan pemerintah desa dalam pengelolaan
Kantor Kecamatan silo pada tanggal 21 Mei 2018 pada keuangan desa yaitu perlimpahan wewenang dari kepala
pukul 09.44 WIB, dan menemui salah satu informan yang desa kepada perangkat desa yang ditunjuk sebagai
dianggap memahami pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksana kegiatan (PK). Agar supaya dapat menggali
pengelolaan dana desa (DD) pada tahun anggaran 2017, informasi penelitian, peneliti kemudian melakukan
wawancara dilakukan dengan Bapak Yudi Kriswanto selaku wawancara dengan Bapak Natu selaku perangkat desa
Kasi Pemerintahan Kecamatan Silo, beliau menyatakan dengan jabatan Kepala Seksi kesejahteraan masyarakat
“Semua bentuk laporan keuangan desa baik itu laporan desa dan selaku ketua PK bidang pembangunan desa dan
DD maupun ADD tergantung dengan permintaan pemberdayaan masyarakat desa, beliau menyatakan “Kalau
Kabupaten mas, kalau laporan DD di desa-desa di pembangunan tahun 2017 saya cuma menangani dua titik
Kecamatan Silo seluruhnya masih berupa format laporan saja mas, termasuk pembangunan embung sama
konsolidasi mas, untuk Desa Karangharjo pelaporannya pembangunan gedung BUMDesa itu mas. Selebihnya yang
masih berbasis manual melalui rekom dari kantor pegang kendali proyek jalan adalah Pak Kades mas, jadi
kecamatan mas, tapi laporannya sudah selesai semuanya kalau urusan proyek jalan saya tidak ikut terlibat mas,
mas, meskipun masih ada beberapa masalah teknis yang karena saya hanya ditugaskan untuk menangani dua
umum terjadi keterlambatan dalam penyampain laporan proyek itu saja, iya karena yang punya wewenang dan hak
itu ke kecamatan mas, hal ini terjadi karena kapasitas penuh di desa itu Pak Kades mas, meskipun itu biasanya
SDM yang dimiliki aparatur desa dalam mengolah data adalah tugas PK mas, tapi saya tidak punya hak penuh
masih terbatas mas, sehingga hal itu bisa terjadi, tapi tetap untuk ikut campur semua proyek itu mas”.
pihak kecamatan harus segera menyampaikan laporan itu Pernyataan dari Bapak Natu
ke Kabupaten mas”. Pernyataan dari Bapak menggambarkan bahwa beliau sudah melaksanakan tugas
Kriswanto menunjukkan bahwa pelaporan dan dan tanggungjawabnya terdapat pembatasan wewenang
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa di Desa yang telah dilimpahkan oleh kepala desa kepada pelaksana
Karangharjo telah dilaksanakan oleh pemerintah Desa kegiatan (PK) yang telah ditetapkan dengan surat
Karangharjo sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam keputusan kepala desa (SK). Selain itu peneliti juga
peraturan perundang-undangan. Setelah mengetahui hal mendapatkan informasi lain dari Bapak Samhadi selaku
tersebut peneliti kemudian, melakukan wawancara dengan kepala Dusun Gluguh nama beliau tercantum dalam
salah masyarakat desa Karangharjo Dusun Gluguh Rt 15/ anggota PK pada tanggal 19 Februari 2018 pada pukul
Rw 14 yaitu dengan Bapak Ali Wafa 28 Maret 2018, beliau 16.00 WIB, beliau menyatakan“Kalau mengenai PK itu
menyatakan “iya kalau ada proyek biasanya ada itu papan apa saya kurang mengerti mas, samean coba menemui Pak
anggarannya mas, tapi yang saya perhatikan proyek Sekdes saja kalau urusan masalah PK mas, kalau nama
pembangunan untuk dusun ini tidak semuanya ada seperti saya termasuk anggota PK mungkin karena proyek banyak
itu mas, tapi kalau jalan rabat ini ada seperti itu tapi masuk di dusun disini atau mungkin karena saya adalah
hanya beberapa hari saja setelah itu di copot lagi mas, Kasun disini mas, kalau pemberitahuan kalau saya adalah
untuk informasi keuangan desa dan semacamnya itu saya anggota PK selama ini masih belum ada pemberitahuan
pribadi sampai sekarang belum mengetahui apa-apa mas, apa-apa mas, tapi kalau di telfon Pak Kades di suruh ke
jadi hal seperti itu mungkin di rahasikan oleh pihak desa lokasi bangunan saya pernah di hubungi mas, kalau tidak
mas”. Hasil wawancara di atas ada telfon dari Kades saya tidak sembarangan langsung
menunjukkan bahwa pelaporan dan pertanggungjawaban datang ke lokasi mas.
pengelolaan dana desa (DD) di Desa Karangharjo belum Pernyataan yang sama dari Bapak Ahmad Mu’is

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 7

selaku Kepala Dusun Parebalan Desa Karangharjo dan selaku masyarakat sekitar pembangunan gedung
nama beliau juga tercantum dalam anggota PK pada BUMDesa, beliau menyatakan “iya mas gedung ini direhab
tanggal 20 Februari 2017 pada pukul 11.00 WIB , beliau tahun kemarin mas, kalau dana yang dipakai setahu saya
menyatakan “Kalau masalah PK saya kurang begitu tahu dana desa mas, soalnya saya sempat melihat papan
mas, karena itu bukan di bidang saya dan saya hanya anggaranya itu mas, kalau penilaian saya masih belum
Kasun mas, saya pasti melaksanakan tugas apapun jika memenuhi kebutuhan masyarakat dan masih belum dapat
ada perintah langsung dari Pak Kades mas, untuk masalah terasa manfaatnya mas, karena bangunan itu yang punya
pembangunan proyek mau dibangunan disini saya pasti hak penuh adalah desa mas, dan yang memakai itu
tahu mas, tapi untuk urusan tugas PK saya tidak tahu apa- terutama Pak Kades nya mas, bukan masyarakat mas”.
apa mas, iya tahu secara langsung kalau di dusun saya ini Hasil wawancara dengan Bapak Mustofa
kebagian proyek jalan mas, iya kadang saya di telfon sama menunjukkan bahwa pembangunan desa yang bersumber
Pak Kades suruh kerumahnya beliau mas, disana saya dari anggaran DD masih belum memenuhi dan belum
dikasi tahu kalau bangunan ini harus sering-sering saya sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. Setelah
pantau mas”. mengetahui hal tersebut, kemudian peneliti melanjutkan
Pernyataan dari Bapak Samhadi dan Bapak Ahmad wawancara pada tanggal 15 April 2018 pada pukul 13.00
Mu’is mengindikasikan bahwa beberapa dari anggota WIB, dengan Bapak Munir selaku masyarakat Dusun
pelaksana kegiatan (PK) pada bidang pembangunan desa Parebalan dan selaku masyarakat sekitar pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat pada tahun anggaran 2017 jalan aspal Al-hidayah-Darungan, beliau menyatakan
masih belum mengetahui statusnya dalam keanggotaan PK. “setahu saya kalau DD itu dana pembangunan desa mas,
Padahal, pelaksana kegiatan memiliki tanggungjawab kalau manfaatnya agar seluruh pembangunan di desa-desa
terhadap semua tindakan pengeluaran dan pembiayaan desa jauh lebih baik lagi kedepannya mas, menurut saya
pada bidang pembangunan desa dan pemberdayaan pengaspalan ini bisa dikatakan cukup sesuai dan cukup
masyarakat desa yang disertai dengan beberapa format bermanfaat dari pada tidak di aspal sama sekali mas,
rencaa kegiatan yang terdiri dari format rencana anggaran seharusnya kebutuhan masyarakatnya juga harus lebih
biaya (RAB) yang disertai dengan surat pemintaan diutamakan dahulu mas, jangan hanya bangunan jalan
pembayaran (SPP). aspal terus yang diutamakan, jadi masyarakat yang punya
Kapasitas distributif pemerintah desa dalam tahap usaha seperti mebel, toko sembako dan usaha yang lainnya
pelaksanaan berupa distribusi pembangunan desa di lima juga harus diperhatikan juga mas”.
dusun yang berada di Desa Karangharjo. Peneliti kemudian Hasil wawancara
mengawali wawancara pada tanggal 28 maret 2018 pada dengan Bapak Munir menggambarkan bahwa
pukul 13.31 WIB dengan Bapak Nanang selaku masyarakat pembangunan aspal yang bersumber anggaran dana desa
disekitar pembangunan jalan aspal rabat beton Dusun (DD) masih dirasakan kurang cukup memenuhi kebutuhan
Gluguh RT 02/ RW 12, beliau menyatakan “Sejak jalan ini masyarakat desa, karena kebutuhan masyarakat sekitar
selesai diperbaiki masyarakat di sekitar sini sudah tidak pembangunan ini bukan hanya terletak pada kebutuhan
mengeluh lagi mas, setahu saya anggaranya dana desa itu pembangunan infrastruktur desa saja, melainkan kebutuhan
mas, saya bersyukur sekali akhirnya jalan ini sudah masyarakat desa disekitar pembangunan ini terdapat pada
diperbaiki mas dan sekarang sudah lumayan enak, jadi kebutuhan peningkatan ekonomi produktif.
kami kalau mau ke sumber dan kebun sudah enak sekarang Hasil observasi yang dilakukan
sekarang mas, iya kalau menurut saya pribadi sudah peneliti pada tanggal 2 1 Mei 2018 terhadap semua lokasi
sesuai dan bangunan ini memang sangat kami butuhkan pembangunan desa yang sumber dananya bersumber dari
mas”. Hasil observasi pada tanggal 11 April 2018 anggaran DD, menunjukkan bahwa dari sepuluh program
menggambarkan bahwa pengalokasian dana desa berupa kegaitan desa yang bersumber dari anggaran DD terdapat
distribusi pembangunan embung desa berada di RT 02/ RW satu permasalahan di lokasi pelaksanaan pembangunan
30 Dusun Sumberpinang, peneliti kemudian melalukan desa pengelolaan dana desa dalam implementasi
wawancara dengan Ibu Eva selaku masyarakat sekitar pelaksanaannya. Permasalahan ini seperti yang
pembangunan embung desa RT 02/ RW 30, beliau disampaikan oleh Bapak Irsad selaku Ketua RT 003/ RW
menyatakan “Iya sekarang pinggiran embung sudah bagus 017 Dusun Darungan, beliau menyatakan “mana tidak ada
dilihatnya dan lebih bersih mas, karena di pinggirannya pengaspalan di RT saya ini mas, mungkin dibangun di
sudah dibangun penahannya itu mas, iya setahu saya dusun yang lain mas, sampai sekarang untuk RT saya
memang dari dana desa itu mas, soalnya saya sempat baca masih belum ada perbaikan apa-apa mas, kalau yang saya
papan anggarannya itu, iya berhubung masyarakat disini lihat jalan-jalan di dusun yang lain sudah selesai semua
rata-rata punya ladang pertanian di pinggir embung ini, tapi yang belum hanya disini mas, biasanya saya sebagai
jadi kalau musim hujan sudah aman tidak khawatir jebol RT dikasih tahu kalau ada perbaikan jalan mas, katanya
lagi mas”. Pak Kades usulan jalan ini sudah dimasukkan mas, tapi
Hasil wawancara dengan Ibu Eva mengindikasikan sampai sekarang masih tidak diperhatikan sama sekali
bahwa pembangunan desa yang bersumber dari anggaran mas”. Penjelasan dari Bapak
DD sudah dianggap sesuai dengan kebutuhan masyarakat Irsad menggambarkan bahwa pengalokasian dana desa
desa terutama dari segi kemanfaatan program bagi (DD) pada bidang pembangunan desa di Dusun Darungan
masyarakat desa yang memiliki lahan pertanian di sekitar mengalami permasalahan dalam impelementasinya. Hal ini
pembangunan desa tersebut. Setelah melakukan wawancara menandakan bahwa kapasitas distributif pemerintah desa
dengan masyarakat disekitar pembangunan embung, dalam tahap pelaksanaannya masih tergolong sangat
kemudian peneliti melanjutkan wawancara dengan rendah, karena kapasitas (kemampuan) distribusi
masyarakat sekitar pembangunan gedung BUMDesa di pemerintah desa dalam membagi sumberdaya desa secara
Dusun Krajan RT 002/ RW 02 yaitu dengan Bapak Mustofa seimbang dan merata d belum nyata terwujud dalam

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 8

implementasinya. Kapasitas dengan adanya peraturan desa tentang RKPDesa dan


responsif pemerintah desa dalam tahap perencanaan dan peraturan desa tentang APBDesa. Kedua bentuk regulasi
pelaksanaan pengelolaan dana desa (DD) berupa tersebut mengalami ketidaksesuaian yang sangat signifikan
kemampuan pemerintah desa untuk merespon dan tanggap dalam perumusan arah kebijakan pengelolaan dana desa
terhadap kebutuhan dan keluhan masyarakat desa. Adapun (DD) di bidang pembangunan desa. Kapasitas regulatif
penanganan akan pengaduan masyarakat desa dan pemerintah desa dalam tahap pelaksanaan berupa surat
penyelesaian permasalahan yang terjadi pada tahap keputusan kepala desa tentang PTPKD, TPK dan PK sudah
pelaksanaan dilakukan secara langsung oleh pemerintah selesai ditetapkan, akan tetapi regulasi tersebut belum
desa. Hal ini senada dengan yang disampaikan Bapak mampu menampung kapasitas susunan struktur yang telah
Fausen Suswantoro selaku Sekertaris Desa Karangharjo ditetapkan dan proses penetapan ketiga bentuk regulasi
pada tanggal 12 Februari 2018, beliau menyatakan “kalau tersebut tidak melalui proses musyarawah desa. Kapasitas
penyampaian aduan masyarakat desa atas hasil proyek regulatif pemerintah desa dalam tahap pentausahaan,
pembangunan desa biasanya bisa langsung ke kantor desa pelaporan dan pertanggungjawaban DD berupa laporan
mas, disini memang belum menyediakan kotak itu, karena konsolidasi penyerapan realisasi dana desa (DD) secara
desa ingin lebih dekat dan lebih terbuka kepada periodik skala tahunan desa dan peraturan desa tentang
masyarakat mas, jadi kami siap mencari solusinya dan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
kami pemerintah desa selalu siap kapanpun apabila APBDesa sudah disusun dan ditetapkan menjadi peraturan
masyarakat ingin menyampaikan apa kebutuhannya desa. Sedangkan pelaporan dan pertanggungjawaban belum
maupun keluhannya, karena masukan dari masyarakat itu sesuai dengan realisasi pada tahap perencanaan dan
sangat penting bagi kami sebagai tolak ukur atau laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
penilaian atas kinerja kami selama ini mas”. APBDesa mengalami keterlambatan dalam
Penanganan akan permasalahan penyusunananya dan belum diinfromasikan kepada
berupa keluhan dari masyarakat desa pada tahap masyarakat desa Kapasitas
perencanaan dan pelaksanaan pegelolaan DDjuga distributif pemerintah Desa Karangharjo dalam tahap
disampaikan oleh Bapak Muhamad Rasyid selaku perencanaan pengeloaan dana desa (DD) diantaranya yaitu,
perangkat desa dengan jabatan Kepala Seksi Pemerintahan distribusi lokasi pelaksanaan pembangunan desa belum
Desa Karangharjo, beliau menyatakan “keluhan itu merata dan seimbang, dan distibusi kewenangan
tergantung dengan hasil program yang ada dilapangan pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa terdapat
mas, contohnya saja selama ini yang saya dengar secara pembatasan kewenangan yang telah dilimpahkan oleh
langsung dari masyarakat itu begini mas, kenapa ada yang kepala desa kepada pelaksana kegiatan (PK) desa pada
lebih membutuhkan perbaikan jalan dan sudah usul bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat
program tapi diabaikan oleh desa, dan ada juga keluhan desa. Kapasitas distributif pemerintah desa dalam tahap
kenapa jalan aspal terus yang dibangun padahal baru pelaksanaan pengelolaan dana desa (DD) berupa distribusi
beberapa tahun sudah mau diperbaiki lagi, tapi biasanya pelaksanaan pembangunan desa di setiap dusun belum
kalau memang ada keluhan dari masyakarat desa itu bisa sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
langsung itu mas, atau bisa disampaikan pada saat masyarakat desa.
Musrengbangdesa tahun anggaran baru mas”. Kapasitas responsif pemerintah desa dalam tahap
Pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Fausen perencanaan dan tahap pelaksanaan pengelolaan dana desa
Suswantoro dan Bapak Muhammad Rosyid menunjukkan (DD) berupa respon atau daya tanggap pemerintah desa
bahwa bentuk respon atau daya tanggap pemerintah desa mengenai implementasi perencanaan dan pelaksanaan
terhadap permasalahan yang terjadi pada tahap pengelolaan dana desa. Sedangkan penyelesaian
perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan dana desa di permasalahan dilakukan tanpa adanya inisiatif pencegahan
bidang pembangunan desa yang hanya disampaikan secara dan penyelesaian masalah pelaksanaan pengelolaan dana
langsung oleh kepala desa ataupun pada saat desa (DD).
Musrengbangdesa dan pernyataan tersebut belum Selanjutnya penulis memberikan saran-saran: 1)
menunjukkan asanya respon atau daya tanggap pemerintah Sebaiknya Pemerintah Kabupaten memberikan sosialiasi
desa terhadap penyelesaian permasalahan berupa keluhan berupa pedoman atau petunjuk pengelolaan keuangan desa
akan kebutuhan masyarakat desa masih belum terlihat. utamanya pengelolaan dana desa (DD) kepada pemerintah
Pernyataan tersebut juga belum menunjukkan adanya upaya desa seperti yang diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri
pencegahan atas permasalahan yang terjadi selama berupa Permendagri Nomor 113 tahun 2014 tentang
pelaksanaan pengelolaan dana desa dalam bentuk pengelolaan keuangan desa; 2) Sebaiknya Pemerintah
pembangunan desa berlangsung. Dikatakan demikian Kabupaten memberikan pelatihan-pelatihan kepada
karena pemerintah desa masih belum memiliki beberapa pemerintah desa dalam hal penyusunan dokumen
alternatif pencegahan atas permasalahan yang mungkin perencanaan desa; 3) Pemerintah desa juga perlu
terjadi selama tahap pelaksanaan pengelolaan keuangan memperhatikan dan mencermati tahapan-tahapan
desa. pengelolaan keuangan desa dalam Permendagri Nomor 113
tahun 2014 agar supaya tidak menimbulkan multitafsir
Kesimpulan dan Saran dalam penerapannya; 4) Sebaiknya pemerintah desa dalam
Berdasarkan hasil penelitian tentang kapasitas menyusun dan menetapkan susunan pelaksana kegiatan
pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa (DD) di desa harus lebih mengutamakan kapasitas dari masing-
Desa Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember, masing masyarakat desa, agar supaya perlimpahan
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. wewenang mampu dilaksanakan sebagaimana mestinya;
Kapasitas Regulatif Kapasitas regulatif dan 5) Sebaiknya pemerintah desa dalam pengelolaan
pemerintah desa dalam tahap perencanaan diwujudkan keuangan desa harus lebih mengutamakan kebutuhan

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)
Daniel, M.P., et al., Kapasitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan DD di Desa Karangharjo,Silo,Jember 9

prioritas masyarakat agar supaya pelaksanaan perencanaan Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo Nomor 6 Tahun
desa dapat bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan 2016. Penetapan Pelaksana Kegiatan Desa Pada
masyarakat desa. Bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Desa Tahun 2017. 11 September
Daftar Pustaka 2017. Karangharjo
Buku: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014.
Tentang Desa. 15 Januari 2014. Lembaga Negara
Badan Pusat Statistik, 2016. Jumlah Desa atau Kelurahan
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Jakarta.
Provinsi Topografi Wilayah. Jember: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Jember.
Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Sosial: Pendekatan
Kualitatif Dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Kartini, K.1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial,
Bandung: Mandar Maju.
Miles, M. & Huberman, M.A.2007. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press
Moleong, J. L. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi
Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rozaki dkk, 2005. Prakarsa Desentralisasi dan Otonomi
Desa. Yogyakarta: Diva Press
Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT
Revika Aditama.
Usman, N. 2002. Konteks Impelementasi Berbasis
Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Wardiyanto, Aminah, & Martanto.2016. Percikan
Pemikiran Tata Kelola dan Pembangunan Desa.
Surabaya: Airlangga University Press.
Lembaga:
Universitas Jember.2016. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Jember: UPT Penerbitan Universitas
Jember.
Peraturan Perundang-undangan:
Peraturan Desa Karangharjo Nomor 04 Tahun 2017.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Tahun 2017. 11 September 2017.
Karangharjo.
Peraturan Desa Karangharjo Nomor 06 Tahun 2016.
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)
Tahun 2017. 11 Desember 2017. Karangharjo.
Peraturan Desa Karangharjo Nomor 01 Tahun 2018.
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa Tahun 2017. 12 Februari
2018. Karangharjo.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014.
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. 31
Desember 2014. Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094, Jakarta.
Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo Nomor 9 Tahun
2016. Penetapan Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa Tahun 2017. 11 September 2017.
Karangharjo.
Surat Keputusan Kepala Desa Karangharjo Nomor 8 Tahun
2016. Penetapan Im Pelaksana Kegiatan. 11
September 2017. Karangharjo

e-SOSPOL Vol.... Edisi … 2017, I (1): 1-9 … (Bagian ini JANGAN diisi atau diubah)

You might also like