You are on page 1of 8

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI DAN TEKNIK DISTRAKSI

TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA


PASIEN POST OPERASI DI RUANG IRINA A ATAS
RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO
Stania F. Y. Rampengan
Rolly Rondonuwu
Franly Onibala

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


Email: staniarampengan@gmail.com

ABSTRACT : Pain is a sensation of discomfort that is individualized. Pain is the main


reason for a person to seek medical assistance. Pain occurs with many disease processes or
concurrent with some diagnostic examination or treatment. Pain is very annoying and
troublesome more people than any disease (Brunner & Suddarth, 2002). The purpose of this
study was to determine the effect of relaxation techniques and distraction techniques to the
pain intensity changesin post-surgery patients. This research was conducted by the Quasi
Experiment with "pre-test-post-test design", the selection of samples using accidental
sampling. Sample of 30 respondents. The data was collected using the observation sheet then
processed using the computer program SPSS version 20 with the Wilcoxon test with
significance level α = 0.05 (95%). The results of this study revealed that the techniques of
relaxation and distraction techniques proven effective in reducing pain intensity in post-
surgery patients in Irina A RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado (p = 0.001; α 0.05) which
means that the hypothesis is accepted. Conclusion, the study found that relaxation techniques
and distraction techniques are able to reduce the intensity of pain in post-surgery patients in
Irina A RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado.
Keywords : Pain, Relaxation Technique, Distraction Technique

ABSTRAK : Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual. Nyeri


adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi
bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik
atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding
suatu penyakit manapun (Brunner & Suddarth, 2002). Tujuan penelitian mengetahui
pengaruh teknik relaksasi dan teknik distraksi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien
post operasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode Kuasi Eksperimen dengan “pre test-post
test design”, pemilihan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel 30 responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kemudian diolah
menggunakan program komputer SPSS versi 20 dengan uji Wilcoxon dengan tingkat
kemaknaan α=0,05(95%). Hasil penelitian diketahui bahwa teknik relaksasi dan teknik
distraksi terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post di Irina A Atas
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (nilai p=0,001< α 0,05) yang berarti hipotesis
diterima. Kesimpulan, penelitian diketahui bahwa teknik relaksasi dan teknik distraksi
mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien post di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado.
Kata kunci : Nyeri, Teknik Relaksasi, Teknik Distraksi
PENDAHULUAN METODE PENELITIAN
Pembedahan atau operasi adalah Penelitian ini menggunakan jenis
semua tindakan pengobatan yang penelitian Kuasi Eksperimen dengan
menggunakan cara invasif dengan menggunakan rancangan penelitian “pre
membuka atau menampilkan bagian tubuh test-post test design” tanpa kelompok
yang akan ditangani dan pada umumnya kontrol dimana intensitas nyeri subjek
dilakukan dengan membuat sayatan serta penelitian diamati sebelum dilakukan
diakhiri dengan penutupan dan penjahitan intervensi dan diamati lagi setelah
luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan intervensi dilakukan.
merupakan suatu trauma bagi penderita Penelitian ini dilaksanakan di Irina A Atas
dan ini bisa menimbulkan berbagai RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
keluhan dan gejala. Akibat dari prosedur pada tanggal 30 Juni-19 Juli.
pembedahan pasien akan mengalami Populasi merupakan seluruh subjek atau
gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri objek dengan karakteristik tertentu yang
sebagai suatu sensori subjektif dan akan diteliti(Setiadi,2007). Populasi dalam
pengalaman emosional yang tidak penelitian ini adalah seluruh pasien pasca
menyenangkan berkaitan dengan operasi yang dirawat di ruangan Irina A
kerusakan jaringan yang aktual atau Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
potensial atau yang dirasakan dalam Manado. Sampel dalam penelitian ini
kejadian-kejadian dimana terjadi diambil menggunakan teknik
kerusakan. (Perry & Potter, 2005). penggambilan sampel non probability
Data World Health Organization sampling dengan jenis accidental sampling
(WHO) Diperkirakan setiap tahun ada 230 dengan jumlah 30 sampel.
juta operasi utama dilakukan di seluruh Kriteria Inklusi, Pasien yang telah
dunia, satu untuk setiap 25 orang hidup memasuki 2 hari pasca operasi,Bersedia
(Haynes, et al. 2009). Penelitian di 56 menjadi sampel penelitian, Pasien tidak
negara dari 192 negara anggota WHO mengalami gangguan komunikasi, Pasien
tahun 2004 diperkirakan 234,2 juta tidak mengalami gangguan pendengaran,
prosedur pembedahan dilakukan setiap Pasien yang tidak terpengaruh efek
tahun berpotensi komplikasi dan kematian analgesik. Kriteria eksklusi, Pasien yang
(Weiser, et al. 2008). (WHO, 2009). tidak dapat mengikuti perintah, Pasien
Hasil survey awal di BLU RSUP. yang menunjukkan ketidaknyamanan saat
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, dilakukan tindakan.
didapatkan informasi bahwa pada bulan Data Primer, data primer diambil langsung
April 2014 terdapat 50 pasien pasca dari responden dengan cara pengunaan
operasi. Umumnya perawat tidak lembar observasi yang telah disusun yang
melakukan teknik relaksasi dan teknik mengacu pada kriteria objektif.
distraksi pada pasien yang mengalami Data Sekunder, data sekunder terdiri dari
nyeri khususnya pasien post operasi karena gambaran umum lokasi penelitian dan data
perawat hanya melaksanakan instruksi pasien yang telah menjalani tindakan
dokter berupa pemberian analgetik. operasi.
Berdasarkan uraian diatas maka Instrumen yang digunakan dalam
peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penelitian ini adalah, lembar informed
pengaruh teknik relaksasi dan teknik consent, lembar observasi untuk
distraksi terhadap penurunan intensitas mengidentifikasi data umum pasien, skala
nyeri pada pasien post operasi di Irina A nyeri wajah, dan SOP teknik relaksasi dan
Atas RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou teknik distraksi.
Manado. Teknik Pengolahan Data, Kodding,Editing
Tabulasi Data,Entri Data mengunakan
analisis univariat, analisis bivariat. Data
yang di peroleh dari penelitian dianalisis Tabel 4 Distribusi Frekuensi responden
dengan uji wilcoxon program komputer Berdasarkan Jenis Operasi di Irina A Atas
SPSS.Lembar persetujuan menjadi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
responden (Informed consent), tanpa
Jenis Operasi n %
nama, (Anonimity), confidentiality.
HASIL dan PEMBAHASAN Apendektomi 4 26,7
A. Hasil Penelitian Debridemant 1 6,7
1. Relaksasi Kolesistoktomi 1 6,7
Tabel 1. Distribusi Responden menurut Laparatomi 3 20,0
Jenis Kelamin di Irina A Atas RSUP Prof. Mastektomi 1 6,7
Dr. R. D. Kandou Manado OREF 1 6,7
Jenis Kelamin n % ORIF 1 6,7
Sigmoidektomi 1 6,7
Laki-laki 9 60
TUR 1 6,7
Perempuan 6 40 Ureterlitotomi 1 6,7
Jumlah 15 100 Total 15 100
Sumber: Data Primer 2014
Sumber: Data Primer
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut 2. Distraksi
Umur di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Tabel.5 DistribusiResponden Menurut
Kandou Manado
Jenis Kelamin di Irina A Atas RSUP Prof.
Umur n %
Dr. R. D. Kandou Manado
16-25 5 33,3
Jenis Kelamin n %
26-35 1 6,7
36-45 1 6,7 Laki-laki 12 80
46-55 4 26,7
56-65 4 26,7 Perempuan 3 20
Jumlah 15 100 Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Sumber: Data Primer 2014
Berdasarkan Pengalaman Operasi di Irina Tabel.6 Distribusi Frekuensi Menurut Umur
A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Manado
Pengalaman Operasi n % Umur n %
16-25 4 26,7
Pertama kali 13 86,7 26-35 1 6,7
Lebih dari sekali 2 13,3 36-45 1 6,7
Jumlah 15 100 46-55 4 26,7
56-65 5 33,3
Sumber: Data Primer 2014 Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer 2014
Tabel. 7 Distribusi Responden Tabel. 10 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pengalaman Operasi di Irina Berdasarkan Intesitas Nyeri Sebelum
A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Dilakukan Teknik Distraksi di Irina A Atas
Manado RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Pengalaman Operasi n % Intensitas Nyeri n %
Pertama kali 14 6,7 Tidak Nyeri 0 0
Lebih dari sekali 1 93,3 Sedikit Nyeri 0 0
Jumlah 15 100 Sedikit Lebih Nyeri 5 33,3
Sumber: Data Primer 2014 Lebih Nyeri 5 33,3
Tabel. 8 Distribusi responden Berdasarkan Sangat Nyeri 4 26,7
Jenis Operasi di Irina A Atas RSUP Prof. Nyeri Sangat Hebat 1 6,7
Dr. R. D. Kandou Manado Jumlah 15 100
Jenis Operasi n % Sumber: Data Primer 2014
Amputasi 1 6,7 Tabel. 11 Distribusi Responden
Apendektomi 4 26,7 Berdasarkan Intesitas Nyeri Setelah
Debridemant 3 20,0 Dilakukan Teknik Relaksasi Di Irina A
Kolostomi 2 13,3 Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Laparatomi 2 13,3 Manado
Nefrostomi 1 6,7 Intensitas Nyeri n %
ORIF 1 6,7 Tidak Nyeri 2 13,3
Prostatektomi 1 6,7 8 53,3
Sedikit Nyeri
Total 15 100
Sumber: Data Primer 2014 Sedikit Lebih Nyeri 5 33,3
Tabel. 9 Distribusi Responden Berdasarkan Lebih Nyeri 0 0
Intesitas Nyeri Sebelum Dilakukan Teknik Sangat Nyeri 0 0
Relaksasi di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. Nyeri Sangat Hebat 0 0
Jumlah 15 100
R. D. Kandou Manado
Sumber: Data Primer 2014
Intensitas Nyeri n %
Tabel. 12 Distribusi Responden
Tidak Nyeri 0 0 Berdasarkan Intesitas Nyeri Setelah
Sedikit Nyeri 2 13,3
Dilakukan Teknik Distraksi Di Irina A
Sedikit Lebih Nyeri 4 26,7
Lebih Nyeri 6 40 Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Sangat Nyeri 3 20 Manado
Nyeri Sangat Hebat 0 0 Intensitas Nyeri n %
Tidak Nyeri 1 6,7
Jumlah 15 100 Sedikit Nyeri 7 46,7
Sumber: Data Primer 2014 Sedikit Lebih Nyeri 5 33,3
Lebih Nyeri 2 13,3
Sangat Nyeri 0 0
Nyeri Sangat Hebat 0 0
Jumlah 15 100
Sumber: Data Primer 2014
Tabel. 13 Hasil Analisis Perbandingan pemberian analgesik, maka tindakan
Imtensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah dilakukan 4-6 jam sesudah pemberian obat
Dilakukan Teknik Relaksasi di Ruangan dan atau 30 menit sebelum pemberian obat.
Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
1. Teknik Relaksasi.
Manado Hasil penelitian terhadap 15 responden
p sebelum dilakukan teknik relaksasi
Me Medi Min- (va
Variabel
an an
SD
Max lue didapatkan hasil sebagian besar responden
) mengalami intensitas nyeri lebih nyeri
Pre test 2,67 3,00 0,976 1-5 yaitu sebanyak 6 orang (40%), intensitas
0,001
Post test 1,20 1,00 0,676 0-2 nyeri sedikit lebih nyeri sebanyak 4 orang
Tabel. 14 Hasil analisis perbandingan (26,7%), intensitas nyeri sangat nyeri 3
intensitas nyeri sebelum dilakukan Teknik orang (20%) dan intensitas nyeri sedikit
distraksi dan sesudah dilakukan teknik nyeri sebanyak 2 orang (13,3%). Setelah
distraksi di Ruangan Irina A Atas RSUP dilakukan teknik relaksasi, sebanyak 2
Prof. Dr. R. D. KandouManado responden menyatakan tidak mengalami
Mi nyeri dan tidak ada responden yang
Me p
n- mengalami intensitas nyeri sangat nyeri
Variabel Mean dia SD (val
Ma dan intensitas nyeri lebih nyeri.
n ue)
x Penelitian sebelumnya oleh Suhartini
Pre test 3,07 3,00 0,961 2-5 0,00 (2013) dengan judul pengaruh teknik
Post test 1,53 1,00 0,834 0-3 1 relaksasi terhadap intensitas nyeri pada
B. Pembahasan pasien post operasi fraktur di ruang irina A
Umur mempengaruhi tingkat BLU RSUP Prof Dr. R. D Kandou
kesehatan seseorang, semakin tinggi umur Manado didapatkan hasil diketahui dari 11
seseorang maka resiko penyakit semakin orang (55,0 %) dengan intensitas nyeri
banyak. Berdasarkan jenis kelamin, hebat terkontrol berkurang menjadi 10
diketahui paling banyak responden adalah orang dengan intensitas nyeri sedang dan
laki-laki Semua orang dapat mangalami 1 orang dengan intensitas tidak nyeri. Hal
tindakan operasi baik laki-laki maupun yang sama juga terjadi pada 8 orang (40,0
perempuan. Berdasarkan pengalaman %) dengan intensitas nyeri sedang
operasi, sebagian besar responden baru berkurang menjadi intensitas nyeri ringan.
pertama kali menjalani operasi. Menurut Intensitas nyeri ringan 1 orang (5,0 %)
Aditya (2012) Seseorang yang belum berkurang menjadi tidak nyeri. Serta
pernah menjalani operasi dapat diartikan terdapat pengaruh teknik relaksasi terhadap
juga belum pernah mengalami nyeri akibat intensitas nyeri pada pasien post operasi
luka insisi pasca operasi. Individu yang fraktur di ruang irina A BLU RSUP Prof
belum pernah mengalami operasi dapat Dr. R. D Kandou Manado dengan nilai P =
dimungkinkan koping individu terhadap 0,000.
nyeri pasca operasi menjadi tidak bagus. Terdapat kesamaan hasil penelitian
Menurut jenis operasi yang dijalani dimana terjadi perubahan intensitas nyeri
pasien, kebanyakan pasien menjalani setelah dilakukan teknik relaksasi.
operasi apendektomi. Pasien dalam Kesamaan ini dikarenakan teknik relaksasi
penelitian ini selain telah diberikan yang dilakukan secara berulang dapat
tindakan relaksasi dan distraksi juga tetap menimbulkan rasa nyaman bagi pasien.
diberikan terapi farmakologis dengan Adanya rasa nyaman inilah yang
menggunakan analgesik. Jenis analgesik menyebabkan timbulnya toleransi terhadap
yang digunakan adalah ketorolac. Untuk nyeri yang dirasakan. Menarik napas
menghindari kerancuan data hasil relaksasi dalam dan mengisi udara dalam paru-paru
dan distraksi dengan efek farmakologis dapat merelaksasikan otot-otot skelet yang
mengalami spasme yang disebabkan oleh persepsi dalam menurunkan rasa nyeri
insisi (trauma) jaringan pada saat yang dialami. Jika seseorang mampu
pembedahan. Relaksasi otot-otot ini akan meningkatkan toleransinya terhadap nyeri
meningkatkan aliran darah ke daerah yang maka seseorang akan mampu beradaptasi
mengalami trauma sehingga mempercepat dengan nyeri, dan juga akan memiliki
penyembuhan dan menurunkan pertahanan diri yang baik pula (Lukman
(menghilangkan) sensasi nyeri. 2013).
Adanya perubahan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan teknik 2. Teknik Distraksi
relaksasi diuji dengan menggunakan uji Hasil penelitian yang dilakukan
wilcoxon pada tingkat kemaknaan 95% terhadap 15 responden didapatkan hasil
(α=0,05), dengan nilai P sebesar 0,001atau responden dengan intensitas nyeri sedikit
dengan kata lain nilai P < 0,05. Oleh lebih nyeri dan intensitas nyeri lebih nyeri
karena itu maka Ho ditolak dan Ha yaitu berjumlah masing-masing 5 orang
diterima. Jadi, hasil dari penelitian ini atau 33,3%, reponden lain mengalami
menunjukan bahwa teknik relaksasi dapat intensitas sangat nyeri berjumlah 4 orang
menurunkan intensitas nyeri pasien post (26,7%) dan nyeri sangat hebat 1
operasi secara bermakna. orang(6,7%). Setelah diberikan teknik
Penanganan nyeri secara farmakologis distraksi terdapat 1 orang (6,7%)
memiliki efek yang tidak baik bagi tubuh, menyatakan tidak nyeri. Setelah dilakukan
sehingga tindakan non farmakologis teknik distraksi tidak terdapat pasien yang
dianjurkan dalam penanganan nyeri. Salah mengalami intensitas nyeri sangat nyeri
satu tindakan non farmakologis yaitu dan nyeri sangat hebat.
pemberian teknik relaksasi. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh
Smelzer & Bare (2002), Prinsip yang Nurhayati (2011) dengan judul pengaruh
mendasari penurunan nyeri oleh teknik teknik distraksi relaksasi terhadap
relaksasi terletak pada fisiologi system penurunan intensitas nyeri pada pasien post
syaraf otonom yang merupakan bagian dari operasi laparatomi di PKU
system syaraf perifer yang Muhammadiyah Gombong menunjukkan
mempertahankan homeostatis lingkungan intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik
internal individu. distraksi relaksasi dengan prosentase
Adanya perbedaan intensitas nyeri tertinggi masuk interval nyeri skor 4 - 6
responden disebabkan oleh karena sebanyak 18 responden (41,86%), dan
pemberian teknik relaksasi nafas dalam itu tidak ada responden (0,00%) dengan
sendiri, jika teknik relaksasi nafas dalam interval nyeri skor 0, 1 – 3. Intensitas nyeri
dilakukan secara benar maka akan setelah dilakukan teknik distraksi relaksasi
menimbulkan penurunan nyeri yang dengan interval nyeri skor 4 – 6 sebanyak
dirasakan sangat berkurang/optimal dan 25 responden (58,14%), dan tidak ada
pasien sudah merasa nyaman dibanding responden (0,00%) dengan interval nyeri
sebelumnya, sebaliknya jika teknik skor 0. Ada pengaruh teknik distraksi
relaksasi nafas dalam dilakukan dengan relaksasi terhadap penurunan intensitas
tidak benar, maka nyeri yang dirasakan nyeri pada pasien post operasi laparatomi
sedikit berkurang namun masih terasa di PKU Muhammadiyah Gombong dengan
nyeri dan pasien merasa tidak nyaman p-value=0,000.
dengan keadaannya. Hal ini dapat Terdapat kesamaan hasil penelitian
mempengaruhi intensitas nyeri, karena jika yang dilakukan Nurhayati dengan hasil
teknik relaksasi nafas dalam yang penelitian ini. Kesamaannya yaitu terdapat
dilakukan secara berulang akan dapat pengaruh yang bermakna tindakan teknik
menimbulkan rasa nyaman yang pada distraksi terhadap perubahan intensitas
akhirnya akan meningkatkan toleransi nyeri. Teknik distraksi dapat menurunkan
kewaspadaan pasien terhadap nyeri bahkan yaitu 3,07. Terdapat perbedaan dari nilai
meningkatkan toleransi terhadap nyeri. mean sebelum diberikan teknik relaksasi
Adanya perubahan intensitas nyeri dan teknik distraksi, dimana nilai mean
sebelum dan sesudah dilakukan teknik
teknik distraksi lebih tinggi dibanding
distraksi diuji dengan menggunakan uji
wilcoxon pada tingkat kemaknaan 95% teknik distraksi, hal ini disebabkan karena
(α=0,05), dengan nilai P sebesar 0,001 atau beberapa hal, diantaranya perbedaan
dengan kata lain nilai P < 0,05. Oleh persepsi nyeri oleh masing-masing
karena itu maka Ho ditolak dan Ha responden, tidak homogennya jenis operasi
diterima. Jadi, hasil dari penelitian ini yang dialami responden juga
menunjukan bahwa teknik distraksi dapat mempengaruhi intensitas nyeri yang
menurunkan intensitas nyeri pasien post
dirasakan oleh responden.
operasi secara bermakna.
Menurut (Smletzer dan Bare , 2002), Berdasarkan hasil diatas tidak dapat
distraksi yang mencakup memfokuskan dipastikan tindakan mana yang lebih
perhatian pasien pada sesuatu selain pada efektif untuk mengatasi nyeri pasien, tetapi
nyeri, dapat menjadi strategi yang sangat dapat dipastikan bahwa pemberian teknik
berhasil dan mungkin merupakan relaksasi dan teknik distraksi sama-sama
mekanisme yang bertanggung jawab efektif untuk mengurangi nyeri yang
terhadap teknik kognitif efektif lainnya.
dirasakan oleh pasien post operasi.
Keefektifan distraksi tergantung pada
kemampuan pasien untuk menerima dan SIMPULAN
membangkitkan input sensori selain nyeri. Berdasarkan penelitian dan
Distraksi dapat mengatasi nyeri pembahasan tentang pengaruh teknik
berdasarkan teori Gate Control, bahwa relaksasi dan teknik distraksi terhadap
impuls nyeri dapat diatur atau dihambat perubahan intensitas nyeri pada pasien post
oleh mekanisme pertahanan disepanjang
operasi di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R.
sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan
bahawa impuls nyeri dihantarkan saat D. Kandou Manado, maka dapat
sebuah pertahanan dibuka dan impuls disimpulkan sebagai berikut: 1.Terdapat
dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. pengaruh yang bermakna teknik relaksasi
Salah satu cara menutup mekanisme terhadap perubahan intensitas nyeri pada
pertahanan ini adalah dengan merangsang pasien post operasi di ruangan Irina A Atas
sekresi endorfin yang akan menghambat RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado,
pelepasan substansi P. Teknik distraksi
dengan nilai p= 0,001 (p<0,05)
khususnya distraksi pendengaran dapat
merangsang peningkatan hormon endorfin 2. Terdapat pengaruh yang bermakna
yang merupakan substansi sejenis morfin teknik distraksi terhadap perubahan
yang disuplai oleh tubuh. Individu dengan intensitas nyeri pada pasien post operasi di
endorfin banyak lebih sedikit merasakan ruangan Irina A Atas RSUP. Prof. Dr. R.
nyeri dan individu dengan endorfin sedikit D. Kandou Manado, dengan nilai p=0,001
merasakan nyeri lebih besar. Hal inilah (p<0,05).
yang menyebabkan adanya perbedaan
DAFTAR PUSTAKA
perubahan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan teknik distraksi. Berman, Audrey et.al. Fundamentals Of
3. Relaksasi dan Distraksi Nursing, Concept, Proses And
Dari hasil uji yang dilakukan, Practice. Eight Edition. 2008. New
didapatkan nilai Mean sebelum dilakukan jersey: Pearson Education Inc.
teknik relaksasi yaitu 2,67, sedangkan nilai Lukman, Trullyen Vista. (2013). Pengaruh
Mean sebelum dilakukan teknik distraksi teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Intensitas nyeri pada pasien post Setiadi (2013). Konsep dan Praktik
operasi sectio Caesarea di RSUD. Penulisan riset keperawatan edisi 2.
Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Surabaya. Graham Ilmu.
Gorontalo. Jurnal. Gorontalo: Sjamsuhidayat, R dan Jong.W.2005. Buku
Program Studi Ilmu Keperawatan Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit
Universitas Negeri Gorontalo Buku Kedokteran EGC
Mawei, Nikita Mayumi. (2012). Pengaruh Smeltzer & Bare.(2002). Keperawatan
Teknik Relaksasi Terhadap Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Perubahan Intensitas Nyeri Pada Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Pasien Post Operasi Apendektomi. EGC.
Skripsi. Manado: Program Studi Snyder, dkk. (2003). Buku Ajar Praktik
Ilmu Keperawatan Universitas Sam Keperawatan Klinis Kozier & Erb
Ratulangi. (ed. 5.). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Nurdin, Suhartini. (2013). Pengaruh Sucipto, Aditya Yayang. (2012). Pengaruh
Teknik Relaksasi Terhadap Intensitas Relaksasi Guided Imagery Terhadap
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca
Fraktur Di Ruang Irina A BLU Operasi Sectio Caesarea Di Rumah
RSUP Prof Dr. R.D Kandou Sakit Daerah Dr. Soebandi Jember.
Manado. Jurnal. Manado: Program Skripsi. Jember: Program Studi Ilmu
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Keperawatan Universitas Jember.
Sam Ratulangi. Sumiati, dkk. (2010). pengaruh
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ penggunaan tindakan teknik relaksasi
jkp/article/view/2243/1800 napas dalam, distraksi, gate kontrol,
didownload tanggal 10 April 2014, terhadap penurunan sensasi nyeri ca
pukul 22. 12 WITA. mammae di RSUD Labuang Baji
Makassar. Jurnal. Makassar: STIKES
Nurhayati, Herniyatun, & Safrudin Nani Hasanuddin Makassar.
ANS.(2011). Pengaruh Teknik http://library.stikesnh.ac.id/files/disk
Distraksi Relaksasi Terhadap 1/5/e-
Penurunan Intensitas Nyeri Pada library%20stikes%20nani%20hasanu
Pasien Post Operasi Laparatomi Di ddin--sumiatiern-201-1-artikel8.pdf
Pku Muhammadiyah Diakses tanggal 24 juli 2014
Gombong.Jurnal.  STIKES Tamsuri, A. (2007) . Konsep dan
Muhammadiyah Gombong Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta :
http://digilib.stikesmuhgombong.ac Penerbit Buku Kedokteran EGC
.id/files/disk1/27/jtstikesmuhgo- Triyana, Yani Firda.(2012). Teknik
gdl-endahestri-1325-2-hal.35--2.pdf prosedural keperawatan. Jogjakarta:
diakses tanggal 22 juli 2014 D-Medika.
Potter, Patricia A., & Perry, Anne World Health Organization. (2005).
Griffin.,(Ed. 4.) (2005). Buku Ajar Pedoman Perawatan Pasien (Moica
Fundamental Keperawatan: Konsep, Ester, Penerjemah.). Jakarta:
Proses, & Praktik (Vol. 2). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Riyadi, S., & Harmoko. H. (2012).
Standard operating procedure
dalam praktik klinik keperawatan
dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

You might also like