You are on page 1of 4

PENGARUH BACKRUB TERHADAP TANDA-TANDA VITAL

PASIEN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUMAH


SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG
Heny Yuni Shara

Program Studi Keperawatan S1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent


Indonesia
Jl. Kolonel Masturi, No. 288, Parongpong, Bandung Barat, Telp./Fax. (022) 2700161,
Email: www.unai.edu

ABSTRACK
Appendectomy is a surgery that is often done, which can cause discomfort or pain
and affect the patient's vital signs. Nursing actions like backrubs can give a relaxing
effect and increase the sense of comfort. The purpose of this research is to know
the influence of backrub on patient’s vital signs with post operation appendectomy.
This research uses pre experimental design with one group pretest posttest only.
The techniques used for sampling is purposive sampling with inclusion criteria i.e.
patient male and female adult age 18-50 who had undergone appendectomy in
Bandar Lampung Adventist Hospital. The backrub was performed only once with
a period of 15 minutes, conducted the day after the post operation. The number of
respondents in this study is 20 patients post appendectomy. Vital signs are measured
before and after performing backrub. Data analyzed by SPSS using the paired t test
and Wilcoxon W. The results showed that there was a significant difference (p value
<. 05) at a temperature of the body before and after backrub. But there were no
significant differences in the pulse, respiration, blood pressure, oxygen saturation
and before and after the backrub. The vital signs of these patients are in the normal
range after backrub. Suggestions for further research is researching the effects of
backrub on level of pain and anxiety of patients post appendectomy.
Key words: Appendectomy, Backrub, Vital Signs

ABSTRAK
Appendiktomi merupakan suatu tindakan pembedahan yang sering dilakukan, yang
dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri dan berpengaruh pada tanda-tanda
vital pasien. Tindakan keperawatan seperti backrub dapat memberi efek relaksasi
dan meningkatkan rasa nyaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh tindakan backrub pada tanda-tanda vital pasien post operasi
appendiktomi. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental dengan jenis
one group pretest posttest only. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel
adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu pasien laki-laki dan
perempuan dewasa usia 18-50 yang telah menjalani operasi appendiktomi di
Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Tindakan backrub ini dilakukan hanya satu
kali dengan jangka waktu 15 menit, dilakukan sehari setelah post operasi. Jumlah
responden pada penelitian ini adalah 20 pasien post operasi appendiktomi. Tanda-
tanda vital diukur sebelum dan sesudah melakukan tindakan backrub. Data
dianalisa dengan SPSS menggunakan paired t test dan Wilcoxon W. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p value <.05) pada suhu tubuh
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan backrub. Namun tidak ada perbedaan
signifikan pada nadi, pernapasan, tekanan darah, dan saturasi oksigen sebelum dan
sesudah backrub. Tanda-tanda vital pasien tersebut dalam batas normal setelah
tindakan backrub. Saran peneliti bagi penelitian selanjutnya adalah untuk meneliti
efek backrub pada tingkat nyeri dan kecemasan pasien post operasi appendiktomi.
Kata Kunci: Appendiktomi, Backrub, Tanda-tanda Vital

Pembedahan merupakan abdomen hingga ke cavitas abdomen


prosedur medis invasif yang (Astarani dan Fitriana, 2015), dan
dilakukan untuk mendiagnosis atau jenis insisi appendiktomi dibagi
mengobati sakit, cedera atau dalam tiga bagian yaitu insisi pada
kecacatan. Pasien yang di bedah harus garis tengah abdomen (mid-line
diberikan asuhan keperawatan secara incision), insisi pada garis tranversal
komprehensif. Salah satu tindakan bagian bawah (pfannenstiel incision)
pembedahan yang sering dilakukan dan Insisi Gridiron (muscle-splitting
adalah pembedahan appendiktomi inscision).
atau usus buntu yaitu suatu tindakan
dengan membuka sebagian bagian World Health Organisation
tubuh yang akan dilakukan (2010) yang dikutip oleh Naulibasa
pembedahan yang disebabkan oleh (2011), menjelaskan angka kejadian
peradangan pada usus buntu yang appendicitis cukup tinggi di dunia.
disebut dengan appendisitis (Indri, Angka mortalitas akibat appendicitis
Karim dan Elita, 2014). ada sekitar 21.000 jiwa, sehingga
kejadian appendicitis pada laki laki
Appendiktomi adalah suatu tindakan berkisar 12.000 jiwa dan untuk
invasive untuk pengangkatan perempuan sekitar 10.000 jiwa, dan di
appendiks yang meradang. Amerika Serikat terdapat 70.000
Peradangan pada appendiks atau yang kasus appendicitis setiap tahunnya.
disebut appendisitis merupakan suatu
peradangan akibat infeksi pada usus Departemen Kesehatan RI
buntu atau umbai cacing (Sugeng, menyatakan kasus appendisitis
2012). Pembedahan dilakukan di menempati urutan keempat penyakit
abdomen dengan membuat suatu terbanyak di Indonesia, data yang di
insisi atau sayatan pada dinding dapat dari RSPAD Gatot Subroto
tahun 2008 ada sekitar 32% dari imagery, reflexiology, herbal
jumlah populasi penduduk Indonesia medicine, hypnotis, terapi sentuhan
yang menderita penyakit appendisitis yang digunakan untuk mengurangi
(DEPKES RI, 2009 dalam jurnal nyeri, cemas, takikardia, dan
Nainggolan, 2013). hipertensi pada pasien beberapa tahun
terakhir ini.
Data yang didapatkan dari
Rumah Sakit Baptis Kediri dari bulan The Journal of Alternative
Oktober sampai Desember berkisar and Complementary Medicine
184 kasus operasi abdomen dan 30 (sebagaimana di kutip oleh Chen,
diantaranya adalah kasus operasi Liu, Yeh, Chiang, Fu and Hsieh,
appendektomi. Hasil observasi yang 2013) menuliskan bahwa pijat
dilakukan pada pasien ini semua punggung yang dilakukan pada 64
mengalami nyeri mulai dari skala 3 sampel di Taiwan memberikan efek
sampai dengan 7 dan berpengaruh yang baik. Terapi ini dapat
terhadap tanda-tanda vital pasien mengurangi rasa sakit, menurunkan
(Astarani dan Fitriana, 2015). tekanan darah, pernafasan dan detak
jantung akan lebih stabil, sehingga
Pasien yang dirawat pasca memberikan relaksasi nyaman
operasi dapat mengalami berbagai terhadap pasien. Pemberian terapi
ketidaknyamanan termasuk stress, massage yang dilakukan oleh relatif
kecemasan, dan nyeri yang sangat pasien juga terbukti menstabilkan
mempengaruhi kestabilan tanda- vital sign pasien di ruang perawatan
tanda vital. Tanda-tanda vital kritis (Adib-Hajbagery, Abasi,
merupakan tanda dari vitalitas dan Rajabi-Behestabad, & Azizi-Fini,
kehidupan sehingga perubahan dari 2012).
rentang normal mengindikasikan Hasil penelitian yang
perubahan status kesehatan. dilakukan oleh Yaşlılarda, Bulgular
Pemeriksaan tanda-tanda vital ve, & Etkisi (2009) menemukan
penting dilakukan paska operasi bahwa pemberian pijat punggung
untuk pemantauan status kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan
pasien. (Vahedian-Azi,i, Ebadi, pada penurunan tanda vital nadi,
Jafarabadi, Saadat, & Ahmadi, 2014). pernafasan, tekanan darah dan tingkat
kecemasan. Adib-Hajbaghery, Abasi
Backrub dapat diartikan & Beheshtabad (2014) juga
sebagai pijat yang telah menemukan bahwa pemberian pijatan
disempurnakan dengan ilmu-ilmu (massage therapy) memiliki efek
tentang tubuh manusia atau gerakan- yang baik terhadap tanda-tanda vital
gerakan tangan yang mekanis pasien, melalui kerja
terhadap tubuh manusia dengan menyeimbangkan tekanan darah
mempergunakan bermacam-macam sistolk dan diastolik dan laju
bentuk pegangan atau teknik pernafasan.
(Trisnowijaya, 2012 hlm.4). Pijat
merupakan salah satu tindakan Pijat punggung telah
alternatif dan terapi komplementer dipelajari oleh mahasiswa yang
seperti terapi musik, relaksasi, guided menjalani praktik keperawatan klinis
(PKK) di laboratorium keperawatan
dasar. Tindakan ini merupakan salah
satu intervensi keperawatan mandiri
untuk meningkatkan kenyamanan
pasien. Namun berdasarkan
pengamatan peneliti selama (PKK)
tindakan pijat punggung sangat jarang
dilakukan baik di bangsal bedah
maupun medikal. Berdasarkan uraian
diatas peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh atau efek dari
pijat punggung terhadap tanda-tanda
vital dengan melakukan penelitian
berjudul “pengaruh backrub terhadap
tanda-tanda vital pasien post operasi
appendiktomi di rumah sakit advent
bandar lampung”

METODE
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan desain pra-
experimental dengan jenis one group
pretest- posttest only. Pretest- posttest
only adalah penelitian yang menekan
pada pengamatan awal sebelum
melakukan tahap selanjutnya,
dilanjutkan dengan posttest atau
pengamatan akhir (Donsu, 2016).
Variable dependent, tanda-tanda vital
diukur sebelum dan sesudah
dilakukan backrub pada pasien
dengan post operasi appendiktomi.
Populasi dalam penelitian ini adalah
pasien dengan post operasi
appendiktomi dan sampel dalam
penelitian ini berjumlah 20 yang
dipilih dengan menggunakan
purposive sampling.

PEMBAHASAN

You might also like