You are on page 1of 11

Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

The Effect of Acupressure at Lr 3 And Sp 6 Point on The Pain Scale Among


Post Sectio Caesarea Patient at Regional Public Hospital of Banyumas

Tuswati1, Iwan Purnawan2, Mekar Dwi Anggraeni3


1
School of Nursing, Health Sciences Faculty, University of Jenderal Soedirman
Purwokerto
2
Departement of Emergency and Critical Nursing, Health Sciences Faculty, University
of Jenderal Soedirman Purwokerto
3
Departement of Maternity Nursing, Health Sciences Faculty, University of Jenderal
Soedirman Purwokerto

ABSTRACT

Background: Pain is the major complaint felt by mothers with post sectio caesarea that
they are afraid making any mobilization. Early mobilization of post sectio caesarea are
highly necessary to accelerate the wound healing. Acupressure is one of non-
pharmacological therapies to reduce pain. Acupressure has the ability to release
endorphins. Accupressure at LR 3 and SP 6 point stimulate the endorphin expulsion.
Objective: This research aimed to examine the effect of acupressure at LR 3 and SP 6
point on the pain scale of the post sectio caesarea patient at Regional Public Hospital of
Banyumas.
Methods: The research was a quasi-experimental and pretest-posttest design with control
group. Sample were collected using a consecutive sampling technique. The samples were
40 patients consisting of 20 patients classified into the intervention group and 20 patients
classified into the control group. The pain was measured using a numeric rating scale.
The intervention group was administered with acupressure performed at LR3 and SP 6
point for 30 times on each point while the control group was administered with internal
respiration for 10 minutes. The data were analyzed using Wilcoxon and Mann Whitney
test with the significance level of α ≤ 0.05.
Results: The results of Wilcoxon test showed that accupressure at LR 3 and SP 6 point
influenced the pain scale of those classified into the intervention group with the value of
p = 0.000 (α < 0.05) but does not influence those classified into the control group with
the value of p = 0.157 (α > 0.05). Meanwhile, the result of Mann Whitney test showed
that there was an significant difference between the intervention and control group post
test score with the value of p = 0.000 (α < 0.05).
Conclusion: acupressure at LR 3 and SP 6 point significantly effect the pain scale of post
sectio caesarea patient.

Keywords: acupressure, LR-3, SP-6, pain, post sectio caesarea

PENDAHULUAN dengan cara bedah perut/sectio caesarea.

Persalinan adalah akhir dari Menurut WHO (Word Health

kehamilan. Selain melalui persalinan Organization) (2011) angka kejadian

normal, persalinan juga dapat dilakukan sectio caesarea meningkat 5 kali

23
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. dirasakan pasien post sectio caesarea.


Standar rata-rata sectio caesarea di Nyeri adalah pengalaman sensorik dan
sebuah negara adalah 5-15% per 1000 emosional yang tidak menyenangkan
kelahiran di dunia, sementara di rumah akibat dari kerusakan jaringan yang
sakit swasta dapat lebih dari 30% (WHO, bersifat subyektif (Mutaqin, 2008).
2011). Berdasarkan Hasil Riset Persepsi nyeri bersifat sangat subyektif
Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010), dan individual, oleh karenanya suatu
angka kejadian sectio caesarea di rangsang yang sama dapat menimbulkan
Indonesia dalam lima tahun terakhir respon yang berbeda antara dua orang
adalah 15,3% dari total persalinan. Di (Potter dan Perry, 2005). Respon
Jawa Tengah persalinan sectio caesarea terhadap nyeri membuat individu
11,8% dari total persalinan (Dinas menarik diri atau menghindar dari situasi
Kesehatan, 2010). yang mengganggu, melindungi bagian
Persalinan sectio caesarea tubuh yang terganggu. Menurut Potter
berdampak pada ibu dan janin. dan Perry (2005) respon nyeri ibu post
Komplikasi ibu setelah operasi antara sectio caesarea mengakibatkan ibu tidak
lain perdarahan, syok, hypoxia dan mau melakukan mobilisasi sehingga
hipotermia (Rosdahl dan Kowalski, mengganggu proses penyembuhan.
2015), oleh karena itu monitor tekanan Manajemen nyeri terdiri dari terapi
darah, nadi, jumlah urin, dan status farmakologi dan non farmakologi.
fundus uteri harus diperiksa setiap jam Terapi farmakologi merupakan
pada 4 jam pertama selanjutnya setiap 4 kolaborasi antara dokter dan perawat
jam sampai 24 jam post sectio caesarea dengan cara pemberian obat untuk
dan setiap kelainan harus segera menghilangkan nyeri (analgesik).
dilaporkan (Gant dan Cuninggham, Banyak penanganan nyeri post sectio
2010). Masalah ketidaknyamanan yang caesarea yang sudah berkembang di
sering dirasakan setelah operasi yaitu masyarakat baik itu terapi farmakologi
haus, distensi abdomen, urinary dan terapi non farmakologi. Terapi non
retention, konstipasi, gelisah, sulit tidur farmakologi untuk mengatasi nyeri post
dan nyeri (Rosdahl dan Kowalski, 2015). sectio caesarea antara lain relaksasi nafas
Nyeri pada luka operasi dalam, relaksasi benson, SEFT, stimulasi
merupakan keluhan utama yang kutaneus, terapi musik, aromaterapi

24
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

lemon dan akupresur. Akupresur persalinan sectio caesarea tahun 2014


memiliki kelebihan dibandingkan sebanyak 562 kasus, tahun 2015
dengan teknik atau metode non sebanyak 790 kasus dan tahun 2016
farmakologi lainnya. Akupresur sangat sebanyak 826 kasus, terjadi peningkatan
praktis karena tidak memerlukan banyak kejadian persalinan jumlah sectio
alat, cukup dengan jari tangan atau benda caesarea sebanyak 40,6 % dari tahun
tumpul serta murah dan aman (Fengge, 2014 ke tahun 2015 dan sebanyak 4,6 %
2012). dari tahun 2015 ke tahun 2016.
Titik LR 3 dan SP 6 merupakan Berdasarkan latar belakang diatas
salah satu titik akupoin dalam akupresur. peneliti tertarik untuk melakukan
Penekanan pada titik akupresur LR 3 penelitian mengaenai pengaruh
dapat merangsang pelepasan hormon akupresur pada titik LR 3 dan SP 6
endorfin oleh kelenjar pituitari yang terhadap skala nyeri pada pasien post
menimbulkan efek sedatif dalam tubuh secti caesarea di RSUD Banyumas.
(Ody dalam Hasanah, 2010) sehingga Tujuan penelitian ini adalah untuk
dapat memberikan efek analgesik dan mengetahui pengaruh akuptresur pada
relaksasi pada daerah yang terasa nyeri titik LR 3 dan SP 6 terhadap skala nyeri
(Jarmey dan Bouratinos, 2008). pada pasien post secti caesarea.
Sedangkan menurut Kashefi, et al., 2010
METODE
penekanan titik akupresur SP 6 dapat
mempengaruhi produksi endorfin dalam Penelitian ini menggunakan desain

tubuh. Endorfin merupakan pembunuh quasi experiment with pre-post test with

rasa nyeri yang dihasilkan sendiri oleh control group. Besar sampel responden

tubuh. Endorfin adalah molekul-molekul ditetapkan 40 responden, 20 responden

peptid atau protein yang dibuat dari zat kelompok kontrol dan 20 responden

yang disebut betalipoptropin yang kelompok intervensi. Tehnik

ditemukan pada kelenjar pituitari. pengambilan sampel dengan consecutive

Endorfin mengontrol aktivitas kelenjar- sampling.

kelenjar endokrin tempat molekul Kriteria inklusi dalam penelitian

tersebut tersimpan. ini usia 20-35 tahun, pasien post sectio

Berdasarkan Rekam Medik RSUD caesarea h 0 (8 jam post sectio

Banyumas diperoleh data jumlah caesarea), anestesi RA, pasien post

25
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

sectio caesarea yang pertama, ditunggu tujuan penelitian, manfaat penelitian,


oleh keluarga, bersedia untuk menjadi risiko penelitian dan meminta responden
responden, tidak ada gangguan menandatangani lembar persetujuan
komunikasi. Kriteria eksklusi antara lain (informed consent). Kemudian peneliti
pasien dengan panik, mengundurkan diri memberikan lembar observasi lembar
di tengah proses penelitian. observasi Numeric Rating Scale pada
Instrumen pengumpulan data yang kedua kelompok sebelum perlakuan,
digunakan dalam penlitian ini dengan kelompok intervensi diberikan akupresur
mengunakan lembar observasi skala (pemijatan) titik LR 3 dan Sp 6 sebanyak
nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dan 30 kali pada setiap titik dan diberikan
standar operasional prosedur akupresur nafas dalam selama 10 menit pada
titik LR 3 dan SP 6. Data diperoleh kelompok kontrol dan memberikan
dengan memberikan observasi skala lembar observasi Numeric Rating Scale
nyeri pada pasien post sectio caesarea. kembali pada kedua kelompok sesudah
Pengumpulan data didapatkan di diberikan perlakuan.
ruang Anggrek pada tanggal 17 januari - Analisa data menggunakan analisa
17 Februari 2017. Setelah peneliti univariat, untuk mengetahui
menemukan pasien sesuai kriteria karakteristik responden dan gambaran
inklusi dan ekslusi, kemudian dilakukan skala sebelum dan sesudah perlakuan
undian dengan koin untuk menentukan akupresur (pemijatan) titik LR 3 dan Sp
kelompok intervensi atau kelompok 6 pada kelompok kontrol dan kelompok
kontrol. Setelah ditentukan intervensi. Analisa bivariat
kelompoknya diberikan penjelasan menggunakan Wilcoxon signed rank test
kepada responden tentang maksud yaitu mmebandingkan nilai skala nyeri

Tabel 1. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Variabel Kel Intervensi Kel. Kontrol p value


Usia (20-35) 0,228
Median 28 30
(min-maks) (21-35) (21-35)

Tingkat Pendidikan n % n %
SD 4 20 5 25 0,541
SMP 4 20 5 25
SMA 9 45 6 30
PT 3 15 4 20

26
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

sebelum dan sesudah perlakuan, kelompok intervensi memiliki nilai


sedangkan untuk membandingkan nilai median skala 7. Setelah dilakukan
skala nyeri post perlakuan anatar akupresur titik LR 3 dan SP 6 pada
kelompok intervensi dan kelompok kelompok intervensi skala nyeri
kontrol menggunakan uji Mann Whitney. memiliki nilai median skala 4.
Sedangkan skala nyeri pada posttest
HASIL
pada kelompok kontrol memiliki nilai
Karakteristik responden median skala 6 (Tabel 2).
berdasarkan usia responden pada kedua Berdasarkan hasil uji
kelompok paling muda 21 tahun dan usia statistik menggunakan Wilcoxon
paling tua 35 tahun, median usia pada dengan nilai p = 0,000 pada
kelompok intervensi 28 tahun dan kelompok intervensi dan nilai p =
kelompok kontrol 30 tahun (Tabel 1). 0,157 pada kelompok kontrol,
Hasil uji homogenitas dengan artinya ada pengaruh akupresur
Levene test of varian karakteristik usia titik LR 3 dan SP 6 terhadap skala
nilai p = 0,228. karena nilai p > 0,05 nyeri pada kelompok intervensi
berarti karakterteristik data usia pada (Tabel 3).
kedua kelompok homogen. Berdasarkan Tabel 4
Tingkat pendidikan responden dari didapatkan hasil uji statistik
kedua kelompok mayoritas menggunakan Mann Whitney U
berpendidikan SMA sebanyak 9 Test dengan nilai p = 0,000.
responden (45%) pada kelompok sehingga ada perbedaan
intervensi sedangkan kelompok kontrol signifikan sesudah diberikan
sebanyak 6 responden (30%). Hasil uji perlakuan akupresur pada titik LR
homogenitas dengan Lavene test of 3 dan SP 6 antara kelompok
varian karakteristik tingkat pendidikan p intervensi dan kelompok kontrol.
= 0,540, karena nilai p > 0,05 berarti Hal ini menunjukan bahwa ada
karakterteristik data tingkat pendidikan pengaruh akupresur pad atitik LR
pada kedua kelompok homogen. 3 dan SP 6 terhadap skala nyeri
Skala nyeri sebelum dilakukan pada pasien post sectio caesarea
akupresur pada titik LR 3 dan SP 6 baik di RSUD Banyumas.
pada kelompok kontrol maupun

27
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

Tabel 2. Gambaran Skala Nyeri Pada Ibu Post Sectio Cesarea Skala Nyeri Sebelum dan
Sesudah Perlakuan pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Nilai Kontrol Intervensi
Pretest Posttest Pretest Posttest
Median 7 6 7 4
Minimum 5 5 5 2
Maksimum 8 8 8 6

Tabel 3. Perbedaan Skala Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
Variabel Median (Min-Maks) p value
Nyeri pre intervensi 7(5-8)
Nyeri post intervensi 4(2-6) 0,000
Nyeri pre kontrol 7(5-8)
Nyeri post kontrol 6(5-8) 0,157

Tabel 4. Perbedaan Skala Post Perlakuan Antara Kelompok Intervensi dan Kontrol

Variabel N Median (Min-Maks) Mean Rank p


value
Nyeri Intervensi 20 4(2-6) 29,95 0,000
post Kontrol 20 6(5-8) 11,05

pasien post sectio caesarea adalah umur


PEMBAHASAN
20-35 tahun sebanyak 50%. Menurut
Hasil penelitian ini menunjukkan Potter dan Perry (2005) usia
bahwa usia responden pada kedua mempengaruhi nyeri namun daam
kelompok paling muda 21 tahun dan penelitian ini usia tidak mmepengaruhi
paling tua umur 35 tahun. Median usia sakala nyeri. Hal ini dapat dikarenakan
pada kelompok intervensi 28 tahun dan pada orang dewasa cenderung
kelompok kontrol 30 tahun Sesuai memendam nyeri yang dialami, karena
kriteria inklusi hasil penelitian ini menganggap nyeri adalah hal ilmiah
distribusi responden berdasarkan umur yang yang harus dijalani (Potter dan
diambil usia 20-35 tahun. Hasil Perry, 2005).
penelitian Widiatie (2015) menyatakan Mayoritas pendidikan responden
bahwa mayoritas rentang usia responden dari kedua kelompok adalah SMA

28
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

sebanyak 45% pada kelompok intervensi dirasakan pasien post sectio caesarea.
dan 30% pada kelompok kontrol. Rasa nyeri dirasakan oleh pasien yang
Pendidikan responden pada kelompok dilakukan operasi sectio caesarea
intervensi sebanyak 20% pendidikan SD disebabkan efek obat bius yang
dan SMP, dan sisanya 15% pendidikan digunakan saat proses
perguruan tinggi. Pada kelompok kontrol operasi/pembedahan mulai habis.
pendidikan responden SD dan SLTP Setelah efek bius mulai habis, rasa nyeri
sebanyak 25% dan sisanya 20% di bagian perut mulai terasa karena luka
pendidikan Perguruan Tinggi. Salah satu operasi terdapat di bagian perut. Pada
aspek sosial yang dapat mempengaruhi operasi sectio caesarea lapisan perut
tingkah laku manusia adalah tingkat harus disayat. Sayatan tersebut
pendidikan. Orang yang mempunyai mengakibatkan kerusakan jaringan. Rasa
pendidikan lebih tinggi akan nyeri timbul karena aktivasi dan
memberikan respon yang lebih rasional sensitisasi nosiresptor oleh prostaglandin
dibandingkan mereka yang tidak yang dihasikan oleh adanya cidera atau
berpendidikan yang tidak mampu kerusakan jaringan tersebut (Potter dan
menghadapi suatu tantangan dengan Perry, 2005). Reaksi fisik dan psikologis
rasional (Notoatmodjo, 2007). Semakin yang ditimbulkan pada ibu post partum
tinggi tingkat pendidikan seseorang dengan operasi sectio caesarea antara
maka seseorang akan memberikan lain gangguan mobilisasi, malas
respon yang lebih rasional daripada beraktifitas, gangguan tidur, nafsu
berpendidikan menengah atau rendah makan menurun, malas menyusui dan
yang terutama dalam mekanisme koping mengurus bayi sehingga diperlukan cara
untuk mengatasi nyeri. Sedangkan Yaeni untuk mengatasi nyeri tersebut agar ibu
(2013) berpendapat bahwa tingkat mampu meyesuaikan diri dengan nyeri
pendidikan berpengaruh dalam post sectio caesarea dan semakin cepat
memberikan respon terhadap segala menyelesaikan masa nifas (Miranti,
sesuatu yang datang dari luar. 2012).
Gambaran skala nyeri sebelum dan Pada penelitian ini, semua
sesudah perlakuan kelompok responden merupakan operasi sectio
intervensi dan kelompok kontrol
caesarea yang pertama jadi belum ada
Nyeri pada luka post operasi
pengalaman operasi sebelumnya,
merupakan keluhan utama yang

29
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

sehingga rangasangan nyeri menjadi nyeri secara signifikan setelah diberikan


lebih besar, hal ini disebabkan respon akupresur pada titik LR 3 dan SP 6. Hal
pengontrolan kurang kuat pada pusat ini disebabkan karena produksi endorfin
neurokorteks (Ardinata, 2007). Di dalam tubuh sebagai efek dari penekanan
samping itu, setelah 8 jam post sectio titik akupresur tersebut. Endorfin
caesarea, efek obat bius sudah mulai merupakan pembunuh rasa nyeri alami
menurun, sehingga responden mulai tubuh. Sistem saraf mengontrol
merasakan dan mengeluh nyeri. pelepasan endorfin, teknik akupresur
Mobilisasi responden pada 24 jam memerintahkan sistem endokrin untuk
pertama setelah operasi sectio caesarea melepaskan endorfin sesuai kebutuhan
juga dibatasi karena penggunaan tubuh oleh karena saraf mudah
regional anesthesia, sehingga responden dirangsang nyeri dari luar berupa
menfokuskan terhadap nyerinya. akupresur (Ody dalam Hasanah, 2010).
Sehingga pada hasil penelitian ini, Aprilia (2010) menambahkan teknik
gambaran skala nyeri sebelum intervensi akupresur meningkatkan pengeluaran
pada kedua kelompok dari skala 5 endorfin yang dapat mengurangi sensasi-
sampai 8. Sedangkan Skala nyeri posttest sensasi nyeri, karena endorfin
diberikan perlakuan akupresur titik LR 3 merupakan hormon yang dapat
dan SP 6 pada kelompok intervensi menciptakan rasa rileks pada tubuh
menunjukkan median 4, nilai minimum secara alami dengan cara memblok
2 dan maksimum 6. Sedangkan posttest reseptor nyeri ke otak.
pada kelompok kontrol median 6, nilai Hasil analisa perubahan skala
minimum 5 dan nilai maksimum 8. nyeri sebelum dan sesudah pada
Perbedaan skala nyeri antara kelompok kontrol dengan uji Wilxocon
kelompok kontrol dan kelompok menunjukkan adanya perubahan tidak
intervensi
bermakna antara skala nyeri pretest dan
Hasil analisa dengan
posttest pada kelompok kontrol dengan
menggunakan uji Wilcoxon
nilai p = 0,157. Pada kelompok kontrol
menunjukkan perubahan signifikan
tidak diberikan perlakuan berupa
antara skala nyeri sebelum dan sesudah
akupresur pada titik LR 3 dan SP 6,
pada kelompok perlakuan dengan nilai p
namun responden disarankan untuk
= 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini
istirahat selama 10 menit dan sambil
menunjukkan adanya penurunan skala

30
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

diajarkan nafas dalam agar responden sepanjang sistem saraf. Teori ini
bisa lebih rileks, sebab dengan menyatakan bahwa impuls nyeri
beristirahat tubuh akan rileks. Sirkulasi dihantarkan saat pertahanan dibuka dan
darah akan meningkat dan otot-otot akan impuls dihambat saat pertahanan
menjadi rileks sebagai efek sedatif dari tertutup. Upaya penutupan gerbang
proses pembuangan sisa hasil tersebut merupakan dasar untuk
metabolisme berupa zat prostaglandin menghilangkan nyeri. Upaya ini
penyebab nyeri yang menumpuk sebagai dilakukan dengan teknik akupresur.
penyebab nyeri (Wahyono dalam Akupresur pada titik LR 3 dan SP
Sukasih, 2012). Hasil penelitian ini 6 akan menutup pertahanan dengan
berseberangan dengan penelitian merangasang pelepasan endorfin nyeri
Widiatie (2015) dan Lukman (2013) dalam tubuh sehingga membuat pasien
yang menyatakan bahwa relaksasi nafas lebih nyaman, tenang dan rileks sehingga
dalam efektif menurunkan skala nyeri nyeri yang dirasakan pasien berkurang.
pada pasien post sectio caesarea. Hal ini Sejalan dengan penelitian Rusdatin dan
mungkin ada faktor lain yang Maulana (2007), terjadi penurunan
menyebabkan nafas dalam tidak efektif tingkat nyeri persalinan yang sangat
menurunkan nyeri antara lain teknik berarti pada kelompok perlakuan dengan
pelaksanaan nafas dalam yang tidak nila p = 0,000 sedangkan pada kelompok
benar dan pasien kurang fokus dalam kontrol nilai p = 0,564.
melakukan nafas dalam sehingga pasien Perbedaan skala post perlakuan
tidak merasa rileks dan nyeri tidak antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol
berkurang.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Impuls nyeri dapat diatur atau
telah dilakukan uji Mann Whitney
dihambat oleh mekanisme pertahanan di
diperoleh nilai p = 0,000, artinya ada
sepanjang sistem saraf. Sesuai teori pintu
perbedaan skala nyeri yang
kontrol (gate control teory) nyeri dapat
bermakna/signifikan setelah perlakuan
berkurang (Asmadi, 2008) karena
pada kelompok dilakukan akupresur
mekanisme kendali gerbang ini.
dengan kelompok yang tidak dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan
akupresur. Hasil penelitian ini sejalan
bahwa impuls nyeri dapat diatur atau
penelitian Hasanah (2010) yang
dihambat oleh mekanisme pertahanan di
menunjukan perbedaan yang

31
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

bermakna/signifikan rata-rata intensitas daerah pengindra nyeri di otak. Sistem


nyeri dan kualitas nyeri pada kelompok saraf yang mengontrol pelepasan
yang dilakukan akupresur dengan yang endorfin sangat mudah dirangsang
tidak dilakukan akupresur, intensitas dengan rangsangan nyeri, akupresur
nyeri dengan nilai p = 0,003 dan kualitas merupakan rangsangan nyeri dari luar,
nyeri dengan nilai p = 0,044. sehingga memicu sistem saraf
Skala nyeri yang dirasakan memerintahkan sistem endokrin untuk
responden mengalami penurunan setelah melepaskan endorfin sesuai kebutuhan
diberikan akupresur pada titik LR 3 dan tubuh (Ody dalam Hasanah, 2010).
SP 6. Dari hasil pengamatan
SIMPULAN
menunjukkan bahwa responden yang
sebelumnya tidak mau melakukan Median skala nyeri responden

mobilisasi, setelah diberikan perlakuan sebelum perlakuan kelompok intervensi

akupresur responden mampu melakukan dan kelompok kontrol adalah sama. Ada

mobilisasi miring kanan dan kiri serta perbedaan median skala nyeri responden

menyusui bayinya. Penurunan nyeri setelah perlakuan pada kelompok

dapat dibuktikan dengan adanya intervensi dan kelompok kontrol.

perubahan skala nyeri. Median skala Terdapat perbedaan skala nyeri yang

nyeri sebelum perlakuan yang diperoleh signifikan antara sebelum dan sesudah

dari responden yaitu 7 dan setelah pada kelompok intervensi dan tidak ada

diberikan akupresur turun menjadi 4. perbedaan skala nyeri yang signifikan

Efek penekanan pada titik antara sebelum dan sesudah pada

akupresur LR 3 dan SP 6 memberikan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan

dampak terhadap produksi endorfin skala nyeri setelah perlakuan yang

dalam tubuh. Endorfin dihasilkan oleh signifikan antara kelompok intervensi

tubuh berfungsi sebagai pembunuh rasa dan kelompok kontrol.

nyeri alami. Edorfin berupa moleku-


DAFTAR PUSTAKA
molekul peptid yang dibuat dari beta-
Ardinata, D. 2007. Multidimensial
lipoptropin yang ditemukan pada
Nyeri, Jurnal Rufaidah Sumatra
kelenjar pituitari. Fungsi lain dari Utara, Volume 2, No. 2.
Aprilia, Y, 2010, Hipnosentri, Gagas
endorfin yang serupa obat-obat opiat
Medika, Jakarta.
(morfin) yaitu mempengaruhi daerah- Asmadi, 2008, Teknik Prosedural
Keperawatan: Konsep dan Aplikasi

32
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

Kebutuhan Dasar Klien, Salemba Miranti, R, 2011, Pengaruh Pemberian


Medika, Jakarta. Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Badan Penelitian dan Pengembangan Terhadap Perubahan Skala
Departemen Kesehatan RI, 2010, Nyeripada Ibu Primigravida,
Laporan Riset Kesehatan Dasar Skripsi, Universitas Muhamadiyah
(Riskesdas) Indonesia, Jakarta. Purwokerto.
Cunningham F.G., et al, 2012, Obstetri Muttaqin, A., 2008, Buku Ajar Asuhan
Williams edisi 23, EGC, Jakarta. Keperawatan Klien dengan
Fengge, A. (2012). Terapi akupresur Gangguan Sistem Persarafan,
manfaat dan pengobatan, Crop Salemba Medika, Jakarta.
Circle Corp, Yogyakarta Notoatmojo, S., 2007, Pendidikan Dan
Gant, N.F. dan Cuningham, F.G., 2010, Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta,
Dasar-Dasar Ginekologi & Jakarta.
Obstetri, EGC, Jakarta. Potter, P.A. dan Perry, A.G., 2005,
Hasanah, O., 2010, Efektifitas Terapi Buku Ajar Fundamental
Akupresur terhadap Disminore Keperawatan: Konsep, Proses, dan
pada Remaja di SMP N 5 dan SMP Praktik, edisi 4 Volume 2, EGC,
N 13 Pekanbaru, Tesis, Program Jakarta.
Pasca Sarjana Keperawatan Profil Dinas Kesehatan, 2010, Profil
Universitas Indonesia, Jakarta. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Kashefi, et al., 2010, Effect Of Rekam Medik RSUD Banyumas.
Acupressure At The Sanyinjiao Rosdahl, C.B. dan Kowalski, M.T.,
Point On Primary Dysmenorrhea A 2015, Buku Ajar Keperawatan
Randommized Controlled Trial, Dasar, edisi 10 volume 3, EGC,
Pubmed, 16(4):198-202. doi: Jakarta.
10.1016. Rusdatin dan Maulana, 2007, Pengaruh
Le Mone, P., Burke, K.M. dan pemberian teknik akupresur
Bauldoff, G., 2016, Buku Ajar terhadap tingkat nyeri persalinan
Keperawatan Medikal Bedah kala 1 di rumah sakit Rajawali
volume 1 edisi 5, EGC, Jakarta. Citra Potorono Banguntapan
Lukman, T. V., 2013, Pengaruh Teknik Bantul 2007, ISSN, 1978-9777.
Relaksasi Nafas Dalam Terhada p Sukasih, N.H., 2012, Pengaruh
Intensitas Nyeri Pada pasien Post- Kompres Hangat Terhadap Nyeri
Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Haid (Dismenore) Pada Siswikelas
Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota X1 SMA Negeri 1 Ubud, Skripsi,
Gorontalo Universitas Udayana, Denpasar.
kim.ung.ac.id/index.php/KIMFI Widiatie, W, 2015, Pengaruh Teknik
KK/article/download/2859/2835, Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
diakses tanggal 6 Oktober Penurunan Intensitas Nyeri Pada
2016. Ibu Post Sectio Caesarea Di Rumah
Ma’rifah, A. R., Handayani, R. N. Dan Sakit Unipdu Medika Jombang,
Dewi, P., 2015, Pengaruh Jurnal Edu Health, 5(2), 94-101.
Pemberian SEFT (Spritual Yaeni, M, 2013, Analisa Dilakukan
Emosional Freedom Teknik) Persalinan Sectio Caesarea di
Terhadap Penurunan Nyeri Post RSUP Dr, Soeraji Tirtonegoro,
Sectio Caesarea di RSUD Margono skripsi, UMS, Surakarta.
Soekarjo Purwokerto, Junal
Kesehatan, 2(6).

33

You might also like