Professional Documents
Culture Documents
Abstract. In order to reduce waterborne diseases, the current government and its partners are developing a
household water treatment and safety storage (HWTS). This article is part of a study on Development of
An Evidence-Based Guidelines for Promotion of HWTS which is conducted in three pilot sites: Bandung
city, Bandung district (West Java) and Sikka district (East Nusa Tenggara) in 2008. The aim of this study
was to find out how the program was implemented and how is the public opinion about the management
(processing and storage) of drinking water. Data collection was done by interview through a questionnaire.
Data source were health officers and partners (qualitative data) and the community (quantitative data).
Qualitative data processing was performed by the content and the domain method, while quantitative data
along
was processed through SPSS software. The results show that the government develop the HWTS
(Bandung City), Pelita Indonesia (Bandung District), and Dian Desa (Sikka
with its partner: Aman Tirta
District). Activity of HWTS was done through several stages, such as preparation/dissemination,
i mplementation, monitoring and evaluation. Every partner will have its own way in carrying out the stages
of activity. Not all health officers of district/city states involved in the implementation of the HWTS
program. It was only Sikka District Health officer that claimed to have fully engaged in the implementation
of HWTS in the region. The results of processing and data analysis showed that more than 80% of
respondents said the HWTS methods were suitable with drinking water treatment for their region. In terms
of increasing the water quality, price of materials/tools, and easyness in the water treatment; respondents'
opinions very widely.
137
Implementasi pengelolaan air tninum...(Athena A & Indah T)
Kabupaten Bandung (Lembang) yaitu Pelita Desa (Kabupaten Sikka). Dari hasil
Indonesia, serta Kabupaten Sikka yaitu Dian wawancara mendalam terhadap mitra yang
Desa. Data yang dikumpulkan meliputi mengembangkan PAM RT, diperoleh
implementasi PAM RT (metode penerapan informasi bahwa pada awalnya PAM RT
PAM RT, pengelolaan (pengolahan dan dilaksanakan untuk mengatasi kebutuhan air
penyimpanan) air dan pendapat masyarakat minum di daerah yang mengalami bencana.
terhadap PAM RT. Data yang dikumpulkan Dalam perjalanannya program ini
berupa data kualitatif dan kuantitatif. dikembangkan untuk memberi alternatif
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengolahan air kepada masyarakat yang
wawancara mendalam terhadap mitra yang selama ini mengolah air minum dengan cara
mengembangkan PAM RT di 3 lokasi dididihkan (direbus). Program PAM RT,
(kualitatif). Wawancara mendalam juga dimaksudkan selain memberikan alternatif
dilakukan terhadap petugas kesehatan baik pengolahannya juga maupun
(pemegang program dan sanitarian) dengan penyimpanannya agar aman dari
tujuan untuk mengetahui keterlibatan petugas kontaminasi. Tahapan dalam implementasi
kesehatan dalam implementasi PAM RT di PAM RT oleh mitra di ketiga lokasi tidak
wilayahnya. Responden untuk data kualitatif berbeda; tetapi cara penerapan dalam setiap
adalah wakil dari mitra dan pemegang tahapan dan cara pengelolaan air minum,
program penyehatan air di dinas kesehatan berbeda-beda di setiap lokasi. Implementasi
kabupaten/kota. Untuk mengetahui pendapat PAM RT dilakukan melalui beberapa tahap,
masyarakat tentang PAM RT, dilakukan yaitu persiapan/sosialisasi, pelaksanaan, dan
dengan cara wawancara terhadap sampel monitoring dan evaluasi.
masyarakat dengan menggunakan kuesioner Dalam tahap persiapan, ketiga mitra
(kuantitatif). Unit analisis untuk data melakukan sosialisasi dan penjajakan kepada
kuantitatif adalah rumah tangga. Jumlah masyarakat pengurus RT/RW, kelurahan,
sampel di setiap lokasi adalah minimal 33 puskesmas, serta advokasi kepada tingkat
(rumah tangga), sesuai dengan jumlah sampel lokal (daerah) maupun pusat. Pesan penting
minimum sebanyak 30 ditambah 10%. dalam sosialisasi maupun advokasi yang
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara disampaikan ketiga mitra hampir sama yaitu
random dari daftar pengguna PAM RT di tersedianya air minum yang aman dan
masing-masing lokasi. Responden adalah terjangkau oleh seluruh warga Indonesia
salah satu anggota rumah tangga dewasa (17 melalui penggunaan produk pemurni air
s/d 54 tahun) yang mengetahui kondisi rumah minum tingkat rumah tangga yang
tangga. Pengolahan dan analisis data berkualitas dan praktis. Tujuan lain adalah
dilakukan dengan menggunakan perangkat menghemat biaya untuk pembelian bahan
lunak SPSS, dan disajikan dalam bentuk bakar untuk masyarakat terutama masyarakat
tabel univariat. dengan pendapatan perkapita rendah, dan
mendidik masyarakat untuk mendapatkan air
minum hygienis tanpa merusak lingkungan.
HASIL
Model pengembangan program dari ketiga
Implementasi PAM RT di lokasi studi mitra tersebut hampir sama, yaitu model
Private Public Partnership yang
Secara definisi PAMRT adalah suatu
mengembangkan program kemitraan antara
metoda pengolahan dan penyimpanan yang
pemerintah, LSM dan swasta. Di awal
dapat memperbaiki dan menjaga kualitas
pelaksanaan PAM RT, ketiga mitra
(secara mikrobiologis) air minum dan air
melakukan pendekatan terlebih dahulu
yang digunakan untuk produksi makanan dan
kepada pemerintah daerah yang akan
keperluan oral lainnya seperti berkumur,
dijadikan percontohan. Kegiatan yang
sikat gigi, persiapan makanan/minuman bayi
dilakukan adalah melakukan penilaian
(Depkes, 2008). Dalam implementasinya,
kebutuhan, kelayakan teknis dan ekonomis.
pemerintah bersama dengan mitra
mengembangkan metode pengolahan air di Sebelum suatu wilayah menerapkan
beberapa wilayah percontohan; diantaranya PAM mitra di ke tiga lokasi menyatakan
adalah Aman Tirta (Kota Bandung), Pelita telah melakukan persiapan yang meliputi
Indonesia (Kabupaten Bandung), dan Dian penilaian kebutuhan, kelayakan teknis
138
Jumal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 2, Juni 2012: 136 —146
metode, kelayakan ekonomi, dan rupiah per botol. Untuk pengolahan dengan
mempelajari pola penyakit yang ditularkan metode filtrasi, harga sangat ditentukan oleh
melalui air di daerah yang akan menerapkan jenis filternya. Metode pendidihan
PAM RT. Ketiga mitra menyatakan bahwa merupakan yang paling mahal, diperlukan
hal yang paling penting dalam perencanaan biaya 100 sampai 300 rupiah per liter air
adalah bagaimana pendekatan kepada (Anselie, Robert, 2008).
masyarakat, maupun stake holders, Dalam pelaksanaan PAM RT, ketiga
mengingat metode PAM RT yang akan mitra terlebih dahulu memberikan alat/bahan
diterapkan merupakan program baru yang secara gratis kepada masyarakat melaui jalur
belum terlalu dikenal oleh masyarakat. yang sedikit berbeda. Berikut hasil
Dalam hal penilaian kebutuhan akan PAM wawancara terhadap mitra:
RT ketiga mitra menyatakan melakukan
identifikasi kepadatan penduduk di suatu
wilayah dan mengumpulkan data tentang - Aman Tirta
masyarakat yang mempunyai risiko tinggi
akibat konsumsi air minum yang tidak Aman Tirta melaksanakan program
memenuhi syarat kesehatan. Untuk menguji yang diberi nama wet sampling yaitu
kualitas, ketiga mitra menyatakan terlebih menyediakan air minum di setiap RW.
dahulu melakukan pengujian laboratorium, Masyarakat dapat mengambil air minum
tetapi hanya mitra Pelita Indonesia yang secara cuma-cuma. Dengan adanya program
menunjukkan hasil pengujian tersebut. Mitra ini mengharapkan bahwa masyarakat akan
di kota Bandung (Aman Tirta) bersama-sama termotivasi untuk terus menggunakan Air
USAF!) terlebih dahulu melakukan studi Rahmat. Untuk memudahkan masyarakat
tentang kandungan bakteri E. coli dan memperoleh produk Air Rahmat, Aman Tirta
Coliform dalam air bersih maupun air menempatkan produk dan menjaga
minum. ketersediaannya dengan cara bekerjasama
dengan fihak lain untuk produksi dan
Untuk kelayakan teknis, setiap mitra distribusinya. Responden menyatakan bahwa
menyatakan telah mempunyai metode dalam tahap pelaksanaan, promosi dan
pengolahan PAM RT yang telah teruji secara edukasi terus dilakukan mengingat
teknis. Metode yang dikembangkan oleh implementasi PAM RT cukup sulit karena
Aman Tirta adalah klorinasi yang lebih harus merubah perilaku masyarakat dalam
dikenal dengan istilah Air Rahmat, Pelita hal kebiasaan penyediaan air minum. Strategi
Indonesia dengan keramik filter, dan Dian promosi yang digunakan adalah Umbrella
Desa dengan solar sesinfection (SODIS). campaign (penempatan produk di pasaran,
Dalam menetapkan metode yang akan menciptakan kebutuhan terhadap Air
diterapkan di suatu wilayah, ketiga mitra RahMat, promosi produk) dan
menyatakan telah melakukan pengujian Communication channels (TV, radio, media
secara teknis sehingga dapat diketahui cetak, enter-educate, advokasi pada para
apakah metode pengolahan yang akan stakeholders untuk wilayah yang akan.
diterapkan cocok untuk air dengan dimasuki). Untuk menjaga ketersediaan dan
karakteristik kualitas air di wilayah tersebut. distribusi Air Rahmat, Aman Tirta
Aman Tirta menyatakan bahwa penilaian bekerjasama dengan mitra bisnis yaitu PT
kebutuhan dan pengujian kelayakan secara Ultra Salur dan PT Intrasari mendistribusikan
teknis untuk PAM RT dengan Air Rahmat secara komersial dengan harga yang relatif
didukung dengan penelitian maupun survey murah, yaitu Rp 5000,- untuk memurnikan
kepada masyarakat (Soda Samir, et.al. 2008). 660 liter air.
Untuk kelayakan ekonomi, masing-masing
mitra menyatakan bahwa biaya yang
dibutuhkan untuk pengolahan air relatif - Pelita Indonesia
murah. Apabila dibandingkan, metode
klorinasi memburuhkan biaya 7 rupiah Berbeda dengan Aman Tirta,
sampai 10 rupiah per liter air. Untuk pelaksanaan PAM RT dengan metode filter
pengolahan dengan SODIS, diperlukan biaya keramik yang dikembangkan oleh mitra
investasi untuk pembelian botol yaitu 2000 Pelita Indonesia memilih beberapa wilayah
Implementasi pengelolaan air minum...(Athena A & Indah T)
140
Jurnal Rologi Kesehatan Vol. 11 No 2, Juni 2012: 136 — 146
Tabel 1. Proporsi responden menurut pendidikan dan pekerjaan di lokasi studi, 2008
Kab, Bandung Kota Bandung Kab, Sikka
Karakteristik (n=34) (n=34) (n=40)
n % n % n %
Pendidikan
- SD ke nbawah 17 50,0 6 17,6 32 80,0
-Tamat SLTP 9 26,5 12 35,3 3 7,5
-Tamat SLTA 7 20,5 12 35,3 2 5,0
-Tamat PT 1 2,9 4 11,8 3 7,5
Pekerjaan
-T idak bekerja 8 23,5 11 32,4 6 15
- Buruh/nelayan 5 14,7 0 0 29 72,5
-Petani 5 14,7 2 5,9 0 0
- Pedagang/wiraswasta 9 26,5 4 11,8 2 5
-Peg, Swasta 5 14,7 10 29,4 3 7,5
-PNS/ABRI 1 2,9 4 11,8 0 0
-Pensiunan i. 0 0,0 3 8,8 0 0
141
Implementasi pengelolaan air minum...(Athena A & Indah T)
proporsinya cukup tinggi, yaitu sebesar hal harga, proporsi responden yang
17,6%. Berdasarkan cara pengolahan air, menyatakan bahwa pengolahan air dengan
67,6% responden di Kabupaten Bandung, harga lebih murah paling tinggi adalah
76,5% responden di Kota Bandung, dan responden di Kota Bandung (100%) diikuti
92,4% Kabupaten Sikka menyatakan bahwa Kabupaten Sikka (92,4%), dan Kabupaten
pengolahan air PAM RT yang dilaksanakan Bandung (32,4%) (Tabel 2).
di masing-masing lokasi lebih mudah. Dalam
Tabel 2. Proporsi Responden menurut Pendapatnya mengenai Pelaksanaan PAM RT dan menurut
Lokasi Studi, 2008
Kab, Bandung Kota Bandung Kab, Sikka
Parameter
(n=34) (n=34) (n=40)
11 n
Pelaksanan PAM RT oleh
mitra
- Ya 34 100,0 34 100,0 40 100,0
- Tidak 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Dalam hal pendapat tentang kualitas Bandung, proporsi yang menyatakan air
air minum di masing-masing lokasi, proporsi minum setelah pengolahan berbau lebih
responden yang menyatakan bahwa sebelum tinggi (11,8%) daripada sebelum pengolahan
melalui pengolahan melalui PAM RT air (2,9%). Di Kabupaten Sikka masih ada
minum keruh, berwarna berasa paling tinggi responden yang menyatakan air minum
adalah Kabupaten Sikka (masing-masing setelah pengolahan keruh (1,5%), berwarna
15,0%; 2,5%; 7,5%). Proporsi responden (1,5%), berasa (10,6%), berbusa (1,5%), dan
yang menyatakan bahwa air minum sebelum berbau (7,6%) (Tabel 3). Proporsi responden
diolah berbusa dan berbau paling tinggi di di Kabupaten Bandung (filter keramik) dan
Kabupaten Bandung (masing-masing 26,5%). Kabupaten Sikka (SODIS) yang menyatakan
Setelah dilaksanakan PAM RT, secara umum bahwa kualitas air minum (keruh, berwarna,
proporsi responden yang menyatakan bahwa berasa, dan berbau) sebelum melalui
air minum keruh, berasa, berbusa, mengalami pengolahan, lebih besar daripada setelah
penurunan; tetapi responden di Kota pengolahan.
142
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 2, Juni 2012: 136 -146
Tabel 3. Proporsi Responden menurut Pendapatnya mengenai Kualitas Air dan menurut Lokasi
Studi, 2008
Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Sikka
Pendapat Responden (n=34) (n=34) (n=40)
143
Implementasi pengelolaan air minum...(Athena A & Indah T)
144
Jumal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No 2, Juni 2012: 136 —146
pendapat responden mengenai kualitas basil 5. Lebih dan 60% responden menyatakan
pengolahan lebih baik dibandingkan dengan bahwa pengolahan air dengan PAM RT
kedua mitra lainnya; tetapi kurang ekonomis mudah (Kabupaten Bandung 67,6%,
karena memerlukan investasi awal. Selain Kota Bandung 76,5%, Kabupaten Sikka
itu, proses filtrasi memerlukan waktu lebih 92,5%).
lama. Program PAM RT yang dikembangkan 6. Dalam hal harga, 32,4% responden di
oleh Dian Desa (SODIS), dalam
Kabupaten Bandung, seluruh responden
implementasinya telah melibatkan petugas (100%) di Kota Bandung dan 92,4%
kesehatan (puskesmas, dinas kesehatan), dan Kabupaten Sikka
responden
tetapi dalam menjaga kontinyuitas
menyatakan pengolahan air dalam PAM
ketersediaan bahan (botol) kurang maksimal.
RT lebih murah.
Metode pengolahan air memerlukan investasi
awal untuk menyediakan botol, sehingga 7. Pengolahan air dengan cara klorinasi
responden merasa bahwa pengolahan air (Kota Bandung) merupakan cara yang
tidak murah. Secara kualitas responden dianggap paling murah dan pengolahan
menyatakan bahwa pengolahan air dengan air dengan SODIS (Kabupaten Sikka)
SODIS tidak sebaik dengan filtrasi. paling mudah.
Pencemaran air minum terjadi tidak hanya
disebabkan oleh limbah domestik saja (septic
tank); dengan meningkatnya kegiatan SARAN
industri, transportasi, pertanian sangat Perlu adanya sosialisasi dan
memungkinkan terjadinya pencemaran komunikasi, informasi dan edukasi terkait
sumber air minum oleh bahan berbahaya dengan adanya alternatif pengolahan air
(kimia) (WHO, 1997). Metode-metode minum selain dengan cara pendidihan dan
pengolahan air yang dikembangkan dalam cara penyimpanan yang aman.
PAM RT dengan klorinasi (Air RahMat) dan
SODIS tidak cocok untuk mengatasi
pencemaran kimia; tetapi metode filtrasi UCAPAN TERIMAKASIH
masih memungkinkan untuk memperbaiki
kualitas kimia terutama bahan pencemar Ucapan terimakasih penulis
dengan ukuran lebih dari 10 mikron. sampaikan kepada World Health
Organization reperesentatives Indonesia dan
Sub Direktorat Penyehatan Air, Direktorat
KESIMPULAN Penyehatan Lingkungan, Kementerian
Kesehatan RI yang telah memberikan izin
1. Implementasi PAM RT di ketiga lokasi untuk menggunakan data Studi Pengelolaan
percontohan mengguankan metode yang Air Minum Rumah Tangga ini.
berbeda. Secara managemen, penerapan
PAM RT oleh Aman Tirta lebih baik
dibandingkan dengan kedua mitra DAFTAR PUSTAKA
lainnya.
Aman Tirta. 2008. Meningkatkan Akses Air Minum
2. Pemerintah daerah belum terlibat secara Dengan Air RahMat. Makalah konfrensi
penuh dalam implementasi PAM RT Nasional Air Minum. Jakarta.
Anslie Robert. 2008. Pengolahan Air Rumah Tangga
3. Lebih dan 80% responden menyatakan dan Penyimpanan yang Aman: Sebuah Solusi
bahwa metode PAM RT sesuai untuk Bagi Indonesia. Makalah konfrensi Nasional
Air Minum. Jakarta.
pengolahan air di wilayahnya. CDC. Safe Water System for Developing World: A
Handbook for Implementing Household-
4. Dalam hal kualitas, 70,6% responden di
Based Water Treatment and Safe Storage
Kabupaten Bandung, 44,1 % responden Projects. Department of Health and Human
di Kota Bandung, dan 92,5% responden Services; Centers for Disease Control and
di Kabupaten Sikka menyatakan bahwa Prevention
PAM RT dapat memperbaiki kualitas air Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman umum
Pengelolaan Air Rumah Tangga. P2PL
minum. Depkes. Jakarta
145
Implementasi pengelolaan air minum...(Athena A & Indah T)
Departemen Kesehatan RI. 2008: Riset Kesehatan Musadad, A. 2007. Mengamati Masalah Capaian
Dasar. Laporan. Badan Penelitian dan Beberapa Indikator MDGs Bidang
Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Kesehatan: Peran Perilaku dan Lingkungan.
Departemen kesehatan RI. 2008: Riset Kesehatan Makalah Kongres Ilmu Pengetahuan
Dasar. Laporan. Badan Penelitian dan Nasional, Jakarta
Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Pemerintah Kota Bandung. 2005. Profil Kota Bandung.
Dian Desa. 2008. Pelaksanaan Kegiatan Program Pemkot Bandung, Jawa Barat.
SODIS Kerjasama Pemerintah Kabupaten Soda Samir, et.al. 2008. Evaluasi PAM RT: Survey
Sikka dan Yayasan Dian Desa. Makalah Dampak Kesehatan, Tangerang. Makalah
konfrensi Nasional Air Minum. Jakarta. konfrensi Nasional Air Minum. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kab. Sikka dan Yayasan Dian Desa. World Health Organization 2002. Water, Sanitation and
2007. Pelaksanaan Sodis di Kabupaten Sikka Health : Managing Water in the Home:
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Makalah Accelerated Health Gains from Improved
Konferensi Nasional Pengelolaan Air Minum Water Supply. Department of Protection of
Rumah Tangga. Jakarta. the Human Environment. World Health
Jong-Wok, LEE.2004. Fact and Figures: Water, Organization. Geneva
Sanitation and Hygiene Links to Health. World Health Organization 2002. Water, Sanitation
WHO, Jeneva. Health:Houshold Water Treatment and Safe
Mercy Corps. 2007. HWTS Dalam Kedaruratan. storage Following Emergencies And
Makalah Konferensi Nasional, Jakarta Air Disasters. WHO. Jeveva.
Minum Rumah Tangga (PAM RT). Jakarta
146