You are on page 1of 20

ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.

3 Desember 2017 | Page 1187

PENGOLAHAN TANDAN KOSONG


KELAPA SAWIT (TKKS) SEBAGAI
ALTERNATIF MATERIAL TEKSTIL
DENGAN TEKNIK REKARAKIT
TEKSTIL
Fitri Citra Murdani
1405134013

Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Bandung Jl.


Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia Email :
fitricitramurdani@gmail.com

ABSTRACT

Palm oil is one of the commodities traded agricultural products, both for domestic and export
industries. Indonesian is the largest palm oil produces in the world. Indonesian oil palm plantations
are in Sumatra, West Java, Kalimantan, Sulawesi, Bangka Belitung, and Papua, with the largest
development in Kalimantan. Oil palm plantations nationwide in 2015 has an area of 9 million
hectares. The main products of oil palm fruit bunches which are used to produce oil from the flesh of
the fruit. After processing, the remaining oil palm empty fruit bunch (TKKS) ranges from 20 to 23
percent of the total harvest fruit bunches of oil spplied to the processing, so that the overflow of waste
generated by the TKKS. If the TKKS can be used as a fiber, it can help solve one of the problems Agro
Wira Ligatsa plant in the form of waste. One way that can be done to deal with waste in the form of
palm oil by processing the TKKS is to be material in the form of fibers, the weaving technique and the
use of qualitative research methodology that directly conduct interview, literature studies,
experiments and observations. Potential TKKS still not well, so as to be used as a textile material for
home living products, esspecially in the living room will raise the value of local knowledge and
natural resources that have not been treated optimally as a textile material.

Keywords : Empty fruit bunches, Fiber, Home living, Palm oil, Technique Structure, Textiles,
Waste.

1. PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1188

komoditi hasil pertanian yang dan lignin sekitar 22.84%(Darnoko


diperdagangkan, baik untuk industri dkk, 2002) .

dalam negeri maupun ekspor. Indonesia Tandan kosong kelapa sawit memiliki
merupakan negara produsen kelapa potensi yang cukup besar untuk dapat
sawit terbesar di dunia. Perkebunan dimanfaatkan. Namun, selama ini TKKS
kelapa sawit Indonesia terdapat di baru dimanfaatkan sebagai pupuk

wilayah Sumatera, Jawa Barat, organik. Sisa tandan kosong ini

Kalimantan, Sulawesi, Bangka menimbulkan masalah untuk tempat

Belitung, dan Papua, dengan dan transportasi pembuangannya yang

pengembangan terbesar dilakukan di mengakibatkan biaya produksi


Kalimantan. Perkebunan kelapa sawit tambahan bagi pengolah. Di tempat
secara nasional di tahun 2015 memiliki pembuangannya biasanya tandan
areal seluas 9 juta hektar. Produk utama kosong kelapa sawit dibakar, ini juga
pohon kelapa sawit yang dimanfaatkan
menimbulkan masalah kerusakan
adalah tandan buahnya yang menghasilkan
lingkungan yaitu polusi udara dan bau.
minyak dari daging buah (inti sawit).
Karakter dari TKKS memiliki tekstur
Setelah dilakukan proses pengolahan
kasar, kaku dan berwarna coklat.
kelapa sawit tersebut, pada akhirnya
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) jika
menyisakan Tandan Kosong Kelapa
diolah dapat menghasilkan serat. Serat
Sawit (TKKS) berkisar 20 hingga 23
yang berasal dari TKKS tergolong serat
persen dari jumlah panen tandan buah
alam yang jumlahnya sangat
sawit (TBS) yang dipasok ke pengolah.
melimpah. Jika TKKS dapat
Tandan kosong kelapa sawit adalah
dimanfaatkan sebagai serat maka
limbah pabrik kelapa sawit yang
dapat membantu mengatasi salah satu
jumlahnya sangat melimpah. Secara fisik
permasalahan pabrik kelapa sawit
tandan kosong kelapa sawit terdiri dari
yang berupa limbah. Salah satu cara
berbagai macam serat dengan komposisi
yang dapat dilakukan untuk menangani
antara lain sellulosa sekitar 45.95%,
limbah kelapa sawit yang berupa TKKS
hemisellulosa sekitar 16.49%
adalah dengan mengolah
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1189

TKKS menjadi serat yang selanjutnya Untuk mengurangi dampak negatif

dapat bermanfaat. Selama ini dengan semakin banyaknya limbah

pemanfaatan TKKS hanya sebagai dari pabrik kelapa sawit , maka

pupuk organik yang langsung diperlukan terobosan baru yaitu


ditaburkan di lahan perkebunan pada dengan mamanfaatkan TKKS sebagai
PT. Agro Wira Ligatsa – Padang, material tekstil. Sehingga muncul
Sumatera Barat. TKKS yang tidak kesadaran untuk meneliti lebih lanjut
tertangani dapat menyebabkan bau mengenai potensi TKKS sebagai
busuk dan dapat menimbulkan jamur material serat alam yang dapat diolah
yang dapat merusak tanaman menjadi bahan tekstil untuk produk
disekelilingnya. fashion dengan mengangkat nilai
kearifan lokal dan sumber daya alam

Pada PT.Agro Wira Ligatsa-Padang, yang belum terolah secara optimal

Sumatera Barat menghasilkan limbah khususnya sebagai bahan tekstil.

TKKS sebanyak 3.220 ton per bulan. Potensi TKKS masih belum terkaji

Limbah TKKS yang dijadikan sebagai dengan baik di Indonesia maupun

pupuk organik sekitar 40% dengan dunia.

kriteria TKKS dengan tandan yang


kecil dan sudah direbus agar mudah Identifikasi masalah melihat latar
saat proses pencacahan. Pencacahan belakang yang telah dirumuskan, maka

adalah salah satu tahapan pengompasan dapat dikemukakan sumber masalah

TKKS, pencacahan ini bertujuan untuk penelitian secara umum yaitu:

memperkecil ukuran TKKS dan 1. Melimpahnya sisa produksi


memperluas permukaan area TKKS. kelapa sawit, khususnya tandan
Sedangkan 60% TKKS yang tandannya kosong kelapa sawit. Pada PT.Agro
besar dibuang yang menimbulkan Wira Ligatsa-Padang, Sumatera Barat
masalah kerusakan lingkungan yaitu menghasilkan limbah TKKS sebanyak
polusi udara dan bau. 3.220 ton per bulan. Tandan kosong
kelapa sawit belum optimal untuk
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1190

diolah sebagai pupuk organik. Karena yang bisa meningkatkan nilai tambah.

adanya beberapa kendala, seperti


METODE PENELITIAN
waktu pengompasan yang cukup lama
Dalam suatu penelitian, metodologi
sampai enam sampai dua belas bulan,
memang peran yang sangat penting.
fasilitas yang harus disediakan, dan
Hal ini disebabkan karena semua
biaya pengolahan Tandan Kosong
kegiatan yang dilakukan dalam
Kelapa Sawit yang sangat banyak.
penelitian sangat bergantung kepada
Limbah TKKS yang dijadikan sebagai
metodologi yang digunakan. Penelitian
pupuk organik sekitar 40% dengan
ini menggunakan metodologi
kriteria TKKS dengan tandan yang
kualitatif. Metodologi kualitatif adalah
kecil dan sudah direbus agar mudah
saat proses pencacahan. Pencacahan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa
adalah salah satu tahapan pengompasan
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
TKKS, pencacahan ini bertujuan untuk
orang dan perilaku yang dapat
memperkecil ukuran TKKS dan
diamati.( Bogdan dan Taylor (1975) ).
memperluas permukaan area TKKS.
Metode Pengumpulan Data :
Sedangkan 60% TKKS yang tandannya
1. Studi Literatur Mengumpulkan
besar dibuang yang menimbulkan
data dan informasi melalui studi
masalah kerusakan lingkungan yaitu
pustaka (buku tentang Optimalkan
polusi udara dan bau.
Fungsi Sudut dalam Rumah, oleh
2. Tandan kosong kelapa sawit
Savvino Alfrido), jurnal penelitian
bisa diolah dengan teknik tekstil,
(jurnal tentang karakteristik Serat
karena dari hasil penelitian
Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan
laboratorium tekstil, tandan kosong
Perlakuan Perebusan dan Pengukusan,
kelapa sawit ini dapat diolah menjadi
oleh Lya Agustina, Udiantoro, dan
tekstil dengan berbagai teknik, salah
Abdul Halim) , laporan tugas akhir
satunya dengan teknik rekarakit.
(Laporan tugas akhir tentang
3. Sisa tandan kosong kelapa sawit
Pemanfaatan Serat Sabut
ini bisa di olah menjadi produk tesktil,
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1191

Kelapa dengan Teknik ATBM sebagai lingkungan yaitu polusi udara dan
Armatur Lampu, dari Faradina menimbulkan bau.

Universitas Sebelas Maret) dan website


2. STUDI PUSTAKA
yang berhubungan.

2. Eksperimen

Melakukan berbagai percobaan


terhadap TKKS untuk dijadikan
material pembuatan suatu produk.
Seperti melakukan proses pengamatan
(Dokumentasi pribadi, 2017)
terhadap serat, scouring bleaching,
TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit)
yang kemudian di eksplorasi menjadi
adalah limbah pabrik kelapa sawit yang
tenun dan tapestri.
jumlahnya sangat melimpah. Setiap
3. Wawancara
pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah
Melakukan wawancara terhadap
Segar) akan dihasilkan TKKS sebanyak
direktur dan pekerja di PT. Agro Wira
22 – 23% TKKS atau sebanyak 220 – 230
Ligatsa berkait dengan TKKS.
kg TKKS. Apabila dalam sebuah pabrik
4. Observasi
dengan kapasitas pengolahan 100
Melakukan studi lapangan dengan
ton/jam dengan waktu operasi selama 1
mengunjungi langsung PT. Agro Wira
jam, maka akan
Ligatsa, tempat yang menjadi pusat
dihasilkan sebanyak 23 ton
limbah TKKS yang akan digunakan.
(Yunindanova, 2009).

Menimbulkan masalah untuk tempat


Limbah tandan kosong ini belum
dan transportasi pembuangannya yang
dimanfaatkan secara baik oleh
mengakibatkan biaya produksi
sebagian besar pabrik kelapa sawit
tambahan bagi pengolah, dan di
(PKS) di Indonesia. Pemanfaatan
tempat pembuangannya tandan
TKKS oleh PKS masih sangat terbatas.
kosong kelapa sawit dibakar, ini juga
Sebagian besar pabrik kelapa sawit
menimbulkan masalah kerusakan
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1192

(PKS) di Indonesia masih membakar digunakan tandan yang kecil agar


TKKS dalam incinerator, meskipun mudah disaat proses pencacahan.
cara ini sudah dilarang oleh Pencacahan adalah salah satu tahapan
pemerintah. Alternatif pengolahan penting dalam pengomposan TKKS.
lainya adalah dengan menimbun (open Pencacahan ini bertujuan untuk

dumping), dijadikan mulsa di memperkecil ukuran TKKS dan

perkebuna kelapa sawit, atau diolah memperluas luas permukaan area

menjadi kompos. Cara terakhir TKKS. Sedangkan 60% TKKS yang

merupakan pilihan yang terbaik, tandannya besar dibuang dan dibakar


namun cara ini belum banyak yang menimbulkan masalah
dilakukan oleh PKS karena adanya kerusakan lingkungan yaiu polusi
beberapa kendala, yaitu waktu udara dan bau. Apabila TKKS dapat
pengomposan, fasilitas yang harus diolah sebagai produk fesyen akan
disediakan, dan biaya pengolahan mengurangi limbah yang ada di PT.

TKKS tersebut. Dengan cara Agro Wira Ligatsa – Padang, Sumatera

konvensional, dekomposisi TKKS Barat dan bisa menghasilkan sebuah

menjadi kompos dapat berlangsung produk fesyen yang bermanfaat.

dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun.


Lamanya waktu ini berimplikasi pada Pewarna tekstil terdiri atas zat pewarna
luas lokasi, tenaga kerja, dan fasilitas alam dan zat pewarna sintetis. Zat

yang diperlukan untuk pewarna alam berasal dari tumbuhan


mengomposkan TKKS tersebut. atau hewan. Tekstil tradisional dari

Indonesia pada zaman dahulu

Pada PT. Agro Wira Ligatsa – Padang, menggunakan pewarna alam seperti

Sumatera Barat menghasilkan limbah daun pohon nila (indofera), kulit pohon

TKKS 3.220 ton per bulan. Limbah soga tingi (Ceriops candolleana arn), kayu

TKKS yang dijadikan sebagai pupuk tegeran (Cudraina javanensis), kunyit

organik sekitar 40% dengan kriteria (Curcuma), teh (tea), akar mengkudu

TKKS yang sudah direbus dan yang (Morinda citrifelia) yang


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1193

menghasilkan warna merah, berasal mengolah material limbah tandan


dari Timur Tengah dan dibawa ke kosong kelapa sawit.

Indonesia melalui pedagang dari Tahap awal yang dilakukan adalah


India, kulit soga jambal (Pelthophorum menganalisis jenis TKKS yang akan
ferruginum), kesumba (Bixa orelana), digunakan, yaitu TKKS yang seratnya
jambu biji (Psidium guajava) dan daun panjang. Proses awal yaitu pengolahan
sirih (Piper betle L). (Sewan kelapa sawit dengan perontokan dan
Susanto,1973). pengambilan sari dari daging buah

sawit untuk dimanfaatkan menjadi


3. PEMBAHASAN
minyak. Alat yang digunakan untuk

proses eksplorasi tandan kosong kelapa


Penelitian dilakukan salah satunya
sawit adalah :
dengan metode ekspremintetatif,
dimana penulis melakukan secara
langsung dalam hal ini adalah

Tabel 3.1. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah Gambar Keterangan

Tandan Kosong
1. 2 Kg Digunakan sebagai bahan utama
Kelapa Sawit (TKKS)

Untuk material tambahan karena


2. Serat jute 1 Kg
sama-sama serat alam

Untuk material tambahan karena


3. Serat rami 1 Kg
sama-sama serat alam

Digunakan untuk perebusan


4. Kompor 1 Kompor
pewarna dan scouring bleaching

Sebagai wadah untuk scouring


5. Panci 4 Panci
bleaching dan pewarnaan
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1194

6. Gunting 2 Gunting Untuk memotong serat

Wadah yang digunakan untuk


7. Mangkok 2 Buah menampung air juga sebagai
wadah pewarna.

Sebagai menakar pada penuangan


8. Sendok 4 Buah
warna dan pengadukan pewarna.

Untuk alas tangan saat mengangkat


9. Serbet 1 Buah
panci dari kompor

Digunakan untuk pembuatan


10. Frame 2 Buah
teknik tenun

11. Hakpen 1 Buah Digunakan untuk teknik crochet

12. Penggaris 1 Buah Untuk mengukur serat

13. Soda Costik ½ Kg Digunakan untuk proses scouring

Digunakan untuk proses scouring


14. Teepol ½ Kg
bleaching

15. H2O2 ½ Kg Digunakan untuk proses bleaching


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1195

16. Water Glass ½ Kg Digunakan untuk proses bleaching

Digunakan saat eksplorasi


17. Kain Blacu 1M pengaplikasian dengan material
lain

Material yang digunakan untuk


18. Pewarna 3 Jenis
mewarnai serat TKKS

Pencapit digunakan sebagai alat


19. Pencapit 1 Buah bantu ketika mengangkat barang
dari wadah panas saat memasak

(Dokumentasi pribadi, 2017)

Tabel 3.2. Proses Pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit

No Nama Eksplorasi Eksplorasi Keterangan

Perontokan daging buah Merontokkan daging buah sawit


1.
sawit dengan cangkangnya.

Penumbukan tandan Pembersihan cangkang sawit dan


2.
sawit penumbukan tandan sawit

Penjemuran Tandan Penjemuran dan pembersihan


3.
Kosong Kelapa Sawit Tandan Kosong Kelapa Sawit

Serat Tandan Kosong Tandan kosong kelapa sawit siap


4.
Kelapa Sawit untuk di eksplorasi.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1196

(Dokumentasi pribadi, 2017)

Tabel 3.3 Proses Scouring Bleaching

No Teknik Hasil Keterangan


Bahan -
Waktu -
Keterangan Berwanan coklat, kuat, susah di tarik,
1. Sebelum diolah panjang serat 5-24 cm, kasar dan
seratnya kaku.

Bahan 5 liter air


Waktu 2 Jam
Keterangan Berwarna coklat ( tidak ada perubahan
2. Direbus warna dari serat asli ), kuat dan
permukaannya kasar.

Bahan 5 liter air + 6 sdm soda as + 6 sdm teepol


Waktu 1 Jam
Keterangan Sedikit berwarna kuning, sedikit
3. Scouring rapuh, dan bergelombang.

Bahan 5 liter air+ 6 sdm NaCl + 12 sdm H2O2


Waktu 1 Jam
4. Bleaching Keterangan Warnanya lebih bersih, kekuatannya
lebih rapuh, dan teksturnya sedikit
halus.

(Dokumentasi Pribadi, 2017)

Tahap selanjutnya adalah tahap dengan menggabungkan dengan


pembuatan eksperimen. Pada serat alam lainnya yaitu serat Jute.

eksperimen awal yaitu Tetapi serat Jute dan serat TKKS

eksperimen reka benang dengan saat digabung menghasilkan serat

menggunakan teknik pilin dan Jute lebih menonjol dari serat

kepang. Dari hasil reka benang TKKS. Kemudian tahap


serat tandan kosong di eksplorasi selanjutnya yaitu eksperimen
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1197

dengan teknik crochet, tapestri dan yaitu serat yang belum di


tenun. scouring bleaching. Karena hasil
Reka Benang dari laboratorium tekstil serat

Eksplorasi selanjutnya yaitu yang lebih kuat yaitu serat yang

proses reka benang, serat yang sebelum di scouring bleaching.

digunakan untuk reka benang

Tabel 3.4 Reka Benang


N Teknik dan
Hasil Eksplorasi Material Keterangan
o Proses
Dipilin dengan kelipatan 2
2-10 Helai
Teknik : Pilin Dari hasil pilin yang
kelipatan 2 dan 3 telah dilakukan dengan
Proses : kelipatan 2 helai dan 3,
Serat dipilin dari hasil yang paling bagus
kelipatan 2 helai dari 8 helai sampai 16
sampai 30 helai. helai. Karena pada
Serat Kemudian bagian tersebut seratnya
1.
TKKS kelipatan 3 helai tidak terlalu tipis dan
sampai dengan tebal. Jika serat tipis
30. kekuatannya akan
menurun sedangkan
jika tebal susah untuk di
bentuk.

Dipilin dengan kelipatan 2


12-20 Helai
Teknik : Double Serat yang bagus pada
Pilin dengan helain ke 4 karena
kelipatan 2 permukaan seratnya
Proses : halus, bagus untuk
Serat dipilin dijadikan benang.
dengan kelipatan
Serat 2 helai serat,
2.
TKKS setelah dipilin
kemudian dililit
dan dipilin
kembali.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1198

Dipilin dengan kelipatan 2


22-30 Helai

Teknik : Kepang Dari hasil kelipatan 3


Proses : helai, serat yang bagus
Serat TKKS di pada helaian 9 sampai
kepang dari 3 18 helai. Karena
helai sampai 30 seratnya tidak terlalu
helai. tipis dan tebal.
Serat
3.
TKKS

Dipilin dengan kelipatan 3


3-15 Helai

Teknik : Pilin Dari hasil pilinan, serat


Proses : Jute lebih menonjol dari
Serat TKKS dan serat TKKS. Karena
serat Jute serat Jute lebih tebal
digabung dengan dari pada serat TKKS.
Serat perbandingan 1:3.
4. TKKS + Setelah digabung
Serat Jute kemudian dipilin.

Dipilin dengan kelipatan 3


18-30 Helai
Teknik : Kepang Dari hasil kepang, serat
Proses : Jute lebih menonjol dari
Serat TKKS dan serat TKKS. Karena
Serat serat Jute serat Jute lebih tebal
TKKS + digabung dengan dari pada serat TKKS.
5.
Serat Jute perbandingan 1:3. Tetapi lebih kuat dan
Setelah digabung rapi.
kemudian
dikepang.

Double pilin dengan kelipatan 2


2-10 Helai
Serat Teknik : Pilin Dari hasil pilinan, serat
6. TKKS + Proses : TKKS dan serat Rami
Serat Serat TKKS dan tidak terlalu kelihatan
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1199

Rami serat Rami perbedaannya, karena


digabung dengan serat Rami juga
perbandingan 1:3. teksturnya halus seperti
Setelah digabung serat TKKS.
kemudian dipilin.

Double pilin dengan kelipatan 2


12-20 Helai
Teknik : Kepang
Proses :
Serat TKKS dan Dari hasil kepang, serat
serat Rami TKKS dan serat Rami
digabung dengan tidak terlalu kelihatan
Serat
perbandingan 1:3. perbedaannya, karena
TKKS +
7. Setelah digabung serat Rami juga
Serat
kemudian teksturnya halus seperti
Rami
dikepang. serat TKKS.

(Dokumentasi Pribadi, 2017)

Tabel 3.5 Hasil Eksplorai

No. Bahan Gambar Keterangan


Dari teknik pilin
reka benang yang
dilakukan dengan
kelipatan 3 helai
serat TKKS.
1. Pilin
Tekstur dari serat
TKKS kasar,
berwarna coklat
dan bentuknya
kaku.
Dari teknik
kepang reka
benang dilakukan
dengan kelipatan
2.
Kepang 2 helai serat TKKS.
Warna dari TKKS
tidak berubah,
tektur dan
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1200

bentuknya kaku
dan kasar.
Eksplorasi teknik
crochet dengan
menggunakan 4
helai serat TKKS.
3.
Crochet Teksturnya tidak
terlalu kasar dan
warnanya lebih
bersih.
Eksplorasi teknik
crochet dengan
helaian serat
TKKS nya 20
helai. Disaat TKKS
4. dengan teknik
Crochet
crochet dengan
double crochet lebih
rapid an
teksturnya tidak
kasar.
Dengan
menggunakan 6
helai serat TKKS
5. dengan teknik
Tapestri
tapestri. Tekstur
dan bentuknya
halus dan rapi.

Teknik tenun
dengan 8 helai
6. serat TKKS.
Tenun
Permukaan dari
serat TKKS halus.

Perpaduan dua
teknik yaitu tenun
dengan teknik
dipilin. TKKS
yang
7. Tenun dikombinasikan
dan Pilin dengan teknik
tenun dan dipilin
mengahasilkan
bentuk yang halus
dan kasar.

(Dokumentasi Pribadi, 2017)


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1201

Tabel 3.6 Pewarna yang Digunakan


N Jenis Keterangan
Gambar Banyak
o Pewarna

Waktu : 1 Jam Kunyit di kupas dan ditumbuk,

1 Ons kunyit kemudian direbus dengan air

2 Liter air sampai mendidih dan larutan


1. Kunyit menjadi setengah dari volume

semula. Selanjutnya pewarna

disaring, kemudian serat siap

untuk diwarnai.

Waktu : 2 Jam Daun sirih disobek kecil-kecil dan

20 Lembar ditumbuk, kemudian direbus

Daun sirih dengan air sampai mendidih dan

Daun 2 Liter air larutan menjadi setengah dari


2.
Sirih volume semula. Selanjutnya
pewarna disaring, kemudian serat

siap untuk diwarnai.

Waktu : 1 Jam Gambir ditumbuk, kemudian

Gambir 10 direbus dengan air sampai

buah mendidih dan larutan menjadi

3. Gambir 2 Liter air setengah dari volume semula.


Selanjutnya pewarna disaring,

kemudian serat siap untuk

diwarnai.
(Dokumentasi Pribadi, 2017)

Tabel 3.7 Eksplorasi Lanjutan

No Gambar Keterangan

1.
Eksplorasi dengan tiga pewarna,
yaitu warna gambir, kunyit dan
daun sirih dengan teknik di tenun.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1202

Penggabungan tiga pewarna alam


dengan teknik tenun, tetapi sebelum
2.
di tenun helaian serat TKKS di
kepang dan di crochet dahulu.

Penggabungan tiga pewarna alam


dengan teknik tenun, tetapi sebelum
di tenun helaian serat TKKS di
kepang dan di crochet, pilin, dan
dikepang dahulu.
3.

Penggabungan tiga pewarna alam


dengan teknik tenun, tetapi sebelum
di tenun helaian serat TKKS di
kepang dan di crochet, pilin, dan
4.
dikepang dahulu.

Penggabungan dua pewarna dengan


5.
mnggunakan teknik tapestri.

Penggabungan tiga pewarna alam


dengan teknik tenun, tetapi sebelum
6. di tenun helaian serat TKKS di
kepang dan di crochet, pilin, dan
dikepang dahulu.

Penggabungan 3 pewarna dengan


7. teknik crochet, kemudian serat TKKS
yang sudah di crochet di tenun.
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1203

(Dokumentasi Pribadi, 2017)

Dari hasil tabel diatas Sedangkan serat TKKS yang di

menghasilkan jika serat TKKS di tapestri dan tenun menghasilkan

crochet akan menghasilkan tekstur serat yang halus dan rapi.

yang kasar dan kurang rapi.

Foto Produk

Gambar 3.1 Foto Produk 1 Gambar 3.2 Foto Produk 2


(Sumber : Dokumen Pribadi, 2017) (Sumber : Dokumen Pribadi, 2017)

Gambar 3.3 Foto Produk 3 Gambar 3.4 Foto Produk


(Sumber : Dokumen Pribadi, 2017) (Sumber : Dokumen Pribadi, 2017)

4. KESIMPULAN Pengolahan material tidak hanya

dilakukan terhadap material siap


ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1204

pakai, tetapi dapat juga sawit belum teroptimalkan


dilakukan terhadap material alam pemanfaatannya. Selama ini

yang belum pernah dimanfaatkan pemanfaatan terbanyak yaitu

sebagai material tekstil, seperti untuk pupuk organik, yang

Tandan Kosong Kelapa Sawit. membutuhkan waktu 6-12 bulan

Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk proses pengolahan.

dengan perlakuan tertentu, dapat 2. Tandan kosong kelapa


dimanfaatkan seratnya sebagai sawit memiliki karakteristik yang
material tekstil yang memiliki berpotensi untuk material tekstil,
karakter khusus. Pemanfaatan seperti panjang serat yang cukup
Tandan Kosong Kelapa Sawit ini stabil, kekuatan serat, dan
dapat mengangkat nilai kearifan kemudahan menyerap warna.
lokal dan sumber daya alam yang 3. Serat Tandan kosong
belum terolah secara optimal, kelapa sawit yang bertekstur
yang tidak hanya kasar dapat diproses dengan

mempertimbangkan nilai teknik di tenun.

fungsional, namun juga nilai 4. Teknik yang paling


estetika. optimal untuk pemanfaatan

Rangkaian proses yang dilakukan Tandan kosong kelapa sawit


pada penelitian ini merupakan yaitu teknik tenun.

upaya-upaya eksperimentasi 5. Tandan kosong kelapa


untuk mengoptimalkan potensi sawit yang berpeluang untuk
pengolahan material Tandan dikembangkan sebagai produk

Kosong Kelapa Sawit. home living yang tidak kontak


Kesimpulan yang didapat dalam langsung dengan kulit, meskipun
penelitian antara lain sebagai ada kontak langsung tidak terlalu
berikut: sering, karena serat TKKS
1. Tandan kosong kelapa memiliki karakteristik serat yang
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1205

keras dan berserabut. serat TKKS yang efektif.

6. Proses eksperimen yang 2. Riset lebih lanjut tentang


dilakukan meliputi eksperimen pengolahan tandan kosong kelapa

karakteristik TKKS, proses sawit agar dapat memanfaatkan

scouring bleaching, pengujian sumber daya alam yang ada

serat di laboratorim tekstil, proses disekitar lingkungan.

reka benang, eksperimen warna, 3. Penelitian lebih lanjut, apa


dan eksperimen teknik dan TKKS bisa dijadikan untuk produk
warna. fashion seperti dijadikan pakaian.

7. Visualisasi karya Karena sejauh ini penelitian yang

perancangan ini diwujudkan dilakukan sampai pada tahap

dalam bentuk tekstil interior penelitian panjang dan kuat serat

berupa hiasan dinding, kap TKKS. Dan hasil produk yang bisa

lampu, tempat tisu / koran. diaplikasikan yaitu produk

interior.

Saran 4. Mengeksplor serat TKKS


1. Diharapkan dari hasil penelitian lebih dalam lagi, agar bisa

ini pemanfaatan serat tandan menjadi inspirasi untuk

kosong kelapa sawit dapat masyarakat untuk memanfaatkan

memberikan kontribusi sebagai serat-serat alam yang bisa diolah

salah satu upaya pengurangan menjadi material tekstil yang

dampak pencemaran lingkungan terdapat pada lingkungan sekitar.

dan informasi cara pengolahan

Perlakuan Perebusan dan


5. DAFTAR PUSTAKA
Pengukusan. 41(1), 97-102.
Agustina Lya & Udiantoro. (2016).

Karaktristik Serat Tandan Kosong Fransiska, Dewi. (2015).


Kelapa Sawit (TKKS) dengan
ISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.4, No.3 Desember 2017 | Page 1206

Pembuatan dan Karakterisasi Surakarta.

Kertas dengan Bahan Baku


Tandan Kosong Kelapa Sawit. Abhinimpuno, Weko.2007.

Fisika FMIPA Universitas Potensi Bahan Baku alternatif


Sumatera Utara. untuk Kertas di Indonesia.
http://wekoabhinimpuno.blogspo

Fitriyani, Riana. 2015. Pembuatan t.com/2007/08/potensi-bahan-


Gambir sebagai Pewarna Alami. baku-alternatif-untuk.html

Diakses pada
http://rianafitriyani.blogspot.co.i Nanang Rizali. 2005. Tinjauan
d/2015/03/pembuatan-gambir- Desain Tekstil. Surakarta: UNS

sebagai-pewarna-alami.html (12
Februari 2017, 15.03) Prasetyo, D. 2013. Manfaat dan
Keunggulan Tanaman Kelapa

Prasetyo, D. 2013. Manfaat dan Sawit, http://dirjop.blogspot.com.

Keunggulan Tanaman Kelapa


Sawit, http://dirjop.blogspot.com. Jumaeri, Okim Djamhir,

Wagimin. 1974. Textile Design.

Malik, A. 2007. Desain dan Bandung; Institut Teknologi

Pembuatan Mesin Pencincang Tekstil

Tandan Kosong Kelapa Sawit,


Universitas Andalas Padang. Bakteri Ercerichia coli. Skripsi

Alfrido, Savvino. (2012).


Rizali, Nanang, (2012). Metode Optimalkan Fungsi Sudut dalam

Perancangan Tekstil; UPT Rumah. Yogyakarta: Laksana.


Penerbitan dan Pencetakan UNS,

You might also like