You are on page 1of 31

Serial Book Number: 5.

4-8F/TG-ATC/V/2017

HUMAN FACTOR
AWARENESS
TRAINING
FOR GROUND STAFF

For Training Purposes Only


COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 1 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

Lembar Pengesahan

Hak Cipta © 2017 pada Angkasa Training Center


Dilindungi Undang-Undang

MILIK PERUSAHAAN LION AIR GROUP


TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer : Buku ini merupakan buku pegangan siswa yang dipersiapkan


ATC dalam rangka implementasi Pelatihan Human Factor Awareness for
Ground Staff. Buku ini merupakan ‘‘dokumen hidup’’ yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan di mutakhirkan sesuai dengan dinamika
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Tim Penyusun : Tim Instructor General Aviation Training ATC


Editor : Bambang Agus, Soni Mahendra, Ntis Suhaemi Eka

Verifikasi, Mengetahui,

Chaerfinah Muhammad Sutiyadi, S.Kom


Quality Control Head of Training General Aviation
Tanggal: 9 May 2017 Tanggal: 10 May 2017.

Balaraja, 2 May 2017

Tim Penyusun

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 2 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

TABLE OF CONTENTS
1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
2. HUMAN FACTOR..................................................................................................... 6
2.1 INTERACTION OF HUMAN FACTOR ..................................................................... 8
2.2 ACCIDENT , INCIDENT AND NEAR MISS ............................................................. 10
2.3 UNSAFE CONDITION AND UNSAFE BEHAVIOR ................................................ 11
2.4 SWISS CHEESE MODEL ....................................................................................... 12
2.5 HUMAN ERROR .................................................................................................. 13
2.6 SHELL METHOD .................................................................................................. 14
3. HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA) ............................................................ 16
3.1 HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA) ....................................................... 16
3.2 PERSEPSI ............................................................................................................. 16
3.3 HUKUM – HUKUM PERSEPSI ............................................................................. 17
4. HUMAN PERFORMANCE AND THE SENSE .............................................................. 18
4.1. HUMAN PERFORMANCE .................................................................................... 18
4.2 THE SENSE (INDERA) .................................................................................... 18
5. DIRTY DOZEN ........................................................................................................ 25
5.1 STRESS ................................................................................................................ 25
5.2 COMPLACENCY ................................................................................................... 26
5.3 PRESSURE ........................................................................................................... 26
5.4 DESTRACTION ..................................................................................................... 26
5.6 LACK OF COMMUNICATION .............................................................................. 27
5.7 LACK OF ASSERTIVENESS ................................................................................... 27
5.8 LACK OF AWARENESS ........................................................................................ 28
5.9 LACK OF KNOWLEDGE ........................................................................................ 28
5.10 LACK OF TEAMWORK ......................................................................................... 28
5.11 LACK OF RESOURCES .......................................................................................... 28
5.12 FATIQUE / FATIGUE ............................................................................................ 28
6. PENUTUP .............................................................................................................. 30

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 3 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

1. PENDAHULUAN
“Learn how to improve safety effectiveness in our ground operations with
these recommendations for reducing human error”

Pelatihan human factor ini adalah untuk


meningkatkan efektivitas keselamatan
dalam operasi penerbangan yang
bertujuan untuk mengurangi kecelakaan
yang diakibatkan oleh Faktor Manusia

HUMAN FACTOR merupakan multi disiplin ilmu yang mengaplikasikan


pengetahuan perihal KEMAMPUAN dan KETERBATASAN manusia terhadap
seluruh aspek yang meliputi perencanaan, pengoperasian dan perawatan
produk dan system.

TUJUAN PELATIHAN
 Memberi pembekalan Tentang human factor dibidang pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya mulai dari – pre-flight - in flight dan post
flight yang berkontribusi dalam aspek keselamatan penerbangan
 Meningkatkan kepekaan dan tanggap terhadap situasi dan kondisi dalam
kehidupan sehari-hari di ruang lingkup pekerjaan
 Meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan SOP
 Dalam penerapan safety culture di tempat kerja.
 Aktif mencegah atau mengurangi terjadinya error untuk mengurangi
atau mencegah terjadinya incident dan accident.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 4 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

Kebijakan dan Komitment Manajemen Lion Group menjamin keamanan dan


keselamtan kepada seluruh stake holder dan merupakan target yang harus
menjadi prioritas utama dalam kegiatannya sehari-hari ditempat kerja.

Peraturan adalah ketentuan tertulis yang harus diikuti dan mempunyai kekuatan
hukum yang tetap sehingga setiap pelanggaran Akan dikenakan sanksi.

Keselamatan merupakan tanggung jawab setiap orang baik secara organisasi


maupun pribadi.

Peraturan Keselamatan adalah ketentuan yang tertulis yang mengatur


bagaimana keselamatan dapat diperoleh dengan Cara mengikuti semua
ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 5 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

2. HUMAN FACTOR
Faktor Manusia (Human Factors)
Faktor manusia juga didefinisikan sebagai aplikasi ilmiah mengenai kapasitas
dan batasan yang dimiliki manusia dalam perancangan sistem atau produk atau
lingkungan dan sebagainya agar aman, efektif, efisien, produktif dan mudah
digunakan.

Faktor manusia merupakan aplikasi ilmiah mengenai “KEKUATAN DAN


KELEMAHAN” manusia dalam perancangan sebuah sistem atau teknologi.
Faktor manusia sering disamakan dengan ergonomi, usability engineering,
ergonomi kognitif, atau user-centered design.

KELEMAHAN MANUSIA:
 Sering kali berbuat salah pada suatu hal yang
dialami dalam kehidupan.
 Secara prinsip kesalahan manusia adalah sesuatu
yang tidak diinginkan, namum hal tersebut sering
terjadi dimana-mana.

KELEBIHAN MANUSIA:
 Dia bisa belajar dari KESALAHANNYA.

Pada mulanya faktor manusia timbul dari


batasan manusia secara psikologis, oleh
karena itu faktor manusia sering disebut
hasil perkawinan dari psikologi dan teknik.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 6 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

Seiring berkembangnya lingkup definisi “kerja” dari ergonomi menjadi aktivitas


manusia dan pada kenyataannya hampir seluruh hidup manusia dihabiskan
untuk beraktivitas maka lagi-lagi ergonomii kembali “disamakan” dengan faktor
manusia. Istilah ergonomi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan di
Amerika Serikat lebih banyak menggunakan istilah human factors (faktor
manusia). Sebenarnya dari segi etimologi keduanya berbeda;

Ergonomi berasal dari kata ergon (kerja) dan nomos (aturan / prinsip / kaidah /
hukum), sehingga jelas ergonomi merupakan suatu ilmu, sedangkan Human
Factors jika diartikan secara etimologi berarti faktor manusia atau mungkin lebih
rincinya faktor-faktor yang ada dalam individu atau manusia sehingga bukan
merupakan sebuah ilmu, namun lebih merujuk ke sebuah konsep atau variabel.

Jika ergonomi adalah ilmu yang membahas


perancangan sistem kerja agar sesuai dengan
kapasitas, batasan, atau kebutuhan manusia
maka kapasitas, batasan, atau kebutuhan
manusia inilah yang disebut faktor manusia
dan dibahas oleh faktor manusia.

Jadi sesuai dengan definisi


faktor manusia pada paragraf
pertama, FAKTOR MANUSIA
merupakan properti: sifat, ciri
khas dan karakteristik.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 7 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

YANG MEMPENGARUHI FAKTOR MANUSIA ANTARA LAIN:


 Faktor Usia
 Jenis Kelamin
 Masa Kerja
 Penggunaan alat pelindung ( PPE )
 Pendidikan
 Prilaku

YANG MEMPENGARUHI FAKTOR LINGKUNGAN:


 Penerangan
 Kondisi cuaca
 Kebisingan
 Lantai tempat kerja yang kotor dan licin

YANG MEMPENGARUHI FAKTOR PERALATAN ANTARA LAIN:


 Peralatan yang tidak terawat
 Komponen peralatan yang tidak berfungsi
 Penggunaan sparepart yang tidak sesuai

2.1 INTERACTION OF HUMAN FACTOR


Dalam kegiatan “PEKERJAAN”
sehari-hari ada tiga factor
yang berpengaruh dan saling
ada keterkaitannya antara
satu dengan lainnya yaitu:

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 8 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

I. FAKTOR ORGANISASI
Where are they working (dimana mereka bekerja berhubungan
dengan SOP)
 Strategy
 Culture (Budaya Perusahaan)
 Leadership (Pola Kepimpinan)
 Resources (Ketercukupan tenaga kerja dan peralatan pendukung)
 Work Patterns (Jadwal Kerja)
 Communication (Model komunikasi yang di jalankan)

II. JOB ( PEKERJAANNYA )


What are people being asked to do & where (Apa fungsi dan tugasnya
serta dimana lokasi pekerjaannya)
 Task
 Environment
 Work Load
 Display & Control
 Product

III. INDIVIDUAL
Who is doing it (berkaitan langsung dengan yang bersangkutan)
 Risk
 Perception
 Competence
 Skill
 Personality
 Attitude

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 9 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

2.2 ACCIDENT , INCIDENT AND NEAR MISS

A. ACCIDENT

Adalah kejadian yang merupakan hasil dari serangkaian peristiwa

yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, tidak terduga yang

dapat menimbulkan segala bentuk kerugian materi maupun non

materi yang menimpa diri manusia, benda benda fisik (properti)

atau aset, lingkungan hidup, serta masyarakat luas.

B. INCIDENT

Adalah kejadian yang merupakan hasil dari serangkaian kejadian

yang tidak direncanakan/ tidak diinginkan/ tak terkendalikan/ tak

terduga yang TIDAK menimbulkan kerugian baik materi maupun

non materi baik yang menimpa diri manusia, benda benda fisik

berupa kekayaan atau aset, lingkungan hidup, masyarakat luas.

C. NEAR MISS

Adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 10 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

2.3 UNSAFE CONDITION AND UNSAFE BEHAVIOR


A. UNSAFE CONDITION
Adalah Pengaruh terhadap kemungkinan terjadi kecelakaan kerja
karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung antara lain:
 Ruangan dengan ventilasi yang kurang
 Alat pelindung diri yang tidak memnuhi standard
 Mesin atau alat kerja yang tidak sesuai
 Suhu udara yang terlalu panas atau dingin
 Tiak adanya tanda peringatan / label bahaya

B. UNSAFE BEHAVIOR
Adalah pengaruh terhadap kemungkinan terjadi kecelakaan yang
disebabkan oleh prilaku Manusia itu sendiri karena:
 Merasa sudah ahli dalam bidang pekerjaannya dan belum
pernah menglami kecelakaan kerja.
 Ketidak pedulian para atasan terhadap safety dan kurangnya
pengawasan kepada bawahannya.
 Kurangnya komitmen terhadap keselamatan, hasil reset yang
dilakukan beberapa ahli mendapatkan gambaran tentang
kondisi tersebut diatas (UNSAFE CONDITION dan UNSAFE
BIHAVIOR).

 Hasil Riset NCS ( National Safety Council ) USA, penyebab


kecelakaan kerja 88% adalah karena unsafe behavior,
10% unsafe condition dan 2% tidak diketahui penyebabnya.
 Menurut penelitian Cooper, data yang didapat yaitu 80-90%
kecelakaan kerja terjadi disebabkan oleh unsafe behavior.
 Penilitian DuPont Company, kecelakaan kerja yg terjadi 96%
disebabkan oleh unsafe behavior dan 4% unsafe condition.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 11 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

BUDAYA KESELAMATAN (SAFETY CULTURE)


 Budaya Keselamatan ditumbuhkan dengan pendekatan TOP DOWN.
 Budaya Keselamtan tidak dapat DIAMANATKAN atau sebagai
sebuah DESIGN, akan tetapi dia akan terus berkembang sesuai
dengan perubahan zaman dan tehnologi.
 Budaya keselamatan adalah sebuah hasil bukan sekedar sebuah
proses.
 Budaya Keselamtan adalah BANGUNAN yang harus terus menerus
dirawat dan dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan
perusahaan.

2.4 SWISS CHEESE MODEL


Model James Reason atau Swiss cheeses yang menggambarkan bahwa
sistem kegiatan manusia diilustrasikan dengan adanya lapisan-lapisan
yang befungsi sebagai filter atau brikade untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.

Note:
Gambar diatas merupakan analisa pola kecelakaan driver atas
pengaruh beberapa factor unsafe comdiation and unsafe behavior.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 12 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

2.5 HUMAN ERROR


Error adalah selisih antara nilai duga (predicted value) dengan nilai
pengamatan yang sebenarnya apabila data yang digunakan adalah data
populasi. Persamaan keduanya merupakan SELISIH ANTARA NILAI DUGA
(PREDICTED VALUE) dengan pengamatan sebenarnya.

BERBAGAI ERROR YANG DILAKUKAN OLEH FAKTOR MANUSIA ANTARA


LAIN ADALAH:
A. LATENT ERROR (KESALAHAN YANG TERSEMBUNYI)
Ketidak sempurnaan atau kelemahan peraturan, prosedur kerja,
lingkungan kerja, pelatihan dan pengawasan merupakan contoh
bentuk-bentuk kesalahan yang tersembunyi. Kelemahan atau
kekurangan biasanya baru diketahui setelah ada suatu peristiwa
atau kejadian.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 13 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

B. ACTIVE ERROR
Kesalahan yang apabila terjadi akan menimbulkan akibat yang
langsung dapat dilihat atau dirasakan.
C. MISTAKE
Kesalahan karena perencanaan yang dilakukan tidak tepat atau
tidak sempurna
D. SLIPS (tergelincir/meleset)
Kesalahan terjadi karena kita menyimpang dari perencanaan
semula. Seorang mekanik tau Cara memasang ban, tapi dia
mengencangkan Mur terlalu kuat sehingga bautnya patah (error of
comission).
E. LAPSES Kesalahan didalam mengingat informasi tentang tugas.
Biasanya disebabkab oleh adanya pengalihan perhatian
(distraction). Seorang mekanik yang sedang memasang ban, Mur
sudah dipasang. Menurunkan dan memindahkan dongkrak.
Kemudian lupa mengencangkan Mur pada ban yang dipasang (error
of omission).
F. VIOLATION (pelanggaran)
Pelanggaran yang dilakukan secara sengaja, Cara kerja, prosedur,
standar ataupun aturan yang ada.

2.6 SHELL METHOD


Pada tahun 70an masyarakat sudah mulai berpikir sistem (saling terkait
antar komponennya). Terdapat teori yang menyebutkan bahwa
kecelakaan terjadi karena banyak faktor. Salah satu teorinya yaitu SHELL
yang diciptakan oleh Elwyin Edwards’s pada tahun 1972 dan

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 14 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

dikembangkan oleh Frank Hawkins pada tahun 1975. Teori ini


menyebutkan bahwa terdapat faktor utama yang menyebabkan
kecelakan. Faktor itu dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Berikut ini
merupakan komponen-komponen dari teori SHELL.

1) SOFTWARE (aturan atau prosedur tertulis)


 Kesalahan dalam mentransformasikan prosedur ,
 Buruknya penulisan manual ,
 Penyusuan checklist yang kurang baik
 Prosudur yang belum teruji

2). HARDWARE (mesin atau peralatan yang digunakan dalam bekerja)


 Peralatan yang tidak cukup
 Peralatan yang tidak sesuai dengan design
 Design yang tidak memperhitungkan faktor perawatan

3). ENVIRONMENT (lingkungan sekitar termasuk kondisi sosial-


ekonomi)
 Tempat kerja yang tidak memadai
 Kondisi cuaca yang extraim
 Suara kebisingan yang tinggi
 Pencahayaan yang kurang

4). LIVEWARE (manusia sebagai pengontrol sistem)


 Hubungan yang kurang baik dengan orang lain
 Kurangnya tenaga kerja
 Kurangnya pengawasan
 Kurangnya dukungan dari organisasi

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 15 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

3. HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA)


3.1 HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA)
Perilaku manusia adalah setiap tindakan fisik dan diamati emosi yang
terkait dengan individu, atau manusia secara keseluruhan.

Sementara ciri - ciri spesifik kepribadian dan temperamen seseorang


mungkin lebih konsisten, perilaku lainnya akan berubah sebagai salah
satu bergerak dari lahir sampai dewasa.

Perilaku itu sendiri, sebagian didorong oleh pikiran, perasaan dan


wawasan, sedangkan Perilaku sosial, pengaruh besarnya dari interaksi
sosial, budaya dan etika .

3.2 PERSEPSI
Persepsi merupakan sesuatu proses yang stimulus yang diterima oleh
panca indra kemudian di-agnosis didalam otak dan diinterprestasikan
sebagai sesuatu yang mempunyai ARTI.

Faktor yang berpengaruh terhadap persepsi yaitu: Object, Alat indera


& Susunan Syaraf serta Perhatian

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 16 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

3.3 HUKUM – HUKUM PERSEPSI


 Hukum Gambar latar belakang
Hukum gambar latar belakang yaitu antara gambar dan latar
belakang dapat berperan mengambarkan sesuatu tergantung
persepsi individu dalam melakukan atas objec tersebut.

Berbagai bentuk yang akan


terlihat pada gambar ini yang bisa
dilihat dari berbagai sudut
pandang.

 Hukum kedekatan
Hukum kedekatan adalah stimulus yang saling berdekatan satu
dengan yang lainnya cenderung dipersepsikan sebagai hal yang
sama

MERAH MERAH MERAH MERAH ----- HITAM HITAM HITAM

  
  

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 17 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

4. HUMAN PERFORMANCE AND THE SENSE


4.1. HUMAN PERFORMANCE
Error and Enjury
a. Manusia mempunyai kekuatan (strength) dan kelemahan
(weaknesses).
b. Melakukan suatu pekerjaan tanpa memperhitungkan kekuatan
manusia akan menghasilkan: kesalahan (error) & kecelakaan (injury).
c. Perkerjaan yang dilakukan harus aman dan dilakukan oleh orang yang
tepat.

4.2 THE SENSE (INDERA)


FUNGSI PANCA INDERA YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN PEKERJAAN.

4.2.1 PENGLIHATAN (MATA / VISION)


Kemampuan melihat sangat penting didalam bekerja
 Kemampuan melihat adalah persyaratan kerja.
 Penerangan yang cukup merupakan syarat pelaksanaan tugas.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 18 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

 Setiap karyawan harus mengenali kemampuan dan


keterbatasan penglihatan masing-masing.
 Penglihatan anda merupakan aset pribadi yang sangat penting
karena itu lindungi dengan baik.
 Jika penglihatan terganggu, maka: mengambil barang atau
dokumen yang salah
 Untuk tugas yang sama anda perlu waktu lebih lama, oleh
karena itu lindungi/pelihara mata anda dengan sebaik-baiknya.

Rawat Kacamata Anda:


 Kacamata memerlukan perawatan.
 Bersihkan kacamata setiap hari.
 Hindari handling yang kasar yang dapat menggores lensa.
 Goresan memperburuk penglihatan & dapat melemahkan lensa.
 Simpan kacamata ditempat yang bersih dan kering. Jika tidak
digunakan simpan didalam kotak sehingga terlindungi dari
kemungkinan jatuh atau tertimpa benda lain.
 Ganti kacamata yang sudah tergores, berbintik atau tidak
nyaman digunakan. Kacamata yang rusak mengganggu
penglihatan dan tidak memberikan perlindungan.

Mencegah Kerusakan Mata:


 Konsumsilah makanan yang mengandung vitamin-A secara
teratur.
 Saat bekerja di depan layar komputer, sebaiknya setiap 30 menit
luangkan waktu untuk beristirahat sejenak sambil mengedip-
ngedipkan mata anda untuk mengurangi kekeringan pada mata.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 19 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

 Saat sudah mengantuk, jangan paksakan mata anda untuk


beraktifitas, sebaiknya beristirahatlah sejenak.
 Lindungi mata anda dari polusi maupun sinar ultraviolet.
 Rajinlah membersihkan mata anda minimal sekali dalam
seminggu.
 Jangan sesekali membersihkan mata anda dengan kuku.
 Jangan terlalu sering menggunakan kosmetik mata yang banyak
mengandung bahan kimia.

4.2.2 SISTEM PENDENGARAN MANUSIA (TELINGA)


Pendengaran merupakan faktor penting dalam kinerja manusia.
Tanpa pendengaran yang baik maka dipastikan kinerja manusia
menjadi sangat terbatas.

FUNGSI TELINGA
 Digunakan untuk mendeteksi suara
atau bunyi dengan cara menerima
getaran gelombang melalui udara.
 Untuk menjaga keseimbangan dan sensing acceleration
manusia.

Getaran gelombang suara ditangkap oleh sel-sel rambut halus (cilia)


pada rumah siput dibagian dalam telinga. Cilia digetarkan oleh
berbagai suara.

 Suara yang terlalu keras menyebabkan sel-sel rambut tertarik


terlalu panjang dan akan putus.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 20 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

 Mendengarkan frekuensi atau nada yang sama dalam waktu


lama dapat merusakan sel-sel rambut.
 Mendengarkan suara yang terlalu bising (keras) pada waktu yang
lama juga dapat menyebabkan kelelahan

KEBISINGAN (NOISE)
Kebisingan dapat “MEMPENGARUHI” system / fungsi
pendengaran manusia baik dari Intensif kebisingan, frekuenci
kebisingan maupun lamanya waktu pemaparan kebisingan itu
sendiri,

Adapun pengaruhnya tergantung dari:


 Kerentaan individu
 Jenis kelamin
 Usia

UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN PENDENGARAN MAKA BIASAKAN UNTUK


MENGGUNAKAN EARPLUG ATAU AERMUFT SAAT DUTY DI APRON.

Tanda-tanda pendengaran berkurang


 Merasakan kebisingan atau denging di telinga.
 Merasakan kesulitan ketika mendengar orang lain berbicara.
 Kesulitan mendengar nada suara tinggi atau lembut tertentu.
 Membutuhkan volume suara yang lebih tinggi ketika menonton
TV atau mendengarkan radio – sehingga orang lain mengeluh.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 21 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

4.2.3 OTAK MANUSIA (MEMORY)


Otak berfungsi sebagai dasar untuk
mengatur pernapasan, denyut jantung,
mengatur suhu tubuh, mengatur proses
pencernaan, dan merupakan sumber
insting dasar manusia yaitu fight or flight
(lawan atau lari) saat datangnya bahaya.

FUNGSI OTAK KIRI FUNGSI OTAK KANAN


*Analisa Berfikir *Berfikir
*Logika *Intuisi
*Bahasa *Kreativitas
*Ilmu Dan Matematika *Seni Dan Musik
*Rasionalitas *Mangembil Risiko
*Objektivitas *Terburu Nafsu
*Berdasar Pada Kenyataan *Berfantasi
*Ramah Dan Jujur *Sombong Dan Pembual

MEMORY
Tiga jenis memory (daya ingat)
 Memory sensorik
 Memory jangka pendek atau memory kerja
 Memory jangka panjang

Perhatian Dan Pemilihan Pada Memory Sensorik


 Proses pertama memori adalah perhatian.
 Ada banyak informasi di lingkungan kita, daripada yang dapat
kita proses pada satu waktu.
 Anda harus membuat pilihan (sadar & tidak sadar) tentang
rangsangan yang akan anda perhatikan.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 22 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

 Teori awal adalah bahwa kita hanya bisa memperhatikan satu


hal pada satu waktu.
 Teori yang masih diyakini kebenarannya.
 Namun, kita dapat mengalihkan perhatian kita dengan cepat,
terutama jika informasi yang berasal dari berbagai "saluran"
(misalnya, pendengaran dan penglihatan).
Memori Jangka Pendek Atau Memori Kerja
 Ini adalah memori yang kita gunakan, misalnya, ketika
seseorang memberi kita nomor telepon atau memberi kita
petunjuk tentang cara bagaimana menemukan kantor di sebuah
gedung
 Memori kerja hanya berlangsung sekitar 20 detik, meskipun
Anda dapat membuat memori lebih lama dengan "mengulang"
informasi untuk diri sendiri "di kepala Anda"
 Memori kerja dapat menampung sekitar 7±2 (5 sampai 9)
"potongan" informasi. Misalnya, Anda akan mengingat nama
“Lion Air" sebagai salah satu "potongan" informasi, bukan
sebagai tujuh huruf terpisah.

Memindahkan Informasi dari Memori Jangka Pendek Kedalam


Memori Jangka Panjang
 Pada awalnya semua informasi verbal masuk ke dalam memori
jangka pendek.
 Ketika diulang-ulang, bagian dari itu masuk ke memori jangka
panjang.
 Sisanya, biasanya bagian yang tidak metarik, kembali ke memori
jangka pendek dan kemudian dilupakan.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 23 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

 Apakah informasi baru "disimpan" atau "dibuang"? tergantung,


apakah kita tertarik pada informasi bagian itu atau kemudian
mengulanginya lagi.

ARTINYA SEKALI KITA MENEMPATKAN SUATU INFORMASI KEDALAM


MEMORI JANGKA PANJANG MAKA IA AKAN TETAP TERSIMPAN
DISANA HANYA KITA SULIT MENARIKNYA KEMBALI.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 24 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

5. DIRTY DOZEN
5.1 STRESS
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kali tidak dapat dihindari adanya
STRESS. Adapun tinggi – rendahnya
tingkat stress yang dialami seseorang
akan berbeda tergantung kepada
kecerdasan untuk menerima dan
mengevaluasi situasi yang terjadi.

SUMBER POTENSI STRESS:


a. Faktor Lingkungan
b. Faktor Organisasi
c. Faktor Individu

GEJALA STRESS
 Muncuknya perasaan putus asa, tidak berharga / tidak berdaya lagi
 Berlebihan dalam menilai diri sendiri secara NEGATIVE
 Tidak menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan.
 Cenderung ingin menarik diri dari lingkungan
 Cepat marah , mengeluh dan menggerutu
 Kurang energi dan tidak produktif
 Mudah kelelahan yang tidak wajar
 Susah tidur atau tidur terus
 Punya keluhan kesehatan fisik yang tidak wajar , sakit kepala dan sakit
punggung
 Mengalami gangguan pencernakan

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 25 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

5.2 COMPLACENCY
(Perasaan nyaman disertai rasa kurang
peduli serta menganggap remeh pekerjaan)

Untuk menghindari complacency ini, seringlah melatih diri menemukan


kesalahan dalam inspeksi. Jangan lupa pula up-date “PENGETAHUAN”
dengan informasi terbaru dan jangan sesekali”MENGESAHKAN” atau
menandatangani sesuatu yang tidak anda kerjakan sendiri.

5.3 PRESSURE
(Perasan Tertekan)

Kondisi ini muncul ketika mendapat tugas yang rumit


atau beban kerja tinggi, padahal kemampuan
terbatas. Pada saat yang Sama supervisor menuntut
tugas selesai tepat waktu. Untuk menghindari
tekanan, ”KOMUNIKASIKAN” keluhananda kepada
mitra kerja dan minta bantuannya.

5.4 DESTRACTION
(Mengganggu Konsentrasi)
Saat serius bekerja, tiba-tiba ada kabar anggota keluarga mengalami
kecelakaan. Konsentrasi kerja pun terganggu.Untuk menghindari
kesalahan kerja kerja, segera akhiri aktivitas dan tandai yang belum
selesai. Ketika kembali bekerja gunakan check sheet yang detail lalu ulangi
tiga langkah kerja sebelumnya.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 26 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

5.5 NORMS
(Menjadi kebiasaan, kaku dengan intruksi kerja, membenarkan hasil
kerja yang sering dilakukan)

Untuk mengubah perilaku ini,


carilah informasi, ubah cara
kerja yang “LEBIH PRAKTIS”
tanpa mengurangi kualitas kerja

5.6 LACK OF COMMUNICATION


(Segan berinteraksi dengan orang lain, sering berdebat dan
mengasumsikan suatu persoalan)

Untuk mengubah perilaku ini, mulailah bekerja dengan membaca turn


over book. Simak dengan teliti keluhan di log book. Untuk menghilangkan
keraguan, komunikasikan dengan teman satu shift atau antar shift.

5.7 LACK OF ASSERTIVENESS


(Kurang tegas dalam pendirian, cenderung mengakomodasi pendapat
orang meski hatinya menolak)

Untuk mengubah perilaku ini hanya


dengan satu cara yakni menolak
kompromi jika anda yakin sudah sesuai
standar kerja yang benar.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 27 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

5.8 LACK OF AWARENESS


(Kurang peduli, kurang cermat dan cenderung tergesa gesa)
Untuk merubah sifat ini, berpikirlah sebelum bertindak agar tahu dampak
tindakan yang akan dilakukan. Periksalah pekerjaan apakah ada konflik
pada repair atau modifikasi. Tanyakan teman kerja apakah melihat ada
pekerjaan yang menyimpang.

5.9 LACK OF KNOWLEDGE


(Kurang pengetahuan)
Sederhana saja mengatasinya. Ikuti training, seringlah baca manual yang
current, dan banyak bertanya kepada ahlinya

5.10 LACK OF TEAMWORK


(Lebih suka bekerja sendiri)
Kecenderungan ini bisa diatasi dengan sering berinteraksi bersama teman
lain soal beragam tema

5.11 LACK OF RESOURCES


(Keterbatasan sumber daya)
Periksa item dan area yang kerusakannya mendekati ambang batas dan
order spare- part sebelum kerusakan lebih parah.

5.12 FATIQUE / FATIGUE


Dalam Psychology, Fatigue adalah keadaan mental
yang menglami penurunan motivasi, kepekaan,
menurunnya kecermatan dalam memecahkan
masalah. Dalam dunia penerbangan fatique/fatigue

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 28 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

akan menurunkan “SKILL” performance akibat


penggunaan skill yang terlalu lama dan berulang -
ulang, hal ini akan menjadi parah jika terjadi stress
fisik maupun mental ybs.

A. ACTIVE FATIQUE
Terjadi pada suatu aktivitas otot / badan, gangguan bising dan
gangguan pencahayaan, kelelahan jenis ini akan hilang dengan
istirahat yang cukup.

B. CHRONIC FATIQUE
Merupakan akumulasi dati active Fatique yang terjadi terus
menerus yang disebabkan tidak adanya pengaturab ritme
pekerjaan.

C. GEJALA CHRONIC FATIQUE


 Kelelahan akut
 Kemunduran daya ingat
 Sulit tidur , apabila tertidur sering terjaga
 Menjadi mudah terpicu marah
 Sering didera rasa bersalah
 Menolak bersosialisasi

D. PENYEBAB TIMBULNYA FATIQUE


 Kondisi phisik yaitu jenis pekerjaan yang melibatkan
konsentrasi otot atau badan / tubuh.
 Jenis pekerjaan yang menuntut konsentrasi pikiran mental.

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 29 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]
COURSE MATERIAL
HUMAN FACTOR
FOR GROUND STAFF

E. PENCEGAHAN TERHADAP FATIQUE


 Berfikir positif dan menikmati hidup dengan mengkonsumsi
maknan yang bergizi dan cukup istirahat.
 Mencari dan menemukan sendiri gejala awal keadaan yang
paling mengganggu.

6. PENUTUP

Human factors ini lebih banyak membahas Liveware, karena dapat menciptakan
kondisi buruk yang tak terhingga banyaknya, dan sulit untuk diidentifikasi
sumber masalahnya. Bahkan dapat mengakibatkan hancurnya suatu
perusahaan.

Saya, anda dan kita semua merupakan faktor yang sangat menentukan baik-
buruknya serta harmonisasi kerja di Perusahaan ini.

------- TERIMA KASIH -------

Issued/Revision : 01 / 02 Page Angkasa Training Center


Date of Issued : May 10, 2017 30 of 31 [UNCONTROLLED COPY DOCUMENT]

You might also like