Professional Documents
Culture Documents
4-8F/TG-ATC/V/2017
HUMAN FACTOR
AWARENESS
TRAINING
FOR GROUND STAFF
Lembar Pengesahan
Verifikasi, Mengetahui,
Tim Penyusun
TABLE OF CONTENTS
1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
2. HUMAN FACTOR..................................................................................................... 6
2.1 INTERACTION OF HUMAN FACTOR ..................................................................... 8
2.2 ACCIDENT , INCIDENT AND NEAR MISS ............................................................. 10
2.3 UNSAFE CONDITION AND UNSAFE BEHAVIOR ................................................ 11
2.4 SWISS CHEESE MODEL ....................................................................................... 12
2.5 HUMAN ERROR .................................................................................................. 13
2.6 SHELL METHOD .................................................................................................. 14
3. HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA) ............................................................ 16
3.1 HUMAN BEHAVIOR (PERILAKU MANUSIA) ....................................................... 16
3.2 PERSEPSI ............................................................................................................. 16
3.3 HUKUM – HUKUM PERSEPSI ............................................................................. 17
4. HUMAN PERFORMANCE AND THE SENSE .............................................................. 18
4.1. HUMAN PERFORMANCE .................................................................................... 18
4.2 THE SENSE (INDERA) .................................................................................... 18
5. DIRTY DOZEN ........................................................................................................ 25
5.1 STRESS ................................................................................................................ 25
5.2 COMPLACENCY ................................................................................................... 26
5.3 PRESSURE ........................................................................................................... 26
5.4 DESTRACTION ..................................................................................................... 26
5.6 LACK OF COMMUNICATION .............................................................................. 27
5.7 LACK OF ASSERTIVENESS ................................................................................... 27
5.8 LACK OF AWARENESS ........................................................................................ 28
5.9 LACK OF KNOWLEDGE ........................................................................................ 28
5.10 LACK OF TEAMWORK ......................................................................................... 28
5.11 LACK OF RESOURCES .......................................................................................... 28
5.12 FATIQUE / FATIGUE ............................................................................................ 28
6. PENUTUP .............................................................................................................. 30
1. PENDAHULUAN
“Learn how to improve safety effectiveness in our ground operations with
these recommendations for reducing human error”
TUJUAN PELATIHAN
Memberi pembekalan Tentang human factor dibidang pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya mulai dari – pre-flight - in flight dan post
flight yang berkontribusi dalam aspek keselamatan penerbangan
Meningkatkan kepekaan dan tanggap terhadap situasi dan kondisi dalam
kehidupan sehari-hari di ruang lingkup pekerjaan
Meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan SOP
Dalam penerapan safety culture di tempat kerja.
Aktif mencegah atau mengurangi terjadinya error untuk mengurangi
atau mencegah terjadinya incident dan accident.
Peraturan adalah ketentuan tertulis yang harus diikuti dan mempunyai kekuatan
hukum yang tetap sehingga setiap pelanggaran Akan dikenakan sanksi.
2. HUMAN FACTOR
Faktor Manusia (Human Factors)
Faktor manusia juga didefinisikan sebagai aplikasi ilmiah mengenai kapasitas
dan batasan yang dimiliki manusia dalam perancangan sistem atau produk atau
lingkungan dan sebagainya agar aman, efektif, efisien, produktif dan mudah
digunakan.
KELEMAHAN MANUSIA:
Sering kali berbuat salah pada suatu hal yang
dialami dalam kehidupan.
Secara prinsip kesalahan manusia adalah sesuatu
yang tidak diinginkan, namum hal tersebut sering
terjadi dimana-mana.
KELEBIHAN MANUSIA:
Dia bisa belajar dari KESALAHANNYA.
Ergonomi berasal dari kata ergon (kerja) dan nomos (aturan / prinsip / kaidah /
hukum), sehingga jelas ergonomi merupakan suatu ilmu, sedangkan Human
Factors jika diartikan secara etimologi berarti faktor manusia atau mungkin lebih
rincinya faktor-faktor yang ada dalam individu atau manusia sehingga bukan
merupakan sebuah ilmu, namun lebih merujuk ke sebuah konsep atau variabel.
I. FAKTOR ORGANISASI
Where are they working (dimana mereka bekerja berhubungan
dengan SOP)
Strategy
Culture (Budaya Perusahaan)
Leadership (Pola Kepimpinan)
Resources (Ketercukupan tenaga kerja dan peralatan pendukung)
Work Patterns (Jadwal Kerja)
Communication (Model komunikasi yang di jalankan)
III. INDIVIDUAL
Who is doing it (berkaitan langsung dengan yang bersangkutan)
Risk
Perception
Competence
Skill
Personality
Attitude
A. ACCIDENT
B. INCIDENT
non materi baik yang menimpa diri manusia, benda benda fisik
C. NEAR MISS
B. UNSAFE BEHAVIOR
Adalah pengaruh terhadap kemungkinan terjadi kecelakaan yang
disebabkan oleh prilaku Manusia itu sendiri karena:
Merasa sudah ahli dalam bidang pekerjaannya dan belum
pernah menglami kecelakaan kerja.
Ketidak pedulian para atasan terhadap safety dan kurangnya
pengawasan kepada bawahannya.
Kurangnya komitmen terhadap keselamatan, hasil reset yang
dilakukan beberapa ahli mendapatkan gambaran tentang
kondisi tersebut diatas (UNSAFE CONDITION dan UNSAFE
BIHAVIOR).
Note:
Gambar diatas merupakan analisa pola kecelakaan driver atas
pengaruh beberapa factor unsafe comdiation and unsafe behavior.
B. ACTIVE ERROR
Kesalahan yang apabila terjadi akan menimbulkan akibat yang
langsung dapat dilihat atau dirasakan.
C. MISTAKE
Kesalahan karena perencanaan yang dilakukan tidak tepat atau
tidak sempurna
D. SLIPS (tergelincir/meleset)
Kesalahan terjadi karena kita menyimpang dari perencanaan
semula. Seorang mekanik tau Cara memasang ban, tapi dia
mengencangkan Mur terlalu kuat sehingga bautnya patah (error of
comission).
E. LAPSES Kesalahan didalam mengingat informasi tentang tugas.
Biasanya disebabkab oleh adanya pengalihan perhatian
(distraction). Seorang mekanik yang sedang memasang ban, Mur
sudah dipasang. Menurunkan dan memindahkan dongkrak.
Kemudian lupa mengencangkan Mur pada ban yang dipasang (error
of omission).
F. VIOLATION (pelanggaran)
Pelanggaran yang dilakukan secara sengaja, Cara kerja, prosedur,
standar ataupun aturan yang ada.
3.2 PERSEPSI
Persepsi merupakan sesuatu proses yang stimulus yang diterima oleh
panca indra kemudian di-agnosis didalam otak dan diinterprestasikan
sebagai sesuatu yang mempunyai ARTI.
Hukum kedekatan
Hukum kedekatan adalah stimulus yang saling berdekatan satu
dengan yang lainnya cenderung dipersepsikan sebagai hal yang
sama
FUNGSI TELINGA
Digunakan untuk mendeteksi suara
atau bunyi dengan cara menerima
getaran gelombang melalui udara.
Untuk menjaga keseimbangan dan sensing acceleration
manusia.
KEBISINGAN (NOISE)
Kebisingan dapat “MEMPENGARUHI” system / fungsi
pendengaran manusia baik dari Intensif kebisingan, frekuenci
kebisingan maupun lamanya waktu pemaparan kebisingan itu
sendiri,
MEMORY
Tiga jenis memory (daya ingat)
Memory sensorik
Memory jangka pendek atau memory kerja
Memory jangka panjang
5. DIRTY DOZEN
5.1 STRESS
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kali tidak dapat dihindari adanya
STRESS. Adapun tinggi – rendahnya
tingkat stress yang dialami seseorang
akan berbeda tergantung kepada
kecerdasan untuk menerima dan
mengevaluasi situasi yang terjadi.
GEJALA STRESS
Muncuknya perasaan putus asa, tidak berharga / tidak berdaya lagi
Berlebihan dalam menilai diri sendiri secara NEGATIVE
Tidak menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Cenderung ingin menarik diri dari lingkungan
Cepat marah , mengeluh dan menggerutu
Kurang energi dan tidak produktif
Mudah kelelahan yang tidak wajar
Susah tidur atau tidur terus
Punya keluhan kesehatan fisik yang tidak wajar , sakit kepala dan sakit
punggung
Mengalami gangguan pencernakan
5.2 COMPLACENCY
(Perasaan nyaman disertai rasa kurang
peduli serta menganggap remeh pekerjaan)
5.3 PRESSURE
(Perasan Tertekan)
5.4 DESTRACTION
(Mengganggu Konsentrasi)
Saat serius bekerja, tiba-tiba ada kabar anggota keluarga mengalami
kecelakaan. Konsentrasi kerja pun terganggu.Untuk menghindari
kesalahan kerja kerja, segera akhiri aktivitas dan tandai yang belum
selesai. Ketika kembali bekerja gunakan check sheet yang detail lalu ulangi
tiga langkah kerja sebelumnya.
5.5 NORMS
(Menjadi kebiasaan, kaku dengan intruksi kerja, membenarkan hasil
kerja yang sering dilakukan)
A. ACTIVE FATIQUE
Terjadi pada suatu aktivitas otot / badan, gangguan bising dan
gangguan pencahayaan, kelelahan jenis ini akan hilang dengan
istirahat yang cukup.
B. CHRONIC FATIQUE
Merupakan akumulasi dati active Fatique yang terjadi terus
menerus yang disebabkan tidak adanya pengaturab ritme
pekerjaan.
6. PENUTUP
Human factors ini lebih banyak membahas Liveware, karena dapat menciptakan
kondisi buruk yang tak terhingga banyaknya, dan sulit untuk diidentifikasi
sumber masalahnya. Bahkan dapat mengakibatkan hancurnya suatu
perusahaan.
Saya, anda dan kita semua merupakan faktor yang sangat menentukan baik-
buruknya serta harmonisasi kerja di Perusahaan ini.