Professional Documents
Culture Documents
ID Karakterisasi Karet Siklo Berbasis Latek PDF
ID Karakterisasi Karet Siklo Berbasis Latek PDF
To develope the use of cyclo rubber based on natural rubber latex, the
research of cyclo rubber charachterization has been carried out, directed to
fresh natural rubber latex and natural rubber latex with low molecular
weight. The research was conducted in two steps. Firstly, the degradation of
natural rubber latex using a combination of H2O2 and NaNO2 as degradation
agents to produce natural rubber latex with low molecular weight was
studied. Secondly, the characteristics, both cyclo rubber produced by
cyclisation of natural rubber latex and of natural rubber latex with low
molecular weight were studied. The research result showed that the natural
rubber latex with low molecular weight was produced by degradation of
natural rubber latex using 1 phr H2O2 and 3 phr NaNO2 as the degradation
agents at 70OC for eight hours' reaction time. The cyclo rubber produced by
cyclisation natural rubber latex with low molecular weight natural rubber
latex indicated good adhesion characteristic on rubber to metal and metal to
metal substrate.
Ringkasan
Kata kunci : Lateks karet alam, lateks karet alam berbobot molekul
rendah, degradasi karet alam, karet siklo
1)
Departemen Kimia, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
35
Cifriadi, Budianto, Alfa
36
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
teknik degradasi secara kimia alam (berat asam sulfat pekat : berat
melalui oksidasi lateks karet alam karet alam = 2,3 : 1). Kondisi reaksi
yang dipicu dengan energi panas dipertahankan pada kisaran
(thermo-oxidation), dengan prosedur temperatur 100±3oC dan waktu
sebagai berikut : lateks pekat reaksi selama 2,5 jam. Untuk karet
sebanyak 400 gram dimasukkan ke siklo kontrol digunakan bahan baku
dalam gelas kimia 1 L, lalu di- dari lateks pekat.
tambahkan emal dengan dosis 1
bsk, asam askorbat 3 bsk, serta H2O2
dan NaNO2 dengan dosis divariasi- Pembuatan Kompon Karet dan
kan (sesuai formula pada Tabel 1). Perekat
Sampel dalam gelas kimia tersebut
kemudian diletakkan di dalam water Karet alam, karet siklo, dan
bath dengan temperatur sistem bahan kimia karet dicampurkan di
dipertahankan sebesar 70OC sambil dalam mesin giling dua rol terbuka
diaduk dengan agitator dengan untuk membuat kompon karet.
putaran sebesar 200 rpm. Degradasi Formulasi bahan sesuai dengan
lateks karet alam dilakukan dengan Tabel 2. Perekat dibuat dengan cara
variasi waktu reaksi selama 2, 4, 6, melarutkan kompon karet dengan
dan 8 jam. pelarut toluen teknis. Dalam
percobaan ini, untuk melarutkan
kompon karet digunakan per-
Pembuatan Karet Siklo bandingan berat antara kompon
karet dengan toluen sebesar 1 (satu)
Sebanyak 400 gram lateks bagian berbanding 4 (empat) bagian.
hasil degradasi molekul yang
memiliki bobot molekul karet
terendah ditambahkan surfaktan Karakterisasi dan Pengujian
emulgen dengan dosis 2 bsk. Bahan
Kemudian ditambahkan asam sulfat
pekat sedikit demi sedikit sambil Pengujian viskositas instrinsik
dilakukan pengadukan. Asam sulfat ([h]) karet alam hasil degradasi
yang ditambahkan ke dalam lateks ditentukan secara viskometri. Ber-
disesuaikan dengan berat karet dasarkan hasil pengujian viskositas
37
Cifriadi, Budianto, Alfa
38
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
39
Cifriadi, Budianto, Alfa
40
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
Viskositas intrinsik
Intrinsic viscosity
41
Cifriadi, Budianto, Alfa
42
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
43
Cifriadi, Budianto, Alfa
(c)
% Transmittance
% transmisi
(b)
(a)
44
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
gelombang 1700 - 1710 cm-1 yang dari siklisasi lateks karet alam
menunjukkan adanya gugus asam berbobot molekul rendah memiliki
karboksilat dan diperkuat muncul- suhu transisi (Tg) yang lebih kecil
nya puncak spektra pada bilangan daripada suhu transisi (Tg) karet
gelombang 3400 - 3500 cm-1, sedang- siklo dari siklisasi lateks karet alam.
kan untuk sampel karet siklo dari Suhu transisi (Tg) karet siklo dari
hasil degradasi karet alam muncul siklisasi lateks karet alam dan lateks
puncak spektra yang melebar pada karet alam berbobot molekul rendah
daerah bilangan gelombang 3400 - berturut-turut sebesar 88,07oC dan
3500 cm-1 menunjukkan gugus 72,22oC. Suhu transisi (Tg) karet
hidroksil (-OH). Gugus-gugus siklo dari siklisasi lateks alam
fungsional tersebut diperkirakan berbobot molekul rendah lebih kecil
dari reaksi oksidasi sebagai reaksi daripada suhu transisi (Tg) karet
samping dalam siklisasi lateks karet siklo dari siklisasi lateks karet alam.
alam. Ini disebabkan interaksi antar
partikelnya lebih lemah karena
rantai molekul karet siklo dari
Sifat Termal Karet Siklo siklisasi lateks karet alam berbobot
molekul rendah lebih pendek.
Pada umumnya polimer
bersifat semikristalin yaitu sebagian
rantai polimer bersifat kristalin dan Kuat Rekatan
sebagian bersifat amorf. Analisis
sifat termal karet siklo dengan DSC Aplikasi karet siklo yang
dapat digunakan untuk mengetahui dibuat dari siklisasi lateks karet
struktur rantai polimernya apakah alam selama ini masih belum
bersifat kristalin atau amorf melalui optimal, tetapi berdasarkan karak-
pengamatan suhu transisi (Tm dan teristik secara umum karet siklo
Tg). Dalam penelitian ini dimaksud- memiliki daya lekat yang baik
kan untuk mengetahui perbedaan sehingga karet siklo yang dihasilkan
suhu transisi tersebut antara karet dalam penelitian ini diuji-cobakan
siklo yang dibuat dari siklisasi lateks sebagai perekat. Perekat merupakan
karet alam dengan karet siklo yang suatu bahan yang mampu menyam-
dibuat dari siklisasi lateks karet bungkan atau menyatukan kedua
alam berbobot molekul rendah.
Tabel 4. Suhu transisi gelas (Tg)
Hasil analisis sifat termal karet siklo
dengan DSC karet siklo dapat dilihat Table 4. Glass transition temperature
pada Tabel 4. Berdasarkan hasil (Tg) of cyclo rubber
pengujian sifat termal, karet siklo
hanya memiliki suhu transisi (Tg) Suhu transisi
sehingga karet siklo secara Bahan gelas (Tg)
keseluruhan memiliki rantai polimer No polimer Glass transition
bersifat amorf. Transisi (Tg) adalah Polymer temperature (Tg)
suhu pada saat polimer terjadi (OC)
perubahan dari keadaan gelas
1. Karet siklo (A) 88,07
menjadi karet. Semakin tinggi Tg Cyclo rubber
menunjukkan polimer yang semakin 2. Karet siklo (B) 72,22
getas. Karet siklo yang dihasilkan Cyclo rubber
45
Cifriadi, Budianto, Alfa
46
Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah
47
Cifriadi, Budianto, Alfa
48