Professional Documents
Culture Documents
Jurnal 3 Bru PDF
Jurnal 3 Bru PDF
Email: abdul.wakhid2010@gmail.com
Abstract
Application of social skills training therapy to client with social isolation and low self esteem disturbance
with Interpersonal relationship Peplau Model Approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor. Social skills
training was designed to improve communication and social skills for someone was experienced difficulties in
their interaction skills include giving reinforcement, complain because they do not agree, reject the request of
other, exchange experience, demanding personal rights, give advice to others, problem solving and working with
people, sharing experience, ask for privacy (Michelson, 1985). Objective this final assignment was to found
describing result of Application of social skills training therapy management on Social isolation and low self
esteem client with interpersonal relationship Peplau Model approach in RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor.
Application of social skills therapy was done to 18 clients since 10 September-9 November 2012. Finding was
revealed social skills training exactly effective may used for client with social isolation and low self esteem,
where all of clients who have done social skills therapy. Base on this finding, recommended social skills training
become to specialist standard therapy in psychiatric nursing and may used for social isolation and low self
esteem clients.
Key word : social skills training, social isolation, low self esteem, Peplau interpersonal model
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 35
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
Tindakan keperawatan yang dapat untuk membantu menyelesaikan
dilakukan kepada klien isolasi sosial dan perasalahan yang dihadapi oleh klien dan
harga diri rendah adalah terapi generalis diakhiri dengan tahap resolusi dimana
dan terapi spesialis (terapi klien diupayakan untuk tidak tergantung
psikososial/psikoterapi) yang ditujukan kepada perawat karena telah dilakukan
kepada klien sebagai individu, kelompok latihan mengatasi masalah oleh perawat.
klien, dan keluarga klien, serta komunitas
disekitar klien (Carson, 2000; Chen, et, al., Metode
2006; Eiken, 2012). Tindakan keperawatan
spesialis diberikan kepada pasien yang Karya ilmiah akhir ini merupakan analisis
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan terhadap penerapan manajemen terapi
bersosialisasi adalah latihan ketrampilan latihan ketrampilan sosial pada klien
sosial (Cacioppo, et, al, 2002). Terapi ini isolasi sosial dan harga diri rendah dengan
merupakan metode yang didasarkan pendekatan model teori hubungan
prinsip-prinsip sosial dan menggunakan interpersonal Peplau yang dilaksanakan
teknik perilaku bermain peran, praktek dan terhadap klien yang mengalami isolasi
umpan balik guna meningkatkan sosial dan harga diri rendah di Ruang
kemampuan seseorang dalam Antareja Rumah Sakit dr Marzoeki Mahdi
menyelesaikan masalah (Kneisl, 2004 & Bogor sejak tanggal 10 September hingga
Varcarolis, 2006). 9 November 2012 dengan jumlah klien
yang mengalami isolasi sosial sebanyak 18
Karya tulis ilmiah ini menggabungkan klien.
tindakan keperawatan dengan salah satu
teori model keperawatan yang sesuai
dengan kondisi klien isolasi sosial yaitu
teori keperawatan Hildegard Peplau’s.
Teori Peplau sangat tepat diaplikasikan
pada klien yang mengalami isolasi sosial
dan harga diri rendah karena menjelaskan
proses hubungan antara perawat dan klien
dimulai dari tahap orientasi dimana
perawat merupakan orang asing yang baru
dikenal oleh klien, selanjutnya masuk
kedalam tahap identifikasi dan eksploitasi
dimana terjadi proses hubungan terapeutik
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 37
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
Tabel 3
Distribusi Faktor Presipitasi Pada Klien dengan
masalah Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah di
Ruang Antareja Rumah Sakit Marzoeki Mahdi
Bogor 2012 (n=18)
Tabel 4
Distribusi Penilaian Stresor terhadap masalah
Isolasi Sosial dan Harga Diri Rendah di Ruang
Faktor Presipitasi Jumlah %
Antareja Rumah Sakit Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
Biologis
2012 (n=18)
Putus obat 6 33,3
Psikologis
Isolasi Sosial Harga diri rendah
1. Keinginan tidak terpenuhi 14 77,8
Penilaian Min Min-
2. Gagal membina hubungan 9 50,0 Terhadap - maks
dengan lawan jenis n Mean SD Mean SD
Stresor mak
3. Gagal bekerja 12 66,7 s
4. Merasa tak berguna 12 66,7 Respon 18 27,50 7,548 16- 16,06 4,7 7-23
Sosial Kultural Kognitif 39 9
1. Ekonomi 11 61,1 Respon Afektif 18 15,89 5,368 8-27 13,61 3,5 8-23
2. Masalah pekerjaan 12 66,7 6
3. Konflik keluarga 11 61,1 Respon 18 14,94 2,711 9-19 17,61 5,2 10-27
Asal stresor Perilaku 4
Respon Sosial 18 19,61 3,109 13- 13,44 4,1 8-20
1. Internal 18 100,0
24 6
2. Eksternal 14 77,8 Respon 18 15,17 3,536 9-21 7,94 1,3 6-10
Waktu stresor Fisiologis 0
1. < 6 bulan 6 33,3 Jumlah 18 93,11 16,97 69- 60,92 15,57 46-99
2. > 6 bulan 12 66,7 130
Jumlah stresor
1. >1 stresor 18 100,0 Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan
bahwa rata-rata penilaian terhadap stressor
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan
pada 18 klien isolasi sosial pada respon
bahwa pada faktor presipitasi aspek
kognitif 27,50, respon afektif sebesar
biologis yaitu putus obat sebanyak 6 klien
15,89, respon perilaku sebesar 14,94,
(33,3%), dan secara psikologis 77,8% klien
respon sosial sebesar 19,61, respon
memiliki keinginan yang tidak terpenuhi,
fisiologis sebesar 15,17 dan secara
pada faktor sosial budaya didapatkan
keseluruhan respon klien harga diri rendah
masalah pekerjaan sebanyak 66,7%, asal
sebesar 93,11. Sedangkan penilaian stresor
stresor seluruhnya berasal dari internal
pada masalah harga diri rendah didapatkan
tetapi ada juga stresor ekstrenal yang
gambaran rata-rata respon kognitif klien
menyertainya yang didapatkan pada 14
sebelum diberikan terapi latihan
klien (77,8%). Waktu stresor paling
ketrampilan sosial sebesar 16,06, respon
banyak pada waktu >6 bulan sebanyak 12
afektif sebesar 13,61, respon perilaku
klien (66,7%) dan jumlah stresor
sebesar 17,61, respon sosial sebesar 13,44,
seluruhnya lebih dari 1 stresor.
respon fisik sebesar 7,94 dan secara
komposit didapatkan respon klien harga
diri rendah sebesar 60,92.
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 39
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
ini individu mulai mempertahankan dibandingkan wanita dan wanita
hubungan saling ketergantungan, tampaknya memiliki fungsi sosial
memilih pekerjaan, memilih karir, yang lebih baik daripada laki-laki.
melangsungkan perkawinan. Didukung pula oleh pendapat
Sinaga (2007), yang menyatakan
Individu dalam kehidupannya prevalensi Skizofrenia berdasarkan
memiliki tugas-tugas jenis kelamin, ras dan budaya
perkembangan sesuai tingkat adalah sama. Dimana wanita
usianya. Tugas perkembangan yang cenderung mengalami gejala yang
tidak dapat diselesaikan dengan lebih ringan, lebih sedikit rawat
baik dapat menjadi stresor untuk inap dan fungsi sosial yang lebih
perkembangan berikutnya dan jika baik di komunitas dibandingkan
stresor tersebut menumpuk sangat dengan laki-laki. Laki-laki lebih
berisiko mengalami gangguan jiwa. banyak mengalami harga diri
Kondisi tersebut akan rendah dan isolasi sosial karena
menyebabkan individu merasa disebabkan tuntutan terhadap
rendah diri dan apabila berlangsung tanggung jawab atau peran yang
lama akan menjadi harga diri harus dipenuhi seorang laki-laki
rendah kronis. didalam keluarga lebih tinggi
dibanding perempuan, sehingga
b. Jenis Kelamin stresor yang dialami juga lebih
Jenis kelamin merupakan bagian banyak.
dari aspek sosial budaya faktor
predisposisi dan presipitasi c. Pendidikan
terjadinya gangguan jiwa. Seluruh Klien yang dirawat dengan masalah
klien adalah laki-laki karena di isolasi sosial dan harga diri rendah
ruangan Antareja merupakan ruang sebagian besar memiliki latar
perawatan klien laki-laki. Terlepat belakang pendidikan sekolah
dari kondisi tersebut, Kaplan, menengah (SMP-SMA), yaitu 11
Sadock, dan Grebb (1999); klien (61,1%). Hal ini
Davison dan Neale (2001), dalam menunjukkan bahwa klien
Fausiah dan Widury, (2005) dalam mempunyai latar belakang
penelitiannya yang menunjukkan pendidikan yang cukup memenuhi
bahwa laki-laki lebih mungkin syarat dalam menerima informasi
memunculkan gejala negatif baru. Klien sebagian besar mampu
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 41
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
terjadinya gangguan jiwa. Faktor sudah menikah yaitu sebanyak 12
status sosioekonomi yang rendah klien (66,7%). Hal ini didukung
lebih banyak mengalami gangguan dengan pendapat Hawari (2001)
jiwa dibanding pada tingkat dan Kintono (2010) yang
sosioekonomi tinggi. Pendapat menyatakan bahwa berbagai
tersebut juga didukung oleh masalah perkawinan dapat menjadi
Townsend (2009) yang menyatakan sumber stress bagi seseorang dan
bahwa salah satu faktor sosial yang merupakan salah satu penyebab
menyebabkan tingginya angka umum gangguan jiwa. Masalah
gangguan jiwa termasuk umum yang sering terjadi selama
skizofrenia adalah tingkat sosial menjalani perkawinan adalah
ekonomi rendah. pertengkaran, ketidaksetiaan,
kematian salah satu pasangan, dan
Penjelasan tersebut menjelaskan perceraian yang jika tidak dapat
bahwa seseorang yang berada diatasi dapat menjadi sumber stres
dalam sosial ekonomi rendah dan yang menyebabkan masalah
tidak memiliki pekerjaan lebih kejiwaan. Cara seseorang
berisiko untuk mengalami berbagai mengatasi permasalah yang muncul
masalah terutama kurangnya rasa merupakan mekanisme koping
percaya diri dalam menjalankan dalam menjalankan 5 (lima) fungsi
aktivitas hidup sehari-hari. Terapi dalam sebuah keluarga, yaitu
latihan ketrampilan sosial sangat fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan
tepat dilakukan terhadap individu penempatan sosial, fungsi
yang mengalami masalah kurang reproduksi, fungsi ekonomi, serta
percaya diri sehingga klien memberikan pelayanan kesehatan
memiliki pengetahuan bagaimana bagi seluruh anggota keluarga
cara membina hubungan dengan (Friedman, 1998). Beberapa fungsi
orang lain, cara melakukan kerja keluarga tersebut merupakan
sama dengan orang lain yang dapat stresor bagi setiap orang yang
dijadikan sebagai mekanisme sudah melangsungkan pernikahan
koping konstruktif. sehingga apabila salah satu atau
beberapa fungsi tersebut tidak
e. Status Perkawinan terpenuhi dapat menyebabkan
Klien isolasi sosial dan harga diri terjadinya harga diri rendah. Harga
rendah yang dirawat sebagian besar diri rendah yang dialami seseorang
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 43
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
Pemberian terapi latihan Klien dengan gangguan jiwa berat
ketrampilan sosial dapat membantu yang memiliki status ekonomi
klien mengembangkan mekanisme rendah sering mendapatkan stigma
koping dalam memecahkan dari lingkungan sosialnya sehingga
masalah terkait masa lalu yang akan membuat mereka lebih
tidak menyenangkan. Klien dilatih memilih tidak terlibat dalam
untuk mengidentifikasi kemampuan kegiatan sosial sehingga terkesan
yang masih dapat digunakan yang menutup diri.
dapat meningkatkan harga dirinya
sehingga tidak akan mengalami Terapi latihan ketrampilan sosial
hambatan dalam berhubungan akan melatih klien dalam
sosial. meningkatkan hubungan dengan
orang lain dengan cara memberikan
c. Aspek Sosial Budaya pengetahuan serta kemampuan
Faktor predisposisi selanjutnya bagaimaa menjalani hubungan
adalah aspek sosial budaya, dimana dengan orang lain yang akan
pada klien kelolaan didapatkan meningkatkan kemampuan untuk
aspek sosial budaya sebagian besar mencapai harga diri yang positif.
adalah pendidikan menengah dan
sosial ekonomi rendah masing- 3. Faktor Presipitasi
masing sebanyak 11 klien (61,1%). Hasil pengkajian terhadap 18 klien
Menurut Townsend (2009) status yang mengalami isolasi sosial dan
sosioekonomi yang rendah lebih harga diri rendah kronis diperoleh
rentan mengalami gangguan jiwa bahwa 6 klien (33,3%) mengalami
dibanding pada tingkat putus obat. Rata-rata klien
sosioekonomi tinggi. Kemiskinan menyampaikan bahwa mereka merasa
yang dialami oleh seseorang bosan dan merasa sudah sembuh
menjadikan terjadinya keterbatasan sehingga tidak perlu lagi minum obat,
dalam pemenuhan kebutuhan disamping itu klien juga
pokok seperti nutrisi, pemenuhan menyampaikan bahwa jika minum obat
kesehatan, kurangnya perhatian terus menerus menjadikan klien tidak
terhadap pemecahan masalah yang bisa bekerja seperti biasa karena mudah
dapat menimbulkan munculnya ngantuk dan lemas.
stres.
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 45
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
dengan menggunakan teknik perilaku hubungan sosial. Adanya latihan
bermain peran, praktik dan umpan ketrampilan sosial terbukti dapat
balik untuk meningkatkan kemampuan membantu meningkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah (Kneisl, 2004). sosial klien yang dapat dilihat pada
Proses pembelajaran sosial mengacu respon kognitif, sektif, psikomotor,
kepada kekuatan berpikir tentang sosial dan fisik. Pada klien harga diri
bagaimana belajar memberikan pujian rendah juga didapatkan penurunan
dan hukuman, termasuk beberapa respon kognitif, afektif, perilaku, sosial
pujian dan model yang akan diberikan. dan fisik. Hal ini diakibatkan karena
Pembelajaran sosial meliputi motivasi, sebelum diberikan terapi, klien merasa
emosi, pikiran, penguatan sosial, malu, minder dan tidak percaya diri
penguatan diri. Penguatan sosial bisa untuk membina hubungan sosial
berbentuk perhatian, rekomendasi, dengan lingkunganya. Setelah
perhatian dan lainnya yang dapat diberikan terapi, didapatkan pengaruh
membuat individu terus berperilaku ke yang signifikan terhadap kemampuan
arah yang lebih baik. sosial klien.
Penerapan Terapi Latihan Ketrampilan Sosial Pada Klien Isolasi Sosial Dan Harga Diri Rendah Dengan 47
Pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau Di RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor
Abdul Wakhid, Achir Yani S. Hamid, Novy Helena CD
dan melakukan latihan berbicara untuk
Chen, K, & walk. (2006). Social Skills Training
menghadapi situasi yang sulit. Intervension for Student with
Emotional/Behavioral Disorder: A Literature
3. Latihan ketrampilan sosial dapat Review from American Perspective.
www.ccbd.net/dokuments/bb/BB.15(3)%socia
menurunkan tanda dan gejala pada l % 20 skills pdf. Desember 12, 2012.
klien yang mengalami isolasi sosial dan
Kneisl, C.R., Wilson, S.K., and Trigoboff, E.
harga diri rendah. Rata-rata respon (2004). Psychiatric mental health nursing.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
secara keseluruhan pada masalah
Kopelowitz, dkk (2002), Psycosocial treatment for
isolasi sosial sebelum diberikan terapi schizofrenia, NewYork, Oxford University
latihan ketrampilan sosial sebesar Michelson, L., Sugai, P.D & Wood, R.P.(1985).
93,11 dan sesudah diberikan terapi Social skills assesment, New York: Plenum
press.
latihan ketrampilan sosial sebesar
Riskesdas, (2007), Riset Kesehatan Dasar, Badan
60,56. Dan rata-rata respon secara Penelitian Kesehatan Nasional, Jakarta.
keseluruhan pada masalah harga diri Sadock, B.J., & Sadock, V.A. (2007). Kaplan and
Sadock’s Synopsis of Psychiatry Behavioral
rendah sebelum diberikan latihan Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed.
ketrampilan sosial sebesar 60,92 dan Lippincott Williams & Wilkins
sesudah diberikan terapi latihan Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and
Practice of Psychiatric Nursing, 8th ed.
ketrampilan sosial sebesar 40,17. Missouri: Mosby, Inc.
4. Pendekatan model hubungan Townsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health
Nursing Concepts of Care in Evidence-Based
interpersonal Peplau dirasakan tepat Practice. 6th ed. Philadelphia: F.A. Davis
diterapkan pada klien dengan masalah Company
isolasi sosial dan harga diri rendah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
karena tahapan-tahapan pemberian
Varcarolis, E.M.,. (2010). Foundations of
asuhan keperawatan dalam model Psychiatric Mental Health Nursing a Clinical
Approach. Missouri: Saunders Elsevier
hubungan interpersonal Peplau yang
terdiri dari tahap orientasi, identifikasi, Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric-Mental Health
Nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott
eksploitasi dan resolusi dapat Williams & Wilkins
diterapkan sesuai dengan karakteristik WHO. (2006). The world health report: 2006:
mental health: new Understanding, new hope.
klien. www.who.int/whr/2001/en/ diperoleh tanggal
20 Februari 2011.
Daftar pustaka WHO. (2009). Improving health systems and
services for mental health (Mental health
Cacioppo, J. T., Hawkley, L. C., Crawford, L. E., policy and service guidance package). Geneva
Ernst, J. M., Burleson, M. H., Kowalewski, R. 27, Switzerland: WHO Press.
B., . . . Berntson, G. G. (2002). Loneliness and
Health: Potential Mechanisms. Psychosomatic
Medicine, 64, 407–417.