You are on page 1of 11

ISSN : 1693-9883

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.3, Agustus 2005, 134 - 144

PENGOBATAN SENDIRI SAKIT KEPALA,


DEMAM, BATUK DAN PILEK PADA
MASYARAKAT DI DESA CIWALEN,
KECAMATAN WARUNGKONDANG,
KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT
Sudibyo Supardi dan Mulyono Notosiswoyo
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI

ABSTRACT
The self-medication is an effort conducted by the community to cure theirselves
using medicine, traditional medicine or others without health proffesional advice.
The aims of this study are to know healthy – illness concept, to know local language,
symptoms, cause, prevention and curation of headache, fever, cough and common
cold, and the self- medication practice on the village community.
This study using qualitative design and data was collected by depth interview-
ing from 12 key informans at Ciwalen village, Warungkondang sub-district, Cianjur
district, West Java, in 1998. Key informans are the chief of RT, the chief of RW, the
teachers of elementary school, the health cadres, and the housewives. Data were ana-
lyzed using triangulation methode and confirmating the interview result to the key
informans.
The conclussion of this study are
The healthy-illness concept does not only physical aspect, but also social culture
aspect. The light illness - heavy illness concept depends on the physical condi-
tion of patient, the daily activity and the medication.
The community use generally local language nyeri sirah for the headache, muriang
for the fever, gohgoy for the cought and salesma for the common cold. The cause
of illness is commonly their physical environment, include bacteria for the cought.
The prevention of illness is generally conducted by avoiding its cause. The self-
medication practice generally use the medicine that were bought from the retail
at their village, some of them use the traditional medicine.
Reason of self-medication practice are light illness, inexpensive, time eficiency,
and as a first aid before going to the health proffesional or health center. The self-
medication practice is improperly done, because the community mostly bought a
small amount of medicine, so that the brochure of the medicine can not be read.
Key word: behavior, medicine, self-medication practice.

Corresponding author : E-mail : ssupardi@litbangdepkes.go.id

134 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


I. PENDAHULUAN Young (1980) adalah pengetahuan
Pengertian sakit berkaitan dengan tentang sakit dan pengobatannya, ke-
gangguan psikososial yang dirasakan yakinan terhadap obat/ pengobatan,
seseorang, sedangkan penyakit keparahan sakit, dan keterjangkauan
berkaitan dengan gangguan yang biaya, dan jarak ke sumber pengo-
terjadi pada organ tubuh berdasarkan batan. Dari empat kriteria tersebut,
diagnosis profesi kesehatan. Sakit (ill- keparahan sakit merupakan faktor
ness) merupakan keluhan yang belum yang dominan.
tentu karena penyakit (disease), tetapi Proses pengambilan keputusan
selalu mempunyai relevansi psi- untuk memilih sumber pengobatan
kososial. (Rosenstock, 1974). Perilaku dimulai dengan menerima informasi,
sakit adalah setiap kegiatan yang memproses berbagai kemungkinan
dilakukan orang sakit untuk men- dan dampaknya, kemudian mengam-
jelaskan keadaan kesehatannya dan bil keputusan dari berbagai alternatif
mendapatkan pengobatan yang sesuai yang ada. Interpretasi seseorang
(Kasl, 1966). terhadap sakit dapat berbeda se-
Studi mengenai pengambilan hingga mempengaruhi keputusan
keputusan untuk pencarian pengo- yang diambil. Misalnya, lesu ketika
batan sakit umumnya menyangkut bangun tidur dapat diinterpretasikan
tiga pertanyaan pokok, yaitu sumber kelelahan oleh orang yang usai be-
pengobatan apa yang menurut ang- kerja keras, atau gejala flu pada cuaca
gota masyarakat mampu mengobati mendung, atau sakit bertambah parah
sakitnya, kriteria apa yang dipakai oleh penderita penyakit kronis.
untuk memilih salah satu dari bebe- Interpretasi yang berbeda terhadap
rapa sumber pengobatan yang ada, sakit dapat mengakibatkan pemilihan
dan bagaimana proses pengambilan sumber pengobatan yang berbeda
keputusan untuk memilih sumber (Dolinsky, 1989). Dalam upaya
pengobatan tersebut (Young, 1980). penanggulangan penyakit anak
Sumber pengobatan di Indonesia balita, umumnya penduduk di daerah
menurut Kalangie (1984), mencakup pedesaan Jawa Tengah memilih
tiga sektor yang saling berhubungan, pengobatan sendiri untuk sakit
yaitu pengobatan rumah tangga/ dengan tingkat keparahan ringan,
pengobatan sendiri, pengobatan berobat kepada paramedis atau medis
tradisional, dan pengobatan medis pada tingkat keparahan sedang, dan
profesional. Dalam pengobatan sakit, berobat kepada pengobat tradisional
seseorang dapat memilih satu sampai pada tingkat keparahan berat
lima sumber pengobatan, tetapi (Kasniyah, 1983).
tindakan pertama yang paling banyak Pengobatan sendiri dalam
dilakukan adalah pengobatan sendiri. pengertian umum adalah upaya yang
Kriteria yang dipakai untuk dilakukan untuk mengobati diri sen-
memilih sumber pengobatan menurut diri menggunakan obat, obat tra-

Vol. II, No.3, Desember 2005 135


disional, atau cara lain tanpa nasihat sendiri adalah obat dapat mem-
tenaga kesehatan (Anderson, 1979). bahayakan kesehatan apabila tidak
Tujuan pengobatan sendiri adalah digunakan sesuai dengan aturan,
untuk peningkatan kesehatan, pengo- pemborosan biaya dan waktu apabila
batan sakit ringan, dan pengobatan salah menggunakan obat, kemung-
rutin penyakit kronis setelah pera- kinan kecil dapat timbul reaksi obat
watan dokter (Mc Ewen, 1979). yang tidak diinginkan, misalnya
Sementara itu, peran pengobatan sensitivitas, efek samping atau
sendiri adalah untuk menanggulangi resistensi, penggunaan obat yang
secara cepat dan efektif keluhan yang salah akibat informasi yang kurang
tidak memerlukan konsultasi medis, lengkap dari iklan obat, tidak efektif
mengurangi beban pelayanan kese- akibat salah diagnosis dan pemilihan
hatan pada keterbatasan sumber daya obat, dan sulit bertindak objektif
dan tenaga, serta meningkatkan karena pemilihan obat dipengaruhi
keterjangkauan masyarakat yang jauh oleh pengalaman menggunakan obat
dari pelayanan kesehatan (WHO, di masa lalu dan lingkungan sosial-
1988). nya (Holt, 1986).
Keuntungan pengobatan sendiri Berkaitan dengan pengobatan
adalah aman apabila digunakan se- sendiri, telah dikeluarkan berbagai
suai dengan petunjuk (efek samping peraturan perundangan. Pengobatan
dapat diperkirakan), efektif untuk sendiri hanya boleh menggunakan
menghilangkan keluhan karena 80% obat yang termasuk golongan obat
sakit bersifat self-limiting, yaitu bebas dan obat bebas terbatas (SK
sembuh sendiri tanpa intervensi Menkes No.2380/1983). Semua obat
tenaga kesehatan, biaya pembelian yang termasuk golongan obat bebas
obat relatif lebih murah daripada dan obat bebas terbatas wajib men-
biaya pelayanan kesehatan, hemat cantumkan keterangan pada setiap
waktu karena tidak perlu mengun- kemasannya tentang kandungan zat
jungi fasilitas/profesi kesehatan, berkhasiat, kegunaan, aturan pakai,
kepuasan karena ikut berperan aktif dan pernyataan lain yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan terapi, (SK Menkes No.917/1993). Semua
berperan serta dalam sistem pela- kemasan obat bebas terbatas wajib
yanan kesehatan, menghindari rasa mencantumkan tanda peringatan
malu atau stress apabila harus me- “apabila sakit berlanjut segera hubungi
nampakkan bagian tubuh tertentu di dokter” (SK Menkes No.386/1994).
hadapan tenaga kesehatan, dan Masalah penelitian adalah belum
membantu pemerintah untuk meng- diketahui bagaimana perilaku pengo-
atasi keterbatasan jumlah tenaga batan sendiri pada masyarakat desa.
kesehatan pada masyarakat (Holt, Tujuan penelitian adalah:, pertama
1986). untuk mengetahui konsep sehat-sakit,
Adapun kekurangan pengobatan kedua untuk mengetahui istilah lokal,

136 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


penyebab, pencegahan dan pengo- Cianjur). Di sana terdapat sarana
batan sakit kepala, demam, batuk dan pendidikan berupa 6 madrasah
pilek, ketiga untuk mengetahui diniyah dan 4 SD, sarana komunikasi
pengalaman masyarakat melakukan berupa 7 telepon, 263 radio dan 183
pengobatan sendiri. Manfaat pene- pesawat televisi, dan sarana kese-
litian adalah memberikan informasi hatan berupa 1 bidan desa, 2 mantri
untuk penelitian lebih lanjut berkaitan praktek, 8 dukun beranak, 6 pos-
dengan perilaku pengobatan sendiri yandu dan 22 warung yang menjual
di desa. obat. Penduduk desa tercatat 6958
orang dengan kepadatan penduduk
1637 orang per hektar. Sebagian
METODE PENELITIAN besar penduduk berpendidikan
Lokasi penelitian dipilih Kabu- tamat SD, bekerja sebagai petani,
paten Cianjur yang terletak di pro- dan 5 penyakit terbanyak adalah
vinsi Jawa barat, karena merupakan ISPA, kulit, diare, gigi dan gastrtritis
kabupaten yang hampir semua dae- (Kantor Statistik Kabupaten Cianjur,
rahnya berstatus desa dan jaraknya 1997).
relatif dekat dengan Provinsi DKI Rancangan penelitian mengguna-
Jakarta. Kabupaten Cianjur memiliki kan studi kualitatif yang dilakukan
ratio jumlah apotek per penduduk dengan wawancara mendalam ter-
sangat kecil, sehingga diduga banyak hadap 12 orang informan kunci yang
warung yang menjual obat (Dinkes mewakili pemerintahan (ketua RT
Kabupaten Cianjur, 1997). Kecamatan dan ketua RW), pendidikan (guru
Warungkondang dipilih karena SD), pedagang (pemilik warung yang
merupakan kecamatan nomor tiga menjual obat), kader kesehatan dan
terbesar berdasarkan jumlah desa, ibu rumah tangga. Pengumpulan data
RW, dan RT nya. Kemudian dipilih dilakukan dengan kunjungan rumah
Desa Ciwalen karena merupakan untuk melakukan wawancara men-
desa dengan jumlah penduduk ter- dalam menggunakan pedoman wa-
banyak di Kecamatan Warung- wancara semi terstruktur dan tape re-
kondang. Desa Ciwalen merupakan corder. Analisis data dilakukan
bagian dari wilayah kerja Puskesmas dengan metode triangulasi dan kon-
Warungkondang, jarak antara desa firmasi hasil penelitian kepada
dan puskesmas berkisar antara 2 - 5 informan (Kresno, dkk, 1998).
kilometer yang dipisahkan oleh Desa
Bunisari (Kantor Statistik Kabupaten
Cianjur, 1997). HASIL DAN PEMBAHASAN
Desa Ciwalen merupakan desa 1. Konsep Sehat-Sakit
swasembada yang mempunyai luas Hasil wawancara dengan infor-
425 hektar, sebagian besar berupa man kader kesehatan, diketahui
sawah untuk menanam padi (beras bahwa yang disebut orang sehat ada-

Vol. II, No.3, Desember 2005 137


lah mereka yang makan terasa enak badannya ada yang dirasa tidak enak atau
walaupun dengan lauk seadanya, kepala pusing. Masalah batin misalnya
dapat tidur nyenyak, dan tidak ada punya masalah yang terus mengganggu
yang dikeluhkan. pikiran, menjadi susah tidur dan tidak
Menurut informan ibu rumah enak makan” (Sh, warung obat).
tangga, yang dimaksud sehat adalah Kemudian menurut informan ibu
apabila badan terasa segar, makan rumah tangga, ada beberapa per-
terasa enak, dan kerja penuh sema- bedaan antara sakit ringan dan sakit
ngat, sedangkan sakit adalah apabila berat. Orang disebut sakit ringan
badan terasa sakit, panas, atau makan apabila masih dapat berjalan kaki,
terasa pahit. Kalau anak kecil sakit masih dapat bekerja, masih dapat
biasanya rewel, sering menangis, dan makan-minum, dan dapat sembuh
serba salah atau gelisah. dengan minum obat atau obat tra-
“Sehat menurut saya kalau makan disional yang dibeli di warung.
terasa enak walaupun lauknya seadanya, Orang disebut sakit berat apabila
tidak ada keluhan atau rasa sakit pada badan terasa lemas, tidak dapat
tubuh, dan tidurnya dapat nyenyak. melakukan kegiatan sehari-hari, sulit
Sedangkan sakit kalau badan terasa panas tidur, berat badan menurun, harus
dingin, kepala pusing dan makan terasa berobat ke dokter/puskesmas, apa-
tidak enak” (Km, kader). bila menjalani rawat inap memer-
lukan biaya mahal.
“Orang sakit tandanya badannya
panas, kepalanya pusing, rasa lemah, dan “Orang sakit berat biasanya
kerja tidak semangat. Orang sehat tanda- beratnya turun, tidak dapat diobati
nya cageur, biasanya kerjanya kuat, tidak dengan obat warung, tetapi harus berobat
mudah cape, tidak ada keluhan” (Jh, ibu ke dokter atau dirawat di rumah sakit
rumah tangga). dengan biaya mahal. Contohnya ada
Konsep sakit menurut informan saudara saya, katanya sakit kanker,
penjual obat, yaitu suatu keadaan dirawat di rumah sakit, habis biaya
seseorang yang perlu minum obat, banyak. Orang sakit ringan biasanya
badannya terasa tidak enak, tidak masih bisa ke sawah, masih dapat makan
dapat bekerja, tidur sebentar-sebentar dan minum sendiri” (Ch, ibu rumah
bangun, badan terasa lesu, kalau tangga).
dipaksa bekerja akan cepat lelah. Dari hasil wawancara dengan
“Orang sakit mah, orang yang informan diketahui bahwa konsep
harus minum obat, biasanya ada yang sakit ringan dan sakit berat bertitik
dirasa, makan juga rasanya tidak enak, tolak pada keadaan fisik penderita,
badan lesu, sedangkan orang sehat kemampuan penderita melakukan
adalah orang yang tidak punya masalah kegiatan sehari-hari, dan sumber
lahir dan batin. Masalah lahir misalnya pengobatan yang digunakan.

138 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


2. Sakit Kepala kehujanan, kepanasan cukup lama,
Informan berpendapat bahwa dan keletihan. Pencegahan sakit
sakit kepala dapat dibedakan antara demam adalah dengan menjaga
nyeri kepala (bahasa Sunda = rieut kebersihan udara yang dihisap,
atau nyeri sirah), kepala terasa makan teratur, olahraga cukup, tidur
berputar/pusing (bahasa Sunda = cukup, minum cukup; kalau badan
lieur), dan sakit kepala sebelah/ masih panas/berkeringat jangan
migrain (bahasa Sunda = rieut jangat). langsung mandi; jangan kehujanan
Menurut mereka penyebab sakit dan banyak makan sayuran atau
kepala adalah stress, kehujanan, buah. Pengobatan sendiri sakit
keletihan, sakit gigi, kurang tidur, demam dapat dilakukan dengan obat
perubahan cuaca, kebanyakan nonton tradisional, yaitu kompres badan
televisi, atau kurang darah. dengan tumbukan daun melinjo,
Pencegahan sakit kepala adalah daun cabe, atau daun singkong, atau
dengan menghindari kerja terlalu dapat juga dengan obat warung, yaitu
lelah, makan teratur, tidur teratur, Paramex atau puyer Bintang Tujuh
olahraga cukup, menghindari terkena Nomor 16.
sinar matahari langsung, dan jangan
banyak pikiran. Pengobatan sendiri “Kalau di daerah sini, demam
sakit kepala dapat dilakukan dengan biasanya disebut muriang atau panas
obat warung, yaitu Paramex atau tiris, tanda-tandanya badan terasa pegal-
puyer Bintang Tujuh Nomor 16. pegal, menggigil, kadang-kadang bibir
biru. Penyebabnya, kehujanan, terkena
“Sakit kepala bisa macam-macam, sinar matahari yang lama, pergantian
ada rieut atau nyeri sirah, ada lieur yaitu cuaca, dan kalau kondisi badan kita
pusing tujuh keliling, dan ada rieut sedang lemah, misalnya kurang tidur atau
jangat, yaitu sakit kepala sebelah, obatnya terlalu cape. Pencegahannya, kalau
sama saja, Paramex atau Bintang Tujuh” sedang berkeringat jangan langsung
(Is, Kader). mandi, menjaga kebersihan, jangan
kehujanan, dan makan yang cukup.
3. Sakit Demam Pengobatannya pakai obat warung,
Ketika informan ditanyakan misalnya Paramex atau puyer Bintang
tentang istilah daerah dan tanda- Tujuh. Boleh juga dengan mengompres
tanda demam, mereka berpendapat pakai daun Melinjo, daun Cabe atau daun
bahwa sakit demam (bahasa Sunda = Singkong” (MH, ketua RW).
muriang atau panas tiris) ditandai
dengan badan terasa pegal-pegal, 4. Sakit Batuk
menggigil, kadang-kadang bibir biru. Menurut informan di daerah ini
Penyebab sakit demam adalah udara dikenal adanya batuk TBC, yaitu
kotor, menghisap debu kotor, per- batuk yang sampai mengeluarkan
gantian cuaca, kondisi badan lemah, darah dari mulut, batuk biasa (bahasa

Vol. II, No.3, Desember 2005 139


Sunda = gohgoy), dan batuk yang terus karena menghirup debu, masuk angin,
menerus dengan suaranya meleng- kehujanan, alergi makanan. Pencegahan-
king (bahasa Sunda = batuk bangkong) nya misalnya dengan makan yang bergizi,
dengan gejala tenggorokan gatal, hindari makan makanan yang menim-
terkadang hidung mampet, dan bulkan alergi. Pengobatannya pakai Koni-
kepala sakit. Penyebab batuk TBC din atau Oskadryl, atau ke puskesmas”
adalah karena orang tersebut men- (Dg, guru SD).
derita penyakit TBC paru, sedangkan
penyebab batuk biasa atau batuk 5. Sakit Pilek
bangkong adalah menghisap debu dari Informan dapat membedakan
tanah kering yang baru tertimpa antara sakit pilek ringan (bahasa
hujan, alergi salah satu makanan, Sunda = salesma), yaitu hidung
makan makanan basi, masuk angin, tersumbat atau berair, dan pilek berat,
makan makanan yang digoreng yaitu pilek yang disertai sakit kepala,
dengan minyak yang tidak baik, atau demam, badan terasa pegal, dan
tersedak makanan/keselek. tenggorokan kering. Menurut
Pencegahan sakit batuk dila- mereka, penyebab sakit pilek adalah
kukan dengan menjaga badan agar kehujanan, menghisap debu kotor,
jangan kedinginan, jangan makan menghisap asap rokok, menghisap
makanan basi, tidak kebanyakan talk.
minum es, menghindari makanan Pencegahan sakit pilek adalah
yang merangsang tenggorokan, atau jangan kehujanan, kalau badan ber-
menyebabkan alergi. keringat jangan langsung mandi.
Pengobatan sendiri sakit batuk Apabila muka mulai terasa panas
dapat dilakukan dengan obat (bahasa Sunda = sing hareab), jangan
warung, misalnya Konidin atau mandi, langsung minum obat, banyak
Oskadryl. Bila sakit batuk ringan minum air, dan istirahat. Pengobatan
dapat minum obat tradisional, yaitu sendiri sakit pilek dapat dilakukan
air perasan jeruk nipis dicampur dengan obat warung, yaitu Mixagrip
kecap, daun sirih 5 lembar diseduh diminum 3 kali sehari sampai
dengan air hangat setengah gelas; keluhannya hilang. Dapat juga di-
atau rebusan jahe dengan gula gunakan obat tradisional untuk
merah. mengurangi keluhan, misalnya mi-
nyak kelapa dioleskan di kanan dan
“Kita di sini mengenal tiga macam kiri hidung agar tidak mampet.
batuk, yaitu batuk TBC, batuk biasa atau
sering disebut gohgoy dan batuk me- “Saya biasanya kalau salesma, susah
lengking atau disebut batuk bangkong. napas lewat hidung dan kepala pusing,
Batuk TBC adalah batuk berat, harus minum saja Mixagrip, beli dari warung
berobat ke dokter atau rumah sakit. Batuk sebelah rumah” (Dh, ibu rumah
gohgoy atau batuk bangkong terjadi tangga).

140 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


6. Pengalaman pengobatan karena belinya satu atau dua tablet aja”
Sendiri (Ah, ibu rumah tangga).
Menurut informan ibu rumah
tangga di daerah ini mengenal ber- “Sebaiknya minum obat sesudah
macam-macam obat yang dapat makan nasi, pakai air putih. Setelah
digunakan untuk pengobatan sendiri. minum obat sebaiknya istirahat atau
Informasi tersebut biasanya diperoleh tidur” (Cp, ketua RT).
dari televisi, radio dan tetangga.
Informasi dari kemasan obat jarang “Abdi mah, setuju dengan pengo-
didapat karena keterbatasan ekonomi, batan sendiri sebab praktis, tidak perlu
umumnya hanya membeli obat 1 repot pergi ke puskesmas, selain itu juga
sampai 2 tablet (keterangan: 1 murah” (Ih, ibu rumah tangga).
kemasan kecil obat berisi 4 tablet). Di
samping itu, kalau sakit ringan, “Untuk sakit ringan, seperti sakit
mereka sering melakukan pengo- kepala, pilek, dan batuk biasanya orang
batan sendiri meskipun sifatnya coba dulu obat warung sebanyak satu atau
sementara, yaitu sebelum berobat ke dua tablet, kalau tidak sembuh baru ke
puskesmas. Obat warung digunakan puskesmas atau ke mantri”(Hh, pemilik
karena sakit ringan, murah, dan warung obat).
praktis waktunya, kalau tidak
sembuh dapat dilanjutkan berobat ke “Saya dan ibu-ibu di sini kalau sakit,
puskesmas atau mantri puskesmas. minum saja obat dari warung. Biasanya
Ketika informan ditanya tentang cara makan sebutir sesudah makan, kalau
meminum obat dalam pengobatan belum sembuh, makan lagi satu butir.
sendiri, mereka mengatakan kalau Kalau sudah dirasa sembuh, ya tidak
minum obat harus sesudah makan, makan obat lagi” (Mh, Kader).
setelah minum obat sebaiknya tidur,
minum obat harus sesuai dengan Sebagian masyarakat ada yang
aturan, dan minum obat harus tidak setuju dengan penggunaan obat
dengan air putih atau air teh yang dalam pengobatan sendiri karena
tidak manis. kemungkinan timbulnya efek sam-
ping. Mereka lebih suka meng-
“Orang-orang di sini mah, banyak gunakan obat tradisional. Menurut
tahu pengobatan sendiri, misalnya informan, ada beberapa pengalaman
Paramex untuk sakit kepala, Konidin tentang efek samping obat yang
untuk batuk. Mereka tahu dari radio atau pernah dialami atau didengarnya,
televisi atau omongan tetangga” (Th, ibu misalnya (a) minum Paramex dengan
rumah tangga). air kopi menyebabkan napas sesak
atau jantung berdebar-debar, (b)
“Cara menggunakan obat biasanya minum Paramex menyebabkan lam-
sudah tahu, jarang baca dari bungkus obat bung terasa perih, (c) minum Mixagrip

Vol. II, No.3, Desember 2005 141


mengakibatkan jalan terasa mela- derita, kemampuan melakukan
yang, (d) minum Stelan, yaitu cam- kegiatan sehari-hari dan sumber
puran Vitamin B komplek, Vitamin pengobatan yang digunakan.
C, Deksametason dan Antalgin,
menyebabkan pendengarannya ber- 2. Istilah lokal yang biasa dipakai
kurang dan kuping berbunyi. Stelan oleh masyarakat adalah nyeri
merupakan salah satu obat yang tidak sirah untuk sakit kepala, muriang
terdaftar di Departemen Kesehatan, untuk sakit demam, gohgoy untuk
tetapi banyak dijual di lokasi sakit batuk, dan salesma untuk
penelitian sebagai obat segala sakit pilek/ flu. Penyebab sakit
penyakit. umumnya karena lingkungan,
kecuali batuk juga karena kuman.
“Obat tradisional kadang-kadang Pencegahan sakit umumnya
juga digunakan, misalnya bawang dilakukan dengan menghindari
dicampur dengan minyak kelapa untuk penyebabnya. Pengobatan sakit
boreh kepala anak yang sakit panas” (Mh, umumnya menggunakan obat
kader). yang terdapat pada warung obat
yang ada di desa tersebut, seba-
“Saya pernah minum Paramex
gian kecil menggunakan obat
sebelum makan pagi, perut terasa perih.
tradisional.
Kemudian saya mendengar ada orang
minum Stelan, pendengarannya ber-
3. Masyarakat melakukan pengo-
kurang, kuping berbunyi” (La, Ibu
batan sendiri dengan alasan sakit
rumah tangga).
ringan, hemat biaya, dan hemat
“Teman saya minum Paramex waktu, serta sifatnya sementara,
dengan air kopi, napasnya terasa sesak yaitu penanggulangan pertama
dan jantung berdebar-debar. Ada lagi sebelum berobat ke puskesmas
cerita teman, kalau kebanyakan minum atau mantri. Pengobatan sendiri
Mixagrip jalannya melayang” (Yh, ibu yang benar (sesuai dengan
rumah tangga). aturan) masih rendah karena
umumnya masyarakat membeli
obat secara eceran sehingga tidak
KESIMPULAN DAN SARAN dapat membaca keterangan yang
Kesimpulan penelitian kualitatif tercantum pada kemasan obat.
pengobatan sendiri sebagai berikut:
Berdasarkan kesimpulan tersebut
1. Konsep sehat sakit tidak hanya disarankan untuk melakukan
mencakup aspek fisik, tetapi juga promosi kesehatan tentang pengo-
bersifat sosial - budaya. Konsep batan sendiri dengan materi yang
sakit ringan- sakit berat bertitik sesuai dengan perilaku masyarakat
tolak pada keadaan fisik pen- setempat.

142 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


UCAPAN TERIMA KASIH Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
Pada kesempatan ini kami 1997. Profil Kesehatan Kabupaten
sampaikan ucapan terima kasih Cianjur Tahun 1996, halaman 2, 8,
kepada Kepala Dinas Kesehatan 12, 62.
Kabupaten Cianjur, Camat Warung- Dolinsky, Donna 1989. “Psychosocial
kondang, dan Kepala Desa Ciwalen Aspects of the Illness Experi-
yang telah membantu dan memberi- ence”. Dalam Wertheimer, A.I.
kan izin penelitian. Juga kami sam- dan Mickey C.Smith (eds). Phar-
paikan terima kasih kepada Kepala macy Practice, Social and Behavioral
Puskesmas Warungkondang beserta Aspects. Third edition, Sydney:
stafnya yang telah membantu pelak- Williams & Wilkins, 241-243.
sanaan penelitian ini di wilayah Holt, Gary A. & Edwin L. Hall. 1986.
kerjanya. “The Pros and Cons of Self-medi-
cation”. Dalam Journal of Phar-
macy Technology, September /Oc-
DAFTAR PUSTAKA tober: 213-218.
Anderson, J.A.D. 1979. “Historical Kalangie, Nico S. 1984. “The Hierar-
Background to Self-care”. Dalam chy of Resort to Medical Care
Anderson J.A.D. (ed). Self-Medi- Among the Serpong villagers in
cation. The Proceedings of Work- West Java”. Dalam Seminar
shop on Self Care. London: MTP Peranan Univesitas Dalam Pengem-
Press Limited Lancaster, 10-18. bangan Ilmu Pengetahuan dan
Anonim, Departemen Kesehatan. Teknologi Untuk Menunjang Sistem
1983. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nasional, Jakarta, 43-48.
Kesehatan Republik Indonesia Kantor Statistik Kabupaten Cianjur.
Nomor 2380/A/SK/VI/83 tentang 1997. Kabupaten Cianjur Dalam
Tanda Khusus Obat Bebas dan Obat Angka Tahun 1997. Cabang Per-
Bebas Terbatas. Pasal 1 ayat 2 & 5, wakilan BPS, Cianjur.
Pasal 3. Kasl, Stanislav & Sidney Cobb. 1966.
Anonim, Departemen Kesehatan. “Health Behavior, Illness Behav-
1993. Peraturan Menteri Kesehatan ior and Sick Role Behavior”.
Nomor 917/ Menkes/Per/X/1993 Dalam Archives of Environmental
tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Health, 12: 246-266.
Pasal 1 Ayat 1-3. Kasniyah, Naniek. 1983. “Pengam-
Departemen Kesehatan. 1994. Surat bilan Keputusan Dalam Pemi-
Keputusan Menteri Kesehatan lihan Sistem Pengobatan, Khu-
Republik Indonesia Nomor 386/ susnya Penanggulangan Penya-
Menkes/SK/IV/1994 tentang Pe- kit Anak Balita pada Masyarakat
doman Periklanan Obat Bebas. Bab Pedesaan Jawa”. Jakarta: Tesis
umum. Program Studi Antropologi

Vol. II, No.3, Desember 2005 143


Kesehatan Universitas Indonesia, Rosenstock, Irwin M., 1974. “The
90. Health Belief and Preventive
Kresno, Sudarti, Ella Nurlaela Hadi, Health Behavior”. Dalam Health
C. Endah Wuryaningsih. 1998. Education Monograph, 2(4): 354.
Aplikasi Penelitian Kualitatif dalam Undang-undang Republik Indonesia
Pemantauan dan Evaluasi Program Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan. Depok: FKM-UI be- Kesehatan. Bab I Pasal 1.
kerjasama dengan Pusdakes World Health Organization. 1988.
Depkes, 35-45. Guidelines for Developing National
Mc Ewen, J. 1979. “Self-medication in Drug Policies. Geneva: 31-33.
The Context of Self-care: A re- Young, James C., 1980. “A model of
view”. Dalam: Anderson, J.A.D Illness Treatment Decisions in a
(ed). Self Medication. The Proceed- Tarascan Town”. Dalam American
ings of Workshop on Self-Care, Ethnologist, 7(1): 106-131.
London: MTP Press Limited
Lancaster, 95-111.

144 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

You might also like