PENYULUHAN KESEHATAN TRADISIONAL BERBASIS AGAMA HINDU DI

PUSKESMAS 1 DENPASAR UTARA

I Gede Sutana, S.Kes.H., M.Si

STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Email: sutanagde@gmail.com

ABSTRACT

Public health center (Puskesmas) is one of the most important public health service
facilities in Indonesia. Puskesmas is a district / city official technical implementing unit that is
responsible for carrying out health development in a work area. Today traditional medicine is
generally in great demand by the public. Even though they have received various forms of
conventional medicine at the hospital, it is not uncommon for people who have gone to
conventional medicine to go back to traditional medicine. So based on the phenomena that occur,
researchers are interested in conducting research on Counseling of Traditional Medicine Based
on Hinduism at Puskesmas 1 Denpasar Utara.
The problems examined in this research were: (1) What types of therapy were
socialized to the people who were treated at Puskesmas 1 Denpasar Utara (2) Factors that
hindered the counseling of traditional medicine based on Hinduism at Puskesmas 1 Denpasar
Utara (3) How overcoming obstacles in the counseling of traditional medicine based on
Hinduism at Puskesmas 1 Denpasar Utara. Data collection methods used in this research are
observation, interview, literature study, documentation, and data analysis techniques.
The results showed that the types of traditional therapies that were socialized at
Puskesmas 1 Denpasar Utara included: yoga, acupressure, herbal medicine (usadha taru
pramana) and diet ahara sattvika. The inhibiting factor for the counseling of traditional health
based on Hinduism at Puskesmas 1 Denpasar Utara is the lack of extension agents, the lack of
traditional health material based on Hinduism, a heterogeneous patient/peoples factor. Efforts to
overcome obstacles in the counseling of traditional health based on Hinduism at Puskesmas 1
Denpasar Utara, namely by empowering apprenticeship students in Puskesmas and collaborating
with traditional health based Hinduism, conducting material training to health extension workers
in Puskesmas regarding traditional Hindu-based medicine, and integrating traditional health
education materials based on Hinduism with general-based traditional medicine material
(Nusantara culture) to be more easily understood by patients/peoples with different beliefs.
Key words: Traditional health based on Hinduism, Puskesmas 1 Denpasar Utara.

I. PENDAHULUAN pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja (Depkes, 2011). Dewasa ini
Pusat Kesehatan Masyarakat pengobatan tradisional pada umumnya
(Puskesmas) adalah salah satu sarana banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat telah mendapatkan berbagai bentuk
penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pengobatan konvensional di Rumah Sakit,
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang tidak jarang ada masyarakat yang telah
bertanggungjawab menyelenggarakan berobat ke pengobatan konvensional
kembali berobat ke pengobatan tradisional.
Melihat antusiasme masyarakat terhadap
pengobatan tradisional, Kementerian
Kesehatan RI menerbitkan UU no.36/2009
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional
(Yankestradkom) yang terdiri dari
keterampilan dan ramuan dari berbagai
budaya/kearifan lokal nusantara. Pelayanan
kesehatan tradisional ini kini sudah
disosialisasikan dan dilayani di seluruh
Puskesmas di Indonesia
Pengobatan tradisional (non-
konvensional) merupakan pengobatan yang
bersifat turun-temurun dan diakui oleh
kalangan masyarakat. Pengobatan
tradisional pada umumnya banyak diminati
oleh masyarakat. Seorang yang menderita
suatu penyakit awal mulanya mendapatkan
informasi baik dari iklan, teman, tetetangga
dan sumber lainnya, bahwa sakit yang
dideritanya dapat dipulihkan melalui
pengobatan tradisional. Masyarakat yang
tertarik pada informasi tersebut akan datang
menawarkan diri untuk disembuhkan oleh
penyelenggara pengobatan tradisional.
Masyarakat berminat dengan pengobatan
tradisional karena tidak semua lapisan
masyarakat dapat menerima pengobatan
secara medis yang pada umumnya
menggunakan obat-obatan melalui proses
kimia. Pengobatan tradisional yang
bertujuan mewujudkan kesembuhan bagi
seseorang sering dikenal dengan alternatif
pengobatan di luar cara medis.
Pelayanan kesehatan tradisional
didasarkan pada pengalaman dan
keterampilan yang didapat secara turun
menurun. Pengobatan tradisional dalam
perkembangannya terbagi dua yaitu: ada
yang bersifat tradisional irasional dan
tradisional rasional. Pengobatan tradisional
rasional yang dimaksud adalah pengobatan
tradisional yang dapat diteliti secara ilmiah.
Pengobatan tradisional sebagai salah satu
pengobatan di luar ilmu kedokteran dan atau
ilmu keperawatan, yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan. Pengobatan di
luar ilmu kedokteran diupayakan ada karena
setiap orang yang berhak hidup sejahtera.
Hak hidup sejahtera tersebut jelas diatur
dalam rumusan UUD 1945 Pasal 28 Ayat
(1) yaitu Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan. Menurut Pasal 5 Ayat
(2) dan (3) UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
terjangkau dan setiap orang juga berhak
secara mandiri dan bertanggungjawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan
yang diperlukan dirinya.
Berdasarkan latar belakang di atas,
penelitian ini terfokus pada tiga hal, yaitu:
(1) Jenis pengobatan tradisional berbasis
Hindu apa saja yang disosialisasikan kepada
masyarakat yang berobat di Puskesmas 1
Denpasar Utara? (2) Faktor-faktor apa saja
yang menghambat pelaksanaan penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
di Puskesmas 1 Denpasar Utara? (3)
Bagaimana mengatasi hambatan dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan
tradisional berbasis agama Hindu di
Puskesmas 1 Denpasar Utara?.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan pengambilan
sampel penelitian yang dilakukan secara
purposive sampling. Teknik pengumpulan
data pada penelitin ini yaitu: observasi,
wawancara, studi pustaka, dokumentasi, dan
teknik analisis data. Jenis penelitian yang
digunakan peneliti adalah jenis studi kasus
di Puskesmas 1 Denpasar Utara.
II. PEMBAHASAN
2.1 Jenis pengobatan tradisional berbasis
Agama Hindu yang disosialisasikan
kepada masyarakat yang berobat di
Puskesmas 1 Denpasar Utara
1. Yoga
Yoga merupakan sistem kesehatan
menyeluruh (holistik) yang terbentuk dari
kebudayaan India kuno sejak 3000 SM yang
lalu. Yoga atau yuj dalam bahasa Sansekerta
kuno berarti union (penyatuan). Penyatuan
antara Atman (diri) dan Brahman (Yang
Maha kuasa). Intinya, melalui yoga
seseorang akan lebih baik mengenal
tubuhnya, mengenal pikirannya, dan
mengenal jiwanya. Semakin ia mengenal
seluruh aspek dirinya maka semakin dekat
pula ia dengan sang Penciptanya. seperti
dijelaskan dalam Swetaswatara Upanisad
Adhyaya ke (1):
Te dhyāna-yogānugatā apa yan dewātma
Aktim swa gu air nigudham
Yaá kāranāni nikhilāni tāni kalatma
Yuktāny adhitis-thaty ekaá
Terjemahannya:
“Orang – orang suci yang tekun
melaksanakan yoga dapat membangun
kemampuan spiritualnya dan mampu
menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari
Tuhan Yang Maha Esa; kemampuan
tersebut tersimpan di dalam sifat sifat (guna-
nya) sendiri, setelah dapat manunggal
dengan Tuhan Yang Maha Esa, dia mampu
menguasai semua unsur, yaitu unsur
persembahan, waktu,kedirian, dan unsur-
unsur lainnya lagi.”(Pujiastuti ,2014:30).
Di dalam penelitian ini gerakan
yoga yang disosialisasikan dan dilaksanakan
di Puskesmas 1 Denpasar Utara adalah olah
nafas (pranayama), yoga ibu hamil, dan
gerakan yoga Suryanamaskara untuk lansia.
2. Akupresur
Akupresur merupakan salah satu
metode pengobatan tradisional dengan
melakukan penekanan pada titik-titik
akupunktur yang ada di seluruh tubuh
manusia. Akupresur ini disusun dan
dirumuskan sebagai sebuah ilmu pengobatan
tradisional yang sudah diakui oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ilmu akupresure ini berasal dari Cina dan
kemudian masuk ke Indonesia pada tahun
1963 dan berakulturasi dengan budaya pijat
tradsional yang ada di di Indonesia, salah
satunya adalah budaya pijat tradisional Bali
atau dikenal dengan istilah mewut atau
meapun. Metode pemijatan yang
disosialisasikan dan diterapkan dalam
pelayanan kesehatan tradisional di
Puskesmas 1 Denpasar utara ialah
menggabungkan antara teknik akupresure,
pijat tradional khas Bali dan massage
Ayurweda (abhyanggam).
3. Herbal (Usadha Taru Pramana)
Usada Taru Pramana merupakan
salah satu naskah tumbuhan obat yang
tertulis dalam lembaran daun lontar di Bali.
Karakteristik informasinya merupakan
tonggak pengetahuan tumbuhan obat yang
memiliki beberapa keunikan. Usada
memenuhi kriteria meramu obat (farmasi),
mengobati secara tradisional dan
keberadaannya telah mendekati satu
milenium. Pengobatan usada merupakan
sistem pengobatan bersifat dialogis sebagai
upaya menjawab kebutuhan masyarakat.
Keterpaduannya menggambarkan bahwa
penyebab penyakit dan penyembuhannya
ada yang berdimensi fisik dan bukan fisik.
Masyarakat melakukan penyembuhan
penyakit antara tubuh dan jiwanya
(Suryadarma, 2007).
Dalam sosialisasi dan penerapan
jenis terapi usadha taru pramana di
Puskesmas 1 Denpasar Utara, penyuluh
mengedukasi pasien atau masyarakat yang
berobat di Puskesmas 1 Denpasar Utara
dengan memberikan pengetahuan dan
pemahaman mengenai tanaman obat yang
berkhasiat untuk mengobati penyakit yang
ditinjau dari lontar Usadha Taru Pramana.
4. Diet Ahara Sattvika
Makanan sattvika merupakan
makanan yang mengandung berbagai unsur
nutrisi dan gizi yang sangat penting untuk
menjaga kesehatan tubuh dan juga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk
mencegah penyakit yang menyerang tubuh.
Prima (2009: 8-48) mengatakan bahwa
orang yang mengkonsumsi makanan
sattvika pada umumnya memiliki resiko
terkena penyakit yang lebih sedikit dan
peluang hidup lebih lama. Karena makanan
sattvika mengandung berbagai unsur nutrisi
dan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Dalam
Bhagawadgita disebutkan sebagai berikut:
Ayuh – sattva – balarogya –
Sukha – priti – vivardhanah,
Rasyah snigdhah sthira hrdya
Aharah sattvika – priyah
Artinya:
Memperpanjang umur,
memberikan tenaga, meningkatkan
kekuatan, menyehatkan, membuat bahagia,
suka cita, rasanya manis, lunak dan lembut,
banyak mengandung nutrisi dan gizi adalah
makanan sattvika yang disukai (dikonsumsi)
orang yang berada dalam sifat kebaikan
(sattwam). Kesucian dan kemurnian
makanan dapat menyehatkan pikiran. Jika
pikiran sehat, maka semua metabolisme di
dalam tubuh akan dapat terkontrol dan
berjalan dengan baik sehingga tubuh tetap
sehat (Suhardana (2010 : 36-37).
Dalam sosialisasi di Puskesmas 1
Denpasar Utara, penyuluh mensosialisasikan
mengenai makanan sehat yang berbahan
dasar bahan pangan nabati yang baik
dikonsumsi untuk menunjang kesehatan
fisik dan mental bagi yang
mengkonsumsinya.
2.2 Faktor-faktor yang menghambat
pelaksanaan penyuluhan kesehatan
tradisional berbasis agama Hindu di
Puskesmas 1 Denpasar Utara
Dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis Agama Hindu
di Puskesmas 1 Denpasar Utara, tentunya
ada beberapa hambatan-hambatan. Adapun
hambatan dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
di Puskesmas 1 Denpasar Utara terletak
pada faktor-faktor yang mempengaruhi
penyuluhan kesehatan tradisional berbasis
agama Hindu yang kurang menunjang
terlaksananya dengan baik penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
di Puskesmas 1 Denpasar Utara antara lain:
1. Faktor kurangnya tenaga penyuluh
Sedikitnya jumlah tenaga penyuluh
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
di Puskesmas 1 Denpasar Utara sangat
mempengaruhi efektifitas penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
yang dilakukan di Puskesmas 1 Denpasar
Utara.
2. Faktor kurangnya materi kesehatan
tradisional berbasis agama Hindu
Kurangnya materi atau litelatur
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
menyebabkan terbatasnya materi
penyuluhan yang diberikan oleh tenaga
penyuluh dalam memberikan edukasi
kepada masyarakat/pasien mengenai
kesehatan tradisional berbasis agama Hindu
yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh
manusia.
3. Faktor pasien/masyarakat yang
heterogen.
Kondisi masyarakat Kota Denpasar
yang heterogen yang terdiri dari berbagai
suku, agama, dan ras menyebabkan kurang
efektifnya penyuluhan yang diberikan
karena tidak semua pasien/masyarakat
memahami tentang ajaran-ajaran di dalam
agama Hindu khususnya yang berkaitan Denpasar Utara yaitu faktor kurangnya
dengan kesehatan. tenaga penyuluh, faktor kurangnya materi
kesehatan tradisional berbasis agama
Hindu, faktor pasien/masyarakat yang
2.3 Upaya mengatasi hambatan dalam heterogen.
pelaksanaan penyuluhan kesehatan 3. Upaya mengatasi kendala dalam
tradisional berbasis agama Hindu di pelaksanaan penyuluhan kesehatan
Puskesmas 1 Denpasar Utara tradisional berbasis agama Hindu di
Upaya mengatasi kendala dalam Puskesmas 1 Denpasar Utara yaitu
pelaksanaan penyuluhan kesehatan dengan memberdayakan mahasiswa
tradisional berbasis agama Hindu yaitu: magang di puskesmas dan menjalin kerja
1. Memberdayakan mahasiswa sama dengan kampus kesehatan
magang di Puskesmas dan menjalin kerja tradisional berbasis Hindu, melakukan
sama dengan kampus kesehatan tradisional pembekalan materi kepada tenaga
berbasis Hindu guna memaksimalkan penyuluh kesehatan di Puskesmas
tenaga penyuluh kesehatan tradisional mengenai pengobatan tradisional berbasis
berbasis agama Hindu yang ada di Hindu. Serta memadukan materi
Puskesmas, 1 Denpasar Utara. penyuluhan kesehatan tradisional berbasis
2. Melakukan pembekalan materi agama Hindu dengan materi pengobatan
kepada tenaga penyuluh kesehatan di tradisional berbasis umum (budaya
Puskesmas 1 Denpasar Utara mengenai nusantara) agar lebih mudah dipahami
pengobatan tradisional berbasis Agama dan diterima oleh pasien yang berbeda
Hindu. keyakinan.
3. Memadukan materi penyuluhan
kesehatan tradisional berbasis agama DAFTAR PUSATAKA
Hindu dengan materi pengobatan
tradisional berbasis umum (budaya
nusantara) agar lebih mudah dipahami dan Prima, Surya Wijaya. 2009. Makanan
diterima oleh pasien yang berbeda Satwik Dan Kesehatan. Surabaya:
keyakinan. Paramita.
Pujiastuti Sindhu. 2014. Panduan Lengkap
Yoga. Bandung: Qanita
IV. SIMPULAN Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Etika &
Berdasarkan pada pembahasan Hukum Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
yang telah diuraikan sesuai dengan rumusan Cipta.
masalah, maka dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut : Suhardana, Komang. 2010. Ahimsa Dan
1. Jenis terapi pengobatan tradisional Vegetarian Jalan Menuju Kasih
berbasis agama Hindu yang di Sayang. Surabaya: Paramita.
sosialisasikan di Puskesmas 1 Denpasar Suryadarma, I Gusti Putu. 2007. Konservasi
Utara diantaranya: yoga, akupresur, Tumbuhan Obat Usada Bali dalam
herbal ( usadha taru pramana) dan diet Perspektif Ekowisata. Prosiding
ahara sattvika. Seminar Konservasi Tumbuhan
2. Faktor penghambat pelaksanaan Usada Bali dan Perananya dalam
penyuluhan kesehatan tradidional Mendukung Ekowisata. Jurusan
berbasis agama Hindu di Puskesmas 1 Biologi, Fakultas MIPA,
Universitas Negeri Yogyakarta