You are on page 1of 5

Pengertian Technoprenuership

Technipreneurship berasal dari gabungan kata “technology” dan


“entrepreneurship” (Deposito, et al., 2011). Technipreneurship merupakan proses
sinergi dari kemampuan yang kuat pada penguasaan teknologi serta pemahaman
menyeluruh tentang konsep kewirausahaan (Sosrowinarsidiono, 2010).

[Technipreneurship comes from a combination of the words "technology" and


"entrepreneurship" (Deposit, et al., 2011). Technipreneurship is a synergy process
of strong ability to master technology and a thorough understanding of the
concept of entrepreneurship (Sosrowinarsidiono, 2010).]

Sudarsih dalam Prosiding KNIT RAMP-IPB(2013:57) mengemukakan bahwa


technopreneurship adalah proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan
teknologi sebagai basisnya dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi
yang tepatkelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk
pengembangan ekonomi nasional.

[Sudarsih in the Proceedings of the KNIT RAMP-IPB (2013: 57) argues that
Technopreneurship is the process and formation of new ventures that involve
technology as the basis with the hope that the creation of appropriate strategies
and innovations can in fact put technology as a factor for national economic
development.]

Definisi Technopreneur

Menurut kamus Oxford (especially in South and SE Asia), definisi technopreneur:

A person who sets up a business concerned with computers or similar technology.

Menurut seorang pakar, mereka yang disebut technopreneur adalah seorang


‘Entrepreneur Modern’ yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat
mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagai dasar
pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan (Knowledge Based
Economic). (Nasution, Arman Hakim et al, 2007).

[According to an expert, those called technopreneur are technology-based


'Modern Entrepreneurs'. Innovation and creativity really dominate them to
produce superior products as the basis of the nation's economic development
based on knowledge (Knowledge Based Economic). (Nasution, Arman Hakim et
al, 2007).]
A technopreneur is an entrepreneur who is technology savvy, creative, innovative,
dynamic, dares to be different and take the unexplored path, and very passionate
about their work. They take challenges and strive to lead their life with greater
success. They don’t fear to fail. They take failure as a learning experience, a
stimulator to look things differently and stride for next challenge. Technoprenuers
continuously go through an organic process of continual improvement and always
try to redefine the dynamic digital economy.

[Seorang teknopreneur adalah wirausahawan yang mengerti teknologi, kreatif,


inovatif, dinamis, berani tampil beda dan menempuh jalan yang belum dijelajahi,
dan sangat bersemangat dengan pekerjaan mereka. Mereka mengambil tantangan
dan berusaha untuk menjalani hidup mereka dengan kesuksesan yang lebih besar.
Mereka tidak takut gagal. Mereka menganggap kegagalan sebagai pengalaman
belajar, stimulator untuk melihat sesuatu secara berbeda dan melangkah untuk
tantangan berikutnya. Technoprenuers terus melalui proses organik perbaikan
berkelanjutan dan selalu berusaha untuk mendefinisikan kembali ekonomi digital
yang dinamis]

Jadi, dari penjelasan tersebut secara sederhana definisi technopreneur adalah


wirausaha yang menjalankan bisnisnya dengan basis teknologi. Dengan kata lain
Technopreneur adalah entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi
perkembangan teknologi yang ada sebagai basis pengembangan usaha yang
dijalankannya, atau bisa dibilang Technopreneur ini adalah entrepreneur modern
yang berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.

[So, from this explanation, the definition of technopreneur is simply an


entrepreneur who runs his business on a technological basis. In other words,
Technopreneur is an entrepreneur who optimizes various potential technological
developments that exist as a basis for developing a business that is run, or it can
be said that Technopreneur is a modern entrepreneur based on technology in
running his business.]

Seorang technopreneur dan enterpreneur, mampu melihat peluang yang ada di


sekitar mereka. Dan jika kita sadari, kini mulai bermunculan para entrepreneur
yang memanfaatkan teknologi sebagai rekan baru dalam mendukung bisnis
mereka, kondisi ini memunculkan sebuah istilah baru yakni Technopreneur.
Keduanya memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang technopreneur
juga harus peduli teknologi. Bentuk kepeduliannya itu bisa berupa pengembangan
ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-riset.

[A technopreneur and entrepreneur can see the opportunities around them. And if
we realize, now there are emerging entrepreneurs who are using technology as
new partners in supporting their business, this condition raises a new term,
Technopreneur. Both have similarities, namely caring about profit. But a
technopreneur must also care about technology. This form of concern can be in
the form of developing existing invention ideas into proven technical solutions
through research.]

Manfaat Technoprenuership

Technopreneurship dapat memberikan memiliki manfaat atau dampak, baik secara


ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Dampaknya secara ekonomi adalah:

a. meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

b. meningkatkan pendapatan.

c. menciptakan lapangan kerja baru.

d. menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang lain.

Manfaat dari segi sosial diantaranya adalah mampu membentuk budaya baru yang
lebih produktif, dan berkontribusi dalam memberikan solusi pada penyelesaian
masalah-masalah sosial. Manfaat dari segi lingkungan antara lain adalah:

a. memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih
produktif.

b. meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya energi.

(Sumber : Dr. Ono Suparno, Dr. Aji Hermawan, Dr. M. Faiz Syuaib

Recognition and Mentoring Program-Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB)

(c) 2008 RAMP-IPB)

Manfaat Technoprenuership

Technopreneurship can provide benefits or impacts, both economically, socially


and environmentally. The economic impact is:
a. increase efficiency and productivity.
b. increase income.
c. creating new jobs.
d. move other economic sectors.
The social benefits include being able to form a new culture that is more
productive, and contribute to providing solutions to solving social problems.
Environmental benefits include:
a. utilizing raw materials from Indonesia's natural resources more productively.
b. improve the efficiency of resource use, especially energy resources.
Apa Technopreneurship?

Untuk mendefinisikan technopreneurship (technology entrepreneurship), hal yang


harus perhatikan adalah penelitian dan komersialisasi. Penelitian merupakan
penemuan dan penambahan pada ilmu pengetahuan. Komersialisasi dapat
didefinisikan sebagai pemindahan hasil penelitian atau teknologi dari
laboratorium ke pasar dengan cara yang menguntungkan. Ada sejumlah jalan
untuk mengkomersialisasi teknologi, yakni: lisensi, berpartner, atau menjualnya
kepada pihak lain yang akan mengkomersialisasikannya.

Teknologi merupakan cara atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi
efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih
berkualitas. Dasar-dasar penciptaan tekologi adalah: kebutuhan pasar, solusi atas
permasalahan, aplikasi berbagai bidang keilmuan, perbaikan efektivitas dan
efisiensi produksi, serta modernisasi.

Di dunia ini banyak technopreneur yang berhasil melakukan komersialisasi


teknologi sehingga menjadi produk yang diterima secara luas di pasar. Contoh
pengalaman empiris technopreneur sukses antara lain adalah Henry Ford yang
menciptakan mobil Ford dan Soichiro Honda yang menciptakan mobil dan
sepeda motor merk Honda. Mereka secara individu melakukan penelitian karena
hobi dan keinginannya sendiri. Tidak semua hasil penelitiannya langsung sukses
secara komersial. Bahkan menurut Soichiro Honda, 99% perjalanan kariernya
adalah kegagalan, 1% membawanya menjadi sukses.

Di Indonesia, masyarakat sangat mengenal teh botol Sosro yang diciptakan oleh
Soetjipto Sosrodjojo mencipatakan teh botol Sosro. Produk ini merupakan
contoh sukses inovasi yang luar biasa, karena memberikan nilai tambah, diterima
oleh masyarakat luas, dan menciptakan pasar baru yang belum ada pesaingnya.

You might also like