Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Kekeperawatan ( S.Kep )
Disusun oleh:
Laila Muthohharoh
NIM.1111104000036
JAKARTA
1436 H / 2015 M
ii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
ABSTRACT
Burn is kind of trauma with high morbidity and mortility so it needs a special caring which
starting from the first fase and ending fase. Health Departement RI (2011) show, burn
prevalence in Indonesia 2,2%. Mostly 69% injury burns happen at home. The first act which
can decsrease damage because of burns had to be known picture of people’s behavior towards
the incident of minor burns. The purpose of this study was to get examinated the picture’s of
people’s behavior towards the incident of burns at Perumahan Bagasasi Cikarang. This study
was quantitative with descriptive design. Samples of this study was 60 adults at Perumahan
Bagasasi Cikarang with experience to take care of the injury of burns with purposive
sampling metode. Data were obtained using a structured questionnaire. Data analysis using a
univariate. The result show that causes burns often occur are exposed to hot water and hot oil
(21,5%) and actions are often done by toothpaste (20,2%). This study suggested to medic
team to increase health promotion related to handling of burn.
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi sehingga
memerlukan perawatan yang khusus mulai fase awal hingga fase akhir. Menurut Departemen
Kesehatan RI (2008), prevalensi luka bakar di Indonesia adalah 2,2 %.Sebagian besar 69%
cidera luka bakar terjadi di rumah. Tindakan pertama yang tepat dapat mengurangi kerusakan
akibat luka bakar maka perlu diketahui gambaran perilaku masyarakat terhadap kejadian luka
bakar ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat
terhadap kejadian luka bakar ringan di Perumahan Bagasasi Cikarang. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah 60
masyarakat dewasa di Perumahan Bagasasi Cikarang yang mempunyai pengalaman
menangani luka bakar dengan metode pengambilan sampel purposive sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data yang digunakan
adalah univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab luka bakar yang sering terjadi
yaitu terkena air panas dan minyak panas (21,5%), tindakan yang sering dilakukan yaitu
dengan menggunakan pasta gigi (20,2%). Disarankan kepada petugas kesehatan di wilayah
setempat agar meningkatkan promosi kesehatan terkait penanganan luka bakar.
iv
v
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
HP : 083875254948
E-mail : lailamuthaharah@rocketmail.com
Ilmu Keperawatan
sekarang)
viii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Arief Sumantri, S.KM., M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc selaku Kepala Program Studi dan Ibu Ernawati,
S.Kp., M.Kep., Sp.KMB.selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB. Selaku Dosen Pembimbing pertama dan Ibu
Ns. Gusrina Komara Putri, S.Kep., M.S.N. selaku Dosen Pembimbing kedua yang
senantiasa dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran–saran yang sangat
berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.
5. Ibu Nia Damiati, S.Kp., MSN. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa
memberikan saran dan masukan selama penulis melakukan studi di Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmu yang
sangat berguna untuk perbekalan penulis.
7. Ayah (H.I. Kosim Basyari), ibu (Hj. Masnah) dan kakak–kakakku tersayang yang
selalu sabar mendengarkan keluh kesah, serta memberi nasehat dan motivasi yang
sangat membantu.
ix
8. Sahabat tersayang (Indah Dwi Pusparani, Syahdah Dinuriah, dan Miranda Tri Meta
Pratiwi) yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan, masukan kepada penulis
baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian penulisan skripsi.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis menyerahkan segalanya dengan harapan
semoga amal baik yang telah dicurahkan guna membantu penyusunan skripsi ini mendapat
balasan. Aamiin. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis menerima segala bentuk kritik, saran, dan masukan yang
membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Laila Muthohharoh
x
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak .................................................................................................................................... iv
Daftar Bagan.......................................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xii
BAB VI PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 55
B. Saran ...................................................................................................................... 56
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Yang Sering Dilakukan Responden (N=60) 45
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Dalam Memilih Pelayanan Kesehatan (N=60) 46
xiv
DAFTAR BAGAN
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Kuesioner
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mikroorganisme adalah kulit (Taylor, Lillis & Lemone, 2005). Masalah kulit yang
sering dialami oleh manusia adalah luka. Secara umum, pengertian luka adalah
rusaknya struktur jaringan dan fungsi anatomis normal sebagai akibat adanya
proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal yang mengenai organ
tertentu (Potter & Perry, 2005). Selain itu, pengertian luka adalah gambaran
penyembuhan luka tersebut sebagai respon. Ada beberapa jenis luka, salah
Luka bakar adalah cidera akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-
bakar dan derajat luka bakarnya, ada luka bakar ringan yang dapat dengan mudah
ditangani di klinik rawat jalan dan luka bakar berat yang dapat mengakibatkan
kegagalan sistem organ dan perawatan yang berkepanjangan di rumah sakit. Luka
bakar sangat berbahaya, jika salah dan terlambat dalam penanganan akan
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi sehingga memerlukan perawatan yang khusus mulai fase awal hingga fase
1
2
miskin dan berkembang. Luka bakar yang tidak menyebabkan kematian dapat
Indonesia adalah 2,2%. Tingkat luka bakar tertinggi di negara berkembang terjadi
pada kalangan perempuan sedangkan di negara maju tertinggi pada kalangan laki-
laki. Kelompok terbesar dengan kasus luka bakar adalah anak-anak kelompok usia
dibawah 6 tahun. Puncak insiden kedua adalah luka bakar akibat kerja yaitu pada
usia 25-35 tahun (schrock, 2007). Sebagian besar 80% cidera luka bakar terjadi di
Menurut penelitian James (2007), bahwa orang tua atau orang dewasa yang
berperan dalam melakukan penanganan pada saat terjadi cidera di rumah. Usia
dewasa menurut DepKes RI (2009), adalah seseorang dengan usia 26-45 tahun.
Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik maupun pola berpikir kelompok usia terus
Hal tersebut disebabkan oleh faktor internal yaitu faktor genetik sedangkan faktor
eksternal atau lingkungan yaitu keluarga, teman sebaya, pengalaman hidup, dan
modern. Sejak dahulu manusia telah mengenal beberapa jenis penyakit, cara
mencoba mengobati sendiri terlebih dahulu ketika sakit dengan cara atau bahan
bakar adalah penggunaan kecap, pasta gigi, mentega, minyak kelapa, madu, dan
Tindakan pertama yang tepat dapat mengurangi kerusakan akibat luka bakar
bakar yang tepat tidak akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh,
akan tetapi jika luka bakar tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan
Komplikasi lain yang terjadi akibat luka bakar yaitu trauma psikologis yang berat
karena cacat akibat bekas luka bakar (Brunner & Suddart, 2002).
Berdasarkan penelitian Cleland (2013), perawatan yang tepat dari luka bakar
ringan adalah kunci tidak terjadinya komplikasi, yang mengarah pada kebutuhan
Pertolongan pertama yang harus dilakukan pada luka bakar grade I yaitu dengan
menggunakan air mengalir selama kurang lebih 20 menit. Tindakan tersebut akan
sepuluh orang ibu diperoleh data bahwa, peristiwa kejadian luka bakar rumah
tangga di daerah tersebut sering terjadi 5 – 10 kali dalam satu bulan. Luka bakar
yang sering terjadi di lingkungan rumah seperti terkena minyak goreng, air panas,
setrika listrik, maupun terkena knalpot. Berdasarkan hasil wawancara dari sepuluh
orang ibu, didapatkan pengetahuan tentang penanganan luka bakar yang tepat
masih rendah.Tindakan dalam penanganan luka bakar yang sering dilakukan pada
wawancara yaitu empat orang mengatakan penanganan dini yang sering dilakukan
yaitu menggunakan odol, tiga orang menggunakan kecap, dua orang mencari
orang pintar untuk didoakan, dan satu orang lainnya dengan mengipas–ngipas
fenomena penanganan yang salah akibat luka bakar, studi pendahuluan yang
dilakukan pada daerah tersebut dan belum ditemukannya penelitian terkait hal
B. Rumusan Masalah
Luka bakar merupakan cidera yang sering terjadi. Penanganan dan perawatan
tantangan tersendiri karena angka morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi.
5
Luka bakar yang sering terjadi di lingkungan rumah tangga menunjukkan bahwa
bakar masih sangat kurang, sehingga kasus kecelakaan luka bakar sering terjadi
Bagasasi Cikarang?
C. Pertanyaan Penelitian
Cikarang ?
2. Apa saja penyebab luka bakar yang sering terjadi di Perumahan Bagasasi
Cikarang ?
Bagasasi Cikarang ?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
Bagasasi Cikarang
Bagasasi Cikarang
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
serta sebagai penerapan ilmu dan teori yang pernah diperoleh dari bangku
perkuliahan.
2. Bagi Responden
baik terhadap luka bakar dan mengetahui perilaku yang benar dalam
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penanganan dini pada luka bakar
ringan.
ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat
orang, oleh sebab itu perangsangan yang demikian mengikuti atau memperkuat
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
9
10
memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
sakit, serta pemulihan kesehatan apabila telah sembuh dari penyakit, dan
Kesehatan sangat dinamis dan relatif, oleh karena itu orang yang sehat perlu
(Notoatmodjo,2007).
keluarga atau meminta pertolongan kepada dukun, jika belum berhasil mereka
behavior). Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada
saat menderita penyakit atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai
yaitu: faktor pertama, pemikiran dan perasaan (thoughts dan feeling) terhadap
objek atau stimulus merupakan modal awal untuk bertindak atau berperilaku.
pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal, akan tetapi dapat
objek mengandung dua aspek yaitu positif dan negatif. Kedua aspek tersebut
(Widayatun,2012).
Faktor ketiga, kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau
pembuktian terlebih dahulu. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau
penting untuknya maka apa yang dikatakan atau diperbuat cenderung untuk
sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih untuk memperoleh informasi. Jenis
13
pekerjaan yaitu pedagang, buruh, tani, Pegawai Negri Sipil (PNS), pensiunan,
(Notoatmodjo, 2010).
B. Konsep Masyarakat
1. Definisi
tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
lain dari masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen atau saling
2. Ciri-ciri Masyarakat
b. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu,
antarmanusia.
14
yang lainnya.
a. Faktor Sosiokultural yang terdiri dari: norma dan nilai sosial yang ada di
sumber daya yang mencukupi baik dari segi kuantitas dan kualitas, sangat
keluarga dan status sosial ekonomi, faktor sosio psikologis, yaitu persepsi
sakit, gejala sakit, dan keyakinan terhadap perawatan medis atau dokter, faktor
disertaikemampuan untuk membeli barang dan jasa dan keinginan yang tidak
1. Definisi
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
membakar (asam kuat, basa kuat) (Boswick, 2010).Luka bakar adalah luka
yang terjadi karena terbakar api langsung maupun tidak langsung, juga pajanan
suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia (Jong, 2011).
16
Luka bakar merupakan respons kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma
suhu/termal. Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka bakar yang
tidak merusak seluruh epitel kulit namun hanya merusak sebagian dari epitel,
kulit dan biasanya membutuhkan eksisi dan cangkok kulit jika luas (Grace,
2006).
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai
peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16% berat tubuh, pada orang dewasa
sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit
bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis
kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit
bagian medial lengan atas sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan,
2. Etiologi
Pertama luka bakar akibat suhu panas dan suhu dingin. Luka bakar akibat
suhu panas disebabkan oleh terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau
objek-objek panas lainnya sedangkan luka bakar akibat suhu dingin yaitu
ketika terpapar dengan suhu dingin yang ekstrim yang sering kali menyerang
bagian perifer tubuh seperti jari-jari kaki dan tangan, kaki, tangan, dan telinga.
17
Kedua luka bakar kimia disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan
asam atau basa kuat. Luka bakar kimia dapat terjadi karena kontak dengan zat-
zat pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah tangga dan
berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian, dan
militer.
Ketiga luka bakar listrik disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi
listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Terdapat tiga macam terjadinya cidera
listrik yaitu luka bakar listrik akibat kontak langsung, luka bakar akibat
percikan atau loncatan bunga api listrik, dan luka bakar tersambar listrik.
radioaktif. Terbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga
Menurut Brunicardi (2010), bahwa 65% luka bakar yang sering terjadi di
lingkungan rumah adalah jenis luka bakar termal sedangkan 20% luka bakar
Kedalaman (derajat) terdiri dari Luka bakar grade I disebut juga luka bakar
daerah dermis, sering disebut sebagai epidermal burn. Kulit tampak kemerahan
(Granger, 2009).
Luka bakar grade II disebut juga superficial partial thickness, luka bakar
meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis. Kulit tampak kemerahan
dengan lepuh yang jelas, pucat dengan tekanan, oedem dan rasa nyeri lebih
berat daripada luka bakar grade I, selain itu ditandai dengan bula yang muncul
beberapa jam setelah terkena luka, bila bula disingkirkan akan terlihat luka
bewarna merah muda yang basah. Luka sangat sensitive dan akan menjadi
lebih pucat bila terkena tekanan, akan sembuh dengan sendirinya dalam tiga
minggu (bila tidak terkena infeksi), tapi warna kulit tidak akan sama seperti
Deep partial thickness luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari
dermis, disertai juga dengan bula. Permukaan luka berbecak merah muda dan
putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah (bagian yang putih
punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai
beberapa aliran darah), luka akan sembuh dalam 3-9 minggu (Granger, 2009).
Luka bakar grade III menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen, rasa
sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah
sudah hancur.Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot
dan tulang, kaku dan putih/coklat, tidak pucat. Waktu penyembuhan lama
IVmeluas ke seluruh lapisan kulit dan ke dalam lapisan lemak, otot, dan tulang
di bawahnya, hitam hangus dan escar, dan tidak terasa nyeri (Granger, 2009).
Luasnya luka bakar dinyatakan dalam persentase luas permukaan tubuh total
yang terkena. Cara cepat untuk menilai luas luka bakar dengan Aturan
kelipatan 9%seperti wajah 9%, lengan kanan dan kiri 18%, badan bagian depan
18%, punggung 18%, alat kelamin 1%, ekstremitas kanan 18% dan ekstremitas
kepala kira–kira 19% permukaan tubuh total dan ekstremitas bawah masing–
masing 13% seperti wajah 19%, lengan kanan dan kiri 18%, bagian badan
depan 18%, punggung 18%, alat kelamin 1%, ektremitas kanan 13% dan
ekstremitas kiri 13%. Setiap tahun bertambahnya usia anak, daerah kepala dan
leher turun 1% dan ekstremitas bawah naik 0,5% sampai usia 10 tahun, ketika
Luas luka bakar jika kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi
tubuh masih bisa mengatasinya tetapi bila lebih dari 20%, akan terjadi syok
berkeringat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin
(Granger, 2009).
menjadi tiga yaitu ringan, sedang, dan berat. Keadaan ini dinilai berdasarkan
20
sejumlah faktor, yaitu luas permukaan total tubuh yang terkena, adanya luka
bakar pada bagian tubuh tertentu, usia penderita, dan cidera lain yang terkait.
Luka bakar ringan pada umumnya dapat diatasi dirumah, luka bakar sedang
biasanya dapat diatasi di rumah sakit, dan luka bakar berat harus ditangani di
Usia muda atau Usia muda atau tua 5-10% LPB Usia muda atau tua
tua <5% LPB >10% LPB
< 2% luka bakar 2-5% luka bakar yang >5% luka bakar yang
yang mengenai mengenai seluruh lapisan kulit mengenai seluruh
seluruh lapisan lapisan kulit
kulit
Luka bakar pada bagian tubuh tertentu meningkatkan beratnya trauma suhu.
Bila cedera timbul di sekitar muka dan leher, maka mata harus dievaluasi
dengan teliti bagi adanya kerusakan mata dan kelopak mata. Edema cepat
21
timbul akibat luka bakar mulut, hidung dan oronasofaring. Luka bakar
menurunkan aliran darah arteri. Luka bakar melingkar pada dada bisa
2010).
Luka bakar yang disebabkan oleh cairan yang panas mempunyai prognosis
dan komplikasi dari luka bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau
infeksi yang lebih besar daripada di tempat lain dengan ukuran yang sama
(Herndon, 2010).
morbiditas dan mortalitas pada bayi dan orang tua. Sehingga luka bakar kecil
pada kelompok usia ini mungkin memerlukan terapi cairan yang lebih dini dan
lebih giat. Penyakit jantung atau ginjal dan diabetes mellitus merupakan contoh
penyakit yang telah ada sebelumnya dan dapat meninggikan keparahan luka
4. Komplikasi
Komplikasi yang biasanya terjadi pada pasien luka bakar seperti, setiap luka
bakar dapat terinfeksi yang menyebabkan cacat lebih lanjut atau kematian,
paru. Kerusakan paru akibat inhalasi asap atau pembentukan embolus. Dapat
22
terjadi kongesti paru akibat gagal jantung kiri atau infark miokardium, serta
Komplikasi lain yang mungkin terjadi, syok luka bakar dapat secara
irreversible merusak ginjal sehingga timbul gagal ginjal dalam satu atau dua
minggu pertama setelah luka bakar, penurunan aliran darah ke saluran cerna
jaringan yang luas, pada luka bakar yang luas akan menyebabkan kecacatan,
keinginan untuk bunuh diri, dan beban biaya pada keluarga pasien luka bakar
pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang dilaksanakan secara sendiri atau
Respons seseorang apabila terjadi luka bakar ringan adalah sebagai berikut:
pertama, tidak bertindak atau tidak melakukan kegiatan apa-apa (no action).
Dengan alasan: bahwa kondisi yang demikian tidak akan mengganggu kegiatan
atau kerja mereka sehari-hari dan tanpa bertindak apapun gejala yang
alasan yang sama seperti telah diuraikan. Alasan tambahan dari tindakan ini
adalah karena orang atau masyarakat tersebut sudah percaya dengan diri
seperti dukun dan seseorang yang dianggap memiliki kemampuan dalam hal
(Notoatmodjo, 2003). Keadaan luka bakar yang perlu dirujuk yaitu luka bakar
partial thickness (superficial) dengan luas daerah > 10%, kecuali luka bakar
yang sangat superficial, semua luka bakar full thickness, kecuali daerah yang
sangat kecil, semua luka bakar yang mengenai wajah, mata, telapak tangan,
telapak kaki, genitalia, perineum (sekitar anus) sekalipun daerah luka bakar
kurang dari 5-10%, luka bakar melingkar, luka bakar oleh cairan kimis, luka
dalam tubuh dapat terjadi akibat aliran listrik yang masuk ke dalam tubuh, luka
bakar yang mencederai saluran napas, luka bakar pada usia kurang dari 12
bulan, dan luka bakar kecil pada pasien dengan permasalahan sosial, termasuk
Jenis luka bakar yang dapat dilakukan perawatan dirumah yaitu luka bakar
ringan atau grade satu dan dua, sedangkan luka bakar berat seperti grade tiga
dan empat, luka bakar di daerah wajah, leher, dan alat kelamin, dan luka bakar
karena zat kimia dan listrik maka harus segera dirujuk ke rumah sakit
(David,2010).
luka bakar. Intervensi pertolongan pertama pada situasi: untuk luka bakar
selimut dan gulingkan pada api yang lebih kecil. Berikan kompres dingin untuk
menurunkan suhu dari luka (es atau air dingin menyebabkan cedera lanjut pada
jaringan yang terkena). Pada luka bakar akibat air panas atau termal lainnya,
jauhkan pasien dari penyebab cedera kemudian alirkan bagian luka dengan air
mengalir kurang lebih 20 menit tidak dianjurkan menggunakan air dingin atau
korban sebelum arus listrik dihentikan. Pertolongan pertama pada luka bakar
untuk tarik nafas dalam agar tidak terjadi masalah pada sistem pernafasan.
terbesar adalah pada 4 jam pertama terjadinya luka dan akumulasi maksimum
edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka bakar. Pasien dianjurkan untuk
(Herndon,2010).
Perawatan tergantung pada karakteristik dan ukuran dari luka. Tujuan dari
semua perawatan luka bakar agar luka segera sembuh rasa sakit yang minimal
(Herndon, 2010).
D. Penelitian Terkait
manajemen pada luka bakar kecil, pengetahuan tentang pengkajian awal terhadap
luka bakar masih rendah. Penanganan awal yang dilakukan masih dibawah
antara jenis kelamin, status pendidikan, atau usia dengan pengetahuan dalam
ekonomi tinggi dan yang telah mengikuti pelatihan pertolongan pertama memiliki
menggunakan kuesioner dari 617 anak didapatkan bahwa 48% anak yang
mengalami luka bakar dibawa ke fasilitas pengobatan modern atau klinik dari
jumlah tersebut 68% dibawa ke klinik saat 24 jam pertama terjadinya cidera,
terjadi infeksi, luas luka 6% atau lebih dari permukaan tubuh dan luka bakar grade
tiga. Anak yang tidak dibawa ke pengobatan modern yaitu anak-anak yang tinggal
di pedesaan.
27
E. Kerangka Teori
Penilaian :
Api atau termal
Kedalaman luka
Bahan kimia Luka Bakar
Luas luka
Listrik
Lokasi luka
( Boswick,2010)
Penyebab luka
(Granger, 2009)
Syok
Infeksi
Ketidakseimbangan cairan
Kecacatan
(Herndon, 2010)
Sumber : Boswick, 2010; Dever, 2008;Garmel, 2012; Granger, 2009; Herndon, 2010;
A. Kerangka Konsep
melaksanakan suatu penelitian yang dikembangkan dari tinjauan teori yang telah
dibahas sebelumnya, sehingga mudah dipahami dan dapat menjadi acuan peneliti
(Dahlan, 2010). Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada bab
pekerjaan, dan suku merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap tindakan
yang dilakukan dan perilaku dalam memilih pelayanan kesehatan saat terjadi luka
28
B. Definisi Operasional
Ukur Ukur
1. Tindakan tindakan yang dilakukan Kuesioner Kuesioner dibagikan Jika responden memilih, Ordinal
2. Perilaku tindakan atau aktifitas Kuesioner Kuesioner dibagikan Pernyataan benar yaitu Ordinal
29
kesehatan skala likert dengan bernilai 3, sering bernilai
1, kadang-kadang
pernah bernilai 3
30
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
ada analisis hubungan antara variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat,
siapa dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Morton, 2008).
rumah.
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
31
32
n= N
1 + N (d²)
Keterangan :
N = besar populasi
n = jumlah sampel
n= 120
1 + 120 (10%²)
= 54,54 ≈ 55
33
ketepatan relatif adalah sebesar 10% (Budiharto, 2008). Jumlah sampel yang
responden.
1. Tempat Penelitian
fenomena penanganan luka bakar yang kurang tepat pada daerah tersebut
2. Waktu Penelitian
seminar, yang berlangsung sejak bulan Oktober 2014 hingga Mei 2015.
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dimana
34
2008). Tahapan pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
sebagi berikut :
bertanya tentang hal–hal yang tidak dipahami dan tidak jelas di dalam
kuesioner
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang akan
teori yang terdapat pada pembahasan sebelumnya dan data yang didapatkan
dari hasil studi pendahuluan. Instrumen penelitian terdiri dari dua bagian
pertama yaitu data demografi yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, dan suku. Bagian kedua yaitu tentang penyebab luka bakar, tindakan
Instrumen pada penelitian ini terdiri dari dua macam skala pengukuran yaitu
skala Gutmann dengan pilihan jawaban benar dan salah dan skala Likert
dengan pilihan jawaban selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Jenis
pertanyaan penyebab luka bakar dan tindakan pertama yang sering dilakukan
jika responden menjawab mendapat skor 1 dan jika tidak menjawab mendapat
skor 0. Pengolahan data untuk pertanyaan penyebab luka bakar dan tindakan
(Machfoedz, 2008):
P = ( F / N ) x 100%
Keterangan:
P : Presentase
N : Jumlah
36
menjawab lebih dari satu, kemudian dihitung dengan rumus presentase diatas.
1. Uji Validitas
mendapatkan data yang valid dan realibel. Validitas adalah suatu indeks
yang menunjukkan alat ukur itu benar–benar mengukur apa yang diukur
korelasi dibandingkan dengan nilai mutlak pada taraf signifikan 0,05 dan
dari populasi yang bukan sampel. Jumlah responden yang digunakan yaitu
37
dua macam skala pengukuran yaitu skala Gutmann dan skala Likert.
Point Biserial diaplikasikan untuk menguji valid sebuah hasil uji coba tes
(instrumen) hasil belajar dalam hal ini soal pilihan ganda. Dalam bentuk
jawaban benar = 1, dan salah = 0.Uji validitas dengan rumus Korelasi Point
rumus tersebut digunakan untuk jenis data ordinal atau yang mempunyai
rentang. Seluruh item yang mencapai koefisien korelasi rxy ≥0,30 dianggap
sebagai item yang valid (Sugiyono, 2013). Rumus yang digunakan yaitu:
38
keterangan :
n = jumlah responden
Uji coba instrumen dilakukan pada bulan April 2015. Uji coba dilakukan
2. Uji Reabilitas
sejauh mana hasil pengukuran ini tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat
Uji reliabilitas yang digunakan pada instrumen ini untuk skala Likert
(Sugiyono, 2013):
Keterangan:
Nilai acuan untuk uji reliabilitas KR20 maupun alpha coronbach yaitu,
jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna, jika alpha antara 0,70 – 0,90
maka reliabilitas tingg, jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas
seluruh pertanyaan item pengetahuan yang terdiri dari tujuh pernyataan dan
valid dan dua dikatakan tidak valid. Pernyataan yang tidak valid yaitu “saya
40
0,103 dan “saya membeli obat-obatan ke warung saat terjadi luka bakar”
dengan nilai 0,293 dihilangkan karena mempunyai nilai korelasi < 0,3.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan hasil KR20 > 0,6 yaitu
aplha cronbach, didapatkan nilai alpha > 0,6, yaitu 0,694, instrumen pada
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
kategori, biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode
= 3) ( (Hidayat, 2008).
menurut jenis yang dikehendaki. Langkah selanjutnya Entry data pada tahap
menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel
atau grafik (Setiadi, 2007). Data dari setiap responden akan dimasukkan ke
dalam komputer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara
I. Etika Penelitian
informasi yang diberikan. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai
dokumentasi penelitian.
menghentikan partisipasinya.
penelitian ini peneliti terlebih dahulu menjelaskan tentang tujuan dan manfaat
tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Prosedur teknik yang akan
intervensi dihentikan.
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian gambaran tindakan,
keluar dan melakukan kunjungan rumah kepada responden yang telah ditentukan
Cikarang Utara, terletak di Kampung Warung Satu. Berdiri pada tahun 2000
seorang Rukun Warga dan Rukun Tetangga dengan jumlah warga sebanyak 250
perumahan.
44
45
dengan rentang usia 36-45 tahun (53,3%), berdasarkan jenis kelamin terbanyak
yaitu dari pedagang (20,0%), dan berdasarkan suku responden terbanyak berasal
C. Analisis Univariat
terjadi di Perumahan Bagasasi Cikarang yaitu terkena air panas dan minyak
didapatkan dari jumlah fenomena penyebab luka bakar secara keseluruhan (177
sering dilakukan oleh responden yaitu dengan menggunakan pasta gigi dengan
47
Bagasasi Cikarang.
PT 7 11,7 6 10 0 0 0 0
Pensiunan 2 3,3 0 0 0 0 0 0
penanganan apa-apa sebagian besar dengan kategori sering yaitu jenis kelamin
luka bakar:
PT 3 5 5 8,3 3 5 2 3,3
penanganan sendiri saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori sering
penanganan ke puskesmas saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori
penanganan ke rumah sakit saat terjadi luka bakar sebagian besar dengan kategori
PEMBAHASAN
bagaimana implikasi dari hasil penelitian yang akan dibandingkan dua hal pokok
yaitu antara lain kerangka teori dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
A. Karakteristik Responden
dan usia yaitu pada perempuan dewasa usia 26-45 tahun, hal tersebut disebabkan
kompor yang tidak layak atau tidak aman, baju yang digunakan wanita saat
responden yang senada dengan teori. Menurut Herndon (2009), kejadian luka
bakar sering terjadi pada perempuan dewasa dan anak dibawah usia 6 tahun.
53
54
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan
langsung, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dan
lainnya) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat) (James,
2009). Menurut Brunicardi (2010), bahwa 65% luka bakar yang sering terjadi di
lingkungan rumah adalah penyebab luka bakar termal sedangkan 20% luka bakar
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa penyebab luka bakar dari yang
sering terjadi hingga yang jarang terjadi di Perumahan Bagasasi Cikarang yaitu
tersiram air panas (63,3%) dan terkena minyak panas (63,3%) dengan 38
responden. Hasil penelitian ini senada dengan teori menurut Hudspith (2006),
penyebab luka bakar yang sering terjadi yaitu terkena api, air panas, dan minyak
panas dan pada penelitian Gotshall(2011), penyebab luka bakar terbanyak yaitu
luka bakar api (54,9%), akibat air panas (29,2%), luka bakar listrik (12,8%), dan
Teori lain mengatakan bahwa luka bakar yang sering terjadi di lingkungan
rumah yaitu pertama luka bakar yang disebabkan karena air atau cairan panas,
kedua kontak dengan benda panas (setrika, kompor), ketiga terkena bahan kimia
(asam sulfat, bahan pemutih), keempat sengatan listrik, dan kelima terpapar lama
Tiga teori yang menjelaskan tentang jenis luka bakar yang sering terjadi di
lingkungan rumah sebagian besar yaitu jenis luka bakar termal. Teori tersebut
55
didukung dengan adanya peralatan yang ada dirumah (seperti kompor, termos,
dispenser, setrika listrik, dan lainnya) maupun kegiatan yang sering dilakukan
dirumah berkaitan dengan bahan termal atau sumber panas seperti memasak dan
Data statistik luka bakar di Amerika Serikat 2001-2010, penyebab luka bakar
terbanyak yaitu 44% kebakaran atau api, 33% melepuh akibat air panas, 4%
listrik, 3% kimia, 7% lainnya. Tempat kejadian 68% rumah, 10% tempat kerja,
baik dan benar maka tidak akan terjadi keparahan atau waktu penyembuhan lebih
lama namun sebaliknya jika tindakan yang dilakukan tidak tepat maka akan
Menurut Herdon (2010), tindakan pertama untuk jenis luka bakar ringan yaitu
dengan menggunakan air mengalir pada daerah yang terkena luka bakar guna
untuk mengurangi nyeri. Berdasarkan teori menurut Wardrope dan Lioyd (2012)
terjadi luka bakar derajat satu yaitu membebaskan korban dari sumber terjadinya
luka bakar, kemudian dialirkan air bersih (bukan air es) pada daerah yang terkena
luka bakar. Jaga kebersihan dan daerah luka dikompres dingin (tidak
56
apapun termasuk mentega, minyak maupun serbuk obat pada luka karena dapat
infeksi. Jika luka sedikit atau tidak terlalu luas maka tutup bagian luka dengan
kassa steril.
tindakan yang dilakukan saat luka bakar didapatkan dari orang tua, tetangga, dan
masyarakat terhadap suatu objek. Semakin banyak informasi kurang tepat yang
dilakukan ketika terjadi luka bakar yaitu dengan menggunakan pasta gigi (20,2%).
mereka menggunakan pasta gigi, kecap, dan air es karena mudah digunakan dan
membuat bagian yang terkena luka menjadi dingin serta dapat mengurangi nyeri
57
selain itu, karena bahan tersebut mudah didapatkan sebagian besar masyarakat
Kandungan zat yang terdapat dalam pasta gigi seperti pemutih, pewarna dan
kandungan mint jika digunakan untuk mengobati luka terutama luka bakar akan
menggunakan pasta gigi untuk pertolongan pertama pada luka bakar karena
Hasil penelitian ini tidak senada dengan Emergency Management of Severe Burns
Course Manual (2011), penanganan pertama yang dilakukan yaitu dengan disiram
bagian luka dengan air mengalir, kemudian dikompres bagian luka dengan kain
bersih yang telah dicelupkan pada air dingin (bukan es) sampai nyeri berkurang,
Cikarang masih banyak yang melakukan tindakan yang kurang tepat. Informasi
tentang tindakan yang sering dilakukan oleh responden didapatkan dari mulut ke
menjadi kebiasaan bagi responden jika terjadi luka bakar. Hal tersebut didukung
oleh tidak adanya kader atau peran aktif dari petugas kesehatan di wilayah sekitar.
informasi yang benar tentang penanganan pertama yang tepat untuk luka bakar.
tindakan dengan menggunakan pasta gigi yaitu pertama, jenis kelamin laki-laki
58
(51,4%) Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian tentang dimensi
perilaku promosi kesehatan ditinjau dari jenis kelamin yang dilakukan oleh
Sakdiyah (2013), menemukan bahwa jenis kelamin adalah faktor utama yang
juga disebabkan oleh beberapa faktor, laki-laki lebih baik perilakunya karena
Sumber informasi dan jaringan sosial yang didapatkan lebih banyak dibandingkan
dengan teori bahwa jenjang pendidikan terdiri dari dua macam yaitu formal dan
non-formal, seseorang dengan tingkat pendidikan formal yang rendah belum tentu
Keempat, Suku Jawa (37,2%) karena mayoritas responden penelitian ini adalah
suku jawa. Karakter masyarakat suku jawa terkenal dengan keyakinan atau
kepercayaan masyarakat suku jawa sangat tinggi terhadap adat istiadat, tekun
diwariskan orang tua, dengan adanya itu semua maka terbentuk perilaku baik pada
besar dalam menentukan perilaku, bahkan kekuatannya lebih besar dari kekuatan
(Notoatmodjo, 2003)
dengan kategori selalu dan sering sedangkan pada dua pertanyaan selebihnya
pelayanan kesehatan terhadap kejadian luka bakar ringan senada dengan teori
bahwa tipe luka bakar ringan dapat dilakukan penanganan di rumah tanpa harus
luka bakar ringan yaitu tidak melakukan penanganan apapun dengan pilihan
tidak pernah (35%) senada dengan teori bahwa luka bakar ringan dapat ditangani
di rumah. Hasil penelitian ini senada dengan teori yang ada bahwa perempuan
yang berada lebih lama di rumah selalu memilih penanganan secara mandiri untuk
luka bakar ringan karena kejadian luka bakar dirumah biasanya hanya luka bakar
ringan dan pengalaman dalam menangani luka bakar ringan lebih sering dialami
bakar ringan yaitu tidak melakukan penanganan apapun dengan pilihan jawaban
(16,7%) dan rumah sakit dengan pilihan jawaban tidak pernah (18,3%) berasal
dari pendidikan SMA/SMK hal tersebut senada dengan teori bahwa pendidikan
(Hurlock,2012).
pengetahuan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bertindak (wawan
E. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini, sehingga instrumen dalam penelitian ini disusun sendiri oleh
bakar.
terdahulu yang terkait dengan penelitian ini, maupun penelitian yang dijadikan
acuan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. Jenis luka bakar yang sering terjadi di Perumahan Bagasasi Cikarang adalah
tersiram air panas dan terkena minyak panas dengan presentase (21,5%) dari 60
responden.
sakit dengan pilihan jawaban tidak pernah (35%), dan pendidikan, yaitu tidak
62
63
rumah sakit dengan pilihan jawaban tidak pernah (18,3%) berasal dari pendidikan
SMA/SMK.
B. Saran
informasi dari sumber informasi yang terpercaya terkait penanganan pertama yang
sehingga dapat merubah perilaku yang kurang tepat terkait penanganan luka
bakar.
kejadian luka bakar hendaknya dilakukan baik oleh pemerintah maupun instansi
terkait untuk merubah perilaku masyarakat yang kurang tepat terhadap kejadian
luka bakar yang merupakan insiden yang sering terjadi terutama di rumah maupun
tempat kerja.
pertama terhadap kejadian luka bakar, dapat menjadi evidence based bagi
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif oleh karena itu, diharapkan kepada
American Burn Association. Burn Incidence and Treatment in The United States.
2012.
Assegaf, F, Romeo, P dan Marni. Studi Perilaku Pencarian Pengobatan oleh Ibu.
Jurnal MKM. 2012.
Bruner & Sudarth. Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. Jakarta: EGC. 2002.
65
66
Hudspith, J & Rayatt, S. First Aid and Treatment Of Minor Burns. BMJ. 2006.
Lioyd, EC., Rodgers, BC., Michener, M., Williams, MS. Outpatient Burns:
Preventive and Care. American Family Physician. 2012.
Moenadjat Y. Luka Bakar, Pengetahuan Klinis Praktis. Ed.2 Jakarta: FKUI. 2010.
Mozingo DW, Smith AA, McManus WF, et al. Chemical Burns. Journal of
Trauma. 2009.
Polit, Dense F Hunger. Data Analisis & Statistics For Nursing Research.
Appleton and Lange: New York. 2006.
Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik. Ed. 4. Volume 2. Jakarta: EGC. 2005.
Rose, AM., Kaur, T., Cutting P. Assessment and Management of Minor Burns In
The Emergency Department. Journal of Clinical Audits. 2008.
69
Serinken, M., Turkcuer, I., Karcioglu, O., Akkaya, S., Uyanik, E. Domestic
Accidents Involving Women and First Aid Knowledge. Ulus Trauma Acil
Cerrahi Derg. 2011.
Soejoeti, SZ. Konsep Sehat, Sakit, dan Penyakit dalam Konteks Sosial. Surabaya:
Universitas Airlangga. 2010.
Wawan, A & Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.
Kepada Yth. :
Bapak / Ibu
Ditempat
NIM : 1111104000036
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Laila Muthohharoh
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
( INFORMED CONSENT )
SURAT PERSETUJUAN
Inisal :
No Responden :
Usia :
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujur – jujurnya tanpa ada
paksaan dan tekanan dari pihak manapun.
Jakarta , 2015
Mengetahui,
Peneliti Responden
( ) ( )
KUESIONER GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
KEJADIAN LUKA BAKAR RINGAN DI PERUMAHAN BAGASASI
CIKARANG
Petunjuk Pengisian
a. Isilah terlebih dahulu biodata anda pada tempat yang telah disediakan !
c. Berilah tanda check list ( √ ) pada jawaban yang anda anggap benar !
1. Inisial :
3. Pendidikan : ( ) SD ( ) SMA/SMK
( )Tani ( ) PNS
( ) Pensiunan ( ) Wiraswasta
( ) Lainnya
Frequencies
Statistics
Valid 60 60 60 60
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
jenis kelamin
pekerjaan
suku
Crosstabs
Cases
p23 Total
1 2 3 4
laki-laki 3 5 11 10 29
jenis kelamin
perempuan 1 8 18 4 31
Total 4 13 29 14 60
CROSSTABS
/TABLES=Pend BY p23
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p23 Total
1 2 3 4
SD 2 2 4 1 9
SMP 1 5 5 2 13
pendidikan
SMA/SMK 1 6 14 4 25
PT 0 0 6 7 13
Total 4 13 29 14 60
CROSSTABS
/TABLES=Pkr BY p23
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p23 Total
1 2 3 4
pedagang 0 4 8 0 12
tani 0 1 1 0 2
pensiunan 0 0 0 2 2
buruh 1 2 3 4 10
PNS 0 1 2 3 6
pekerjaan wiraswasta 2 0 5 2 9
IRT 1 4 5 1 11
lainnya(guru,pegawai 0 1 5 2 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 4 13 29 14 60
CROSSTABS
/TABLES=Sk BY p23
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p23 Total
1 2 3 4
sunda 2 5 8 7 21
betawi 0 2 7 3 12
suku jawa 2 4 13 2 21
lainnya(banten,minang,bugi 0 2 1 2 6
s)
Total 4 13 29 14 60
CROSSTABS
/TABLES=Jk BY p24
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p24 Total
1 2 3 4
laki-laki 3 9 13 4 29
jenis kelamin
perempuan 2 3 15 11 31
Total 5 12 28 15 60
CROSSTABS
/TABLES=Pend BY p24
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p24 Total
1 2 3 4
SD 1 2 3 3 9
SMP 1 3 5 4 13
pendidikan
SMA/SMK 2 2 13 8 25
PT 2 3 5 3 13
Total 6 10 26 18 60
CROSSTABS
/TABLES=Pkr BY p24
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p24 Total
1 2 3 4
pedagang 2 3 4 3 12
tani 0 0 1 1 2
pensiunan 0 1 1 0 2
buruh 1 3 4 2 10
PNS 1 1 3 1 6
pekerjaan wiraswasta 1 1 4 3 9
IRT 0 2 4 5 11
lainnya(guru,pegawai 1 2 3 3 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 6 12 24 18 60
CROSSTABS
/TABLES=Sk BY p24
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p24 Total
1 2 3 4
sunda 3 4 8 7 21
betawi 1 2 6 3 12
suku jawa 3 5 6 7 21
lainnya(banten,minang,bugi 0 1 3 1 6
s)
Total 7 12 23 18 60
CROSSTABS
/TABLES=Jk BY p25
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p25 Total
1 2 3 4
laki-laki 4 4 11 10 29
jenis kelamin
perempuan 6 5 17 3 31
Total 10 9 28 13 60
CROSSTABS
/TABLES=Pend BY p25
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p25 Total
1 2 3 4
SD 1 3 3 2 9
SMP 1 1 8 3 13
pendidikan
SMA/SMK 3 4 10 8 25
PT 1 2 7 3 13
Total 6 10 28 16 60
CROSSTABS
/TABLES=Pkr BY p25
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p25 Total
1 2 3 4
pedagang 0 2 7 3 12
tani 1 1 0 0 2
pensiunan 0 1 1 0 2
buruh 1 4 3 2 10
PNS 1 3 1 1 6
pekerjaan wiraswasta 1 3 3 2 9
IRT 3 3 2 3 11
lainnya(guru,pegawai 1 2 2 3 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 8 19 19 14 60
CROSSTABS
/TABLES=Sk BY p25
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
[DataSet1] C:\Users\User\Documents\jurnal skripsi lala\responden
spss.sav
Cases
p25 Total
1 2 3 4
sunda 4 5 8 5 21
betawi 3 2 4 3 12
suku jawa 3 5 7 6 21
lainnya(banten,minang,bugi 0 0 3 2 6
s)
Total 10 12 22 16 60
CROSSTABS
/TABLES=Jk BY p26
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
[DataSet1] C:\Users\User\Documents\jurnal skripsi lala\responden
spss.sav
Cases
p26 Total
1 2 3 4
laki-laki 5 3 9 12 29
jenis kelamin
perempuan 3 2 5 21 31
Total 8 5 14 33 60
CROSSTABS
/TABLES=Pend BY p26
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p26 Total
1 2 3 4
SD 2 1 3 3 9
SMP 2 2 4 5 13
pendidikan
SMA/SMK 3 4 8 10 25
PT 1 1 4 7 13
Total 8 8 19 25 60
CROSSTABS
/TABLES=Pkr BY p26
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p26 Total
1 2 3 4
pedagang 2 1 3 6 12
tani 0 0 1 1 2
pensiunan 0 0 1 1 2
buruh 2 2 2 4 10
PNS 1 0 2 3 6
pekerjaan wiraswasta 0 2 2 5 9
IRT 1 2 2 6 11
lainnya(guru,pegawai 2 1 1 4 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 8 8 14 30 60
CROSSTABS
/TABLES=Sk BY p26
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p26 Total
1 2 3 4
sunda 3 4 7 8 21
betawi 2 3 3 4 12
suku jawa 2 3 6 10 21
lainnya(banten,minang,bugi 0 1 1 3 6
s)
Total 7 11 17 25 60
CROSSTABS
/TABLES=Jk BY p27
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p27 Total
1 2 3 4
jenis kelamin laki-laki 3 5 7 14 29
perempuan 3 3 4 21 31
Total 6 8 11 35 60
CROSSTABS
/TABLES=Pend BY p27
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
1 2 3 4
SD 1 1 3 4 9
SMP 2 1 4 6 13
pendidikan
SMA/SMK 4 4 6 11 25
PT 2 2 4 5 13
Total 9 8 17 26 60
CROSSTABS
/TABLES=Pkr BY p27
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Cases
p27 Total
1 2 3 4
pedagang 1 2 4 5 12
tani 0 1 1 0 2
pensiunan 0 0 1 1 2
buruh 1 1 3 5 10
PNS 0 1 1 4 6
pekerjaan wiraswasta 1 2 2 4 9
IRT 0 2 2 6 11
lainnya(guru,pegawai 1 1 3 3 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 4 10 18 28 60
CROSSTABS
/TABLES=Sk BY p27
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
[DataSet1] C:\Users\User\Documents\jurnal skripsi lala\responden
spss.sav
Cases
p27 Total
1 2 3 4
sunda 4 4 7 7 21
betawi 1 3 3 5 12
suku jawa 3 2 7 9 21
lainnya(banten,minang,bugi 1 0 0 4 6
s)
Total 9 9 17 25 60
Crosstabs
Cases
tidak iya
laki-laki 11 18 29
jenis kelamin
perempuan 14 17 31
Total 25 35 60
Crosstabs
Cases
tidak iya
SD 4 5 9
SMP 6 7 13
pendidikan
SMA/SMK 9 16 25
PT 6 7 13
Total 25 35 60
Crosstabs
Cases
tidak iya
pedagang 8 4 12
tani 2 0 2
pensiunan 1 1 2
buruh 1 9 10
PNS 2 4 6
pekerjaan wiraswasta 0 9 9
IRT 7 4 11
lainnya(guru,pegawai 4 4 8
bank,staf
admin,SPG,kontraktor,kuli
bangunan,satpam)
Total 25 35 60
Crosstabs
Cases
tidak iya
sunda 9 12 21
betawi 6 6 12
suku jawa 8 13 21
lainnya(banten,minang,bugi 2 4 6
s)
Total 25 35 60
Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi Penyebab Luka Bakar
dan Tindakan Pertama Yang Sering Dilakukan Responden
Karakteristik Frekuensi
Air Panas 38
Minyak Panas 38
Setrika Listrik 29
Knalpot 37
Tersetrum Listrik 31
Lainnya 4
Total 177
(Machfoedz, 2008):
P = ( F / N ) x 100%
Keterangan:
P : Presentase
N : Jumlah
P = ( F / N ) x 100%
P = 21,4689266
≈ 21,5%
2. Minyak Panas: 38 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = 21,4689266
≈ 21,5%
P = ( F / N ) x 100%
P = 16,3841808
≈ 16,4%
4. Knalpot: 37 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = 20,9039548
≈ 20,9%
P = ( F / N ) x 100%
P = 17,5141243
≈ 17,5%
6. Lainnya: 4 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = (4 / 177) x 100%
P = 2,25988701
≈ 2,2%
B. Tindakan Yang Sering Dilakukan Responden
Karakteristik Frekuensi
Kecap 27
Pasta Gigi 35
Air Mengalir 17
Air Es 19
Minyak 16
Mentega 17
Mendatangi Orang Pintar 13
Diabaikan 11
Lainnya 18
Total 173
P = ( F / N ) x 100%
P = 15,6069364
≈ 15,6%
P = ( F / N ) x 100%
P = 20,2312139
≈ 20,2%
P = ( F / N ) x 100%
P = 9,8265896
≈ 9,8%
4. Menggunakan Air Es: 19 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = 10,982659
≈ 11%
P = ( F / N ) x 100%
P = 9,24855491
≈ 9,3%
P = ( F / N ) x 100%
P = 9,8265896
≈ 9,8%
P = ( F / N ) x 100%
P = 7,51445087
≈ 7,5%
8. Diabaikan: 11 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = 6,3583815
≈ 6,4%
9. Lainnya: 18 fenomena
P = ( F / N ) x 100%
P = 10,4046243
≈ 10,4%
Rekapitulasi Jawaban Responden pada Kuesioner Uji Validitas
Point Biserial dan Uji Reliabilitas KR20
g1 g2 g3 g4 g5 g6 g7 h8 jumlah Xkuadrat
r1 1 0 1 1 0 1 1 1 6 36
r2 1 0 1 0 1 1 1 1 6 36
r3 1 1 1 0 0 0 1 0 4 16
r4 1 1 0 0 1 1 0 1 5 25
r5 1 1 1 0 1 1 1 0 6 36
r6 0 1 0 1 1 1 1 1 6 36
r7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r8 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r9 1 1 1 0 1 1 1 0 6 36
r10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r11 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r12 1 1 1 1 1 0 0 1 6 36
r13 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r14 1 1 1 0 1 1 1 1 7 49
r15 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r16 1 1 1 1 1 1 1 0 7 49
r17 1 1 0 1 1 1 1 1 7 49
r18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r19 1 0 1 1 1 1 1 0 6 36
r20 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r21 1 1 1 1 1 1 1 0 7 49
r22 1 1 0 1 1 1 1 1 7 49
r23 1 1 1 1 1 1 1 1 8 64
r24 1 1 1 1 1 0 0 0 5 25
r25 0 1 0 0 1 1 1 1 5 25
r26 1 1 1 1 1 1 1 0 7 49
r27 1 0 1 0 0 0 1 0 3 9
r28 1 0 0 1 0 1 1 1 5 25
r29 0 1 0 0 1 0 1 0 3 9
r30 1 1 1 1 1 1 1 1 8 62
X1 27 25 23 21 26 25 27 20 194 1318
Validitas
p 27 25 23 21 26 25 27 20
q 3 5 7 9 4 5 3 10
pq 81 125 161 189 104 125 81 200
pi 0,9 0,8 0,77 0,7 0,9 0,83 0,9 0,667
qi 0,1 0,2 0,23 0,3 0,1 0,17 0,1 0,333
Mp 6,67 6,7 6,78 7,1 6,8 6,92 6,7 7
Mt 6,47 6,5 6,47 6,5 6,5 6,47 6,5 6,467
Sd 1,44 1,4 1,44 1,4 1,4 1,44 1,4 1,44
Mp-Mt 0,2 0,3 0,32 0,6 0,3 0,45 0,2 0,533
(Mp-
Mt):Sd 0,14 0,2 0,22 0,4 0,2 0,31 0,1 0,37
√ p:q 3 2,2 1,81 1,5 2,5 2,24 3 1,414
r pbis 0,42 0,4 0,4 0,7 0,5 0,7 0,4 0,523
r tabel 0,36 0,4 0,36 0,4 0,4 0,36 0,4 0,361
status valid valid valid valid valid valid valid valid
reliabilitas
k 8 0,5
p 0,9 0,5 0,25 0,3 0,7 0,48 0,9 0,26
q 0,1 0,1 0,75 0,7 0,3 0,52 0,1 0,74
pq 0,09 0,06 0,1 0,1 0,08 0,1 0,087
Ʃ pq 0,65
var total 2,18
hasil KR20 0,8