You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/298727007

Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Article · March 2016


DOI: 10.15408/sd.v2i2.2815

CITATION READS

1 3,666

1 author:

Nur Rohim Yunus


Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
23 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Constitutional Law View project

All content following this page was uploaded by Nur Rohim Yunus on 17 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

Available online at SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal Website:


http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK
SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015, 156-166

AKTUALISASI DEMOKRASI PANCASILA


DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Nur Rohim Yunus


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: nurrohimyunus@uinjkt.ac.id
Naskah diterima: 23 Oktober 2015, direvisi: 4 November 2015, disetujui: 20 November 2015

Abstract
Democracy, as well as a fundamental principle in virtually all countries, has also become principles in the country.
Several typologies of democracy indicates a new pattern generated from the basic theory of democracy. Pancasila Democracy
is essentially the norms regulating the conduct of the people’s sovereignty and the running state government, in the political,
economic, social, cultural, and defense, for every citizen of the Republic of Indonesia, both at central and regional levels.
The concept of Pancasila democracy excavated from the original values of the society that developed in Indonesia. Pancasila
Democracy is a middle path that must be addressed wisely because it is a unifying alternative between Indonesia multicultural
society.
Keywords: Pancasila democracy, cultural values, Indonesia.

Abstrak
Demokrasi selain sebagai asas fundamental di hampir semua negara, demokrasi juga menjadi
asas kenegaraan untuk penyelenggaraan suatu negara sebagai organisasi tertinggi. Terdapat beberapa
tipologi demokrasi yang bervariatif dan menunjukkan adanya pola baru yang dihasilkan dari teori dasar
demokrasi. Demokrasi Pancasila pada hakikatnya merupakan norma yang mengatur penyelenggaraan
kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga negara Republik Indonesia, organisasi kekuatan
sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga kemasyarakatan lainnya serta lembaga-lembaga
negara baik di pusat maupun di daerah. Konsep demokrasi Pancasila digali dari nilai masyarakat asli
Indonesia dengan nilai-nilai yang melekat kepadanya. Demokrasi Pancasila merupakan jalan tengah yang
harus disikapi secara bijak karena merupakan alternatif pemersatu antara beragam latar belakang suku
dan budaya masyarakat Indonesia.
Kata kunci: demokrasi Pancasila; nilai budaya; Indonesia.

Pengutipan: Yunus, N. R. (2015). Aktualisasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(2), 2015, 156-166. doi:10.15408/sd.v2i2.2815.

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/sd.v2i2.2815

156 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

A. Pendahuluan yang paling menjanjikan masa depan umat


Demokrasi sebagai suatu sistem telah manusia yang lebih baik dari saat ini. Meskipun
menjadikan alternatif dalam berbagai tatanan demikian, penolakan terhadap domokrasi juga
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di tak sedikit jumlahnya.
beberapa negara. Alasan menjadikan demokrasi Demokrasi dalam arti formal yaitu
sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan
dikarenakan hampir semua negara di dunia atau sistem politik dimana kedaulatan rakyat
ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas tidak dilaksanakan sendiri oleh rakyat, tetapi
fundamental. Selain demokrasi dijadikan melalui wakil-wakil yang dipilihnya di lembaga
sebagai asas kenegaraan, secara esensial telah perwakilan. Sedangkan demokrasi dalam arti
memberikan arah bagi peranan masyarakat material dapat disebut sebagai demokrasi sebagai
untuk menyelenggarakan negara sebagai asas, yang dipengaruhi oleh kultur, historis
organisasi tertingginya, sehingga diperlukan suatu bangsa, sehingga dikenal demokrasi
pengetahuan dan pemahaman yang benar pada konstitusional, demokrasi rakyat dan demokrasi
warga masyarakat tentang demokrasi. Pancasila.3
Demokrasi dalam sejarah peradaban
dianggap sudah mulai muncul sejak zaman B. Tipologi Demokrasi
Yunani Kuno. Capaian praktis dari sejak
Demokrasi Yunani adalah munculnya apa yang Demokrasi memiliki makna yang variatif,
disebut “negara kota (polis)”. Polis adalah bentuk karena bersifat interpretatif. Setiap penguasa
demokrasi pertama. Pericles dalam bukunya negara berhak mengklaim negaranya sebagai
yang terkenal, Funeral Oration, menyatakan demokratis meskipun nilai yang dianut atau
bahwa pemerintahan Athena disebut demokrasi praktik politik kekuasaannya amat jauh dari
karena administrasinya berada di tangan banyak prinsip-prinsip dasar demokrasi. Karena
pihak. Demikian pula ahli drama Aeschylus sifatnya yang interpretatif itu, dikenal berbagai
menyimpulkan bahwa tidak ada pemerintahan tipologi demokrasi, yaitu: Demokrasi Langsung,
di Athena karena rakyat adalah pemerintah.1 Demokrasi Konstitusional, Demokrasi Borjuis,
Demokrasi Rakyat (Proletar), Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Latin Perwakilan Liberal.
demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan), selalu
diartikan sebagai pemerintahan dari, oleh, dan Pertama; Demokrasi Langsung. Demokrasi
untuk rakyat. Istilah demokratia mulai dipakai di langsung adalah suatu kondisi ketika keseluruhan
Athena sekitar pertengahan abad ke-5 M. warga negara dengan nyata ikut serta dalam
permusyawaratan untuk menentukan
Pada abad ke-7 dan ke-6 SM, demos tidak kebijaksanaan umum atau undang-undang,
mencakup massa rakyat. Namun, setelah seperti yang dilaksanakan di zaman Yunani
pertengahan abad ke-5 SM, demokratia kuno. Demokrasi tidak langsung dilaksanakan
tampaknya telah digunakan pada umumnya dengan sistem perwakilan.
dengan pengertian yang telah dimilikinya
sampai sekarang ini, yaitu dengan pengertian Tipe demokrasi ideal diwujudkan dalam
“pemerintahan oleh rakyat”.2 derajat yang berbeda-beda melalui konstitusi
yang berbeda-beda pula. Demokrasi langsung
Abraham Lincoln (1808-1865) adalah adalah demokrasi dengan derajat relatif paling
Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-16, yang tinggi. Demokrasi langsung ditandai dengan
pernah mengatakan bahwa demokrasi adalah fakta pembuatan Undang-Undang (UU), dan
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk juga fungsi eksekutif dan yudikatif yang utama,
rakyat. Demokrasi diakui banyak orang dan dijalankan oleh rakyat di dalam pertemuan akbar
negara sebagai sebuah sistem nilai kemanusiaan atau rapat umum. Pengorganisasian semacam
1 Henry J. Schmandt, Ahmad Baidlowi, Imam Bahehaqi, Kamdani, Filsafat ini hanya dapat dilakukan dalam masyarakat-
Politik: Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern (Jakarta:
Pustaka Pelajar, 2002), h. 37. 3 Bagir Manan, Kedaulatan Rakyat, Hak Asasi Manusia dan Negara
2 Robert A. Dahl, Demokrasi dan Para Pengkritiknya (Jakarta: Yayasan Hukum (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1996), h. 199.
Obor Indonesia, 1992), h. 158
Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430 157
SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

masyarakat kecil dan di bawah kondisi-kondisi kemunculan rezim militer dan oligarkhi Roma
sosial yang sederhana. 4 yang kuat, yang terbukti lebih bertahan lama.
Di dalam demokrasi langsung, seperti Kemerosotan itu juga dilihat karena civic virtue
pada suku-suku bangsa Jerman dan Romawi yang dianggap menopang sistem itu ternyata
Kuno, prinsip demokrasi sangat terbatas. sangat rentan terhadap manipulasi dan
Tidak semua warga masyarakat mempunyai bergantung hanya pada keterlibatan salah satu
hak untuk turut serta dalam pembahasan dan dari kelompok utama saat itu, yaitu rakyat,
keputusan-keputusan dari majelis rakyat. Anak- aristokrasi, atau monarki.
anak, kaum wanita, dan budak (apabila ada Kedua; Demokrasi Konstitusional. Demokrasi
perbudakan) tidak memiliki hak politis. Saat ini konstitusional merupakan demokrasi yang
hanya konstitusi-konstitusi dari sejumlah daerah terbatasi oleh aturan atau konstitusi. Pemerintah
bagian Swiss yang kecil-kecil yang memiliki yang demokratis adalah pemerintah yang
karakter demokrasi langsung. terbatasi kekuasaannya dan tidak dibenarkan
Aristoteles dipandang sebagai penyokong untuk bertindak sewenang-wenang terhadap
pemerintahan (kratos) oleh demos atau rakyat warga negaranya. Konstitusi memberikan
banyak. Akan tetapi, Plato mengkritik pandangan batasan-batasan terhadap posisi dan peran
ini, karena sistem demokrasi mengabaikan atau wewenang pemerintah. Oleh karenanya,
mereka yang terdidik. Plato lebih mendukung sering dinamakan pula sebagai “pemerintahan
suatu pemerintahan yang dipimpin oleh yang berdasarkan konstitusi”. Jadi, constitutional
kelompak kecil penguasa dengan persetujuan government sama dengan limited government atau
banyak orang. Sedikit orang yang berkuasa restrained government.5
menurutnya harus pandai, berpendidikan, dan Kewibawaan demokrasi konstitusional
kaya. tergantung pada bagaimana konstitusi
Negara kota Athena, yang diperintah oleh dihormati, terutama oleh pemerintah dan
gubernur tidak membedakan antara negara dan lembaga-lembaga pemerintahan (eksekutif,
masyarakat. Warga negara mempunyai fungsi legislatif, dan yudikatif). Jika pemerintahan tak
sekaligus sebagai subjek dari kekuasaan politik mematuhi hukum, demokrasi akan dilanggar
dan pembuat peraturan dan regulasi. Rakyat dan terancam akan dilecehkan oleh masyarakat
(demos) terlibat dalam fungsi-fungsi legislatif karena pemerintah tak mampu memberi
dan yudikatif karena rakyat berpartisipasi secara contoh. Ketika konstitusi tidak ditegakkan oleh
langsung dalam urusan negara. pemerintah, masyarakat juga tidak patuh pada
aturan hukum sehingga demokrasi ditegakkan
Syarat utama sistem ini antara lain adalah tanpa aturan di kalangan rakyat dengan cara
komitmen terhadap prinsip civic virtue, yaitu menyalurkan tuntutan melalui tindakan-
dedikasi terhadap negara kota republik tindakan anarkis.
dan penundukan kehidupan pribadi pada
kepentingan umum dan masyarakat. Warga Hal ini menguatkan pandangan politik
dapat memenuhi kebutuhannya dan hidup legalistis bahwa pusat dari bersatunya umat
secara terhormat hanya di dalam dan melalui manusia dalam bentuk suatu negara adalah
polis. karena negara diatur oleh hukum yang memiliki
daya ikat untuk menjadi rambu-rambu bersama.
Kelemahan dari sistem ini adalah masih Demokrasi konstitusional akan menjadi masalah
adanya sebagian rakyat yang disingkirkan, ketika berubah menjadi demokrasi yang bersifat
seperti kaum wanita dan para budak. Sistem liberal. Karena peran pemerintah dalam politik
ini diberlakukan karena jumlah masyarakatnya terbatas, hal ini memungkinkan kekuatan
kecil atau disebut masyarakat yang bisa saling masyarakat sipil menguat.
tatap muka dan masih memiliki budaya
berbicara (bukan budaya tulis). Namun, model Ketiga; Demokrasi Borjuis. Demokrasi Borjuis
ini mengalami kemunduran terutama karena sebagaimana demokrasi rakyat merupakan
5 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia
4 Kelsen, Hans, Teori Hukum Murni (Jakarta: Rimdi Pers, 1995), h. 288. Pustaka Utama, Cet ketiga, 2008), h. 52.

158 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

bentuk demokrasi yang memuat cara pandang menjadikan negara sebagai alat untuk mencapai
kelas. Demokrasi borjuis didasarkan pada komunisme; kekerasan dipandang sebagai alat
kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi, yang sah.8
yang terkonsentrasi di tangan sedikit orang Akan tetapi, ada perbedaan antara
saja. Sehingga terjadi ketimpangan sosial di demokrasi sosialis dan demokrasi komunis.
masyarakat. Kaum sosialis (sosialisme demokrasi) tidak
Demokrasi model ini menyelubungi menginginkan demokrasi satu partai seperti
karakter kelas masyarakat kapitalis. Artinya kaum komunis. Namun, kesamaannya adalah
secara formal, semua orang diakui mempunyai bahwa kaum sosialis juga menegaskan
hak yang sama, sedangkan rakyat secara nyata pentingnya demokrasi ekonomi, ketika alat-
tidak memiliki. Dampaknya, krisis sosial pun alat produksi dan sumber-sumber ekonomi
makin tajam dan demokrasi borjuis dikecam. tak boleh dikuasai sedikit orang dan negara
Kekuasaan kapital monopoli sangat kuat dan juga harus berperan dalam mengatur ekonomi
selalu tegar menghadapi tuntutan kelas buruh. rakyatnya, mengontrol, dan membatasi peran
Bahkan, hak-hak yang telah diperjuangkan swasta (kapitalis) dalam perekonomian. Jadi,
dengan susah payah (misalnya, kenaikan upah dalam demokrasi sosialistik, alat-alat produksi
minimum) malah diinjak-injak lagi. Dari situasi merupakan milik bersama. Maka interest pribadi
seperti ini melahirkan sistem kediktatoran kemudian sama dengan interest negara. Akan
(fasis). Namun, hal ini tidak terjadi di negara- tetapi, tak perlu partai politik hanya satu, untuk
negara penganut demokrasi borjuis, karena kelas menciptakan keseimbangan kekuatan dan
pekerja dapat mengorganisasi serta mewakili menjamin kebebasan politik dan pluralisme
kepentingan (interest) mereka. kebudayaan.
Keempat; Demokrasi Rakyat (Proletar). Sedangkan, dalam demokrasi komunis,
Demokrasi rakyat ini disebut juga demokrasi dalam rangka memperkuat dukungan massa
proletar, marxis-komunis, atau demokrasi Soviet. untuk menghancurkan pengisap lama,
Tokoh aliran ini adalah Karl Marx. Masyarakat pimpinan partai marxis-leninis atau marxis-
yang dicita-citakan adalah komunis, masyarakat maois yang sadar kelas membentuk diktator
yang tidak memiliki kelas sosial. Manusia proletariat. Demokrasi komunis dianggap
dibebaskan dari keterikatan kepada kepemilikan sebagai demokrasi untuk mencapai tingkatan
pribadi. Negara dalam hal ini bukanlah lembaga yang tertinggi. Demokrasi ini dibentuk
di atas masyarakat yang mengatur masyarakat berdasarkan undang-undang, yang mengawali
tanpa pamrih, melainkan alat dalam tangan tercapainya masyarakat tanpa kelas. Seluruh
kelas-kelas atas untuk mengamankan kekuasaan kegiatan sosial dan keharmonisan masyarakat
mereka.6 merupakan realitas sosial. Dengan kata lain,
Untuk mencapai masyarakat itu, perlu dalam demokrasi realis, semua rakyat diajak,
jalan paksaan dari jalan kekuasaan. Menurut baik dalam proses perencanaan, pengaturan,
Kranenburg yang dikutip Miriam Budiardjo,7 maupun pelaksanaan – yang bertujuan agar
dalam demokrasi Soviet ini terdapat perilaku kepribadian rakyat dapat berkembang optimal.
mendewa-dewakan pimpinan. Kelima; Demokrasi Perwakilan Liberal.
Menurut Miriam Budiardjo, komunis tidak Ciri demokrasi tidak langsung atau perwakilan
hanya merupakan sistem politik, tetapi juga adalah suatu demokrasi ketika fungsi legislatif
mencerminkan gaya hidup yang berdasarkan dijalankan oleh sebuah parlemen yang dipilih
nilai-nilai tertentu, seperti gagasan monoisme oleh rakyat, dan fungsi eksekutif dan yudikatif
menolak adanya golongan-golongan; gagasan dijalankan oleh pejabat-pejabat yang juga dipilih
persatuan berakibat adanya kesadaran melalui pemilihan umum (pemilu). Banyak
mau dipaksa dan oposisi ditindas; gagasan konstitusi demokratis secara tegas menetapkan
kebebasan para wakil dan para pemilihnya.
6 Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionism (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 120. Kebebasan para wakil dari pemilihnya ini adalah
7 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, Cet. ketiga, 2008), h.77. 8 Miriam Budiardjo, ibid, h.77

Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430 159


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

ciri khas demokrasi modern. aristokrasi, ataupun kelompok-kelompok lain.11


Kebebasan hukum yang dimiliki orang Negara perwakilan menjadi wasit ketika
yang dipilih dari pemilihnya tidak sama dengan para individu memperjuangkan kepentingan
perwakilan hukum. Pernyataan bahwa rakyat mereka dengan mengikuti aturan kompetisi
diwakili oleh parlemen berarti rakyat tidak ekonomi dan pertukaran bebas. Pemilihan bebas
dapat melaksanakan kekuasaan legislatif secara dan pasar bebas keduanya penting berdasarkan
langsung atau kekuasaan dijalankan melalui asumsi dasar bahwa barang kolektif dapat
wakilnya. diwujudkan secara memadai dalam kehidupan
Perkembangan sistem demokrasi hanya jika individu-individu berinteraksi melalui
Athena dan Roma menunjukkan apakah pertukaran kompetitif dengan intervensi negara
partisipasi yang luas dari seluruh warga ataukah yang minimal.
suatu sistem perwakilan lebih penting. Dalam Akan tetapi, jika balik peran “negara
perkembangannya, teori-teori demokrasi minimal” ini, yaitu wilayah dan kekuasaannya
liberal dengan kedaulatan negara mendapat perlu dibatasi dengan ketat, masih ada komitmen
tempat yang kuat, dan pada saat yang sama juga kuat bagi perlunya intervensi negara pada
berkembang pembatasan terhadap kekuasaan. bidang-bidang tertentu, yaitu untuk mengatur
Demokrasi murni yang berarti perilaku pembangkang dan membentuk kembali
masyarakat dengan jumlah penduduk kecil hubungan sosial dan lembaga-lembaga bila
mengatur dan mengelola pemerintahan selalu terjadi kegagalan dalam persaingan laissez-fairu,
tidak toleran, tidak adil, dan tidak stabil. ketika kebahagiaan terbesar dari orang banyak
Sebaliknya, pemerintahan perwakilan mengatasi tidak tercapai.12
ekses demokrasi murni ini karena pemilihan Teori demokrasi perwakilan ini mengubah
yang akan teratur memaksa adanya penjelasan secara mendasar referensi pemikiran demokrasi
terhadap isu-isu masyarakat dan mereka yang ketika perdebatan tentang jumlah warga yang
terpilih dan yang bertahan dalam proses politik harus terlibat dalam demokrasi terpecahkan dan
boleh jadi merupakan orang yang sangat demokrasi perwakilan dianggap pemerintahan
kompeten dan mampu menjelaskan serta yang layak dan bertanggung jawab, dan stabil
menghasilkan kepentingan sesungguhnya dari untuk negara-negara bangsa yang bermunculan.
negara mereka.9 Dari kelima tipologi demokrasi tadi,
Negara perwakilan menurut Madison negara Indonesia lebih mengadopsi demokrasi
sebagaimana dikutip David Held10 mempunyai tidak langsung atau perwakilan. Tetapi model
mekanisme untuk mengagregasi kepentingan- demokrasi yang digunakan lebih didasarkan
kepentingan individu dan melindungi hak- kepada kultur dan budaya masyarakat Indonesia
hak mereka. Dalam negara yang demikian, dia yang bergantung pada ideologi Pancasila,
percaya keamanan individu dan propertinya sehingga demokrasi yang dikenal adalah
akan dijaga dan politik dapat dibuat sesuai Demokrasi Pancasila.
dengan tuntutan dan ambisi negara-negara besar
yang memiliki pola perdagangan, ekonomi, dan
hubungan internasional yang kompleks. C. Demokrasi Pancasila dalam Konsep
dan Teori Bernegara Indonesia
Sejalan dengan Madison, Bentham
mendukung demokrasi perwakilan yang dapat Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi
mengamankan anggotanya dari penindasan yang didasarkan pada asas kekeluargaan dan
beberapa fungsionaris yang berkuasa. kegotongroyongan yang ditujukan kepada
Pemerintahan demokratis menurutnya kesejahteraan rakyat, yang mengandung
melindungi warga negara dari penggunaan unsur-unsur berkesadaran religius, kebenaran,
kekuasaan secara despotik, baik oleh monarki, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian
9 David Held, Prospects for Democracy, North, South, East, West
(Cambridge: Polity Press and Blacwell, 1994), h.18 11 David Held, ibid, h.20.
10 David Held, ibid, h.19. 12 David Held, ibid, h.20.

160 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

Indonesia dan berkesinambungan.13 semacam ini akan mencapai dua hal; yaitu,
Dalam demokrasi Pancasila, sistem kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat kekuasaan sangatlah kecil, dan kepentingan
sendiri atau dengan persetujuan rakyat.14 rakyat dalam tugas-tugas pemerintahan
Kebebasan individu dalam demokrasi pancasila lebih terjamin. Perwujudan lain dari konsep
tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan kedaulatan adalah adanya pengawasan oleh
dengan tanggung jawab sosial.15 rakyat. Pengawasan dilakukan karena demokrasi
tidak mempercayai kebaikan hati penguasa.
Keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan
dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang 3) Pemerintahan yang terbuka dan
dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga bertanggung jawab yang memiliki prinsip-
tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas.16 prinsip

Demokrasi Pancasila pada hakikatnya a) Dewan Perwakilan Rakyat yang


merupakan norma yang mengatur representatif. b) Badan kehakiman/peradilan
penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan yang bebas dan merdeka. c) Pers yang bebas,
penyelenggaraan pemerintahan negara, dalam d) Prinsip Negara hukum, e) Sistem dwi partai
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan atau multi partai. f) Pemilihan umum yang
pertahanan keamanan, bagi setiap warga negara demokratis. g) Prinsip mayoritas. h) Jaminan
Republik Indonesia, organisasi kekuatan sosial akan hak-hak dasar dan hak-hak minoritas.
politik, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga Di Indonesia, prinsip-prinsip demokrasi
kemasyarakatan lainnya serta lembaga-lembaga telah disusun sesuai dengan nilai-nilai yang
negara baik di pusat maupun di daerah. tumbuh dalam masyarakat, meski harus
Demokasi Pancasila17 memiliki prinsip- dikatakan baru sebatas demokrasi prosedural,
prinsip yang berlaku, seperti: dalam proses pengambilan keputusan lebih
mengedepankan voting ketimbang musyawarah
1) Kebebasan atau persamaan (Freedom/ untuk mufakat, yang sejatinya merupakan azas
Equality). Kebebasan/persamaan adalah dasar asli demokrasi Indonesia. (bukankah voting
demokrasi. Kebebasan dianggap sebagai sarana itu asas asli demokrasi liberal, jadi apa tidak
mencapai kemajuan dan memberikan hasil berkebalikan). Praktek demokrasi ini tanpa
maksimal dari usaha orang tanpa pembatasan dilandasi mental state yang berakar dari nilai-
dari penguasa. Dengan prinsip persamaan nilai luhur bangsa merupakan gerakan omong
semua orang dianggap sama, tanpa dibeda- kosong belaka.
bedakan dan memperoleh akses dan kesempatan
bersama untuk mengembangkan diri sesuai Ada beberapa unsur demokrasi yang
dengan potensinya. Kebebasan yang dikandung dikemukakan oleh para Ahli di antaranya
dalam demokrasi Pancasila ini tidak berarti adalah:18
Free Fight Liberalism yang tumbuh di Barat, tapi 1) Menurut Sargen, Lyman Tower (1987),
kebebasan yang tidak mengganggu hak dan unsur demokrasi meliputi keterlibatan
kebebasan orang lain. rakyat dalam mengambil keputusan politik,
2) Kedaulatan Rakyat (people’s Sovereignty). tingkat persamaan hak antarmanusia,
Dengan konsep kedaulatan rakyat, hakikat tingkat kebebasan dan kemerdekaan
kebijakan yang dibuat adalah kehendak rakyat yang dimiliki oleh warga Negara, sistem
dan untuk kepentingan rakyat. Mekanisme perwakilan dan sistem pemilihan ketentuan
mayoritas.
13 Lihat Mohammad Hatta,”Indonesia Merdeka” dalam karya lengkap
Bung Hatta.Buku I: Kebangsaan dan Kerakyatan (Jakarta: Penerbit LP3ES, 1998), h. 2. Afan Gaffar (1999), unsur demokrasi
87
14 Pikiran dan Gagasan Adnan Buyung Nasution, Demokrasi meliputi akuntabilitas, rotasi kekuasaan,
Konstitusional (Jakarta; Kompas, 2010), h. 3-4.
15 Yudi Latif, Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas
rekruitmen politik yang terbuka, pemilihan
Pancasila (Jakarta; Pustaka Gramedia, 2011), h. 383. umum, dan hak-hak dasar.
16 Yudi Latif, Ibid, h. 250
17 Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara & Pilar-Pilar Demokrasi
(Jakarta; Sinar Grafika, 2011), h. 198-234 18 Jimly Asshiddiqie , Ibid, h. 243-244

Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430 161


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

3) Menurut Marriam Budiardjo (1977), Undang-Undang Dasar Negara Republik


terdapat beberapa unsur demokrasi, yaitu Indonesia Tahun 1945, maupun hukum dasar
perlunya dibentuk lembaga-lembaga yang tidak tertulis (konvensi), seperti aturan-
demokrasi untuk melaksanakan nilai- aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam
nilai demokrasi, yaitu pemerintahan yang praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak
bertanggung jawab, Dewan Perwakilan tertulis.
Rakyat, organisasi politik, pers dan media Kedaulatan rakyat dengan sistem
massa, serta peradilan yang bebas. perwakilan atau demokrasi biasa disebut sistem
4) Menurut Frans Magnis Suseno(1997), demokrasi perwakilan (representative democracy)
menyebutkan ada lima gugus ciri hakiki atau demokrasi tidak langsung (indirect democracy).
Negara demokrasi. Kelima gugus Dalam praktek, pihak yang menjalankan
demokrasi tersebut adalah negara hukum, kedaulatan rakyat itu adalah wakil-wakil rakyat
pemerintahan di bawah kontrol nyata yang duduk di lembaga perwakilan rakyat yang
masyarakat, pemilihan umum yang bebas, disebut parlemen. Agar wakil-wakil rakyat
prinsip mayoritas dan adanya jaminan dapat bertindak atas nama rakyat, wakil-wakil
terhadap hak-hak demokrasi. rakyat itu harus ditentukan sendiri oleh rakyat,
yaitu melalui pemilihan umum (general election).
Dengan demikian, pemilihan umum itu tidak
D. Upaya Aktualisasi Demokrasi lain merupakan cara yang diselenggarakan untuk
Pancasila di Indonesia memilih wakil-wakil rakyat secara demokratis.19
Sistem ketatanegaraan yang dianut oleh Secara ideal pemilihan umum bertujuan
Undang-Undang Dasar 1945 adalah negara agar terselenggaranya perubahan kekuasaan
demokrasi konstitusional, dengan menganut pemerintahan secara teratur dan damai
asas demokrasi Pancasila. Dalam aktualisasinya, sesuai dengan mekanisme yang dijamin oleh
Demokrasi Pancasila didasarkan pada konstitusi.20
Pembukaan Undang Undang Dasar 45 alinea
ke 4, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh Tradisi berpikir bebas atau kebebasan
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ berpikir (freedom of expression) itu pada
perwakilan, yang mengandung semangat gilirannya mempengaruhi tumbuh kembangnya
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang prinsip-prinsip kemerdekaan berserikat
adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan atau berorganisasi (freedom of association) dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. kemerdekaan berkumpul (freedom of assembly)
dalam dinamika kehidupan masyarakat
Demokrasi Pancasila juga diartikan sebagai demokratis yang bersangkutan. 21
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara
Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh Ismail Sunny menyatakan, Pemilihan umum
nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam menganut asas adalah suatu kepastian dan suatu lembaga yang
demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian sangat vital untuk demokrasi. Suatu pemilihan
negara dilakukan oleh rakyat sendiri atau yang bebas berarti bahwa dalam jangka waktu
dengan persetujuan rakyat, dimana keluhuran tertentu rakyat akan mendapat kesempatan
manusia sebagai makhluk Tuhan dalam bidang untuk menyatakan hasratnya terhadap garis-
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan garis politik yang harus diikuti oleh negara dan
keamanan diakui, ditaati dan dijamin atas dasar masyarakat terhadap orang-orang yang harus
kenegaraan Pancasila. melaksanakan kebijaksanaan itu.22

Pemerintah berdasarkan atas demokrasi


19 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara (Jakarta:
konstitusional tidak bersifat absolutisme Rajawali Press, 2009), h. 414.
(kekuasaan yang tidak terbatas). Konstitusi 20 Dede Mariana dan Caroline Paskarina, Demokrasi dan Politik
Desentralisasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 5.
di sini diartikan dalam arti luas, sebagai living 21 Jimly Asshiddiqie, Kemerdekaan Berserikat, Pembubaran Partai Politik
dan Mahkamah Konstitusi (Jakarta: Konpress, 2005), h. 711.
constitution, baik yang tertulis yang disebut 22 Ismail Sunny, Mekanisme Demokrasi Pancasila (Jakarta: Aksara Baru,
1984), h.21.

162 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

Pasal 22 ayat (1) UUDNRI Tahun 1945 pemerintahan dan pergantian pejabat negara
menyebutkan bahwa, Pemilihan Umum yang diangkat melalui pemilihan (elected public
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, officials). Yang dimaksud di sini adalah pemilihan
rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali. umum harus membuka kesempatan sama untuk
Ada dua manfaat yang sekaligus sebagai tujuan menang atau kalah bagi setiap peserta pemilihan
atau sasaran langsung yang hendak dicapai umum itu, karena pemilihan umum sejatinya
dengan pelaksanaan pemilu yaitu, pembentukan adalah hak setiap orang sebagai warga negara.26
atau pemupukan kekuasaan yang otoritas dan Tujuan ketiga dan keempat pemilihan
mencapai tingkat keterwakilan politik (political umum adalah untuk melaksanakan kedaulatan
representativeness). rakyat dan melaksanakan hak asasi warga negara.
Selain itu Pemilu juga merupakan salah satu Hak-hak politik rakyat untuk menentukan
hak asasi warga negara yang sangat prinsipil, jalannya pemerintahan dan fungsi-fungsi negara
karena dalam pelaksanaan hak asasi adalah suatu dengan benar menurut UUDNRI 1945 adalah
keharusan pemerintah untuk melaksanakan hak rakyat yang sangat fundamental. Karena itu,
pemilu. Oleh karena itu, pemilu adalah suatu penyelenggaraan pemilihan umum, di samping
syarat yang mutlak bagi negara demokrasi untuk merupakan perwujudan kedaulatan rakyat, juga
melaksanakan kedaulatan rakyat. 23 merupakan sarana pelaksanaan hak asasi warga
Hal ini merupakan perwujudan dari hak asasi negara.
manusia. Dalam pasal 28D ayat (3) berbunyi, Pengaturan mengenai hak asasi manusia
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan di bidang politik yang sangat berkaitan dengan
yang sama dalam pemerintahan. Pengertiannya, pemilihan umum adalah ketentuan pasal 28E
setiap orang memiliki hak untuk memilih dan ayat (3) yang merumuskan bahwa, Setiap orang
dipilih dalam penyelenggaraan pemerintahan. berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
Pemilihan umum pada dasarnya memiliki mengeluarkan pendapat. Kebebasan berserikat dan
empat fungsi utama yakni, pembentukan berkumpul dapat diwujudkan dalam bentuk
legitimasi penguasa, pembentukan perwakilan keikutsertaan warga negara untuk berpartisipasi
politik rakyat, sirkulasi elite penguasa, dan dalam partai politik yang diakui keberadaannnya
pendidikan politik. 24 oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat
Tujuan penyelenggaraan pemilihan umum diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan warga
(general election) pada pokoknya dapat dirumuskan negara untuk menentukan wakil-wakilnya yang
menjadi empat, yaitu: akan duduk dalam badan perwakilan rakyat
a. Untuk memungkinkan terjadinya peralihan maupun sebagai Presiden yang diwujudkan
kepemimpinan pemerintahan secara tertib melalui pemilihan umum itu sendiri.
dan damai.
b. Untuk memungkinkan terjadinya E. Hubungan Demokrasi Pancasila dan
pergantian pejabat yang akan mewakili Kebudayaan Asli Indonesia
kepentingan rakyat di lembaga perwakilan.
Konsep demokrasi pancasila digali dari nilai
c. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan masyarakat asli Indonesia dengan nilai-nilai yang
rakyat, dan melekat kepadanya, seperti desa demokrasi,
d. Untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi rapat kolektivisme, musyawarah mufakat,
warga negara. 25 tolong-menolong dan istilah-istilah lain yang
berkaitan dengan itu. Tujuannya, memberikan
Pemilihan umum juga bertujuan
pendasaran empiris sosiologis tentang konsep
untuk memungkinkan terjadinya peralihan
demokrasi yang sesuai dengan sifat kehidupan
23 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara
Indonesia (Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI, 1978), h. 329. masyarakat asli Indonesia, bukan sesuatu yang
24 Arbi Sanit, Partai, Pemilu dan Demokrasi (Jakarta: Pustaka Pelajar,
1997), h. 158.
26 Budiman B Sagala, Praktek Sistem Ketatanegaraan Menurut UUD 1945
25 Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), h. 67-68.
Reformasi (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2007), h. 754.

Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430 163


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

asing yang berasal dari Barat dan dipaksakan budaya itu sendiri tidak justru menghasilkan
pada realitas kehidupan bangsa Indonesia. sesuatu yang kontra-produktif atau bahkan
Masyarakat asli yang dimaksudkan di sini bertentangan dengan prinsip-prinsip budaya
adalah bentuk kehidupan masyarakat yang demokrasi Pancasila yang hendak diterapkan.
sudah berlangsung di pulau-pulau di Nusantara Dengan demikian dapat dihindarkan segala
sejak berabad-abad yang lalu dan yang tersusun kecenderungan yang menjadikan Pancasila
dari satuan-satuan kehidupan yang terkecil yang Ideologi totaliter.
berbeda-beda seperti desa di Jawa, nagari di Pendefinisian ideologi di sini tidak terlalu
Sumatra Barat, pekon di Lampung atau subak membedakan antara ideologi dan paham serta
di Bali. Masyarakat asli ini memiliki seperangkat tidak membedakan ideologi yang bersifat murni
nilai mental dan moral yang bersifat homogen, atau tidak. Sebab menurut koran Pedoman
struktural dan kolektif, yang kesemuanya yang terbit di tahun 1960 dengan mengutip
memiliki sistem budaya sendiri dan berlangsung pemikiran ahli politik Barat, ideologi yang
secara demokratis, yaitu demokrasi secara benar-benar murni di dunia itu ada tiga yaitu
langsung sebagaimana terdapat di negara- liberalisme, sosialisme dan Islam. Walaupun
negara kota di Yunani kuno 25 abad yang lalu. sejatinya Islam bukan termasuk ideologi, karena
Proses metamorfosis nilai-nilai demokrasi yang bukan merupakan karya manusia. Pancasila
digali dari kearifan budaya Indonesia tersebut merupakan contoh ideologi campuran, karena
mengalami beberapa periodisasi dalam proses merupakan perpaduan dari berbagai unsur
implementasinya sebagai suatu keniscayaan. ideologi murni yaitu liberalisme dan sosialisme
Kebudayaan merupakan ruh dan jati diri ditambah dengan nilai-nilai moral dan budaya
bangsa dalam kehidupan bernegara, di mana Indonesia. Hal ini terbukti dengan kenyataan
tinggi rendahnya martabat bangsa sangat yang sama di dunia sekarang ini karena
ditentukan oleh tinggi rendahnya budaya bangsa berkembang ideologi jalan ketiga (Third Way)
itu sendiri. Jati diri bangsa Indonesia sangat yang merupakan kompromi atau campuran
ditentukan oleh hasil proses aktualisasi nilai- antara liberalisme dan sosialisme.
nilai budaya bangsa dalam Negara Kesatuan Alfian29 mengatakan bahwa Pancasila
Republik Indonesia.27 Pancasila sebagai budaya sebagai ideologi dalam kehidupan demokrasi
dan ideologi yang sedang men “sistem”, antara lain terletak pada kualitas yang
harapannya adalah akan mampu menopang terkandung di dalam dirinya. Di samping itu
tuntutan demokrasi yang bertahap maju secara relevansinya terletak pada posisi komparatif
kultural-edukatif, dengan rujukan pola pikir terhadap ideologi-ideologi lain sehingga bangsa
budayawinya sendiri. Sistem ideologi yang Indonesia yang meyakini, menghayati dan
mampu tumbuh dengan terbuka mengemban memahami mengapa Pancasila adalah ideologi
peningkatan kesadaran dan partisipasi politik dan untuk dipakai sebagai landasan dan sekaligus
ekonomi rakyat yang semakin tinggi dari waktu tujuan dalam membangun dirinya dalam
ke waktu, tanpa efek alienasi budaya, bahkan berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa
memperkuat wujud kebangkitan nasional dan bernegara, termasuk kehidupan politik.
Indonesia yang tahapannya semakin matang Menurut Hatta,30 Pancasila sila Ketuhanan
dan dewasa. Ini mengimplikasikan kebutuhan Yang Maha Esa menjadi dasar yang memimpin
akan politik kebudayaan yang didasarkan pada sila-sila yang lain. Seperti halnya sila kerakyatan
Pancasila. Dengan lain kata, untuk menciptakan atau demokrasi, Hatta yakin bahwa demokrasi
budaya bangsa yang berdasarkan pada nilai- akan hidup selama-lamanya di bumi Indonesia,
nilai Pancasila diperlukan suatu rekayasa sekalipun akan mengalami pasang naik
kebudayaan atau suatu strategi kebudayaan.28 dan pasang surut. Menurut Hatta, sumber
Perlu disadari batas-batasnya serta kehati-hatian demokrasi atau lebih tegasnya demokrasi sosial,
dalam menentukan caranya, sehingga strategi
29 Alfian, Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kehidupan Politik (Jakarta:
27 Harian Kedaulatan Rakyat, 28 Juli 2004. Perum Percetakan Negara, 1990), h. 190.
28 Sastraprateja, M. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kehidupan Budaya 30 Mohamad Hatta, Menuju Negara Hukum (Jakarta: Idayu Press, 1977),
(Jakarta: Perum Percetakan Negara, 1992), h. 141. hlm.17.

164 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

di Indonesia ada tiga; Pertama, sosialisme Barat Asshiddiqie, Jimly. (2011). Hukum Tata Negara
yang membela prinsip-prinsip humanisme, dan & Pilar-Pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar
prinsip ini juga dipandang sebagai tujuan. Kedua, Grafika.
ajaran Islam yang memerintahkan kebenaran Asshiddiqie, Jimly. (2005). Kemerdekaan Berserikat,
dan keadilan Tuhan dalam bermasyarakat. Pembubaran Partai Politik dan Mahkamah
Ketiga, pola hidup dalam bentuk kolektivisme Konstitusi. Jakarta: Konpress.
sebagaimana terdapat di desa-desa di Indonesia.
Ketiga sumber inilah yang akan menjamin Asshiddiqie, Jimly. (2009). Pengantar Ilmu Hukum
kelestarian demokrasi di Indonesia, sehingga Tata Negara. Jakarta: Rajawali Press.
Hatta berkeyakinan bahwa demokrasi di Asshiddiqie, Jimly. (2007). Pokok-Pokok Hukum
Indonesia mempunyai dasar yang kukuh. Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia.
F. Penutup
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu
Demokrasi yang terlahir dari adanya Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
kedaulatan rakyat secara mutlak, ternyata Cetakan ketiga.
mengalami metamorfose dan perubahan.
Terutama pada saat berakulturasi dengan Buyung N., Adnan. (2010). Pikiran dan Gagasan:
budaya masyarakat setempat yang ditempatinya. Demokrasi Konstitusional. Jakarta: Kompas.
Tipologi demokrasi yang bervariatif Dahl, Robert A. (1992) Demokrasi dan Para
menunjukkan adanya pola baru yang dihasilkan Pengkritiknya. Jakarta: Yayasan Obor
dari teori dasar demokrasi. Termasuk dalam Indonesia.
hal ini Indonesia. Indonesia dengan kedaulatan
Dede, Mariana dan Paskarina, Caroline. (2008).
rakyatnya kemudian menyerap kebudayaan
Demokrasi dan Politik Desentralisasi.
aslinya untuk kemudian menjelma menjadi
Yogyakarta: Graha Ilmu.
demokrasi tersendiri bernama demokrasi
pancasila. Menyelesaikan pertikaian secara damai Hatta, Mohammad. (1977). Menuju Negara
dan sukarela dengan membela prinsip-prinsip Hukum. Jakarta: Idayu Press.
humanisme, menegakan keadilan di tengah ____ . (1998).”Indonesia Merdeka” dalam karya
keanekaragaman masyarakat, kolektivisme lengkap Bung Hatta, Buku I: Kebangsaan
dan penggunaan paksaan sesedikit mungkin dan Kerakyatan. Jakarta: Penerbit LP3ES.
menjadikan contoh aktualisasi nyata demokrasi
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan Held, David. (1994). Prospects for Democracy,
bernegara di Indonesia. Demokrasi Pancasila North, South, East, West. Cambridge: Polity
ini pun, mengalami banyak hambatan dan Press and Blacwell.
tantangan. Sebagian berupaya menerapkan dan Kelsen, Hans. (1995). Teori Hukum Murni.
sebagian lain menolak. Tetapi apa pun realita Jakarta: Rimdi Pers.
yang terjadi patut disadari, demokrasi pancasila
Kusnardi, Moh., dan Harmaily Ibrahim. (1978).
merupakan jalan tengah yang harus disikapi
Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia.
secara bijak. Ia merupakan alternatif pemersatu
Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara
antara beragama latar belakang suku dan budaya
FHUI.
masyarakat Indonesia.
Latif, Yudi. (2011). Negara Paripurna. Historisitas,
Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila.
G. Daftar Pustaka Jakarta: Pustaka Gramedia.
Alfian. (1990). Pancasila Sebagai Ideologi dalam Manan, Bagir. (1996). Kedaulatan Rakyat, Hak
Kehidupan Politik. Jakarta: Perum Asasi Manusia dan Negara Hukum. Jakarta:
Percetakan Negara. Gaya Media Pratama.

Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430 165


SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2 (2), 2015

Sagala, Budiman B. (1982). Praktek Sistem Sunny, Ismail. (1984). Mekanisme Demokrasi
Ketatanegaraan Menurut UUD 1945. Jakarta: Pancasila. Jakarta: Aksara Baru.
Ghalia Indonesia. Suseno, Franz Magnis. (2005). Pemikiran Karl
Sanit, Arbi. (1997). Partai, Pemilu dan Demokrasi, Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan
Jakarta: Pustaka Pelajar. Revisionism. Jakarta: Gramedia Pustaka
Sastraprateja, M. (1992). Pancasila Sebagai Ideologi Utama.
dalam Kehidupan Budaya. Jakarta: Perum
Percetakan Negara. Surat Kabar:
Schmandt, Henry J., Baidlowi, Ahmad., Harian Kedaulatan Rakyat, 28 Juli 2004.
Bahehaqi, I., Kamdani. (2002). Filsafat
Politik: Kajian Historis dari Zaman Yunani
Kuno Sampai Zaman Modern. Jakarta:
Pustaka Pelajar.

166 Copyright © 2015, SOSIO DIDAKTIKA, p-ISSN: 2356-1386, e-ISSN: 2442-9430

View publication stats

You might also like