You are on page 1of 13

KUALITAS AIR AKIBAT AKTIFITAS PENDUDUK DI DAERAH TANGKAPAN

AIR DANAU LAUT TAWAR KABUPATEN ACEH TENGAH


Water Quality Affected by People Activities in The Water Catchment Area
of Laut Tawar Lake Aceh Tengah Regency

Ayuseara Putri Gayosia1, Hairul Basri2, Syahrul3


1)
Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih, Takengon Aceh Tengah
2,3)
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111
Email: ayuseara80@gmail.com

Naskah diterima 25 Maret 2014, disetujui 6 Mei 2014

Abstract. The research objective is to study of water quality affected by people activities inthe water
catchment area of Lut Tawar lake Aceh Tengah regency. Five watershedswere selected represented of
people activities at the water catchment area.The physical, chemical and biological characteristics of
waterwere analyzed in laboratory and compared with water quality standard (the Goverment Regulation
of the Republic of Indonesia, Number 82, 2001). The water quality in the watershed was determined by
using the STORET method. The result of the research showed that the watershed have been polluted at
some of the water catchment areas of Lut Tawar Lake marked by the change of some of physical,
chemical and biological characteristics of water.The change in physical charateristics were smelled,
tasted, brightness and coloured), the change in chemical charateristics were phosphate (PO4), ammonia
(NH3-N), nitrate (NO3) and nitrite (NO2) content, and the change in biological charateristics were
thereduce population of macrozoobenthos, water larva and freshwater snail (Pila ampullacea) and
increase the worm population.

Abstrak. Penelitian diskriftif ini bertujuan untuk mengkaji status kualitas air akibat aktifitas penduduk di
daerah tangkapan Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Titik sampel dipilih 5 sungai yang
merupakan perwakilan dari berbagai aktifitas penduduk disekitar sungai. Sifat fisika air, sifat kimia air
dan sifat biologi air dianalisis dengan metode analisis parameter fisika dan kimia lalu dibandingkan
dengan standar kualitas baku mutu air (PP No 82 tahun 2001). Status kualitas air ditentukan dengan
menggunakan metode STORET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran di daerah
tangkapan Danau Lut Tawar yang ditandai dengan beberapa perubahan sifat fisika, kimia dan biologi.
Perubahan sifat fisika yaitu bau, rasa, kecerahan dan warna, perubahan kimia Phospat (PO 4), Amonia
(NH3-N), Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) dan perubahan biologi berkurangnya populasi makrozoobentos,
larva air, kerang tutut dan kerang lainnya serta meningkatnya populasi cacing.

Kata kunci: kualitas air, aktivitas penduduk, Danau Lut Tawar

PENDAHULUAN menjadi masalah yang perlu mendapat


perhatian yang seksama dan cermat.
Meningkatnya perkembangan seluruh aspek Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh
kehidupan sebagai dampak lajunya Tengah memiliki luas 57 Km2 pada elevasi
pertumbuhan penduduk dan pembangunan 1230 m di atas permukaan laut. Merupakan
daerah mengakibatkan meningkatnya salah satu sumber air yang banyak digunakan
pemanfaataan sumber daya alam sehingga untuk berbagai keperluan masyarakat setempat
menimbulkan gangguan keseimbangan alam. yang secara geografis berada pada 960 48’ - 970
Salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya 02’ Bujur Timur dan 040 40’ - 040 32’ Lintang
alam tersebut adalah pemakaian sungai sebagai Utara. Secara administrasi daerah tangkapan air
tempat mandi, cuci, kakus (MCK) sampai tersebut berada pada wilayah Kecamatan Lut
pembuangan sampah. Air merupakan Tawar, Kebayakan, Bebesan, dan Kecamatan
sumberdaya alam yang mempunyai fungsi Bintang (Monografi Kabupaten Aceh Tengah,
sangat penting bagi kehidupan manusia dan 2013). Daerah tangkapan air Danau Laut Tawar
makhluk hidup lainnya serta sebagai modal merupakan daerah berbukit dan memiliki lereng
dasar dalam pembangunan. Dewasa ini air yang curam (Adhar, 2008).

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 543
Danau Laut Tawar merupakan daerah data dan (4) Penarikan kesimpulan dan
tangkapan dari 22 sungai besar (5 sungai di rekomendasi.
Kecamatan Lut Tawar, 14 sungai di Kecamatan Tahap persiapan meliputi pengumpulan
Bintang, 2 sungai di Kecamatan Kebayakan dan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
1 sungai di Kecamatan Bebesen) dan 16 sungai Persiapan dimulai dengan menginventaris
kecil (10 sungai di Kecamatan Lut Tawar dan 6 jumlah sungai yang ada diseputar Danau Laut
sungai di Kecamatan Bintang). Akibat dari Tawar. Menentukan sungai yang akan dijadikan
penambahan jumlah penduduk, pemanfaatan sampel yang mewakili aktifitas pemakaian
sungai sebagai tempat mandi, cuci, kakus sungai di empat kecamatan (Bintang, Lut
(MCK), pembuangan sampah dan saluran Tawar, Kebayakan dan Bebesen) yang
pengairan sawah dapat berakibat pada mengalirkan airnya kedaerah tangkapan air
pencemaran Danau Laut Tawar. Danau Laut Tawar.
Untuk menetapkan standar air yang bersih Data yang digunakan dalam penelitian ini
tidaklah mudah, karena tergantung pada faktor diperoleh dengan mengambil sampel air pada
penentu antara lain kegunaan air (sebagai air Sungai yang dijadikan sampel, sampel air
minum, keperluan rumah tangga, industri, diambil pada dua bagian Sungai yaitu satu
pertanian, dan kolam perikanan) dan asal bagian diambil pada badan sungai yang paling
sumber air (dari mata air di pegunungan, danau, dekat dengan pemukiman dan satu bagian lagi
sungai, sumur dan hujan).Walaupun penetapan diambil pada muara sungai . Pada tiap bagian
standar air yang bersih tidak mudah, namun ada diambil tiga titik sampel air, yaitu pada
kesepakatan bahwa air yang bersih tidak permukaan, pertengahan dan dasar Sungai.
ditetapkan pada kemurnian air, akan tetapi Selanjutnya sampel air dicampur dan diambil
didasarkan pada keadaan baku mutu kualitas satu liter untuk kemudian dianalisis.
air. Apabila terjadi penyimpangan dari keadaan Tahap kegiatan lapangan, setelah dilakukan
baku mutu kualitas air maka hal itu berarti air pengumpulan data sungai yang terdapat
tersebut telah mengalami pencemaran. disekitar daerah tangkapan Danau Laut Tawar,
Menyadari hal tersebut, maka dirasakan kebenaran penginvetarisan sungai disekitar
sangat perlu dilakukan penelitian yang Danau Laut Tawar dicek kebenarannya dengan
mengkaji dampak pemanfaatan sungai sebagai peta DAS Kabupaten Aceh Tengah. Setelah itu
sarana mandi, cuci, kakus, tempat pembuangan ditentukan sungai yang akan dijadikan objek
sampah dan irigasi pertanianterhadap penelitian.
pencemaran daerah tangkapan Danau Laut Sungai yang diambil sebanyak 5 (lima)
Tawar. Hasil kajian tersebut dapat digunakan sungai yang merupakan sungai yang terdapat
sebagai dasar untuk merumuskan konsep diseputar Daerah Tangkapan Danau Laut
strategi kebijakan pengelolaan kawasan sumber Tawar. Setelah itu dilakukan pengambilan
daya lahan dan sumber daya air Danau Laut sampel air pada tiga titik dimasing-masing pada
Tawar. dua bagian Sungai yaitu satu bagian diambil
pada badan sungai yang paling dekat dengan
METODOLOGI pemukiman dan satu bagian lagi diambil pada
muara sungai yang dijadikan objek penelitian
Penelitian ini dilakukan di empat Kecamatan sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.
yang ada di seputar Danau Laut Tawar yaitu Analisis laboratorium dilakukan
Kecamatan Kebayakan, Kecamatan Lut Tawar, pemeriksaan sifat Kimia (Ammoniak. Phosfor,
Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Bintang Nitrat, Nitritdan pH), Sifat Fisika (Rasa, Bau,
selama 3(tiga) Bulan (Desember 2012 sampai Kecerahan, Suhu dan warna) dan sifat biologi
Februari 2013). (Makrozoobentos, Larva air, organisme air,
Penelitian ini dilakukan dengan metode kerang dan cacing).
survey (deskriptif) dengan mengumpulkan dan Analisa air untuk mengetahui sifat kimia air
menganalisis data primer dan skunder serta dilakukan di Badan Pengkajian Kebijakan Iklim
mengukur parameter–parameter terkait secara dan Mutu Industri Balai Riset dan Standarisasi
langsung di lapangan maupun analisis Industri Banda Aceh, Laboratorium Penguji
laboratorium. Penelitian ini dilakukan dalam Baristand Industri Aceh dan untuk mengamati
empat tahap yaitu (1) persiapan, (2) sifat fisika dan sifat biologi dipakai alat
pengumpulan dan pengukuran data, (3) analisis Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Gajah Putih Takengon.

544 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
Tabel 1.Sungai pengambilan sampel air di lokasi lokasi penelitian

Titik Koordinat Lokasi Kegiatan sekitar Sub DAS


N. 4°36’07.947” Toweren Pemukiman penduduk, sarana mandi cuci kakus, tempat
E. 96°53’33.533” pembuangan sampah dan persawahan
N. 4°36’19.866” Toweren Pemukiman penduduk, sarana mandi cuci kakus, tempat
E. 96°53’33.880” pembuangan sampah dan persawahan
N. 4°35’03.570” Kuala I Pemukiman penduduk, sarana mandi cuci kakus, tempat
E. 96°00’15.870” pembuangan sampah dan persawahan
N. 4°35’23.407” Kuala I Pemukiman penduduk, sarana mandi cuci kakus, tempat
E. 96°59’44.331” pembuangan sampah dan persawahan
N. 4°37’50.689” Kelitu Sarana mandi, cuci, kakus
E. 96°56’56.836”
N. 4°37’50.370” Kelitu Tanaman Hortikultura
E. 96°56’56.633”
N. 4°38’14.608” Mampak Pemukiman penduduk, buangan limbah rumah tangga,
E. 96°51’29.584” buangan limbah rumah sakit dan persawahan
N. 4°38’10.854” Mampak Pemukiman penduduk, buangan limbah rumah tangga,
E. 96°51’32.506” buangan limbah rumah sakit dan persawahan
N. 4°38’17.507” Kala Pasir Pemukiman, buangan limbah rumah tangga dan persawahan
E. 96°50’29.753”
N. 4°38’10.854” Kala Pasir Pemukiman, buangan limbah rumah tangga dan persawahan
E. 96°50’32.736”

Tahap Tabulasi dan Analisa Data,setelah Berdasarkan hasil analisa pengukuran, jika
semua data diperoleh, selanjutnya dilakukan tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil
tabulasi dan dianalisa menurut masing-masing pengukuran > baku mutu), maka diberi skor
indikator dan bahan pencemaran air.Status mutu seperti yang tersaji pada Tabel 3.
air adalah tingkat kondisi mutu air yang Cara untuk menentukan status mutu air adalah
menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik dengan menggunakan sistem nilai dari“US-EPA
pada suatu sumber air dalam waktu tertentu (Environmental Protection Agency)” dengan
dengan membandingkan dengan baku mutu air mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas,
yang ditetapkan Untuk mengetahui tentang yaitu: (1) Kelas A : baik sekali, skor = 0 ;
status dari kualitar air Danau Laut Tawar memenuhi baku mutu, (2) Kelas B : baik, skor
indikator dan bahan pencemaran air yang telah = -1 s/d -10 ; cemar ringan, (3) Kelas C :
dianalisis dibandingkan dengan status mutu air. sedang, skor = -11 s/d -30 ; cemar sedang, dan
Baku mutu kualitas air adalah kondisi (4) Kelas D : buruk, skor ≥ -31 ; cemar berat
kualitas air yang diukur dan atau diuji
berdasarkan parameter-parameter tertentu dan HASIL DAN PEMBAHASAN
metode tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Metode Daerah tangkapan Danau Laut Tawar secara
yang dipakai pada penelitian ini adalah administrai kewilayahannya beradapada
membandingkan baku mutu kualitas air dengan wilayah Kecamatan Lut Tawar, Kebayakan,
hasil analisis dilapangan dengan menggunakan Bebesan, dan Kecamatan Bintang. Danau Laut
metode STORET atau metode indeks Tawar mempunyai luas permukaan 5472
pencemaran. hadengan panjang 17 Km. Volume airnya kira-
Metoda STORET merupakan salah satu kira 2.537.483.884 ma³ (2,5 Triliun Liter),
metoda untuk menentukan status mutu air yang berada pada ketinggian 1230 m dpl.
umum digunakan. Metoda ini dapat diketahui Aliran air permanen yang mengalir secara
parameter-parameter yang telah memenuhi atau terus menerus sepanjang tahun ke Danau Laut
melampaui baku mutu air. Secara prinsip Tawar ditemui pada 22 sungai besar (5 sungai
metoda STORET adalah membandingkan di Kecamatan Lut Tawar, 14 sungai di
antara data kualitas air dengan baku mutu air Kecamatan Bintang, 2 sungai di Kecamatan
yang disesuaikan dengan peruntukannya guna Kebayakan dan 1 sungai di Kecamatan
menentukan status mutu air. Bebesen) dan 16 sungai kecil (10 sungai di

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 545
Kecamatan Lut Tawar dan 6 sungai di Sifat Fisika
Kecamatan Bintang).
Sebagaimana layaknya danau-danau di Parameter fisika menyatakan kondisi fisik
dunia, Danau Laut Tawar juga tak terlepas dari air atau keberadaan bahan yang dapat diamati
permasalahan yang mengarah kepada secara langsung tanpa melalui proses analisis
menurunnya kualitas lingkungan hidup. laboratorium, yang termasuk dalam parameter
Masalah utama yang terjadi di ekosistem Danau fisik ini adalah suhu, rasa, bau, kecerahan air
Laut Tawar adalah (1) penyusutan debit air, (2) dan warna. Dalam keadaan standar, air tidak
pendangkalan cekungan danau, (3) penurunan berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
kualitas air, dan (4) hilangnya beberapa spesies Perubahan sifat fisika biasanya merupakan
endemik. Penelitian ini mengkaji potensi parameter dari pencemaran air (Tabel 2).
penurunan kualitas air Daerah Tangkapan
Danau Laut Tawar. Suhu air

Kualitas Air Daerah Tangkapan Danau Laut Suhu merupakan salah satu faktor yang
Tawar sangat penting dalam mengatur proses
kehidupan dan penyerapan organisme.Air
Daerah Tangkapan Danau Laut Tawar sebagai lingkunganhidup organisme air, relatif
berfungsi secara alami sebagai daerah tidak begitu banyak mengalamifluktuasi suhu
tangkapan sungai yang berada disekeliling dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan
Danau Laut Tawar, dimana sungai tersebut panas jenis air lebih tinggi daripada udara.
memiliki fungsi sebagai sarana mandi, cuci, Artinya untuk naik 1 oC, setiap satuan volume
kakus dan tempat pembuangan sampah juga air memerlukan sejumlah panas yang lebih
sebagai irigasi pertanian. besar daripada perairan yang dalam (Gambar
Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 1).
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran menyatakan bahwa
untuk menjamin kualitas air yang diinginkan
sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi
alamiah, maka perlu dilakukan upaya
pengelolaan kualitas air dilakukan pada sumber
yang terdapat di dalam hutan lindung, mata air
yang terdapat diluar hutan lindung dan akuifer
air dalam tanah.
Kualitas air adalah kondisi kualitatif air
yang diukur dan atau diuji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metode
tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (pasal 1 Keputusan Gambar 1. Suhu Sungai yang diamati
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
Tahun 2003). Kualitas air dapat dinyatakan Pola suhu air dipengaruhi oleh berbagai
melalui parameter sifat fisik air, sifat kimia air faktor seperti intensitas cahaya matahari,
dan sifat biologi air. pertukaran panas antara air dengan udara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga
tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air oleh factor kanopi (penutup oleh vegetasi) dari
dan Pengendalian Pencemaran, Keputusan pepohonan yang tumbuh sel tepi. Di samping
Menteri Lingkungan Hidup Nomor. 115 tahun itu pola suhu perairan dapat dipengaruhi oleh
2003 tentang Penentuan Status Mutu Air faktor-faktor anthrcopogen (faktor yang
terdapat Standar Baku Mutu Kualitas Badan diakibatkan oleh aktifitas manusia) seperti
Air. Standar Baku Mutu Kualitas Badan Air ini limbah panas yang berasal dari pendinginan
dijadikan sebagai pembanding dari hasil analisa pabrik.
pada sungai yang dijadikan sampel pada Suhu air mempengaruhi jumlah oksigen
penelitian ini. terlarut dalam air. Jika suhu tinggi, air akan
jenuh dengan oksigen. Hasil analisis sifat air
didaerah Tangkapan Danau Laut Tawar, suhu

546 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
Tabel 2. Hasil analisa sifat fisikdaerah tangkapan Danau Laut Tawar

Titik Koordinat Lokasi Komponen


Suhu (oC) Rasa Bau Kecerahan Warna
N. 4°36’07.947” Toweren 16,0 Tr Tb X Jernih
E. 96°53’33.533”
N. 4°36’19.866” Toweren 16,2 Tr B 5,3 Jernih
E. 96°53’33.880”
N. 4°35’03.570” Kuala I 18,3 Tr B X Jernih
E. 96°00’15.870”
N. 4°35’23.407” Kuala I 19,0 Berasa B 4 Jernih
E. 96°59’44.331”
N. 4°37’50.689” Kelitu 15,5 Tr Tb X Jernih
E. 96°56’56.836”
N. 4°37’50.370” Kelitu 16,1 Tr Tb 4,2 Jernih
E. 96°56’56.633”
N. 4°38’14.608” Mampak 25,4 Berasa B X Keruh
E. 96°51’29.584”
N. 4°38’10.854” Mampak 25,1 Berasa B 5,6 Keruh
E. 96°51’32.506”
N. 4°38’17.507” Kala Pasir 25,3 Berasa B X Keruh
E. 96°50’29.753”
N. 4°38’10.854” Kala Pasir 25,1 Berasa B 5,6 Keruh
E. 96°50’32.736”

tertinggi terdapat di sungai Mampak-2 yaitu Mampak (25,4 OC pada Mampak-1 dan 25,1 OC
25,4 OC. Jika dilihat dari standar baku mutu air pada Mampak-2) dan Kala Pasir (25,3 OC pada
menurut PP No. 82 tahun 2001, suhu optimal Kala Pasir-1 dan 25,1 OC pada Kala Pasir-2)
adalah 30 OC, artinya pada suhu tertinggi di diakibatkan karena salah satu saluran air yang
sungai Mampak-2 masih dalam kisaran standar mengalir ke sungai Mampak adalah buangan
mutu kualitas air. limbah Rumah Sakit Datu Beru. Limbah rumah
Namun jika kita lihat sebaran suhu sakit merupakan zat kimia yang bisa membuat
dibeberapa Sungai yang mengalirkan air ke air menjadi tercemar. Limbah rumah sakit
Daerah Tangkapan Danau Laut Tawar jika merupakan zat kimia, zat kimia yang
diambil rata-ratanya berkisar 16,85 OC. Artinya berkumpul didalam air memiliki kemungkinan
suhu 25,4 tinggi dibandingkan rata-rata, suhu mengalami reaksi yang menghasilkan kalor.
yang memiliki selisih cukup besar ini Diduga salah satu penyebab tingginya suhu air
dikhawatirkan akan meningkatkan viskositas, di sungai Mampak dan Kala Pasir adalah akibat
reaksi kimia, evaporasi dan penurunan reaksi zat-zat kimia yang masuk kedalam air.
kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2 dan Menurut PP 82 Tahun 2001, Air sebagai
CH4. lingkungan hidup organisme air, relatif tidak
Peningkatan viskositas atau kekentalan air begitu banyak mengalami fluktuasi suhu
dan peningkatan evaporasi mengakibatkan dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan
terganggunya daya tarik-menarik molekul- panas jenis air lebih tinggi daripada udara.
molekul air karena adanya benda yang bergerak Artinya untuk naik 1 OC, setiap satuan volume
dalam air akibat tingkat kekentalan air air memerlukan sejumlah panas yang lebih
meningkat, dan volume air berkurang akibat besar daripada perairan yang dalam. Perbedaan
evaporasi yang meningkat. Peningkatan suhu yang cukup besar antar sungai di Toweren
kekentalan selain mempengaruhi gerak dan sungai di Mampak dan Kala Pasir yaitu 8-9
O
makromolekul air, juga mempengaruhi proses C, artinya memerlukan panas yang sangat
pembelahan sel, semua aktivitas penting sel besar, keadaan inibisa meningkatkan viskositas
akan membeku dengan efektif. yang akan mengganggu ketersedian oksigen
Perbedaan suhu yang cukup tinggi antara didalam air.
Sungai di Toweren (16 OC pada Toweren-1 dan
16,2 OC pada Toweren-2) dengan sungai di

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 547
Rasa dan bau Air Masuknya cahaya matahari kedalam air
dipengaruhi juga oleh kekeruhan air, kekeruhan
Dari hasil analisa, rata-rata Sungai telah air menggambarkan tentang sifat optik yang
berbau di bagian terdekat denga Daerah ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang
Tangkapan Danau Laut Tawar, kecuali Sungai diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang
yang terletak di Toweren dan Kelitu. Bau yang terdapat didalam perairan.
dikeluarkan ini diakibatkan oleh limbah rumah Dari hasil analisa kecerahan air terendah
tangga, limbah pertanian dan limbah rumah terdapat di sungai Kuala I, yaitu 4 meter.
sakit. Menurut PP no. 82 Tahun 2001 kecerahan
Sungai yang terletak di Toweren-1 dan yang memenuhi standar baku mutu air adalah 5-
Kelitu-1 merupakan mata air yang tidak ada 25 meter. Tingkat kecerahan dibawah 5 meter
aktifitas penduduk sehingga tidak ada rasa dan artinya intensitas cahaya matahari yang mampu
bau, sedangkan sungai Toweren-2 telah menembus air rendah, hal ini mengakibatkan
melewati pemukiman penduduk dan turunnya kemampuan asimilasi fitoplankton dan
persawahan, akibat aktifitas penduduk yang tanaman air.
menggunakan sungai sebagai sarana mandi, Rendahnya kecerahan di sungai Kuala I
cuci, kakus, pembuangan sampah dan pengairan diakibatkan aktifitas penduduk disekitar sungai
sawah, maka pada bagian muara sungai cukup beragam, mulai dari sungai Kuala I-1
Toweren mengalami perubahan rasa dan bau. merupakan pertemuan beberapa parit kecil yang
Sungai yang berada di Mampak-1 dan Kala dialirkan dari rumah tangga dan juga sungai
Pasir-1, merupakan pertemuan dari beberapa dari desa Wakil Jalil, Kuala II serta aliran air
aliran parit-parit kecil yang dialirkan dari dari sawah di desa Wakil Jalil, Kuala II, Linung
Rumah Tangga dan Rumah Sakit Umum Datu Bulen II dan sungai Kuala I-2 melewati
Beru. Sungai Mampak-2 dan Kala pasir-2 telah pemukiman penduduk yang menggunakan
melaluipemukiman penduduk yang 45 % sungai sebagai tempat mandi, cuci kakus dan
penduduknya menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan sampahserta pengairan
sarana Mandi Cuci Kakus, pembuangan sampah sawah desa Kuala I.
dan pengairan sawah.
Sedangkan sungai yang berada di Kuala I-1 Sifat Kimia
merupakan pertemuan beberapa parit kecil yang
dialirkan dari rumah tangga dan juga sungai Parameter kimia menyatakan kandungan
dari desa Wakil Jalil, Kuala II serta aliran air unsur kimia dalam air, diantaranya potensial
dari sawah di desa Wakil Jalil, Kuala II, Linung Hidrogen, Phospat (PO4), Ammoniak (NH3-N),
Bulen II. Sedangkan sungai Kuala I-2 melewati Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2).Peningkatan
pemukiman penduduk dan pengairan sawah kandungan unsur kimia dalam air bisa berakibat
desa Kuala I. pada perubahan sifat air.Perubahan sifat kimia
Aktifitas penduduk tersebut mengakibatkan lebih cenderung menyebabkan pencemaran air
perubahan rasa dan bau pada sungai dan air dari (Tabel 3).
sungai semuanya berkumpul di Daerah Beberapa hasil penelitian yang telah
Tangkapan Danau Laut Tawar. Keadaan ini jika dilakukan di daerah tangkapan Danau Laut
berlangsung terus menerus dapat menyebabkan Tawar menunjukkan beberapa perubahan sifat
tercemarnya Daerah Tangkapan Danau Laut kimia, terutama perubahan kandungan N baik
Tawar. dalam bentuk ammoniak, nitra dan nitrit.
Perubahan yang terus terjadi bias menyebabkan
Warna dan Kecerahan Air pencemaran yang mempengaruhi kehidupan di
dalam daerah tangkapan Danau Laut Tawar.
Warna dan kecerahan air dalam suatu
perairan dipengaruhi oleh jumlah intensitas Phosfat (PO4)
cahaya matahari yang masuk kedalam perairan.
Cahaya matahari dalam air berfungsi untuk Kandungan phosfat menggambarkan
membantu kegiatan asimilasi fitoplankton dan keseluruhan unsur phosfat, baik senyawa
tanaman didalam air. Daya tembus cahaya organik maupun anorganik yang terlarut
kedalam air sangat menentukan tingkat (ortophosfat dan poliphosfat) serta phosfat
kesuburan air. organik dan anorganik yang berupa partikular.

548 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
aktifitas kehidupan mereka. Pembuangan
1.00 limbah rumah tangga seperti sampah organik
Phosfat (PO4 ) mg/L 0.80 dan anorganik, limbah deterjen dan limbah
pertanian menyumbangkan phosfor. Sungai
0.60 Mampak dan sungai Kala Pasir merupakan
0.40 tempat aliran parit-parit kecil yang dialirkan
0.20 dari pemukiman penduduk di beberapa desa di
Kecamatan Bebesen dan Kebayakan, hal inilah
0.00
Toweren Kuala I Kelitu Mampak Kala
yang menyebabkan tingginya kandungan
Pasir phosfat di sungai Mampak dan Kala Pasir,
Titik I Tititk II Standar Baku Mutu
karena air yang mengalir dari pemukiman
penduduk tersebut umumnya berasal dari
limbah deterjen dan sampah organik maupun
anorganik. Penimbunan limbah deterjen dan
sampah organik maupun anorganik dalam air
Gambar 2. Kandungan Phosfat pada sungai ini diduga memicu tingginya kandungan
yangdiamati phosfor dalam air.
Phosfat diperlukan oleh biota perairan untuk
Berdasarkan hasil analisa laboratorium, aktifitas biologi, namun jika kandungannya
tertadap beberapa titik yang kandungan melebihi batas toleransi maka mengakibatkan
phosfatnya melewati standar baku mutu air. terganggunya aktifitas biologi yang
Dalam Standar baku mutu kualitas air menurut mengakibatkan pada kematian biota air.
PP No. 82 tahun 2001, kandungan phosfat < Kematian biota air mengakibatkan
0,20. Pada sungai Mampak-2 kandungan terganggunya siklus hidup yang ada didalam
phosfat 0,575 dan sungai Kala Pasir-2 perairan yang berdampak pada terganggunya
kandungan phosfat 0,91 (Gambar 2). keseimbangan perairan
Phosfat umumnya dihasilkan dari aktifitas
penduduk yang menggunakan sungai diberbagai

Tabel 3. Hasil analisa sifat kimia air daerah tangkapan Danau Laut Tawar

Komponen
Titik Koordinat Lokasi
Phosfat Ammoniak Nitrat Nitrit pH
N. 4°36’07.947” Toweren 0,16 0,018 0,3 0,502 8,0
E. 96°53’33.533”
N. 4°36’19.866” Toweren 0,15 0,02615 0,25 0,5015 7,3
E. 96°53’33.880”
N. 4°35’03.570” Kuala I 0,045 0,01645 0,3 0,501 8,0
E. 96°00’15.870”
N. 4°35’23.407” Kuala I 0,06 0,0231 0,2 1,003 7,6
E. 96°59’44.331”
N. 4°37’50.689” Kelitu 0,18 0,0112 0,35 1,0015 7,9
E. 96°56’56.836”
N. 4°37’50.370” Kelitu 0,06 0,0053 0,2 1,003 7,3
E. 96°56’56.633”
N. 4°38’14.608” Mampak 0,575 1,05505 0,55 0,5035 7,6
E. 96°51’29.584”
N. 4°38’10.854” Mampak 0,15 0,48975 0,35 1,0054 7,4
E. 96°51’32.506”
N. 4°38’17.507” Kala Pasir 0,91 1,9165 0,2 0,006 7,6
E. 96°50’29.753”
N. 4°38’10.854” Kala Pasir 0,09 0,0815 0,2 0,008 7,5
E. 96°50’32.736”
Sumber : Hasil Analisa Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Balai Riset dan Standarisasi Industri Banda
Aceh Laboratorium Penguji Baristand IndustriBanda Aceh

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 549
Tingginya nilai fosfat pada permukaan air, Kala Pasir-2 kandungan ammoniak 1,9165.
dimana fosfat merupakan sumber nutrisi utama Sungai Mampak dan sungai Kala Pasir
bagi pertumbuhan plankton, alga dan merupakan tempat aliran parit-parit kecil yang
mikroorgaisme nabati lainnya sehingga terjadi dialirkan dari pemukiman penduduk di
peningkatan populasi secara masal pada beberapa desa di Kecamatan Bebesen dan
permukaan air. Hal ini memberi dampak Kebayakan, selain itu banyak penduduk yang
terhadap rendahnya penetrasi cahaya yang langsung mengalirkan saluran buangan tinja
masuk ke perairan, hal ini akan mengurangi langsung kebadan sungai hal inilah yang
kecerahan air (Tatangindatu. et.al, 2013). menyebabkan tingginya kandungan ammoniak
di sungai Mampak dan Kala Pasir.
Ammoniak (NH3-N) Dalam kaitannya dengan usaha pembenihan
ikan laut, NH3 akan dapat meracuni ikan
Ammoniak merupakan perombakan sedangkan NH4+ tidak berbahaya kecuali dalam
senyawa nitrogen oleh organisme renik yang konsentrasi sangat tinggi. Konsentrasi NH3
dilakukan pada perairan anaerob atau yang tinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton
kandungan oksigen terlarut dalam air kurang. mati kemudian diikuti dengan penurunan pH air
Amonifikasi nitrogen organik untuk disebabkan konsentarsi CO2 meningkat.
menghasilkan ammonia selama proses Batas pengaruh yang mematikan ikan
apabila konsentarsi NH3 pada perairan tidak
dekomposisi bahan organik. Proses ini banyak
lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat
dilakukan oleh mikroba dan jamur. Autolisis sel
daya serap haemoglobin darah terhadap oksigen
dan eksresi amonia oleh zooplankton dan ikan dan ikan akan mati karena sesak
juga berperan sebagai pemasok amonia. napas.Perombakan senyawa nitrogen pada
Di dalam air ammonia mempunyai dua perairan aerob akan menghasilkan senyawa
bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan nitrat yang dapat diserap oleh organisme nabati
ion (NH3) dan berupa ion amonium (NH4+). sampai menjadi senyawa organik berupa
Kandungan ammoniak berdasarkan data hasil protein.Penumpukan ammoniak pada perairan
analisis sampel air yang diambil dibeberapa juga bisa menurunkan pH air sehingga air akan
sungai yang dijadikan sebagai sampel penelitian bersifat asam. Penurunan pH pada perairan
tersaji pada Gambar 3. memberikan pengaruh pada keseimbangan
perairan.
2.10
2.00
Ammoniak (NH3 -N) mg/L

1.90
1.80
Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2)
1.70
1.60
1.50
1.40
1.30
Kandungan nitrat berdasarkan data hasil
1.20
1.10 analisis sampel air yang diambil dibeberapa
1.00
0.90
0.80 sungai yang dijadikan sebagai sampel penelitian
0.70
0.60
0.50
tersaji pada Gambar 4.
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
Toweren Kuala I Kelitu Mampak Kala Pasir
Titik I
Titik II

Gambar 3. Kandungan ammoniak pada sungai


yang diamati

Amonniak banyak dihasilkan dari buangan


manusia dan hewan yang ada disekitar sungai.
Dari hasil analisa, beberapa titik melewati
standar baku mutu air. Menurut PP No. 82
tahun 2001, batas maksimal kandungan
ammoniak adalah < 0,50. Pada sungai Mampak Gambar 4. Kandungan nitrat pada sungai yang
-1 kandungan ammoniak 1,05505 dan sungai diamati

550 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
Dari hasil analisa laboratorium, kandungan persawahan yang ada diseputaran Daerah
Nitrat masih didalam kisaran standar baku mutu Tangkapat Danau Laut Tawar saluranirigasinya
kualitas air menurut PP No. 82 Tahun 2001 bermuara ke sungai yang mengalir ke Daerah
yaitu <1,0. Kandungan Nitrat terkecil adalah Tangkapat Danau Laut Tawar. Aswandi, 2010
0,2 pada sungai di Kuala I-1,sungai Kelitu-1, menemukan bahwa pengunaan pupuk buatan
sungai Kala Pasir-1 dan sungai Kala Pasir-2 yang berkadar nitrogen tinggi pada persawahan
dan tertinggi pada sungai di Mampak-2 yaitu yang menyalurkan aliran irigasinya kesungai
0,55. menyebabkan meningkatnya kandungan
Kandungan nitrat ini disebabkan karena nitrogen terutama nitrit dalam air.
semua sungai yang dijadikan sampel penelitian Nitrit mempunyai sifat racun bagi ikan. Pada
merupakan sungai tempat aktifitas penduduk darah yang banyak mengandung nitrit akan
yang bermukim disekitar sungai, mulai dari bereaksi dengan haemoglobin membentuk
sarana mandi, cuci, kakus dan tempat methemoglobin sebagai penyakit darah coklat.
pembuangan sampah juga tempat mengalirnya Nitrit terbentuk dari hasil reduksi nitrat oleh
limbah persawahan dan untuk sungai di bakteri anaerob dalam dasar perairan. Di
Mampak juga sebagai tempat mengalirnya perairan nitrit dapat bersifat racun bila
limbah dari Rumah Sakit Umum Datu Beru. konsentrasi lebih dari 0,05 mg/l NO2ˉ – N.
Aktifitas penduduk ini diduga menjadi faktor Untuk mengatasi tingkat keracunan nitrit dapat
terkandungnya nitrat di sungai yang dijadikan ditambahkan calsium dan kloridapada perairan
sampel penelitian. tersebut.
Kadar nitrat yang lebih dari 0.2 mg/L dapat
menyebabkan terjadinya eutrofikasi perairan, pH
dan selanjutnya dapat menyebabkan blooming pH air yaitu logaritma negatif dari kepekatan
sekaligus merupakan faktor pemicu bagi ion-ion H yang terlepas dalam suatu perairan
pesatnya pertumbuhan tumbuhan air seperti dan mempunyai pengaruh besar terhadap
eceng gondok. Nitrat (NO3) adalah bentuk kehidupan organisme perairan sehingga pH
utama nitrogen diperairan alami dan merupakan perairan dipakai sebagai salah satu parameter
sumber nutrisi utama bagi pertumbuhan kualitas air.pH berdasarkan data hasil analisis
fitoplankton dan tumbuhan air lainnya. sampel air yang diambil dibeberapa sungai yang
Kandungan nitrit berdasarkan data hasil dijadikan sebagai sampel penelitian tersaji pada
analisis sampel air yang diambil dibeberapa Gambar 6.
sungai yang dijadikan sebagai sampel penelitian
tersaji pada Gambar 5.

Gambar 6. pH pada sungai yang diamati

Dari hasil pengukuran, kisaran pH masih


Gambar 5. Kandungan nitrit pada sungai yang dalam kisaran standar baku mutu kualitas air
diamati menurut PP No. 82 tahun 2001 yaitu 6 – 9. pH
terendah pada sungai di Kelitu-1 yaitu 7,3 dan
Kandungan nitrit pada Sungai yang tertinggi pada sungai di Toweren-2 dan Kuala I-
dijadikan sampel masih berada pada kisaran 2 yaitu 8,0. Perubahan pH berkaitan dengan
standar baku mutu kualitas air. Kandungan
kandungan oksigen dan karbondioksida dalam
nitrit yang terdapat pada sungai yang dijadikan air. Pada siang hari jika oksigen naik akibat
sampel disebabkan aktivitas pertanian dan fotosintesa fitoplankton, maka pH juga naik.
perkebunanyang penggunakan pupuk buatan Pada pagi jika pH kurang dari 7, hal ini
yang kadar nitrogennya sangattinggi. Area

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 551
menunjukan bahwa ada aktifitas manusia Perairan yang tercemar akan mempengaruhi
disekitar daerah tangkapan Danau Laut Tawar, kelangsungan hidup organisme makrozoobentos
baik kegiatan mandi, cuci, kakus, pertanian dan karena makrozoobentos merupakan organisme
kolam banyak mengandung bahan organik. air yang mudah terpengaruh oleh adanya bahan
Kestabilan pH perlu dipertahankan karena pH pencemar, baik bahan pencemar kimia maupun
dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme fisik. Suatu perairan yang sehat atau belum
air, mempengaruhi ketersediaan unsur P dalam tercemar akan menunjukkan jumlah individu
air dan mempengaruhi daya racun amoniak dan yang seimbang dari hampir jumlah spesies yang
H2S dalam air. ada. Sebaliknya suatu perairan tercemar,
penyebaran jumlah individu tidak merata dan
Sifat Biologi cenderung ada spesies yang mendominasi.
Dari hasil analisis, makrozoobentos untuk
Sifat biologi berdasarkan data hasil analisis semua sungai yang dijadikan sampel sangat
sampel air yang diambil pada 5 (lima) sungai sedikit jumlahnya. Jumlah paling sedikit
yang dijadikan sebagai sampel penelitian tersaji terdapat pada sungai di Mampak-1, sungai
pada Tabel 4. Dari segi biologi, air merupakan Mampak-2, sungai Kala Pasir-1 dan sungai
media yang baik untuk kegiatan biologis dalam Kala Pasir-2 yaitu 1, yang terbanyak terdapat
pembentukan dan penguraian bahan-bahan pada sungai di Toweren-1 yaitu 6.
organik. Makrozoobentos semakin beragam
jumlahnya menunjukkan bahwa kondisi air
Makrozoobentos masih baik, namun jika telah berkurang
keanekaragaman dan jumlahnya menunjukkan
Makrozoobentos adalah organisme yang bahwa telah terjadi perubahan keseimbangan
sebagian besar atau seluruh hidupnya berada di lingkungan pada daerah perairan. Jumlah
dasar perairan, hidup secara sesil, merayap atau makrozoobentos dan larva air sedikitnya 10
menggali lubang. Makrozoobentos sering ekor untuk ukuran 1 x 1 m2 (Khairil, et.al,
digunakan untuk menduga ketidakseimbangan 2010).
lingkungan fisik, kimia dan biologi perairan.

Tabel 4. Hasil analisa sifat biologi daerah Tangkapan Danau Laut Tawar

Komponen
Kode Lokasi Makrozoobentos Larva Air Tanaman Cacing Kerang
(ekor) (ekor) Air (ekor) (ekor)
N. 4°36’07.947” Toweren 3 6 Ada 1 6
E. 96°53’33.533”
N. 4°36’19.866” Toweren 3 5 Ada 11 21
E. 96°53’33.880”
N. 4°35’03.570” Kuala I 2 2 Ada 1 5
E. 96°00’15.870”
N. 4°35’23.407” Kuala I 4 2 Ada 1 52
E. 96°59’44.331”
N. 4°37’50.689” Kelitu 2 2 Ada 1 2
E. 96°56’56.836”
N. 4°37’50.370” Kelitu 4 2 Ada 3 35
E. 96°56’56.633”
N. 4°38’14.608” Mampak 1 1 Ada 20 3
E. 96°51’29.584”
N. 4°38’10.854” Mampak 1 1 Ada 31 4
E. 96°51’32.506”
N. 4°38’17.507” Kala Pasir 1 1 Ada 18 2
E. 96°50’29.753”
N. 4°38’10.854” Kala Pasir 1 1 Ada 35 4
E. 96°50’32.736”

552 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
Sedikitnya jumlah makrozoobentos pada dari ketinggian air, laju air, dan perubahan
semua sungai yang dijadikan sampel ketersediaan nutrient, pH, temperatur, dan
diakibatkan tingginya aktifitas penduduk racun-racun.
disekitar sungai, sehingga limbah yang Di sungai Toweren, Kuala I, Mampak dan
dihasilkan baik dari aktifitas mandi, cuci, kakus Kala Pasir, populasi eceng gondok meningkat,
dan pembuangan sampah sampai kegiatan peningkatan populasi eceng gondok disebabkan
persawahan mengendap kedasar sungai oleh penimbunan ammoniak, phosfat, nitrat dan
mengakibatkan tercemarnya dasar sungai yang nitrit di Daerah Tangkapan Air Danau Laut
merupakan habitat hidup makrozoobentos. Tawar.
Pencemaran dasar sungai ini menyebabkan Salvinia cuculata, merupakan tanaman air
berkurangnya populasi makrozoobentos. yang berbentuk bulat dan berakar panjang.
Berkembang biak dengan membentuk spora.
Larva air Berfungsi menjernihkan air dan dapat
meningkatkan unsur hara melalui pengikatan N
Larva air merupakan salah satu jenis biota bebas dari udara. Di sungai yang dijadikan
yang hidup diperairan, larva air pada umumnya sampel penelitian, populasi Salvinia cuculata
hidup mengapung diperairan, pergerakan larva mulai menurun, hal ini disebabkan penimbunan
air dipengaruhi oleh pergerakan air. Dari hasil ammoniak, nitrat, nitrit dan phosfor. Salvinia
penelitian di 5 (lima) sungai yang dijadikan cuculata tumbuh didalam air, penimbunan
sampel penelitian, larva air terbanyak terdapat ammoniak, nitrat, nitrit dan phosfor
di sungai Toweren-1yaitu 6 ekor dan sungai menyebabkan tanaman mati.
Toweren-2 yaitu 5 ekor, terendah pada sungai Tanaman air memberi pengaruh negatif dan
Mampak-1, sungai Mampak-2, sungai Kala positif bagi kualitas air. Pengaruh negatif
Pasir-1dan sungai Kala Pasir-2 masing-masing tanaman air adalah tanaman air khususnya yang
hanya terdapat 1 ekor larva air. hidup mengapung akan mengakibatkan
Meningkatnya suhu pada sungai Mampak penguapan air yang lebih besar karena dengan
dan Kala Pasir menyebabkan meningkatnya adanya tanaman air maka seolah-olah luas
viscositas. Semakin meningkat viscositas air, permukaan air akan menjadi lebih besar.
maka semakin tinggi tingkat kekentalan air. Penguapan air semakin lebih besar terjadi jika
Larva air hidupnya bergantung pada pada perairan tersebut banyak tumbuh tanaman
pergerakan air, semakin kental air maka berdaun lebar. Menyebabkan terjadinya
pergerakan air semakin lambat, lambatnya pendangkalan perairan sebagai akibat dari
pergerakan air mempengaruhi kehidupan larva tanaman air yang mati dan tenggelam ke dasar
air. Semakin tinggi suhu air menunjukkan yang mengakibatkan peningkatan dasar
semakin kecilnya populasi larva air karena perairan. Jika tanaman air yang mati relatif
kekentalan air semakin tinggi. banyak, maka akan terjadi pembongkaran
tanaman tersebut oleh bakteri yang
Tumbuhan air mengakibatkan penurunan O2 terlarut. Hasil
perombakan adalah munculnya gas CO2 yang
Berdasarkan cara hidupnya di dalam bersifat racun bagi hewan dan akan
ekosistem, tanaman air dikelompokkan ke menurunkan nilai pH air. Jika tanaman semakin
dalam tiga jenis mengapung, melayang dan tinggi, respirasi tanaman pada malam hari di
timbul. Dari hasil penelitian disemua sungai dalam air menyebabkan defisiensi O2.
yang dijadikan sampel terdapat Eichornia Pengaruh positif tanaman air adalah adanya
crassipes (Eceng gondok), hidup mengapung- tanaman air menyebabkan penurunan
apung di air dan terkadang berakar dalam tanah, temperatur air menurun, sehingga metabolisme
Salvinia cuculata, merupakan tanaman air yang juga menurun dan O2 meningkat. Ketika
berbentuk bulat dan berakar panjang. Tingginya temperatur menurun, kejenuhan O2 naik karena
sekitar 0,4 - 0,8 m, dan tidak memiliki batang. terjadi peningkatan kelarutan O2 yang
Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung diakibatkan difusi O2 ke dalam air lebih besar.
dan pangkal meruncing, pangkal tangkai daun Pada kondisi populasi tanaman air yang normal
menggelembung. Permukaan daun licin dan akan meningkatkan O2 sehingga fotosintesis
berwarna hijau. Berkembang biak secara dapat terjadi dengan baik. Memperkaya unsur
generatif dan pembentukan stolon. Tumbuhan hara karena banyaknya tanaman yang mati.
ini dapat mentolerir perubahan yang ekstrim

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 553
Hewan Air karena limbah tersebut menyediakan media
berkembang bagi cacing.
Kerang merupakan salah satu jenis biota
yang hidup didasar perairan, dari hasil Status Mutu Air
penelitian, populasi kerang disungai yang
dijadikan sampel penelitian mulai berkurang, Baku mutu kualitas air adalah kondisi
dalam keadaan baik, biasanya untuk ukuran 1 x kualitas air yang diukur dan atau diuji
1 m2 sedikitnya terdapat 50 ekor kerang berdasarkan parameter-parameter tertentu dan
(Khairil, 2010). Dari hasil penelitian pada metode tertentu berdasarkan peraturan
beberapa sungai disekeliling Danau Laut perundang-undangan yang berlaku. Metode
Tawar, paling banyak terdapat pada sungai yang dipakai pada penelitian ini adalah
Kelitu-2 yaitu 52 ekor kerang, paling sedikit membandingkan baku mutu kualitas air dengan
terdapat di sungai Mampak-1 yaitu hanya 2 hasil analisis dilapangan dengan menggunakan
ekor. Penurunan populasi kerang ini diduga metode STORET atau metode indeks
karena masuknya berbagai zat kimia kedalam pencemaran.
Daerah Tangkapan Danau Laut Tawar akibat Berdasarkan analisa data dari 5 (lima)
aktifitas penduduk disekitar sungai sehingga sungai di seputaran daerah tangkapan Danau
terjadi penimbunan zat kimia didasar sungai Laut Tawar yag dijadikan sampel penelitian,
yang mengakibatkan turunnya populasi kerang. diperoleh skor seperti yang tersaji pada Tabel 5.
Cacing yang terdapat pada daerah tangkapan Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode
Danau Laut Tawar merupakan parameter STORET, diketahui bahwa telah terjadi
pencemaran air. Semakin banyak populasi pencemaran berat di daerah tangkapan Danau
cacing semakin tinggi tingkat pencemaran yang Laut Tawar jika hasil analisa dibandingkan
terjadi. Dari hasil penelitian, pada sungai di dengan baku mutu kualitas air kelas B.
Kala Pasir-1 terdapat 35 ekor cacing merah dan Pencemaran yang terjadi jika dilihat dari
pada sungai di Mampak-1 terdapat 31 ekor sifat fisika adalah perubahan warna, rasa, bau
cacing merah untuk ukuran 1 x 1 m2, dan dan kekeruhan air. Sifat fisika air pada sungai
terendah pada sungai di Toweren-2, Sungai yang dijadikan sampel telah mengalami
Kuala I-1, sungai Kuala I-2 dan sungai di perubahan. Sedangkan pada sifat biologi air,
Kelitu-2 terdapat 1 ekor cacing untuk ukuran penurunan populasi dan juga jenis kerang serta
pengambilan sampel 1 x 1 m2. peningkatan populasi cacing merupakan
Pada sungai kala pasir dan mampak, terdapat parameter yang paling jelas telah terjadi
jumlah cacing terbanyak, jika dilihat dari pencemaran air di daerah tangkapan Danau
bagian hulu kala pasir yang merupakan tempat Laut Tawar. Jika dilihat dari sifat kimia, masih
pertemuan beberapa parit kecil yang dialirkan sedikit sifat kimia yang mengalami perubahan.
dari limbah rumah tangga dan limbah Rumah Namun demikian tetap memiliki potensi untuk
Sakit Umum Datu Beru. Limbah yang dialirkan menjadi sumber pencemaran daerah tangkapan
kesungai Kala Pasir dan Mampak ini Danau Laut Tawar.
mengakibatkan berkembangbiaknya cacing

Tabel 5. Skor berdasarkan metode STORET

No Sungai Jumlah Skor Keterangan


1 Toweren-1 -44 Skor ≥ -31 ; cemar berat
2 Toweren-2 -39 Skor ≥ -31 ; cemar berat
3 Kuala I-1 -39 Skor ≥ -31 ; cemar berat
4 Kuala I-2 -51 Skor ≥ -31 ; cemar berat
5 Kelitu-1 -42 Skor ≥ -31 ; cemar berat
6 Kelitu-2 -45 Skor ≥ -31 ; cemar berat
7 Mampak-1 -57 Skor ≥ -31 ; cemar berat
8 Mampak-2 -50 Skor ≥ -31 ; cemar berat
9 Kala Pasir-1 -51 Skor ≥ -31 ; cemar berat
10 Kala Pasir-2 -45 Skor ≥ -31 ; cemar berat

554 Ayu Sera Ayuseara Putri Gayosia, Hairul Basri, & Syahrul. Kualitas Air Akibat Aktifitas Penduduk Di Daerah .......
SIMPULAN Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada
Berdasarkan sifat fisika, suhu air sungai- University Press.Yogyakarta.
sungai yang diamati masih dalam kisaran Aswandi. M, 2010. Pemodelan fluktuasi
standar baku mutu kualitas air. Di sisi lain rasa, nitrogen (Nitrit) pada Daerah Aliran Sungai
bau, kecerahan dan warna air telah mengalami Palu, Hasil Penelitian Smartek. Palu.
perubahan. Sungai di Kuala I-1, Mampak-1, Bakti,I. 2002. Evaluasi perubahan tataguna
Mampak-2 dan Kala Pasir-1 air berasa. Sungai lahan dan sistem drainase terhadap aliran
di Toweren-2, Kuala I-1, Kuala I-2, Mampak-1, permukaan (studi kasus kota Banda Aceh).
sungai Mampak-2, Kala Pasir-1 dan Kala Pasir- Tesis. Program Studi Konservasi
2 memiliki kecerahan dibawah standar baku Sumberdaya Lahan Pascasarjana Universitas
mutu kualitas air. Berdasarkan sifat kimia, pH Syiah Kuala. Banda Aceh.
masih dalam kisaran standar baku mutu kualitas Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
air, untuk Phospat (PO4) dan Ammoniak (NH3- Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
N) sungai Mampak-2 dan sungai Kala Pair-2 Perairan. Penerbit Kanisius. Yokyakarta
telah melampaui standar baku mutu kualitas air, Frits Tatangidatu. 2013. Studi parameter fisika
untuk Nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) masih Kimia air pada areal budidaya ikan di Danau
dalam kisaran standar baku mutu kualitas air. Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten
Berdasarkan sifat biologi, populasi Minahasa.Laporan Penelitian Proyek
makrozoobentos dan larva pada sungai Penelitian Kawasan DAS Tondano. Fakultas
Mampak1, sungai Mampak-2, sungai Kala Perikanan NSRAT Manado.
Pasir-1 dan 2. Jumlah populasi ini menunjukkan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
sudah sangat berkurangnya populasi Lingkungan Indonesia). 2012. Beberapa
makrozoobentos, larva air dan kerang pada Indikator Utama Pencemaran
sungai tersebut. Cacing mengalami peningkatan Air.http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorgani
populasi pada sungai Kala Pasir-1 yaitu sme_indikator.
mencapai 35 ekor. Peningkatan populasi ini Kodoatie, R J dan Sjarief, R. 2010. Tata
merupakan indikator pencemaran air mulai Ruang Air. Penerbit Andi. Yogyakarta.
terjadi. Berdasarkan metode STORET sungai- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
sungai yang diteliti memiliki total skor ≥ -31, Nomor : 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman
termasuk kedalam kategori tercemar berat Penentuan Status Mutu Air Menteri Negara
artinya daerah tangkapan air Danau Laut Tawar Lingkungan Hidup
telah terjadi pencemaan berat untuk standar Khairil. 2010, Ekologi Air Tawar. Hasil
baku mutu kualitas air kelas B. Penelitian Lapangan, http://id.wikipedia.org/
wiki/Mikroorganisme_indikator.
Monografi Kabupaten Aceh Tengah. 2013.
DAFTAR PUSTAKA Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Aceh Tengah
Adhar, S. 2008. Kajian erosi Daerah PP Nomor 82, Tahun 2001. Pengelolaan
Tangkapan Air dan muatan sedimen inflow Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Danau Laut Tawar Aceh Tengah. Tesis. Suharto, APU. 2010. Limbah Kimia dalam
Program Studi Konservasi Sumberdaya Pencemaran Udara dan Air. Penerbit Andi,
Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Yokyakarta.
Kuala. Banda Aceh. Wardhana, W A. 1995. Dampak Pencemaran
Lingkungan. Penerbit Andi. Yogyakarta

Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. Volume 4, Nomor 1, April 2015: hal. 543-555 555

You might also like