Professional Documents
Culture Documents
net/publication/50863711
Pengaruh Substitusi Jagung dengan Corn Gluten Feed (CGF) dalam Ransum
terhadap Kualitas Karkas Babi dan Analisis Ekonomi
CITATIONS READS
6 183
3 authors, including:
Parsaoran Silalahi
Tunghai University
10 PUBLICATIONS 16 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Academic Cooperation Case of the New South-South Project of the Taiwan Ministry of Education View project
All content following this page was uploaded by Parsaoran Silalahi on 09 May 2018.
ABSTRACT
This research was conducted to elaluate the effect ofcom gluten fe€d as com substifiiion in
the rations on swine carcass quality ard economic analysis. The mtions consisted ofdifferent
fevels ofcom gluten feed ($/o,2tr/o,35%ad 50Vo) as com substitution. The portion ofcom was
30% in gmwer ration and 25o% h furisherraliorl Acompletely randomized design was used in tlis
r€search. Slawhtercd weight, carcass weight carcass percentage, carEass lengtlr baclf,at ficlaless
and loin eye area were observed. The data were analyzed by analysis ofvariance. The results
stDwed dlat mm gluten feed did not siglifcandy affect all parameters ofcarcass quality. E$nomic
analysis showed that the use ofcom gluten feed as com substitution on swine rations pmduced
lower profil
FrtkiDevnhet2a 5 lll\l
M.di. pe&rnlks
RI R2 R3 RO RI R2 R3
jagung dengan penggunaanjagung tertinggi 30% wlB) dengan rataan umum adalah 2 I ,86"C dan
pada ransum g/oner dan 25% pada ransum 77,l4o/o.
frirler. Masing-masing perlakuan terdiri atas enam Ralaan suhu udala pada pagi dan malam hari
ulansn sudah sesuai unnrk ternak babi, sedarykan rataan
suhupada siang dan sore hari knang sesuai dengan
HASIL DAN PEMBAHASAII suhu lingkugan yang optimwn untuk temak babi.
Hal ini didukung oleh p€ndapat Sihoinbine (l 99a
Keadaan suhu dan kelembaban selarna yang menyatakan, bahwa tempemtw }?ng serasi
penelitian dapat diketahui masing-masing dengan bagi tema.k babi dengan bobot badan kuang dari
termometer dan higometer yang ditempatkan di 50 kg dan berumur lebih dari delapan minggu
dalam kandang. Rahan suhu dan kelembaban adalah l8-24"c. sedaDgkn temperaturyang s6uai
harian dalam kandang masing-masing adalah bagi temak babidengan bobot badan lebih dad
20,3cvc dur 91 ,07% (pagi puhl 07.00 WIB), 50 kg adalah 15-24{. Mengatasi stres padababi
27,75'C dar 59,43o/o (siang pukul 12.00 WIB), akibat tinggioya temperatur di sekitar kandang
25,96'C daI- 66,50% (sore pukul 16.00 WIB), penelitian adalah dengan menyirdm air ke seluruh
dan 21,86"C dan 91,57% (malam pukul 23.00 tubulllllt.
Hasil Amlisis Proksimat RaDsu Penelitian tetapi memb€rikan pengaruh yang nlala (P4,05)
te adap peflambahan bobot badan dan konversi
Hasil analisis proksimat ransum penelitian pakan (Tabel 3). Pertambahan bobot badan yang
ditampilkan padaTabel 2. KebLrtrhan protein kasar s€makin menunm dengan semakin meningkatnya
menurut NRC (1988) adalah \5o/o dan l3o/. pengguaan CGF daiam raisum adalah disebobla!
masing-masing untuk babi, grower da Jinisher. kandungan asam anino CGF letih rcdlh &ipada
Hasil analisis proksimat mnsum babi memper- jaguog terutana asan amino lisin. Lisin sangat
lihatlan. bahwa kanduagan protein kasar dad tiap b€rperan dalam perhnnbuha[ babi (In$de, 2003).
ransrm penelitian melebihi kebunrlnn babi gzover, Kandungan serd kasar'"ng tinggi p6daCGF
terutama pada ransum babirnirier. Rataal s€mt akan memperbesar nilai konversi afau penggunaan
kasar yang diberikan pada babi grower adalah mertadi kurEng efsien. Hal ini terjadi karena gerak
10,0U/o dutfnisher adalal ,22%. Kandungan
II
laju dige$a b6bi )€ng diberi ransurn berserar tinggi
semt kasar ini lebih tinggi daripada kadar serat kasar
yang dianjurkan pada temak babi- Menurut NRC
lebih c€pat daripada ransum berserat rendah. ju t
gerak digesta tersebul meningkat karena s€rat
(1988), serat kasar yang dianjurkan untuk babi
merangsang gerak peristaltik dalam usus. Karena
grower datfinisher adalai 6%. Rataan kalsium
geraknya cepal maka kesempatan unhrk dicema
pdababi gnwer ?d.alah I ,02.o/o,sedanSatnlmn
dalarn saluran pencemaan lebih singkat, dan
kandurlgan fosfor pada ra$um babi Sro er dan
akibahya kecemaan zat nutrisi yang te*andung
ln rifur masing-masing I ,69 dan 0,44%. Menurut juga lebih rendah.
Paralkasi ( I 990), perbandingan anlara kalsium
danfosfordalamransumadalah I,75: I,sedangka[
padaTabel 2 terliha! bah*a kandungan fosfor lebih Pengsroh P€rhkurd t€rhldrp
tinggi daripada kandmgan kalsium- Kurlitas Ksrkrs
Zat firakanan
RI RI R3
Bahan kering 89,10 89,23 E2,66 88,81 88,03 90,65 90,89 90,68
15,44 16,55 16,07 16,65 17,02 t5,63 16,47 16.49
Serat kasar 10,41 9,66 8,46 11,48 10,34 ll,or u,38 t2,t4
Kadar lemak 5,70 3,58 3,14 4,33 5,83 6,93 6,23 6.14
9,36 9,85 9,43 9,86 12,56 12,55 11,19 10,8
C^ 0,95 1,03 0,95 I,l5 0,u o,22 o,22 0,20
P t,43 t;74 l,?0 1,84 0,51 0,37 0,41 0,42
Tabel3. Raraan konsumsi ransum harian, penambahan bobot badan, dan konversi ransum
Perlakran
RI R3
Keremngan : superslrip berbeda pada baris )ang sama menunjukkan berbeda nyata lP< 0.051.
kualilas karkas yaig tidak berbeda Menurut Miller mencapoi bobot potong adalah I l42l + 6,78 han
et dl (1991), p€narnbahan CGF dalam ransum dengan koefuien kemganan 5,9%.
temak babi sebesar 50% tidak mempengaruhi Pada Tabel 4 terlihat. dengan semakin
konsumsi tetapi akan menutunkan penentase meningkatnya penggunaan CGF dalarn mnsum
karkas, PBB dalt konversi. temak babi maka waktu untuk mencapai bobot
potong akan semakin lama. Walnu y,ang semakin
P€ng!ruh Perhkurn ierhldap Waktu lama adalah akibat pertambahan bobot badan
Mencrpai Bobot Potong temak babi yang semakil menurun dengan
sernakinmeningkahyasubstitusi jagungoleh CcF,
Waktu untuk mencapai bobot potong sangar dimana faktor kandmgai asam anino lisin dalam
berhubungan erat dengan biaya yang akan CGF yang rendah merupakan salah satu
dikeluarkan oleh petemak dan berdampak pada penghambat pertumbuhan (Lawrie, 2003).
keuntungan )"ng akan dipercleh. Waktu rnencapai Terhambatnya p€rtumbuhan temak babi akibat
bobot potong yang semakin lama akan penambalan CGF dalam ransum dapat diatasi
memperbesar resiko yang dihadapi dan akan dengan penambahan lisin dan triptopan untuk
menambah pengeluatan tambahal (Devendra & mempersingkat mencapai bobot potong (Miller
Fuller,I979).R taan \}"ktu yang dibubhkan tlrltuk et al., l99l).
Tabel4. Pengaruh p€rlakuan terhadap rataan peubah yaog diukur untuk menentukan kualitas karkas
Perlakuan
RI
hingga 50/o dala$ mnsum t€mak babi. Hasil makanan yang paling rendah untuk setiap
pengukuran memperlihatkan, bahwa LEA pertahbalan bobot badan. Semakin meningkat
cenderung semakin sempit dengan semakin penggutaan CGF dalam ransun ternak babi maka
meningkahya CGF menggantikan jagung ddam harga mnsum per kilogmm s€makin m€nuruq hal
ransum kmak babi. walaupun kandungan prolein i.i disebabkan perbedaan hargajagung dengan
dari CGF duakali lebih tinggi daripada kandungian CGn rnasing-masing Rp 1300/kg danRp 800/tg.
goteinjagung. Hasil p€dritungan (Tabel 5) menu{ukkan,
PerHaan kandungan proteh kelihatamya b€hwa pemakaian CGF yang s€rnakin tinggi dalam
tidak berpengaruh nyala teftadap LEA, sedangkan ranslrrn sernakintidakekonomi$ dengadFdctaan
menurut Miller et al. ( l99l ), peDingkatan kadar lsin semakin tinggi CGF dalam ransum akan
protein dalam ransum akan meningkatkan Iuas r$engurangi keutungan per ekor yang diperoleh.
daging mata rusuk. Hal ini dapat disebabkan Hal ini dapat terjadi karena p€rtambahan bobol
kualitas potein yang dikarfimg CGF lebih rendah bodan yang rcrdah akibotperumbahan CGF dalam
daripadajagung. Penurunan LEA ini juga dapat nnsum 6kan mempelponjang masa pemeliharaan
terjadi karena kandungan lisin dari CGF lebih hinggamencapai bobotpotong, Perpcja4arrnsa
rendah daripadajagung. Lisin merupakan asam pemeliharaan ini akan terkait larBsung dengan
amino pembatas pertama dalam p€rtumbuhan peningkah biala FDdri(si terutama biala ransnr!
ternak babi, apabila CGF digunakan dalamjunlah dan pada ak'himla akBn nenguangi keuntungar,
banyak untuk rnenyusun ransum. Keuntungan terbesar diperoleh dari babi
dengan ransum perlakuan R0 (kontrol) Rp
Tini^tr t" Income Oe.r Feal Cosl" d,'t| 284.369,00. Senakin tinggi penggunaan CGF
Analisis Ekonomi pada rallsum temak babi maka break even point
(BEP)urtukrtasing{asingpalahEnjirgasernakin
Perhtfing@ ihcome over feed cost (IOFC) tirlggi, baik BEP produksi maupun BEP harga
dip€roleh dari harga jual babi siap potong (Rp (Tabel 5). Titik impas pada perlakuan R0
12.5004(9) dikali pertambahan bobot badan dan memerlukan produksi yang lebih sedikit yailu
dikurangi hasil kalijumlah ransum dengan harga 230,95 kg kemudian diikuti Rl, R2, dan R3.
mnsum s€lama penelitian. HaAa ransum pada tiap Perhilvgar rclurn and cost ratio (WC)
fase pertumbuhan adalah berbeda disebabkan berbanding terbalik dengan BEP dengan semakin
perbedaan dalam komposisi ransum penelitian. tinggi penggunaan CGF maka dilai R/C akan
Rarsum yang paling ekonomis diperol* padabiaya semakin rendah. Babi dengar perlakuan R0, R/C
Perlakuan
lndikator
RI
yang dihasilkan adalah 2,33 yang artinya apabila Hovorka, F. & J. PrvlilL t971. B io togicat aspect s
ditambahkan modal sebesar Rp I ,00 mat<a akan on delerminalion of optimum slaughther
weight ofpigs. J. Anim. Sci.42t9ti 442.
mempemleh penerimaan sebesar Rp 2,33.
Lawrie. R. A, 2001. tlmu Ternak Dae;ng.
T€rjemahan A. Parallasi. Ld tetima'. Ut
KESIMPULAII Press, Jakarta.
Miller, E. R., D, E. Ullery & J.f,. L€wis. t99 l.
Swine Nutririon. Butterworth Heineman.
Tngkat substitusijagung dengan con gtu et
Stoneham, USA.
ted dalam ransum temak babi hingga 50% dari Milli, D. C., D. R Nrth & A. B. Srrken 1999.
penggunaanjagulgHtinggi 3U/o dah2so/o''i.ldr1{'- Effect ofstaughter weight on certain carcass
masing dalam mnsum gzowel du\finisher tidak slld meat qualiry traits ofHampshire barrows.
J. Indian. Vet. 76:313-316.
berpengaruh terhadap kualitas ka.rkas, ietapi akan
Nstionll Reserrch Councit. 1988. Nutrient
menururkan harga ransum per kilogramnya. Requirements ofswine. No 3. 8u Ed. National
Sub6titusi inijuga alan mengurangi keuttungarr Academy of Sci€nces. Washingron D. C.
Nold, R.A., J. R. Romans, W. J. Cr3re o, J. A.
DAFTAR PUSTAKA Herson & c. W. Librl. 1997. S€nsory
ch6rscteristics and carcass tmits of boa6,
barrow snd gih fed high or adequare prorein
Blrk€ly, J. & lI. B. Drvid. 19t2. The Sciences
diers and slaughlerat 100 or llokg. i. Anim.
ofAnimal Husbandry. 3 Ed. Restorn Sci.75:2641-2651.
Publish ing Compaoy, Inc. RenonA, P.eotice
Prr.klosi,A, 1990,Ilmu cizi dan Makann Tomak
hall Cornpaoy, Viigin ia.
Monogastrik. Penerbit Angkasa, Bandung.
D.v€ndra, C. & M. F. Fuller. 1979. Pig Schrocd€r, J. W.2004. Corn cluten Feed.
Production in The Tropics. Oxford Univ€Nity wwwext.nodak.edu/€xtpubs /ansci/ dai-rv/as
Press, Oxford, London.
I l27.pdf . t24 Juli 2004).
Enqlish, P, R., V R. Fowler,, S. Bri€r. & B, Slhombitrg, D. T, H. 1997. IImu Temak Babi. caiah
Smi th. I 996. The Crowing snd Finishing Pigs. Mada University Press, Yorciakana.
Improving Eficiency. Farming Press, London.
Eusebio. J. A, 1980. Pig Production in The Tropics.
Stecl, R.c D & J. H. Torrie. t995. Prinsip dan
Prosedur Starislik. Terjemahan: B. Sumantri.
Intermediate Tropical Agriculture Series, PT. cramadia Pustaka Utama, Jakarta.
Hongkong. Soeprmo. I 992. llmu dan Teknologi Daging. cajah
Forr€st, C. J., D. A. Elton, B. A. Hrrold, M. D. Mada University Press, Yogyaksrta.
Judge & A. M. Robcrt 1975. Prircipl€ of Whittemorc, A. T, 1980. Pig Production. The
Meat Science. WH. Freeman and Company, Scientific and Pmctical Principles. tangman,
San Fransisco. lrndon.