You are on page 1of 9

Analisis Dampak Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Sekolah

Menengah Pertama 3 Semarang ( Kajian Peraturan Kepala Dinas


Pendidikan Kota Semarang 420/3271 Tentang Petunjuk Teknis
Penerimaan Peserta Didik Reguler Di Kota Semarang 2010/2011 )

Oleh :

Pandu Pratomo, Sri Suwitri, Ari Subowo

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
The problem admission process in SMP 3 Semarang was always about the
achievement scores of the prospective students that applied to SMP 3 Semarang. This
problem is getting worst and more complex by years, so SMP 3 Semarang is trying to prevent
it by making a policy that oblige all prospective students that want to apply to SMP 3
Semarang by using the achievement scores to undergo the achievement scores test done by
the school admission committee and oblige to sign a stamped statement that acknowledge the
truth of their achievement scores as well. This research aims to identify and analyze the
policy impact of school admission policy made by SMP 3 Semarang and to find out all the
supporting and impeding aspects during the policy implementation/practice.

The research uses descriptive qualitative. In conclusion The research showed that this
policy that have been made by SMP 3 Semarang have both internal and external effects, in
the form of positive responds giving by public and the Education Board itself already fully
support as well the policy that oblige all prospective students that want to apply by using the
achievement scores must undergo the achievement scores test done by the school admission
committee and oblige to sign a stamped statement that acknowledge the truth of their
achievement scores. This policy is having effect on SMP 3 Semarang as well in the form of
the descent rate of fraud in the school admission process in SMP 3 Semarang, so the school
quality is maintained

Keyword : Analysis of Impact, Internal Impact, External Impact, School Admission

A. Latar Belakang
Selama beberapa tahun khususnya di Kota Semarang begitu
belakangan ini masalah yang terjadi kompleks mulai dari adanya masalah
dalam penerimaan peserta didik seleksi khusus, sistem rayonisasi, sampai

1
dengan masalah penggunaan nilai prestasi yang akhir-akhir ini
sering dibicarakan. Dari sekian banyak diterima di sekolah yang diinginkan.
masalah penerimaan peserta didik diatas Praktik manipulasi perolehan nilai
masalah penggunaan nilai prestasi prestasi dengan pembuktian hanya
merupakan masalah yang sering berupa piagam dari tahun ke tahun
dihadapi sekolah-sekolah, dan membuat sekolah terus kecolongan, yang
khususnya menjadi masalah besar bagi berakibat jangka panjang terhadap
sebuah sekolah unggulan seperti SMP 3 penurunan mutu sekolah tersebut karena
Semarang. Karena merupakan sekolah penerimaan bibit-bibit yang tidak sesuai
unggulan, maka praktik manipulasi pun dengan syarat unggul yang telah
semakin banyak terjadi, dibandingkan ditetapkan. Hal ini tentu saja kemudian
dengan sekolah yang bukan unggulan. mengancam status SMP 3 sebagai
Bagi sekolah unggulan, dampak masalah jaminan sekolah unggulan dan
ini begitu kompleks karena dapat mengancam standar output sekolah
menurunkan mutu sekolah. Mutu bagi unggulan itu sendiri.
sebuah sekolah unggulan merupakan
salah satu elemen penting yang harus Oleh karena itu dari tahun ke
selalu dijaga sehingga jangan sampai tahun, untuk menangani masalah ini
dalam proses penerimaan inputnya SMP 3 Semarang terus berusaha mencari
terdapat manipulasi-manipulasi yang jalan keluar agar tetap terus tidak
berpengaruh terhadap kualitas input kecolongan terhadap praktik manipulasi
calon siswa didik. jalur nilai prestasi ini. Cara yang
diterapkan oleh SMP 3 Semarang untuk
Berdasarkan Peraturan Kepala mengatasi masalah ini dibuat berupa
Dinas Pendidikan Kota Semarang kebijakan sekolah berupa tes uji prestasi
Nomor 420/3721 tentang Petunjuk dan pemberiaan surat pernyataan .
Teknis Penerimaan Peserta Didik Kebijakan sekolah ini tertuang dalam
Reguler Tahun Pelajaran 2010/2011, Surat keputusan Kepala SMP 3
seleksi penerimaan peserta didik SMP Semarang Nomor 800/792/2010 tentang
menggunakan nilai ujian akhir Pembentukan Panitia Penerimaan Peserta
(UASBN) SD sebagai komponen utama, didik (PPD) kelas VII SMP 3 Semarang
dan komponen tambahan berupa nilai Tahun 2010/2011. Didalam surat
kemaslahatan, nilai lingkungan, dan nilai keputusan terebut terdapat panitia yang
prestasi. Hal ini diperjelas juga pada khusus menangani kebijakan baru
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kota tersebut.
Semarang Nomor 420/3721 tentang
Petunujuk Berdasarkan uraian di atas,
penulis menjadi ingin tahu lebih dalam
Teknis Penerimaan Peserta Didik bagaimana praktik proses penerimaan
Reguler pada pasal 21 Bab IX tentang calon peserta didik di SMP 3 Semarang,
nilai prestasi. Komponen-komponen masalah-masalah yang terjadi di
tambahan inilah yang menjadi masalah lapangan khususnya masalah nilai
dalam penerimaan peserta didik dari prestasi, dan kiat-kiat SMP 3 sebagai
tahun ke tahun, karena pada umumnya salah satu sekolah unggulan dalam
para orang tua calon peserta didik yang mengatasi permasalahan penyaringan
nilai UASBN-nya belum memenuhi calon siswa didik melalui nilai prestasi
syarat selalu berusaha untuk yang selalu terjadi dari tahun ke tahun
mendapatkan nilai tambahan dengan ini. Penulis juga ingin mengetahui
memanfaatkan jalur komponen nilai bagaimana efektifitas dan dampak dari
tambahan agar anaknya dapat tetap kebijakan penerimaan peserta didik yang

2
dibuat SMP 3 Semarang dalam dilakukan atau tidak dilakukan oleh
mengatasi masalah manipulasi dalam pemerintah.
penerimaan peserta didik. Inilah alasan James E. Anderson (dikutip
penulis mengambil judul” Analisis dalam Islamy, 2007 : 19) mengartikan
Dampak Kebijakan Penerimaan Peserta kebijakan publik sebagai kebijakan-
Didik SMP Negeri 3 Kota Semarang kebijakan yang dikembangkan oleh
(Kajian Peraturan Kepala Dinas badan-badan dan pejabat pemerintah.
Pendidikan Kota Semarang Nomor Menurut Anderson, implikasi dari
420/3271 Tentang Petunjuk Teknis pengertian kebijakan publik tersebut
Penerimaan Peserta Didik Reguler di adalah : (1) bahwa kebijakan publik itu
Kota Semarang 2010/2011)” selalu mempunyai tujuan tertentu atau
merupakan tindakan yang berorientasi
pada tujuan, (2) bahwa kebijakan itu
berisi tindakan-tindakan atau pola-pola
B. Tujuan Penelitian
tindakan pejabat-pejabat pemerintah, (3)
A. Untuk menjelaskan dan
bahwa kebijakan itu adalah apa yang
menganalisis dampak kebijakan
benar-benar dilakukan oleh pemerintah,
penerimaan peserta didik yang
(4) bahwa kebijakan publik itu bersifat
dibuat oleh SMP Negeri 3
positif dalam arti merupakan beberapa
Semarang untuk mengatasi
bentuk tindakan pemerintah mengenai
permasalahan nilai prestasi dalam
suatu masalah tertentu atau bersifat
proses penerimaan peserta didik
negatif dalam arti merupakan keputusan
reguler
pejabat pemerintah untuk tidak
B. Untuk mengetahui dan menjelaskan
melakukan sesuatu, dan (5) bahwa
aspek yang mendukung dan
kebijakan publik setidak-tidaknya dalam
menghambat kebijakan penerimaan
arti yang positif didasarkan atau selalu
peserta didik yang dibuat oleh SMP
dilandaskan pada peraturan perundang-
Negeri 3 Semarang guna mengatasi
undangan yang bersifat memaksa.
permasalahan nilai prestasi dalam
Dari penjelasan kebijakan publik
proses penerimaan peserta didik
diatas selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa kebijakan publik
C. Kerangka Teori
adalah serangkaian tindakan atau action
C.1 Kebijakan publik
dari pemerintah mengenai pencarian
Kebijakan publik menurut
jalan keluar dari permasalahan yang
Thomas R. Dye (dikutip dalam Islamy,
tidak dapat lagi diselesaikan oleh
2007 : 18) adalah apapun yang dipilih
masyarakat itu sendiri dan terdapat
oleh pemerintah untuk dilakukan atau
paksaan kepada masyarakat untuk
tidak dilakukan (public policy is
mematuhinya dan melaksanakan. Secara
whatever governments choose to do or
analisis terdapat dua unsur yang terdapat
not to do). Konsep tersebut sangat luas
dalam kebijakan yaitu tujuan kebijakan
karena kebijakan publik mencakup
(policy objectives) dan cara atau
sesuatu yang tidak dilakukan pemerintah
peralatan untuk mencapai tujuan (policy
disamping yang dilakukan oleh
instrument). Tujuan tertentu yang ingin
pemerintah ketika pemerintah
dicapai merefleksikan nilai yang
menghadapi suatu masalah publik.
mendasari dan ingin diwujudkan. Hal ini
Definisi kebijakan publik dari Thomas
mempengaruhi cara atau langkah-
R. Dye tersebut mengandung makna
langkah yang dipilih atau instrumen
bahwa kebijakan publik tersebut dibuat
untuk mencapainya
oleh badan pemerintah, bukan organisasi
swasta dan kebijakan publik
menyangkut pilihan yang harus

3
C.2 Analisis Kebijakan kebijakan ( policy failure ) dapat
dibagi menjadi 2 katagori yaitu : ( 1 )
Ada beberapa model analisis kebijakan karena “non implementation (tidak
yang dikemukakan oleh William Dunn terimplementasi, dan ( 2 ) karena
(2003: 117-124) yaitu sebagai berikut : “unsuccessful” (implementasi yang tidak
berhasil. Tidak terimplementasikannya
1. Model Prospektif yaitu bentuk
suatu kebijakan itu berarti bahwa
analisis kebijakan yang mengarahkan
kebijakan itu tidak dilaksanakan sesuai
kajiannya pada konsekuensi-
dengan di rencanakan. Implementasi
konsekuensi kebijakan ‘sebelum’
yang tidak berhasil biasanya terjadi
suatu kebijakan diterapkan. Model ini
bila suatu kebijakan tertentu telah
dapat disebut sebagai model prediktif,
dilaksanakan sudah sesuai rencana,
karena seringkali melibatkan teknik-
dengan mengingat kondisi eksternal
teknik peramalan (forecasting) untuk
ternyata sangat tidak menguntungkan,
memprediksi kemungkinan-
maka kebijakan pendidkan tersebut tidak
kemungkinan yang akan timbul dari
dapat berhasil dalam mewujudkan
suatu kebijakan yang akan diusulkan.
dampak atau hasil akhir yang
2. Model Retrospektif adalah analisis
telah dikehendaki.
kebijakan yang dilakukan terhadap
akibat-akibat kebijakan ‘setelah’ Pada studi evaluasi kebijakan
suatu kebijakan diimplementasikan. telah dibedakan antara “policy impact /
Model ini biasanya disebut model outcome dan policy output. “Policy
evaluatif,karena banyak melibatkan Impact / outcome”adalah akibat-akibat
pendekatan evaluasi terhadap dan konsekuensi konsekuensi yang
dampak-dampak kebijakan yang ditimbulkan“Policy output” ialah dari
sedang atau telah diterapkan. apa-pa yang telah dihasilkan dengan
3. Model Integratif adalah model adanya program proses perumusan
perpaduan antara kedua model di kebijakan pemerintah ( Islamy, 1986 :
atas. Model ini sering disebut sebagai 114-115).Dampak kebijakan disini tidak
model komprehensif atau model lain adalah seluruh dari dampak pada
holistik, karena analisis dilakukan kondisi “dunia -nyata” ( the impact of a
terhadap konsekuensi-konsekuensi policy is all its effect on real – world
kebijakan yang mungkin timbul, baik conditions ), untuk itu masih
‘sebelum’ maupun ‘sesudah’ suatu menurut ( Dye, 1975: 367 ) yang
kebijakan dioperasikan. Model termasuk dampak kebijakan adalah :
analisis kebijakan ini biasanya
melibatkan teknik-teknik peramalan 1. Dampak pada masalah public (pada
dan evaluasi secara terintegrasi. kelompok sasaran) yg diharapakan
atau tidak
C.3 Evaluasi Dampak Kebijakan
2. Dampak pada kelompok diluar
Dalam Studi Analisis Kebijakan sasaran sering juga disebut
Publik, analisis kebijakan publik eksternalitas / dampak
seringjuga disebut evaluasi kebijakan. melimpah(spillover effects)
Mengapa Evaluasi kebijakan dilakukan, 3. Dampak sekarang dan yg akan
karena pada dasarnya setiap kebijakan datang
negara ( public policy ) mengandung 4. Dampak biaya langsung yang
resiko untuk mengalami kegagalan. dikeluarkan untuk membiayai
Mengutip pendapat Hogwood dan program
Gunn ( 1986), selanjutnya menjelaskan 5. Dampak tak langsung (yg
bahwa penyebab dari kegagalan suatu dikeluarkan publik akibat suatu
kebijakan ).

4
Dampak Kebijakan yang digunakan oleh 2010/2011.Kebijakan ini dibuat oleh
peneliti adalah sebagai berikut : SMP 3 Negeri 3 Semarang guna
mengatasi permasalahan dalam
Dampak internal , meliputi : penerimaan peserta didik yang terjadi di
1. Ketersediaan data SMP 3 Semarang yaitu masalah nilai
2. Lembaga atau organisas prestasiberupa piagam “aspal”. Masalah
Dampak Eksternal meliputi, meliputi : ini terjadi karena keinginan dari para
1. Lingkungan orang tua wali murid untuk
2. Masyarakat menyekolahkan anaknya di salah satu
3. Psikologis SMP favorit yaitu SMP 3 Semarang.
4. Ekonomi keinginanyang kuat dari para orang tua
Pemilihan dampak kebijakan ini diambil wali murid inilah yang membuat mereka
dari beberapa teori dampak kebijakan melakukan segalacara agar anaknya
dari Thomas dye , Langbein Weiss dan walaupun dengan nilai rendah tetap
Finterbusch and motz. dapat bersekolah di SMP 3 dengan
memanfaatkan nilai prestasi palsu
D. Metode menggunakan piagam aspal , oleh
Pendekatan yang digunakan karena itu dengan masalah yang terjadi
dalam penelitian ini adalah metode disini peneliti merasa tertarik untuk
kualitatif bersifat deskriptif dimana hasil menganalisis dampak kebijakan yang
penelitiaan berupa kata-kata dan bukan dibuat oleh SMP 3 Semarang dalam
angka , kalaupun ada angka itu hanya mengatasi masalah nilai prestasi.
sebagai penunjang dalam penjelasan Evalausi dampak adalah suatu
hasil wawancara. Data hasil penelitian identifikasi sistematik tentang efek
diperoleh dari hasil wawancara dengan positif dan negatif dan apa yang
panduan interview guide, catatan diharapkan dan tidak diharapkan,
lapangan , dokumen , foto dan lain-lain. sehingga lembaga atau organisasi yang
Lokus penelitian berada di SMP 3 membuat kebijakan telah menentukan
Semarang dan Dinas pendidikan Kota atau memetakan dampak apa saja yang
Semarang. Peneliti mengumpulkan data terjadi , bisa dampak internal maupun
menggunakan panduan wawancara dan dampak eksternal.
sofware recorder yang terdapat pada
Handphone sebagai alat bantu. Sumber 1. Dampak internal
data dalam penelitian ini adalah data Dampak internal merupakan
primer dan data sekunder. Data primer pengaruh yang ditimbulkan yang berasal
diperoleh dari hasil wawancara kepada dari dalam suatu kebijakan yang telah
informan, dan observasi langsung. Data ditentukan dan dibuat oleh organisasi
sekunder diperoleh dari catatan, buku, atau lembaga , adapun dampak internal
dokumen, dan sumber lain. Teknik di sini meliputi
pengumpulkan data yaitu wawancara
dan dokumentasi. a. Ketersediaan data – meliputi data-
data yang akan digunakan untuk
E. Pembahasan merumuskan kebijakan. Di dalam
membuat kebijakan guna mengatasi
1. Analisis dampak kebijakan permasalan manipulasi nilai prestasi
Kebijakan penerimaan peserta didik pihak SMP Negeri 3 Semarang
SMP Negeri 3 Semarang berupa surat hanya menggunakan data hasil PPD
pernyataan merupakan salah satu dimana terdapat data mengenai siswa
kebijakan yang baru dan mulai yang terbukti melakukan kecurangan.
diterapkan mulai tahun Dari data yang sudah tersedia di atas

5
maka di sini panitia beserta kepala sehingga disini masyarakat tidak lagi
sekolah akan langsung mengadakan melakukan kecurangan dalam
rapat guna membuat kebijakan. penerimaan peserta didik
Dampak yang bisa dirasakan dengan c. Psikologis - dampak yang lebih
adanya kebijakan ini bagi SMP 3 bersifat personal seperti perasaan
Semarang tentu dengan adanya stress, emosi , depresi, yang dialami
penambahan dalam mekanisme para calon peserta didik. Berdasarkan
penerimaan peserta didik di SMP 3 hasil di lapangan kebijakan
Semarang berupa tes uji prestasi dan penerimaan peserta didik yang dibuat
pemberian surat pernyataan. oleh SMP 3 Semarang tentu akan
b. Lembaga organisasi – dampak dari membuat siswa yang terbukti
adanya kebijakan penerimaan peserta melakukan kecurangan akan merasa
didik yang berpengaruh terhadap tertekan secara psikologis karena
lembaga itu sendiri. Dampak tidak terbukti bisa menampilkan
kebijakan penerimaan peserta didik prestasi sesuai dengan piagam yang
yang dibuat oleh SMP 3 Semarang digunakannya.
adalah angka kecurangan pada tahun d. Ekonomi - dampak ekonomis disini
ajaran berikutnya semakin lebih melihat adanya dana atau
berkurang, tentu dengan penurunan anggaran tertentu dalam membuat
angka kecurangan ini akan kebijakan penerimaan peserta didik
berdampak pada mutu SMP 3 yang dibuat SMP 3 Semarang berupa
Semarang sebagai salah satu sekolah tes uji prestasi dan pemberian surat
unggulan tetap terjaga pernyataan. Berdasarkan hasil di
lapangan kebijakan penerimaan
2. Dampak eksternal - merupakan peserta didik dalam hal
pengaruh yang ditimbulkan yang pembuatannya SMP 3 tidak
berasal dari luar suatu kebijakan yang membutuhkan biaya atau anggaran
telah ditentukan dan dibuat oleh khusus. Adapun biaya yang
organisasi atau lembaga , adapun dikeluarkan hanya untuk pemberian
dampak eksternal disini meliputi : snack dan alat kantor pada saat rapat
a. Lingkungan – efek yang ditimbulkan
dari adanya kebijakan penerimaan 3. Aspek pendukung kebijakan
peserta didik yang dibuat SMP 3 (internal) – aspek pendukung
Semarang terhadap lingkungan kebijakan yang berasal dari dalam
sekitar. Kebijakan ini bukan tidak lembaga atau organisasi , meliputi :
mungkin dapat juga diterapkan oleh 1. Ketersediaan data - tersedianya data
sekolah lain di kota Semarang agar yang dapat mendukung kebijakan
dalam proses penerimaan peseerta agar berjalan lebih efektif. Dengan
didik dapat berjalan lancar tanpa adanya data hasil PPD ini tentu
adanya kecurangan mendukung kebijakan penerimaan
b. Masyarakat – tanggapan masyarakat peserta didik yang dibuat oleh SMP 3
terhadap kebijakan penerimaan Semarang. Dengan adanya kebijakan
peserta didik yang dibuat SMP 3. ini diharapkan praktek kecurangan
dampak adanya kebijakan ini bagi dalam proses penerimaan peserta
masyarakat adalah masyarakat jadi didik dapat teratasi
semakin paham mengenai 2. Lembaga atau organisasi - berupa
mekanisme baru dalam penerimaan dukungan yang diberikan dari
peserta didik di SMP 3 Semarang lembaga atau organisasi tersebut serta
berupa penambahan tes uji prestasi Dinas yang terkait dengan masalah
dan pemberian surat pernyataan, ini, yaitu Dinas Pendidikan.

6
Berdasarkan penjelasan diatas dapat pembuatann kebijakan tes uji dan
disimpulkan bahwa baik itu SMP 3 prestasi tidak memerlukan anggaran
Semarang maupun dari Dinas khusus dalam pembuatannya. Hal ini
Pendidikan sama – sama mendukung terjadi karena adanya program
adanya kebijakan ini sekolah gratis di mana semua
pembiayaan telah didanai oleh BOS.
Adapun biaya maupun honor kepada
4. Aspek pendukung kebijakan panitia penerimaan peserta didik
(eksternal) aspek pendukung sudah dihapuskan, sebagai gantinya
kebijakan yang berasal dari luar panitia penerimaan peserta didik
lembaga atau organisasi , meliputi: hanya mendapat pemberiaan snack
a. Lingkungan - aspek dari lingkungan serta penyediaan alat tulis kantor .
sekitar yang dapat mempengaruhi
jalannya kebijakan penerimaan 5. Aspek penghambat kebijakan
peserta didik yang dibuat oleh SMP 3 (internal) - aspek yang menghambat
Semarang. Lingkungan sekitar SMP 3 kebijakan dari dalam lembaga atau
Semarang baik itu masyarakat organisasi , meliputi :
maupun sekolah lain mendukung a. Ketersediaan data – Data yang ada
adanya kebijakan ini , ini terbukti berupa hasil PPD dan data siswa yang
dengan tanggapan positif masyarakat melakukan kecurangan telah
di sekitar lingkungan SMP 3 tersimpan rapi dan dapat digunakan
Semarang untuk hasil evaluasi setiap ada
b. Masyarakat – peran serta masyarakat penerimaan peserta didik
dalam mendukung kebijakan b. Lembaga atau organisasi- dalam hal
penerimaan peserta didik yang dibuat ini SMP 3 Semarang atau dinas
SMP 3 Semarang. Adapun cara yang pendidikan ada yang menolak
dapat dilakukan masyarakat guna kebijakan tes uji prestasi dan
mendukung kebijakan penerimaan pemberiaan surat pernyataan yang
peserta didik yang dibuat oleh SMP 3 dibuat oleh SMP 3 Semarang. Dari
Semarang adalah dengan tidak hasil wawancara dapat disimpulkan
melakukan kecurangan dalam proses bahwa hampir semua pihak di SMP 3
penerimaan peserta didik Semarang mendukung adanya
c. Psikologis - adanya bentuk dukungan kebijakan tes uji dan pemberiaan
dari para orang tua wali atau calon surat pernyataan ini karena kebijakan
murid dengan bentuk perasaan ini terbukti mampu menurunkan
senang, emosi, depresis dll. Apabila angka kecurangan dari tahun ke tahun
calon murid tersebut terbukti , serta juga adanya imbauan dari
melakukan kecurangan maka tentu dinas pendidikan kota semarang agar
hal ini akan berakibat pada mental sekolah lain untuk bisa juga meniru
calon siswa tersebut dan tentunya apa yang dilakukan SMP 3 semarang
akan merasa sangat malu karena tidak dalam mengatasi kecurangan dalam
bisa menunjukan prestasi sesuai proses penerimaan peserta didik
dengan piagam prestasinya , sehingga
ini dapat juga menjadi pelajaran bagi 6. Aspek penghambat kebijakan
orang tua wali dan calon siswa agar (eksternal) – aspek penghambat
dikemudiaan hari tidak melakukan kebijakan yang berasal dari luar
kecurangan. lembaga atau organisasi, meliputi
d. Ekonomi - adanya pengaruh dari a. Lingkungan - aspek dari lingkungan
faktor ekonomi yang mendukung luar yang mungkin menghambat
kebijakan ini. Dalam praktek kebijakan penerimaan peserta didik

7
yang dibuat SMP 3 Semarang. gantinya panitia hanya akan
Bentuk dukungan disini adalah baik mendapat snack serta pemberiaan alat
itu masyarakat , sekolah dan juga tulis kantor
dinas pendidikan menyambut postif
adanya kebijakan ini . Dari dinas F. Penutup
pendidikan juga menyarankan agar A. Kesimpulan
kebijakan ini dapat juga ditiru oleh 1. Dampak Positif
sekolah lain. a. Adanya kebijakan penerimaan peserta
b. Masyarakat - adanya bentuk didik yang dibuat oleh SMP 3
penolakan atau resistensi dari Semarang terbukti berhasil dalam
masyarakat terhadap kebijakan mengurangi praktek kecurangan
penerimaan peserta didik yang dibuat berupa manipulasi piagam prestasi
SMP 3 Semarang. Dari hasil yang dilakukan oleh para orang tua
penjelasan di atas salah satu wali murid
hambatan yang terjadi adalah para b. Dengan adanya kebijakan penerimaan
orang tua wali murid yang banyak peserta didik reguler yang dibuat oleh
memberikan alasan apabila anaknya SMP 3 Semarang dalam mengatasi
akan di tes nilai prestasi. Hal ini tentu masalah nilai prestasi maka SMP 3
saja orang tua wali murid tersebut Semarang sebagai salah satu sekolah
diindikasikan menggunakan piagam unggulan tetap terjaga
prestasi palsu c. Adanya kebijakan penerimaan peserta
c. Psikologis - adanya perasaan tertekan didik yang dibuat oleh SMP 3
dari para calon murid yang terbukti Semarang diharapkan dapat juga
melakukan kecurangan. faktor ditiru oleh sekolah lain untuk
psikologis merupakan salah satu mencegah adanya kecurangan
penghambat kebijakan ini dimana ,
apabila calon murid terbukti 2. Dampak negatif – adanya
melakukan kecurangan tentu akan penambahan mekanisme dalam
menimbulkna perasaan tertekan dan proses penerimaan peserta didik
malu dari murid tersebut. Hal inilah berupa tes uji prestasi dan
yang bisa menghambat proses pemberiaan surat pernyataan
penerimaan peserta didik karena membuat jalannya proses penerimaan
siswa tersebut merasa malu, oleh peserta didik semakin lama
karena itu diharapkan kesadaran dari
para orang tua wali murid yang B. Saran
mendaftarkan anaknya dengan tidak 1. Kebijakan penerimaan peserta didik
melakukan praktek kecurangan. yang dibuat oleh SMP 3 Semarang
d. Ekonomi - aspek dari segi ekonomi agar dipertahankan pada tahun ajaran
yang dapat menghambat kebijakan yang akan datang. Hal ini perlu
ini. faktor ekonomi tidak menjadi dilakukan agar praktik kecurangan
hambatan dalam kebijakan dalam proses penerimaan peserta
penerimaan peserta didik yang dibuat didik tidak terjadi lagi
SMP 3 Semarang. Hal ini terjadi, 2. Saran yang terakhir adalah dalam hal
karena dalam praktek dan pembuatan ini disarankan untuk para orang tua
kebijakan penerimaan peserta didik wali murid untuk tidak menggunakan
tidak memerlukan dana atau anggaran berbagai cara dan menghalalkan
khusus, karena sudah ada program segala cara agar anaknya dapat
sekolah gratis dimana semua diterima di sekolah yangdiinginkan.
pembiayaan sudah masuk dalam dana Tanamkanlah sikap kejujuran kepada
BOS dari pemerintah. Sebagai putra-putrinya agar dapat berlaku

8
jujur sejak dini dengan tidak Islamy, M. Irfan, 2007.Prinsip-prinsip
melakukan kecurangan. Perumusan Kebijaksanaan
Negara.Jakarta : Bumi Aksara.

Moleong, Lexy. 2010.Metodologi


Penelitian Kualitatif. ed.rev, Bandung :
DAFTAR PUSTAKA PT. Remaja Rosdakarya.
Buku
Dunn, William.2003.Pengantar Wibawa, Samodra, 1992, Kebijakan
Analisis Kebijakan Publik edisi Kedua. Publik : Proses dan Analisis.Jakarta :
Yogyakarta : Gadjah Mada University Intermedia.
Press..

You might also like