Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Microorganisms need energy sources that are needed from food ingredients. The aim is to
utilize the utilization of bacteria in making yogurt and Moringa extract. The research method
used is Collection of Research Data from Home. Yogurt is a product of milk fermentation
using Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophillus. The fermentation process in
yogurt has an important role in the formation of lactic acid. Lactobacillus plays a role in the
formation of yogurt, while Streptococcus thermophillus is prepared at the time the yogurt
tastes. Moringa leaf extract also contains yogurt protein levels this is because Moringa contains
high protein. The presentage of the addition of moringa leaf extract is known to make the pH
of yoghurt increase. This is caused by moringa leaf extract having a pH ranging from 5,8-6,0.
The percentage addition of moringa leaf extract is known to make calcium yoghurt levels
increase.The strength of the combination of Moringa and yogurt both contain high calcium,
protein, and minerals and are easily found in dairy preparations containing vegetables. The
addition of Moringa leaf extract will affect the aroma, taste, color, texture and nutritional
content of yoghurt products.
ABSTRAK
Mikroorganisme membutuhkan sumber energi yang berasal dari bahan pangan. Tujuan untuk
mengidentifikasi Pemanfaatan bakteri pada pembuatan yoghurt dan penambahan ekstrak daun
kelor. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research Data Gathering from Home. Yoghurt
adalah produk hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus. Proses fermentasi pada yoghurt mempunyai peran penting dalam
pembentukan asam laktat. Lactobacillus berperan dalam pembentukan aroma yoghurt,
sedangkan Streptococcus thermophillus berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt. Ekstrak
daun kelor diketahui juga mempengaruhi kadar protein yoghurt hal ini karna kelor
mengandung protein yang tinggi. Presentase penambahan ekstrak daun kelor diketahui
membuat pH yoghurt semakin naik. Hal ini disebabkan karena ekstrak daun kelor mempuyai
pH berkisar antara 5,8-6,0. Presentase penambahan ekstrak daun kelor diketahui membuat
kadar kalsium yoghurt semakin meningkat. Kekuatan dari pengombinasian antara kelor dan
yoghurt adalah sama-sama mengandung kalsium, protein, serta mineral yang tinggi serta
sangat jarang diketemukan olahan susu yang dikombinasikan dengan sayuran. Penambahan
ekstrak daun kelor akan berpengaruh terhadap aroma, rasa, warna, tekstur dan kandungan gizi
produk yoghurt.
2,7% dan keasaman 0,5-2,0% (Wardhan, dengan starter diinkubasi dalam inkubator
et al., 2015). (suhu 45oC) selama 4-6 jam. Setelah
Kekuatan dari pengombinasian diinkubasi, yoghurt diaduk dan dan
antara kelor dan yoghurt adalah sama- dikemas dalam wadah sesuai ukuran yang
sama mengandung kalsium, protein, serta diinginkan. Menurut Rahman et al.
mineral yang tinggi serta sangat jarang (1992), yoghurt adalah produk di mana
diketemukan olahan susu yang pada waktu inkubasi atau fermentasi susu
dikombinasikan dengan sayuran. ditempatkan dalam kemasan kecil
Penambahan ekstrak daun kelor akan sehingga karakteristik koagulumnya tidak
berpengaruh terhadap aroma, rasa, warna, berubah, sedangkan untuk stirred yoghurt,
tekstur dan kandungan gizi produk fermentasi susu dilakukan pada tangki
yoghurt kelor sehingga perlu dikaji atau wadah yang besar dan setelah
presentase penambahan ekstrak daun diinkubasi barulah produk dikemas dalam
kelor dan lama fermeentasi yang paling kemasan kecil sehingga memungkinkan
tepat sehingga memiliki kualitas fisiko koagulumnya rusak atau pecah sebelum
kimia dan organoleptik yang baik. Tujuan pendinginan dan pengemasan selesai.
untuk mengetahui Pengaruh ekstrak daun
kelor (Moringa oleifera L.) terhadap B. Peran bakteri
kualitas yoghurt. Lactobacillus bulgaricus salah satu
dari beberapa bakteri yang digunakan
BAHAN DAN METODE untuk memproduksi yoghurt. Pertama di
identifikasi tahun 1905 oleh doctor asal
Metode penelitian yang digunakan Bulgarian bernama Stamen Grogorov.
yaitu Research Data Gathering from Secara morfologis Lactobacillus
Home, dimana data diperoleh melalui bulgaricus termasuk gram positif, bakteri
koran yang relevan dan update, website ini merupakan bakteri non motil dan tidak
artikel atau jurnal, dan data dikumpulkan berbentuk. Bakteri ini mempunyai
secara kualitatif. kebutuhan nutrisi yang komplek,
termasuk di dalamnya ketersediaan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN memfermentasi beberapa jenis gula
termasuk laktosa. Bakteri ini juga
A. Proses pembuatan yoghurt merupakan bakteri tahan asam, yang tahan
terhadap pH rendah (sekitar 5,4-4,6) agar
Berdasarkan proses pembuatan tumbuh efektif (Prasetyo, 2010).
yoghurt dimana Susu dipanaskan di atas Streptococcus thermophillus bersel bulat,
kompor sampai mencapai suhu 90oC soliter atau berantai, tak bergerak, tak
sambil diaduk-aduk dan dipertahankan berspora, fakultatif aerob, gram positif,
suhunya selama 10 menit, kemudian pH optimum 6,8 dan suhu optimum 40-
didinginkan sampai suhu 43 oC. Inokulasi 500C. Bakteri tersebut tahan pada
starter (Biakan L. bulgaricus dan S. keasaman 0,85-0,89%. Lactobacillus
thermophilus) dengan perbandingan 1:1 bulgaricus berbentuk batang, soliter atau
dilakukan pada suhu 43-45oC sebanyak berantai, tak berspora, mikro aerophil
2,5-3% dari volume susu, diaduk merata sampai anaerob, gram positif, pH
kemudian disaring. Untuk jenis set optimum 6 dan suhu optimum 400-500C.
yoghurt, susu yang telah diinokulasi Bakteri tersebut dapat memproduksi asam
dengan starter dimasukkan ke dalam laktat sampai 1,2-1,5. Dua
gelas-gelas plastik yang telah direndam mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus
dalam air panas, sedangkan untuk stirred dan Streptococcus thermophillus tumbuh
yoghurt, susu yang telah diinokulasi bersama- sama secara simbiosis adalah
23
E IISN: 2655-9137
Pengaruh Ekstrak Daun.., Fatmawati, Fony Marcelia, Yayah Badriah, Indobiosains,Volume.2, No.1,Februari 2020, 21-28
24
E IISN: 2655-9137
Pengaruh Ekstrak Daun.., Fatmawati, Fony Marcelia, Yayah Badriah, Indobiosains,Volume.2, No.1,Februari 2020, 21-28
menjadi asam organik semakin tinggi dan fermentasi susu dan prosentase
pada saat fermentasi bakteri dapat penambahan ekstrak daun kelor (Moringa
bertumbuh dengan baik dan optimal. oleifera. L) berpengaruh sangat nyata
a. Kadar Protein terhadap Nilai pH yoghurt kelor.
Berdasarkan hasil analisis kadar kombinasi perlakuan terbaik lama
protein yoghur ekstrak daun kelor fermentasi dan prosentase penambahan
(Moringa Oleifera.L) diperoleh rata-rata ekstrak daun kelor terdapat pada
kadar protein 5,02% sampai 6,53%. perlakuan L2P1 (fermentasi selama 48
Analisis ragam menunjukan bahwa jam dan penamhan ekstrak daun kelor
kombinasi perlakuan lama fermentasi susu 3%). Prosentase penambahan ekstrak
dan prosentase penambaha ekstrak daun daun kelor diketahui membuat pH yoghurt
kelor (Moringa Oleifera.L) berpengaruh semakin naik. Hal ini dimungkinkan karna
tidak nyata terhadap kadar protein yoghurt ekstrak daun kelor mempuyai pH yang
kelor, kombinasi perlakuan terbaik lama mengarah pada netral seperti peryataan
fermentasi dan prosentase penambahan yulianti (2008) pH kelor berkisar antara
ekstrak daun kelor terdapat pada 5,8-6,0.
perlakuan L2P3 (fermentasi selama 48 b. Kadar Kalsium
jam dan penambahan ekstrak daun kelor Berdasarkan hasil analisis yoghur
7%). Lama fermentasi berpengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera. L)
terhadap kadar protein yoghurt. Seperti diperoleh rata-rata kadar kalsium
pendapat Suprihana (2012) semakin lama 133,81% sampai 146,64%. Analisis ragam
fermentasi mengakibatkan kadar protein menunjukan bahwa kombinasi perlakuan
semakin meningkat, karena semakin lama lama fermentasi susu dan prosentase
fermentasi bakteri asam laktat yang penambaha ekstrak daun kelor (Moringa
tumbuh semakin banyak, sehingga oleifera. L) tidak berpengaruh nyata
kandungan protein meningkat. terhadap kadar kalsium yoghurt kelor.
Wardhani (2015) menyatakan Kombinasi perlakuan terbaik lama
semakin lama fermentasi maka akan fermentasi dan prosentase penambahan
meningkartkan kadar asam laktat, lemak, ekstrak daun kelor terdapat pada
protein dan viskositas. Prosentase perlakuan L2P3 (fermentasi selama 48
penambahan ekstrak daun kelor diketahui jam dan penambahan ekstrak daun kelor
juga mempengaruhi kadar protein yoghurt sebesar 7%). Menurut Widodo (2012)
hal ini karna kelor mengandung protein lama fermentasi juga membuat beberapa
yang tinggi. Seperti pernyataan Joni MS Kandungan mineral pada yoghurt
dalam Zakariya (2012) protein daun kelor meningkat, khususnya kalsium, fosfor,
setara dengan 9 kali protein yang terdapat dan kalium. Presentase penambahan
pada yoghurt. Fungli dalam yulianti ekstrak daun kelor diketahui membuat
(2008) menyatakan potensi yang kadar kalsium yoghurt semakin
terkandung dalam daun kelor diantaranya meningkat, hal ini disebabkan kandunga
tinggi protein, betakarotin, vitamin C, kalsium kelor sangat tinggi, Seperti
mineral, terutama zat besi dan kalsium, pernyataan Joni Ms dalam Rudianto
kandungan protein daun kelor setara (2013), Amzu (2014) Dalam 100 gram
dengan dua kali protein yang terdapat daun kelor setara dengan 4 kali kalsium
dalam susu. dalam susu. Dan pernyataan fungli dalam
Berdasarkan hasil analisis nilai pH yulianti (2008) potensi yang terkandung
yoghurt ekstrak daun kelor (Moringa dalam daun kelor diantaranya tinggi
oleifera. L) diperoleh rata-rata 4,343 protein, betakarotin, vitamin C, mineral,
sampai 4,627. Analisis ragam menunjukan terutama zat besi dan kalsium.
bahwa kombinasi perlakuan lama
25
E IISN: 2655-9137
Pengaruh Ekstrak Daun.., Fatmawati, Fony Marcelia, Yayah Badriah, Indobiosains,Volume.2, No.1,Februari 2020, 21-28
26
E IISN: 2655-9137
Pengaruh Ekstrak Daun.., Fatmawati, Fony Marcelia, Yayah Badriah, Indobiosains,Volume.2, No.1,Februari 2020, 21-28
kelor juga membuat kadar kalsium Mardiana, L., (2013). Daun Ajaib
yoghurt semakin meningkat, hal ini Tumpas Penyakit, Penebar
disebabkan kandunga kalsium kelor Swadaya, Jakarta, pp, 47- 71.
sangat tinggi, dalam 100 gram daun kelor
setara dengan 4 kali kalsium dalam susu. Misra, S.,dan Misra, M, K., (2014)
Nutritional Evaluation Of Some
UCAPAN TERIMA KASIH Leafy Vegetable Used by The
Tribal and Rural People Of South
Puji dan syukur senantiasa penulis Odisha India, Journal Of Natural
panjatkan kehadirat Allah SWT. Kami Product and Plant Resources, 4,
Penulis mengucapkan terimakasih Kepada 23-28.
Ibu Muhimatul Umami S.Si., M.Si. selaku
Prasetyo, H., (2010). Pengaruh
Dosen Mata Kuliah Mikrobiologi yang
Penggunaan Starter Yoghurt pada
telah membimbing. Penuh harap semoga
Level Tertentu terhadap
Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Karakteristik Yoghurt yang
penulis maupun pembaca. Mohon maaf
Dihasilkan. Skripsi. Fakultas
apabila ada kesalahan baik dalam
pertanian, Universitas Sebelas
penyusunan maupun penyantuman
Maret : Surakarta.
sumber informasi terkait, tetapi sungguh
tulisan ini telah dibuat dengan sebaik-
baiknya. Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahayu,
Suliantari, dan C.C. Suprihana.
DAFTAR PUSTAKA (2012). Pengaruh Lama
Penundaan dan Suhu Inkubasi
terhadap Sifat Fisik dan Kimia
Amzu, E, (2014). Kampung Konservasi
Yoghurt dari Susu Sapi
Kelor: Upaya Mendukung
Kadaluarsa. Jurnal AGRIKA, 6 (1),
Gerakan Nasional Sadar Gizi dan
94-102.
Mengatasi Malmnutrisi di
Indonesia. Jurnal Risalah
Rusmiati. (2008). “Penyuluhan
kebijakan pertanian dan
Pentingnya Konsumsi Yoghurt
lingkungan, 1(2),86-91.
dan Metode Pembuatannya
Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet, Dengan Cara Sederhana dalam
dan M. Wooton. (1987). Ilmu Rangka Peningkatan Derajat
Pangan. Diterjemahkan oleh H. Kesehatan Dan Ekonomi
Purnomo dan Adiono. Univesitas Masyarakat Di Kelurahan
Indonesia : Jakarta. Sukaluyu Kota Bandung”.
Laporan Akhir Kegiatan
Jonni, MS., (2008). Cegah Malnutrisi Pengabdian Kepada
dengan Kelor. Kanisius : Masyarakat.Universitas
Yogyakarta. Padjadjaran.
27
E IISN: 2655-9137
Pengaruh Ekstrak Daun.., Fatmawati, Fony Marcelia, Yayah Badriah, Indobiosains,Volume.2, No.1,Februari 2020, 21-28
28
E IISN: 2655-9137