You are on page 1of 9

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA

PASIEN KANKER PAYUDARA (CA MAMMAE) DI RUANG ANGSOKA III RSUP


SANGLAH DENPASAR.

Nurpeni, Ratih Khrisna Made ; Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S.Kep., MNS ; (1) Ni Ketut
Kusmarjathi, S.Kp,. M.Fis (2).
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRACT

Background; Breast cancer is one of the most disease that attacting female and become the
first first rank of patients in all hospital in Indonesia is as much as 16,85 %. Patients with
cancer will experience pshycological distress after cancer diagnosis. Family support in terms
of motivating and minimize anxiety due to hospitalization is very important in supporting the
fulfillment of physical and emotional needs of the patient during the hospitalization. Goal;
To determine the relationship of family support with anxiety levels in patient with breast
cancer in Angsoka III of Sanglah Hospital Centre Denpasar. Method; a descriptive
correlational with cross-sectional approach. Sampling using purposive sampling with a total
sample of 60 respondents. The research instruments used questionnairs HARS and family
support. Data were analysis by using bivariate analysis with Rank Spearman analysis and
showed the value of count r - 0,0493 and (p 0,000) < 0,05, which means that there is a
moderate relationship with the direction of the negative relationship between family support
with anxiety levels in patients of breast cancer. Conclusion; there is a relationship of family
support with anxiety levels in patient with breast cancer in Angsoka III of Sanglah Hospital
Centre Denpasar.

Keywords; Support Family, Anxiety levels, Breast Cancer.

PENDAHULUAN Ruang Angsoka 3 sebanyak 512 orang


Kanker payudara merupakan salah satu dengan rata-rata 42 orang perbulannya.
penyakit yang paling banyak menyerang Sejumlah 23 pasien yang ditemui peneliti,
perempuan. Kanker payudara menempati pasien dengan kanker payudara datang
urutan pertama pada pasien rawat inap di kerumah sakit dengan perasaan yang
seluruh RS di Indonesia yaitu sebanyak cemas dengan kondisinya. Sebagian besar
16,85%. Tingginya kasus kanker payudara pasien kanker mengatakan dukungan dari
di Indonesia, WHO bahkan orang terdekat terutama keluarga sangat
memperkirakan kasus kanker payudara penting selama proses perawatan dan
pada wanita akan terus meningkat tiap kecemasannya. Hampir setengah dari
tahunnya (Rasjidi, 2010). pasien mengatakan dukungan dari keluarga
Berdasarkan studi pendahuluan yang kurang adekuat selama proses perawatan
dilakukan peneliti tanggal 9 oktober 2013 yang dijalani. Pasien mengatakan
di Ruang Angsoka III RSUP Sanglah, kurangnya dukungan keluarga akibat jarak
kanker payudara sering menduduki rumah yang jauh, keluarga sibuk dengan
peringkat pertama pada kasus yang terjadi pekerjaan dan karena faktor ekonomi.
tiap bulannya. Pada tahun 2013 jumlah Dukungan keluarga yang tinggi maka
kasus kanker payudara yang terjadi di pasien akan merasa lebih tenang dan
nyaman dalam menjalani pengobatan, hal berpengaruh pada proses kesembuhannya
ini sesuai dengan pendapat yang (Clancy, 1998).
dikemukakan oleh friedman (1998;196). Keluarga merupakan elemen penting yang
Penderita kanker akan mengalami tekanan sangat berperan dalam proses pengobatan
psikologis pasca terdiagnosis kanker, pasien, sejak awal di diagnosis mengidap
seperti informasi kanker yang diterima dari kanker sampai dengan pemberian terapi.
masyarakat bahwa apabila seseorang Keluarga bertugas memberikan dukungan
terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis berupa materi dan psikis dalam kecemasan
mati yang hanya tinggal menunggu waktu pasien. Permasalahan psikis tersebut
(Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali sangat berpengaruh terhadap kondisi
muncul adalah kecemasan, insomnia, sulit pasien. Keadaan tersebut sangat sulit bagi
berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan pasien kanker untuk dapat menerima
merasa putus asa yang berlebihan, hingga dirinya karena keadaan dan penanganan
hilangnya semangat hidup. Respon penyakit kanker ini dapat menimbulkan
emosional yang secara umum mungkin stres yang terus-menerus, sehingga tidak
muncul pada saat dokter mendiagnosis hanya mempengaruhi penyesuaian fisik
seseorang menderita penyakit berbahaya tapi juga penyesuaian psikologis individu
(kronis) seperti kanker, yaitu penolakan, (Lehmann dkk, 1978). Dukungan keluarga
kecemasan, dan depresi. (Lubis, 2009) yang adekuat diharapkan menurunkan
Kecemasan meningkat misalnya ketika kecemasan pasien, sehingga pasien bisa
sedang menunggu pengumuman hasil tes, fokus pada pengobatan dan
menunggu hasil diagnosis, menunggu kesembuhannya.
prosedur pemeriksaan medis, maupun Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,
ketika mengalami efek samping dari suatu peneliti meneliti tentang hubungan
penanganan medis. Kecemasan akan dukungan keluarga dengan tingkat
meningkat ketika individu membayangkan kecemasan pada pasien kanker payudara
terjadinya perubahan dalam hidupnya di (Ca mammae) mengingat dampaknya
masa depan akibat penyakit atau akibat sangat berpengaruh terhadap kondisi
dari proses penanganan suatu penyakit, pasien dengan Ca mammae, sehingga
serta mengalami kekurangan informasi dapat menjadi masukan dalam
mengenai sifat suatu penyakit dan perencanaan pemberian asuhan
penanganannya (Lubis, 2009). keperawatan kepada pasien dengan Ca
Dukungan keluarga dalam hal memotivasi mammae.
dan meminimalkan rasa cemas akibat
hospitalisai adalah hal yang sangat penting METODE PENELITIAN
dalam menunjang untuk memenuhi Rancangan Penelitian
kebutuhan fisik dan emosional pada saat Jenis penelitian termasuk penelitian
pasien dirawat inap. Dukungan keluarga Kuantitatif (Non Eksperimental). Desain
yang baik maka kecemasan akibat dari penelitian merupakan deskriptif
perpisahan dapat teratasi sehingga pasien korelasional. Pendekatan menggunakan
akan merasa nyaman saat menjalani pendekatan Cross Sectional.
perawatan. Pasien yang merasa nyaman
saat perawatan mencegah terjadinya
penurunan sistem imun sehingga
Populasi dan Sampel Sedangkan pada kuesioner respons
Populasi dalam penelitian ini adalah penilaian terhadap dukungan keluarga
seluruh pasien kanker payudara (Ca (sosial) responden mencentang salah satu
mammae) yang dirawat di Ruang Angsoka jawaban yaitu selalu, sering, kadang-
III RSUP Sanglah Denpasar. Populasi kadang dan tidak pernah dalam setiap
dalam penelitian ini berjumlah 71 orang pernyataan.
dengan jumlah sampel 60 orang yang Data diberikan skor sesuai kriteria
didapatkan berdasarkan rumus penentuan yang telah ditentukan dan dikoding setelah
sampel yang dikembangkan dari Isaac dan data terkumpul. Data ditabulasi dan dibuat
Michael. Dengan kriteria responden yang distribusi frekuensi serta diinterpretasikan
berada pada stadium II dan III, berumur setelah pengkodingan. Analisa bivariat
30-60 tahun, maksimal 1 tahun setelah di menggunakan Uji Rank Spearman yaitu uji
diagnosis kanker, tidak dalam pengaruh hubungan antara dukungan keluarga
obat sedatif serta tidak mengalami dengan tingkat kecemasan pasien kanker
gangguan jiwa. Penentuan jumlah sampel payudara di ruang angsoka III RSUP
menggunakan teknik purposive sampling. Sanglah dengan tingkat kepercayaan 95%
Instrumen Penelitian (p value < 0,05). Sedangkan uji univariat
Dalam penelitian ini instrumen yang untuk melihat karakteristik responden
digunakan adalah kuesioner respons menggunakan distribusi frekuensi dan
penilaian terhadap dukungan keluarga proporsi.
(sosial) untuk penilaian dukungan keluarga
dengan skala likert dan kuesioner HARS HASIL PENELITIAN
(Hamilton Anxiety rating Scale) untuk Karakteristik responden berdasarkan
penilaian tingkat kecemasan dengan skala kategori umur terbanyak pada kategori
rating scale. umur dewasa akhir (36 – 45 tahun) sebesar
Prosedur Pengumpulan Dan Analisis 51,70 % sebanyak 31 responden dan
Data paling sedikit pada dewasa awal sebanyak
Responden diberikan lembar 5 responden (8,30%). Jika dilihat dari
persetujuan menjadi responden untuk karakteristik pekerjaan, 30 responden
ditandatangani, setelah menyatakan (50%) bekerja dan 30 responden (50%)
bersedia. Selanjutnya diberikan lembar tidak bekerja atau menjadi IRT. Dan
identitas untuk mengetahui data demografi berdasarkan karakteristik pendidikan,
responden baru kemudian diberikan responden terbanyak yaitu pada tingkat
kuisioner HARS (Hamilton Anxiety Rating pendidikan SD sebanyak 21 responden (35
Scale) dan kuesioner respons penilaian %) dan paling sedikit pada kategori
terhadap dukungan keluarga (sosial). perguruan tinggi 3 responden (5%). Data
Dalam pengisian kuesioner peneliti yang didapat saat penelitian tentang
membantu membacakan isi kuesioner Dukungan keluarga, dari 60 responden
kepada responden dan peneliti mengisi didapatkan data bahwa 22 responden
lembar kuesioner sesuai dengan jawaban (36,7%) memiliki dukungan keluarga
responden. Pada kuesioner HARS cukup dan 10 responden (16,7%)
responden dapat memilih lebih dari satu memiliki dukungan keluarga sangat baik.
atau tidak sama sekali gejala yang muncul Sebagian besar responden mengalami
mengenai tingkat kecemasannya. kecemasan berat yaitu 19 responden
(31,7%) dan tidak ada responden yang 59 tahun yaitu sebesar 37,5 %. Untuk
mengalami kecemasan berat sekali/panik. karakteristik pekerjaan, 30 responden
Responden dengan dukungan keluarga (50%) bekerja dan 30 responden (50%)
kurang, sebagian besar mengalami tidak bekerja atau menjadi IRT. Sejalan
kecemasan berat yaitu 9 responden (15%). dengan penelitian yang dilakukan oleh
Responden dengan dukungan keluarga Tarwan, 2010 menyatakan bahwa
cukup sebagian besar mengalami mayoritas pasien dengan kanker ditemukan
kecemasan berat yaitu 8 responden pada jenis pekerjaan IRT yaitu sebanyak
(13,3%). Responden dengan dukungan 17 orang (42,5%) dan minoritas ditemukan
keluarga baik sebagian besar mengalami wanita bekerja sebagai wiraswasta yaitu
kecemasan ringan yaitu 4 responden sebanyak 9 orang (22,5%). Dilihat dari
(6,7%). Responden dengan dukungan karakteristik pendidikan, responden
keluarga sangat baik sebagian besar tidak terbanyak berada pada tingkat pendidikan
mengalami kecemasan yaitu 6 responden SD sebanyak 21 responden (35%). Hal ini
(10%). Berdasarkan uji korelasi Rank juga dikemukakan Irvianty, 2010 dalam
Spearman, didapatkan nilai r - 0,493 penelitiannya yaitu pasien kanker
dengan tingkat signifikansi 0,000 ( < terbanyak terdapat pada pasien dengan
0,05). Parameter negatif ( - ) menunjukkan pendidikan ≤ 6 tahun atau SD/sederajat
arah hubungan yang terbalik dengan (71,7%).
kekuatan korelasi sedang. Sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Jadi ada Dukungan Keluarga
hubungan antara dukungan keluarga Dari 60 responden didapatkan data bahwa
dengan tingkat kecemasan pada pasien sebagian besar responden memiliki
kanker payudara. Dalam penelitian ini dukungan keluarga cukup yaitu sebanyak
berarti peningkatan dukungan keluarga 22 responden (36,7%) dan yang paling
diikuti oleh penurunan tingkat kecemasan, sedikit 10 responden (16,7%) memiliki
hal ini menunjukkan semakin baik dukungan keluarga sangat baik. Berbeda
dukungan keluarga semakin berkurang dengan penelitian yang dilakukan Utami
tingkat kecemasan pasien kanker payudara dkk, 2013 menunjukkan bahwa dari 95
(Ca mammae). responden dengan kanker serviks
mempunyai dukungan keluarga yang
PEMBAHASAN tinggi terhadap pasien yaitu sebanyak 76
Karakteristik Responden responden (80%) dan dukungan keluarga
Berdasarkan kategori umur, karakteristik sedang yaitu sebanyak 19 responden
responden merupakan kategori umur (20%).
dewasa akhir (36 – 45 tahun) sebesar 51,70 Sebagian besar responden memiliki
% sebanyak 31 responden diikuti kategori dukungan keluarga cukup yaitu sebanyak
umur lansia awal (46 – 55 tahun) sebanyak 22 responden (36,7%). Adanya dukungan
14 responden (23,30%). Hasil ini senada keluarga yang cukup atau bahkan tinggi,
dengan penelitian Octaviana, 2011 yang maka pasien akan merasa lebih tenang dan
menyatakan bahwa kelompok kasus nyaman dalam menjalani proses
kanker payudara banyak terdapat pada perawatan, Seluruh responden mengatakan
rentang umur 40-49 tahun yaitu sebesar dukungan keluarga merupakan salah satu
41,7% , kemudian pada rentang umur 50- elemen penting dalam menunjang proses
perawatannya dan mengurangi kecemasan ada responden yang mengalami kecemasan
yang mereka rasakan selama proses berat sekali/panik.
perawatan. Hal ini dikemukan juga oleh Responden mengatakan perasaan cemas
Maeda dkk, 2013 mahasiswa keperawatan yang merekan rasakan karena proses
asal Jepang yaitu dukungan sosial, operasi pengangkatan payudara yang akan
terutama dukungan dari keluarga dilakukan, penurunan fungsi fisik,
merupakan faktor yang signifikan dalam kehilangan pekerjaannya, efek dari
menurunkan kecemasan dan depresi. kemoterapi (seperti rambut rontok, mual,
Dukungan sosial berperan dalam muntah, pusing, sariawan, gangguan
meningkatkan harga diri, penyangga efek menelan, perut kembung, perut panas,
stres, dan memberikan kontribusi untuk perut melilit, sering buang air kecil, lemas,
status psikologis yang lebih baik pada lesu, tidak bisa beristirahat dengan tenang,
pasien kanker payudara. Hasil penelitian muka merah, mudah berkeringat, kepala
Maeda menunjukkan bahwa kurangnya pusing, kaku, sakit/nyeri otot, telinga
dukungan dari keluarga berhubungan berdengung dan penglihatan kabur), biaya
signifikan dengan peningkatan kecemasan. rumah sakit, keadaan keluarga dirumah
Kurangnya dukungan dari keluarga, selama dia dirawat dirumah sakit, dan
teman-teman dan orang lain akan dapat takut akan kematian. Hal ini juga
memunculkan depresi pada pasien dengan dikemukan oleh Liu dkk, 2011 bahwa stres
kanker payudara. psikologis pasien kanker payudara berasal
Hal ini juga dikemukakan oleh penelitian dari lima sumber utama yaitu
yang dilakukan Utami dkk, 2013 hasil kekhawatiran terhadap kesehatannya,
yang didapat menunjukkan bahwa ada penurunan fisiknya, pekerjaan, kehidupan
hubungan antara dukungan keluarga sehari-hari dan lingkungan sosial, dan
dengan tingkat kecemasan kemoterapi takut keluarga akan merasa dirugikan.
pasien kanker serviks di RSUD Dr. Penderita kanker akan mengalami tekanan
Moewardi dibuktikan dengan nilai r hitung psikologis pasca terdiagnosis kanker,
(4,63) > z tabel (1,96) atau nilai seperti informasi kanker yang diterima dari
signifikansi 0,000 p < (0,05). Di dukung masyarakat bahwa apabila seseorang
juga dengan penelitian yang dilakukan terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis
oleh Wahyuni, 2013 yang dalam mati yang hanya tinggal menunggu waktu
penelitiannya menunjukkan dukungan (Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali
keluarga sangat penting dalam muncul adalah kecemasan, insomnia, sulit
menurunkan kecemasan pasien dengan berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan
nilai p sebesar 0,042 yang berarti p < 0,05 merasa putus asa yang berlebihan, hingga
dan nilai correlation coefficient -0,374 hilangnya semangat hidup. Respon
yang artinya terdapat hubungan rendah dan emosional yang secara umum mungkin
arah hubungan negatif. muncul pada saat dokter mendiagnosis
seseorang menderita penyakit berbahaya
Tingkat Kecemasan Pada Pasien (kronis) seperti kanker, yaitu penolakan,
Kanker Payudara (Ca mammae) kecemasan, dan depresi. (Lubis, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian Kecemasan meningkat misalnya ketika
besar responden mengalami kecemasan sedang menunggu pengumuman hasil tes,
berat yaitu 19 responden (31,7%) dan tidak menunggu hasil diagnosis, menunggu
prosedur pemeriksaan medis, maupun pasien. Keadaan tersebut sangat sulit bagi
ketika mengalami efek samping dari suatu pasien kanker untuk dapat menerima
penanganan medis. Kecemasan akan dirinya karena keadaan dan penanganan
meningkat ketika individu membayangkan penyakit kanker ini dapat menimbulkan
terjadinya perubahan dalam hidupnya di stres yang terus-menerus, sehingga tidak
masa depan akibat penyakit atau akibat hanya mempengaruhi penyesuaian fisik
dari proses penanganan suatu penyakit, tapi juga penyesuaian psikologis individu
serta mengalami kekurangan informasi (Lehmann dkk, 1978). Dukungan keluarga
mengenai sifat suatu penyakit dan yang adekuat diharapkan menurunkan
penanganannya (Lubis, 2009). kecemasan pasien, sehingga pasien bisa
fokus pada pengobatan dan
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan kesembuhannya. Dukungan keluarga yang
Tingkat Kecemasan Pasien Kanker tinggi maka pasien akan merasa lebih
Payudara (Ca mammae) tenang dan nyaman dalam menjalani
Hasil dari 60 responden didapatkan pengobatan, hal ini sesuai dengan pendapat
responden terbanyak dengan dukungan yang dikemukakan oleh friedman
keluarga kurang, mengalami kecemasan (1998;196).
berat sebanyak 9 responden (15%) dan
responden paling sedikit dengan dukungan Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman,
keluarga sangat baik , tidak mengalami didapatkan nilai r - 0,493 dengan tingkat
kecemasan sebanyak 6 responden (10%). signifikansi 0,000 ( < 0,05). Parameter
Dukungan keluarga dalam hal memotivasi negatif ( - ) menunjukkan arah hubungan
dan meminimalkan rasa cemas akibat yang terbalik dengan kekuatan korelasi
hospitalisasi adalah hal yang sangat sedang. Jadi ada hubungan antara
penting dalam menunjang untuk dukungan keluarga dengan tingkat
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional kecemasan pada pasien kanker payudara.
pada saat pasien dirawat inap. Dukungan Dalam penelitian ini berarti peningkatan
keluarga yang baik maka kecemasan dukungan keluarga diikuti oleh penurunan
akibat dari perpisahan dapat teratasi tingkat kecemasan, hal ini menunjukkan
sehingga pasien akan merasa nyaman saat semakin baik dukungan keluarga semakin
menjalani perawatan. Pasien yang merasa berkurang tingkat kecemasan pasien
nyaman saat perawatan mencegah kanker payudara (Ca mammae).
terjadinya penurunan sistem imun
sehingga berpengaruh pada proses
kesembuhannya (Clancy, 1998). SIMPULAN DAN SARAN

Keluarga merupakan elemen penting yang Simpulan


sangat berperan dalam proses pengobatan Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman,
pasien, sejak awal di diagnosis mengidap didapatkan nilai r - 0,493 dengan tingkat
kanker sampai dengan pemberian terapi. signifikansi 0,000 ( < 0,05). Parameter
Keluarga bertugas memberikan dukungan negatif ( - ) menunjukkan arah hubungan
berupa materi dan psikis dalam kecemasan yang terbalik dengan kekuatan korelasi
pasien. Permasalahan psikis tersebut sedang. Sehingga Ho ditolak dan Ha
sangat berpengaruh terhadap kondisi diterima. Jadi ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala
kecemasan pada pasien kanker payudara. Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
Dalam penelitian ini berarti peningkatan Pelajar
dukungan keluarga diikuti oleh penurunan Carpenito. (2009). Diagnosis Keperawatan
tingkat kecemasan, hal ini menunjukkan Aplikasi pada Praktik Klinis.
semakin baik dukungan keluarga semakin Jakarta : EGC.
berkurang tingkat kecemasan pasien Clancy, M. dan Collins, B. (2005). Focus
kanker payudara (Ca mammae). on patient safety : Patient safety in
nursing practice. Journal of
Nursing Care Quality. 20 (3), 193 –
Saran 197.
Dokter, psikolog, fisioterapis dan ahli gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali . (2013).
di Ruang Angsoka III RSUP Sanglah Data Kanker di seluruh Provinsi
Denpasar, agar dapat meningkatkan Bali.
pelayanan dengan cara memberikan KIE Friedman, M. dan Marilyn. (1998).
seperti memberitahu pentingnya dukungan Keperawatan Keluarga : Teori dan
dari keluarga selama proses perawatan Praktik. Jakarta : EGC
pasien dengan kanker payudara (Ca Feiring, C. dan Lewis, C. 1984. Changing
mammae). Perawat diharapkan selalu characteristic of The U.S Family.
memperhatikan aspek bio, psiko, sosio, In M. Lewis. New York : Plenum
spiritual dalam setiap perawatan pasien. Press.
Hal yang patut untuk diperhatikan perawat Handayani, S. (2009). Hubungan
dalam penelitian ini adalah perawatan Dukungan Keluarga Terhadap
pasien dengan kanker payudara dilihat dari Tingkat Kecemasan Pada Lanjut
aspek psikologi pasien. Disarankan kepada Usia (Umur 60-74 Tahun) Di Panti
peneliti selanjutnya untuk dapat Wredha Rindag Asih Ungaran.
mengembangkan penelitian ini dengan (online) .
meneliti tentang faktor-faktor lain yang http://eprints.undip.ac.id/9479/ ,
dapat mempengaruhi kecemasan yaitu diakses 3 april 2013.
faktor tingkat pengetahuan dan faktor Hidayat, A. (2007). Metode penelitian
ekonomi. Keluarga disarankan untuk lebih keperawatan dan teknis analisis
meningkatkan kepeduliannya terhadap data. Jakarta : salemba medika
pasien dengan demikian akan mengurangi Hidayat, A. dan Aziz , A. (2009). Metode
kecemasan pasien selama perawatan di Penelitian Kesehatan Paradigma
rumah sakit. Kuantitatif. Cetakan Pertama.
Surabaya : Health Books
Publishing.
Inayah, A. dan Nur, W. (2008). Hubungan
Daftar Pustaka
tingkat kecemasan dengan
Aziz, A. (2009). Metode Penelitian mekanisme koping pada psien
Keperawatan dan Teknik Analisis gagal jantung kongestif di RSU
Data. Jakarta : Salemba Medika Pandan Arang Boyolali. Berita
ilmu keperawatan ISSN 1979-
2697, Vol, 1, No 4, Desember 164 Mangan. (2003). Cara Bijak Menaklukan
2008, 163-168. Kanker. Jakarta : EGC
Indrati, R. (2005). Faktor-faktor risiko Morasso, G. 2002. Distress Psicological
yang berpengaruh dengan kejadian Patient Oncology.
kanker payudara pada wanita. http://www.iste.it/clinica.servizi/ps
Tesis. Magister Universitas icologia.italiano/ricerche 2002-
Diponegoro Semarang 2004.htm . Diakses tanggal 20
Iskandar. (2008). Pengaruh Pelatihan Oktober 2013
komunikasi Therapeutik Pada Murniasih, E. (2007). Hubungan Keluarga
PerawatPelaksana Terhadap Dengan Tingkat Kecemasan Akibat
Kepuasan Pasien di Rumah Hospitalisasi Pada Anak Usia
SakitUmum Daerah Tasikmalaya. Prasekolah Di Bangsal L Rsup
Program Pasca Sarjana FIK UI. Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Tesis tidak dipublikasikan. (online) .
Liu, D. Wang, S. dan Pang, R. (2011). http://www.google.com/url?sa=t&r
Interaction Of Social Support And ct=j&q=&esrc=s&source=web&cd
Psychological Stress On Anxiety =1&cad=rja&ved=0CDAQFjAA&
And Depressive Symptoms In url=http%3A%2F%2Fskripsistikes.
Breast Cancer Patients. files.wordpress.com%2F2009%2F
http://dx.doi.org/10.4236/ojn.2014. 08%2F4.pdf&ei=4YFcUY6GJ8jyr
43022. Diakses tanggal 11 Juni Qfe7oDICQ&usg=AFQjCNF9TR_
2014. vfzw-
Lubis, N. dan Hasimin, M. (2009). FftfHF6sbR8chUxrdw&sig2=Votu
Dampak Intervensi kelompok 7_JRq50nHMacBNlQsA&bvm=bv
kognitif behavioral therapy dan .44697112,d.bmk , diakses tanggal
kelompok dukungan sosial dan 2 april 2013.
sikap menghargai diri sendiri pada Nadeak, R.J. (2010). Hubungan dukungan
kalangan penderita kanker keluarga dengan tingkat
payudara.Skripsi. Fakultas kecemasan pasien pre Operasi di
Kesehatan Masyarakat Universitas Ruang RB2 RSUPHAM.
Sumatra Utara http//repository.usu.ac.id. (diakses
Lutfa, U. dan Maliya, A. (2008). Faktor- tanggal 21 januari 2014)
faktor yang mempengaruhi Nazir, M. (2003). Metodologi Penelitian.
kecemasan pasien dalam tindakan Jakarta : Salemba Empat
kemoterapi di rumah sakit Dr. Notoadmojo, S. (2003). Metodologi
Moewardi Surakarta. Penelitian kesehatan. Edisi Revisi.
Eprints.ums.ac.id/1131/1/4g.pdf Jakarta : PT. Rhineka cipta.
(diakses tanggal 21 januari 2014) Notoadmojo, S. (2010). Pendidikan dan
Maeda, T. dan Morishima, I. (2013). The Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Predictors Of Psychological Status Rineka Cipta
Among Primary Breast Cancer Nursalam. (2003). Pendekatan praktis
Patients In Japan. metodologi riset keperawatan .
http://www.scirp.org/journal/ojn. Jakarta: Sagung Seto
Diakses tanggal 11 Juni 2014
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Stuart, G. Dan Sundent, S. (1998). Buku
Metodologi Ilmu Keperawatan, Saku Keperawatan Jiwa (Alih
Pedoman Skripsi , Tesis dan Bahasa) Achir Yani S. Hamid.
Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC
, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Metodologi Penelitian Ilmu Bandung: Alfabeta.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Suyanto, (2011). Metodologi dan aplikasi
Medika. penelitian keperawatan . Cetakan
Parsons, T. Bales, J. Olds, P. Zelditch, M. Pertama. Yogyakarta : Nuha
dan Slater, P. (1995). Family, Medika
Socialization and Interaction Videbeck. S. (2008). Buku Ajar
Process. New York : Free Press Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Peplau, L.A. Sears, D.O. (1997). Social Wahyuni, S. (2013). Hubungan Dukungan
Psicology. Prentice Hall : New keluarga dengan tingkat
Jersey kecemasan pasien kanker
Rasjidi, I. (2010). Epidemiologi Kanker ginekologi yang menjalani
Pada wanita. Jakarta : EGC. kemoterapi di ruang cempaka
Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian timur RSUP Sanglah Denpasar.
Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka. Skripsi. Program studi ilmu
Santjaka, A. (2011). Statistika Untuk keperawatan Fakultas kedokteran
Penelitian Kesehatan (Deskriptif, universitas udayana.
Inferensial, parametrik dan Non Wood, G. dan Haber, J. (1994). Nursing
Parametrik). Yogjakarta : Nuha Research : Methods, Critical
Medika Approach and Utilisation. St Louis
Setiadi. (2007). Konsep dan Praktik : Mosby co.
Penulisan Riset keperawatan. Edisi World Health Organization. (2013). Early
Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu. detection of cancer. Available at
Setiadi, (2012). Konsep dan praktik http://www.who.int/cancer/detectio
penulisan Riset keperawatan edisi n/en/. Diakses tanggal 19
2.Yogyakarta:Graha Ilmu September 2013.
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta : EGC

You might also like