Professional Documents
Culture Documents
Without free O2 to oxidize them, these organic molecules would be Enzymes were a mystery, and were not even thought
stable, and would accumulate in a warm, dilute broth that has proteins. The nature of the genetic machinery was unkn
been nicknamed "Haldane soup." scientists were as likely to choose proteins as they were
acids for the carriers of genetic information.
The first living organism would be little more than a few chemical
reactions wrapped up in a film or membrane to keep them from The Oparin-Haldane theory was an accurate extrapolat
being diluted and destroyed. These organelles would absorb beyond the limits of chemical knowledge of the time,
chemicals, grow, divide, and obtain energy by fermenting the undoubtedly contributed to its general neglect.
available organic molecules around them.
It is to the credit of both men that much of what we have l
Photosynthesis would arise eventually as an alternative energy since then has been a filling in of the blanks in their proposa
source when natural foods ran short. The oxygen released by
photosynthesis would have the side effect of screening out the
ultraviolet radiation with an ozone layer in the upper atmosphere,
and eventually would turn the atmosphere from reducing to
oxidizing. Free oxygen would lead to the evolution of respiration
and to modern eucaryotic metabolism.
http://www.chem.ox.ac.uk/vrchemistry/chapter26/page11.htm
hli biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan
bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan ini ada. Dia mengemukakan
bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi serta
atmosfirnya.
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen.
Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian
perubahan menjadi
berbagai molekul organik sederhana. Senyawa – senyawa ini membentuk semacam campuran yang
kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut primordial soup. Bahan
campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi.
PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau
monomer. misalnva asam amino dan nukleotida.
Monomer - monomer lalu bergabung membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat.
Kemudian agregasi ini membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion. Protobion
ini memiliki ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk terbentuknya sintesis molekul organik
secara spontan karena oksigen di atmosfer akan memecair ikatan kimia dan mengekstraksi elektron.
Polimerisasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh sydney Fox.Sydney Fox
melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organik yang mengandung asam
amino, asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuklah lapisan monomer -
monomer yang berpolimerisasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid.
Dalam penelitian di laboratorium bila proteinoid dicampur dengan air dingin akan membentuk
gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer diselubungi
oleh membran selektif permeabel.
Tahun lirna puluhan hipotesis tentang evolusi kimia rnendapat dukungan dari Stanley Miller dan
gurunya Harold Urey (1953). Teori Urey didasari atas pemikiran bahwa bahan orqanik merupakan
bahan dasar organism yang pada mulanya dibentuk sebagai reaksi gas yang ada di alam denqan
bantuan energi.
http://syusma-2ndblog.blogspot.com/2009/01/teori-evolusi-kimia.html
Evolusi Kimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari
bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan
energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.
Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-
reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar
ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat
muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan
(koaservat).Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik
membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan
media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada
koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang
sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme
heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba"
yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari
molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi
biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan
dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan
dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar
menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya
kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika,
estetika dan inteligensia.
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0131%20Bio%203-
3c.htm