You are on page 1of 7

1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa


Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu
Nurul Budi Lestari1 , Agus Sartono2, Erma Handarsari3
1,2,3
Program Studi S1 Ilmu Gizi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang
asartono15@yahoo.com

ABSTRACT
One kind of the nutritional problem at under five years old child in Grobogan districtis is
under red line (bawah garis merah/BGM). Under red line is the child who have body weight
point that’s located at under red line on weighing curve.. The nutritional interventions was done
by Tegowanu public health center to reduce the incidence of BGM. That intervention can reduce
the percentation of BGM from 2,35% in 2012 to 1,45% in 2013. That’s can reduce the number of
BGM at 17 villages from 18 villages coverage by Tegowanu Public Health Centre. The incidence
of BGM at one of the villages, is Karangpasar village cannot be reduce yet. The percentation of
BGM at Karanganyar Village is still high. That is 8,45 % more hight than the target of
increasing the number of BGM in Grobogan District, less than 5%. The purpose of the researh is
to analysis factors that’s related with incident of BGM.
The kind of the research is analityc with cross sectional approach and survey method.
The research population is families with under five years old child, who live at Karangpasar
village. The number of sample are 74 families with under five years old child, 14 BGM and 60
not BGM. Employment status, income level and the level of nutrition knowledge measured by
questionnaire while the BGM status of under five years old child was measured by looking at the
KMS Chi-square test will be done to analysis the relationship.of variables.
The result of this study show there are 14 (81,1%) of under five years old child who BGM.
The level of women work participation by respondent is hight (78,4%). The family income level of
the respondents on average Rp.1.066.000,00 per capita per month ± Rp.466,391. There is no
families with low income. The nutritional knowledge level of the respondents on average 74,54%
± 17,950% in which 58,1 % mothers have moderate and low nutrition knowledge level. Khai
square test results indicated that mother employment status, family income level, and the level of
mother’s nutritional knowledge related with the incidence of BGM .While the family income level
have the strongest relationship.

Keyword : Incident of BGM, Under five years old child, mother’s employment status,
mother’s nutritional knowledge level, family income
2

PENDAHULUAN belas (17) dari 18 desa di Puskesmas


Sumber Daya Manusia (SDM) yang Tegowanu telah berhasil menurunkan kejadian
berkualitas merupakan kebutuhan mutlak bagi balita BGM. Namun demikian satu desa, yaitu
suksesnya pembangunan di segala bidang. desa Karangpasar kejadian balita BGM masih
Status gizi merupakan salah satu faktor yang tinggi yaitu 8,54%. Angka ini masih jauh lebih
sangat berpengaruh pada kualitas SDM tinggi dibanding target penurunan kejadian
terutama terkait dengan kecerdasan, balita BGM di Kabupaten Grobogan, yang
produktivitas, dan kreativitas (Adriani, 2012). dibawah 5% (Profil Kesehatan Puskesmas
Kekurangan gizi pada balita dapat Tegowanu, 2013). Tujuan penelitian adalah
mengakibatkan gangguan tumbuh kembang untuk mengetahui faktor-faktor yang
yang sifatnya menetap dan terus dibawa berhubungan dengan kejadian BGM di Desa
sampai dewasa (Almatsier, 2009). Salah satu Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas
bentuk kekurangan gizi pada balita adalah Tegowanu Kabupaten Grobogan”.
bawah garis merah (BGM), yaitu letak titik METODE PENELITIAN
berat badan anak yang berada dibawah garis Penelitian ini merupakan penelitian
merah dalam grafik Kartu Menuju Sehat analitik dengan rancangan cross sectional.
(KMS). Kejadian BGM berhubungan dengan Penelitian dilakukan di Desa Karangpasar
kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu
tentang pengasuhan anak, meliputi praktik Kabupaten Grobogan. Populasi dalam
pemberian makan anak, pemeliharaan penelitian adalah seluruh keluarga yang
kesehatan, dan kebersihan diri anak. mempunyai balita usia 0 – 59 bulan. Jumlah
Di Puskesmas Tegowanu, Kbupaten sampel dalam penelitian adalah 74 keluarga
Grobogan, upaya penanggulangan balita yang memiliki balita, 14 keluarga dengan
BGM telah dilakukan melalui kegiatan Pos balita BGM dan 60 keluarga dengan balita
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Bentuk tidak BGM..
kegiatannya adalah penyuluhan kepada ibu- Data yang diambil terdiri dari data
ibu balita, pelacakan dan pemantauan balita primer dan sekunder. Data primer meliputi
BGM dan pemberian PMT pemulihan selama status pekerjaan ibu, tingkat pendapatan dan
90 hari. Upaya tersebut dapat menurunkan pengetahuan tentang gizi, yang diukur dengan
kejadian balita BGM dari 2,35% pada tahun wawancara berdasarkan kuesioner. Data
2012 menjadi 1,45% pada tahun 2013. Tujuh sekunder diperoleh dari KMS, kohort dan
3

buku bantu pemantauan balita BGM. Data Hasil penelitian menunjukkan


Sekunder adalah status gizi balita (balita bahwa pendidikan responden sebagian
BGM). besar adalah pendidikan menengah (SMP
Analisis univariat dilakukan dengan dan SMA).
menghitung mean, median, standar deviasi, 3. Status pekerjaan responden
nilai maksimal dan minimal serta tabel Tabel 3 Distribusi Responden Menurut Status
Pekerjaan di Desa Karangpasar Kabupaten
distribusi frekuensi. Analisis bivariat
Grobogan
dilakukan untuk mengetahui hubungan antar Status Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Bekerja 58 78,4
variabel independen dengan kejadian balita Tidak bekerja 16 21,6
BGM. Uji yang digunakan adalah uji chi- Jumlah 74 100
Tingkat partisipasi kerja ibu di Desa
square dengan derajat kepercayaan 5% (0,05).
Karangpasar adalah 78,4%. Ibu bekerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai petani, wiraswasta dan buruh
1. Umur responden
pabrik. Ibu yang bekerja mempunyai
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut
Umur di Desa Karangpasar Kabupaten penghasilan yang dapat digunakan untuk
Grobogan membantu memenuhi kebutuhan keluarga
Umur Frekuensi Persentase
17 – 25 tahun 5 6,75
termasuk dalam membeli kebutuhan pangan
26 – 35 tahun 40 54,6 sehingga ibu dapat menyediakan makanan
36 – 45 tahun 29 39,19
Jumlah 74 100 bergizi bagi keluarganya. Kelemahannya,
Sumber : BPS Grobogan, 2009
ibu yang bekerja akan mengurangi waktu
Hasil penelitian mengungkapkan
untuk mengurus keluarga. termasuk dalam .
bahwa umur termuda responden 20 tahun
hal menyiapkan makanan untuk keluarga
dan tertua 45 tahun. Umur rata-rata
dan mengasuh anak.
responden 32,24 tahun dengan standart
4. Tingkat pendapatan
deviasi ± 4,739 tahun.
Tabel 4. Tingkat Pendapatan Keluarga
2. Pendidikan Responden Responden di Desa Karangpasar Kabupaten
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Grobogan
Pendidikan di Desa Karangpasar Kabupaten Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase
Grobogan (Rp/per kapita/bln) (%)
Sangat tinggi (lebih 29 39,2
Pendidikan Frekuensi Persentase 1.000.000) 28 37,8
SD 14 18,9 Tinggi (500.000 s/d 17 23,0
SMP 23 31,1 .999.900)
SMA 35 47,3 Sedang (200,000 s/d
DIII 2 2,7 499.900)
Jumlah 74 100 Jumlah 74 100
4

Tabel 4. menunjukkan tidak ada Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas


keluarga yang tingkat pendapatannya Tegowanu Kabupaten Grobogan
rendah, bahkan 77% keluarga memiliki Hubungan status pekerjaan
tingkat pendapatan yang tinggi dan sangat responden dengan kejadian BGM di desa
tinggi Hal ini memberikan gambaran Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas
bahwa dari segi ekonomi, penduduk di Tegowanu Kabupaten Grobogan, dapat
Desa Karangpasar termasuk kaya dan tidak dibaca pada tabel 6.
ditemukan penduduk miskin. Kriteria Tabel 6. Hubungan Status Pekerjaan
Responden dengan kejadian BGM di Desa
kemiskinan menurut BPS adalah mereka
Karangpasar Kabupaten Grobogan
dengan tingkat pengeluaran Rp.211.726 Status Kejadian BGM Total % P
Pekerjaan Balita Balita value
perkapita perbulan atau kurang (BPS tidak BGM BGM
N % n %
Kabupaten Grobogan tahun 2013). Bekerja 55 94,8 3 5,2 58 100 0,000
Tidak bekerja 5 31,3 11 68,8 16 100
5. Pengetahuan Gizi Responden Jumlah 60 81,1 14 18,9 74 100
Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Gizi Responden Hasil analisis statistik dengan
di Desa Karangpasar Kabupaten Grobogan menggunakan uji chi-square pada derajat
Pengetahuan Gizi Frekuensi Persentase
(%) kepercayaan 5% menghasilkan Pvalue
Baik (>80%) 31 41,9
Sedang (60-80%) 29 39,2
sebesar 0,000 (< 0,05). Ada hubungan
Kurang (<60%) 14 18,9 status pekerjaan responden (ibu balita)
Jumlah 74 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa ibu- dengan kejadian balita BGM..
ibu balita di desa Karangpasar memiliki Menurut Wawan dan Dewi (2010),
pengetahuan gizi cukup baik. Namun masih bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
58,1 % responden mempunyai tingkat pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
pengetahuan gizi kurang dan sedang. Pekerjaan adalah kegiatan yang harus
6. Kejadian balita BGM dilakukan terutama untuk menunjang
Kejadian balita BGM di Desa kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah
Karangpasar adalah 14 anak (8,53 %), yang sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
terdiri dari laki-laki 6 anak dan perempuan merupakan cara mencari nafkah yang
8 anak. Jumlah seluruh balita adalah 164 membosankan, berulang dan banyak
anak. tantangan. Bekerja umumnya merupakan
7. Hubungan status pekerjaan dengan kegiatan yang menyita waktu.
kejadian balita BGM di desa
5

Salah satu dampak negatif yang Hasil analisis statistik dengan


timbul akibat dari ibu-ibu yang bekerja menggunakan uji chi-square pada derajat
atau memilki kegiatan rutin di luar rumah kepercayaan 5%, menghasilkan Pvalue
adalah keterlantaran anak terutama anak sebesar 0,000 (< 0,05). Ada hubungan
balita. Masa depan anak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan keluarga dengan
pengasuhan dan keadaan gizi sejak usia kejadian balita BGM di Desa Karangpasar
bayi sampai anak berusia 5 tahun sebab Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu
usia tersebut merupakan usia penting bagi Kabupaten Grobogan. Rendahnya
tumbuh kembang seseorang. Pada umur pendapatan merupakan rintangan yang
tersebut. anak belum dapat melayani menyebabkan orang tidak mampu membeli
kebutuhan sendiri dan bergantung pada ibu pangan dalam jumlah yang diperlukan.
atau pengasuhnya. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan
8. Hubungan tingkat pendapatan keluarga sangat mempengaruhi daya beli keluarga
dengan kejadian balita BGM di Desa terhadap bahan pangan yang akhirnya
Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas berpengaruh pada status gizi anak. Pada
Tegowanu Kabupaten Grobogan masa balita diperlukan lebih banyak zat gizi
Hubungan tingkat pendapatan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
keluarga dengan kejadian BGM di Desa 9. Hubungan pengetahuan gizi responden
Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas dengan kejadian balita BGM di Desa
Tegowanu Kabupaten Grobogan, dapat Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas
dibaca pada tabel 7. Tegowanu Kabupaten Grobogan
Tabel 7 Hubungan Tingkat Pendapatan Hubungan tingkat pengetahuan gizi
Keluarga Dengan Kejadian Balita BGM di Desa
responden (ibu balita) dengan kejadian
Karangpasar Kabupaten Grobogan
Tingkat Kejadian BGM Σ % P balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah
pendapat Balita Balita value
an tidak BGM BGM Kerja Puskesmas Tegowanu Kabupaten
n % n %
Golongan 56 98,2 1 1,8 57 100 0,000
Grobogan, dapat dibaca pada tabel 8.
pengeluar
an sangat
tinggi dan
tinggi
Golongan 4 23,5 13 76,5 17 100
pengeluar
an sedang
Jumlah 60 81,1 14 18,9 74 100
6

Tabel 8. Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi baik akan dapat mengarahkan ibu dalam
Responden Dengan Kejadian Balita BGM di
memberikan makanan kepada balitanya.
Desa Karangpasar Kabupaten Grobogan
Pengetahu Kejadian BGM Σ % Pvalue KESIMPULAN DAN SARAN
an Balita Balita
tentang tidak BGM Kesimpulan
gizi BGM
n % n %
Baik 29 93,5 2 6,5 31 10 0,043
1. Ibu balita yang bekerja mencapai 78,4 %
0
Sedang 31 72,1 12 27,9 43 sehingga tingkat partisipasi kerja ibu
dan 10
Kurang 0 balita di Desa Karangpasar tinggi.
Jumlah 60 81,1 14 18,9 74 10
0 2. Tidak ditemukan keluarga yang
mempunyai tingkat pendapatan rendah
Hasil analisis statistik dengan
di Desa Karangpasar
menggunakan uji chi-square pada derajat
3. 58,1 % responden masih memiliki
kepercayaan 5% menghasilkan Pvalue
tingkat pengetahuan gizi yang kurang
sebesar 0,043 (< 0,05). Ada hubungan
dan sedang
tingkat pengetahuan gizi responden (ibu
4. Ditemukan 14 balita (18,9%) BGM dari
balita) dengan kejadian balita BGM di Desa
164 balita di desa Karangpasar
Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas
5. Pekerjaan ibu balita, Tingkat pendapatan
Tegowanu Kabupaten Grobogan.
keluarga dan Tingkat pengetahuan gizi
Menurut Notoatmodjo (2010),
ibu balita berhubungan dengan kejadian
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan
balita BGM. Dengan demikian ketiga
ini terjadi setelah orang melakukan
variabel tersebut merupakan faktor-
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
faktor yang berhubungan dengan
Penginderaan terjadi melalui panca indera
kejadian balita BGM di Desa
manusia, yakni indera penglihatan,
Karangpasar Kabupaten Grobogan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
dimana tingkat pendapatan keluarga
Sebagian besar pengetahuan manusia
merupakan faktor yang hubungannya
diperoleh melalui mata dan telinga.
paling kuat.
Menurut teori peningkatan pengetahuan
Saran
seseorang didapat dari tingkat pendidikan,
1. Puskesmas perlu meningkatkan
informasi, budaya, dan pengalaman
pendidikan gizi kepada masyarakat.
(Notoatmodjo, 2010). Tingkat pengetahuan
terutama kepada ibu-ibu bayi dan balita
dapat mengarahkan perilaku seseorang
dengan membentuk kelompok bina
sehingga tingkat pengetahuan gizi ibu yang
7

balita (kelas bayi dan balita) agar Kembang Anak. Jakarta: Departemen
pengetahuan gizi masyarakat meningkat Kesehatan RI.
Ghozali, I. 2009. Aplikasi analisis multivariate
sehingga mereka dapat mengatasi
dengan Program SPSS. Semarang:
masalah gizi yang ada. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat Hidayat, A.A. 2009. Metode Penelitian
Kebidanan Tehnik Analisis Data.
digunakan sebagai bahan evaluasi dan
Jakarta: PT Salemba Medika.
masukan untuk meningkatkan kualitas Kemenkes RI. 2011. Standar antropometri
program perbaikan gizi di wilayah status gizi anak. Jakarta: Direktorat
Jendral Bina Pustaka Gizi dan Kesehatan
puskesmas Tegowanu, terutama yang
Ibu dan Anak.
berkaitan dengan penanggulangan balita Khomsan, A. 2000. Teknik Pengukuran
BGM. Pengetahuan Gizi. Bogor: Jurusan Gizi
DAFTAR PUSTAKA Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga.
Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan
Adriani, M & Wirjatmadi, B. 2012. Peranan perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Gizi dalam Siklus Kehidupan. Cetakan Cipta.
ke-1. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2013. Profil
Media Group. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah:
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Rakyat Sehat Kualitas Bangsa
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Meningkat. Semarang: Dinas Kesehatan
Utama. Provinsi Jawa Tengah.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Profil Kesehatan Puskesmas Tegowanu. 2013.
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Profil Kesehatan Puskesmas Tegowanu.
Cipta. Tegowanu: Puskesmas Tegowanu.
BPS. 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwaningrum, S. 2012. Hubungan antara
Grobogan. Purwodadi: BPS. asuhan makanan dan status kesadaran
Departemen Kesehatan RI. 2006b. Buku gizi keluarga dengan status gizi balita di
Kader Posyandu dalam Usaha Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I
Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta: Bantul. Bantul: Skripsi tidak
Departemen Kesehatan RI. dipublikasikan.
Departemen Kesehatan RI. 2008b. Buku Sediaoetama. 2006. Ilmu Gizi Untuk
Kesehatan Ibu dan Anak Gerakan Mahasiswa dan Profesi Di Indonesia.
Nasional Pemantauan Tumbuh Jakarta: PT Dian Rakyat.

You might also like