You are on page 1of 8

PENGARUH TERAPI AL ZIKIR TERHADAP

KUALITASTIDUR LANSIA

Ricer Reflio1, Ari Pristiana Dewi2, Wasisto Utomo3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: reflio.ricer@gmail.com

Abstract

The elderly is a person who has attained the age of 60 years and over. Sleeping towards dhikr is a therapy for evoke the
relaxation response which is expected to improve sleep quality. This study aims to look at the effect of dhikr therapy on the
quality of sleep of elderly.This study used a quasi-experiment design with control group. The sampling technique used total
sampling and random sampling with 42 respondents which were divided into 21 respondents as intervention group and 21
respondents as control group. Intervention administered for onedays. Evaluation of sleep quality scores using the
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. Differences sleep quality score of each group tested by dependent t
test and differences in sleep quality between the control and intervention groups tested by independent t test.The results of
this study indicate there is a strong influence of the dhikr with the quality of the sleep intervention group before and after
(p=0,000; α=5%). There is no significant effect mean score meaningful sleep quality in the control group (p= 0,833;
α=0,05). There was differences in the mean scores meaningful sleep quality between the intervention group and the control
group with p value= 0,000 (<0,05). The power of dhikr has a strong influence on the improvement of the quality of sleep in
the intervention group.The result is expected of dhikr therapy to be one nursing intervention to improving sleep quality of
elderly.

Key words: Dhikr therapy, elderly, quality of sleep

References: 41 (2004-2014)

PENDAHULUAN mempengaruhi aktifitas dan kinerja sehari-


Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir hari.Kondisi ini membutuhkan perhatian yang
dari kehidupan dan merupakan proses alami serius.
yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Stenley (2006) menyatakan bahwa seorang
Setiap lansia akan mengalami sebuah proses lansia membutuhkan waktu tidur minimal sekitar
yang alami yaitu proses menua yang merupakan 6 jam perhari
suatu proses perubahan seorang dewasa sehat Pada lansia terjadi perubahan sistem
menjadi seorang yang frail (lemah) dengan neurologis yang secara fisiologis akan
terjadinya perubahan fungsi fisiologis dan mengalami penurunan jumlah dan ukuran neuron
psikologis pada lansia (Sudoyo, 2009). pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan
Perubahan fungsi fisiologis dan psikologis dapat lansia tidak dapat memenuhi kebutuhun tidur
mempengaruhi pola tidur lansia, sehingga terjadi normalnya. Perubahan sistem neurologis
gangguan tidur pada lansia (Bandiyah, 2009). mengakibatkan fungsi neurontransmiter pada
Kualitas tidur adalah suatu keadaan sistem fisiologi neurologi menurun, sehingga
dimana tidur yang dijalani seorang individu distribusi norepinefrin yang merupakan zat yang
menghasilkan kesegaran dan kebugaran ketika merangsang tidur juga menurun. Hal tersebut
terbangun.Kualitas tidur mencakup aspek menyebabkan perubahan irama sirkadian.
kuantitatif seperti durasi tidur, latensi tidur, serta Perubahan irama sirkadian pada lansia
aspek subjektif seperti tidur dalam dan istirahat ditunjukkan dengan terjadinya perubahan tidur
(Khasanah & Hidayati, 2012).Gangguan tidur lansia pada fase NREM 3 dan 4, sehingga lansia
merupakan salah satu masalah kesehatan yang hampir tidak memiliki fase 4 atau tidur dalam.
sering dihadapi oleh lansia karena dapat Sulit memulai tidur merupakan gangguan yang

1418
paling sering dialami lansia, apabila ia berhasil secara terus menerus pada lansia menimbulkan
masuk ke keadaan tidur, ia mengalami gangguan efek toksisitas yang tinggi.Toksisitas ini
lain berupa tidur yang tidak berkualitas karena meningkat karena adanya penurunan aliran darah
tidak mencapai fase tidur yang dalam (NREM). dan motalitas gastrointestinal. Penurunan fungsi
Pasien akan sering terbangun tengah malam dan ginjal pada lansia yang diperburuk dengan
mengalami mimpi buruk (Kozier, 2010). konsumsi obat-obatan secara terus menerus akan
Seorang lansia dengan kualitas tidur yang menyebabkan gagal ginjal. Hal ini yang
buruk akan merasa tidak nyaman dan selalu menyebabkan terjadinya peningkatan angka
diliputi rasa gelisah, sebab tidur merupakan mortalitas pada lansia (Kozier, 2010).
aktivitas konsolidasi otak untuk memulihkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
kondisi tubuh. Kualitas tidur yang buruk dapat oleh Nonik (2011, dalam Widyastuti 2013)
menyebabkan gangguan antara lain, seperti: tentang “Pengaruh Relaksasi Progresif Terhadap
kecenderungan lebih rentan terhadap penyakit, Kualitas Tidur Lansia Di Banjar Karang Suwung
pelupa, konfusi, disorientasi serta menurunnya Sading” dengan jumlah sampel 25 orang,
kemampuan berkonsentrasi dan membuat didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang
keputusan. Selain itu kemandirian lansia juga signifikan antar kualitas tidur lansia sebelum dan
berkurang yang ditandai dengan menurunnya sesudah diberikan relaksasi progresif (p value <
partisipasi dalam aktivitas harian.Hal ini tentu 0,05). Demikian juga dengan penelitian Emy
berdampak buruk terhadap kualitas hidup lansia. (2011, dalam Widyastuti 2013) yang berjudul
Lansia membutuhkan kualitas tidur yang “Pengaruh Terapi Musik Relaksasi terhadap
baik untuk meningkatkan kesehatan dan Kualitas Tidur Pada Lansia di Panti Sosial
memulihkan kondisi dari sakit, istirahat dan tidur Tresna Werdha Jara Mara Pati Singaraja”
sama pentingnya dengan kebutuhan dasar lain. dengan jumlah sampel 30 orang. Penelitian
Tidur merupakan hal yang esensial bagi tersebut mendapatkan hasil bahwa ada perbedaan
kesehatan, manfaat akan tidur terasa ketika yang signifikan antar kualitas tidur lansia
seseorang sudah mencapai tidur yang berkualitas sebelum dan sesudah diberikan terapi music
(Kozier, 2010). Keadaan tidur melibatkan dua relaksasi (p value < 0,05).
fase yang berkaitan dengan gelombang listrik Selain itu penelitian yang dilakukan
dalam otak, yaitu fase REM (repaid eye Sustrami (2010) yang berjudul “Pengaruh Terapi
movement) dan NREM (non repaid eye Murrotal Al-Qur’an Terhadap Kualitas Tidur
movement) yang memiliki empat tahapan tidur. Lansia di Posyandu Matahari Senja Kelurahan
Jika fase kualitas tidur terpenuhi, seseorang akan Kedungdoro Surabaya” dengan jumlah sample
merasa segar ketika bangun tidur (Saleh, 2010). 30 orang. Penelitian tersebut menunjukkan
Metode penatalaksanaan yang bertujuan pengaruh terapi Murrotal Al-Qur’an terhadap
meningkatkan kualitas tidur pada lansia pada kualitas tidur lansia dengan tingkat signifikasi (p
umumnya terbagi atas terapi farmakologis dan value < 0,05). Berdasarkan beberapa hasil
non farmakologis.Terapi farmakologis memiliki penelitian tersebut terapi non farmakologis
efek yang cepat, namun demikian penggunaan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tidur
obat-obatan ini menimbulkan dampak jangka lansia. Namun, peneliti belum menemukan terapi
panjang yang berbahaya bagi kesehatan non farmakologis yang berupa terapi zikir untuk
lansia.Hal ini ditunjukkan dari berbagai meningkatkan kualitas tidur lansia.
penelitian, salah satunya penelitian yang Terapi non farmakologis adalah terapi
dilakukan oleh Sooki, Sharifi dan Taghobi yang tidak menggunakan obat-obatan. Terapi
(2011, dalam Widyastuti, 2013) bahwa terjadi non farmakologis tersebut meliputi relaksasi,
peningkatan angka mortalitas pada lansia yang olah raga, pijat, doa, hypnotherapy, dan lain-lain
menggunakan obat tidur.Penggunaan obat tidur (Potter & Perry, 2010). Membaca zikir termasuk
1419
terapi non farmakologis berdoa.Prinsip Sampel pada penelitian ini adalah lanisa
penatalaksanaan non farmakologis untuk yang bertempat tinggal di kelurahan tuah karya
mengatasi gangguan tidur adalah peningkatan dan PSTW kota pekanbarusebanyak 42
responden.Instrument pada penelitian ini adalah
kenyamanan dan penurunan kecemasan. Salah
lembar kuesioner Pittsburgh Sleep Quality
satu terapi non farmakologis yang berpotensi Indeks(PSQI) yang telah dimodifikasi dan
memperbaiki kualitas tidur lansia adalah dilakukan uji validitas.Pemberian terapi
denganTerapi Zikir. menggunakan panduan zikir menjelang tidur.
Zikir merupakan bentuk ibadah yang Pengumpulan data dilakukan di Kelurahan
sangat mudah dilakukan. Tidak seperti ibadah Tuah Karya Kecamatan Tampan dan PSTW
lain yang ditetapkan waktu dan ketentuan- Kota Pekanbaru.Peneliti melakukan pemilihan
sampel berdasarkan kriteria yang telah
ketentuan lainnya, menurut Ibn Abbas, zikir bisa
ditentukan. Responden yang telah
dilakukan kapan saja dan dimana saja. Secara menandatangani informed consent akan mengisi
harfiah, arti zikir atau al-dzikr adalah ingat. Zikir kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Indeks
berarti mengingat Allah dengan mengingat Allah (PSQI). Kelompok eksperimen selanjutnya
kita akan merasakan penjagaan dan melakukanterapi zikir selama 10-15 menit, dan
pengawasaan-Nya sehingga kita menjadi tenang kelompok kontrol tidak. Setelah melakukan
(Saleh, 2010). Allah SWT dalam surah Al- intervensi kedua kelompok diukur kembali
kualitas tidurnya dengan menggunakan
Ahzab ayat 41 berfirman, “Hai orang beriman,
kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Indeks
berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, Zikir (PSQI).
yang sebanyak-banyaknya”. Sementara dalam Analisa data pada penelitian ini adalah
salah satu ayat Al-Quran Allah berfirman: “Dan univariat dan bivariat.Analisa univariat
apabila aku sakit, dialah yang dilakukan untuk melihat karakteristik responden
menyembuhkanku, dan yang akan mematikanku, meliputi jenis kelamin dan umur.Analisa bivariat
menggunakan dependent t test dan independent t
kemudian akan menghidupkanku (kembali)”.
test.Dependent t test digunakan untuk melihat
Penelitian ini bermanfaat bagi perbedaan rata-rata nilai kecemasanpre-test dan
perkembangan ilmu keperawatan, institusi post-test. Independent t test digunakan untuk
kesehatan, dan masyarakat sebagai pilihan terapi membandingkan nilai kecemasanpost-test pada
non farmakologis yang dapat diberikanpada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
lansia yang mengalami kualitas tidur buruk serta
bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini
HASIL PENELITIAN
dapat menjadi dasar acuan dalam melakukan
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil
penelitian yang lebih lanjut terkait terapi non sebagai berikut:
farmakologis untuk memperbaiki kualitas tidur 1. Analisa univariat
lansia. Tabel 1
Karakteristik Jumlah
N %
METODOLOGI PENELITIAN Jenis kelamim:
Metode penelitian yang digunakan adalah a. Laki-laki 14 33,3
penelitian quasy experiment dengan pendekatan b. perempuan 28 66,7
non equivalent control-group yaitu penelitian
yang dilakukan pada dua atau lebih kelompok Tabel 1 diketahui bahwa jenis
yang diukur sebelum dan setelah perlakuan kelaminresponden terbanyak adalah rentang
(Polit & Beck, 2006).Pada penelitian ini peneliti perempuandengan presentase (66,7%).
ingin melihat pengaruh terapi Zikir terhadap
kualitas tidur lanisa dengan membandingkan Tabel 2
antara kelompok eksperimen dan kelompok Umur Mean Median Min- SD
kontrol. Max
Kelompok 71,24 71,00 60-93 6,595
1420
eksperimen Nilai kualitas tidurkelompok eksperimen dan
Kelompok 65,90 64,00 60-90 9,489 kelompok kontrol setelah pemberian terapi zikir
kontrol Variabel Mean SD P N

Kelompok 9,05 1,802 0,000 21


Tabel 2 diketahui rata-rata umur eksperimen
kelompok eksperimen adalah 71,24 tahun Kelompok 13,62 1,564 21
sedangkan kelompok kontrol adalah 65,90 tahun kontrol
dengan usia minimal 60 tahundan maksimal 90
tahun. Tabel 6 menunjukkan perbedaan rata-rata
Tabel 3 kualitas tidur posttest kelompok eksperimen dan
Rata-rata nilaikualitas tidur pre-test kelompok kontrol. Hasil analisa memperolehp
Variabel N Mean Min Max value= 0,000 {p<α (α=0,05)} dan dapat
Kelompok 21 14,48 12 17 disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata kualitas
Eksperimen tidur antara kelompok eksperimen dengan
Kelompok 21 13,67 10 17
Kontrol
kelompok kontrol.
PEMBAHASAN
Tabel 3 menunjukkan rata-rata kualitas 1. Karakteristik responden
tidur lansiapre-testkelompok eksperimen adalah Hasil penelitian yang dilakukan pada
14,48dan kelompok kontrol 13,67. 42 responden diperoleh hasil sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki
Tabel 4 sebanyak 28 orang (66,7%). Hasil ini
Rata-rata nilai kualitas tidur post-test menunjukkan bahwa mayoritas responden
Variabel N Mean Min Max yang mengalami kualitas tidur buruk adalah
Kelompok 20 9,05 6 12
perempuan.Hal ini sesuai dengan hasil
Eksperimen
Kelompok 20 13,62 10 16 penelitian Khasanah dan Hidayati (2012)
Kontrol yang menyatakan bahwa 52 orang
perempuan memiliki kualitas tidur yang
buruk dan 17 perempuan memiliki kualitas
Tabel 4 menunjukkan rata-rata kecemasan tidur baik, sedangkan untuk laki-laki tercatat
post-test, yaitu kelompok eksperimen yaitu 9,05 16 laki-laki memiliki kuallitas tidur buruk
dan kelompok kontrol 13,62. dan 12 lainnya memiliki kualitas tidur baik.
Hal ini berarti jumlah perempuan yang
memiliki kualitas tidur buruk lebih banyak
2. Analisa bivariat
dari laki-laki.Hal ini dikarenakan perempuan
Tabel 5
cenderung memiliki kualitas tidur yang
Nilai kualitas tidur kelompok eksperimen
buruk karena dipengaruhi oleh penurunan
sebelum dan setelah pemberian terapi zikir
Variabel Mean SD P N
hormon estrogen dan progesteron yang
mempunyai reseptor di hipotalamus (Kozier,
Sebelum 14,48 1,289 0,000 21 2010).
intervensi Hasil dari penelitian yang dilakukan
Sesudah 9,05 1,802 pada 42 responden dengan hasil rata-rata
intervensi umur responden pada kelompok intervensi
adalah 71,24 tahun dan kelompok kontrol
Tabel 5 menunjukkan perbedaan rata-rata 65,90 tahun.Usia memiliki pengaruh
kualitas tidur sebelum dan setelah diberikan terhadap kualitas tidur seseorang, hal ini
terapi zikir.Hasil yang diperoleh p value = 0,000 didukung penelitian Khasanah dan Hidayati
{p<α (α=0,05)}, sehingga disimpulkan terdapat (2012) yang menyatakan bahwa 70 – 74
perbedaan rata-rata kualitas tidur sebelum dan tahun cendrung memiliki kualitas tidur yang
setelah diberikan terapi zikir. buruk berkaitan dengan penurunan fungsi –
fungsi fisiologis (Kozier,.et al,2011;
Tabel 6
Oliveira, 2010). Selain itu menurut Stenley
(2006), proses patologis terkait usia dapat
1421
menyebabkan perubahan pola tidur. Kualitas rata-rata kualitas tidur sebelum dan setelah
tidur yang buruk menyerang 50% orang diberikan terapi zikir.
yang berusia 65 tahun atau lebih. Hanlon (2009) mengatakan bahwa
zikir bermanfaat untuk meningkatkan mood,
2. Nilai kualitas tidur
Penelitian ini menggunakan kelompok menurunkan kecemasan dan meningkatkan
eksperimen sebagai kelompok yang tidur.sesuai dengan firman Allah SWT:
diberikan intervensi dan kelompok kontrol “Yaitu orang-orang yang beriman dan
sebagai kelompok pembanding. Setelah hati mereka menjadi tentram dengan
proses pelaksananan penelitian selesai mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan
analisa dilakukan pada masing-masing mengingat Allah-lah hati menjadi
kelompok.Pada kelompok eksperimen dan tentram.”(QS. Ar-Ra’d : 28).
kelompok kontrol dilakukan pre test dan Hubungan antara pikiran dan materi,
diperoleh nilai rata-rata kualitas tidur adalah antara jiwa dan tubuh merupakan hubungan
masing-masing 14,48 pada kelompok yang tidak dapat dipisahkan, keduanya
eksperimen dan kelompok kontrol 13,67. saling mempengaruhi, jadi ketika jiwa
Kelompok eksperimen selanjutnya menjadi tenang maka tubuh pun akan
mendapatkan terapi untuk memeperbaiki merespon dengan menjadi tenang juga.
kualitas tidur yaitu terapi zikir, sedangkan Respon relaksasi yang didapatkan dari
kelompok kontrol tidak diberikan terapi melakukan zikir menjelang tidur membuat
apapun.Setelah dilakukan intervensi kedua lanjut usia merasa tenang dan nyaman pada
kelompok diukur kembali kualitas tidurnya saat hendak tidur dan menurunkan stimulus
dengan menggunakan instrumenPittsburgh yang menuju RAS berkurang (Potter &
Sleep Quality Indeks (PSQI). Penelitian ini Perry 2010) sehingga menurunkan aktifitas
mendapatkan hasil post test nilai rata-rata korteks serebral (Tortora & Derrickson,
kualitas tidur responden kelompok 2009) dan pada akhirnya mempermudah
eksperimen adalah 9,05 dan kelompok lanjut usia untuk tertidur.
kontrol 13,62. Hal ini menunjukkan pada Berdasarkan prinsip kerjanya terapi
kelompok eksperimen diperoleh penurunan zikir merupakan salah satu jenis terapi yang
sebesar 5,43 yang mana terapi zikir secara memberikan efek psikologis dan efek
langsung memberikan pengaruh fisik dan neurologis.Lantunan irama tersebut
psikis terhadap responden, menurut memperbaiki fisiologis saraf – saraf
pengamatan peneliti hal ini terjadi akibat sehingga perbaikan mekanisme tubuh lansia
responden meresapi dan benar-banar terjadi (Saleh, 2010). Irham (2011)
melakukan serangkain intervensi dengan mengatakan bahwa zikir merupakan sebuah
baik, maka manfaat terapi zikir secara aktifitas berupa ucapan lisan, perbuatan atau
langsung didapatkan oleh responden. pun getaran hari dengan tujuan untuk
Penurunan juga terjadi pada kelompok berpaling dari keadaan lupa dan lalai dengan
kontrol yaitu sebesar 0,05 tetapi penurunan cara selalu mengingat Allah SWT. Kegiatan
ini tidak menunjukkan terjadinya perbaikan membaca berulang-ulang (misalnya kalimat
kualitas tidur yang signifikan pada zikir) merupakan salah satu kegiatan untuk
kelompok kontrol, hal ini diakibatkan oleh berkonsentrasi (Edelmen & Mandle,
kelompok kontrol tidak diberikan intervensi 2010).Menurut Edelmen dan Mandle
apapun. Analisa dengan menggunakan (2010), do’a atau zikir merupakan salah satu
dependent t test didapatkan untuk kelompok bentuk dari meditasi yang dalam praktiknya
eksperimen p value= 0,000 (p<α). Hal ini berfokus pada kata-kata suci yang dapat
membuktikan bahwa ditemukan perbedaan
1422
memberikan efek ketenangan dan efek adalah sebesar 14,48 dan pada kelompok kontrol
seperti latihan relaksasi. sebesar 13,67. Setelah diberikan intervensi
Perbaikan kualitas tidur ini juga dengan terapi zikir, terjadi penurunan rata-rata
disebabkan karena adanya peningkatan kerja kualitas tidur (skor PSQI) yang artinya perbaikan
saraf simpatis.Hal ini sejalan dengan kualitas tidur, menjadi 9,05, sedangkan pada
penelitian Al-halaj (2009) mampu memacu kelompok kontrol yang tidak diberikan
sistem saraf parasimpatis yang mempunyai intervensi menjadi 13,62. Semakin kecil skor
efek berlawanan dengan sistem saraf yang diperoleh maka semakin baik kualitas tidur
simpatis sehingga menyebabkan terjadinya responden dengan hasil uji statistik pvalue=
keseimbangan pada kedua saraf autonom 0,000 (p<0,05) sehingga Ha diterima yang
tersebut.Hal inilah yang menjadi prinsip artinya terapi zikir efektif terhadap kualitas tidur
dasar dari timbulnya respon relaksasi, yakni lansia.
terjadinya keseimbangan antara sistem saraf Saran
simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Hasil penelitian yang telah dilakukan khususnya ilmu keperawatan komunitas
(gerontik) dapat dijadikan sebagai sumber
Oktara (2013) yang menemukan bahwa
informasi untuk mengembangkan ilmu
kualitas tidur kelompok kontrol (tidak pengetahuan khusunnya dalam bidang
mendengarkan murottal Al-Qur’an sebelum keperawatan komunitas (gerontik) mengenai
tidur) tidak mengalami perbedaan yang manfaat terapi zikir terhadap kualitas tidur
bermakna (p>0,05) pada pengukuran pretest lansia.Bagi puskesmas disarankan untuk
dan posttest. Penelitian Nurcahyo (2013) menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah
yang menemukan tidak ada perbedaan yang satu sumber informasi mengenai pengaruh terapi
zikir terhadap kualitas tidur lansia.Bagi
bermakna (p>0,05) antara skor kualitas tidur
masyarakat diharapkan hasil penelitian ini dapat
pada kelompok kontrol (tidak melakukan menjadi terapi alternatif untuk penanganan
latihan pasrah diri). Ini membuktikan bahwa kaalitas tidur lansia di masyarakat. Bagi peneliti
pada kelompok kontrol tidak terjadi selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan
perbedaan yang bermakna karena tidak ada sebagai evidence based dan tambahan informasi
perubahan (aktifitas/kebiasaan) antara untuk pengembangan penelitian lebih lanjut
pengukuran pretest dan posttest. tentang manfaat lain dari terapi zikir khususnya
dalam bidang kesehatan. Diharapkan peneliti
Setelah menganalisa pada masing-
selanjutnya dilakukan dengan jumlah sample
masing kelompok peneliti membandingkan
yang lebih besar, ruang lingkup yang terjangkau
hasil yang didapatkan pada kelompok
agar mudah dalam pengontrolan, dengan
eksperimen dengan kelompok kontrol. Dari
demikian harapan efek yang ditimbulkanpun
perbandingan dengan menggunakan
lebih efektif.
independent t test ini diperoleh p value=
0,000 (p<α). Hasil ini menunjukkan bahwa
pemberian terapi zikir efektif terhadap 1
perbaikan kualitas tidur lansia dan Ho Ricer Reflio: Mahasiswa Program Studi
ditolak. Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
Indonesia.
2
PENUTUP Ns. Ari Pristiana Dewi, M.Kep: Dosen
Kesimpulan Bidang Keilmuan Keperawatan Komunitas
Berdasarkan dari hasil penelitian Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
didapatkan responden berusia antara 60-93 tahun Riau, Indonesia.
3
Ns. Wasisto Utomo, M.Kep., Sp.KMB:
dengan mayoritas jenis kelamin perempuan
DosenBidang Keilmuan Keperawatan
(66,7%). Hasil pengukuran diperoleh nilai rata- Medical Bedah Program Studi Ilmu
rata kualitas tidur (skor PSQI) pada kelompok Keperawatan Universitas Riau, Indonesia.
eksperimen sebelum dilakukan terapi zikir
1423
Hatono, S.P. &Sabri, L. (2010).Statistik
kesehatan.Jakarta: Rajawali Press.
Heru.(2009). Ruqyah syar’I berdasarkan
kearifan local:
http://trainermuslim.com/feed/rss.
Diperoleh tanggal 16 Desember 2014
Hidayat, A.A.A. (2007). Metode penelitian
keperawatan dan teknik analisa
data.Jakarta: Salemba Medika
Hovey, G.D. (2009). Tidur.Diperoleh pada
tanggal 13 Desember 2014
http://www.johnderadi.com/articles/traini
ng/sleep_/html.
Irham, M.I. (2011). Panduan meraih
kebahagiaan menurut Al-Qur’an.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Penerbit Hikmah
Al-halaj, Q.M. (2014). Pengaruh zikir menjelang
tidur terhadap kualitas tidur lanisa Kabbani, M.H. (2007). Ensiklopedia akidaha
dipanti sosial tresna wredha budi mulia ahlusunah: energi dzikir dan salawat.
01jakrata timur. Journal nursing studies Jakarta: Serambi
Ali,Z.(2010). Agama, kesehatan, dan Kemenkokesra.(2012). Lansia kini dan masa
keperawatan.Jakarta: TIM. datang.http://oldkesra.menkokesra.go.id.
Asti.(2009). Pengaruh Al-Qur’an terhadap Diperoleh tanggal 15 desember 2014
fisiologi dan psikologi manusia.Diakses Khasanah, K. & Hidayati. (2012). Kualitas tidur
tanggal 16 desember 2014 pukul 14.00, lansia balai rehabilitas sosial mandiri
http://astitheminority.abatasa.co.id/post/d semarang. Journal nursing studies
etail/pengaruh-al-qur%E2%80%99an- Kozier.(2010). Buku ajar fundamental
terhadap-fisiologi-dan- keperawatanEdisi 7 Vol 2.Jakarta: EGC
psikologi.manusia-.html. Maryam, R.S. (2008). Mengenal usia lanjut usia
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan lanjut usia. dan perawatannya. Jakarta: Salemba
Yogyakarta: Graha Ilmu Medika
Bandiyah. (2009). Lanjut usia dan keperawatan Notoatmodjo, S. (2010).Metodelogi penelitian
gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta
Budiharto.(2008). Metodelogi penelitian Nugroho, W. (2008).Komunikasi dalam
kesehatan dengan contoh bidang ilmu keperawatan gerontik.Jakarta: EGC
kesehatan gigi.Jakarta: EGC. Nurcahyo (2013).Pengaruh latihan pasrah diri
Buysse. (1998). The pittsburgh sleep quality terhadap perbaikan kualitas tidur pada
index: A new instrument for psychiatric usia lanjut dengan depresi. Tesis
practice and research. Journal of Fakultas Psikologi Universitas Gajah
psychiatric research Mada, diakses tanggal 02 Juni 2015 dari
Departemen agama.(2004). Al-qur’an dan http://
terjemahannya. Semarang: Toha Putra etd.ugm.id/index.php?mod=penelitian
Dinas Kesehatan Kota. (2012). Data statistik detail
lansia.Dinkes Kota. &sub=PenelitianDetail&act=view&typ=h
Edelman & Mandle.(2010). Health promotion tml&buku id=59548&obyek id=4
throughout the life span. Canada: Mosby Oktara, S.P. (2013). Pengaruh terapi murottal
Elsevier Al-Qur’an terhadap kualitas tidur lansia
Efendi, F., & Makhfudli.(2009). Kesehatan di unit tehabilitasi sosial dewanata
komunitas teori dan praktik dalam cilacap.Skripsi Fakultas Kedokteran dan
keperawatan.Jakarta: Salemba Medika. Ilmu Kesehatan Universitas Jendral
Hanlon, J.T. (2009). Complementary and Sudirman.
alternative medicine. USA: Hill
Compamies
1424
Oliveria.(2010). Sleep quality of elders living in
long term care institution. Journal of
Brazilian Universitiy
Potter & Perry.(2010). Buku ajar fundamental
keperawatan; Konsep, proses dan
praktik.(Vol. 1), Jakarta: EGC.
Saleh.(2010). Berszikir untuk kesehatan
saraf.Jakarta: Zaman
Setiadi.(2013). Konsep dan riset penulisan riset
keperawatan (Ed.2). Yogyakarta: Graha
Ilmu
Sherwood. (2011). Fisiologi manusia.Jakarta:
EGC
Stanley, M. (2006).Buku ajar keperawatan
gerontik.Jakarta: EGC
Smith, C.A. (2008). Evaluating sleep quality in
older adults.American journal of nursing
Sudoyo, A.W. (2009). Buku ajar ilmu penyakit
dalam.Jakarta: Interna Publishing
Tortora, A.J. & Derrickson.(2009). Principles of
anatomy and physiology. USA: Jhon
Wiley
Widyastuti.(2013). Perbedaan efektifitas terapi
musik dengan teknik relaksasi progresif
terhadap peningkatan kualitas tidur
lansia di banjar pekan desa sumerta
kaja.Skripsi tidak diterbitkan.Denpasar:
Program studi ilmu keperawatan fakultas
kedokteran universitas udayana.
WHO.(2010). Definisi of an older or elderly
person.Diperoleh tanggal 21 Desember
2014 dari
http://www.who.int/healthinfo/survey/ag
eingdefnolder/en/.
Wold, G. H. (2008).Basic geriatric
nursing.Canada. Mosby Elsevier
Wood, G. L., & Haber, J. (2006).Nursing
research methods and critical for
evidence-based practice. Philadelphia:
Mosby Elsevier
Zion, M,C. (2009). Sleep disorder. USA: The
McGraw-Hill Companies

1425

You might also like