Professional Documents
Culture Documents
BERAT DAN PANJANG BAYI SERTA NILAI Z SKOR BAYI DENGAN ASI PREDOMINAN
DAN PARSIAL BERDASARKAN STANDAR WHO 2005 DAN NCHS\WHO
(Analisis data sekunder Penelitian Kohor Prospektif : Pengaruh Pemberian MP-ASI Dini terhadap
Gangguan Pertumbuhan Bayi dengan Berat Lahir Normal sampai Umur 4 bulan)
ABSTRACT
New WHO standard introduce to implemented in every country including Indonesia. The
population of children to develop new standard comes from good economic status and low
mobility. Three quarters infant were exclusive/predominantly breastfed for at least four month. In
Indonesia, predominantly and partially breastfed most practiced than exclusive breastfeeding. To
compare the growth of infants according to WHO new standard and NCHS reference. Methods:
Analyzed using secondary data of cohort prospective research of “the influence early
supplementation infant feeding to first four month infant growth”. Developing curve of infant weight
and length attainment for predominant and partially breastfed; also developing curve Z score
(weight for age, weight for length and length for age) for predominant and partially breastfed. Both
curves development are using new WHO standard and NCHS reference. During the first four
month, the weight and length deviation of infant with predominantly and partially breastfed using
new who standard larger than NCHS, and infant with predominantly breastfed better than partially
breastfed. The Z score curve for weight for age, length for age and weight for age simultaneously
as a pattern of new WHO standard, but since birth until 4 month age the number of Z score for
those indicators lower than WHO new standard. New WHO standard anthropometry more
representative to infant growth than NCHS reference.
Keywords: Predominant breastfed infants, partially breastfed infants, growth curve, New WHO
standard, NCHS reference
1
2
60
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
badan dan panjang badan pada bayi sampai sampel adalah bayi lahir cukup bulan, bayi
usia 59 bulan dilakukan setiap bulan. lahir normal (tidak cacat), berat bayi lahir
Dengan populasi yang lebih bervariasi, normal, bayi lahir tunggal, sampai umur 4
dengan kriteria inklusi tersebut diatas serta bulan bayi masih mendapat ASI dan ibu tidak
frekuensi pengukuran yang lebih sering, menderita sakit menahun.
maka dapat diharapkan bahwa Standar Data yang dikumpulkan dan diperlukan
antropometri WHO 2005 akan lebih untuk analisis paper ini adalah umur bayi,
merepresentasikan pola pertumbuhan yang berat dan panjang bayi sejak lahir sampai
optimal untuk semua ras. umur 4 bulan. Pada saat penelitian ini
Standar antropometri yang baik dapat dilakukan, Departemen Kesehatan
digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menetapkan pemberian ASI eksklusif
mengukur dan memonitor prevalensi sedikitnya selama 4 bulan, dan pada bulan
malnutrisi dan pola pertumbuhan bayi dan April 2004 melalui SK Menkes No.
anak-anak, serta untuk membandingkan pola 450\Menkes\SK\IV\2004 tentang pemberian
pertumbuhan bayi dan anak-anak Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi
berdasarkan berbagai faktor, antara lain di Indonesia sedikitnya selama 6 bulan. Data
praktek pemberian ASI, yang saat ini berat dan panjang bayi lahir dikumpulkan
menjadi perhatian karena rendahnya dalam 24 jam setelah bayi dilahirkan. Berat
prevalensi pemberian ASI eksklusif. Misalnya bayi ditimbang dengan timbangan digital
beberapa penelitian longitudinal merk Hitachi dengan ketelitian 10 gram dan
membuktikan bahwa hanya kurang dari 5 % panjang bayi diukur dengan papan pengukur
bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI panjang bayi dilengkapi pita microtoise
eksklusif\predominan (Irawati, 2004; dengan ketelitian 0,1 cm. Pengukuran
Utomo,1996; Kusharisupeni, 1999; Kusin konsumsi ASI, dibedakan antara predominan
dan Kardjati, 1994). Untuk itu perlu dikaji dan parsial. Mengacu pada kriteria
apakah pertumbuhan bayi yang breastfeeding WHO bayi dengan ASI
mendapatkan ASI eksklusif predominan predominan didefinisikan sebagai bayi yg
untuk waktu yg dianjurkan akan mendapat ASI dan cairan (madu, air putih,
mempengaruhi pertumbuhan bayi tersebut. air teh) tetapi tidak mendapat makanan
Paper ini menguraikan hasil kajian padat\semi padat. Sedangkan bayi ASI
pencapaian berat dan panjang bayi serta parsial didefinisikan sebagai bayi yg
nilai Z skor bayi yang mendapat ASI mendapat ASI dan cairan juga makanan
predominan dan ASI parsial dengan padat\semi padat (WHO 2002, WHO 2006).
menggunakan standar antropometri WHO
2005. Analisis pada paper ini menggunakan Analisis data
data sekunder penelitian tentang pengaruh Analisis data untuk paper ini dilakukan
pemberian makanan pendamping ASI dini dengan membuat kurva panjang badan dan
terhadap gangguan pertumbuhan bayi lahir berat badan bayi penelitian yang kemudian
normal sampai umur 4 bulan. dibandingkan dengan standar WHO 2005
dan standar NCHS. Selanjutnya data
METODE panjang badan, berat badan dan umur
dianalisis menurut nilai z-skor dengan
Pengumpulan data penelitian menggunakan standar WHO dan NCHS.
Data yang digunakan berasal dari Nilai rata-rata z-core berdasarkan kedua
penelitian kohor prospektif pada sebanyak standar tersebut kemudian dibuat kurva.
234 pasang ibu dan bayi yang dipantau sejak Analisis dilakukan dengan membedakan
bayi lahir sampai berumur 4 bulan, yang jenis kelamin dan pola pemberian ASI
dilakukan di Kecamatan Sukaraja, (predominan dan parsial)
Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan
selama 21 bulan (Maret 2002 sampai
dengan November 2003). Kriteria Inklusi
61
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
1.00
0.50
10 14 18 22 26 30 34 38 42 46 50 54 58
0.00 0 2 4 6 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60
Rata2 -0.50
Z-skor
-1.00
-1.50
-2.00
-2.50 1989 1995 2000 2005 Umur (bulan)
62
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
25
-2 Z (BB\PB) -2 Z (PB\U) -2 Z (BB\U)
20
15 NCHS
%
WHO 2005
10
63
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
rendah. Dengan demikian dapat diharapkan Pencapaian panjang bayi (laki – laki dan
bahwa prevalensi kurang gizi lebih besar perempuan)
pada usia 6 bulan pertama bila Gambar 3 menunjukkan bahwa pada
menggunakan standar WHO 2005 usia 0 bulan, berat badan bayi laki-laki dan
dibandingkan menggunakan WHO-NCHS, perempuan, baik pada bayi predominan
pada umur yang selanjutnya prevalensinya maupun parsial ASI, lebih pendek
lebih kecil. Sedangkan prevalensi bayi dibandingkan dengan WHO 2005 dan
pendek lebih besar untuk usia 6 bulan terutama dengan WHO/NCHS. Sampai usia
pertama dan umur selanjutnya. bayi 2 bulan, kurva bayi pada penelitian
sejajar dengan stándar WHO 2005.
HASIL ANALISIS Sementara kurva WHO/NCHS dan WHO
Kajian analisis disajikan dalam empat 2005 pada usia 1-3 bulan hampir sejajar,
bagian yaitu pencapaian panjang bayi, tidak demikian dengan bayi penelitian ini,
pencapaian berat bayi, serta perbandingan dimana kurva bayi mulai menjauhi kurva
nilai Z skor bayi laki-laki dan nilai Z skor bayi WHO pada usia 2 bulan, dan pada usia bayi
perempuan dengan standar WHO. 4 bulan terdapat deviasi sebesar 2,1 cm baik
terhadap kurva WHO 2005 maupun terhadap
WHO/NCHS.
64
62
60
58
56
54
52
50
48
0 1 2 3 4
64
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
64
62
60
58
56
54
52
50
48
0 1 2 3 4
Pada bayi laki-laki, sejak 0 bulan sebesar 2,7 cm pada ASI predominan dan
terdapat defisit panjang badan bila 3,9 cm pada bayi ASI parsial. Deviasi
dibandingkan dengan standar WHO maupun panjang bayi ASI parsial terhadap bayi
NCHS. Kurva bayi penelitian ini sejajar predominan ASI terjadi mulai sejak usia 1
dengan kedua standar sampai usia 2 bulan, bulan dan semakin menjauh dengan
terjadi deviasi dengan bertambahnya umur, bertambahnya umur bayi, sehingga pada
dan pada usia 4 bulan perbedaan deviasi usia 4 bulan terdapat perbedaan deviasi
antara bayi penelitian dengan WHO adalah sebesar 1,2 cm.
64
62
60
58
56
54
52
50
48
0 1 2 3 4
65
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
Sama seperti pada bayi laki-laki, bayi Pada Gambar 6, ternyata berat badan
perempuan sejak 0 bulan terdapat defisit rata-rata bayi, baik yang mendapatkan ASI
panjang badan antara kedua standar. Kurva predominan maupun yang mendapatkan ASI
bayi penelitian ini sejajar dengan standar parsial, kurang dari 3000 gram, cukup jauh
WHO 2005 sampai 2 bulan, kemudian terjadi dari standar WHO maupun NCHS. Menarik
deviasi dengan bertambahnya umur, dan untuk dikaji bahwa kurva NCHS mengalami
pada usia 4 bulan perbedaan deviasi antara deviasi terhadap kurva WHO dengan
bayi penelitian dengan WHO adalah sebesar bertambahnya umur. Pada 2 bulan pertama
2,1 cm pada ASI predominan dan 1,6 cm kehidupannya, kurva berat badan bayi
pada bayi ASI parsial. Artinya terdapat defisit penelitian lebih sejajar dengan kurva WHO
panjang badan sebesar 3,4% pada bayi ASI dibandingkan kurva NCHS, kemudian terjadi
predominan dan 2,6% pada bayi dengan ASI deviasi terutama pada kelompok bayi dg ASI
parsial. Deviasi panjang pada bayi ASI parsial. Pada bayi dengan ASI parsial pada
parsial dengan bayi predominan ASI tidak umur 4 bulan, perbedaan berat badan
begitu berbeda. tersebut mencapai 0,9 kg, atau defisit
sebesar 13,4% terhadap standar WHO.
Pencapaian berat bayi (laki – laki dan
perempuan)
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5 0 1 2 3 4
Bulan
W H O 2005 3 .3 4 .4 5 .4 6 .1 6 .7
WHO NCHS 3 .2 5 4 .1 5 4 .9 5 5 .7 6 .3 5
A SI Pr e d omina n 2 .9 4 .1 4 .9 5 .6 6 .2
A SI Pa rs ia l 2 .9 4 4 .7 5 .1 5 .8
7 Kg
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
0 1 2 3 4
66
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
Gambar 7 menunjukkan bahwa berat Pada umur 4 bulan perbedaan berat badan
badan rata-rata bayi, baik yang antara bayi dengan ASI parsial dengan
mendapatkan ASI predominant maupun standar WHO adalah 1,2 kg sementara ASI
yang mendapatkan ASI parsial berada cukup predominan adalah 0,8kg. Defisit ini cukup
jauh dari standar WHO maupun NCHS. besar pada usia yg sangat dini, sebab berarti
Deviasi kurva berat badan bayi penelitian pada bayi dengan ASI parsial terdapat
telah terjadi sejak bayi berusia 1 bulan, dan 17,1% dan pada ASI predominant terdapat
semakin besar dengan bertambahnya umur, 11,4% defisit terhadap standar.WHO 2005.
terutama pada bayi dengan ASI parsial.
Kg
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
0 1 2 3 4
Berat bayi pada 0 bulan lebih rendah kurva WHO, paling tidak dalam usia 2 bulan
dibandingkan kedua standar. Selanjutnya pertama, sementara terhadap kurva NCHS
kurva berat badan bayi dengan ASI pola pertumbuhan bayi penelitian tidak
predominan memotong kurva NCHS pada konsisten.
umur 1 bulan dan tetap berada di atas kurva Sampel standar WHO adalah bayi yang
NCHS sampai usia 4 bulan. Sebaliknya pada diberi ASI eksklusif. Penelitian ini
ASI parsial, deviasi terhadap kedua standar menunjukkan bahwa keuntungan praktek
semakin lebar dengan bertambahnya umur. pemberian ASI predominan terhadap ASI
Bila dibandingkan dengan bayi laki-laki, parsial terhadap pertumbuhan bayi
deviasi berat badan pada bayi perempuan ditunjukkan oleh lebih baiknya kurva panjang
kurang nyata dibandingkan dengan pada badan dan berat badan bayi dengan ASI
bayi laki-laki. Perbedaan berat badan antara predominan, baik pada bayi laki-laki maupun
bayi yang diberi ASI parsial dan predominan pada bayi perempuan, dibandingkan dengan
adalah sebesar 0,4 kg pada umur bayi 4 bayi dengan ASI parsial.
bulan.
Dari ulasan temuan diatas, dapat Nilai z skor pada bayi Laki-Laki
disimpulkan bahwa pola pertumbuhan bayi Secara umum, standar status gizi
penelitian lebih sesuai dengan standar WHO menurut berat badan dan umur menunjukkan
2005 seperti yg diindikasikan oleh sejajarnya perbedaan antara standar WHO dan NCHS,
kurva pertumpuhan bayi penelitian dengan namun tidak konsisten. Pada usia 6 bulan
67
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
pertama standar NCHS berada dibawah lebih besar bila menggunakan standar WHO.
standar WHO, sedangkan pada usia yg lebih Sementara itu, bayi dengan nilai z-skor > - 3
tua diatas WHO. Perbedaan antara standar SD tidak akan begitu terpengaruh.
WHO dengan NCHS terlihat jelas pada usia Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
6 bulan pertama dan diatas 28 bulan. Pada diharapkan bahwa nilai z-skor BB/U bayi
usia 0-6 bulan, kurva NCHS pada z-skor -3 pada usia 6 bulan pertama akan jauh lebih
jauh lebih rendah dibandingkan dengan rendah bila menggunakan standar WHO
kurva WHO, demikian pula pada usia diatas dibandingkan dengan bila menggunakan
28 bulan pada z-skor +3. Artinya, dapat standar NCHS. Artinya, prevalensi kurang
diharapkan bahwa prevalensi bayi 0-6 bulan gizi jauh lebih tinggi bila menggunakan
dengan z-skor < -3 SD akan lebih besar bila standar WHO dibandingkan dengan
menggunakan standar WHO, dan prevalensi menggunakan standar NCHS. Hal ini terlihat
bayi > 28 bulan dengan z-skor > 3 SD akan pada Gambar 9.
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
Nilai z skor berat badan terhadap umur Untuk kurva nilai Z-skor PB/U
ternyata berada dibawah nilai 0, walaupun berdasarkan WHO dan NCHS agak berbeda.
masih berada pada > - 2 SD. Nilai z-skor Secara konsisten pada usia 0-24 bulan,
berdasarkan standar NCHS lebih tinggi kurva NCHS berada dibawah kurva WHO
dibandingkan dengan WHO. Namun pada nilai z-skor yg rendah (< 0) dan
demikian standar NCHS tidak membedakan sebaliknya pada nilai Z-skor yang tinggi (>
kurva z-skor antara bayi dg ASI predominant 0). Setelah usia 24 bulan standar NCHS
dan ASI parsial. Sedangkan dengan standar selalu berada dibawah standar WHO.
WHO, terlihat adanya perbedaan kurva bayi Dengan demikian berarti bahwa bila
ASI predominan dengan ASI parsial yang menggunakan standar WHO maka bayi 0-24
semakin nyata dengan bertambahnya umur. bulan yang mempunyai Z-skor < 0 akan
Pada usia 4 bulan nilai z skor bayi dengan mempunyai Z-skor yg lebih rendah bila
ASI parsial adalah -1,65, sedangkan pada dibandingkan dengan menggunakan standar
bayi dengan ASI predominan lebih baik, yaitu NCHS, dan sebaliknya. Sedangkan pada
-1,07 (Gambar 9). bayi yang berusia lebih dari 24 bulan, bila
menggunakan standar WHO maka nilai Z-
68
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
skor nya akan selalu lebih rendah prevalensi stunted akan lebih besar
dibandingkan dengan bila menggunakan dibandingkan menggunakan NCHS.
NCHS, berapapun nilai z-skornya. Artinya, Keadaan ini sesuai dengan gambaran pada
bila menggunakan standar WHO, maka Gambar 10 di bawah ini.
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
Nilai z skor panjang badan terhadap dalam 6 bulan belum cukup untuk
umur ternyata juga berada dibawah 0 tetapi menyebabkan perbedaan terhadap panjang
masih berada pada > -2SD. Nilai z-skor badan.
dengan menggunakan standar WHO lebih Pola BB/PB berdasarkan WHO dan
rendah dibandingkan dengan menggunakan NCHS cukup menarik. Nilai z-skor NCHS
standar NCHS, dan perbedaan tersebut lebih tinggi pada nilai z-skor yg lebih tinggi (>
semakin besar dengan bertabahnya umur. 0 SD), dan sebaliknya pada nilai yg lebih
Namun baik dengan menggunakan standar rendah. Hal ini tampak pada Gambar 11.
WHO maupun NCHS, tidak terlihat adanya Karena nilai z-skor bayi penelitian dibawah 0,
perbedaan nilai z-skor antara bayi ASI maka dapat diharapkan bahwa bila
parsial dengan ASI predominan, artinya menggunakan standar WHO maka nilai z-
perbedaan cara pemberian makanan bayi skornya akan lebih rendah.
69
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
3
Nilai Z skor BB/PB 2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
70
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
ASI Pr edomi nan WHO 2005 -0. 78 -0. 12 - 0.48 -0. 42 - 0.46
ASI Par sial WHO 2005 -0. 75 -0. 38 - 0.91 -1. 12 - 0.96
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
Nilai z-skor dengan menggunakan WHO Pola BB/PB berdasarkan WHO dan
berada di bawah nilai bila menggunakan NCHS cukup menarik. Nilai Z-skor WHO
NCHS, namun pada penelitian ini lebih tinggi pada panjang badan yang lebih
perbedaannya tidak begitu mencolok, lebih rendah, dan sebaliknya pada panjang badan
kurang sekitar 0,2 Standar Deviasi (SD). yang lebih tinggi. Dapat diharapkan bahwa
menggunakan standar WHO akan
Berat Badan terhadap Panjang Badan memberikan Z-skor yg lebih rendah, dan
(anak perempuan)
71
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
0 1 2 3 4
2005
72
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
73
Gizi Indon 2008, 31(1):60-73 Berat dan panjang bayi Anies Irawati, dkk.
74