You are on page 1of 7

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN

PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 - 36 BULAN

Sugeng Triyani, Nessi Meilan, Niken Purbowati


Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Jl. Ateri JORR Jatiwarna Kec. Pondok Melati - Bekasi 17415
Email : Sugengtriyani@yahoo.com

ABSTRACT
The merely giving breastfeedinguntilfour month of age,is the best step for the baby
life."Then additional food which match with the need of various step of development
that the child can achieve optimal level of development (Roesli, Utami, 2005)."In
Indonesia giving breastfeeding at the age less than 2 months is 64%, between 2-3
months is 45.5%, between 4-5 months is 13.9%, and between 6-7 months is 7.8% (SDKI
2002). In Kenanga Posyandu RW 15 Pedongkelan Kayu Putih Jakarta Timur the giving
breastfeeding is 70% unexclusively. The aim of this research is to look for the long of
giving exclusive breastfeedingand the child development at the age 12-36 months.The
research design usedis retrospective cohort study with cross sectional approach. The
development of child detected by Kuesioner Pre-skrining Perkembangan (KPSP), than
the parrents are given questioner about the length of giving brestfeeding exclusively.
The samples of this research is 100 couple mothers and childern taken by random
cluster sampling technique. Chi Square Testresault in significant relation between the
length of giving breastfeeding exclusively ( p-value 0,000), withthe development of
child at the age 12-36 months. The conclusion is the longer giving breastfeeding
exclusively the more optimal of child development at the age 12-36 months.
Key words : breastfeeding esclusively, the development of the child.
ABSTRAK
Pemberian ASI saja sampai berusia 4 bulan, merupakan langkah awal yang terbaik
bagi kehidupan bayi. "Kemudian diberikan makanan tambahan yang sesuai dengan
kebutuhan berbagai tahap perkembangan agar anak dapat mencapai tingkat
perkembangan yang optimal (Roesli, Utami, 2005)."Di Indonesia pemberian ASI pada
umur kurang 2 bulan sebesar 64%, antara 2-3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9
dan antara 6-7 bulan 7,8%. (SDKI, 2002).Di Posyandu Kenanga RW 15 Pedongkelan
Kayu Putih Jakarta Timur Pemberian ASI secara tidak Eksklusif sebesar 70%. Tujuan
penelitian ini untuk mencari hubungan antara lama pemberian ASI Eksklusif dengan
perkembangan anak usia 12 - 36 bulan. Desain penelitian yang digunakan studi kohort
retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Anak dideteksi perkembangannyadengan
Kuesioner Pra-skrining Perkembangan (KPSP), kemudian orang tua diberi
pertanyaantentang lama pemberian ASI eksklusif. Sampel pada penelitan ini berjumlah
100 pasangan ibu dan anak dan cara pengambilannya sampelnya dengan teknik
cluster random sampling. Dengan uji Chi Square didapatkan adanya hubungan yang
signifikan antara lama pemberian ASI eksklusif (nilai p 0,000), dengan perkembangan
anak usia 12 - 36 bulan. Kesimpulannya semakin lama pemberian ASI secara eksklusif
pada anak, maka perkembangan anak usia 12 - 36 bulan semakin optimal.
Kata kunci : Pemberian ASI Eksklusif, perkembangan anak

113
114 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 1, Nomor 2, Maret 2014, hlm : 113 - 119

PENDAHULUAN tambahan bisa diberikan karena diperlukan


untuk perkembengan anak. (Roesli, Utami,
Tantangan utama dalam pembangunan suatu 2005)
bangsa adalah membangun sumber daya
manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, dan Bila melihat fase tumbuh kembang otak,
produktif. Pembangunan manusia dapat sebagaian besar percepatan tumbuh kembang
dimulai sejak masa balita bahkan sejak bayi otak justru terjadi setelah bayi lahir. Perlu
dalam kandungan yang diukur dengan diketahui bahwa komposisi zat gizi pada ASI
keberhasilan tumbuh kembang anak. sangat sempurna untuk memenuhi kebutuhan
zat gizi sesuai dengan tahapan tumbuh
Perkembangan anak merupakan segala kembang bayi, bahkan untuk bayi prematur
perubahan yang terjadi pada anak, dilihat dari sekalipun. Karena itu tidak ada makanan lain
berbagai aspek, antara lain aspek motorik, yang sebaik ASI, karena ASI berkaitan dengan
emosi, kognitif, dan psikososial (bagaimana zat gizi.
anak berinteraksi dengan lingkungannya).
Kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran Untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif,
sosial, emosional dan intelegensia terjadi pada di Indonesia pada tahun 1990 pemerintah
masa balita perkembangannya berjalan sangat mencanangkan Gerakan Nasional Peningkatan
cepat dan merupakan landasan perkembangan Pemberian ASI (PP-ASI) yang salah satu
berikutaya. Perkembangan moral serta dasar- tujuannya adalah untuk membudayakan
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa perilaku menyusui secara eksklusif pada bayi
ini. Bahkan ada sarjana yang mengatakan sampai dengan berumur 4 bulan. Sayangnya,
bahwa the child the father of the man, sehingga walaupun pemerintah telah menghimbau
setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun pemberian ASI Eksklusif namun angka
apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber rendah. Berdasarkan Survei Demografi
daya manusia kelak dikemudian hari Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002, hanya
(Soedjatmiko, 2009). 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari
pertama. Sedangkan pemberian ASI pada
Tahun pertama khususnya enam bulan umur kurang 2 bulan sebesar 64%, antara 2-
pertama, adalah masa yang sangat kritis dalam 3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9 dan
kehidupan bayi. Bukan hanya pertumbuhan antara 6-7 bulan 7,8%.
fisik yang berlangsung cepat, tetapi juga
perkembanganan psikomotor serta akulturasi Rendahnya pemberian ASI Eksklusif di
terjadi dengan cepat. Air Susu Ibu merupakan keluarga menjadi salah satu penyebab
zat gizi /makanan utama pada masa ini. rendahnya status gizi bayi dan balita. Kartika
(2008), mendapatkan bukti bahwa bayi-bayi
Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada yang diberikan ASI eksklusif selama 13
menunjukkanbahwa pada tingkatpopulasi minggu pertama dalam kehidupannya
dasar, pemberian ASI eksklusif minimal memiliki tingkat infeksi pernafasan dan infeksi
selama 4 bulan pertama kehidupan bayi adalah saluran cerna yang lebih rendah dibandingkan
cara yang paling optimal dalam pemberian dengan bayi-bayi lain yang diberikan susu
makan kepada bayi dan melanjutkan formula biasa. Menurunnya tingkat infeksi
pemberian ASI bersama makanan pendamping saluran cerna ini tetap bertahan bahkan sampai
ASI lainnya yang sesuai sampai bayi berusia selesai masa pemberian ASI dan berlanjut
dua tahun karena diperlukan untuk hingga tahun-tahun pertama dalam kehidupan
perkembangan anak. Pada titik inilah nutrisi anak.
Sugeng, Hubungan Antara Lama Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Anak Usia 12 - 36 Bulan 115

Selain itu rendahnya pemberian ASI dapat Untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif
menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang di Indonesia, pada tahun 1990 pemerintah
Anak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya mencanangkan Gerakan Nasional Peningkatan
akan karetonoid dan selenium, sehingga ASI Pemberian ASI (PP-ASI) yang salah satu
berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi tujuannya adalah untuk membudayakan
untuk mencegah berbagai penyakit.Setiap perilaku menyusui secara eksklusif pada bayi
tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim sampai dengan berumur 4 bulan. Pada tahun
untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang 2004, sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan
lebih efektif dibandingkan dengan kandungan Dunia (WHO), pemberian ASI Eksklusif
yang terdapat dalam susu formula, sehingga ditingkatkan menjadi 6 bulan sebagaimana
jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dinyatakan dalam keputusan Menteri
dari kematian yang seharusnya tidak perlu. Kesehatan Republik Indonesia nomor
Susu formula dapat meningkatkan resiko 450/MENKES/SK/VI/2004 .
terjadinya asma dan alergi. Sementara itu,
menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Sayangnya, walaupun pemerintah telah
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menghimbau pemberian ASI Eksklusif namun
pemberian ASI bisa menurunkan persentase angka pemberian ASI Eksklusif di Indonesia
kematian hingga 13 % dan dinegara masih rendah. Berdasarkan Survei Demografi
berkembang praktik menyusui telah Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002, hanya
menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi, 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari
disebabkan oleh banyaknya zat gizi dan juga pertama. Sedangkan pemberian ASI pada
zat imunologik di dalam ASI. (Dwiharso, umur kurang 2 bulan sebesar 64%, antara 2-
2010); (Assunah, 2007). 3 bulan 45,5%, antara 4-5 bulan 13,9 dan
antara 6-7 bulan 7,8%. Rendahnya pemberian
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik ASI Eksklusif di keluarga menjadi salah satu
untuk bayi. Tidak ada satu pun makanan penyebab rendahnya status gizi bayi dan balita
lain yang dapat menggantikan ASI, karena ( Tumbelaka, 1998).
ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3
aspek, yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan Penelitian yang dilakukan oleh Dudun di
aspek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang Kelurahan Batua Kecamatan Manggala
yang penting untuk perkembangan mental Makasar tahun 2009 pada anak usia 24 - 36
dan kecerdasan anak. Untuk mendapatkan bulan yang pada masa bayinya mendapatkan
manfaat yang maksimal dari ASI, maka ASI Eksklusif lebih dari 3 bulan sebesar 33
sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah (44,59%) tidak mengalami penyimpangan
lahir ( dalam waktu 30 menit setelah lahir ) perkembangan motorik kasar. Dari hasil uji
karena daya isap bayi pada saat itu paling statistik pada tingkat kepercayaan 95%
kuat untuk merangsang produksi ASI dibuktikan mempunyai hubungan yang
selanjutnya.(Roesli, Utami, 2005) bermakna antara lamanya pemberian ASI
Eksklusif dengan perkembangan motorik
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia - WHO kasar, sedangkan yang hanya mendapat ASI
"Air Susu Ibu" (ASI) merupakan makanan Eksklusif selama kurang dari 3 bulan sebesar
ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan 14 (18,9%) mengalami penyimpangan
seorang bayi. Memberikan ASI merupakan perkembangan motorik kasar.
suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun
dalam menyediakan makanan ideal seorang Tumbuh kembang dapat berjalan dengan
bayi. pemberian ASI eksklusif seperti ketrampilan
116 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 1, Nomor 2, Maret 2014, hlm : 113 - 119

motorik kasar, motorik halus, kemampuan mengetahui Lama Pemberian ASI Eksklusif
bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi pada anak, Tumbuh kembang pada anak, serta
dan kemandirian. Dalam melakukan tes mengetahui hubungan antara Lama Pemberian
perkembangan pada anak diPosyandu ASI Eksklusif dengan Tumbuh Kembang pada
Kenanga RW 15 Pedongkelan Kayu Putih anak usia 12 sampai 36 bulan diPosyandu
Jakarta Timur menggunakan Deteksi Dini Kenanga RW 15 Pedongkelan Kelurahan
Tumbuh Kembang yaitu Kuesioner Pra Kayu Putih Jakarta Timur Bulan Nopember-
Skrining Perkembangan (KPSP) yang Desember Tahun 2010.
dilakukansetiap kunjungan. Diketahui tumbuh
kembang pada anak usia 12 sampai 36 bulan METODE
diPosyandu Kenanga RW 15 Pedongkelan
Kayu Putih Jakarta Timur dikatakan normal Penelitian ini merupakan penelitian cohort
apabila anak dapat melakukan keseluruhan retrospektif dengan pendekatan cross
skrining Deteksi Dini Tumbuh Kembang sectional. Populasi adalah ibu dan mempunyai
dengan baik. anak umur 12 - 36 bulan di Posyandu Kenanga
RW 15 Pedongkelan Kelurahan Kayu Putih
Dari studi pendahuluan pada bulan Agustus Jakarta Timur. Variabel yang diamati adalah
2010 diperoleh data semua perkembangan perkembangan anak usia 12 - 36 bulan sebagai
anak balita didapatkan pertumbuhan yang variabel dependen, dan lama pemberian ASI
tidak normal atau menyimpang yaitu (10%), Eksklusif sebagai variabel independen.Besar
danditemukan sebanyak 70% bayi tidak sampel yang dianalisis sebesar 100 responden.
menyusu secara eksklusif, cakupan ini jauh Penentuan sampel pengambilannya dengan
dari standar nasional yaitu 80 % bayi teknik cluster random sampling.
mendapatkan ASI eksklusif.Padahal
keunggulan dan manfaat ASI ekslusif dalam Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menunjang kelangsungan hidup bayiuntuk menggunakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
mencapai perkembangan yang optimal sudah yaitukuesioner KPSP (Kuesioner Pra Skrining
terbukti namun kenyataannya belum diikuti Perkembangan) yang digunakan di tingkat
pemanfaatan pemberian secara optimal oleh pelayanan dasar untuk mengetahui
ibu, bahkan kecenderungan makin banyak ibu perkembangan anak normal atau ada
- ibu yang tidak memberikan air susunya. penyimpangan. Untuk menilai lama pemberian
ASI Eksklusif, ibu diminta untuk mengisi
Atas dasar hal tersebut maka dilakukan kuesioner tertutup.
penelitian hubungan antara lama pemberian
ASI Eksklusif dengan perkembangan anak Analisis data hasil penelitian dilakukan secara
usia 12 - 36 bulan di Posyandu Kenanga RW bertingkat yaitu analisis univariat untuk
15 Pedongkelan Kelurahan Kayu Putih Jakarta melihat distribusi frekuensi terhadap proporsi
Timur Bulan Nopember-Desember Tahun dari karakteristik setiap variabel yang diteliti,
2010. analisis bivariat untuk mengetahui hubungan
satu persatu antar variabel yang diteliti dengan
Tujuan Umum dari penelitian diharapkan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat
dapat mengetahui hubungan antara lama kepercayaan 95%.
pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh
kembang pada anak usia 12 - 36 bulan di HASIL DAN PEMBAHASAN
Posyandu Kenanga RW 15 Kelurahan Kayu
Putih Jakarta Timur Tahun 2010. Secara Hasil penelitian didapatkan proporsi lama
khusus penelitian ini bertujuan untuk pemberian ASI Eksklusif 4 sedikit lebih
Sugeng, Hubungan Antara Lama Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Anak Usia 12 - 36 Bulan 117

tinggi , yaitu hanya 54% atau 54 ibu "Pemberian ASI eksklusif diharapkan
dibandingkan denganibu yang memberikan sekurang - kurangnya selama 4 bulan dan
ASI secara eksklusif <4 bulan sebanyak 46% kalau memungkinkan sampai 6 bulan, tanpa
atau 46 ibu. Penentuan batas lama pemberian makanan pendamping, meskipun hanya air
ASI eksklusif ini sesuai dengan yang putih".
diungkapkan oleh Roesli, 2005 bahwa

Tabel 1.
Hubungan antara LamaPemberian ASI denganPerkembanganAnak
Lama Pemberian Perkembangan Anak Total P -Value OR 95 % CI
ASI Penyimpangan Normal n %
< 4Bulan 24 24% 22 22% 46 46 0,000 7,325 2,742 - 19,564
4bulan 7 7% 47 47% 54 54 Continuity
Total 31 31% 69 69% 100 100 Correction

Dari hasil penelitian diatasterbukti secara Dengan demikian hasil penelitian ini
statistik bahwa lama pemberian ASI Eksklusif menjawab hipotesis bahwa semakin lama anak
mempunyai hubungan dengan perkembangan mendapat ASI Eksklusif perkembangannya
anak. Balita dengan riwayat lama pemberian semakin normal.
ASI Eksklusif tidak lebih dari 4 bulan
mengalami perkembangan yang menyimpang, Pemberian ASI Eksklusif minimal lebih dari
yaitu 24%. Sebaliknya balita yang mendapat 6 bulan merupakan manifestasi dari konferensi
ASI eksklusif >4 bulan mayoritas (47%) hak anak di Cairo (1990) yang menegaskan
mempunyai perkembangan yang tidak bahwa tumbuh kembang secara optimal
menyimpang atau normal. Keadaan ini merupakan salah satu hak anak. Hal ini berarti
disebabkan karena anak yang diberi ASI menunjukkan bahwa ASI selain merupakan
eksklusif pertumbuhannya akan sesuai dengan suatu kebutuhan juga merupakan hak asasi
tahap tumbuh kembangnya. bayi yang harus dipenuhi oleh orang tuanya
sehingga akan berdampak pada perkembangan
Kekuatan hubungan antara lama pemberian anak.
ASI eksklusif dengan perkembangan anak
juga ditunjukkan oleh penelitianyang Soedjatmiko,(2009), mengungkapkan bahwa
dilakukanoleh Warliana. Dalam penelitiannya "perkembangan merupakan hasil interaksi
Warliana menganalisis hubungan lama kematangan susunan syaraf pusat dengan
pemberian ASI dengan perkembangan motorik organ yang dipengaruhinya". Misalnya saja
disamping megidentifikasi faktor-faktor lain. perkembangan sistem neuromuskuler,
"Keterlambatan motorik anak diduga ada kemampuan berbicara, emosi dan sosialisasi.
hubungannya dengan pemberian ASI parsial" Semua hal tersebut mempunyai peran yang
(Warliana, 2007). Demikian pula dengan sangat penting dalam pembentukan manusia
penelitian yang dilakukan oleh Dudun di yang utuh. Pada umumnya faktor internal dan
Makassar, "anak yang mendapat ASI kurang faktor eksternal akan mempengaruhi pola
dari 3 bulan akan mempunyai risiko 3 kali pertumbuhan dan perkembangan normal.
lebih besar untuk mengalami gangguan
perkembangan motorik kasar dibanding Faktor eksternal yang mempengaruhi, antara
dengan anak yang mendapat ASI lebih dari 3 lain yaitu faktor prenatal, faktor persalinan,
bulan" (Dudun, 2009). faktor pasca persalinan. Sehingga pemberian
118 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 1, Nomor 2, Maret 2014, hlm : 113 - 119

ASI selama pasca persalinan merupakan mencanangkan Gerakan Nasional Peningkatan


modal awal bagi bayi untuk mempunyai Pemberian ASI (PP-ASI), dengan salah satu
pertumbuhan serta perkembangan yang baik tujuan kegiatannya adalah membudayakan
di masa mendatang (Soedjatmiko, 2009) prilaku menyusui secara eksklusif kepada bayi
dari lahir samapai dengan berusia 4 bulan.
Meskipun demikian, dari hasil penelitian ini Kemudian pada tahun 2004, sesuai dengan
hanya 54% ibu yang hanya memberikan ASI anjuran WHO dikeluarkanlah Keputusan
saja > 4 bulan kepada bayinya. Rendahnya Menteri Kesehatan RI nomor
pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi 450/MENKES/SK/2004 bahwa lama
Tumbuh Kembang Anak (TKA). Padahal, pemberian ASI secara eksklusif ditingkatkan
kandungan ASI kaya akan karetonoid dan menjadi 6 bulan. Sedangkan jenis kegiatannya
selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem berupa mensosialisasikan keunggulan ASI
pertahanan tubuh bayi untuk mencegah kepada masyarakat melalui berbagai media,
berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga memperbaiki dan melengkapi perangkat yang
mengandung mineral dan enzim untuk mendukung kegiatan menyusui.
pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih
efektif dibandingkan dengan kandungan yang SIMPULAN DAN SARAN
terdapat dalam susu formula, sehingga jika
anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari a. Simpulan
kematian yang seharusnya tidak perlu. Susu Dari hasil penelitian dapat isimpulkan:
formula dapat meningkatkan risiko terjadinya 1. Hanya 54% proporsi ibu yang lama
asma dan alergi. Sementara itu, menurut memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Ikatan lebih dari 4 bulan.
Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian 2. Balita dengan riwayat lama pemberian
ASI bisa menurunkan persentase kematian ASI Eksklusif tidak lebih dari 4 bulan
hingga 13 % dan dinegara berkembang praktik mempunyai risiko 7,325 kali lebih besar
menyusui telah menyelamatkan sekitar 1,5 untuk mengalami perkembangan yang
juta bayi, disebabkan oleh banyaknya zat gizi menyimpang dibandingkan dengan anak
dan juga zat imunologik di dalam yang diberi ASI lebih dari 4 bulan.
ASI.(Dwiharso, 2010); (Assunah, 2007). 3. Ada hubungan antara lama pemberian
ASI eksklusif dengan perkembangan
Praktik menyusui ini sesuai dengan teori yang anak usia 12-36 bulan di Posyandu
dikemukakan oleh Roesli, 2005, bahwa " Kenanga RW 15 Pedongkelan, Kelurahan
menyusui adalah sesuatu yang alami, dan Kayu Putih, Jakarta Timur (nilai p 0,000).
segala sesuatu yang alamiah adalah yang
terbaik bagi semua orang, namun alamiah b. Saran
tidak selalu mudah untuk semua orang". Selain
hal tersebut, seseorang akan berhasil dalam 1. Bagi ibu yang mempunyai bayi dan balita
memberikan ASI secara eksklusif apabila Diharapkan lebih memperhatikan
mendapat dukungan. (Roesli, 2005 ) pentingnya ASI eksklusif agar tumbuh
kembang anak optimal.
Dukungan bisa didapatkan dari lingkungan 2. Bagi tenaga kesehatan meningkatkan
dimulai dari suami, keluarga, masyarakat, promosi tentang ASI Eksklusif kepada
tenaga kesehatan dan perusahaan makanan ibu hamil, ibu yang punya bayi dan balita
serta pemerintah. Dukungan dari pemerintah melaui KIE ASI Eksklusif yang spesifik
berupa undang - undang atau berupa kegiatan dengan metode dan media sesuai dengan
- kegiatan seperti pada tahun 1990 sasaran.
Sugeng, Hubungan Antara Lama Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Anak Usia 12 - 36 Bulan 119

DAFTAR RUJUKAN Notoadmodjo, Soekidjo, 2005. Metode


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Badan Pusat Statistik, BKKBN, Departemen Cipta. Hal 3-4, 10-16, 188.
Kesehatan. Survei Demografi dan
Riwidikdo, Handoko, 2008. Statistik
Kesehatan Indonesia 2002-2003. Jakarta:
Kesehatan. Jogjakarta: MITRA
Badan Pusat Statistik, 2003.
CENDIKIA.Hal 41-43
Danuatmaja, Bonny. 2006. 40 Hari Pasca
Roesli, Utami (2005). Petunjuk Praktis
Persalinan. Jakarta : Puspa Swara.
Menyusui. Jakarta : Penerbit Trubus
Pemberian ASI secara Eksklusif Hal 36
Abriwidya. Hal 18.
- 53.
Sugiyono, 2008, Statistik Untuk Penelitian.
Depkes R.I (2007). Pedoman Deteksi Dini
Bandung: CV ALFABETA. Hal. 61, 62,
dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang
68, 253.
Balita Di Tingkat Pelayanan Kesehatan
Dasar. Jakarta. Hal. 18 -53 Jakarta : Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi
Depkes RI. dan Aplikasi. Jogjakarta: Miyra Cendikia
Press. Hal. 57, 59.
Dudun Nuryanti (2009), Hubungan antara
lama pemberian ASI Eksklusif, Status Soedjatmiko. (2009). Cara Praktis Membentuk
Gizi dan Stimulasi dengan Anak Sehat, Tumbuh Kembang Optimal,
Perkembangan Motorik Kasar di Kreatif dan Cerdas Multipel. Jakarta :
Kelurahan Batua Kecamatan Manggala Penerbit Buku Kompas. Hal 18, 19, 23.
Makasar Pada Anak Usia 24 - 36 bulan.
Tesis, UNPAD. Warliana. (2007). Hubungan Pemberian ASI
dengan Perkembangan Motorik di
Kepmenkes RI No. 450/Menkes/SK/IV/ 2004 Kecamatan Karawang Barat Kabupaten
tentang Pemberian ASI secara Eksklusif Karawang Propinsi Jawa Barat, Tesis.
pada Bayi di Indonesia. Yogyakarta : Program Pascasarjana
UGM.

You might also like