You are on page 1of 15

1 1

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

HUBUNGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN DENGAN TEKANAN DARAH


PREDIALISIS PADA PASIEN HEMODIALISIS

RELATIONSHIP INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN WITH PREDIALYSIS BLOOD PRESSURE


IN HEMODIALYSIS PATIENTS

Baskoro Abdiansyah, Laily Isro’in, Saiful Nurhidayat

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo


E--mail : baskoro.abdiansyah@gmail.com

Abstract
The increase in blood pressure in hemodialysis patients is affected by an increase in
interdialytic weight gain (IDWG). Increased blood pressure is the most often complication
problem that occur during hemodialysis and became one of the causes of cardiovascular
morbidity and mortality in patients. This study aims to identify and analyze the relationship
between interdialytic weight gain and predialysis blood pressure in hemodialysis patients. This
study uses a correlational design that assess and reveals the relationship between variables with
cross sectional approach. This study was conducted with 53 subjects who underwent
hemodialysis at Hemodialysis Unit of dr. Harjono’s Regional General Hospital of P Ponorogo.
Data were collected using a recording sheet, weight, and sphymonanometer. Data were analyzed
by Chi-Square
Square statistic test with significance level <0,05. The results showed a significant
relationship between interdialytic weight gain (IDWG) with predialysis
predialysis blood pressure
(p=0.049). The study also found that subjects with high IDWG (>3%) were 3 times more likely
to have hypertensive predialysis blood pressure (OR=3.102, p=0.052). It conclude that
Interdialytic weight gain (IDWG) is associated with predialysis
predialysis blood pressure, so control of
interdialysis weight gain can be performed to control blood pressure predialysis in hemodialysis
patients.The use of antihypertensive drugs to control blood pressure in hemodialysis patients
have to be explored in more
ore detail.
Keywords : Interdialytic Weight Gain, Predialysis Blood Pressure, Hemodialysis

Abstrak
Peningkatan tekanan darah pada pasien hemodialisis dipengaruhi oleh peningkatan
interdialytic weight gain (IDWG). Peningkatan tekanan darah merupakan masalah
masala penyulit yang
paling sering muncul selama hemodialisis dan menjadi salah satu penyebab morbiditas serta
mortalitas kardiovaskuler pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi dan
menganalisis hubungan antara interdialytic weight gain dengan
dengan tekanan darah predialisis pada
2

pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional yang mengkaji dan
mengungkapkan hubungan antar variabel dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan dengan 53 subjek penelitian yang menjalani hemodialisis pada Unit Hemodialisis
Rumah Sakit Umum dr. Harjono Ponorogo. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa
lembar pencatatan, timbangan berat badan, dan sphymomanometer. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan <0,05. Hasil
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain (IDWG) dengan
tekanan darah predialisis (p=0,049). Pada penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa subjek
penelitian yang memiliki IDWG tinggi (>3%) berisiko 3 kali untuk untuk memiliki tekanan
darah predialisis hipertensif (OR=3,102, p=0,052). Kesimpulan dari penelitian ini adalah
interdialytic weight gain (IDWG) berhubungan dengan tekanan darah predialisis, sehingga
pengendalian penambahan berat badan interdialisis dapat dilakukan untuk mengendalikan
tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis. Penggunaan obat anti hipertensi untuk
mengendalikan tekanan darah pada pasien hemodialisis masih perlu ditelusuri lebih rinci.
Kata Kunci : Interdialytic Weight Gain, Tekanan Darah Predialisis, Hemodialisis
How to Cite: Abdiansyah, Baskoro. (2017). Hubungan Interdialytic Weight Gain Dengan
Tekanan Darah Predialisis Pada Pasien Hemodialisis. Penerbitan Artikel Ilmiah Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol (No): Halaman doi..........................
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved
ISSN 2598-1188 (Print)
ISSN 2598-1196 (Online)

PENDAHULUAN laporan Indonesian Renal Registry juga


Hemodialisis bukanlah terapi yang menunjukkan bahwa hipertensi menjadi
bebas dari masalah, peningkatan tekanan kondisi yang paling banyak muncul sebagai
darah merupakan masalah penyulit yang penyulit selama proses hemodialisis dengan
paling sering muncul selama terapi dan persentase insiden 40% pada tahun 2014.
menjadi salah satu penyebab morbiditas Hipotensi berada di urutan ke dua dengan
serta mortalitas kardiovaskuler pada pasien persentase 12% pada tahun 2013 dan 24%
(Cabrera et al., 2015). Diungkapkan oleh pada tahun 2014. Provinsi Jawa Timur
Inrig et al., 2007 bahwa peningkatan tekanan menempati posisi tertinggi selama dua tahun
darah pada pasien hemodialisis dipengaruhi berturut-turut atas insiden hipertensi pada
oleh peningkatan interdialytic weight gain pasien hemodialisis dengan persentase
(IDWG). Hasil studi meta analisis yang 25,9% pada tahun 2013 dan 41,3% pada
dilakukan (Agarwal et al., 2014) tahun 2014. Sedangkan kejadian hipotensi
menunjukkan persentase kejadian hipertensi dominan terjadi di Provinsi Jawa Barat pada
mencapai 86% pada seluruh populasi pasien tahun 2013 dan Provinsi Jawa Tengah pada
hemodialisis di Amerika Serikat. Menurut tahun 2014 (Indonesian Renal Registry,
3

2013; Indonesian Renal Registry, 2014). Penimbangan berat badan untuk mengetahui
Berdasarkan studi pendahuluan yang IDWG menjadi penting untuk dilakukan
dilakukan peneliti pada tanggal 7 Desember sebab peningkatannya yang melebihi 5%
2016, terdapat 45 pasien yang melakukan dari berat badan kering dapat
hemodialisis dengan rata-rata persetase mengakibatkan berbagai macam komplikasi
IDWG adalah 4,72% dan 60% pasien kardiovaskuler seperti hipertensi, hipotensi
memiliki persentase IDWG diatas 3%. intradialisis, asites, efusi pleura, gagal
Selain itu, terdapat 60% pasien yang jantung kiri, bahkan sampai kematian
memiliki tekanan darah sistolik sama (Istanti, 2011). Pada populasi pasien
dengan atau lebih dari 140 mmHg dan hemodialisis, pemantauan tekanan darah dan
44,4% pasien memiliki tekanan darah penatalaksanaan hipertensi harus
diastolik sama dengan atau lebih dari 90 diperhatikan untuk mencegah mortalitas
mmHg. Pada studi pendahuluan juga (Gorsane, Mahfoudhi, Younsi, Helal, &
didapatkan data jumlah keseluruhan pasien Abdallah, 2015).
yang terdaftar menjalani hemodialisis di Prevalensi kejadian hipertensi pada
Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum pasien hemodialisis 91% muncul pada
Daerah Dr. Harjono Ponorogo sampai periode predialisis (Agarwal, 2011).
tanggal 8 Desember 2016 yaitu sejumlah Peningkatan tekanan darah selama periode
198 orang. predialisis memiliki potensi yang lebih
Mencapai keseimbangan cairan tinggi untuk terjadi karena pada periode
merupakan salah satu tujuan dari terapi tersebut volume cairan intravaskuler dalam
hemodialisis, maka dari itu pemantauan tubuh pasien sedang meningkat sebelum
jumlah cairan dan status hidrasi pada tubuh akhirnya dibuang melalui proses
pasien hemodialisis harus dilakukan dengan hemodialisis (Agarwal, 2006). Terdapat
seksama (Isroin, 2016). Secara klinis beragam penyebab hipertensi, namun
perubahan jumlah cairan dalam tubuh pasien pengaruh volume cairan dalam tubuh
hemodialisis dapat diketahui melalui terhadap tekanan darah pada pasien
interdialytic weight gain (IDWG) yang hemodialisis sudah lama diketahui menjadi
didefinisikan sebagai penambahan berat penyebabnya. Hubungan antara jumlah
badan di antara dua waktu hemodialisis volume cairan tubuh, yang dicerminkan
(Cabrera et al., 2015). Menurut (Istanti, melalui IDWG, dengan peningkatan tekanan
2011) terdapat berbagai faktor yang dapat darah pada pasien hemodialisis diperkuat
memengaruhi IDWG yaitu jumlah asupan oleh penelitian (Inrig et al., 2007) yang
cairan, rasa haus, dan self efficacy. menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% dari
4

persentase IDWG dapat mengakibatkan memprediksi dan mencegah risiko


kenaikan 1 mmHg tekanan darah sistol morbiditas maupun mortalitas yang dapat
predialisis dan penurunan 0,65 mmHg pada ditimbulkan seperti halnya hipertensi.
tekanan darah sistol postdialisis pada pasien Tujuan dari penelitian ini adalah
hemodialisis. Hasil pada beberapa penelitian mengindentifikasi dan menganalisis
menunjukkan bahwa peningkatan IDWG hubungan antara interdialytic weight gain
lebih dari 4,8% dari berat badan kering dengan tekanan darah predialisis pada
berkaitan dengan risiko mortalitas pada pasien hemodialisis.
pasien hemodialisis (Hecking et al., 2013).
Menurut National Kidney METODE PENELITIAN
Foundation Kidney Disease Outcomes Penelitian ini menggunakan
Quality Initiative (NKF-KDOQI) tekanan rancangan korelasional yang mengkaji dan
darah yang harus dicapai oleh pasien mengungkapkan hubungan antar variabel
hemodialisis adalah <140/90 mmHg pada dengan pendekatan cross sectional. Jumlah
periode predialisis dan <130/80 mmHg pada sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang
postdialisis (Gorsane et al., 2015). Upaya pasien yang menjalani hemodialisis di Unit
dalam mencapai target tersebut dapat Hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD
dilakukan dengan bertumpu pada beberapa Dr. Harjono Ponorogo. Pengumpulan data
prinsip yaitu membatasi diet tinggi natrium, dilakukan dengan mengobservasi berat
menyesuaikan konsentrasi natrium dialisat badan post-dialisis sebelumnya, berat badat
sesuai kebutuhan masing-masing pasien, pre-dialisis, dan tekanan darah pre-dialisis
manajemen berat badan kering, dan berikutnya. Pengumpulan data dilakukan
memberikan durasi hemodialisis yang dengan menggunakan lembar pencatatan,
adekuat (Agarwal et al., 2014). Pembatasan timbangan berat badan, dan
asupan cairan juga esensial bagi sphymomanometer. Pada penelitian ini
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan persentase interdialytic weight gain (IDWG)
peningkatan IDWG yang berlebihan dihitung menggunakan rumus sebagai
sehingga dapat menekan kejadian hipertensi berikut.
pada pasien hemodialisis. Selain itu, Sumber : Nerbass et al., 2011.
pemantauan jumlah cairan dalam tubuh Data umum pada penelitian ini
dengan menimbang berat badan rutin dan menguraikan karakteristik subjek penelitian,
menentukan IDWG perlu dilakukan secara sedangkan data khusus menguraikan
cermat oleh perawat sebagai alat ukur untuk persentase interdialytic weight gain
5

(IDWG), tekanan darah predialisis, dan Tabel 1 Distribusi frekuensi subjek


penelitian berdasarkan persentase
hubungan antara persentase interdialytic
Interdialytic Weight Gain (IDWG)
weight gain(IDWG) dan tekanan darah pada pasien hemodialisis di Unit
Hemodialisis RSUD dr. Harjono
predialisis subjek penelitian. Analisis data
Ponorogo 28 Maret-15 April 2017
dilakukan dengan menggunakan aplikasi (n=53).
IBM SPSS Statistics version 23 dengan
No %IDWG N (%)
tingkat kemaknaan <0,05. 1 Tinggi (>3%) 29 54,7
2 Rendah (≤3%) 24 45,3
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah 53 100,0
Sumber : Data primer.
Pada penelitian ini didapatkan hasil
bahwa sebagian besar subjek (54,7%) atau
sejumlah 29 orang memiliki persentase
interdialytic weight gain (IDWG) tinggi
(Tabel 1). Pada penelitian ini didapatkan
hasil bahwa sebagian besar subjek penelitian
(54,7%) atau sejumlah 29 orang memiliki
persentase interdialytic weight gain tinggi
(>3%) dengan 23 orang diantaranya (79,3%)
memiliki asupan cairan harian yang lebih
besar daripada produksi urin harian (Tabel
2), hal ini didukung penelitian (Istanti, 2011)
yang menunjukkan adanya hubungan
signifikan antara masukan cairan dengan
IDWG (r=0.541, p=0,000). Asupan garam
dapat meningkatkan asupan cairan dan
akibatnya adalah peningkatan tekanan darah
dan interdialytic weight gain (IDWG), selain
itu volume urin juga merupakan salah satu
faktor penentu utama IDWG pada pasien
hemodialisis (M. J. Lee et al., 2014; Nerbass
et al., 2013). Menurut peneliti keseimbangan
antara asupan dan haluaran urin pada pasien
hemodialisis perlu diperhatikan untuk
mengendalikan peningkatan IDWG.
6

Tabel 2 Tabulasi silang antara keseimbangan asupan cairan dan produksi urin harian dengan
persentase Interdialytic Weight Gain (IDWG) pada pada pasien hemodialisis di Unit
Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April 2017 (n=53).

Persentase IDWG
Keseimbangan Rendah N %
Tinggi (>3%) % %
No Cairan (≤3%)
1 Intake > Output 23 43,1 6 11,3 29 54,7
2 Intake = Output 3 5,7 14 26,4 17 32,1
3 Intake < Output 3 5,7 4 7,5 7 13,2
Jumlah 29 54,7 24 45,3 53 100,0
Sumber : Data primer.
Sebagian besar subjek penelitian Tekanan Darah
No N (%)
Predialisis
(60,4%) atau sejumlah 32 orang memiliki
1 Hipertensif 32 60,4
tekanan darah predialisis hipertensif atau 2 Normotensif 21 39,6
lebih dari 140/90 mmHg (Tabel 3). Sebagian Jumlah 53 100,0
besar (56,3%) atau sejumlah 18 orang Sumber : Data primer.

diantaranya mengalami peningkatan hanya Beberapa intervensi nonfarmakologi

pada tekanan darah sistolik atau hipertensi dapat dilakukan untuk memperkuat

sistolik, sedangkan hampir setengahnya pengendalian tekanan darah pada pasien

(43,7%) mengalami peningkatan pada hemodialisis, namun kebanyakan pasien

tekanan darah baik sistolik maupun memerlukan sejumlah obat antihipertensi

diastolik. Menurut peneliti hasil ini untuk mencapai tekanan darah yang tepat

menunjukkan bahwa target pencapaian (Inrig, 2010). Pada penelitian ini didapatkan

tekanan darah predialisis yang hasil bahwa dari seluruh subjek penelitian

direkomendasikan olehNKF-KDOQI pada (n=53) hampir seluruhnya (84,9%) atau

pasien hemodialisis belum dapat dicapai sejumlah 45 orang mengonsumsi obat

oleh sebagian besar subjek penelitian. antihipertensi (Tabel 4). Hasil ini lebih
rendah dibandingkan dengan penelitian

Tabel 3 Distribusi frekuensi subjek Kauric-Klein (2013) yang menunjukkan


penelitian berdasarkan tekanan bahwa hampir seluruh subjek penelitian
darah predialisis pada pasien
hemodialisis di Unit Hemodialisis (96,6%) mengonsumsi obat antihipertensi
RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 (n=116) dengan 64 orang (54%)
Maret-15 April 2017 (n=53).
mengonsumsi tiga atau lebih obat
antihipertensi, meskipun terdapat perbedaan
terdapat fakta bahwa dari sebagian besar
7

subjek penelitian (60,4%) atau 32 orang Klein, 2013) Berdasarkan tabulasi silang,
yang memiliki tekanan darah predialisis pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa
hipertensif, seluruhnya (100%) sebagian besar subjek penelitian (60,4%)
mengonsumsi obat antihipertensi yang atau sejumlah 32 orang memiliki tekanan
diresepkan oleh dokter (Tabel 5). Menurut darah predialisis hipertensif dengan 18
peneliti penggunaan obat antihipertensi orang (56,3%) diantaranya memiliki asupan
sebagai agen untuk mengendalikan tekanan cairan harian yang melebihi produksi urin
darah memerlukan berbagai pertimbangan, harian (Tabel 6). Hasil ini lebih tinggi
hal ini dapat menjadi jawaban atas dibandingkan penelitian Nerbass et al.,
perbedaan hasil dengan penelitian (2011) dengan 24% subjek penelitian yang
sebelumnya. Menurut Inrig, (2010) dalam memiliki intake natrium dan cairan berlebih
memilih obat antihipertensi sebagai agen juga memiliki tekanan darah predialisis yang
dalam pengendali tekanan darah tinggi. Menurut peneliti mekanisme
memerlukan berbagai pertimbangan seperi terjadinya peningkatan tekanan darah
keamanan, toleransi obat, efek terapeutik, predialisis sering dikaitkan dengan retensi
dan efek samping obat. cairan dalam tubuh pasien, peningkatan
Hipertensi menjadi kondisi yang volume intravaskuler kemudian dapat
umum pada pasien yang menjalani berdampak pada peningkatan curah jantung
hemodialisis (HD) dengan angka kejadian dan berujung pada peningkatan tekanan
mencapai 90% (Gorsane et al., 2015). Salah darah.
satu penyebab terjadinya peningkatan Tabel 4 Distribusi frekuensi subjek
penelitian berdasarkan konsumsi
tekanan darah pada pasien hemodialisis
obat antihipertensi pada pasien
adalah kelebihan jumlah cairan tubuh yang hemodialisis di Unit Hemodialisis
RSUD dr. Harjono Ponorogo 28
disebabkan oleh retensi natrium dan air.
Maret-15 April 2017 (n=53).
Pasien dengan gagal ginjal stadium akhir
Obat
(ESRD) tidak memiliki kemampuan untuk No N (%)
Antihipertensi
mengeluarkan natrium dan air oleh ginjal 1 Ya 45 84,9
yang mengakibatkan peningkatan volume 2 Tidak 8 15,1
Jumlah 53 100,0
ekstraseluler, peningkatan curah jantung,
Sumber : Data primer.
dan peningkatan tekanan darah (Kauric-
8

Tabel 5 Tabulasi silang antara konsumsi obat antihipertensi dengan tekanan darah predialisis
pada pasien hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-
15 April 2017 (n=53).

Tekanan Darah Predialisis


N %
No Obat Antihipertensi Hipertensif % Normotensif %
1 Ya 32 60,4 13 24,5 45 84,9
2 Tidak 0 0,0 8 15,1 8 15,1
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53 100,0
Sumber : Data primer.

Tabel 6 Tabulasi silang antara keseimbangan asupan cairan dan produksi urin harian dengan
tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr.
Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April 2017.

Keseimbangan Tekanan Darah Predialisis


Jumlah %
No Cairan Hipertensif % Normotensif %
1 Intake > Output 18 34,0 11 20,8 29 54,7
2 Intake = Output 9 17,0 8 15,1 17 32,1
3 Intake < Output 5 9,4 2 3,8 7 13,2
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53 100,0
Sumber : Data primer.
Penuaan dapat mempengaruhi tekanan darah sebab elastisitas pembuluh darah arteri
menurun sejalan dengan bertambahnya usia, perubahan ini menyebabkan peningkatan tekanan
darah sistolik (H.-Y. Lee & Oh, 2010). Pada penelitian ini, pada 32 orang dengan tekanan darah
predialisis hipertensif didapatkan sebagian besar (59,4%) atau 19 orang diantaranya masuk
dalam kelompok usia 41-60 tahun (Tabel 7), hasil ini sesuai dengan penelitian (Gorsane et al.,
2015) yang menunjukkan bahwa pasien hemodialisis dengan tekanan darah predialisis
hipertensif memiliki nilai rata-rata usia 57,1 dan termasuk ke dalam kelompok usia 41-60 tahun.
Menurut peneliti, penuaan berhubungan dengan proses degenerasi sel sampai pada tingkat organ
dan sistem sehingga dapat mempengaruhi fungsi-fungsinya, termasuk fungsi regulasi tekanan
darah.
Menurut “Understanding and Managing High Blood Pressure,” (2014) sampai usia 54
tahun, angka kejadian tekanan darah tinggi lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan
perempuan, namun berubah seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 55 sampai 64 tahun,
baik laki-laki maupun perempuan memiliki angka kejadian tekanan darah tinggi yang hampir
sama dan kejadian pada perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Pada
penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian (60,4%) atau sejumlah 32 orang
memiliki tekanan darah predialisis hipertensif dengan 20 orang diantaranya (62,5%) adalah laki-
9

laki (Tabel 8). Hasil ini sesuai dengan penelitian Gorsane et al. (2015) yang menunjukkan bahwa
pasien hemodialisis dengan tekanan darah predialisis yang tinggi lebih banyak terjadi pada laki-
laki dibandingkan perempuan dengan rasio 1,21. Menurut peneliti mekanisme perbedaan tekanan
darah antara laki-laki dan perempuan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun peran
hormon estrogen pada perempuan lebih sering dibahas pada penelitian. Hormon estrogen pada
perempuan dapat memiliki peran dalam menjaga aktivitas simpatis dan peningkatan
responsivitas vasokonstriktor adrenergik sehingga regulasi tekanan darah dapat dipertahankan
pada kondisi optimum (Joyner, Wallin, & Charkoudian, 2016).
Prevalensi hipertensi pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani
hemodialisis tinggi, yaitu mencapai 90% (Ekart, Bevc, & Hojs, 2011). Pada penelitian ini
didapatkan hasil bahwa sebagian besar subjek penelitian (60,4%) atau sejumlah 32 orang
memiliki tekanan darah predialisis hipertensif dengan 20 (62,5%) orang diantaranya memiliki
hipertensi sebagai penyakit penyerta (Tabel 9). Hasil ini didukung oleh penelitian Kauric-Klein
(2013) yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyumbang utama morbiditas dan
mortalitas kardiovaskular pada populasi pasien hemodialisis kronis. Pada populasi pasien
hemodialisis, untuk mengidentifikasi hipertensi sebagai penyakit penyerta memerlukan
pemeriksaan tekanan darah dengan seksama dalam beberapa kali pengukuran. Hal ini didukung
oleh Ekart, Bevc, & Hojs (2011) yang menyatakan bahwa diagnosis hipertensi pada pasien
hemodialisis rumit terutama karena ada ketidakstabilan yang besar pada tekanan darah selama
menjalani dialisis dan sulit untuk secara akurat memastikan tekanan darah pada periode
interdialisis.
Tabel 7 Tabulasi silang antara usia dengan tekanan darah predialisis pada pasien hemodialisis di
Unit Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April 2017 (n=53).

Tekanan Darah Predialisis


N %
No Usia Hipertensif % Normotensif %
1 21-40 Tahun 9 17,0 4 7,5 13 24,5
2 41-60 Tahun 19 35,8 12 22,6 31 58,5
3 >60 Tahun 4 7,5 5 9,4 9 17,0
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53 100,0
Sumber : Data primer.
10

Tabel 8 Tabulasi silang antara jenis kelamin dengan tekanan darah predialisis pada pasien
hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April 2017
(n=53).

Tekanan Darah Predialisis


N %
No Jenis Kelamin Hipertensif % Normotensif %
1 Laki-laki 20 37,7 9 17,0 29 54,7
2 Perempuan 12 22,6 12 22,6 24 45,3
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53 100,0
Sumber : Data primer.
Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari seluruh subjek penelitian hampir
setengahnya (39,6%) atau sejumlah 21 orang memiliki persentase IDWG tinggi (>3%) dengan
disertai tekanan predialisis hipertensif (Tabel 10). Pada 21 subjek yang memiliki persentase
IDWG tinggi disertai tekanan darah predialisis hipertensif, terdapat sebagian besar (52,4%) atau
sejumlah 11 orang diantaranya mengalami peningkatan hanya pada tekanan darah sitolik,
sedangkan hampir setengahnya (47,6%) atau sejumlah 10 orang mengalami peningkatan baik
pada tekanan sistolik maupun diastolik. MenurutInrig et al., 2007 Setiap kenaikan 1% dari
persentase IDWG dapat mengakibatkan kenaikan 1 mmHg tekanan darah sistolik predialisis dan
penurunan 0,65 mmHg pada tekanan darah sistolik postdialisis pada pasien hemodialisis.
Persentase IDWG dikaitkan dengan tekanan darah predialisis, baik sistolik (r=0,314, p<0,001)
maupun diastolik (r=0,309, p<0,001), namun penemuan ini masih kontroversial pada beberapa
penelitian (López-Gómez, Villaverde, Jofre, Rodriguez-Benítez, & Pérez-García, 2005).
Menurut “Understanding Blood Pressure Readings” (2017) peningkatan tekanan sistolik atau
diastolik saja dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis tekanan darah tinggi.
11

Tabel 9 Tabulasi silang antara penyakit penyerta dengan tekanan darah predialisis pada pasien
hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April
2017 (n=53).

Tekanan Darah Predialisis


Hipertensi Normotensi N %
No Penyakit Penyerta f % f %
1 Hipertensi 20 37,7 7 13,2 27 50,9
2 Diabetes Melitus 2 3,8 5 9,4 7 13,2
3 Asam Urat 4 7,5 5 9,4 9 17,0
4 Chronic Heart Failure 1 1,9 1 1,9 2 3,8
Hipertensi dan Diabetes
5 5 9,4 2 3,8 7 13,2
Melitus
6 Hipertensi dan Asam Urat 0 0,0 1 1,9 1 1,9
100,
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53
0
Sumber : Data primer.

Tabel 10 Tabulasi silang interdialytic weight gain dan tekanan darah predialisis pada pasien
hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr. Harjono Ponorogo 28 Maret-15 April
2017 (n=53).

Tekanan Darah Predialisis p-


Jumlah %
No %IDWG Hipertensif % Normotensif % value
1 Tinggi (>3%) 21 39,6 8 15,1 29 54,7
Rendah 0,049
2 11 20,8 13 24,5 24
(≤3%) 45,3
Jumlah 32 60,4 21 39,6 53 100,0

Sumber : Data primer.


12

Berdasarkan hasil analisis Interdialytic penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa
Weight Gain dan tekanan darah predialisis subjek penelitian yang memiliki IDWG
merupakan dua variabel variabel yang saling tinggi (>3%) berisiko 3 kali untuk untuk
berhubungan (p=0,049, α=0,05). Alasan memiliki tekanan predialisis hipertensif
utama terjadinya peningkatan tekanan darah (OR= 3,102, p=0,052).
pada pasien hemodialisis adalah kelebihan
KESIMPULAN
jumlah cairan tubuh yang disebabkan oleh
Berdasarkan hasil penelitian dapat
retensi natrium dan air oleh ginjal (Kauric-
disimpulkan bahwa Sebagian besar subjek
Klein, 2013). Tekanan darah pada pasien
penelitian (54,7%) memiliki persentase
hemodialisis bergantung pada volume cairan
interdialyticweight gain yang tinggi (>3%).
tubuh. Natrium dan volume cairan yang
Sebagian besar subjek penelitian (60,4%)
berlebih merupakan penyebab paling penting
memiliki tekanan predialisis hipertensif dan
dari tingginya tekanan darah, hal ini sering
target pencapaian tekanan darah predialisis
ditemukan pada pasien dengan kepatuhan
yang direkomendasikan oleh National
yang rendah untuk membatasi diet garam dan
Kidney Foundation Kidney Disease
air. Asupan garam yang tinggi telah terbukti
Outcomes Quality Initiative (NKF-KDOQI)
berhubungan dengan tekanan darah
belum tercapai. Terdapat hubungan yang
predialisis yang tinggi dan mortalitas
signifikan antara interdialytic weight gain
kardiovaskular (Taniyama, 2016). Indikator
dengan tekanan darah predialisis pada pasien
untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk
hemodialisis di Unit Hemodialisis Rumah
ke dalam tubuh selama periode interdialitik
Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono
dan kepatuhan terhadap pembatasan cairan
Ponorogo (P = 0,049, α = 0,05).
pada pasien yang mendapat terapi
Penimbangan berat badan dan pengukuran
hemodialisis adalah Interdialytic Weight
tekanan darah selama berada di rumah perlu
Gain(Isroin, 2016). Menurut peneliti pada
dilakukan sebagai pemantauan mengingat
penelitian ini Interdialytic Weight Gain
risiko yang ditimbulkan oleh peningkatan
(IDWG) adalah faktor penting untuk
yang berlebih dapat membahayakan derajat
peningkatan tekanandarah predialisis pada
kesehatan bahkan sampai kematian. Perawat
pasien hemodialisis. Pasien yang memiliki
diharapkan mampu memberikan inovasi
IDWG tinggi berarti juga memiliki jumlah
metode dalam memberikan pendidikan
cairan yang tinggi di dalam tubuhnya,
kesehatan dan intervensi keperawatan untuk
sehingga risiko peningkatan tekanan darah
memperkuat komitmen pasien dalam
predialisis menjadi semakin tinggi.
mematuhi regimen perawatan, aktif
Berhubungan dengan hal tersebut, pada
13

memantau peningkatan berat badan (2015). A Retrospective,


interdialisis, dan membantu pasien Longitudinal Study Estimating The
hemodialisis mempertahankan tekanan darah Association Between Interdialytic
yang optimum. Weight Gain and Cardiovascular
Events and Death in Hemodialysis
DAFTAR PUSTAKA Patients. BMC Nephrology, 16(1).
Agarwal, R. (2006). Pre- and Postdialysis https://doi.org/10.1186/s12882-
Blood Pressures Are Imprecise 015-0110-9
Estimates of Interdialytic
Ekart, R., Bevc, S., & Hojs, R. (2011). Blood
Ambulatory Blood Pressure.
Pressure and Hemodialysis. In M.
Clinical Journal of the American
G. Penido (Ed.), Special Problems
Society of Nephrology, 1(3), 389–
in Hemodialysis Patients. InTech.
398.
https://doi.org/10.5772/24345
https://doi.org/10.2215/CJN.01891
105 Gorsane, I., Mahfoudhi, M., Younsi, F.,
Helal, I., & Abdallah, T. B. (2015).
Agarwal, R. (2011). Epidemiology of
Prevalence and Risk Factors of
Interdialytic Ambulatory
Hypertension in Hemodialysis.
Hypertension and the Role of
Open Journal of Nephrology,
Volume Excess. American Journal
05(02), 54–60.
of Nephrology, 34(4), 381–390.
https://doi.org/10.4236/ojneph.201
https://doi.org/10.1159/000331067
5.52009
Agarwal, R., Flynn, J., Pogue, V., Rahman,
Hecking, M., Karaboyas, A., Antlanger, M.,
M., Reisin, E., & Weir, M. R.
Saran, R., Wizemann, V., Chazot,
(2014). Assessment and
C., … Wabel, P. (2013).
Management of Hypertension in
Significance of Interdialytic
Patients on Dialysis. Journal of the
Weight Gain versus Chronic
American Society of Nephrology,
Volume Overload: Consensus
25(8), 1630–1646.
Opinion. American Journal of
https://doi.org/10.1681/ASN.2013
Nephrology, 38(1), 78–90.
060601
https://doi.org/10.1159/000353104
Cabrera, C., Brunelli, S. M., Rosenbaum, D.,
Anum, E., Ramakrishnan, K.,
Jensen, D. E., … Stefánsson, B. V.
13
14

Indonesian Renal Registry. (2013). https://doi.org/10.1053/j.ajkd.2007


INDONESIAN RENAL REGISTRY .04.020
2013. Retrieved from
Isroin, L. (2016). The Physical Indicators of
http://www.indonesianrenalregistr Quality of Life for Hemodyalisis
y.org/data/INDONESIAN%20RE Patients. Jurnal Kesehatan
NAL%20REGISTRY%202013.pd Masyarakat, 12(1).
f
Istanti, Y. P. (2011). Faktor-Faktor yang
Indonesian Renal Registry. (2014). Berkontribusi terhadap
INDONESIAN RENAL REGISTRY Interdialytic Weight Gains pada
2014. Retrieved from Pasien Chronic Kidney Diseases
http://www.indonesianrenalregistr yang Menjalani Hemodialisis.
y.org/data/INDONESIAN%20RE Jurnal Mutiara Medika, 11(2),
NAL%20REGISTRY%202014.pd 118–130.
f
Joyner, M. J., Wallin, B. G., & Charkoudian,
Inrig, J. K. (2010). Antihypertensive Agents N. (2016). Sex Differences and
in Hemodialysis Patients: A Blood Pressure Regulation in
Current Perspective: Humans: Sex Differences and
Antihypertensive Agents in Human Blood Pressure.
Hemodialysis Patients. Seminars in Experimental Physiology, 101(3),
Dialysis, 23(3), 290–297. 349–355.
https://doi.org/10.1111/j.1525- https://doi.org/10.1113/EP085146
139X.2009.00697.x
Kauric-Klein, Z. (2013). Factors Affecting
Inrig, J. K., Patel, U. D., Gillespie, B. S., Blood Pressure Control in
Hasselblad, V., Himmelfarb, J., Hemodialysis. Journal of
Reddan, D., … Szczech, L. A. Hypertension- Open Access,
(2007). Relationship Between 02(02).
Interdialytic Weight Gain and https://doi.org/10.4172/2167-
Blood Pressure Among Prevalent 1095.1000113
Hemodialysis Patients. American
Lee, H.-Y., & Oh, B.-H. (2010). Aging and
Journal of Kidney Diseases, 50(1),
Arterial Stiffness. Circulation
108–118.e4.
Journal, 74(11), 2257–2262
15

. https://doi.org/10.1253/circj.CJ-10-0910 Luz Filho, H. A. da. (2013).


Factors Associated to Salt Intake
Lee, M. J., Doh, F. M., Kim, C. H., Koo, H.
in Chronic Hemodialysis Patients.
M., Oh, H. J., Park, J. T., … Kang,
Jornal Brasileiro de Nefrologia,
S.-W. (2014). Interdialytic Weight
35(2), 87–92.
Gain and Cardiovascular Outcome
https://doi.org/10.5935/0101-
in Incident Hemodialysis Patients.
2800.20130015
American Journal of Nephrology,
39(5), 427–435. Taniyama, Y. (2016). Management of
https://doi.org/10.1159/000362743 Hypertension for Patients
Undergoing Dialysis Therapy.
López-Gómez, J. M., Villaverde, M., Jofre,
Renal Replacement Therapy, 2(1).
R., Rodriguez-Benítez, P., &
https://doi.org/10.1186/s41100-
Pérez-García, R. (2005).
016-0034-2
Interdialytic weight gain as a
marker of blood pressure, Understanding and Managing High Blood
nutrition, and survival in Pressure. (2014). American Heart
hemodialysis patients. Kidney Association. Retrieved from
International, 67, S63–S68. https://www.heart.org/idc/groups/h
eart-
Nerbass, F. B., Morais, J. G., Santos, R. G.
public/@wcm/@hcm/documents/d
dos, Kruger, T. S., Koene, T. T., &
ownloadable/ucm_461840.pdf
Filho, H. A. da L. (2011). Factors
Related to Interdialytic Weight Understanding Blood Pressure Readings.
Gain in Hemodialysis Patients. (2017, April 18). Retrieved from
Jornal Brasileiro de Nefrologia, http://www.heart.org/HEARTORG
33(3), 300–305. /Conditions/HighBloodPressure/K
https://doi.org/10.1590/S0101- nowYourNumbers/Understanding-
28002011000300005 Blood-Pressure-
Readings_UCM_301764_Article.j
Nerbass, F. B., Morais, J. G., Santos, R. G.
sp#.WXcpgxWGPtQ
dos, Kruger, T. S., Sczip, A. C., &

You might also like