Professional Documents
Culture Documents
Sikuen Stratigrafi Dan Paleogeografi Formasi Talang Akar Pada Area "Fercanza", Cekungan Jawa Barat Utara
Sikuen Stratigrafi Dan Paleogeografi Formasi Talang Akar Pada Area "Fercanza", Cekungan Jawa Barat Utara
net/publication/319356560
CITATIONS READS
0 2,590
1 author:
Budi Muljana
Universitas Padjadjaran
19 PUBLICATIONS 6 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Geochemistry of turbidite sandstone in western part of Java Island, Indonesia View project
All content following this page was uploaded by Budi Muljana on 30 August 2017.
SIKUEN STRATIGRAFI DAN PALEOGEOGRAFI FORMASI TALANG AKAR PADA AREA “FERCANZA”,
CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA
Frisdio Fercanza*, Reza Mohammad Ganjar Gani*, Abdurrokhim*, Budi Muljana*, Rahmat Budiana**
(Corresponding email : fercanza.f@gmail.com)
*Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Bandung
**Pertamina Hulu Energi
ABSTRACT
“FERCANZA'' area is the working area of Pertamina Hulu Energi located in North West Java Basin. This
study focused on Talang Akar formation at Arjuna sub basin. This research applies the Sequence
stratigraphy concept with correlation method, which will give results in form of (1) Determination of
sequences marker is more accurate, (2) Facies mapping, and (3)Sequence stratigraphy model with
higher resolution detail for determination of plays, in this case stratigraphic traps on Talang Akar
Formation at "FERCANZA" area. Data used in this study include the integration of 7 well logs data, 3 side
wall cores, 5 mudlog, 8 seismic line, and 1 biostratigraphy report. Sequence Boundary (SB), Maximum
Flooding Surface (MFS), and other Sequence stratigraphy marker determined from well log data analysis
to make a cross-correlation. Interpretation of depositional environment based on the analysis of
lithofacies, elektrofacies, and seismicfacies. Based on the research results, the Formation Talang Akar on
the ''FERCANZA'' area has five facies association is delta plain, delta front, pro delta, tidal channel, and
shallow marine with common facies associations form of sediment tide dominated delta and sediment
shallow marine. Directions sediment supply is derived from the relative direction northwest -southeast
shown by the discovery of progradation patterns to southeast of the seismic profiles were trending
northwest to the southeast. Through sequences marker which have been determined, the model for
deposition of Talang Akar formation is divided into 4 representation depositional models at each
sequence stratigraphys marker. Representation of the model shows the conditions and morphological
changes in the research areas from every phase of its.
Keywords : North West Java Basin, Talang Akar Formation, Sequence stratigraphy, Depositional models
ABSTRAK
Area ‘’FERCANZA’’ merupakan wilayah kerja dari Pertamina Hulu Energi yang berada pada Cekungan
Jawa Barat Utara. Penelitian ini difokuskan pada Formasi Talang Akar pada sub cekungan Arjuna.
Penelitian ini menerapkan konsep sequence stratigraphy dengan metode korelasi, yang akan
memberikan hasil berupa (1) Penentuan marker sikuen yang lebih akurat, (2) Pemetaan fasies, dan (3)
Model sequence stratigraphydengan resolusi yang lebih detail untuk penentuan plays, dalam hal ini
perangkap stratigrafi pada Formasi Talang Akar, Area “FERCANZA”. Data yang digunakan dalam
penelitian meliputi integrasi dari 7 data well log, 3 side wall core, 5 data mudlog, 8 line seismik, dan 1
data biostratigrafi . Batas sikuen (SB), maximum flooding surface (MFS), dan marker sequence
stratigraphylainnya ditentukan dari analisis data well log untuk membuat penampang korelasi.
Interpretasi lingkungan pengendapan didasari oleh analisis lithofacies, elektrofacies, dan seismik facies.
Berdasarkan hasil penelitian, pada formasi Talang Akar di Area ‘’FERCANZA’’ diketahui Formasi Talang
Akar memiliki lima asosiasi fasies yaitu delta plain, delta front, pro delta, tidal channel, dan shallow
marine dengan asosiasi facies umum berupa endapan tide dominated delta dan endapan shallow marine.
Arah suplai sedimen berasal dari arah relatif barat laut -tenggara yang ditunjukan oleh ditemukannya
pola progradasi ke arah tenggara dari profil seismik yang berarah barat laut menuju tenggara. Melalui
marker sikuen yang telah ditentukan, model pengendapan untuk formasi Talang Akar dibagi menjadi 4
gambaran model pengendapan disetiap marker sequence stratigraphystratigrafi. Gambaran model
tersebut menunjukkan kondisi dan perubahan morfologi daerah penelitian dari setiap fasenya.
Kata Kunci : Cekungan Jawa Barat Utara, Formasi Talang Akar, Sequence Stratigraphy, Model
Pengendapan
53
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
05° 00'
NF
AVS
AA
BIMA
APN INDEX MAP
G
P MR
MX
L BZZ
MM EQ-EZ HZE FW
MQ LL
B FN
06° 00' MB
KL K UR
U
ES
F
OU
JAKARTA HH
FERCANZA FF OW
XM
OO
X
GG
LOCATION MAP
0 20 50 Km.
CIREBON
54
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
55
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
56
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
Analisis Sidewall Core dan Mudlog yang berkembang dan kondisi bawah
Analisis sidewall core dan mudlog permukaan, sehingga dapat ditentukan
merupakan acuan untuk jenis perangkap dan batas-batasnya.
mengidentifikasi litologi melalui Pembuatan isochrone map
deskripsi untuk mengoptimalkan Peta ini dibuat berdasarkan ketebalan
konstribusi data batuan. Analisis sikuen yang diperoleh dari batas
secara kualitatif mulai dari tampak sikuen bagian atas dikurangi dengan
luar sampai unsur pembentuknya. batas sikuen bawah. Peta ini dibuat
Analisis sidewall core dan mudlog setelah dilakukannya well seismic tie
akan memberikan output berupa dan picking horizon berdasarkan
penentuan lithofacies. marker sikuen yang sudah ditentukan
Analisis Biostratigrafi pada analisis wireline log. Ketebalan
Analisis Biostratigraphic Report unit sikuen pada tiap marker kemudian
meliputi penentuan paleobatimetri dari dimasukan kedalam basemap untuk
data fosil bentonik yang ada serta dikonturing. Tujuan pembuatan peta
penentuan umur dari data fosil ini untuk mengetahui perubahan dari
planktonik yang ada. faktor-faktor penyusun sikuen meliputi
Korelasi Log Sumur supply sediment, akomodasi
Korelasi dilakukan berdasarkan konsep (subsidence rate, eustacy, & tectonic
sikuen stratigrafi yang merupakan uplift) serta perubahan cekungan di
korelasi sequence stratigraphy dan daerah penelitian dari waktu ke waktu.
menggunakan data well log, yang Analisis Model Lingkungan
dicirikan oleh perubahan kurva log Pengendapan
(Gamma Ray, Resistivity dan Density), Penentuan lingkungan pengendapan
sesuai dengan pola-pola log yang khas secara vertical dilakukan dengan
pada sedimen-sedimennya. menggabungkan hasil identifikasi pola
Analisis Seismik log, analisis biostratigrafi
Profil dari seismik sangat membantu (paleobathimetry) dan deskripsi litologi
dalam menelusuri batas-batas sikuen. dari data sidewall core dan mudlog,
Sifat dari seismik yang menampilkan terutama deskripsi struktur dan
kondisi bawah permukaan apa adanya tekstur sediment serta dengan melihat
akan sangat membantu dalam pola sedimentasi secara lateral dengan
mengetahui sequence stratigraphy bantuan peta isochrone map. Sehingga
daerah tersebut. Dari gambaran data dapat diinterpretasikan model
seismik akan terlihat struktur-struktur pengendapan pada wilayah penelitian
57
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
58
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
59
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
60
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
61
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
62
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
Gambar 8. Terminasi dan fasies seismik formasi Talang Akar Area “FERCANZA”
63
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
64
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
65
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
66
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
67
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 15, Nomor 1, April 2017 : 53 – 68
68