You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/332224132

SAWAR OTAK

Article · March 2019


DOI: 10.29342/cnj.v2i1.54

CITATIONS READS

0 486

4 authors:

Ign Budiarsa Ni M Susilawathi


Udayana University Udayana University
11 PUBLICATIONS   1 CITATION    8 PUBLICATIONS   66 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Faldi Yaputra Eka Widyadharma


Udayana University Udayana University
7 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    102 PUBLICATIONS   13 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Earthworm and Infection View project

Headache View project

All content following this page was uploaded by Eka Widyadharma on 05 April 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Callosum Neurology, Volume 2, Nomor 1:14-18, 2019
TINJAUAN PUSTAKA
ISSN 2614-0276 | E-ISSN 2614-0284

SAWAR OTAK

IGN Ketut Budiarsa, Ni Made Susilawathi, Faldi Yaputra, I Putu Eka Widyadharma
Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Diterima 07 Februari 2019 DOI: 10.29342/cnj.v2i1.54


Disetujui 25 Februari 2019
Publikasi 18 Maret 2019 Korespondensi: faldiyap@gmail.com

ABSTRAK

Sawar otak merupakan jembatan antara sirkulasi darah darah-araknoid. Tulisan ini akan membahas ketiga
dan otak. Mekanisme pertahanan yang mengatur jenis sawar otak, mekanisme sawar otak, maupun
pertukaran molekul-molekul dari darah menuju ke pengantaran obat-obat sangat penting dengan berfokus
otak. Terdapat tiga jenis sawar otak yaitu sawar darah- pada sawar darah-otak yang merupakan sawar otak
otak, sawar darah-cairan serebrospinal dan sawar terluas permukaannya di otak.

Kata Kunci: sawar otak, sawar darah otak, neurovaskular

ABSTRACT

Brain barrier is a bridge between circulation and the paper, we will discuss these three types of brain barrier,
brain. It selected the molecular changes and focusing on the blood-brain barrier which is the
movements towards the brain. There are three types of broadest brain barrier. This paper aims to discuss
brain barrier, the blood-brain barrier, the cerebrospinal- further about the brain barriers which play an important
blood barrier, and the blood-arachnoid barrier. In this role in physiological relationships and drug delivery.

Keywords: brain barrier, blood-brain barrier, neurovascular

Latar Belakang sawar darah-cairan serebrospinal dilakukan


Pembuluh darah adalah komponen penting dalam pertama kali oleh Paul Ehrlich pada akhir abad ke
sistem sirkulasi yang mampu menghantarkan 19. Dia menyuntikkan zat pewarna ke dalam
darah ke seluruh tubuh untuk menjaga fungsi darah pada hewan coba dan menyadari zat
homeostasis organ dan jaringan. Mengatur pewarna menyebar ke seluruh organ, kecuali otak.
pengantaran oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa 1,2

pembuangan metabolisme, dan memediasi signal Dalam penelusuran lebih dalam, diketahui bahwa
kelenjar endokrin. Struktur vaskular dibentuk oleh ada 3 sawar otak3,4, yaitu:
beberapa segmen, arteri, arteriol, kapiler, venula, 1. Sawar darah otak
dan vena yang struktur penyusunnya berbeda- 2. Sawar darah-cairan serebrospinal, pada
beda.1,2Jaringan Otak juga membutuhkan suplai epitel pleksus koroideus
nutrisi untuk dapat menjalankan fungsinya dalam 3. Sawar darah-epitel araknoid, memisahkan
transmisi signal kimiawi dan elektrik. Fungsi otak darah dan cairan serebrospinal
diatur oleh homeostasis ion disekitar sinaps, yang Namun dalam sawar darah-cairan serebrospinal
merupakan elemen utama transmisi signal antar dan sawar darah-epitel araknoid ternyata tidak
neuron. Pengantaran material diatur oleh sawar memiliki permukaan yang luas dibandingkan
khusus baik secara anatomi maupun fisiologi, dengan sawar darah-otak. Oleh karena itu banyak
yang disebut sawar otak. Sawar otak ini sangat penelitian yang hanya berfokus pada sawar darah-
ketat dalam ngatur perpindahan material dari otak saja karena menjadi target utama untuk
darah menuju struktur otak.3 Percobaan pertama penghantaran obat ke jaringan otak.3
untuk membuktikan adanya sawar darah-otak dan

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 14


Budiarsa dkk 2019 TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan Sel Mural
Sawar Darah-Otak Sel mural adalah sel yang menyelubungi
Pada pembuluh kapiler otak, sel endotel pembuluh darah yang seluruhnya menyelimuti sel
membentuk struktur penghalang, di mana bagian endotel mikrovaskular. Perisit adalah sel yang
permukaan luar dilapisi oleh membran basal yang berada pada permukaan abluminal mikrovaskular
terbentuk dari matriks ekstraseluler. Kapiler dan melekat pada membran basal. Terdapat
endotel ini dikelilingi oleh perisit, perpanjangan kesulitan dalam mempelajari perisit karena tidak
kaki astrosit, sel neuron, yang membentuk unit adanya biomarker spesifik yang diekspresi oleh
vaskularneurovaskular.1,4,5 Sawar darah otak terdiri perisit, akibatnya perisit sering membingungkan
dari selapis endotel tanpa fenestrasi dan vesikel dengan sel lain yang terdapat di permukaan
sitoplasma. Struktur penghalang pada endotel ini mikrovaskular. Perisit memiliki perpanjangan
mengontrol integritas sawar darah-otak, melalui membran sel menyelubungi permukaan abluminal
transporter yang memediasi influks dan efluks endotel yang memiliki protein kontraktil,
molekul spesifik pada sawar darah-otak.4 Selain sehingga mampu berkontraksi untuk mengatur
sel endotel, struktur lain pembentuk diameter kapiler. Walaupun membran perisit
neurovaskular unit ini seperti membran basal dan memanjang menyelubungi seluruh dinding
sel lainnya juga ikut berperan penting dalam endotel, namun badan sel tidak menyentuh sel
mempertahankan fungsi sawar darah-otak. Luas endotel, tapi dipisahkan oleh membran basal
permukaan sel endotel pembentuk sawar darah- tempat mereka melekat.7,9
otak mencapai 150-200cm2/g jaringan otak.6 Membran Basal
Unit Neurovaskular Membran basal adalah bagian penting dalam
Selama perkembangan otak, kapiler struktur sawar darah-otak. Mengelilingi sel
berdiferensiasi menjadi sawar darah-otak. endotel dan perisit. Sel endotel, perisit, dan
Permeabilitas sawar darah-otak dikendalikan oleh membran basal berkontribusi dalam pembentukan
sifat biokimia endotel pembuluh darah lapisan ekstraseluler membran basal. Protein
mikrovaskular. Struktur biologis mikrovaskular struktural (kolagen dan elastin), protein khusus
otak merupakan hasil interaksi sel-sel endotel (fibronektin dan laminin) dan proteoglikan.
dengan membran basal dan sel glia (mikroglia dan Membran basal juga mencakup matriks reseptor
astrosit), neuron dan perisit perivaskular. adhesi, yang disebut cell adhesion molecule
Keseluruhan struktur ini termasuk dalam unit (CAM), termasuk protein pemberi signal, yang
neurovaskular.4,7 membentuk matriks yang kompleks. Molekul ini
Sel Endotel diekspresikan pada sel vaskular, neuron, dan sel
Sel endotel berasal dari sel epitel selapis gepeng glia yang penting dalam menjaga fungsi sawar
yang membentuk dinding pembuluh darah. darah-otak.
Diameter arteri besar dan vena dapat terbentuk Neuron
dari lusinan sel endotel, sedangkan kapiler yang Neuron dapat meregulasi fungsi sawar darah-otak
paling kecil terbentuk oleh selapis sel endotel. Sel sebagai respon terhadap kebutuhan metabolik
endotel akan melengkung untuk membentuk dengan menginduksi enzim-enzim khusus
lumen pembuluh darah. Sel endotel sistem saraf terhadap endotel sawar-otak. Endotel dan
pusat memilik sifat yang unik dibandingkan prosesus astrosit yang secara langsung
dengan sel endotel di jaringan lain yaitu memiliki dipersyarafi oleh neuron noradrenergik,
sifat mengatur ketat transportasi ion dan molekul serotonergik, kolinergik, dan GABA.7
antara darah dan otak. Sel endotel sistem saraf Mikroglia
pusat memiliki tight junction (TJ) dan adherence Mikroglia berperan sangat penting dalam
junction (AJ), yang mengatur transportasi mengatur respon imun di sistem saraf pusat. Ada
paraseluler. Sel endotel sistem saraf pusat diikat 2 bentuk mikroglia: istirahat dan aktif. Saat
satu sama lain dengan tight junction (TJ), yang istirahat, sel ini memiliki badan yang kecil dan
membentuk pertahanan paraseluler yang kokoh panjang dan prosesus yang halus; sedangkan saat
terhadap molekul-molekul dan ion-ion. TJ bekerja teraktifasi, mikroglia berada dalam bentuk yang
dengan meningkatkan adhesi antar sel endotel siap untuk fagositosis.7
pada bagian apikal membran sel.8

15 | Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali


LAPORAN KASUS Budiarsa dkk 2019
Fisiologi Sawar Darah-Otak Transfer pasif atau difusi. Difusi pasif pada sawar
Seluruh sawar otak termasuk sawar darah-otak, darah-otak melalui difusi hidrofilik paraseluler
sawar darah-carian serebrospinal, dan sawar atau difusi lipofilik paraseluler. Kebanyakan
darah-araknoid berperan sebagai penghalang faktor penting penentu difusi adalah kelarutan
fisik, metabolik dan imunologik. Sifatnya dinamis dalam lemak, jumlah ikatan hidrogen, dan berat
sesuai respon terhadap signal-signal baik dari molekul. Secara umum ada 5 syarat yang dapat
darah maupun dari otak. Tight junction yang menentukan transportasi aktif dapat terjadi
berada di dinding antar sel menghalangi proses menuju jaringan otak. Obat-obat lipofilik lebih
difusi terhadap zat-zat yang bersifat polar melalui kecil dari 400-600 Da dapat melewati endotel
celah interseluler (jalur paraseluler). Sawar ini secara bebas, molekul yang memiliki ikatan
mampu ditembus oleh O2 dan CO2 dan molekul hidrogen <10 dapat masuk ke otak melalui rute
gas lainnya seperti helium, xenon, N2 dan banyak transeluler. Basa yang membawa ion positif lebih
gas anestetik lainnya. Sifat permeabel terhadap mudah untuk menembus darah-otak karena sifat
xenon dapat membantu pencitraan high resolution alamiah kation. Adanya TJ dan AJ adalah
magnetic resonance menjadi lebih jelas. Larutan penyebab utama adanya tahanan pada sawar
larut lemak dapat melewati sawar otak secara darah-otak.3
difusi. Pada prinsipnya, sawar darah-otak juga Mediasi protin karier. Adanya TJ sebagai molekul
mampu dilewati oleh air, namun terdapat adhesi, membatasi difusi paraseluler lebih ketat,
penghalang pada bagian apikal dan basal sehingga glukosa dan asam amino tidak dapat
membran yang bersama dengan ektoenzim dan lewat. Transporter yang terletak di sel endotel
endoenzim mengatur hanya molekul terlarut yang menjadi solusi untuk hal ini. Terdapat beberapa
dapat berdifusi dan sisanya akan diefluks.10 protein di sel endotel yang membantu molekul
Molekul besar (peptida dan protein) dengan peran tertentu seperti glukosa, asam amino, asam
tertentu pada sistem saraf pusat masuk ke dalam monokarboksilat, hormon, asam lemak,
otak dengan regulasi tertentu secara transitosis nukleotida, anion organik, amin, kolin, dan
adsorptif dan mediasi reseptor (ART dan RMT). vitamin. Salah satu yang telah banyak dipelajari
Peptide yang lebih kecil dapat melewati sawar adalah GLUT 1, yang membantu transportasi
darah-otak secara endositosis atau mekanisme glukosa dari sirkulasi darah ke otak. Selain untuk
RMT. Hampir 98% molekul tidak ditransportasi transportasi glukosa, GLUT1 juga penting untuk
secara bebas melewati sawar darah-otak. Sawar otak dapat berfungsi normal. Jika terjadi
darah-otak juga mengatur masuknya leukosit dan defisiensi GLUT1 pada manusia dapat
sistem imun yang berfungsi untuk imunitas sistem mengakibatkan kejang infantile dan retardasi
saraf pusat. Migrasi leukosit termasuk kompleks mental, dan penelitian juga menunjukkan GLUT1
yaitu adhesi molekul pada permukaan leukosit sangat penting untuk integritas sawar darah-otak
dan sel endotel vaksular. Perlekatan leukosit dan transportasi glukosa di otak.3,10 Konsentrasi
dimediasi oleh integrins VLA-4 dan adhesi glukosa, terutama keadaan hipoglikemia
molekul seperti ICAM-1, VCAM -1 dan PECAM- menginduksi upregulation GLUT1, sedangkan
1, yang berkontribusi dalam adhesi, dan migrasi keadaan hiperglikemia tidak memicu efek
leukosit di sistem saraf pusat.10 apapun.10
Transportasi melewati sawar darah-otak Contoh lain protein karier adalah LAT1 untuk
Transfer molekul pada sawar darah-otak sangat asam amino yang besar. Beberapa obat yang
penting dalam mengatur fungsi otak, berbeda menyerupai asam amino menggunakan jalur ini
dengan sel endotel di perifer, sel endotel memiliki untuk mencapai jaringan otak. Walupun
kapasitas transitosis yang terbatas (transportasi mekanisme protein karier ini merupakan jalur
dengan mediasi vesikel), yang menjadi pembatas yang paling baik untuk penghantarn obat ke otak,
dalam transportasi molekul ke otak. Ada 4 sifat ikatan dengan protein spesifik dan ikatan
mekanisme transportasi molekul ke otak secara kinetiknya, menjadi batasan pada jalur ini.3
fisiologis3: Transporter efluks dengan ikatan ATP. Selain
1. Transfer pasif atau difusi sistem protein karier, ada juga sistem efluks aktif
2. Mediasi protein karier pada sawar darah-otak, yang paling penting
3. Transporter efluks dengan ikatan ATP adalah P-glycoprotein (Pgps), multidrug
4. Sistem transportasi untuk makromolekul resistance–associated proteins (MRPs), dan breast

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 16


Budiarsa dkk 2019 TINJAUAN PUSTAKA
cancer resistance protein (BCRP). Ekpresi Pgps pada sel endotelnya yang memungkinkan
sangat tinggi pada pasien dengan tumor dan perpindahan molekul-molekul di darah ke cairan
epilepsi, yang membatasi obat-obatan ke jaringan serebrospinal.5,11 Oleh karena itu, sel epitel pleksus
otak yang dikarenakan tidak cukupnya koroideus yang diikat oleh tight junctions
konsentrasi obat pada ruang ekstraseluler karena berperan penting dalam menjaga integritas
efluks obat-obatan kembali ke sirkulasi. pertahanan sawar darah-cairan serebrospinal.11
Sebaliknya penghambatan transporter ini akan Ada penelitian terakhir yang melaporkan bahwa
meningkatkan penetrasi obat yang ditargetkan ke jembatan penghubung antar sel ependimal yang
otak.3 melapisi ventrikel otak, terbuka.5
Transport makromolekul. Molekul besar seperti Pleksus koroid terdapat pada sepanjang ventrikel
hormon pertumbuhan dan protein lainnya empat dekat dengan dasar otak dan pada ventrikel
menggunakan jalur pinositosis dan transitotis lateral. Fungsi pleksus koroid adalah membentuk
melewati sel endotel untuk mencapai otak. cairan serebrospinal dan mengatur konsentrasi
Pinositosis adalah endosistosis, molekul akan molekul dalam cairan serebrospinal dengan
diambil dan melewati membran sel endotel. Ada beberapa mekanisme transportasi.11 Cairan
3 jenis endositosis: fluid-phase endocytosis, ekstraseluler lainnya, cairan interstitial, berasal
adsorptive endocytosis (AMT), dan receptor- dari sekresi pada endotel sawar-darah otak. Cairan
mediated endocytosis (RMT). Muatan negatif interstisial ini juga berperan dalam pembentukan
pada permukaan sel endotel akan berinteraksi cairan serebrospinal sekitar 10-60%. Sekresinya
dengan muatan positif pada protein atau molekul dipicu oleh perbedaan gradien ion dan osmotik
di darah, sehingga terjadi mekanisme AMT. oleh pompa Na+/K+ yang terdapat pada
Contoh molekul yang menggunakan transportasi permukaan luminal endotel sawar darah-otak dan
ini adalah albumin. Transitosis adalah jalur pada bagian apikal epitel pleksus koroid,
transportasi yang khusus. Fungsi utama transitosis mengakibatkan aliran cairan.6
adalh transfer molekul berukuran besar dari apikal Sawar darah-araknoid
atau lumen sel endotel ke sisi abluminal sel Sawar darah-araknoid merupakan sawar ketiga
endotel menggunakan membran-bound vesicle.3,8,10 yang terdiri dari epitel avaskular, melapisi dura,
Sawar Darah-Cairan Serobrospinal dan menutupi seluruh sistem saraf pusat. Sawar
Serupa dengan sawar darah-otak struktur dari darah-araknoid ini juga membentuk lapisan
sawar darah-cairan serebrospinal juga terdiri atas penghalang, namun karena area permukaannya
selapis endotel yang membentuk pleksus sempit dan avaskular, kemampuannya sebagai
koroideus, yang memisahkan molekul-molekul di sawar otak sering diabaikan dalam pertukaran
darah dengan cairan serebrospinal. Kapiler darah ke sistem saraf pusat.6
pleksus koroideus ini memiliki diameter (50µm) Simpulan
yang lebih lebar dibandingkan dengan Sawar otak dibentuk oleh 3 struktur, yaitu sawar
mikrovaskular (8µm). Permukaan sel endotelnya darah-otak, sawar darah-araknoid, dan sawar
meningkat karena adanya mikrovili.11 Permukaan darah-cairan serebrospinal. Namun, struktur yang
sel epitel pleksus koroid pembentuk sawar darah- terpenting adalah sawar darah-otak yang
cairan serebrospinal merupakan sawar kedua permukaannya paling luas dan sebagai target
terluas setelah sawar darah-otak.6 Namun, sawar dalam pengobatan terhadap kelainan struktur
darah-cairan serebrospinal ini memiliki fenestrasi otak.

Daftar Rujukan
1. Yamazaki Y, Kanekiyo T. Blood-brain barrier Physiology of the Blood–Brain Barrier. Dalam:
dysfunction and the pathogenesis of Alzheimer’s Nanotechnology Methods for Neurological
disease. International journal of molecular Diseases and Brain Tumors. Elsevier; 2017. hlm.
sciences. 2017;18(9):1965. 3–13.
2. Nau R, Sörgel F, Eiffert H. Penetration of Drugs 4. Abbott NJ, Rönnbäck L, Hansson E. Astrocyte–
through the Blood-Cerebrospinal Fluid/Blood- endothelial interactions at the blood–brain barrier.
Brain Barrier for Treatment of Central Nervous Nature reviews neuroscience. 2006;7(1):41.
System Infections. Clinical Microbiology 5. Ueno M, Chiba Y, Murakami R, Matsumoto K,
Reviews. 1 Oktober 2010;23(4):858–83. Kawauchi M, Fujihara R. Blood–brain barrier and
3. Gürsoy-Özdemir Y, Tas YC. Anatomy and blood–cerebrospinal fluid barrier in normal and

17 | Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali


LAPORAN KASUS Budiarsa dkk 2019
pathological conditions. Brain tumor pathology. 9. Mills SJ, Cowin AJ, Kaur P. Pericytes,
2016;33(2):89–96. mesenchymal stem cells and the wound healing
6. Abbott NJ, Patabendige AA, Dolman DE, Yusof process. Cells. 2013;2(3):621–634.
SR, Begley DJ. Structure and function of the 10. Serlin Y, Shelef I, Knyazer B, Friedman A.
blood–brain barrier. Neurobiology of disease. Anatomy and physiology of the blood–brain
2010;37(1):13–25. barrier. Dalam: Seminars in cell & developmental
7. Cardoso FL, Brites D, Brito MA. Looking at the biology. Elsevier; 2015. hlm. 2–6.
blood–brain barrier: molecular anatomy and 11. Adam R, Kim KS, Schroten H. Role of the blood-
possible investigation approaches. Brain research brain barrier and blood-CSF barrier in the
reviews. 2010;64(2):328–363. pathogenesis of bacterial meningitis. Dalam:
8. Daneman R, Prat A. The blood–brain barrier. Cold Pediatric Infectious Diseases Revisited. Springer;
Spring Harbor perspectives in biology. 2007. hlm. 199–237.
2015;7(1):a020412.

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 18

View publication stats

You might also like