You are on page 1of 6

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA PADA REMAJA OBES DI

KABUPATEN MINAHASA

1
Novelina Irianti Damanik
2
Aaltje E. Manampiring
2
Fatimawali

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: novelinadamanik09136@yahoo.com

Abstract: Obesity is a condition with abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue
that can be detrimental to health. Central obesity has a strong correlation with insulin resistance.
In a state of insulin resistance hormone sensitive lipase in adipose tissue becomes active so that
triglycerides in adipose tissue lipolysis increases. Therefore, insulin resistance occurs
abnormalities of serum lipid profiles a typical triglyceride levels increased. The purpose of this
study was to describe the levels of triglycerides in obese adolescents in Tondano City. Cross-
sectional study has been done in August 2012- January 2013 with population of the student in
the SMK Negeri in Tondano city, from grade one to grade three were aged 13-18 years with a
simple random sampling as the technique of sampling. Measurements of weight, height, waist
circumference and triglyceride levels examinations have been made. Obesity is declared if it
meets the following criterias: BMI≥ 25 kg/m2, waist circumference > 90 cm for men and > 80
cm for women. Triglyceride levels increased when≥ 150 mg / dl. Found in 54 samples of
patients with obesity. 54 obese patients were consist of female (43 samples, 79.63%), men (11
samples, 20.37%). 54 samples were measured, eight samples had elevated levels of triglycerides
are women (7 samples, 88%) and men (1 samples, 12%). Conclusion of this study found that
obese women have experienced more elevated triglyceride levels than obese men. These results
may be useful for prevention and treatment of obesity and elevated triglyceride levels in the
early teens.
Key words: adolescent, obesity, triglyceride.

Abstrak: Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau
berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Obesitas sentral
mempunyai korelasi yang kuat dengan resistensi insulin. Pada keadaan resistensi insulin
hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserida di
jaringan adiposa semakin meningkat. Oleh karena itu pada resistensi insulin terjadi kelainan
profil lipid serum yang khas yaitu kadar trigliserida meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran kadar trigliserida pada remaja obes di Kota Tondano. Penelitian
potong lintang di lakukan Agustus 2012- Januari 2013 dengan populasi siswa SMK Negeri di
Kota Tondano dari kelas satu sampai kelas tiga yang berumur 13-18 tahun dengan teknik
pengambilan sampel simple random sampling. Dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan,
lingkar pinggang dan pemeriksaan kadar trigliserida. Obesitas dinyatakan apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut: IMT≥25 kg/m 2, lingkar pinggang >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm
untuk perempuan. Kadar trigliserida meningkat apabila ≥150 mg/dl. Didapatkan 54 sampel
penderita obesitas. 54 penderita obesitas adalah perempuan (43 sampel; 79,63%), laki-laki (11
sampel; 20,37%). 54 sampel yang diukur, 8 sampel yang mengalami peningkatan kadar
trigliserida yaitu perempuan (7 sampel; 88%) dan laki-laki (1 sampel; 12%). Kesimpulan
penelitian ini didapatkan perempuan yang obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar
trigliserida di bandingkan laki-laki yang obesitas. Hasil ini dapat berguna untuk tindakan

537
538 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 537-542

pencegahan dan tatalaksana obesitas serta peningkatan kadar trigliserida pada remaja sejak dini.
Kata kunci: remaja, obesitas, trigliserida.

Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia Obesitas merupakan suatu penyakit


baik di negara maju maupun negara multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi
berkembang.1 Obesitas dapat terjadi pada jaringan lemak berlebihan, sehingga dapat
semua usia, namun yang tersering terjadi menimbulkan dampak buruk pada kesehatan
pada tahun pertama kehidupan, usia 5-6 dan kesejahteraan hidup berikutnya.9,10
tahun dan pada masa remaja.2 World Health Obesitas pada remaja menjadi masalah
Organization (WHO) melaporkan bahwa karena menjadi predisposisi terhadap
pada tahun 2008, sekitar 1,4 milyar orang terjadinya obesitas pada masa dewasa serta
dewasa usia 20 tahun ke atas mengalami timbulnya komorbiditas metabolik.4
overweight. Dan prevalensi obesitas di dunia Komorbiditas yang sering berhubungan
yaitu 10% pada pria dan 14% pada wanita. dengan obesitas pada populasi anak-anak
Angka ini mengalami peningkatan 2 kali adalah peningkatan tekanan darah dan
lipat bila dibandingkan dengan tahun 1980 dislipidemia.11 Dislipidemia merupakan
(5% pada pria dan 8% pada wanita).3 suatu kondisi yang mengikuti obesitas
Prevalensi obesitas remaja mengalami berupa gangguan metabolisme lipid yang
peningkatan di berbagai negara tidak ditandai dengan perubahan fraksi lipid
terkecuali Indonesia. Tingginya prevalensi plasma.12 Pada obesitas bisa terjadi
obesitas remaja disebabkan oleh adanya peningkatan lipid kolesterol, trigliserida,
perubahan masukan makanan, komposisi, maupun LDL-kolesterol.2 Pada penelitian
ketersediaan dan harganya yang mengubah terhadap anak sekolah dasar yang obes di
pola hidup yang ada.4 Menurut data Riset Denpasar didapatkan hubungan lemak tubuh
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, yang bermakna dengan indikator trigliserida
prevalensi nasional obesitas umum pada saja.13
penduduk usia 15 tahun ke atas adalah Penelitian serupa belum banyak
10,3% (laki-laki 13,9% dan perempuan dilakukan di Sulawesi Utara khususnya
23,8%).5 Hal ini sejalan dengan hasil Kabupaten Minahasa yang mempunyai
Riskesdas 2010 yang menyebutkan bahwa persentase warga yang menderita obesitas
prevalensi obesitas pada remaja (lebih dari dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini
15 tahun) di Indonesia telah mencapai bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar
19,1%.6 Hal tersebut juga didukung oleh trigliserida pada remaja yang mengalami
penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 obesitas di Kabupaten Minahasa.
Tondano dengan hasil pemeriksaan dari 110
siswa didapati yang obesitas sentral adalah
METODE PENELITIAN
42 siswa atau 38% yang terdiri dari laki-laki
14% dan perempuan 86%.7 Desain penelitian ini adalah penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan potong lintang (cross sectional) yang
pada remaja di Pekalongan, faktor resiko bersifat observasional deskriptif. Penelitian
potensial untuk menjadi obesitas adalah ini dalam pelaksanaannya dari persiapan,
kondisi ekonomi keluarga yang baik, pengumpulan data, analisis data hingga
memudahkan untuk memenuhi kebutuhan diseminarkan dilaksanakan selama bulan
gizi keluarga. kebiasaan mengkonsumsi Agustus 2012- Januari 2013. Pengambilan
makanan fast food, makan camilan di waktu sampel dilakukan di SMK Negeri 2
senggang dan mengkonsumsi lebih banyak Tondano dan SMK Negeri 3 Tondano.
karbohidrat dan lemak, serta kurang Analisa sampel dilakukan di Laboratorium
menyadari pentingnya olahraga bagi Klinik MANADO. Populasi dalam
kesehatan terutama pencegahan kejadian penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2
obesitas.8 Tondano dan SMK Negeri 3 Tondano dari
kelas satu sampai kelas tiga yang berumur
Damanik, Manampiring, Fatimawali; Gambaran Kadar Trigliserida pada Remaja... 539

13-18 tahun. Sampel dalam penelitian ini dengan punggung bersandar pada dinding.
adalah siswa SMK Negeri 2 Tondano dan Pada posisi yang benar subjek
SMK Negeri 3 Tondano yang mengalami diinstruksikan untuk menarik nafas dalam-
obesitas. Pemilihan sampel menggunakan dalam dan berdiri tegak. Pada saat yang
metode simple random sampling. Kriteria sama pengukur menekan pada tulang
inklusi adalah siswa SMK Negeri 2 mastoid yang menonjol untuk menahan pada
Tondano dan SMK Negeri 3 Tondano usia posisi saat menarik nafas dalam tadi,
13-18 tahun, sebelumnya didiagnosis kemudian instruksikan untuk
dengan obesitas dan yang bersedia menghembuskan nafas dan relaksasi
menandatangani surat persetujuan untuk menurunkan bahunya. Diperlukan dua orang
dijadikan sampel penelitian dan telah untuk mengukur tinggi badan, seorang
berpuasa 10-12 jam. Kriteria eksklusi siswa mengatur posisi dan memberi instruksi pada
SMK Negeri 2 Tondano dan SMK Negeri 3 subjek, yang lain memegang, memeriksa
Tondano yang berumur < 13 & > 18 tahun, posisi dan mengatur alat pengukur. Lingkar
menderita penyakit kronis, dan pinggang diukur dalam posisi berdiri tegak
mengkonsumsi obat-obat yang dapat dan tenang, baju atau penghalang yang
menurunkan dan meningkatkan kadar dapat mengganggu pengukuran
trigliserida. Kadar trigliserida adalah kadar disingkirkan. Letakkan pita pengukur ditepi
yang dihasilkan dari pemeriksaan atas crista illiaca. Kemudian pita pengukur
laboratorium dengan kadar tidak normal ≥ dilingkarkan ke sekeliling dinding perut
150 mg/dl pada remaja menurut setinggi crista illiaca. Pita pengukur jangan
International Diabetes Federation (2005). sampai menekan kulit terlalu ketat.
Obesitas adalah keadaan status gizi Pengukuran dilakukan saat akhir dari
berdasarkan indeks massa tubuh dan berada ekspirasi normal, dan hasilnya dinyatakan
pada persentil ≥ 95 atau ≥ 25 kg/m 2 kurva dalam satuan cm. Sampel darah diambil
IMT CDC-WHO (2000). Serta memiliki dengan menggunakan spuit injeksi dari vena
lingkar pinggang >90 untuk pria dan >80 cubiti mediana sebanyak 3cc. Sampel darah
untuk wanita berdasarkan etnis asia menurut yang telah diambil kemudian dimasukkan
International Diabetes Federation (2005). kedalam tabung. Pemeriksaan dilakukan di
Remaja ialah seseorang yang berusia 13-18 Laboratorium Klinik MANADO. Sampel
tahun menurut Hurlock (1991). Alat yang berpuasa (makan, cairan, obat-obatan)
digunakan untuk mengukur indeks massa kecuali air putih selama 10-12 jam sebelum
tubuh, lingkar pinggang, dan pengambilan dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida.
sampel darah adalah timbangan elektronik, Setiap subyek terpilih diberikan informed
microtoise, centimeter, spuit injeksi, kapas concent dan dimintakan ijin penelitian
alkohol, bendungan, plester, label nama, kepada pihak sekolah dan orang tua. Data
tabung dan alat tulis menulis. Bahan yang yang diperoleh dikumpulkan, diolah secara
digunakan dalam penelitian ini adalah darah. manual dan komputer selanjutnya
Mengukur Indeks massa tubuh (IMT) adalah ditampilkan dalam bentuk tabel.
indeks antropometri dari berat badan dan
tinggi badan yang dirumuskan sebagai
HASIL PENELITIAN
berikut, berat badan dalam kilogram dibagi
dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Pada penelitian ini, dilakukan skrining
Pengukuran berat badan menggunakan atau penyaringan terhadap 395 orang siswa
timbangan elektronik. Sebelum menimbang, untuk mendapatkan remaja obes sebagai
periksa lebih dahulu apakah alat sudah populasi target dengan melakukan
dalam keadaan seimbang (jarum menunjuk pengukuran lingkar pinggang. Populasi
angka 0). Dilakukan dalam posisi berdiri terjangkau adalah remaja di SMK Negeri 2
tanpa sepatu dengan pakaian minimal. Tondano dan SMK Negeri 3 Tondano yang
Tinggi badan diukur dalam posisi berdiri mengalami obesitas sebanyak 104 orang
tanpa sepatu, dan telapak kaki dirapatkan, siswa yang diambil dari siswa kelas X, XI,
540 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 537-542

XII. Dari 104 orang siswa pada populasi sosial, dan budaya yang berakibat pada
terjangkau diambil secara random dan ketidakseimbangan energi dan penyimpanan
didapatkan 54 orang siswa yang memenuhi lemak berlebihan. Peran dari masing-masing
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang faktor ini telah dipelajari secara ekstensif,
dijadikan sebagai sampel penelitian yang dan walaupun genetik memiliki peran
dianggap mewakili populasi dan subyek penting dalam pengaturan berat badan,
untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya WHO Consultation on Obesity
yaitu pemeriksaan kadar trigliserida dalam menyimpulkan bahwa faktor perilaku dan
darah. Sebelum dilakukan pengambilan lingkungan (misalnya gaya hidup yang
darah terhadap 54 orang siswa tersebut telah menetap dikombinasikan dengan masukan
dibagikan informed consent dan telah energi berlebihan) bertanggung jawab
berpuasa 10-12 jam. terhadap peningkatan kejadian obesitas
secara dramatis dalam 20 tahun ini.15
Tabel 1. Distribusi Kadar Trigliserida Menurut Pola makan yang tidak sehat dan
Jenis Kelamin pada Remaja Obes berlebihan secara kualitas maupun kuantitas
seperti banyak dan sering makan makanan
Kadar Trigliserida
Jenis Total siap saji (fast food), makanan yang manis
≥ 150 < 150
Kelamin dan mempunyai nilai nutrisi rendah, serta
n % n % n %
makanan yang tinggi gula terutama gula
Laki-Laki 1 12 10 22 11 20,37
sederhana, lemak, dan garam memiliki
Perempuan 7 88 36 78 43 79,63 pengaruh yang besar untuk terjadinya
Total 8 100 46 100 54 100
obesitas.4 Faktor-faktor yang sering
ditemukan menyebabkan asupan energi
melebihi kebutuhan, adalah gangguan
emosional, biasanya pada remaja, dimana
Berdasarkan Tabel 1di atas didapati
makanan baginya merupakan pengganti
yang mengalami peningkatan kadar trigli-
untuk mencapai kepuasan dalam upaya
serida (hipertrigliserida) berjumlah 8 orang
memperoleh kasih sayang; gaya hidup masa
(15%) pada siswa laki-laki sebanyak 1 orang
kini, anak suka makanan fastfood berkalori
(12%) dan pada siswa perempuan sebanyak
tinggi, pizza, ayam goring dengan kentang
7 orang (88%) sedangkan yang memiliki
goring, es krim, aneka makanan mie.10
kadar trigliserida dalam batas normal
Penggunaan kalori yang kurang, terjadi
berjumlah 46 orang (85%) pada siswa laki-
bilamana aktivitas fisiknya kurang.10 Dari
laki sebanyak 10 orang (22%) dan pada
beberapa penelitian diketahui bahwa
siswa perempuan sebanyak 36 orang (78%).
aktivitas seperti menonton televisi dan
bermain video game yang lama disertai
BAHASAN makan makanan ringan merupakan prediktor
Prevalensi obesitas di seluruh dunia yang kuat untuk terjadinya obesitas.4,10
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ambilan makanan dapat
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan meningkatkan termogenesis setelah makan
di SMK Negeri 2 Tondano dan SMK Negeri dan timbunan energi yang berpengaruh
3 Tondano didapatkan bahwa sejumlah 104 terhadap peningkatan massa lemak dan
siswa (26,32%) mengalami obesitas dari 395 peningkatan sedikit masa bebas lemak yang
subjek penelitian. Angka ini digolongkan mengakibatkan berat badan bertambah.
cukup tinggi dalam menunjukkan kejadian Ambilan lemak berlebih dalam jangka
obesitas pada suatu kelompok. Penelitian waktu lama akan menyebabkan terjadinya
yang dilakukan Mexitalia dkk (2007) dari timbunan triasilgliserol dalam jaringan
407 siswa yang diperiksa didapatkan 72 lemak.4 Pada penelitian Muscatine, anak
siswa (17,9%) yang mengalami obesitas.14 gemuk mengalami peningkatan kadar
Obesitas adalah hasil dari faktor trigliserida.2,10
genetik, perilaku, lingkungan, fisiologis, Dilihat dari tabel 1 prevalensi obesitas
Damanik, Manampiring, Fatimawali; Gambaran Kadar Trigliserida pada Remaja... 541

lebih meningkat pada remaja perempuan siswa SMK Negeri 2 Tondano dan SMK
dengan jumlah 43 siswa (80%) dibanding- Negeri 3 Tondano maka didapatkan
kan dengan laki-laki yang hanya berjumlah prevalensi remaja obes yang mengalami
11 siswa (20%). Hasil ini berbanding lurus peningkatan kadar trigliserida
dengan data Riset Kesehatan Dasar (hipertrigliserida) di Kabupaten Minahasa
(Riskesdas) pada tahun 2007, prevalensi adalah sebanyak 8 siswa (15 %).
obesitas pada penduduk berusia≥15 tahun
berdasarkan IMT adalah 10,3% (laki-laki
UCAPAN TERIMA KASIH
13,9%, perempuan 23,8%). Perempuan
dikatakan lebih mudah mengalami obesitas Ucapan terima kasih disampaikan pada
akibat daripada kurangnya aktifitas fisik DR. Dr. Billy Kepel, MMedSc, Widdhi
dibandingkan dengan golongan laki-laki.16 Bodhi, Ssi, Apt, dan pada semua pihak yang
Tabel 1 juga menggambarkan kadar baik secara langsung maupun tidak langsung
trigliserida pada remaja obes dengan jumlah telah menimbulkan idea tau gagasan dalam
8 siswa (15%) yang mengalami peningkatan pemikiran penulis sehingga dapat
kadar trigliserida (hipertrigliserida), terdiri menyelesaikan artikel ini.
dari 7 siswa (88%) perempuan dan 1 siswa
(12%) laki-laki. Sedangkan 46 siswa (85%) DAFTAR PUSTAKA
yang terdiri 36 siswa (78%) perempuan dan
10 siswa (22%) laki-laki memiliki kadar 1. WHO. Obesity and Overweight. 2012
trigliserida dalam batas normal. Hal ini (http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs311/en/). diakses pada 20 Oktober 2012.
sesuai dengan penelitian Mexitalia tentang 2. Gangguan nutrisi. In: Wahab AS, editor.
prevalensi peningkatan kadar trigliserida Ilmu Kesehatan Anak Nelson I (Edisi ke-
didapatkan pada 10,8% anak normal dan 15). Jakarta: EGC, 2000; p.214-8.
45,6% anak obesitas.14 Keadaan obesitas, 3. WHO. Obesity: Situation and Trends. 2008
terutama obesitas sentral, terkait dengan (http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/ob
sindrom metabolik atau sindrom resistensi esity_text/en/index.html) diakses pada 20
insulin yang terdiri dari hiperinsulinemia, Oktober 2012.
diabetes mellitus, hipertensi, dan dislipide- 4. Subardja D, Cahyono HA, Moelyo AG.
mia. Resistensi insulin dapat menyebabkan Obesitas pada anak. In: Batubara JRL, AAP
hormone sensitive lipase di jaringan adipose BT, Pulungan AB, penyunting. Buku Ajar
menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserida Endokrinologi Anak. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI, 2010; p.353-72.
di jaringan adipose semakin meningkat. 5. Badan Penelitian dan Pengembangan
Keadaan ini akan menghasilkan asam lemak Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan
bebas yang berlebihan. Asam lemak bebas Dasar Nasional Tahun 2007. Jakarta:
akan memasuki aliran darah, sebagian akan Departemen Kesehatan RI; 2007.
digunakan sebagai sumber energy dan 6. Badan Penelitian dan Pengembangan
sebagian akan dibawa ke hati sebagai bahan Depkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan
baku pembentukan trigliserida. Di hati asam Dasar Nasional Tahun 2010. Jakarta;
lemak bebas akan menjadi trigliserida Departemen Kesehatan RI; 2010.
kembali dan menjadi bagian dari VLDL. 7. Kemur EJ. Prevalensi sindrom metabolik
VLDL yang dihasilkan pada keadaan pada remaja di Kota Tondano [Skripsi].
resistensi insulin sangat kaya akan trigliseri- Manado: Fakultas kedokteran Universitas
Sam Ratulangi; 2010.
da. Oleh karena itu pada resistensi insulin
8. Muktiharti S, Purwanto, Purnomo I,
terjadi kelainan profil lipid serum yang khas Saleh R. Faktor risiko kejadian obesitas
yaitu peningkatan kadar trigliserida.9,17 pada remaja sma negeri 2 dan sma negeri 3
di kota Pekalongan tahun 2010 [Skripsi].
SIMPULAN Pekalongan: Fakultas ilmu kesehatan,
Universitas Pekalongan; 2010.
Dari penelitian yang dilakukan pada 9. Sugondo S. Obesitas. In: Sudoyo AW,
remaja di Kabupaten Minahasa yaitu pada Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM,
Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
542 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 537-542

Dalam III (Edisi ke-5). Jakarta: Sindrom metabolik pada remaja obesitas. M
InternalPublishing; 2009; p.1973-83. Med Indones. 2009;43:300-6.
10. Suandi IKG. Obesitas pada remaja. In: 15. Racette SB, Deusinger SB, Deusinger RH.
Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh Obesity: Overview of Prevalence, Etiology,
Kembang Remaja dan Permasalahannya. and Treatment. Physica Therapy.
Jakarta: Sagung Seto, 2004; p.77-86. 2003;83(3):276-88.
11. Deckelbaum RJ, Williams CL. Childhood 16. Power ML, Schulkin J. Sex differences in
Obesity: The Health Issue Obesity Res. fat storage, fat metabolism,and the health
2001;9(suppl):239s-43s. risks from obesity: possible evolutionary
12. Miller J, Rosenbloom A, Silverstein J. origin. USA, Washington DC: Georgetown
Childhood obesity. JCEM. 2004;89:4211-8. University School of Medicine; 2007.
13. Suarca K, Suandi IKG. Hubungan antara 17. Adam JMF. Dislipidemia. Dalam: Sudoyo
total lemak tubuh dengan profil lipid pada AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM,
anak obese di sd Denpasar. CDK. Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
2007;34:299-303. Dalam III (Edisi ke-5). Jakarta:
14. Mexitalia M, Utari A, Sakundarno M, InternalPublishing; 2009. Hal: 1984-1992.
Yamauchi T, Subagio HW, Soemantri A.

You might also like