You are on page 1of 9

ANALISIS PENGUJIAN DGA MENGGUNAKAN METODA

CHROMATOGRAPHY GAS SEBAGAI INDIKASI KEGAGALAN MINYAK


ISOLASI TRANSFORMATOR GI 150 KV KOTA BARU

Ria Oktaviani1), Yohanes M. Simanjutak2), Danial3)


1,2,3)
Program Studi Sarjana Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Email : 1) oktaviani.ria20@gmail.com
2)
yohanes_john56@yahoo.com
3)
danial.noah@ee.untan.ac.id

Abstract

One of the causes of damage to the substation is failure of equipment insulation due to excessive
heat in the transformer. Excessive heat is usually caused by various factors, one of which is overload. The
occurrence of overcurrent in the transformer can trigger an increase in temperature in transformer oil which
can cause damage to transformer oil insulation. To maintain the reliability of the transformer, it is necessary
to conduct a test to determine the condition of the transformer early. The test method that can be done to
determine the condition of the transformer is transformer oil testing with the DGA (Dissolved Gas Analysis)
method with the IEC 60599-2007 standard. In the DGA method, the research was carried out with 3
interpretation methods, namely the TDCG method (Total Dissolved Combustible Gas), Key Gas and the
Duval Triangle method. The results of the experiments carried out with the TDCG method are 1678.02 ppm
which shows the transformer is in condition 2, which means that the TDCG value starts high. Meanwhile,
using the Key Gas method the transformer was detected to experience Corona In Oil due to the high
concentration of H2 gas, namely 97%. And in the Duval Triangle method, the value of CH4 gas
concentration is 100% at the point of the PD zone (Partial Discharges). From the three methods it can be
concluded that the maintenance of the transformer must be carried out on a monthly basis where the
operating procedure is required to be extra careful, to analyze each gas and determine the allowable loading
on the transformer.

Keywords: Transformer Oil, Types of Transformer Oil, Transformer Oil Failure, Dissolved Gas in Oil,
DGA, Gas Chromatography

Abstrak

Salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada gardu induk yaitu gagalnya isolasi peralatan akibat
panas berlebihan pada transformator. Panas berlebihan biasanya ditimbulkan oleh berbagai faktor salah
satunya adalah beban lebih (overload). Terjadinya arus lebih pada transformator dapat memicu kenaikan
temperatur pada minyak transformator yang bisa menyebabkan rusaknya isolasi minyak transformator.
Untuk menjaga keandalan transformator perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui kondisi
transformator secara dini. Metoda pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi transformator
adalah pengujian minyak transformator dengan metoda DGA (Dissolved Gas Analysis) dengan standar IEC
60599-2007. Dalam metode DGA penelitian dilakukan dengan 3 metode interpretasi yaitu metode TDCG
(Total Dissolved Combustible Gas), Key Gas dan metode Duval Triangle. Hasil dari percobaan yang
dilakukan dengan metode TDCG yaitu 1678.02 ppm yang menunjukan transformator dalam kondisi 2 yang
berarti nilai TDCG mulai tinggi. Sedangkan menggunakan metode Key Gas transformator terdeteksi
mengalami Corona In Oil akibat tingginya konsentrasi gas H 2 yaitu 97%. Dan pada metode Duval Triangle
didapat nilai konsentrasi gas CH4 yaitu 100% yang berada di titik zona PD (Partial Discharges). Dari ketiga
metode tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan transformator harus dilakukan secara bulanan
dimana prosedur pengoperasiannya diperlukan ekstra hati-hati, melakukan analisa setiap gas dan
menentukan pembebanan yang diijinkan pada transformator.

Kata Kunci : Minyak Transformator, Jenis-Jenis Minyak Transformator, Kegagalan Minyak


Transformator, Gas Terlarut Pada Minyak, DGA, Kromatografi Gas
1. PENDAHULUAN transformator umumnya dengan
Energi listrik merupakan faktor pengujian karakteristik minyak
penting untuk menunjang kehidupan isolasi.
masyarakat. Salah satu komponen
utama pada sistem transmisi tenaga 2. METODE
listrik yaitu gardu induk, dimana 2.1. Alat Yang Dipergunakan
gardu induk ini merupakan peralatan 2.1.1. Mobile GC Portable
listrik tegangan tinggi yang
mempunyai fungsi dan kegunaan dari
masing-masing peralatan yang satu
sama lain terkait sehingga penyaluran
energi listrik dapat terlaksana dengan
baik. Salah satu penyebab terjadinya
kerusakan pada gardu induk yaitu
gagalnya isolasi peralatan akibat
panas berlebihan pada transformator.
Panas berlebihan biasanya
Gambar 1. Mobile GC Portable
ditimbulkan oleh berbagai faktor
salah satunya adalah beban lebih
(overload). Oleh karena itu,
transformator memerlukan sistem
pendingin untuk mengontrol panas
yang timbul.
Terjadinya arus lebih pada
transformator dapat memicu kenaikan
temperatur pada minyak
transformator yang bisa
menyebabkan rusaknya isolasi Gambar 2. Software
minyak transformator. Oleh karena
itu transformator memerlukan 2.2. Pengujian DGA
pemeliharaan untuk menjaga dan Pengujian DGA dilakukan pada
mengetahui kondisi secara dini dan isolasi minyak transformator untuk
gejala gejala kerusakan pada mengetahui kandungan gas,
transformator, agar dapat ditindak kemudian gas-gas terlarut tersebut
lanjuti untuk mencegah kerusakan diekstrak. Gas yang telah diekstrak
yang lebih parah pada transformator lalu dipisah, diidentifikasi komponen-
sehingga dapat beroperasi secara komponen individualnya, dan
maksimal. Salah satu pemeliharaan dihitung kuantitasnya (dalam satuan
yang dilakukan adalah melakukan Part Per Million – ppm).
pengujian isolator, baik pengujian Proses Ekstraksi Gas :
isolator padat maupun pengujian Lakukan proses Degassing (ekstraksi
isolator minyak. Pengujian minyak gas dari minyak) dengan cara:
1. Tarik dan kunci syringe sehingga dengan menggunakan metode Total
ada ruang vakum Dissolved Combustible Gas (TDCG),
2. Kocok syringe sehingga muncul metode Key Gas dan metode Duval
gelembung udara (60 detik) Triangle (segitiga duval). Apabila
3. Tunggu hingga semua hasil pengujian DGA menunjukan
gelembung naik kondisi sedang atau buruk, perlu
4. Setelah gelembung naik semua, dilakukan tindak lanjut berupa
lepaskan kunci syringe (jangan pengujian individu transformator
ditekan) lainnya untuk melihat trend serta
5. Pasang syringe kaca yang lebih investigasi penyebab dan
kecil pada 3-way valve (pastikan rekomendasi tindak lanjut sesuai “act
tidak ada minyak) based TDCG”. Jika hasil pengujian
6. Pastikan kondisi vacum, buang DGA sesuai standar analisa yang
udara yang masih ada pada valve dilakukan tetap melakukan pengujian
dan syringe kecil (sedot dengan ulang agar isolasi pada minyak
syringe plastik) transformator tetap terjaga
7. Buka valve ke arah syringe kecil kualitasnya.
8. Secara hati-hati tekan syringe
besar sehingga gas berpindah ke 2.3. Diagram Alir Penelitian
syringe kecil.
9. Pastikan tidak ada minyak yang Mulai

ikut berpindah atau masuk ke


valve. Metode Penelitian :
10. Tutup valve yang ke arah syringe 1. Metode Kualitatif
2. Metode Kuantitatif
besar.
11. Catat jumlah gas yang berhasil
Pengumpulan Data :
diekstrak (Sampel minyak 40 ml, Melakukan uji coba dan pengukuran langsung di
Laboratorium di PT. PLN UP3B Kalimantan Barat
gas ekstrak 2,8 ml dan gas uji 2
ml).
12. Ambil gas pada syringe kecil Pengujian kandungan gas
terlarut (DGA)
menggunakan syringe plastik
(ambil sedikit dan buang dahulu
baru diambil lagi) Toleransi DGA Melakukan Pengujian
[Batasan IEC 60599-2007] Lainnya
13. Pastikan syringe kecil dan besar
bergerak bersamaan saat
pengambilan gas.
Melakukan Analisa
14. Catat jumlah gas yang diambil
(2ml)
Selesai

Hasil dari pengujian DGA


mengacu pada standar IEC 60599 Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
tahun 2007. Kemudian diinterpretasi
3. HASIL DAN ANALISA tertutup. Buka aplikasi mobile
Berdasarkan hasil uji DGA GC kemudian isi measurement
Trafo 1 GI Kota Baru, maka parameter format sepeti tanggal
dapat dianalisis sebagai berikut nama dan lokasi GI. Atur
: pengaturan sampel dengan
mengisi total quantity gas yaitu
0,3 ml. Kemudian klik start
single measurement, dan
dilanjutkan penginjeksian gas
ke alat Mobile GC dengan
keadaan loop terbuka.

Gambar 4. Grafik hasil uji DGA Hasil :


tanggal 21 januari 2020 Dari hasil uji DGA terdapat
beberapa kandungan gas yang
Data : terdeteksi antara lain, pada FID
Proses pengambilan data yaitu chanel : CO2 = 492 ppm, CH4 =
dari GI Kota Baru pada 2.7 PPM, C3H8 = 293 pmm.
transformator daya 1. Sampel Pada TCD chanel : H2 = 87.5
yang digunakan yaitu minyak ppm, O2 = 9514 ppm, N2 = 5006
nynas nytro libra. Kemudian ppm. Hasil uji DGA dilakukan
dilakukan pengujian DGA dengan 3 motede interpretasi
menggunakan alat Mobile GC yaitu metode TDCG, metode
Portable di lab. UP3B Key Gas dan metode Duval
Pontianak, Kalimantan Barat. Triangle. Pada metode TDCG
Pada saat pengujian DGA didapat hasilnya yaitu 90.2 ppm
sampel minyak yang diperlukan dimana kondisi ini berapa pada
sekitar 40 ml yang akan kondisi 1 yang berarti dalam
diekstrak secara manual selama kondisi normal. Pada metode
30 menit, menggunakan syringe Key Gas transformator
yang sudah divakum. Hasil dari terdeteksi mengalami Corona In
ekstrak disuntikan ke syringe 5 Oil akibat tingginya konsentrasi
ml dengan mendapatkan gas H2 yaitu 97%. Dan pada
gelembung gas 1 ml, dan metoda Duval Triangle didapat
dilanjutkan penyuntikan nilai konsentrasi gas CH4 yaitu
gelembung gas dari syringe 5 100% yang berada di titik zona
ml ke syringe 2 ml dengan PD yang berarti Partial
mendapatkan gelembung gas Discharges. Dari hasil ketiga
0,3 ml. Setelah itu suntikan metoda tersebut transformator
syringe 2 ml yang berisi masih dalam keadaan baik,
gelembung gas ke alat Mobile pemeliharaan dilakukan
GC keadaan sample loop masih bulanan dengan melakukan
analisa untuk setiap gas, perlu masing gas, presentase tersebut
perlakuan ekstra hati hati dan diperoleh sebagai berikut :
menentukan pembebanan yang Total Nilai Key Gas = CO + H2 +
diijinkan pada transformator. CH4 + C2H6 + C2H4 + C2H2
= 0 + 87.5 +
3.1. Metode pengujian TDCG 2.7 + 0 + 0 + 0
= 90.2 ppm
Untuk mengetahui prosentase
masing-masing gas yaitu sebagai
berikut :
% CO =
𝐶𝑂
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
0
= x 100%
90.2
Gambar 5. Hasil uji DGA dengan =0%
Metode TDCG tanggal 21 Januari 2020 % H2 =
𝐻2
Tabel 1. Hasil pengujian DGA yang x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
menunjukan adanya indikasi 87.5
kegagalan = x 100%
90.2
= 97 %
% CH4 =
𝐶𝐻4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
2.7
= x 100%
90.2
=3%
Berdasarkan nilai Total % C2H6 =
Dissolved Combustible Gas (TDCG) 𝐶2𝐻6
x 100%
hasil uji DGA pada transformator 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
daya 1 yaitu 90.2 ppm mengindikasi 0
= x 100%
bahwa nilai TDCG berada pada 90.2
kondisi 1 yang berarti dalam kondisi =0%
normal. Namun tetap perlu dilakukan % C2H4 =
pemantauan kondisi gas-gas tersebut. 𝐶2𝐻4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
3.2. Metode Key Gas 0
= x 100%
Langkah pertama dalam 90.2
melakukan analisis hasil DGA =0%
dengan menggunakan metode Key
Gas yaitu mencari presentase masing-
% C2H2 =
𝐶2𝐻4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑦 𝑔𝑎𝑠
0
= x 100%
90.2
=0%
Setelah presentase masing-
masing gas diketahui maka langkah Gambar 6. Hasil uji DGA dengan
selanjtunya yaitu mengubah angka metode Segitiga Duval tanggal 21
tersebut menjadi bentuk grafik. januari 2020
Pembuatan grafik bertujuan untuk
mempermudah dalam Metode segitiga duval
membandingkan presentase gas menggunakan analisa komposisi gas
dengan standar IEEE C57.104-2008. CH4, C2H4 dan C2H2 (dalam persen
gas). Persentase tersebut diperoleh
21 januari 2020 dari rumusan sebagai berikut:
1,5 97% Total gas = CH4 + C2H4, +
Relative proportion (%)

1
0,5 0% 3% 0% 0% 0% C2H2
0 = 2,7 + 0 + 0
= 2,7 %
Gas
𝐶𝐻4
% CH4 =
Grafik 1. Presentase Key Gas 𝐶𝐻4+𝐶2𝐻4+𝐶2𝐻2
x 100%
Berdasarkan grafik 4.1. diatas
dapat diketahui bahwa gas yang 2,7
= x 100%
paling dominan dalam pengujian 2,7
DGA yang dilakukan yaitu gas H2
dengan nilai 97 %. Jika dibandingkan = 100 %
dengan IEEE C57.104-2008 maka 𝐶2𝐻4
% C2H4 =
pada transformator 1 terdeteksi 𝐶𝐻4+𝐶2𝐻4+𝐶2𝐻2
mengalami Corona In Oil atau Partial x 100%
Discharge yaitu fenomena percikan 0
= x 100%
muatan listrik melewati sistem isolasi 2,7
sehingga menimbulkan panas =0%
berlebih dan merusak sistem.
𝐶2𝐻2
% C2H2 =
3.3. Metode Duval Triangle 𝐶𝐻4+𝐶2𝐻4+𝐶2𝐻2
(Segitiga Duval) x 100%
0
= x 100%
2,7
=0%
Setelah menghitung presentase untuk transformator daya 1 di GI 150
masing-masing gas, selanjutnya KV Kota Baru sebagai berikut :
meletakkan presentase tersebut pada a. Nilai TDCG minyak
Duval Triangle (Segitiga Duval) yang transformator dalam
berisi daerah jenis kegagalan yang kondisi normal.
terjadi pada transformator. Berikut b. Konsentrasi gas H2
adalah penempatan presentase gas (Hidrogen) cukup tinggi.
yang telah dihitung pada Segitiga c. Konsentrasi gas CH4
Duval. (Metana) berada pada titik
zona PD (Partial
Discharges).

4.2. Saran
1. Apabila transformator
berada pada keadaan
normal dan tidak terjadi
indikasi adanya kegagalan,
maka pengujian DGA harus
tetap dilakukan untuk
Gambar 7. Tampilan Segitigal
Duval hasil pengujian tanggal 21 januari
menjaga kualitas dari
2020 transformator yang diuji.
2. Transformator perlu
Untuk hasil presentase mendapatkan perhatian dan
penempatan gas berdasarkan hasil perawatan yang serius agar
pengujian DGA minyak terhindar dari bahaya
Transformator 1 GI Kota Baru kegagalan isolasi.
tanggal 21 januari 2020 dapat
diketahui bahwa titik berada di zona DAFTAR PUSTAKA
PD yang berarti Partial Discharges. Admin. 2017. Fungsi dan pengunaan
Partial discharges ini merupakan minyak transformator.
pelepasan muatan (discharges) pada http://www.webstudi.site/2017/
gelembung gas yang menyebabkan 04/apa-itu-minyak-
pengendapan X-WAX pada isolasi transformator-fungsi-dan.html.
kertas) ataupun tipe percikan Diakses 29 Januari 2020.
(menyebabkan proses perforasi / Admin. September 25, 2018. Syarat
kebolongan pada kertas yang bisa saja oli trafo PLN yang baik dan
sulit untuk terdeteksi). layak digunakan.
https://www.javindo.id/syarat-
4. PENUTUP oli-trafo-pln-yang-baik-dan-
4.1. Kesimpulan layak-digunakan/ Diakses 5
Berdasarkan uji DGA sampel Februari 2020.
minyak Nynas Nitro Libra pada
Faishal, Muhammad A.R , Karnoto Pranata, Yustinus Sinuhaji. 2012.
dan Tejo Sukmadi. 2011. “Analisis Keadaan Minyak
“Analisis Indikasi Kegagalan Isolasi Transformator Daya 150
Transformator dengan Metode KV Menggunakan Metode
Dissolved Gas Analysis”. Jurnal Dissolved Gas Analysis (Dga)
Teknik Elektro Universitas Dan Fuzzy Logic Pada Gardu
Diponegoro Semarang. Induk Wilayah Sidoarjo.
Hu, admin. Januari 29, 2017. Skripsi Teknik Elektro
Dissolved gas analysis (DGA) Universitas Jamber.
oli transformator. Rahmawati dan Priyo, Ega Raharjo.
http://www.powerkita.com/201 2014. “Evaluasi Kandungan
7/01/29/dissolved-gas-analysis- Gas (Dga) Dengan Metode
dga-oli-trafo/. Diakses 10 juli Kromatografi Gas Terhadap
2019. Nilai Tegangan Tembus Pada
Iskandar, Sonny. 2017. Tata cara dan Minyak Jarak Yang Telah
instruksi kerja pengambilan Melalui Proses
sampel minyak. [Internet]. Transesterifikasi Sebagai
Tersedia di : Alternatif Minyak
https://docplayer.info/3406943 Transformator”. Jurnal Teknik
2-Tata-cara-dan-instruksi- Elektro Universitas Sriwijaya.
kerja-pengambilan-sampel- Unknown. 2012, Maret 2. Pendingin
minyak.html. Diakses 15 Juli (oil/minyak) pada
2019. transformator, circit breaker
Nurrahman, Arief. Desember 13, dan kabel (Ilmu Bahan
2016.”Mengenal kondisi Semester 1).
Minyak Trafo dengan Metode http://mysmpledailylife.blogsp
DGA (Dissolved ot.com/2012/03/pendingin-
Gas Analysis)”. Jurnal Teknik oilminyak-pada-
Elektro Universitas Gajah transformator.html. Diakses 5
Mada. Februari 2020.
Pardosi, Evan Josua. 2015, Unknown. 2013, januari 29.
Desember. Minyak Trafo Kromatogarfi.
Sebagai Bahan Isolasi Karya http://antonchemical.blogspot.c
ilmiah : Tugas Akhir, dan om/2013/01/kromatografi_24.h
Makalah. http://makalah- tml. Diakses 12 agustus 2019.
elektrical- Yasmin, Putri. Gas Chromatography.
enginering.blogspot.com/2017/ https://www.academia.edu/293
08/blog-post_76.html 92123/GAS_CHROMATOGR
PLN. 2014. Buku Pedoman APHY. Diakses 15 Juli 2019.
Transformator Tenaga. Jakarta Yulinda, Angger C.P, M. Taqqiyudin
: PT. PLN (Persero) A dan Bambang Minto Basuki.
2019. “ Analisis Kegagalan
Trafo Berdasarkan Hasil Biography
Pengujian Dissolved Gas
Analysis Pada Trafo I 50 Mva
150/20kv Gi Pier”. Jurnal
Teknik Elektro Universitas
Islam Malang.

You might also like