Professional Documents
Culture Documents
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan
Number 2 Lama Waktu Penyimpanan
Abstract
Palm tuak is one of the traditional drink that is usually consumed by majority people in Bali.
Tuak palm is produced from fermented palm juice. The fermentation process makes sucrose
contained in palm juice will turn into alcohol and continues to acetic acid. The aim of this
research is to know the characteristic objective and subjective palm tuak (Arenga pinnata)
based on the storage time. The method in this research was quasi experiment design. The
samples of palm tuak were stored at room temperature (24-30°C) on the first day to fifth
day. This research was conducted by measuring characteristics objective and subjective at
palm tuak, determination of ethanol's concentration by gas chromatography (GC),
determination of the pH by pH stick, determination of total acid by titration method, and
organoleptic test by acceptance test method. The results showed that the ethanol content
obtained during time storage of first to fifth day are 8,1512%, 8,234%, 9,117%, 10,6214%,
dan 11,615% respectively. The pH was determined is 4. While total acid obtained during time
storage of first to fifth day are 0,321%, 0,421%, 0,433%, 0,472%, dan 0,480%. The result of
organoleptic test palm tuak showed that palm tuak that were stored on the first day are the
most preferred among the others in terms of taste, color, and aroma.
Keywords : ethanol’s concentration, total acid, organoleptic test, palm tuak, storage time
PENDAHULUAN
Budaya mengonsumsi minuman menambahkan bahan lain atau tidak,
beralkohol sudah menjadi kebiasaan maupun diproses dengan cara mencampur
masyarakat, selain sebagai pelengkap konsentrat dengan etanol atau dengan cara
dalam setiap perayaan pesta, minuman ini pengenceran minuman mengandung
juga dikonsumsi dengan alasan tradisi atau etanol1.
adat. Minuman beralkohol adalah Beberapa jenis minuman
minuman yang mengandung etanol. beralkohol yang biasa dikonsumsi oleh
Minuman ini diproses dari bahan hasil
1.,2.,3.,
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Denpasar
pertanian yang mengandung karbohidrat Korespondensi : A. A. Ayu Trisna Pradnyandari 1,
Jurusan Analis Kesehatan, Poltekes Denpasar,
dengan cara fermentasi dan destilasi atau Jalan Sanitasi No. 1 Sidakarya, Denpasar-Bali
fermentasi tanpa destilasi. Fermentasi 80224, Indonesia.
Telp. +62-361-710 527, Fax. +62-361-710 448
dapat terjadi dengan cara memberikan Email : meditoryjournal@gmail.com
13
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
masyarakat yaitu bir, arak, vodka, wine, menunjukkan bahwa kadar etanol hasil
CHOLERAE
whisky, tuak dan lainnya. Tuak merupakan pendiaman yang diperoleh selama 10 jam,
salah satu minuman yang termasuk ke 34 jam, 58 jam, 82 jam, 106 jam, 130 jam
dalam golongan alkohol yang diperoleh dan 154 jam masing-masing yaitu 0,626%,
dari hasil fermentasi dari bahan minuman 3,243%, 7,880%, 8,010%, 8,088%,
atau buah yang mengandung gula. Tuak 8,658% dan 8,450%2. Sementara pada
terdapat di Indonesia dan tersebar hampir penelitian tentang analisis kadar alkohol
di seluruh wilayah kepulauan Nusantara. pada tuak lontar dalam berbagai variasi
Tuak dibuat dari sadapan air bunga pohon waktu penyimpanan diperoleh kadar rata-
aren (jake), kelapa (nyuh), dan lontar rata alkohol pada tuak lontar yang
(ental/siwalan). Tuak aren adalah salah disimpan pada hari pertama 7,32%, hari
satu minuman tradisional yang biasa kedua 7,53%, hari ketiga 7,61%, hari
dikonsumsi oleh masyarakat di daerah keempat 7,23%, dan hari kelima 7,11%3.
Bali. Tuak aren dihasilkan dari nira aren Berdasarkan penelitian tersebut dapat
yang difermentasikan diketahui bahwa lama penyimpanan
Tuak aren yang dikonsumsi mempengaruhi kadar etanol pada tuak.
masyarakat hanya dalam jangka waktu Lama penyimpanan juga
yang relatif singkat yaitu pendiaman mempengaruhi salah satu karakteristik
selama 1-2 hari yang digunakan sebagai subjektif dari tuak berupa rasa. Tuak segar
minuman segar, setelah 2 hari minuman ini yang baru menetes dari pohonnya
akan dimanfaatkan sebagai cuka. Selama memiliki pH netral sekitar 7 akan tetapi
pendiaman tersebut proses fermentasi akan pengaruh keadaan lingkungan sekitar
tetap berlangsung. Proses fermentasi yang menyebabkan tuak mudah terkontaminasi
berlangsung menyebabkan sukrosa yang dan menyebabkan pH menurun sehingga
terdapat di dalam nira akan berubah rasa manis berubah asam4. Berdasarkan
menjadi alkohol dan berlanjut menjadi uraian tersebut peneliti ingin melakukan
asam asetat. penelitian pada tuak aren yang dikonsumsi
Penelitian tentang kajian kadar oleh masyarakat Bali dengan waktu
etanol dan asam asetat dalam cairan nira penyimpanan yang berbeda dengan
siwalan (Borassus flabellifer linn) menilai karakteristik tuak aren tersebut
menggunakan metode gas kromatografi secara objektif dan subjektif.
Tabel 1
Penilaian Organoleptik Tuak Aren
Tabel 2
pH Tuak Aren
kelima memiliki pH yang sama. pH yang waktu penyimpanan pada hari pertama,
CHOLERAE
dihasilkan adalah 4. Hasil pengukuran pH hari kedua, hari ketiga, hari keempat, dan
tersebut menunjukkan tuak aren dengan hari kelima bersifat asam.
Kadar total asam tuak aren hasil penyimpanan dalam suhu ruang pada hari
penyimpanan hari pertama hingga hari ketiga diperoleh kadar etanol sebesar
kelima terus mengalami peningkatan. 9,117%. Dibandingkan dengan kadar
etanol pada hari kedua terjadi peningkatan
PEMBAHASAN
kadar etanol sebesar 0,883%. Pada tuak
Kadar etanol pada tuak aren yang
aren yang mengalami penyimpanan dalam
diukur berdasarkan lama penyimpanan
suhu ruang pada hari keempat diperoleh
mengalami peningkatan. Tuak aren dengan
kadar etanol sebesar 10,6214%.
waktu penyimpanan pada hari pertama
Dibandingkan dengan kadar etanol pada
diperoleh kadar etanol sebesar 8,1512%.
hari ketiga terjadi peningkatan kadar
Tuak aren yang mengalami penyimpanan
etanol sebesar 1,5251%. Peningkatan yang
pada hari kedua memiliki kadar etanol
terjadi cukup besar dibandingkan hari
sebesar 8,234%. Jika dibandingkan dengan
lainnya, hal ini terjadi karena pada waktu
kadar etanol pada tuak aren dengan
penyimpanan ini mikroba pada tuak aren
penyimpanan pada hari pertama terjadi
mengalami pertumbuhan yang maksimal,
peningkatan kadar etanol sebesar
dimana pada fase ini kondisi dari tuak aren
0,0828%. Pada tuak aren yang mengalami
yang mengalami penyimpanan pada suhu
17
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
24-30°C yang merupakan suhu optimum keempat, dan hari kelima memiliki pH
CHOLERAE
dari pertumbuhan khamir sehingga yang sama yaitu 4. Hasil pengukuran pH
mikroba dapat menggunakan nutrisi dalam tersebut menunjukkan tuak aren dengan
medium fermentasinya dengan baik dan waktu penyimpanan pada hari pertama,
pada fase ini mikroba banyak tumbuh dan hari kedua, hari ketiga, hari keempat, dan
membelah diri sehingga jumlahnya hari kelima berada dalam suasana asam.
meningkat dengan cepat5. Dalam suasana asam tersebut hingga hari
Tuak aren yang mengalami kelima pertumbuhan khamir masih
penyimpanan di suhu ruang pada hari berlangsung sehingga proses fermentasi
kelima diperoleh kadar etanol sebesar masih terjadi. Pertumbuhan khamir dapat
11,615%. Dibandingkan dengan kadar berlangsung baik pada suasana asam yaitu
etanol pada hari keempat terjadi pada pH 4,0-4,55. pH tuak aren yang
peningkatan kadar etanol sebesar rendah dapat mengakibatkan dampak
0,9936%. Peningkatan kadar yang terjadi negatif bagi kesehatan gigi apabila
pada hari kelima lebih rendah dikonsumsi terus-menerus6.
dibandingkan dengan peningkatan kadar Berdasarkan hasil penelitian, tuak
etanol pada hari keempat. Hal tersebut aren dengan waktu penyimpanan pada hari
disebabkan oleh akhir pertumbuhan pertama memiliki kadar total asam yang
mikroba pada tuak aren ini, yang paling rendah yaitu 0,321%. Kadar total
merupakan fase eksponensial dimana fase asam tuak aren pada penyimpanan hari
ini laju pertumbuhan tetap pada laju kedua yaitu 0,421%. Jika dibandingkan
pertumbuhan maksimum2. Berdasarkan dengan kadar total asam pada tuak aren
hasil penelitian tersebut dapat diketahui dengan penyimpanan pada hari pertama
kadar etanol pada tuak aren yang telah terjadi peningkatan kadar total asam
mengalami penyimpanan dari hari pertama sebesar 0,1%. Kadar total asam tuak aren
hingga hari kelima berkisar pada 8-12% pada penyimpanan hari ketiga yaitu
sehingga tuak aren tersebut termasuk 0,433%. Dibandingkan dengan kadar total
kedalam minuman keras golongan B. asam pada tuak aren dengan penyimpanan
Proses fermentasi dari tuak aren pada hari kedua terjadi peningkatan kadar
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang total asam sebesar 0,012%. Kadar total
salah satunya adalah pH. pH tuak aren asam tuak aren pada penyimpanan hari
dengan waktu penyimpanan pada hari keempat yaitu 0,472%. Dibandingkan
pertama, hari kedua, hari ketiga, hari dengan kadar total asam pada tuak aren
18
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
dengan penyimpanan pada hari ketiga dan berlangsung terus, akan terbentuk
CHOLERAE
terjadi peningkatan kadar total asam asam cuka yang rasanya asam8.
sebesar 0,039%. Tuak aren pada Berdasarkan hasil penilaian uji
penyimpanan hari kelima memiliki kadar organoleptik, tuak aren pada penyimpanan
total asam yang paling tinggi yaitu hari pertama memiliki rasa manis agak
0,480%. Jika dibandingkan dengan kadar asam sehingga meninggalkan kesan
total asam pada tuak aren dengan menyegarkan di tenggorokan. Rasa manis
penyimpanan pada hari keempat terjadi tersebut disebabkan oleh kandungan
peningkatan kadar total asam sebesar sukrosa yang terdapat pada tuak aren
0,008%. Tuak aren mengandung gula yang walaupun sudah mulai berkurang karena
merupakan komponen utama sebagai proses fermentasi. Hasil dari penilaian rasa
sumber energi bagi mikroba. Dari hasil oleh kelimabelas panelis yang mencicipi
penelitian dapat dilihat bahwa kadar total tuak aren yang disimpan pada hari pertama
asam tuak aren hasil penyimpanan hari yaitu kelima panelis menyatakan suka
pertama hingga hari kelima terus pada rasa tuak aren tersebut.
mengalami peningkatan. Hal tersebut Tuak aren pada penyimpanan hari
disebabkan oleh fermentasi yang terjadi kedua memiliki rasa asam sehingga hanya
pada tuak aren. Pada tuak terjadi 2 panelis yang menyukai rasa dari tuak
fermentasi laktat alkohol asetat yang aren tersebut. Rasa asam tersebut
merupakan fermentasi spontan dimana disebabkan oleh kecepatan fermentasi
melibatkan bakteri asam laktat, khamir, yang terjadi pada tuak sehingga kadar gula
dan bakteri asam asetat. Leuconostoc spp menurun, karena sebagian gula dirombak
dan Lactobacillus spp merupakan oleh enzim yang dihasilkan dari proses
mikroorganisme awal yang terdapat di fermentasi menjadi asam dan alkohol.
dalam nira segar yang diduga merupakan Kejadian ini menyebabkan tuak aren
mikroorganisme dominan pada nira yang menjadi masam (kecut). Rasa tuak aren
merupakan bahan dari pembuat tuak aren. pada penyimpanan hari ketiga semakin
Saccharomyces cereviceae adalah khamir asam sementara pada hari keempat rasa
yang biasa melakukan fermentasi alkohol7. dari tuak aren sudah mulai agak pahit dan
Bakteri asam laktat dan khamir bekerja pada hari kelima rasa tuak aren sangat
secara bersama dalam proses fermentasi pahit. Hal tersebut menyebabkan tuak aren
tuak. Jika proses fermentasi tuak dibiarkan pada penyimpanan hari ketiga hingga hari
kelima tidak disukai oleh kelima panelis.
19
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
Semakin lama penyimpanan maka kadar dominan adalah aroma alkohol yang agak
CHOLERAE
gula pada tuak akan semakin menurun asam. Aroma asam dari tuak aren semakin
sehingga rasa dari tuak akan semakin asam menyengat pada hari ketiga hingga hari
dan pahit. keempat dan pada hari kelima aroma tuak
Perubahan warna dari tuak aren aren menjadi agak busuk. Hal tersebut
dari penyimpanan hari pertama hingga hari disebabkan oleh mikroba proteolitik pada
kelima tidak terlalu signifikan. Hanya tuak aren menghasilkan bau busuk dengan
warna tuak yang awalnya cokelat muda memecah protein dan komponen nitrogen,
berubah semakin pucat selama mengalami sedangkan mikroba lipolitik memecah
penyimpanan. Warna cokelat tersebut serta menghidrolisa lemak dan fosfolipid
diperoleh dari pengawet alami tuak yaitu sehingga menghasilkan bau tengik9.
lau (sabut kelapa). Warna dari tuak aren Aroma dari tuak aren penyimpanan hari
penyimpanan hari pertama disukai oleh pertama disukai oleh kelima panelis.
kelima panelis karena warnanya yang Sementara pada hari kedua hanya dua
menarik. Sementara pada hari kedua hanya panelis yang menyukai aroma dari tuak
tiga panelis yang menyukai warna dari aren dan mulai dari hari ketiga hingga hari
tuak aren dan mulai dari hari ketiga hingga kelima semua panelis tidak menyukai
hari kelima semua panelis tidak menyukai aroma tuak aren yang sudah mengalami
warna tuak aren yang sudah mengalami perubahan.
perubahan menjadi putih kecoklatan. Peningkatan kadar etanol tuak aren
Warna dari tuak aren tersebut tidak disukai tidak terlalu signifikan tetapi besarnya
karena sudah dianggap tidak menarik oleh kadar etanol menjadikan tuak aren
panelis. tersebut termasuk kedalam minuman keras
Pada hasil uji organoleptik, aroma golongan B yang dapat menimbulkan
tuak aren yang awalnya segar pada hari dampak negatif apabila dikonsumsi secara
pertama mulai mengalami perubahan berlebihan dan terus-menerus. Selain itu,
aroma menjadi asam pada penyimpanan pH tuak aren yang asam apabila
hari kedua. Aroma asam tersebut dikonsumsi secara berlebihan dan terus-
disebabkan karena pada tuak yang menerus juga dapat menimbulkan dampak
difermentasi, mikroba proteolitik dan negatif bagi kesehatan gigi. Akan tetapi
lipolitik tidak berkembang dengan baik dengan penyimpanan tuak aren
karena konsentrasi alkohol dan asam yang menyebabkan proses fermentasi pada tuak
lebih tinggi, sehingga aroma yang lebih tetap berlangsung dan akan terbentuk asam
20
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
21
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id
A. A. Ayu Trisna Pradnyandari, dkk., Kajian Karakteristik Objektif Dan Subjektif Tuak Aren (Arenga pinnata)
Berdasarkan Lama Waktu Penyimpanan
22
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 5, No.1, Juni 2017
Hlm. 13 – 22, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id