You are on page 1of 7

Jurnal Biota Vol. 2 No.

2 Edisi Agustus 2016 | 151


PENGARUH KUANTITAS GARAM TERHADAP KUALITAS BEKASAM

Zainal Berlian1, Syarifah1, Imamul Huda2*


1
Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang,
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No. 1A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia
2
Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang, Jl.
Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No. 1A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia

* E-mail: aquarius_imam@yahoo.com (Imamul Huda)


Telp: +62878-1157-1035

ABSTRACT
Fish is one of the animal protein sources consumed by people because it is relatively easy to obtain and
affordable. The abundant of the fish needs some ways to preserve it, one of them is by making bekasam.
Bekasam is fish fermented product which is procesed with the addition of rice and salt. One of the function of
the salt is to select microorganisms that produce proteolytic enzymes.The purpose ofthis study was to know
influance of different salt concentrations to ward the quality of fish bekasam.The research was conducted in
August 2015 in Chemistry Laboratory of Biology Education Study Program, Teaching Training and Tarbiyah
Faculty UIN Raden Fatah Palembang. The research method was an experimental laboratoryusing a CRD with 4
treatments and 3 replication. The treatments were salt concentrationK0 (10% b/v), K1 (20% b/v), K2 (30% b/v)
and K3 (40% b/v). The test parameters observed were theacidity and hedonic test (color, smell and taste). The
parametric data for the acidity was analyzed by ANOVA test, while nonparametric data(hedonic) used the
organoleptic test. The results showed that based on ANOVA, the different salt concentration gave a very
significant different influance (P=0,01) toward the acidity value, that Fcount> Ftable is 26,16 > 7,59. Based on
research result, the acidity of each K0, K1, K2and K3 was 1,13 N, 1,00 N, 1,02 Nand 0,42N.Treatment of 10%
salt concentration resulted the highest acidity 1,13 N.While from hedonic test showed that bekasam with
20%salt concentration was the most preferred.

Key Words :Acidity; Bekasam; Fermentation; Fish; Salt,

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara
kepulauan, di mana hampir 70% luas negaranya
adalah perairan dan 30% adalah daratan. Di mana
di dalam perairan ini banyak sekali ditemukan Artinya:”Dihalalkan bagimu binatang buruan laut
berbagai jenis makhluk hidup. Salah satu makhluk dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
hidup yang menempati perairan ini adalah ikan.Ikan makanan lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang
merupakan salah satu sumber protein hewani yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu
banyak dikonsumsi masyarakat (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu
karenarelatifmudahdiperolehdanharganya yang dalam ihram. Dan bertaqwalah kepada Allah yang
terjangkau. Ikanyang berhargamurahdan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”.
prosesnyamenjadibahan makananyang berhargalebih
mahalmerupakanhalyangdiperlukanolehnegara- Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa
negarayangmempunyaisumberperikananyangbesar, hewan buruan laut yang diperoleh dengan jalan
terutama di Indonesia.Banyak jenis ikan yang usaha seperti memancing, memukat dan
dikembangkan di Indonesia meliputiperikanan air sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut
tawar,air asin(laut)danair payau(tambak) (Hidayati, di sini ialah sungai, danau, kolam dan sebagainya.
Chisbiyah dan Kiranawati, 2012). Sehingga ikan tersebut dapat kita konsumsi
Bagi masyarakat muslim, status kehalalan sebagaimana mestinya, dengan berbagai macam
sudah tidak diragukan lagi, sebagaimana telah olahan dan menggunakan bahan yang sesuai dan
terdapat di dalam firman Allah Swt, dalam surat Al- baik pula untuk kesehatan tubuh.
Maidah ayat 96 yaitu: Penambahan garam dalam fermentasi ikan
mempunyai beberapa fungsi antara lain, yaitu
meningkatkan rasa ikan, membentuk tekstur yang
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 152
diinginkandan mengontrol mikroorganisme, yaitu cara pengawetan dalam bentuk bekasam (Hidayati
merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dkk, 2012).
diinginkan berperan dalam fermentasi, dan Semua proses di atas merupakan salah satu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme contoh pemanfaatan ilmu dalam bidang
pembusuk dan pathogen (Adawiyah, 2007).Garam bioteknologi. Informasi dari hasil penelitian ini
juga berfungsi menyeleksi mikroorganisme yang diharapakan dapat disumbangsihkan pada dunia
menghasilkan enzim proteolitik. Selama proses pendidikan pada sub materi produk makanan hasil
fermentasi terjadipemecahan protein oleh enzim bioteknologi untuk mendukung penjelasan materi
proteolitik menjadi molekul-molekul yang lebih agar proses belajar mengajar berlangsung
sederhana (Thariq, Swastawati dan Surti, 2014). efektif.Materi pokok bioteknologi di kelas IX
Produk makanan yang difermentasi biasanya SMP/MTs membahas tentang contoh produk
mempunyainilai gizi yang lebih tinggi dari bahan makanan hasil bioteknologi. Salah satu kompetensi
asalnya. Hal ini disebabkan karenamikroba pada dasar yang terdapat di dalam silabus pada sub materi
produk fermentasi dapat memecah komponen ini adalahmendeskripsikan penerapan bioteknologi
yangkompleks pada bahan pangan menjadi bahan- dalam mendukung kelangsungan hidup manusia
bahan yang lebihsederhana, sehingga lebih melalui produksi pangan.
mudahdicerna dan juga mikroba tersebut dapat Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin
mensintesis beberapa vitamin (Buckle dkk., 1987). melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Salah satu metode untuk mengawetkan ikan Kuantitas Garam terhadap Kualitas Bekasamserta
yaitu dengan dibuat menjadi bekasam.Bekasam ini Sumbangsihnya pada Materi Bioteknologi di Kelas
merupakan produk fermentasi ikan yang rasanya IX SMP/MTs.
asam.Bekasam merupakan hasil atau produk
fermentasi secara tradisional yang dibuat dari ikan METODOLOGI PENELITIAN
air tawar, yang diawali dengan proses pembersihan Tempat dan Waktu
ikan, pemberian garam dan pemberian nasi serta Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
diinkubasi selama satu minggu. Metode pengawetan Kimia Universitas Islam Negeri Raden Fatah
ikan ini sangat praktis dan mudah dikerjakan dengan Palembang, yang berlangsung selama 1 bulan pada
peralatan yang sederhana, tidak membutuhkan biaya bulan Agustus 2015.
yang tinggi serta dapat meningkatkan nilai gizi, Alat dan Bahan
digemari masyarakat karena memiliki aroma dan Alat yang digunakan dalam penelitian
rasa yang khas serta bernilai ekonomis. Selain itu adalahalat destilasi sederhana, oven, labu ukur 50
juga masih banyaknya masyarakat yang belum ml, labu ukur 100 ml, labu ukur 200 ml, pipet ukur,
mengenal produk bekasam itu sendiri (Suyatno, Sari biuret 50 ml, pipet tetes, labu erlenmeyer 250 ml,
dan Loekman, 2015). corong, neraca analitik, statif, pH meter, crus
Menurut Afrianto dan Liviawaty (1989), ikan porselen, gelas kimia 50 ml, gelas kimia 100 ml,
yang dibuat bekasam harus dikelompokkan gelas kimia 500 ml, botol sampel, desikator, gelas
berdasarkan jenis, ukuran, dan tingkat kesegarannya ukur 10 ml, kamera, kalkulator, dan alat tulis.
agar diperoleh ikan bekasam yang seragam dengan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
mutu baik.Ditambahkan oleh Adawiyah (2007),ikan adalah ikan sepatsiam(Trichogaster pectoralis), nasi,
yangbiasa digunakan untuk pengolahan bekasam garam, aquades, NaOH, KHP dan indikator
adalah ikan lele, ikan mas, ikan wader, ikan nila, phenolphthalein.
ikan mujair dan ikan sepat, atau ikan air tawar
lainnya. Metode Penelitian
Bekasam banyak ditemui di daerah Sumatera, Penelitian ini menggunakan metode
Jawa Tengah, dan Kalimantan walaupun dengan eksperimen melalui pola Rancangan Acak Lengkap
nama yang berbeda. Bekasam ataupun pekasam (RAL) dengan empat perlakuan (t) dan tiga kali
merupakan satu proses pengawetan yang sama pengulangan (r). Perlakuan dalam percobaan ini
yaitu dengan menggunakan ikan, nasi sebagai menurut Hanafiah (2012) merupakan faktor
sumber karbohidrat, dan garam yang dimasukkan kuantitas (takaran) yaitu perlakuan yang
ke dalam toples ditutup rapat dan disimpan untuk memperhitungkan takaran perlakuan X. Dalam hal
mengalami proses fermentasi selama beberapa hari. ini perlakuan X yang dimaksud adalah perlakuan
Proses fermentasi pada bekasam ikan ini merupakan berupa kuantitas garam yang diberikan pada
fermentasi bakteri asam laktat yang dapat mengubah pembuatan bekasam.
95% glukosa menjadi asam laktat. Akan tetapi,
masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 153
Cara Kerja
Preparasi Awal Sampel Penentuan konsentrasi asam sampel bekasam
Ikan sepat yang dibuat bekasam dipilih dengan NaOH
berdasarkan ukuran berat yang sama atau seragam, Ambil 5 gr sampel, tambahkan aquades 20 ml,
lalu ikan dicuci, dibersihkan dari kotorannya dan tambahkan indikator phenolphthalein, titrasi dengan
dibuang kepala serta ekornya. NaOH sampai terjadi perubahan warna merah muda
Pembuatan Bekasam yang tetap, penentuan tingkat asam, yaitu:
Menurut Irpan (2014) berikut ini tahapan VtitranNtitran = Vsampel Nsampel.
dalam proses pembuatan bekasam, yaitu bersihkan Uji Organoleptik
perut, ekor, sirip dan kepala ikan, cuci ikan dengan Menurut Hidayati dkk, (2012) pengamatan
bersih, tiriskan airnya dan pindakan ikan ke dalam dilakukan terhadap sifatorganoleptik yang meliputi
baskom, tambahkan garam dengan kuantitas yang uji mutu hedonik terhadap warna,aroma dan
berbeda yaitu 20 gr, 40 gr, 60 gr dan 80 gr, rasabekasam ikan. Panelis yang dipilih adalah
tambahkan nasi ke dalam campuran sebanyak 200 panelisagak terlatih yaitu panelis yang
gr, aduk semua bahan hingga merata, susun bekasam terbiasadengan produk yang diujikan dan
yang dibuat, masukkan dalam gelas sampel atau mengetahui halapa saja yang menentukan kualitas
toples dan tutup dengan rapat, simpan dalam yang baiksuatu produk. Jumlah panelis sebanyak 20
beberapa hari. orang.
Pembuatan Blanko Analisis Data
Pembuatan blanko ini yaitu mendiamkan Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
bekasam selama kurang lebih 14 hari untuk ANOVA (uji F) untuk menguji adanya
mengetahui perubahan kadar pH-nya (tingkat pengaruhkuantitas garam pada pembuatan
keasamannya). bekasamterhadaptingkat keasaman.Jika H0 ditolak
Analisa Keasaman dengan Titrasi Asam Basa danH1 diterima, maka selanjutnya dilakukan Uji
Menurut Irpan (2014) timbang NaOH Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) (Hanafiah, 2012).
sebanyak 0,4 gr, kemudian larutankan dalam 25 ml
aquades. Masukkan larutan tersebut kedalam labu HASIL DAN PEMBAHASAN
ukur 100 ml dan tambahkan aquades sampai tanda Data hasil penelitian tingkat keasaman dan
batas. organoleptikpada bekasam berdasarkan perlakuan
Standarisasi NaOH dengan Kalium Hydrogen dan ulangan dari pengamatan yang dilakukan.
Phtalat (KHP) Tingkat Keasaman
Timbang 5 gr kalium hydrogen phtalat murni Penelitian mengenai tingkat keasaman
dan keringkan dalam oven pada temperatur 1100C dilakukan dengan menggunakan pemberian
selama 1 jam, dinginkan kalium hydrogen phtalat kuantitas garam yang berbeda dalam proses
dalam desikator, timbang dengan teliti dalam 3 pembuatan bekasam. Berdasarkan hasil penelitian
erlenmeyer bersih yang telah diberi nomor sebanyak bahwa dengan pemberian garam dengan kadar 20
0,7 gr, 0,8 gr dan 0,9 gr kalium hydrogen gram (K0), 40 gram (K1), 60 gram (K2) dan 80 gram
phtalat,pada tiap erlenmeyer tambahkan 50 ml (K3) dapat berpengaruh terhadap tingkat keasaman
aquades di ukur dengan gelas ukur dan kocok pada bekasam.Data hasil penelitian tingkat
perlahan-lahan sampai kalium hydrogen phtalat keasaman pada bekasam berdasarkan perlakuan dan
larut, tambahkan 2 tetes indikator phenolphthalein ulangan dari pengamatan yang dilakukan dapat
pada tiap erlenmeyer, titrasi larutan dengan NaOH dilihat pada tabel berikut:
yang telah dibuat sampai berubah warna menjadi
merah muda, catat volume titran.

Tabel 1. Data Hasil Penelitian Pengaruh Kuantitas Garam terhadap Tingkat Keasaman (N)
Ulangan (r)
Perlakuan
1 2 3 Jumlah Rata-Rata
K0(20 gr) 1,00 1,30 1,10 3,40 1,13

K1 (40 gr) 1,05 1,00 0,95 3,00 1,00

K2(60 gr) 1,15 1,00 0,90 3,05 1,02


K3(80 gr) 0,50 0,35 0,40 1,25 0,42
Jumlah 3,70 3,65 3,35 10,70 0,72
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 154

Berdasarakan hasil penelitian mengenai Dari penelitian yang telah dilakukan


tingkat keasaman sendiri, pada Tabel 1 menunjukkan bahwa proses perubahan asam
menunjukkan bahwa bekasam ikan dengan semakin meningkat, dari konsentrasi awal asam
konsentrasi garam 10% (20 gr) memiliki nilai yaitu 0,35 N mencapai kurang lebih 1,30 N setelah
tingkat keasaman 1,13, konsentrasi garam 20% (40 menjadi bekasam. Pengaruh kuantitas garamnya
gr) memiliki nilai tingkat keasaman 1,00, yaitu garam tersebut memperlambat peningkatan
konsentrasi garam 30% (60 gr) memiliki nilai asam, hal ini dapat ditunjukkan oleh perbedaan di
tingkat keasaman 1,02 dan konsentrasi garam 40% atas antara bekasam yang garamnya 20 gram dan 40
(80 gr) memiliki nilai tingkat keasaman 0,42. gram dengan bekasam yang 60 dan 80 gram garam.
Turunnya nilai tingkat keasaman ini disebabkan Berdasarkan Tabel1 tersebut semakin kecil kuantitas
karena semakin tinggi konsentrasi garam yang garam, semakin cepat konsentrasi asam meningkat.
digunakan pada pembuatan bekasam ikan, maka Selain itu, peningkatan asam yang terlihat pada
akan semakin rendah nilai tingkat keasaman yang bekasam yaitu asam meningkat secara cepat
akan dihasilkan. Hal ini disebabkan semakin (drastis), setelah beberapa hari keasaman meningkat
tingginya garam yang digunakan akan dengan perlahan, kemudian setelah karbohidrat yang
mempengaruhi pertumbuhan bakteri asam laktat dan terdegradasi hampir habis asam tersebut mulai
mengalami penurunan yang menghasilkan asam konstan kembali. Asam yang terbentuk berasal dari
laktat. Menurut Hidayanti dan Wikandari (2013), karbohidrat nasi dan dari karbohidrat ikan itu
fenomena yang terjadi pada nilai pH produk sendiri. Karbohidrat ini sebagai makanan dari
bekasam berkaitan dengan fenomena pertumbuhan bakteri asam laktat yang mengubah glukosa menjadi
bakteri asam laktat, karena bakteri asam laktat asam laktat.
berperan dalam menghasilkan asam laktat sehingga Data hasil penelitian seperti tertera pada Tabel
menurunkan nilai pH pada bekasam. Semakin tinggi 1, menunjukkanperbedaan pemberiankuantitas
kadar garam yang diberikan, maka pertumbuhan garam menghasilkan tingkat keasaman yang cukup
bakteri asam laktat akan terhambat dan mengalami bervariasi.Dari data hasil pengamatan yang telah
penurunan, sehingga kemampuan menghasilkan diperoleh, kemudian dilakukan analisis sidik ragam
asam laktat menjadi tidak optimal. Kusmawarti dkk, dengan pola RAL dengan empat perlakuan dan tiga
(2011) menambahkan bahwa, penggaraman yang ulangan. Adapun hasil analisis tersebut adalah
tinggi tidak efektif dalam menurunkan pH yang sebagai berikut:
disebabkan bakteri asam laktat dalam produk tidak
mampu tumbuh bekerja secara optimal.
Tabel 2. Analisis Sidik Ragam Pengaruh Kuantitas Garam terhadap Tingkat Keasaman pada Bekasam (N)
SK DB JK KT Fhitung Ftabel 1%

Perlakuan 3 0,9342 0,3114 26,17** 7,59

Galat 8 0,0950 0,0119

Total 11 1,0292 ¤
KK = 12,23%
Ket: ** = Berbeda sangat nyata

Berdasarkan hasil analisis data seperti tertera maka tingkat keasaman asam semakin rendah.
pada Tabel 2, diketahui bahwa Fhitung > Ftabel hal ini Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengaruh
menyatakan bahwa pengaruh kuantitas garam pada masing-masing perlakuan dilakukan uji lanjut
proses pembuatan bekasam memberikan pengaruh menggunakan Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND)
sangat nyata terhadap tingkat keasaman, dimana pada taraf 1%seperti pada tabel berikut:
semakin tinggi kuantitas garam yang digunakan

Tabel 3. Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) Pengaruh KuantitasGaram terhadap Tingkat Keasaman Bekasam.
Beda riel pada jarak p=
Perlakuan (t) Rata-rata BJND 0,01
2 3 4
K3 (80 gram) 0,42 - A
K1 (40 gram) 1,00 0,58 - B
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 155
K2 (60 gram) 1,02 0,02 0,60 - B
K0 (20 gram) 1,13 0,11 0,13 0,73 B
P 0,01 (P,8) 4,24 5,00 5,14
BJND0,01 (p,8) 0,25 0,30 0,31
Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf 1%

Berdasarkan analisis sidik ragam (ansira) RAL gram, b/v) menunjukan hasil berbeda nyata dengan
(Tabel 2), pemberian kuantitas garam yang berbeda kadar K0 (20 gram, b/v), kadar K1 (40 gram, b/v)dan
pada bekasam memberikan pengaruh yang sangat kadar K2 (60 gram, b/v).
nyata (p< 0,01) terhadap tingkat keasaman yaitu
Fhitung> Ftabel yaitu 26,16 > 7,59 serta dinyatakan Uji Organoleptik
bahwa H1 diterima sedangkan H0 ditolak. Penelitian kualitas organoleptik dilakukan
Selanjutnya pada uji lanjut (Tabel 3) diketahui terhadap warna, aroma dan rasa, dengan pemberian
bahwa pengaruh kuantitas garam pada taraf 1% pada kuantitas garam yang berbeda dalam proses
kadar K1 (40 gram, b/v) menunjukkan hasil tidak pembuatan bekasam. Berdasarkan hasil penelitian
berbeda nyata dengan kadar K0 (20 gram, b/v) dan bahwa pengaruh kualitas organoleptik dapat dilihat
kadar K2 (60 gram, b/v), sedangkan pada K3 (80 pada tabel berikut:

Tabel 4. Uji Organoleptik Pemberian Garam pada Bekasam


Indikator
Jumlah Rerata
Sampel
(TA)
Warna Aroma Rasa

K0 (20 gr) 67 75 66 208 69,33

K1 (40 gr) 72 81 87 240 80,00

K2 (60 gr) 61 67 59 187 62,33

K3 (80 gr) 48 45 37 130 43,33

Jumlah 248 268 249 765 255,00

Berdasarkan hasil uji organoleptik (Tabel 4) 20% garam dan ditambah karbohidrat untuk
dari keempat sampel bekasam yang diajukan untuk memulai proses fermentasi laktat.
uji organoleptik menunjukkan bahwa secara umum
panelis lebih menyukai sampel bekasam dengan KESIMPULAN
kuantitas garam 40 gram (K1) dibandingkan dengan 1. Pemberian garam 20 gram pada pembuatan
sampel bekasam dengan kuantitas garam 20 gram bekasam dapat meningkatkan tingkat keasaman
(K0), kuantitas garam 60 gram (K2) dan kuantitas yang lebih cepat dan tinggi selama proses
garam 80 gram (K3). Hal ini dapat dilihat dari hasil jadinya bekasamdengan rata-rata sebesar 1,13
perolehan jumlah dan rata-rata uji organoleptik dari N. Berdasarkan Uji ANOVA pada taraf 1%
20 orang panelis yaitu sebesar 240 dengan nilai rata- Fhitung > Ftabel yaitu 26,17>7,59.
rata 80,00. Karena menurut Desniar dkk, (2012) 2. Pemberian garam pada kadar 40 gram
garam yang digunakan sebaiknya tidak lebih dari berpengaruh nyata terhadap kualitas
20% dari berat ikan, kalau lebih akan dihasilkan organoleptik meliputi warna, aroma dan
bekasam yang sangat asin. Secara organoleptik, rasayaitu sebesar 240 dengan nilai rata-rata
bekasam yang baik adalah yang diolah dengan 80,00.
menggunakan nasi sebagai sumber karbohidrat. 3. Sumbangsih hasil penelitian ini dapat
Kadar asam laktat bekasam meningkat tajam pada dimanfaatkan untuk pembaharuan pembelajaran
fermentasi minggu kedua dan kemudian cenderung baik teori di kelas maupun kegiatan praktikum
menurun. Menurut Supandi dan Wardah (2014) siswa dengan metode eksperimen berupa
beberapa contoh produk formulasi dari ikan, garam Lembar Kerja Siswa (LKS).
dan karbohidrat pada proses produksi produk
tersebut adalah daging ikan bersih ditambahkan 10-
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 156
DAFTAR PUSTAKA Keasaman, dan Degradasi Karbohidrat, serta
[1] Adawiyah, R. 2007. Pengolahan Dan Lemak. Politeknik Negeri Sriwijaya. Skripsi.
Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara. [16] Kusmarwati, A., Heruwati, E.S., Utami, T.,
[2] Afrianto, E. dan Liviawaty, E. 1989. dan Rahayu, E.S. 2011. Pengaruh Penambahan
Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Pediococcusacidilactici F-11 sebagai Kultur
Kanisius. Starter terhadap Kualitas Rusip Teri
[3] Anggraeni, M. 2008. Kajian Penggunaan Poly (Stolephorus sp.). JurnalPascapanen dan
Aluminium Chloride (PAC) dalam Proses Bioteknologi Kelautan dan PerikananVol. 6
Pemurnian Nira Aren dan Lama Penyimpanan No.1.
terhadap Karakteristik Nira Aren (Arenga [17] Mareta, T.P. dan Nur, S. 2011. Pengawetan
pinnata Merr.). Jatinangor: Universitas Ikan Bawel dengan Pengasapan dan
Padjajaran. Skripsi. Pemanggangan. Yogyakarta: Fakultas
[4] Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., and Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada.
Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan: [18] Murtini, J.T. 1992. Bekasam Ikan Mas.
Purnomo H dan Adiono. Jakarta: UI press. Jakarta:Pusat Penelitian dan Pengembang
[5] Cha, Y.J dan Cadwallader, K.R. 1995. Volatil Perikanan.
Components in Salt Fermented Fish and Shrimp [19] Nelson, J.S., 1984.Fisher Of the Word. New
Pastes. Jurnalof Food Science. York: John Wiley and Sons.
[6] Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan [20] Purwaningsih, S., Garwan, R. dan Santoso, J.
Terjemahannya. Jakarta: J-ART. 2011. Karakteristik Organoleptik Bakasang
[7] Desniar, Iman R., Antonius S. dan Nisa R.M., Jeroan Cakalang(Katsuwonus pelamis, Lin)
2012. Senyawa Antimikroba yang Dihasilkan sebagai Pangan Tradisional Maluku Utara.
oleh Bakteri Asam laktat asal Bekasam. Jurnal Journal of Nutrition and Food,2011, 6(1): 13–
Akuantika Vol. III, No.2: 135-145. 17.
[8] Hadiwiyoto, S., 1993. Teknologi Pengolahan [21] Rahardjo, S. 1980.Oseanografi Perikanan I.
Hasil Perikanan Jilid I. Yogyakarta:Liberty. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
[9] Hanafiah, K.A. 2012. Rangcangan Percobaan Kebudayaan. 141 Hal.
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. [22] Rahayu, W. 1997. Teknologi Fermentasi Pusat
[10] Hasan, M. I. 2013. Pokok-Pokok Materi Antar Universitas Pangan Dan Gizi. Bogor:
Statistik 1 (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua. IPB.
Jakarta: Bumi Aksara. [23] Rahmani, Yunianta dan Martati, E. 2007.
[11] Heruwati. 2011. Pengaruh Penambahan Pengaruh Penggaraman Basah terhadap
Pediococcus acidilactici F-11 Sebagai Kultur Karakteristik Produk IkanAsin Gabus
Starter Terhadap Kualitas Rusip Teri (Ophiocephalus striatus).Jurnal Teknologi
(Stolephorus sp.). Jurnal Pascapanendan Pertanian, Vol.8 No.3.
Bioteknologi Kelautan danPerikanan, No. 6: [24] Reo, A. R. 2011. Pengaruh Perbedaan
13-26. Konsentrasi Larutan Garam dan Lama
[12] Hidayati, L., Chisbiyah, L.A., Kiranawati, Pengeringan Terhadap Mutu IkanLayang Asin
T.M. 2012. Evaluasi Mutu Organoleptik dengan Kadar Garam Rendah. Pasific Journal
Bekasam Ikan Wader. Jurnal TIBBS Vol. 3 No. Vol. 2(6):1118-1122.
1: 44-51. [25] Sinambela, S. D., Ariswoyo, S., dan Sitepu, H.
[13] Hidayanti, M.R dan Wikandari, P.R. 2013. R. 2014. Menentukan Koefisien Determinasi
The Effect of Salt Concentration and The antara Estimasi M dengan Type Welsch
Addition of Lactic AcidBacteria Lactobacillus dengan Least Trimmed Square dalam Data
plantarum B1765 as Starter Culture for The yang Mempunyai Pencilan. Jurnal Saintia
Quality Product of Milkfish (Chanoschanos) Matematika. Vol. 02. No. 03. Hal. 225-235.
Bekasam.Jurnal Of Chemistry Vol.2 No. 3 . ISSN: 2337-9197.
[14] Ijong, F.G dan Ohta, Y. 1995. Amino Acid [26] Soesono, S. 1998. Pemeliharaan Ikan dalam
Compositions of Bakasang, A Traditional Keramba. Jakarta: Gramedia.
Fermented Fish Saucefrom Indonesia. [27] Sopandi, Tatang dan Wardah. 2014.
Laboratory of Microbial Biochemistry, Faculty Mikrobiologi Pangan Teori dan Praktek.
of Applied Biological Science,Hiroshima Sidoarjo: Andi.
University. [28] Sungkawa, I. 2013. Penerapan Analisis
[15] Irpan. 2014. Pengaruh Kuantitas Garam pada Regresi dan Korelasi dalam Menentukan Arah
Pembuatan Bekasam terhadap Tingkat Hubungan Antara Dua Faktor Kualitatif pada
Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016 | 157
Tabel Kontingensi. Jurnal Mat. Statistikaa. [33] Thariq,A.S., Swastawati, F. dan Surti,
Vol. 3. No. 1. Hal. 33-41. T.2014.Pengaruh Perbedaan Konsentrasi
[29] Sukardi, I. 2013. Model-Model Pembelajaran Garam padaPeda Ikan Kembung (Rastrelliger
Modern Bakal untuk Guru Profesional. neglectus) terhadap Kandungan Asam
Palembang: Tunas Gemilang Press. Glutamat Pemberi Rasa Gurih (UMAMI).
[30] Susanto, H. 2006. Budidaya Ikan di Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Pekarangan (revisi). Jakarta: Penebar Perikanan. Vol. 3 No. 3: 104-111.
Swadaya. [34] Trisnamansyah, S. 2010. Statistik Deskriptif.
[31] Suyatno, Sari N.I. dan Loekman, S. 2015. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Mutu File.
Bekasam Ikan Gabus (Channa striata). Jurnal [35] Wikandari, P.R. dan Zummah, A. 2013.
Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol. 3 No. 2. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Penambahan
[32] Tamang, J.P. dan Kailasapathy, K. 2010. Kultur Starter Bakteri Asam Laktat
Fermented Foods and Baverages of The Lactobacillus Plantarum B1765 Terhadap
World. New York:CRC Press. Mutu Bekasam Ikan Bandeng. UNESA journal
of chemistry Vol. 2, No. 3.

You might also like