You are on page 1of 9

Media Eksakta 16 (2) : 113-121, November 2020 ISSN : 0216-3144

PEMANFAATAN MINYAK DAUN CENGKEH (SYZYGIUM AROMATCUM L.) UNTUK PENGAWETAN


IKAN

Winarsyih Muhidin dan Tahril

Jurusan Pendidikan MIPA


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu

Abstrak – This study aimed to examine the effect of clove leaf oil on the preservation of skipjack tuna fish.
This research was conducted with variations in concentration and duration of storage. Analysis of the
number of microbes was determined using the Pour method (pour plate), the organoleptic analysis used a
test of the level of preference for color, aroma, texture, and taste. Analysis of protein levels used a Uv-
Vis spectrophotometer and analysis of fat content used the Soxletation method. The results showed that;
(a) At a concentration of 5% with a storage duration of 2 and 4 days, the pH was 6,60 and 6,65; at a
concentration of 10% with a storage duration of 2 and 4 days, the pH was 7,0 and 7,03; at a
concentration of 15% with a length of 2 and 4 days, the pH was 7,20 and 7,23. (b) At a concentration of
5% with a storage period of 2 and 4 days and dilutions of 10-3 and 10-4, the number of microbes
obtained respectively were (151 CFU/mL and 263 CFU/mL) and (443 CFU/mL and 164 CFU/mL ); at a
concentration of 10% with a storage duration of 2 and 4 days and dilution of 10-3 and 10-4, the number of
microbes obtained respectively were (296 CFU/mL and 670 CFU/mL) and (160 CFU/mL and 771
CFU/mL); at a concentration of 15% with a storage duration of 2 and 4 days and dilutions of 10-3 and 10-
4 obtained that the number of microbes were (996 CFU/mL and 950 CFU/mL) and (917 CFU/mL and 742
CFU/mL). (c) The organoleptic test results showed that a concentration of 15% was the best
concentration that can be used for fish preservation for 2 days and 4 days. (d) At 5% concentration with 2
and 4 days storage period, the protein content was obtained 8,153% and 4,988%; at a concentration of
10% with a storage duration of 2 and 4 days obtained that protein levels were 8.679% and 5.131%; at a
concentration of 15% with a storage duration of 2 and 4 days obtained that protein levels were 9.869%
and 8.983%. (e) At a concentration of 5% with a storage duration of 2 and 4 days, the fat content
obtained was 0.43% and 0.5888%; at a concentration of 10% with a storage duration of 2 and 4 days the
fat content obtained was 0.89% and 0.976; at a concentration of 15% with a storage duration of 2 and 4
days, the concentration of fat content was 0.963% and 1.029%. Therefore, clove leaf oil is best used in
preserving skipjack tuna meat.

Kata Kunci: Preservative, skipjack tuna meat, clove leaf oil (Syzygium aromaticum L.)

PENDAHULUAN sebagai fungisida dan bakterisida (Aliah dkk.,


2016).
Tanaman cengkeh adalah tanaman rempah, Ekstrak daun cengkeh mengandung senyawa
dimana pada bagian utama tanaman cengkeh yang dapat memicu imunitas yang spesifik dan
yang paling komersial yaitu bunga cengkeh yang juga non spesifik serta dapat mengaktifkan
sebagian besar digunakan pada industri rokok komponen seluler dari sistem imun, seperti fungsi
yang berkisar antara 80-90%. Sedangkan pada fagositosis tanpa mempengaruhi imunitas
bagian daun cengkeh belum termanfaatkan humoral dan seluler (Wael dkk., 2018).
secara maksimal dan masih dianggap sebagai Minyak cengkeh merupakan salah satu bahan
limbah yang kurang berguna (Aliah dkk., 2016). antibakteri alami yang melimpah dan dapat
Peningkatan produksi cengkeh dalam jangka bermanfaat sebagai antibakteri (Andries dkk.,
pendek dapat dilakukan dengan cara 2014). Minyak atsiri cengkeh mengandung
memperbaiki struktur dari tanah dan juga kondisi beberapa jenis komponen kimia yang menjadi
tanaman (Santoso, 2018). komponen penyusun minyak. Komponen kimia
Kandungan senyawa pada cengkeh berbeda- penyusun minyak memberikan sifat yang khas
beda pada setiap bagiannya yaitu pada yang akan menjadi ciri khas dari minyak atsiri
bunga,daun dan tangai bunga. Distribusi metabolit (Pratiwi dkk., 2016).
dalam bunga dan akar terutama dipengaruhi oleh Sub sektor perikanan merupakan sumber
variasi dari beberapa nutsiri tanah misalnya Ca, utama pengan dan gizi bagi masyarakat
Mg,P,K dan juga Cu (Taher dkk., 2018). Indonesia. Produksi perikanan Indonesia lumayan
.Kandungan pada daun cengkeh (Syzygium besar dan juga semakin meningkat setap tahun,
aromaticum) yang dapat menimbulkan aroma volume produksi perikanan pada tahun 2010 yaitu
khas pada daun cengkeh yaitu komponen minyak sebesar 10.826.502 ton (Wally dkk., 2015).
atsiri yang disebut sebagai eugenol. Berbagai Produksi perikanan tangkap Indonesia pada
hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan tahun 2015 mencapai 6 juta ton. Komoditas
eugenol pada tanaman ini dapat digunakan utama yang memiliki kontribusi besar dalam
industri perikanan tangkap Indonesia salah

113
Pemanfaatan Minyak Daun Cengkeh (Syzygium Aromatcum L.) Untuk Pengawetan Ikan
(Winarsyih Muhidin)
satunya adalah ikan cakalang, jumlah tangkap Penambahan minyak daun cengkeh
ikan cakalang mencapai 507 ribu ton (Aditia dkk., pada daging ikan cakalang
2018). Daging ikan cakalang dicuci sampai
Ikan cakalang adalah salah satu hasil bersih, lalu daging ikan cakalang dimasukkan
perikanan tangkap yang dominan di Maluku, kedalam 7 wadah, lalu ditambahkan minyak daun
banyaknya hasil tangkapan ikan cakalang dapat cengkeh kedalam wadah 1 & 2 dengan
mendorong masyrakat untuk mengolah ikan konsentrasi 5%, wadah 3 & 4 dengan konsentrasi
tersebut menjadi produk perikana yang ekonomis 10% dan wadah 5 & 6 dengan konsentrasi 15%.
(Hadinoto dkk., 2016). Kemudian ditutupi dengan menggunakan
Ikan merupakan salah satu sumber protein aluminium foil. Sedangkan wadah 7 tidak
yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena ditambahkan minyak daun cengkeh,lalu di
kandungan proteinnya tinggi, dan juga diamkan 2 hari untuk wadah 1,3,5 dan 4 hari
mengandung asam amino esensial yang di untuk wadah 2,4,6. Sedangkan wadah 7 tidak
perlukan oleh tubuh, nilai biologisnya mencapai didiamkan.
90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
mudah untuk dicerna (Natsir, 2018). Pengukuran ph daging ikan cakalang
Ikan dan hasil perikanan lainnya merupakan Pengukuran pada pH dapat dilakukan
bahan pangan yang mudah membusuk, oleh dengan cara yaitu mengambil daging ikan
karena itu proses pengolahan dan pengawetan sebelum dan sesudah diawetkan, lalu
yang dilakukan agar dapat menghambat atau menghaluskan daging ikan cakalang
menghentikan aktivitas zat-zat mikroorganisme menggunakan lumpang dan alu. Kemudian,
perusak ataupun enzim-enzim yang dapat memasukkan daging ikan cakalang kedalam
menyebabkan kemunduran mutu dan juga gelas kimia 50 mL dan menambahkan
kerusakan pada ikan (Wally dkk., 2015). aquades sebanyak 10 mL, dan dihomogenkan
Kemunduran mutu ikan disebabkan oleh aksi menggunakan batang pengaduk. Lalu mengukur
enzimatis dan juga bakteri, kedua aksi tersebut pH ikan cakalang menggunakan pH meter.
dapat mengurai komponen penyusun jaringan
tubuh pada ikan, sehingga menghasilkan Pengamatan jumlah mikroba
perubahan fisik seperti daging ikan dapat menjadi Metode yang digunakan adalah metode Tuang
lunak dan juga perubahan kimia yang (pour plate). Langkah pertama yang dilakukan
menghasilkan senyawa yang mudah menguap yaitu mensterilkan cawan petri, erlenmeyer,
dan berbau busuk (Tumonda dkk., 2017). tabung reaksi, aquades, dan media NA
Ikan memiliki komposisi kimia yang dapat menggunakan autoklaf. Lalu mengambil daging
bermanfaat bagi tubuh manusia, secara garis ikan cakalang yang sebelum dan sesudah
besar ikan mengandung air (65-80%), protein diawetkan, ditimbang sebanyak 1 gram dan
(17-22%), lemak (0,5-2%) dan juga abu (1-2%) ditambahkan 9mL aquades. Kemudian melakukan
(Ekasari dkk., 2017). pengenceran bertingkat terhadap sampel dengan
Tulisan ini dimaksudkan untuk cara pengenceran 10-1 diperoleh dengan
mendeskripsikan tentang pemanfaatan minyak memasukkan 1 mL sampel ke dalam 9 mL larutan
daun cengkeh (Syzygium aromatcum L.) untuk NaCl fisiologis, pengenceran 10-2 diperoleh dari
pengawetan ikan. memasukkan 1 mL sampel dari pengenceran 10-1
ke dalam 9 mL larutan NaCl fisiologis dan
METODOLOGI PENELITIAN seterusnya sampai pengenceran 10-4. Setelah itu,
pada seri pengenceran 10-3 dan 10-4 diambil 1 mL,
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, lalu di ambil 1 mL dari pengenceran 10-3 dan 10-4
gelas kimia, gelas ukur, pH meter, Erlenmeyer, lalu, dimasukkan ke dalam cawan petri steril,
pipet tetes, spatula, batang pengaduk, aluminium kemudian dituangkan ke dalam media NA ke
foil, gunting, wadah sampel, neraca digital, dalam cawan steril , lalu di goyangkan agar
pembakar bunsen, tabung reaksi, mikroflow (uv), merata (pour plate), kemudian diinkubasi pada
cawan petri, autoklaf, vortex mixer, piknometer, suhu ruang selama 24 jam. Setelah 24 jam
rak tabung reaksi, soxlet,oven, dan desikator. diinkubasi, lalu mengamati koloni yang tumbuh
dengan menggunakan alat scan coloni 500.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu minyak daun cengkeh hasil penyulingan, Uji organoleptik
aquades, daging ikan cakalang, larutan NaCl Uji organoleptic dilakukan dengan cara
fisiologis, NaOH, etanol absolut. mengambil daging ikan yang sebelum dan
sesudah diawetkan, lalu mengamati organoleptik
Pemurnian minyak daun cengkeh hasil (warna, bau, tekstur, dan rasa). Dimana penilaian
penyulingan tingkat kesukaan terhadap warna dilakukan
Merancang alat evaporator, lalu minyak dengan cara mengamati perubahan warna pada
dimasukkan kedalam labu alas bulat, kemudian daging ikan, penilaian tingkat kesukaan terhadap
memurnikan minyak daun cengkeh pada suhu bau dilakukan dengan cara mencium daging ikan,
80˚C.

114
Media Eksakta 16 (2) : 113-121, November 2020 ISSN : 0216-3144

penilaian tingkat kesukaan terhadap tekstur selongsong kertas. Lalu disumbat selongsong
dengan indra peraba, dan penilaian tingkat kertas yang berisi sampel dengan kapas.
kesukaan terhadap rasa dengan indra perasa. Kemudian dikeringkan pada oven pada suhu 80°C
selama kurang lebih 1 jam, lalu masukkan ke
Uji kadar protein dalam soxlet yang dihubungkan dengan labu
Uji kandungan protein dapat dilakukan lemak yang telah dikeringkan dan diketahui
dengan metode spektrofotometri Uv-Vis. Pertama bobotnya. (timbang labu sebelum dipakai). Lalu,
sampel ikan di ekstraksi dengan mengambil diuapkan pelarutnya secara vakum dengan
sampel ikan cakalang sebanyak 0,5 gram untuk menggunakan rotary vakum evaporator. Setelah
masing-masing wadah, lalu dihaluskan dengan itu, dikeringkan ekstrak lemak dalam oven
menggunakan lumpang dan alu sampai halus. pengering suhu 105°C selama 1 jam. Kemudian di
Ditambahkan dengan 15 mL NaOH dan di sheker dinginkan dalam desikator dan di timbang hingga
selama 30 menit. Kemudian larutan disaring. bobot tetap.
Lalu, hasil ekstraksi diukur absorbansinya dengan
spektrofotometer Uv-Visible pada panjang HASIL DAN PEMBAHASAN
gelombang antara 280 nm dan 260 nm.
Pengukuran pH pada daging ikan cakalang
Uji kadar lemak pH adalah derajat kesamaan yang
Uji kadar lemak dapat dilakukan dengan digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
metode soxhletasi. Sampel ikan ditimbang atau kebasahan yang dimliki oleh suatu larutan..
sebanyak 10 gram dan dimasukkan ke dalam

Gambar 1. Grafik pH terhadap lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.

Berdasarkan gambar 1, menunjukkan yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pH


bahwa pH daging ikan cakalang berkisaran yaitu nutrisi pada ikan dan juga besarnya tekanan
antara 6,57-7,23. Untuk pH terendah yaitu (stress) dan gerakan (exercise) yang dialami ikan
6,57 pada sampel tanpa pendiaman, sebelum mati akan berpengaruh besar terhadap
sedangkan untuk pH tertinggi 7,23 pada sampel cadangan glikogen dan pada akhirnya terhadap
yang berkonsentrasi 15% pada pendiaman 4 nilai pH akhir pada daging. Suhu rendah juga dapat
hari. Dimana, dapat disimpulkan bahwa menghambat laju penurunan pada pH ,dan
semakin tinggi konsentrasi pada minyak daun begitupun dengan sebaliknya suhu tinggi dapat
cengkeh, maka semakin tinggi pH yang mempercepat laju penurunan pada pH tersebut
didapatkan pada setiap pendiaman. Nilai pH (Fikri dkk., 2017).
merupakan salah satu indikator atau parameter
yang digunakan untuk menentukan tingkat Pengukuran jumlah mikroba
kesegaran pada ikan. Ikan busuk memiliki pH Aktivitas anti bakteri pada minyak atsiri
sekitar 10-11 (kondisi basa). pH ikan akan tergantung pada suatu komponen dan juga
menurun jika ada glikogen yang terurai menjadi persentase senyawa penyusunnya (Paliling dkk.,
asam laktat akan meningkatkan keasaman pada 2016).
daging ikan dan seteleh kandungan glikogen
habis maka pH akan meningkat terus. Faktor

115
Pemanfaatan Minyak Daun Cengkeh (Syzygium Aromatcum L.) Untuk Pengawetan Ikan
(Winarsyih Muhidin)

Gambar 2. Grafik mikroba terhadap lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.


cenderung meningkat dengan lamanya waktu
Berdasarkan gambar 2, menunjukkan pendiaman tetapi rendahnya konsentrasi minyak
bahwa hasil pengamatan pengaruh perlakuan daun cengkeh yang di tambahkan belum terlalu
penambahan minyak daun cengkeh pada mempengaruhi total bakteri. Hal ini di duga di
berbagai konsentrasi dan lama waktu sebabkan oleh penyerapan minyak daun cengkeh
pendiaman menunjukkan perbedaan total belum sempurna, sehingga peresapan hanya
bakteri pada daging ikan cakalang. Berdasarkan terjadi pada permukaan ikan saja sehingga tidak
hasil penelitian, menunjukkan bahwa rerata dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena
jumlah mikroba yaitu 151 × 10-3- 996 × 10-3. faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan bakteri
Jumlah mikroba yang terendah berada pada seperti pH dan suhu (Andayani dkk.,2014).
sampel yang berkonsentrasi 5 % dengan Sifat antibakteri dan juga sifat anti oksidan pada
pendiaman 2 hari, dan jumlah mikroba yang bahan alam umumnya selalu terkait dengan jumlah
tertinggi berada pada sampel yang besarnya kandungan fenol yang dapat
berkonsentrasi 15 % dengan pendiaman 2 hari. menyebabkan rusaknya membran sitoplasma pada
Hal ini di duga karena penyerapan minyak daun bakteri (Dinda dkk., 2017).
cengkeh sebagai anti mikroba belum menyerap
secara menyeluruh ke dalam daging ikan Pengamatan uji organoleptik
cakalang, sehingga jumlah mikroba relatif naik 1. Warna
turun pada konsentrasi yang berbeda. Jumlah Warna adalah atribut mutu yang merupakan
mikroba masih termasuk baik untuk tubuh faktor penting dalam proses penilaian suatu produk
karena kurang dari pada SNI, jumlah mikroba karena merupakan indikasi perubahan kimia dalam
pada SNI yaitu 5 × 105 CFU/g. Dapat dilihat makanan (Ginayati dkk., 2015).
bahwa total bakteri pada daging ikan cakalang

Tabel 1 Karakteristik warna terhadap lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa yaitu pada perlakuan tanpa pendiaman, lalu pada
lama pendiaman dan konsentrasi minyak daun perlakuan pendiaman 2 hari, dan pada perlakuan
cengkeh sangat berpengaruh pada proses pendiaman 4 hari. Kualitas daging segar dapat
pengawetan daging ikan cakalang, dapat dilihat dilihat dari warna daging sendiri. Zat warna yang
pada tingkat kesukaan panelis yang tertinggi terdapat pada daging disebut mioglobin adalah

116
Media Eksakta 16 (2) : 113-121, November 2020 ISSN : 0216-3144

senyawa protein terkonjugasi yang berwarna berwarna kuning atau tidak berwarna (daging ikan
merah ungu. Warna merah ungu ini akan segera rusak). Jadi, semakin tinggi konsentrasi pada
berubah menjadi merah cerah bila mioglobin minyak daun cengkeh, maka semakin lambat
kontak dengan oksigen dari udara dan proses perubahan warna pada daging ikan
membentuk oksimioglobin. Tingkat kecerahan cakalang dikarenakan minyak daun cengkeh dapat
warna pada daging ikan, ditentukan oleh menghambat pada proses pertumbuhan bakteri
tipisnya lapisan oksimioglobin pada permukaan pada daging ikan.
daging. Jika daging segar disimpan dalam
wadah yang tidak tembus oksigen, maka 2. Aroma
oksigen yang terdapat di dalam wadah akan Aroma amoniak adalah salah satu hasil
habis dikarenakan oleh adanya aktivitas penguraian protein dari adanya aktivitas pada
biokimia dan mikroorganisme pada permukaan bakteri, sehingga hubungan pada jumlah bakteri
daging ikan. Sehingga lama kelamaan warna dengan amoniak yang terbentuk akan berbanding
pada daging ikan akan berubah warna sampai lurus (Regista dkk., 2017)..

Tabel 2 . Karakteristik aroma terhadap waktu lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.

Berdasarkan hasil penelitian tabel 2, Jadi, semakin tinggi konsentrasi minyak daun
menunjukkan bahwa daging ikan cakalang yang cengkeh, maka semakin lambat proses perubahan
memiliki konsentrasi rendah telah mengalami bau pada daging ikan dikarenakan minyak daun
penurunan nilai baik untuk pendiaman 2 hari cengkeh bisa menghambat proses pertumbuhan
dan 4 hari. Penurunan nilai aroma diakibatkan bakteri pada daging ikan.
oleh timbulnya aroma yang kuat, tercium aroma
amoniak dan tengik pada daging ikan cakalang, 3. Tekstur
sehingga dapat menyebabkan daging ikan Penilaian tekstur dapat ditentukan oleh
cakalang dari segi aroma sudah tidak disukai kandungan protein dan lemak daging ikan
oleh panelis. Kehadiran mikroorganisme pada (Wulandari, 2016).
ikan juga mengakibatkan perubahan aroma.

Tabel 3 Karakteristik tekstur dengan waktu lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.

Berdasarkan tabel 3. dapat dilihat nilai rata- permukaan daging ikan. Bakteri maupun enzim
rata kesukaan uji organoleptik tekstur yang dapat mengakibatkan degradasi jaringan pengikat
paling tinggi pada perlakuan tanpa pendiaman, yang menyebabkan penurunan nilai tekstur
sedangkan yang paling rendah yaitu pada waktu sehingga menjadi lunak.
pendiaman 4 hari. Semakin rendah konsentrasi
dan semakin lama penyimpanan akan 4. Rasa
mengalami penurunan nilai organoleptiknya dari
segi tekstur. Pertumbuhan jamur pada bagian

117
Pemanfaatan Minyak Daun Cengkeh (Syzygium Aromatcum L.) Untuk Pengawetan Ikan
(Winarsyih Muhidin)
Rasa dapat disebabkan oleh faktor lingkungan
yang mendukung pertumbuhan mikroba selama
penyimpanan misalnya suhu, O2.

Tabel 4. Karakteristik rasa terhadap waktu lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.

Berdasarkan hasil penelitian, tabel 4, Uji kadar Protein


menunjukkan bahwa ikan yang telah mengalami Protein dapat digunakan dalam indicator
penyimpanan dan memiliki konsentrasi yang kualitas pakan, pakan diperlukan untuk proses
rendah mengalami penurunan organoleptiknya pertumbuhan, kesehatan ikan, dan juga
dari segi rasa. Ikan yang mengalami pendiaman peningkatan mutu produksi (Tahapari & Darmawan,
4 hari dari segi rasa sangat rendah. Hal ini 2018). Protein tersebut juga sangat penting bagi
disebabkan oleh daging ikan sudah kehidupan manusia selain karbohidrat dan juga
ditumbuhi oleh bakteri dan jamur sehingga lemak, dimana yang berfungsi sebagai zat
tingkat kesukaan panelis terhadap cita rasa pembangun dan juga zat pengatur (La’lang dkk.,
menurun. Minyak daun cengkeh akan 2018). Protein pada ikan menyediakan lebih kurang
menghasilkan berbagai pengaruh terdahap 2/3 dari kebutuhan protein hewani yang
bahan pangan terutama dapat menghambat diperlukan manusia. Protein tersebut
pertumbuhan mikroba pembusuk yang memegang peranan penting dalam struktur dan
mengkontaminasi. Rasa yang tidak enak fungsi tubuh, seperti pada tumbuhan dan juga
disebabkan oleh faktor lingkungan yang reproduksi. Ikan tidak mampu mensintesis protein,
mendukung pertumbuhan mikroba selama asam amino dari senyawa nitrogen anorganik
penyimpanan misalnya suhu, O2, sehingga (Ramlah dkk., 2016).
tumbuhnya mikroba akan merusak daging dan
tingkat konsumen menurun.

Gambar 3. Grafik protein terhadap waktu lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi

118
Media Eksakta 16 (2) : 113-121, November 2020 ISSN : 0216-3144

Berdasarkan gambar 3, menunjukkan adalah protein. Pertumbuhan pada suatu bakteri


bahwa jumlah kadar protein berkisar dapat mempercepat proses denaturasi protein,
antara 4,988- 10,354. Kadar protein yang sehingga kadar protein akan menurun. Untuk
terendah terdapat pada daging ikan yang proses penghambatan suatu protein dapat
berkonsentrasi 5 % dengan pendiaman 4 hari diketahui dengan pengukuran serapan secara
dan kadar protein tertinggi terdapat pada sampel spektrofotometri Uv-Visible (Farida dkk., 2018).
tanpa pendiaman. Dapat di lihat pada grafik di
atas menunjukkan bahwa, berdasarkan pada Uji kadar lemak
waktu lama pendiaman kadar proteinnya Kandungan lemak pada ikan berkisar antara
semakin menurun. Pada umumnya protein di 1-20%, lemak ikan tersebut sebagian besar adalah
dalam bahan pangan menentukan mutu bahan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk
pangan itu sendiri. Hal ini di akibatkan oleh pertumbuhan dan juga dapat butuhkan untuk
kemampuan mikroorganisme yang dapat menurunkan kolesterol darah. Ikan mengandung
menghasilkan enzim proteolitik yang dapat jumlah lemak yang bervariasi,dimana ada yang
memecah molekul protein 40-50% dalam bahan memiliki jumlah lemak yang tinggi dan ada juga
pangan (Wisuthiphaet dkk., 2015). Selain itu, yang memiliki kandungan lemak yang rendah
penurunan kadar protein juga di pengaruhi oleh
total koloni bakteri karena salah satu faktor yang
di butuhkan oleh bakteri untuk pertumbuhannya

Gambar 4. Grafik lemak terhadap waktu lama pendiaman dan perbedaan konsentrasi.

Berdasarkan gambar 4, menunjukkan minyak daun cengkeh pada daging ikan cakalang,
jumlah rerata lemak 0,430 – 1,029. Jumlah maka lemak pada daging ikan akan semakin tinggi
lemak terendah berada pada sampel yang (Koir dkk., 2017). Daging memiliki tempat
berkonsentrasi 5 % dengan pendiaman 2 hari penyimpanan lemak intramaskular akan
dan jumlah lemak tertinggi berada pada sampel mencair dan dapat berdifusi masuk kedalam
yang berkonsentrasi 15 % dengan pendiaman 4 matriks dari serabut otot pada daging, sehingga
hari. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dapat meningkatkan kandungan lemak pada daging
semakin tinggi konsentrasi minyak daun (Erfiza dkk., 2018).
cengkeh dan lama waktu pendiaman, kadar
lemak pada sampel akan semakin KESIMPULAN
bertambah. Hal ini di karenakan minyak daun
cengkeh terabsorb ke dalam daging ikan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
cakalang, sehingga kadar lemak pada daging dapat disimpulkan bahwa, minyak daun cengkeh
ikan cakalang semakin tinggi seiring dengan efektif terhadap pengawetan ikan baik dari segi pH,
bertambahnya konsentrasi pada minyak daun jumlah mikroba, uji organoleptik, uji protein dan uji
cengkeh dan lama waktu pendiaman pada kadar lemak. Semakin tinggi konsentrasi mniyak
sampel daging ikan cakalang. Kandungan daun cengkeh, maka semakin besar kemampuan
lemak pada daging ikan cakalang dapat di terhadap pengawetan daging ikan cakalang,
pengaruhi oleh komposisi jumlah minyak terbukti bahwa pada konsentrasi 15% lebih baik
daun cengkeh, semakin banyak digunakan dibanding pada konsentrasi 10% dan juga

119
Pemanfaatan Minyak Daun Cengkeh (Syzygium Aromatcum L.) Untuk Pengawetan Ikan
(Winarsyih Muhidin)
konsentrasi 5%, baik pada proses pendiaman [8] Andries, J. R., Gunawan, P. N., & Supit, A.
selama 2 hari dan juga pendiaman selama 4 (2014). Uji efek anti bakteri ekstrak bunga
hari. cengkeh terhadap bakteri Streptococcus
mutans secara in vitro. E-Gigi, 2(2).
UCAPAN TERIMA KASIH [9] Hadinoto, S., Kolanus, J. P. M., &
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Manduapessy, K. R. W. (2016). The
bapak Tahril yang telah memberikan banyak characteristic of quality skipjack tuna
masukan dan juga saran untuk tulisan ini. Dan (Katsuwonus pelamis) liquid smoke using
juga kepada pihak yang telah membantu liquid smoke from coconut shell. Majalah Biam
penelitian ini, khususnya kepala Laboratorium Kementerian Perindustrian, 12(1), 20–26.
penelitian kimia Fakultas MIPA dan [10] Koir, R. I., Devi, M., & Wahyuni, W. (2017).
Laboratorium Agroteknologi universitas Analisis proksimat dan uji organoleptik getuk
tadulako, sehingga penelitian ini berjalan lindri substitusi umbi gembili (Dioscorea
dengan lancar. Esculenta L). Teknologi dan Kejuruan: Jurnal
Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya,
DAFTAR PUSTAKA 40(1), 87–98.
[11] La’lang, M., Darmawati, S., & Kartika, A. I.
[1] Aditia, R. P., Desniar, D., & Trilaksani, W. (2018). Analisis profil protein daging kerbau
(2018). Aktivitas antioksidan dan antibakteri dengan variasi konsentrasi garam serta
hidrolisat protein hasil fermentasi telur ikan pengasapan berbasis SDS-PAGE. Prosiding
cakalang. Jurnal Pengolahan Hasil Seminar Nasional Mahasiswa Unimus,
Perikanan Indonesia, 21(1),1. [2] D. 1(2011), 66–72.
Yurahly, “Perbedaan Hasil Belajar Fisika [12] Lisa Ginayati, M. Faisal, & Suhendrayatna.
Model Pembelajaran Guided Discovery dan (2015). Pemanfaatan asap cair dari pirolisis
Direct Instruction Berbasis Keterampilan cangkang kelapa sawit sebagai pengawet
Proses Sains pada Siswa Kelas X SMP alami tahu. Jurnal Teknik Kimia USU, 4(3), 7–
Negeri 4 Palu”, Skripsi, Pendidikan Fisika, 11.
Universitas Tadulako, Palu, 2014. [13] Natsir, N. A. (2018). Analisis kandungan
[2] Aliah, N., Susilawaty, A., & Ibrahim, I. A. protein total ikan kakap merah dan ikan kerapu
(2016). Uji efektivitas ekstrak daun cengkeh bebek. Biosel: Biology Science and Education,
(Syzigium aromaticum L.) sebagai repellent 7(1), 49.
semprot terhadap lalat rumah (Musca [14] Oktarina Dinda, Sumpono, & Rina Elvia.
domestica). Jurnal Kesehatan Lingkungan, (2017). Uji efektifitas asap cair cangkang
2(3), 113–120. buah hevea braziliensis terhadap aktivitas
[3] Andayani, T., Hendrawan, Y., & bakteri Escherichia coli. Alotrop, 1(1), 1–5.
Yulianingsih, R. (2014). Minyak atsiri daun [15] Paliling, A., Posangi, J., & Anindita, P. S.
sirih merah (Piper crocatum) sebagai (2016). Uji daya hambat ekstrak bunga
pengawet alami Pada ikan teri (Stolephorus cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap
indicus). Jurnal Bioproses Komoditas bakteri Porphyromonas gingivalis. E-Gigi, 4(2).
Tropis, 2(2), 123–130. [16] Pratiwi, L., Rachman, M. S., & Hidayati, N.
[4] Andries, J. R., Gunawan, P. N., & Supit, A. (2016). Ektraksi minyak atsiri dari bunga
(2014). Uji efek anti bakteri ekstrak bunga cengkeh dengan pelarut etanol dan n-
cengkeh terhadap bakteri Streptococcus heksana. University Research Colloquium,
mutans secara in vitro. E-Gigi, 2(2). 655–661.
[5] Ekasari, D., Suwetja, I. K., & Montolalu, L. [17] Ramlah, Soekendarsi, E., Hasyim, Z., & Hasan,
A. (2017). Uji mutu ikan cakalang S. (2016). Perbandingan kandungan gizi ikan
(Katsuwonus pelamis-L) dan ikan tongkol nila Oreochromis niloticus asal danau mawang
(Euthynnus affinis) segar di tpi tumumpa kabupaten Gowa dan danau universitas
selama penyimpanan dingin. Media Hasanuddin kota Makassar. Jurnal Biologi
Teknologi Hasil Perikanan, 5(2), 40. Makasar. (Bioma), 1(1), 39–46.
[6] Erfiza, N. M., Hasni, D., & Syahrina, U. [18] Regista, R., Ambeng, A., Litaay, M., & Umar,
(2018). Evaluasi nilai gizi masakan daging M. R. (2017). Pengaru pemberian
khas Aceh (Sie Reuboh) berdasarkan vermikompos cair lumbricus rubellus
variasi penambahan lemak sapi dan cuka hoffmeister pada pertumbuhan Chlorella sp.
aren. Jurnal Teknologi dan Industri Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 2(1), 1–8.
Pertanian Indonesia, 10(1), 28–35. [19] Santoso, A. B. (2018). Upaya
[7] Farida, Y., Rahmat, D., & Amanda, A. W. mempertahankan eksistensi cengkeh di
(2018).nUji aktivitas antiinflamasi provinsi Maluku melalui rehabilitasi dan
nanopartikel ekstrak etanol rimpang peningkatan produktivitas. Jurnal Penelitian
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dan Pengembangan Pertanian, 37(1), 26.
dengan metode penghambatan denaturasi [12] Tahapari, E., & Darmawan, J. (2018).
protein. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Kebutuhan protein pakan untuk performa
16(2), 225–230.

120
Media Eksakta 16 (2) : 113-121, November 2020 ISSN : 0216-3144

optimal benih ikan patin pasupati (Syzygium aromaticum L.) terhadap limfosit
(pangasiid). Jurnal Riset Akuakultur, 13(1), dan makrofag mencit balb/c. Jalan Yos
47. Sudarso No. 338 Serengan, 23(2), 79–83.
[20] Taher, D. M., Solihin, D. D., Cahyaningsih, [23] Wally, E., Mentang, F., & Montolalu, R. I.
U., & Sugita, P. (2018). Ekstrak metanol (2015). Kajian mutu kimiawi ikan cakalang
cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) Merry (Katsuwonus pelamis L.) asap (fufu) selama
& Perry) varietas tuni buru selatan sebagai penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin.
Antimalaria. Acta Veterinaria Indonesian, Media Teknologi Hasil Perikanan, 4(2), 7– 12.
6(2), 38–47. [24] Wisuthiphaet, N., Kongruang, S., &
[21] Tumonda, S., Mewengkang, H. W., & Chamcheun, C. (2015). Production of fish
Timbowo, S. M. (2017). Kajian mutu ikan protein hydrolysates by acid and enzymatic
cakalang (Katsuwonus pelamis L) asap hydrolysis. Journal of Medical and
terhadap nilai kadar air dan pH selama Bioengineering, 4(6), 466–470.
penyimpanan. Media Teknologi Hasil [25] Wulandari, F. (2016). Analisis kandungan gizi,
Perikanan, 5(2), 64. nilai energi, dan uji organoleptik cookies
[22] Wael, S., Mahulette, F., Wilhelmus tepung beras dengan substitusi tepung
Watuguly, T., & Wahyudi, D. (2018). sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(3),
Pengaruh ekstrak daun cengkeh 107–112.

121

You might also like