Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The improvement in the national economy the last few years was very significant role on the number of people who traveled
by air. Data from the transportation ministry said that the growth in the number of domestic and internationa passengers have
increased by 10 – 15%. PT Angkasa Pura 1 is responsible for managing the existing airports in the central and eastern parts of
indonesia, one of which is Sepinggan Airport. This airport is expected to drive economic growth in the region Borneo. Sepinggan
Airport was included i the category of favorite airport and the most populous in Indonesia, but the physical condition and the service
were still relatively minimal. The focus of this study was to determine the quality of service in perspective customer of customer
strategy at Sepinggan Airport of Balikpapan City. The purpose of this study was to determine the quality of service to customers in a
strategy perspective of Sepinggan Aiport. The approach used to describe the problem was theories of David Osborne dan Peter
Plastik on customer strategy. The method used was qualitative, type of research was exploratory and to determine research
informants was conducted by using purposive sampling. The result of this study concluded that the quality of existing services in
Sepinggan Airport viewed from the customer strategy theory standpoint, the result were still lacking, especially with regard to
quality assurance tool approach. Result of this studies using Competitive Preference Sepinggan Airport had good result and
approaches that had the best outcome for assessing the quality of care in Sepinggan Airport was customer choice approach.
1
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
penumpang sebanyak 1,6 juta orang per tahun, lainnya di terminal internasional, trolley sebanyak 525
kemudian seiring kemajuan tingkat perekonomian di buah yang terdapat di Terminal Domestik dan
kota Balikpapan tersebut pada tahun 2013 bandara Internasional, smoking area, musholla, dll. Dan
Internasional Sepinggan mampu memuat penumpang berbagai pelayanan umum seperti, bank, ATM, money
hingga 6 juta orang per tahunnya. Dengan kata lain changer, valuta asing, fasilitas medical, kantor pos, dll.
bandara Internasional Sepinggan mengalami overload Penilaian bandara terbaik ini berdasarkan dari berbagai
sebesar 400 persen atau sekitar 4,3 juta penumpang. kriteria penjurian seperti kondisi fisik bandara, kondisi
Indonesia memiliki 7 Bandara yang keuangan, kinerja perusahaan, serta sistem pengelolaan
dikategorikan sebagai Bandara tersibuk dari beberapa juga menjadi sorotan dalam penilaian tersebut. Dan
bandara yang ada di Indonesia (Tabel I.3). Ketujuh dari kesemuanya itu, Bandara Internasional Juanda
bandara ini dikategorikan sebagai bandara tersibuk mendapatkan penilaian terbaik sehingga memenangkan
dikarenakan banyaknya jadwal penerbangan yang kategori ini. (ezytravel.co.id/blog/bandara-
terjadi pada bandara tersebut. Dampak dari padatnya internasional-juanda-bandara-terbaik-2013/ Senin , 2
jadwal penerbangan pada ketujuh bandara tersebut jika sep 2013 01.00).
tidak dikelola dengan baik, maka secara tidak langsung Selain penghargaan Service Quality Gold Award 2013
akan mengakibatkan kerugian untuk pihak bandara dan yang diraih oleh Bandara Juanda, ada beberapa
juga kerugian untuk pihak pengguna jasa. Dapat penghargaan yang diberikan untuk Bandara yang ada
dicontohkan seperti terlambatnya jadwal penerbangan di Indonesia, seperti: Best Aiport, Excellent Service,
pesawat (delayed) sehingga berdampak pada Most Improved Airport, Favorite Airport, dimana
penumpukan jumlah penumpang di terminal, hal ini penghargaan Favorite Airport diberikan kepada
sangat merugikan pihak pengguna jasa. Sementara Bandara Sepinggan, Balikpapan.
kerugian untuk pihak bandara sendiri dengan padatnya (http://forum.kompas.com/teras/62939-ini-dia-
jadwal penerbangan ini, maka akan mengakibatkan bandara-bandara-terbaik-di-indonesia/ Senin 18
borosnya bahan bakar pesawat yang mengantri di Januari 2014/ 12.30).
landasan pacu untuk lepas landas (take off). Berikut Penghargaan lainnya yang diterima oleh Bandar
tabel Bandara Tersibuk di Indonesia. Udara yang ada di Indonesia salah satunya yang di
Tabel I.3 Bandara Tersibuk di Indonesia selenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan
No. Nama Bandara Ekonomi yang digagas sejak tahun 2007. Penilaian dan
penghargaan pada toilet terbersih ini diselenggarakan
1 Bandara Soekarno Hatta satu tahun sekali. Penilaian dilakukan oleh tim juri dari
2 Bandara Juanda Kementrian Perhubungan, Kementrian BUMN,
Kementrian Kesehatan, Asosiasi Toilet Indonesia
3 Bandara Ngurah Rai
(ATI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
4 Bandara Sultan Hasanuddin (YLKI), Pemerhati Toilet dan Media. Penilaian
5 Bandara Polonia dilakukan pada minggu pertama di bulan Mei sampai
dengan di bulan Agustus 2013. Faktor – faktor
6 Bandara Sepinggan penilaian toilet terbesih, yaitu :
7 Bandara Adisucipto 1.Kondisi dan Persyaratan
(Sumber : forum.kompas.com/teras/253333- Melihat kondisi, kelengkapan sebuah toilet,
inilah-7-bandara-tersibuk-di-indonesia/ Senin, 2 seperti simbol toilet, jumlah kran, tempat
September 2013/ 02.07) sabun, cermin, dll
2.Sistem Perawatan dan tingkat kenyamanan
Melihat data tabel diatas Bandara Sepinggan menjadi Perawatan fasilitas toilet secara berkala dan
urutan ke enam Bandara Tersibuk di Indonesia, karena didukung oleh petugas yang terlatih dan
bandara Sepinggan memiliki jadwal penerbangan yang handal, berikut dengan fasilitas
cukup padat. kenyamanan toilet lainnya yang mencakup
Penghargaan Service Quality Gold Award 2013 poster atau gambar didinding edukasi,
yang diraih oleh Bandara Juanda, Surabaya. Bandara ventilasi, dan sirkulasi udara serta dekorasi
yang di kelola oleh PT. Angkasa Pura 1 ini bagian dalam.
mendapatkan penghargaan tersebut karena, Perceived
Service Value (PSV) dan Perceived Service Quality
(PSQ). PSV adalah pengukuran langsung terhadap nilai
layanan yang diberikan itu sangat baik, Bandara Juanda
mendapatkan penghargaan Bandara Terbaik 2013
karena meskipun Bandara Juanda ini menjadi bandara
tersibuk kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Pelayanan di Bandara Juanda dikatakan baik, hal ini
dikarenakan fasilitas yang tersedia di bandara Juanda
cukup memadai, yakni meliputi: mothers care yang
berada di 4 lokasi, 2 di Terminal domestik dan 2
2
Pelayanan Publik ISSN 2303-341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
3
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
membutuhkan proses yang lama dengan kata lain akan yang paling rinci diberikan oleh Groonroos (1990:27)
ketinggalan pesawat. (www.suarakaryaonline.com/ sebagaimana dikutip dibawah ini:
Rabu,4 sep 2013 / 09.00).
Seperti yang dialami oleh mahasiswi dari “pelayanan adalah suatu aktivitas atau
Jakarta yang selesai melakukan penelitian di serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat
pedalaman Kalimantan Timur, pada saat di bandar mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
udara Sepinggan setelah check in dan menuju gate adanya akibat interaksi antara konsumen dengan
yang di maksud, ada seorang wanita yang memanggil karyawan atau hal – hal lain yang disediakan
dan memberitahu bahwa harus laporan dan membayar oleh perusahaan pemberi pelayanan yan
airport tax, karena mahasiswi ini baru pertama kali dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan
mengurus semuanya sendiri, oleh karena itu dia konsumen/pelanggan”.
menurut saja dengan membayar uang sebesar Rp.
50.000,- kemudian di beri amplop dan tidak boleh di Kualitas pelayanan sebagai suatu persepsi
buka sampai di pesawat, sesampainya di dalam tentang kinerja perusahaan (perception of performance
pesawat setelah di buka, isi dari amplop itu ada based) yang dialami konsumen berasal dari
asuransi jasindo dimana mahasiswi tersebut di suruh perbandingan tentang perasaan yang seharusnya
membayar tanpa sadar dengan cara di paksa diterima konsumen dari pelayanan produsen atau
(Archive.kaskus.co.id /thread/ 3831321/30 /Rabu, 4 perusahaan dengan persepsi konsumen tentang kinerja
Sep 2013/ 09.13). dari pelayanan yang diperolehnya. Hal ini kualitas
Berangkat dari informasi dan pemikiran yang pelayanan dipandang sebagai derajat serta arah dari
penulis dapatkan terhadap kondisi permasalahan yang perbedaan antara persepsi konsumen dengan
ada di Bandara Sepinggan tersebut, maka timbul harapannya. Kotler (1994) dalam (DR Paimin
pertanyaan dari peneliti sendiri tentang kualitas Napitupulu, Msi) menyebutkan jumlah karakteristik
pelayanan di Bandara Sepinggan. Pelayanan yang ada pelayanan sebagai berikut :
di Bandara biasa disebut sebagai pelayanan jasa 1. Intangibility (tidak berwujud), tidak dapat
kebandarudaraan yang diselenggarakan oleh berbagai dilihat, diraba, dirasa, didengar, dicium
instansi perusahaan dan perusahaan jasa lainnya. sebelum ada transaksi. Pembeli tidak
Menariknya penelitian ini adalah Bandara Sepinggan mengetahui dengan pasti atau dengan baik
termasuk dalam kategori bandara terfavorit (forum hasil pelayanan (service outcome) sebelum
kompas) dan juga termasuk dalam salah satu dari tujuh pelayanan dikonsumsi.
bandara tersibuk yang ada di Indonesia. Akan tetapi 2. Insearability (tidk dapat dipisahkan), dijual
kondisi fisik dan pelayanan bandara tersibuk di lalu diproduksi dan dikonsumsi secara
provinsi Kalimantan Timur ini masih dinilai kurang bersamaan karena tidak dapat dipisahkan.
memuaskan. Dari kedua kategori tersebut seharusnya Karena itu, konsumen ikut berpartisipasi
Bandara Sepinggan ini mendapatkan omset yang cukup menghasilkan jasa layanan. Dengan adanya
besar untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, kehadiran konsumen, pemberi pelayanan
sehingga dapat menjadi bandara terbaik di Indonesia. berhati – hati terhadap interaksi yang terjadi
Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka antara penyedia dan pembeli. Keduanya
rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah mempengaruhi hasil layanan.
bagaimana kualitas pelayanan dalam perspektif strategi 3. Variability (berubah – ubah dan bervariasi),
pelanggan di Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan? jasa beragam selalu mengalami perubahan,
Pelayanan Publik tdak sama kualitasnya bergantung kepada
Sama halnya dengan definisi manajemen, siapa yang menyediakannya dan kapan serta
konsep pelayanan didefinisikan juga oleh banyak dimana disediakan.
pakar. Soetopo (1999) dalam (Dr. Paimin Napitupulu, 4. Perishability (cepat hilang, tidak tahan lama),
Msi) mendefinisikan pelayanan sebagai “suatu usaha jasa tidak dapat disimpan dan permintaannya
untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang berfluktuasi. Daya tahan suatu layanan
diperlukan orang lain. Atau dapat diartikan bahwa bergantung kepada situasi yang diciptakan
pelayanan adalah serangkaian kegiatan atau proses oleh berbagai faktor.
pemenuhan kebutuhan orang lain secara lebih Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat
memuaskan berupa produk jasa dengan sejumlah ciri diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah tidak
seperti tidak terwujud, cepat hilang, lebih dapat kasat mata dan melibatkan upaya manusia (karyawan)
dirasakan daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat atau peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan
berpartisipasi aktif dalam mengkonsumsi jasa tersebut. penyelenggara layanan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Definisi yang sangat sederhana diberikan oleh Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan
Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (1997:448) pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang
“pelayanan adalah produk – produk yang tidak kasat lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang
mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha – ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang
usaha manusia yang menggunakan peralatan.” Ini dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat
adalah definisi yang sederhana. Sedangkan definisi dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Norman
4
Pelayanan Publik ISSN 2303-341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
(1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila
berikut: sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, dimanfaatkan dengan baik, selain produksi (dihasilkan)
pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan dengan cara yang baik dan benar.
barang jadi. Teori Kualitas Pelayanan
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari Kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh
tindakan nyata dan merupakan pengaruh Christopher Lovelock (2004:76) dalam bukunya
yang bersifat tindakan sosial. “Product Plus”. Apa yang dikemukakan merupakan
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam suatu gagasan menarik tentang bagaimana suatu
pelayanan tidak dapat dipisahkan secara produk bila ditambah dengan pelayanan (service) akan
nyata, karena pada umumnya terjadi dalam menghasilkan suatu keuntungan yang memberikan
waktu dan tempat bersamaan. manfaat pada organisasi dalam meraih keuntungan
Konsep Kualitas Pelayanan bahkan untuk menghadapi persaingan. Ada 8 suplemen
Kualitas memiliki beberapa definisi dan pelayanan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
menurut Gasperz (1997:5) pengertian kualitas secara 1.Information, yaitu proses suatu pelayanan
kovensional menggambarkan karakteristik langsung yang berkualitas dimulai dari produk dan
dari suatu produk, seperti performansi (performance), jasa yang diperlukan oleh pelanggan.
keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan Penyediaan saluran informasi yang
(easy to use), estetika (esthetics), dan sebagainya. langsung memberikan kemudahan dalam
Sedangkan definisi strategi dari segi kualitas adalah rangka menjawab keinginan pelanggan
segala sesuatu yang memenuhi keinginan atau tersebut, adalah penting.
kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). 2.Consultation, setelah memperoleh informasi
Menurut Feigenbaun (1997:7) kualitas adalah yang diinginkan, pelanggan memerlukan
kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer konsultasi baik menyangkut masalah teknis,
satisfaction). Suatu produk dikatakan berkualitas administrasi, biaya. Untuk itu, suatu
apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada organisasi harus menyiapkan sarananya
konsumen yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan menyangkut materi konsultasi, tempat
konsumen atau suatu produk. Sedangkan menurut konsultasi, karyawan/petugas yang
Goestch dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) kualitas melayani, dan waktu untuk konsultasi
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan secara cuma – cuma.
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3.Ordertaking, penilaian pelanggan pada titik
yang memenuhi atau melebihi harapan. ini adalah ditekankan pada kualitas
Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas pelayanan yang mengacu pada kemudahan
didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu pengisian aplikasi maupun administrasi
produk yang menunjang kemampuannya untuk yang tidak berbelit – belit, fleksibel, biaya
memuaskan kebutuhan yang di spesifikasika atau murah, dan syarat – syarat yang ringan.
ditetapkan, kualitas seringkali diartikan sebagai 4.Hospitality, pelanggan yang berurusan secara
kepuasan pelanggan (customer satisfaction). langsung akan memberikan penilaian
Pengertian produk yang dapat berbentuk (tangible) kepada sikap ramah dan sopan dari
atau kombinasi keduanya. Tiga kategori pokok yang karyawan, ruang tunggu yang nyaman dan
dapat didefinisikan di sini, yaitu : fasilitas lain yang menandai.
a) Barang (goods) misalnya: mobil, 5.Caretaking, variasi latar belakang pelanggan
telepon, dan lain – lain yang berbeda – beda akan menuntut
b) Perangkat lunak (software), misalnya: pelayanan yang berbeda – beda pula.
program komputer, laporan keuangan, 6.Exception, beberapa pelanggan kadang –
prosedur, intruksi dalam sistem kadang menginginkan pengecualian
keuangan ISO 9000 dan lain – lain kualitas pelayanan.
c) Jasa (service) misalnya: pendidikan, 7.Billing, titik rawan berada pada administrasi
perbankan, dan lain – lain. pembayaran. Artinya pelayanan harus
Dalam bisnis jasa, pelayanan merupakan aspek memperhatikan hal – hal yang berkaitan
yang sangat penting dan menentukan kualitas jasa yang dengan administrasi pembayaran, baik
dihasilkan. Untuk bisa tampil dalam suasana yang menyangkut daftar isian formulir transaksi,
kompetitif, organisasi harus berusaha meningkatkan mekanisme pembayaran hingga keakuratan
kualitas pelayanannya sebagai strategi untuk perhitungan tagihan.
memenangkan persaingan. Kualitas harus dimulai dari 8.Payment, pada ujung pelayanan harus
kebutuhan pelanggan (Kotler, 1994). Dengan demikian disediakan fasilitas pembayaran
produk – produk didesan, diproduksi, serta pelayanan berdasarkan pada keinginan pelanggan,
diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. seperti transfer bank, credit card, debet
Karena kualitas mengacu kepada sesuatu yang langsung pada rekening pelanggan.
menentukan kepuasan pelanggan, suatu produk yang
5
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya tujuan organisasi, melalui hubungan yang
adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai efektif dengan lingkungan, dalam kondisi ini
kepuasan itu, pemerintah harus memberikan kualitas yang paling menguntungkan. Oleh karena itu
pelayanan yang baik. Berikut merupakan pengertian strategi merupakan cara untuk mencapai
kualitas pelayanan menurut beberapa tokoh. tujuan organisasi, melalui proses analisis
Kualitas pelayanan menurut Gasperz , bahwa perencanaan, perumusan, pelaksanaan dan
pada dasarnya kualitas pelayanan mengacu pada evaluasi serta pelaporan dan pertanggung
pengertian pokok, sebagai berikut: jawaban, atau disebut perencanaan strategis.
1. Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan d. Perencanaan strategi merupakan salah satu
produk, baik keistimewaan langsung maupun komponen utama dari manajemen strategis
keistimewaan atraktif yang memenuhi (Goetsch dan Davis; 2002;60). Selanjutnya
keinginan pelanggan dan memberikan Goetsch dan Davis mendefinisikan
kepuasan atas penggunaan produk; manajemen strategis adalah “manajemen yang
2. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas mendasar atas semua tndakan, kegiatan dan
dari kekurangan atau kerusakan. keputusan pasa apa yang mungkin, guna
Agar pelayanan yang diberikan berkualitas memastikan kinerja yang berhasil dipasar”.
tentu saja kedua kualitas dimaksud harus terpenuhi, e. Perencanaan strategis merupakan proses
sebab negara berkembang pada umumnya tidak dapat utama dari menejemen strategis, hampir
memenuhi kedua kualitas tersebut sehingga pelayanan dikatakan bahwa perencaan stragis adalah
publiknya menjadi kurang memuaskan. menejemen strategi itu sendiri, sebagai mana
Kualitas pelayanan berarti: dikatakan oleh Nawawi (2005:149)
a. Kesesuaian dengan pesyaratan atau tuntutan. berpendapat bahwa menejemen strategi adalah
b. Kecocokan untuk pemakaian. perencanaan berskala besar (disebut
c. Perbaikan atau penyempurnaan berkelanjutan. perencanaan strategi) yang berorientasi
d. Bebas dari kerusakan atau cacat kepada jangkauan masa depan yang jauh
e. Pemenuhan kebutuhan pelanggan awal dan (disebut Visi), dan ditetapkan sebagai
setiap saat keputusan menejemen puncak (keputusan
f. Melakukan sesuatu secara benar awal yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar
g. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan memungkinkan organisasi berinteraksi secara
Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan efektif (disebut Misi), dalam usaha
a. Strategi berasal dari konteks militer: kata menghasilkan sesuatu perencanaan
strategos dari Yunani yang berarti “Jenderal.” operasional untuk menghasilkan barang/jasa
Jenderal yang baik memulai dengan strategi: serta pelayanan yang berkualitas, dengan
bukan rencana operasional, tetapi pendekatan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan
dasar yang mampu engubah keseimbangan (disebut tujuan strategi) dan berbagai sasaran
kekuatan lapangan. Penerapan standar dan (tujuan operasional) organisasi.
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan f. Dalam pemerintahan terdapat banyak teori
pelayanan publik tersebut sudah pasti harus strategi yang digunakan untuk mereformasi
didukung dengan strategi yang selaras dengan organisasi dalam pemberian pelayanan publik,
sasaran dan indikator keberhasilan yang satu diantaranya bagaimana yang telah
ditetapkan. diungkap oleh Osborne dan Plastrik (1997:40)
b. Pengertian strategi dalam kamus besar bahasa yang dikenal dengan istilah ”Five Cs” untuk
Indonesia adalah rencana yang cermat merubah DNA (sistem) pemerintahan yaitu
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran lima strategi untuk melakukan perubahan
khusus. Untuk itu diperlukan metode atau pemerintahan dalam pelayanan publik guna
teknik tertentu sehingga kebijakan yang mewujudkan efektivitas, efisiensi, dan
dihasilkan, akan optimal dalam rangka kemampuan melakukan inovasi. Solusi yang
mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini diajukan Osborne dan Plastrik adalah melalui
yang dimaksud organisasi adalah pemerintah rekayasa genetika mengubah DNA (sistem)
Daerah dapat mengembangkan strategi dalam dari sistem tersebut, sebab tanpa DNA
rangka mengatasi ancaman internal, eksternal (sistem) baru tak akan ada transformasi
untuk merebut peluang yang ada. organisasi pemerintah dianggap sebagai
c. Mc Nichols dalam (Solusu, 2008:11) organisme yang hidup, tumbuh, dan
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan berkembang mengikuti waktu dan akhirnya
strategi adalah suatu seni yang menggunakan mati. Organisme dibentuk DNA (sistem) yang
kecakapan, dan sumber daya organisasi untuk memberi perintah dasar dan kuat untuk
mencapai sasarannya melalui hubungan yang menyusun kemampuan abadi dan perilaku
efektif dengan lingkungan, dalam kondisi ini entitas sehingga muncul perilaku baru. Jika
yang paling menguntungkan. Oleh karena itu dilakukan perubahan DNA (sistem) maka
strategi merupakan cara untuk mencapai terjadi perubahan perilaku dan agar perubahan
6
Pelayanan Publik ISSN 2303-341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
7
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
8
Pelayanan Publik ISSN 2303-341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
mereka butuhkan ketika mereka tidak puas sesuatu jika mereka tidak tahu. FIDS yang berada di
dengan sistem penanganan keluhan waiting room yang sudah ada seharusnya memiliki
Strategi pelanggan juga perlu dipasangkan ukuran yang besar, karena bagaimanapun FIDS harus
dengan strategi kosekuensi dan kontrol untuk bisa dilihat dari sudut ruangan.
mendapatkan dampak nyata. Namun demikian, Pilihan Kompetitif
kualifikasi ini merupakan elemen yang kritis dana bahwa fasilitas pendukung yang sudah disediakan
pembaruan. Ketika organisasi bersedia mendengar oleh pihak Bandara Sepinggan ini sudah cukup
pelanggan, mempelajari keinginan pelanggan, dan memadai, tetapi untuk kalangan menengah keatas,
berkomitmen untuk menghasilkan sesuatu yang karena yang datang di Bandara Sepinggan ini adalah
bernilai bagi pelanggan, sering mereka melakukan orang yang berasal dari menengah kebawah juga, jadi
perubahan besar. Janji sederhana terhadap pelanggan alangkah baiknya jika Bandara Sepinggan
sering menciptakan perubahan besar. memfasilitasi transportasi yang memiliki harga yang
METODOLOGI PENELITIAN terjangkau untuk pengguna jasa layanan menengah
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kebawah, karena menurut Soetopo (1999) dalam (Dr.
metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian Paimin Napitupulu, Msi) mendefinisikan pelayanan
eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan sebagai “suatu usaha untuk membantu menyiapkan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi pada (mengurus) apa yang diperlukan orang lain. Atau dapat
penelitian ini dilakukan di Bandar Udara Sepinggan, diartikan bahwa pelayanan adalah serangkaian kegiatan
Balikpapan dengan penentuan informan menggunakan atau proses pemenuhan kebutuhan orang lain secara
teknik purposive sampling yang dilanjutkan snowball. lebih memuaskan berupa produk jasa dengan sejumlah
Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan ciri seperti tidak terwujud, cepat hilang, lebih dapat
teknik triangulasi teori dana sumber data yang dirasakan daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil data berpartisipasi aktif dalam mengkonsumsi jasa tersebut.
pengamatan dengan data hasil wawancara dan hasil Pemastian Mutu
wawancara dengan dokumen yang terkait, dan analisis Tingkat partisipatif petugas bandara sepinggan
data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan terhadap masyarakat masih relatif kurang, hal tersebut
kesimpulan. bisa dibuktikan pada saat jam tertentu masyarakat
Sistem Pilihan Pelanggan harus mengantri proses scanner barang bawaannya,
Menurut teori pilihan pelanggan, lebih banyak seperti di jam penerbangan pagi dimana penumpukkan
pengelola Bandara Sepinggan memberikan pilihan barang dan penumpang begitu banyak. Dengan
kepada pengguna jasa layanan, akan lebih baik untuk pelayanan yang demikian jelas akan mengakibatkan
meningkatkan kualitas pelayanan. Dimana seperti antrian yang panjang hanya untuk proses scanner
dalam wawancara peneliti dengan beberapa informan barang, seharusnya petugas bandara sepinggan lebih
ada beberapa peletakkan seperti restoran yang kurang pro aktif dalam membantu masyarakat untuk mengatur
menyebar antara terminal A dengan terminal B dimana barang-barang tersebut. Sehingga antrian pada pintu
seharusnya semakin banyak variasi pilhan itu akan masuk utama tidak terlalu padat.
menjadi nilai tambah. Seperti yang diungkapkan oleh Teori pengembalian pelanggan yaitu memberi
Ratminto.1995:21-23 dalam teorinya pentingnya beberapa bentuk kompensasi kepada pelanggan –
sarana dan prasana (termasuk alat – alat yang ada biasanya uang – ketika organisasi gagal memenuhi
digunakan) dalam menyediakan pelayanan yang standar pelayanan pelanggan. jadi seharusnya
berkualitas itu termasuk dalam salah satu unsur pengelola Bandara Sepinggan bisa memberlakukan
pendukung pelayanan publik. standar yang sudah ada, karena bagaimanapun jika
sistem informasi di Bandara Sepinggan bisa mereka memberlakukan bentuk ganti rugi seperti yang
dilaksanakan dari semua pihak petugas yang ada di dalam. maka pihak pengguna jasa layanan akan
memberikan informasi ke pengguna jasa, karena merasa hak nya telah di penuhi setelah mereka
mereka di tuntut untuk tahu segala bidang jika bekerja dirugikan oleh pelayanan yang ada di Bandara
dalam pelayanan dan mempunyai sifat yang ramah Sepinggan dan pihak pengelola Bandara Sepinggan
kepada pengguna jasa, dan membicarakan tentang lebih bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka
mutu dan biaya pengguna jasa atau pelanggan bisa perbuat sehingga mereka lebih memiliki rasa tanggung
menanyakan langsung kepada penyedia jasa terkait, jawab.
melihat kritikkan yang dinyatakan oleh mbak bahwa bentuk kompensasi tidak bisa
Primarizka Ayunda dan Mas Very Yudha, ada diganti dengan merespon cepat keluhan
beberapa hal yang harus di perbaiki dari Bandara pelanggn, karena ada beberapa hal yang harus
Sepinggan, pertama petugas bandara yang memiliki membutuhkan bentuk kompensasi, seperti
sifat yang tidak ramah, kedua FIDS. Sebenarnya sistem kecopetan di area bandara sepinggan, barang
informasi di Bandara Sepinggan pengelola bisa hilang di area Bandara Sepinggan, dan menurut
membuat sistem informasi sendiri dengan menunjuk teori jaminan mutu komitmen organisasi untuk
beberapa untuk memberikan informasi kepada mengembalikan seluruh uang yang dikeluarkan
pengguna jasa jadi terlihat lebih terkoordinir dan pelanggan atau memberi pelayanan pengganti
penumpang tidak akan bingung untuk menanyakan
9
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
gratis jika pelanggan tidak puas terhadap Dalam organisasi yang bergerak dalam bidang jasa
pelayanan yang diterimanya. pelayanan tidak hanya mengutamakan kualitas
di Angkasa pura cabang Bandara produknya saja, melainkan juga melihat kepuasan
Sepinggan memiliki penilaian kinerja pelanggan dari sisi keamanan dan kenyamanan yang
terhadap intern organisasi yang dinamakan diterima.
Key Government Individu, dimana penilaian KESIMPULAN
dilakukan 6 bulan sekali, dan masing – Pada kesimpulan ini peneliti akan menyajikan
masing individu ada target masing – masing, kesimpulan dan saran – saran penelitian berdasarkan
tidak hanya individu saja, tetapi juga hasil temuan data di lapangan serta hasil analisa dan
kelompok, coorperate. Dan menurut interpretasi data yang telah dilakukan pada bab – bab
pernyataan dari Bapak Toni Alam, terdahulu. Kesimpulan ini akan menjawab rumusan
penyusunan intern organisasinya tidak masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Dari
seimbang karena ada satu divisi yang awalnya hasil analisa dan interpretasi data dapat disimpulkan
dari 3 divisi dan sekarang dijadikan satu bahwa:
divisi, itu membuat salah satu dari divisi Kualitas pelayanan di Bandara Sepinggan dalam
tersebut membuat tidak mampu dalam perspektif strategi pelanggan memiliki tiga pendekatan
melaksanakan job disknya. yang masing – masing memiliki alat, diantaranya :
Petugas Bandara Sepinggan harus a. Pilihan Pelanggan
menerima baik komplain yang mereka terima Berusaha memberi pilihan kepada
dari pengguna jasa layanan Bandara pelanggan, seperti yang dijelaskan
Sepinggan Balikpapan, dimana komplain pada reiventing government, dimana
tersebut menjadi masukkan pihak pengelola organisasi pemerintah harus
untuk memperbaiki pelayanan, Karena berorientasi kepada pelanggan,
menurut (Pamudji, 1999) dalam (DR Paimin pendekatan pilihan pelanggan memiliki
Napitupulu, Msi) pelayanan publik adalah dua alat, yaitu sistem pilihan publik
berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi dan sistem informasi pelanggan dan
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, perantara informasi pelanggan. Kondisi
jadi para pengguna jasa layanan di Bandara fisik dan sistem informasi pelanggan di
Sepinggan tahu dimana tempat yang Bandara Sepinggan cukup memadai
seharusnya menampung komplain, dan dan dapat dikatakan baik. Bandara
melihat kasus diatas pihak pengelola Bandara Sepinggan memiliki beberapa fasilitas
Sepinggan Balikpapan dapat sesuai dengan standar kebandarudaraan
mensosialisasikannya terlebih dahulu. seperti, mothers care, toilet, musholla,
Masih ada kasus kriminalitas yang ada area parkir, restoran, dan Bandara
di Bandara Sepinggan sehingga membuat Sepinggan memiliki operator di bagian
pengguna jasa layanan merasa tidak nyaman informasi kurang ramah dalam
di lingkungan Bandara, dengan kata lain menyampaikan informasi kepada
keamanan di Bandara Sepinggan masih perlu pengguna jasa yang membutuhkan.
di tingkatkan lagi, dan petugas keamanan di b. Pilihan Kompetitif
Bandara Sepinggan memiliki sikap sigap jika Mengkombinasikan strategi pelanggan
ada orang yang perlu dicurigai ketika di dalam dengan strategi konsekuensi, dengan
area terminal Bandara. memberi kesempatan kepada
Menurut David Osborne dan Ted Gaebler dalam pelanggan untuk mengontrol sumber
bukunya tentang Mewirausahakan Birokrasi daya dan membawanya sesuai pilihan
menyatakan bahwa strategi pelanggan membangun untuk memaksa penyedia pelayanan
strategi kosekuensi dengan cara memaksa organisasi berkompetisi, pendekatan ini memiliki
mempertanggungjawabkan kinerja bukan hanya ke atas 2 alat, yaitu sistem pilihan publik
rantai komandonya, tetapi juga pada pelanggannya. Ini kompetitif dan program voucher dan
bisa dipandang sekedar sebagai pendekatan untuk pengembalian pemberi dana. Penyedia
menciptakan kosekuensi jasa transportasi di Bandara Sepinggan
Strategi pelanggan akan berjalan dengan sangat memiliki cukup varian transportasi,
baik apabila pejabat terpilih mampu menetapkan tujuan tetapi dari beberapa varian tersebut
organisasi yang memuaskan kebutuhan, dan menjaga tidak memiliki harga yang terjangkau,
agar pemberi pelayanan bertanggung jawab kepada oleh karena itu pendekatan pilihan
pelanggannya. Hal ini juga sejalan dengan misi PT kompetitif ini dikatakan cukup baik.
Angkasa Pura 1 cabang Bandara Sepinggan dimana Pihak pengelola memberikan beberapa
tercantum bahwa “mengusahakan jasa pilihan transportasi diantaranya car
kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang rental, taksi yang terdiri dari 3
memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan perusahaan dan Bandara Sepinggan
kenyamanan”.
10
Pelayanan Publik ISSN 2303-341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
11
Pelayanan Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014
12