You are on page 1of 11

JRSDD, Edisi September 2018, Vol. 8, No.

3, Hal:1 - 10

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda pada


Mahasiswa Universitas Lampung

Rimamunanda Ekamarta1)
Rahayu Sulistyorini2)
Sasana Putra3)

Abstract
Modal Split is one of the models used in transportation planning, this is due to the key role of
public transport in an effort to improve improvements and improve services from modes of
transportation. Study of preferences for respondents was carried out through primary surveys
(survey and interview questionnaires) for Lampung University students with a sample of 150
respondents. Analysis of modal split model using logistic regression analysis with the help of
SPSS 17 program. This program can also analyze the relationship or correlation between
independent variables on dependent variables, and independent variables with independent
variables with bivariate correlation analysis method.The results showed that the factors
influencing modal choice in Lampung University students were vehicle ownership variables (X6)
and comfort considerations variable (X9).
From the results of the statistical tests that have been carried out, obtained multiple regression is
as follows: Y = -2,038+ 3,583 X6 +1,830 X9. With the probability in scenario 1 with variable X6
with code 0 and X8 with code 0, the probability of private parking is 11.53% and other costs are
88.47%. Scenario 2 with variable X6 with code 1 and X8 with code 1 produces the probability of
private transport of 96.69% and other expenditures of 3.31%. In scenario 3 with variable X6 with
codes 1 and X8 with code 0, the probability of private parking is 82.42% and other expenditures
are 17.58%. In scenario 4 with variable X6 with code 0 and X8 with code 1, the probability of
private parking is 44.82% and other expenditures are 55.18%.
Key words : Modal Split, logistic regression, probability, SPSS 17.
Abstrak

Pemilihan moda merupakan salah satu model yang digunakan dalam perencanaan transportasi,hal
ini dikarenakan peran kunci dari angkutan umum dalam upaya meningkatkan perbaikan dan
peningkatan pelayanan dari moda transportasi. Analisa model pemilihan moda menggunakan
analisis regresi logistik dengan bantuan program SPSS 17. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan moda pada mahasiswa Universitas Lampung adalah
Variabel kepemilikan kendaraan (X6) dan Variabel Pertimbangan kenyamanan (X9).
Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan persamaan regresi logistik adalah sebagai
berikut: Y = -2,038+ 3,583 X6 +1,830 X9. Dengan probabilitas pada skenario 1 dengan X6 kode
0 dan X8 kode 0 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi sebesar 11,53% dan angkutan
lainnya sebesar 88,47%. Skenario 2 dengan X6 kode 1 dan X8 kode 1 menghasilkan probabilitas
angkutan pribadi sebesar 96,69% dan angkutan lainnya sebesar 3,31%. Pada skenario 3 dengan X6
dengan kode 1 dan X8 kode 0 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi sebesar 82,42% dan
angkutan lainnya sebesar 17,58%. Pada skenario 4 dengan variabel X6 dengan kode 0 dan X8
dengan kode 1 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi sebesar 44,82% dan angkutan lainnya
sebesar 55,18%.
Kata Kunci: pemilihan moda, regresi logistik, probabilitas, SPSS 17.
1)
Mahasiswa pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.
surel:Rimamunanda@gmail.com
2)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan. Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar lampung. 35145.
3)
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. Jalan Prof. Sumantri
Brojonegoro 1. Gedong Meneng Bandar Lampung.
Analisis Faktor- faktor yang MempengaruhiM.
Pemilihan
Fadillah
Rimamunanda,
Rimamunanda,
Nadya
Buktin,
Moda
Dalius,
Safira,
Ahmad
pada
Rahayu
Sasana
Rahayu
Surya
Mahasiswa
Zakaria,
Sulistyorini,
Putra,
Sulistyorini,
Sebayang,
Ofik
Rahayu
M.
Unila
Fadillah
Taufik
Masdar
Sasana
Sasana
Sulistyorini.
Purwadi.
Dalius.
Helmi
Putra
Putra.

1. PENDAHULUAN
Transportasi yang baik merupakan faktor pendukung utama untuk menentukan
majunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah atau negara. Transportasi
merupakan urat nadi perekonomian, dengan adanya kendaraan umum yang baik
akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan melakukan
aktivitas.Permintaan transportasi, atau dengan kata lain kebutuhan manusia dan
barang akan jasa transportasi, bukanlah merupakan kebutuhan langsung (tujuan
akhir yang diinginkan). Sesungguhnya kebutuhan akan jasa transportasi timbul
disebabkan oleh adanya keinginan untuk mencapai/memenuhi tujuan lain yang
sebenarnya. Jasa transportasi hanyalah media mencapai perantara untuk
mencapai tujuan lain dimaksud (Miro, 2005).

Faktor pemilihan moda memegang peranan yang cukup penting. Seseorang yang
akan bergerak tentu akan mempertimbangkan banyak hal yaitu apakah
pergerakan yang dilakukan menggunakan angkutan pribadi maupun angkutan
umum. Semua hal tersebut terkait erat dengan berbagai karakteristik baik moda,
jenis perjalanan maupun karakteristik dari pelaku perjalanan itu sendiri.
Pemilihan moda dapat dikatakan tahap terpenting dalam perencanaan
transportasi. Ini karena peran kunci dari angkutan umum dalam berbagai
kebijakan transportasi. Tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa moda
angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien dari pada moda
angkutan pribadi (Tamin, 2008).

Banyak faktor-faktor yang membuat masyarakat cenderung menggunakan


kendaraan pribadi daripada kendaraan umum dikarenakan jarak perjalanan yang
relatif tidak terlalu jauh yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.
Penambahan sarana transportasi umum maupun pelebaran jalan-jalan utama
bukanlah solusi yang memadai mengingat jumlah kendaraan pribadi semakin
terus bertambah. Solusi alternatif yang mengalihkan pengguna kendaraan
pribadi perlu dicari permasalahannya, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi daripada kendaraan umum belum
diketahui, Maka dari itu diperlukan adanya analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda transportasi.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Moda Transportasi

Moda Transportasi terdiri dari dua kata yaitu moda dan transportasi.
Moda adalah bentuk atau jenis. Sedangkan transportasi adalah suatu kegiatan
untuk memindahkan sesuatu (orang dan/barang ) dari satu tempat ke tempat lain
dengan atau tanpa sarana. Maka pengertian dari Moda Transportasi adalah jenis
atau bentuk (angkutan) yang digunakan dalam memindahkan orang dan/ barang
dari satu tempat ketempat lain.

2
Buktin,,
Rimamunanda, Rahayu Sulistyorini, Sasana Putra

2.2 Pemilihan Moda Transportasi


Pemilihan moda transportasi merupakan salah satu model terpenting pada perencanaan
transportasi. Hal ini dikarenakan peranan dari angkutan umum dalam upaya peningkatan
efisiensi dan efektifitas sistem pergerakan pada sistem transportasi (Tamin, 2008).
Model pemilihan moda perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu (Tamin,2008):
1. Biaya
2. Angkutan umum captive
3. Lebih dari dua moda

2.3 Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda


Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu moda
transportasi dapat dibedakan atas tiga kategori sebagai berikut (Tamin, 2008):
1.Karekteristik pelaku perjalanan
Hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut:
a. Keadaan sosial, ekonomi, dan tingkat pendapatan.
b. Ketersedian atau kepemilikan kendaraan.
c. Kepemilikan surat izin mengemudi (SIM).
2. Karakteristik perjalanan
Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik perjalanan adalah:
a. Tujuan perjalanan
b. Jarak perjalanan
c. Waktu terjadinya perjalanan.
3. Karakteristik sistem transportasi
Tingkat pelayanan dikelompokan dalam dua kategori:
1. Faktor kuantitatif
a. Lama waktu perjalanan
b. Biaya transportasi, misalnya tarif, biaya bahan bakar, dan Iain-lain.
2. Kaktor Kualitatif
a. Kenyamanan.
b. Keamanan.

2.4 Analisis Regresi Logistik


Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi seperti halnya
regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah Ordinary Least Squares (OLS)
regression. Perbedaannya adalah pada regresi logistik, peneliti memprediksi variabel
terikat yang berskala dikotomi.
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk menghitung
model pemilihan moda dengan mengetahui peubah bebas (atribut) yang mempengaruhi
pemilihan moda tersebut.
Dalam studi ini perilaku pemilihan moda angkutan yang diteliti adalah antara moda
angkutan pribadi dan angkutan lainnya, dengan dua alternatif moda yang
dipertimbangkan. Sehingga persamaan yang digunakan adalah persamaan yang disebut
dengan model regresi binary logistik. Model regresi binary logistik ini hanya dapat
digunakan untuk mencari probabilitas dua pilihan moda transportasi (Miro, 2005).
Sehingga untuk mencari probabilitas masing-masing moda, maka dapat ditulis
persamaan:

3
Analisis Faktor- faktor yang MempengaruhiM.
Pemilihan
Fadillah
Rimamunanda,
Rimamunanda,
Nadya
Buktin,
Moda
Dalius,
Safira,
Ahmad
pada
Rahayu
Sasana
Rahayu
Surya
Mahasiswa
Zakaria,
Sulistyorini,
Putra,
Sulistyorini,
Sebayang,
Ofik
Rahayu
M.
Unila
Fadillah
Taufik
Masdar
Sasana
Sasana
Sulistyorini.
Purwadi.
Dalius.
Helmi
Putra
Putra.

ey
P (i)= y (1)
(1+e )

1
P ( j )= y (2)
(1+e )

dimana:
P(i) = Peluang moda ke i (angkutan pribadi) untuk dipilih.
P(j) = Peluang moda ke j (angkutan lainnya) untuk dipilih.
y = Nilai dari model regresi logistik binary.
e = Eksponensial.

Probabilitas individu dalam memilih moda ke i merupakan fungsi yang


mengandung perbedaan utilitas antara kedua moda (Miro, 2005:129). Fungsi
utilitas diasumsikan linier, sehingga nilai utilitas ini dapat dihitung melalui
persamaan regresi linear berganda seperti:

Y = a+b1X1+ . . . +bnXn (3)

Y = a+b1X1+ . . . +bnXn
dengan:
Y = Nilai utilitas kedua moda.
a = Parameter Konstanta.
b1 s/d bn = Parameter regresi.
X1 s/d Xn=Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap perilaku pelaku
perjalanan.

2.5 Koefisien Korelasi


Salah satu tahapan terpenting didalam menggunakan metode analisis regresi
adalah penentuan hubungan antara variabelnya baik antara sesama variabel
bebas maupun antara variable bebas dengan variable tidak bebas. Apabila Y
cenderung meningkat dan X meningkat, maka korelasi tersebut disebut korelasi
positif atau korelasi langsung. Sebaliknya apabila Y cenderung menurun
sedangkan X meningkat ,maka korelasi disebut korelasi negatif atau korelasi
terbalik. Apabila tidak terlihat adanya hubungan antara variabel, maka dikatakan
tidak terdapat korelasi antara kedua variabel. Korelasi antara variabel tersebut
dapat dinyatakan dengan suatu koefisien korelasi(r). Nilai r berkisar antara –1
dan +1. Tanda (+) dan tanda (-) dipakai untuk korelasi positif dan korelasi
negatif.

4
Buktin,,
Rimamunanda, Rahayu Sulistyorini, Sasana Putra

2.6 Metode Penarikan Sampel


Teknik Sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel acak berdasar area
(Cluster Random Sampling). Cluster Random Sampling ,salah satu jenis metode
pengambilan sample pada probability sampling, yaitu pengambilan sample jenis ini
dilakukan berdasar kelompok/ area tertentu pada bagian- bagian yang berbeda di dalam
suatu instansi. Pada perhitungan jumlah sample dilakukan secara metematis, besarnya
sampel dari suatu populasi yang terdapat pada suatu kawasan dapat digunakan rumus
Slovin sebagai berikut:

N
n= 2 (4)
(1 +Ne )

Dimana:
n = Prakiraan besar sampel
N = Prakiraan besar populasi
e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

3. Metodologi Penelitian
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di kawasan Universitas Lampung, yaitu Jl. Prof. Dr. Sumantri
Brojonegoro No. 1, Rajabasa, Kota Bandarlampung.
3.1.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada hari Senin – Jumat. Proses penelitian ini, dilakukan
langsung secara personal kepada responden terutama pada saat penyebaran kuisioner,
sehingga tidak dibutuhkan izin khusus dari instansi tertentu. Pengumpulan data
dilakukan pada hari kuliah, yaitu hari Senin hingga Jumat.
3.2 Cara Pengambilan dan Ukuran Sampel
3.2.1 Penentuan Populasi
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa yang akan
dibagikan kuisioner untuk survey selanjutnya. Oleh sebab itu, langkah awal dalam
menentukan jumlah sampel adalah mengetahui jumlah mahasiswa pada Universitas
Lampung yaitu sebesar 27.442 mahasiswa
3.2.2 Perhitungan Sampel
Besarnya sampel dari suatu populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah populasi (N) = 27.442 orang
Tingkat akurasi yang diinginkan adalah 90%, sehingga batas toleransi kesalahan e =10%
n = 99,6369
dibulatkan menjadi 100 orang sampel.
Sampel yang diamati pada penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa dan penambahan 50
sampel, dengan ukuran sampel untuk masing-masing jenis moda transportasi diambil
secara proporsional menggunakan rumus:

Nh
nh= ×n (5)
N

Keterangan:
nh : Ukuran sampel terpilih pada klaster ke-h

5
Analisis Faktor- faktor yang MempengaruhiM.
Pemilihan
Fadillah
Rimamunanda,
Rimamunanda,
Nadya
Buktin,
Moda
Dalius,
Safira,
Ahmad
pada
Rahayu
Sasana
Rahayu
Surya
Mahasiswa
Zakaria,
Sulistyorini,
Putra,
Sulistyorini,
Sebayang,
Ofik
Rahayu
M.
Unila
Fadillah
Taufik
Masdar
Sasana
Sasana
Sulistyorini.
Purwadi.
Dalius.
Helmi
Putra
Putra.

Nh : Ukuran populasi pada klaster ke-h


n : Ukuran sampel yang diinginkan (100 dan 50 mahasiswa)
N : Ukuran populasi (27.442 mahasiswa)

Tabel 1.Distribusi Ukuran Sampel Mahasiswa


Sampel Sampel
Fakultas Jumlah Mahsiswa Nh
(nh) (nh)
Ekonomi dan bisnis 3732 14 7
Hukum 2480 9 5
KIP 6761 25 12

Pertanian 4222 15 8
Teknik 3178 12 6

FISIP 3583 13 7

MIPA 2788 10 5
Kedokteran 664 2 1
Pascasarjana 34 0 0
Total 27442 100 50

3.3 Tahapan Penelitian


3.3.1 Pengumpulan Data Penelitian dan Jenis Variabel
3.3.1.1 Data Penelitian
Ada dua jenis data penelitian yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa di
Universitas Lampung. Kuisioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut karakteristik pengguna, karakteristik perjalanan, dan karakteristik
sistem transportasi dari setiap mahasiswa.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan acuan dan literatur yang
berhubungan dengan materi. Data sekunder yang diperlukan yaitu Peta lokasi
wilayah studi dan jumlah mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan di
Universitas Lampung

3.3.1.2 Variabel Penelitian


Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
a.Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda
transportasi. Variabel-variabel tersebut kemudian dijadikan sebagai variable
hipotesa. Variabel ini diberi simbol X, berikut adalah variabel-variabel hipotesa
yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Jenis Kelamin (X1)
2. Lama Perjalanan dari Rumah ke Kampus (X2)

6
Buktin,,
Rimamunanda, Rahayu Sulistyorini, Sasana Putra

3. Jarak dari Rumah ke Kampus (X3)


4. Biaya perjalanan dalam Sehari (X4)
5. Kepemilikan SIM (X5)
6. Kepemilikan Kendaraan Pribadi (X6)
7. Pertimbangan kecepatan (X7)
8. Pertimbangan keamanan (X8)
9. Pertimbangan kenyamanan (X9)
10. Pertimbangan biaya (X10)
b. Variabel terikat (dependent variabel) adalah jenis moda transportasi untuk
perjalanan ke kampus dalam seminggu. Variabel ini diberi simbol Y dan terdiri dari
Angkutan Pribadi dan Angkutan Lainnya.

3.3.2 Analisis Data


Data - data yang telah diperoleh dari kuisioner dikumpulkan dan selanjutnya diolah agar
dapat digunakan sebagai data masukan dalam proses analisa selanjutnya. Untuk
menganalisa data yang diperoleh maka penulis menggunakan analisa regresi binary
logistik.
3.3.2.1 Analisis Regresi Binary Logistik
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi binary
logistik dengan mempergunakan program SPSS. Analisis regresi binary logistik dipakai
untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
(variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi
binary logistik berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
dalam pemilihan moda transportasi dalam perjalanan ke kampus.
3.3.2.2 Menilai Kelayakan Model Regresi Binary Logistik
Pengujian Kelayakan, Kebaikan Model dan Hipotesis
1. Menilai Kelayakan Model Regresi Binary
Analisis ini berdasarkan pada output Hosmer and Lemeshow, dengan hipotesis sebagai
berikut:
Ho = 0 Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan
klasifikasi yang diamati.
Ho ≠ 0 Ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi
yang diamati.
Dasar pengambilan keputusan:
Memperhatikan nilai goddness of fit yang diukur dengan nilai Chi Square pada bagian
bawah uji Hosmer and Lemeshow:
a. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima artinya model layak dipakai untuk analisis
selanjutnya.
b. Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak artinya model tidak layak dipakai untuk
analisis selanjutnya.
Model Regresi Logistik Binary dinyatakan layak digunakan untuk analisis selanjutnya
(memprediksi), jika hasil uji menerima Ho yang dapat dibuktikan melalui nilai Sig >
0,05.

7
Analisis Faktor- faktor yang MempengaruhiM.
Pemilihan
Fadillah
Rimamunanda,
Rimamunanda,
Nadya
Buktin,
Moda
Dalius,
Safira,
Ahmad
pada
Rahayu
Sasana
Rahayu
Surya
Mahasiswa
Zakaria,
Sulistyorini,
Putra,
Sulistyorini,
Sebayang,
Ofik
Rahayu
M.
Unila
Fadillah
Taufik
Masdar
Sasana
Sasana
Sulistyorini.
Purwadi.
Dalius.
Helmi
Putra
Putra.

4. Analisis dan Pembahasan


4.1 Pelaksanaan Survei
Pelaksanaan survei dilakukan di kawasan Universitas Lampung, yaitu Jl. Prof.
Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1, Rajabasa, Kota Bandar Lampung pada tanggal
14 Mei 2018 - 18 Mei 2018 pukul 13.00 - 16.00 WIB dengan jumlah sampel
sebanyak 150 responden.
4.2 Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar
sesama variabel bebas, maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat.
Dalam persamaan regresi yang baik, antara variabel bebas tidak boleh saling
berhubungan atau berkorelasi tinggi, sedangkan variabel bebas dengan
variabel terikat harus saling berkorelasi
Dari 10 variabel yang diamati, maka akan dilakukan uji korelasi untuk
mendapatkan variabel yang “ signifikan berpengaruh” terhadap pemilihan
moda, selanjutnya akan diolah kembali dengan analisis regresi binary logistik
menggunakan Software SPSS ver.17. Tiap-tiap variabel akan dianalisis satu
persatu dengan tingkat signifikansi yang digunakan a = 0,05. Berikut ini adalah
rekapitulasi variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikat (moda angkutan mahasiswa) menuju kampus.
Tabel 2. Rekapitulasi Uji Korelasi
Variabel X α Signifikansi Keterangan

X1 = Jenis Kelamin 0,05 0,188 Tidak Signifikan

X2 = Lama Perjalanan
0,05 1,000 Tidak Signifikan
dari Rumah ke Kampus
X3 = Jarak dari Rumah
0,05 1,00 Tidak Signifikan
ke Kampus
X4 = Biaya perjalanan
0,05 0,575 Tidak Signifikan
dalam sehari
X5= Kepemilikan SIM 0,05 0,001 Signifikan
X6= Kepemilikan
0,05 0,000 Signifikan
Kendaraan Pribadi
X7= Pertimbangan
0,05 0,467 Tidak Signifikan
kecepatan
X8= Pertimbangan
0,05 0,046 Signifikan
keamanan
X9= Pertimbangan
0,05 0,043 Signifikan
kenyamanan

X10= Pertimbangan
0,05 0,759 Tidak Signifikan
biaya

Sumber : Pengolahan Data Primer

Dari Tabel 2. diatas, variabel-variabel yang terbukti tidak signifikan


terhadap pemilihan moda akan dibuang dan tidak dimasukkan pada tahap

8
Buktin,,
Rimamunanda, Rahayu Sulistyorini, Sasana Putra

analisis berikutnya. Variabel-variabel tersebut antara lain, Jenis Kelamin


(X1), Lama Perjalanan dari Rumah ke Kampus (X2), Jarak dari Rumah ke
Kampus (X3), Biaya perjalanan dalam sehari (X4), Pertimbangan
kecepatan (X7), Pertimbangan biaya (X10).
Tabel 3. Rekapitulasi Uji Korelasi
Korelasi
Variabel X α Signifikansi Keterangan
dengan

X5 = Kepemilikan SIM X6 0,05 0,000 Signifikan


X8 = Pertimbangan
X6 0,05 0,042 Signifikan
keamanan
X9= Pertimbangan kenyamanan X6 0,05 0,402 Tidak Signifikan

Sumber : Pengolahan Data Primer


Pada Tabel 3, ditampilkan variabel-variabel bebas yang terbukti berpengaruh
signifikan terhadap sesama variabel bebas, yaitu X6. variabel-variabel bebas
yang berkorelasi antar variabel bebas akan dibuang dan tidak digunakan pada
analisa selanjutnya. Variabel-variabel tersebut antara lain Kepemilikan SIM
(X5) dan Pertimbangan Keamanan (X8).

Tabel 4. Hasil Klasifikasi Variabel yang Berpengaruh Secara Signifikan


No Variabel X B Signifikansi Exp(B)

X6 = Kepemilikan
1 3,583 0,000 35,984
Kendaraan

X9 = Pertimbangan
2 1,830 0,008 6,234
kenyamanan

Constant -2,038 0,006 0,130

Sumber : Pengolahan Data Primer


Dari tabel 4 didapat persamaan regresi yaitu, Y= 2,436 X6 – 1,801

4.3 Skenario Pemilihan Moda


Skenario pemilihan moda dibuat untuk melihat pengaruh dari beberapa nilai
variabel bebas, seperti yang ditampilkan pada Tabel 10. Skenario–
skenario ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana model ini dapat
mewakili berbagai macam karakteristik mahasiswa pengguna moda ke kampus.
Tabel 5. Beberapa Skenario Pemilihan Moda
Y Probabilitas Probabilitas
Pribadi - Angkutan Angkutan lainnya
umum Pribadi 1
P(j) =
Skenario ey ( 1+e y )
P(i) =
( 1+e y )
1. X6 = tidak memiliki kendaraan (0)
-2,038 0,1153 0,8847
X9= bukan pertimbangan utama(0)
2. X6 = memiliki kendaraan (1)
3,375 0,9669 0,0331
X9= pertimbangan utama (1)
3. X6 = memiliki kendaraan (1)
1,545 0,8242 0,1758
X9= bukan pertimbangan utama (0)
4. X6 = tidak memiliki kendaraan (0)
-0,208 0,4482 0,5518
X9= pertimbangan utama (1)
Sumber : Pengolahan Data Primer

9
Analisis Faktor- faktor yang MempengaruhiM.
Pemilihan
Fadillah
Rimamunanda,
Rimamunanda,
Nadya
Buktin,
Moda
Dalius,
Safira,
Ahmad
pada
Rahayu
Sasana
Rahayu
Surya
Mahasiswa
Zakaria,
Sulistyorini,
Putra,
Sulistyorini,
Sebayang,
Ofik
Rahayu
M.
Unila
Fadillah
Taufik
Masdar
Sasana
Sasana
Sulistyorini.
Purwadi.
Dalius.
Helmi
Putra
Putra.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Karakteristik dari mahasiswa dalam pemilihan moda untuk perjalanan ke kampus
berdasarkan kepemilikan kendaraan pada hasil survey didapat responden yang tidak
memiliki kendaraan sebanyak 17,33% sementara responden yang memiliki
kendaraan sebanyak 82,67%.
b. Karakteristik dari mahasiswa dalam pemilihan moda untuk perjalanan ke kampus
berdasarkan pertimbangan kenyamanan pada hasil survey diketahui bahwa
responden yang memilih pertimbangan kenyamanan sebagai pertimbangan utama
adalah sebesar 61,33%, sedangkan mahasiswa yang tidak memilih pertimbangan
keamanan sebagai pertimbangan utama adalah sebesar 38,67%.
c. Faktor - faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi mahasiswa
dalam perjalanan ke kampus diantaranya kepemilikan kendaraan pribadi (X6) dan
pertimbangan kenyamanan (X9).
d. Model pemilihan moda transportasi mahasiswa dalam perjalanan ke kampus yang
didapat yaitu Y= -2,038+ 3,583 X6 +1,830 X9
e. Probabilitas dengan skenario nomor 1 dengan variabel X6 dengan kode 0 dan X8
dengan kode 0 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi sebesar 11,53% dan
probabilitas angkutan lainnya sebesar 88,47%. skenario nomor 2 dengan variabel X6
dengan kode 1 dan X8 dengan kode 1 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi
sebesar 96,69% dan probabilitas angkutan lainnya sebesar 3,31%. Pada skenario
nomor 3 dengan variabel X6 dengan kode 1 dan X8 dengan kode 0 menghasilkan
probabilitas angkutan pribadi sebesar 82,42% dan probabilitas angkutan lainnya
sebesar 17,58%. Pada skenario nomor 4 dengan variabel X6 dengan kode 0 dan X8
dengan kode 1 menghasilkan probabilitas angkutan pribadi sebesar 44,82% dan
probabilitas angkutan lainnya sebesar 55,18%.

DAFTAR PUSTAKA
Fithra, Herman, 2014, Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Transportasi Antara
Sepeda Motor dengan Angkutan Umum di Kota Lhokseumawe, Lhokseumawe,
Teras Jurnal, Vol.4, No.1.
Hidayat, Erwin, 2017, Permodelan pemilihan moda transportasi penumpang pada akses
jalan bandara internasional kulon progo yogyakarta. Tesis, Tidak diterbitkan.
Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Miro, Fidel, 2005, Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Morlok, Edward K, 1985, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Edisi
Kedua, Terjemah Ir. Johan Kelana Putra Hanim, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tamin, O.Z, 2008, Perencanaan, Pemodelan, & Rekayasa Transportas, Penerbit ITB,
Bandung.
Toar, Jurike Ireyne, 2015, Analisa Pemilihan Moda Angkutan Kota Manado-Kota
Gorontalo, Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Manado.

10
Buktin,,
Rimamunanda, Rahayu Sulistyorini, Sasana Putra

11

You might also like