You are on page 1of 10

Penguatan Orientasi Kecintaan NKRI Di Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak

Netty Herawati dan Lina Sunyata

PENGUATAN ORIENTASI KECINTAAN NKRI


DI PERBATASAN KALIMANTAN BARAT-SERAWAK

STRENGTHENING INDONESIAN NASIONALISM


IN THE WEST KALIMANTAN-SERAWAK

Netty Herawati1 dan Lina Sunyata2


Universitas Tanjung Pura Pontianak, JL. Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat
1,2

e-mail: netty.herawati@untan.ac.id

Naskah diterima tanggal 28 Februari 2013, direvisi tanggal 2 Mei 2013, disetujui pada tanggal 30 Mei.2013

Abstract

The border region is a leading foothold in projecting the country’s defense forces. It does not only serve as physical
sovereignty’s boundary, but also as “frontier” or avant garde to expand influence (sphere of influence) in articulating the
national interest defense dimension. Relating to the role and position of the border region the concept of nationalism in
the public dissemination of the border line of defense is needed in order to face the threat of a dimensionless nirmiliter
economic, political, technological and socio-cultural values ​​that can threaten the stability and existence of the state.
Explorative qualitative research methods that take location in West Kalimantan-Sarawak border shows that: (a). National
insight of the border line society is strong enough in moral aspects but weak in intellectual aspects. Weak understanding
and application of the concept of nationalism from the intellectual aspect of environmental factors supported a minimal
border infrastructure as well as the patterns of interaction that are inferior-superior to the citizens of Malaysia, over time
is expected to decrease the sense of love and orientation to the Homeland; (b). Society still lags well as being away from
the centers of economic growth into one of the country’s defense weak point; (c). Socialization national insight through
strategy communicators, audiences approach, analysis of information needs as well as packaging the message, message
simplification and modification message to the people of the border line to ensure the effective dissemination to strengthen
the concept of nationalism and love for the Homeland orientation in order to strengthen the country’s defense system.

Keywords: Defence and Security, Border, Communication, Frontier, The Concept of Nationalism.

Abstrak

Wilayah perbatasan merupakan pijakan terdepan dalam memproyeksikan kekuatan pertahanan negara. Ia tidak hanya
berfungsi sebagai batas fisik wilayah kedaulatan negara (sovereignty’s boundary), namun juga sebagai “frontier” atau
garda terdepan untuk memperluas pengaruh (sphere of influence) dalam mengartikulasikan kepentingan nasional
berdimensi pertahanan. Berkaitan dengan peran dan posisi wilayah perbatasan tersebut maka sosialisasi wawasan
kebangsaan pada masyarakat lini satu perbatasan diperlukan sebagai upaya pertahanan negara menghadapi ancaman
nirmiliter yang berdimensi ekonomi, politik, teknologi dan nilai-nilai sosial budaya yang dapat mengancam stabilitas
dan eksistensi negara. Penelitian kualitatif dengan metode ekploratif yang mengambil lokasi di perbatasan Kalimantan
Barat-Serawak ini menunjukkan bahwa: (a). Wawasan kebangsaan masyarakat lini satu perbatasan cukup kuat dari aspek
moral namun lemah dalam aspek intelektual. Lemahnya pemahaman dan penerapan wawasan kebangsaan dari aspek
intelektual ditunjang faktor lingkungan wilayah perbatasan yang minim infrastruktur serta pola interaksi yang bersifat
inferior-superior dengan warga Malaysia, lama kelamaan diperkirakan akan menurunkan rasa kecintaan dan orientasi
kepada NKRI; (b). Masyarakat yang masih tertinggal serta berada jauh dari sentra-sentra pertumbuhan ekonomi menjadi
salah satu titik lemah pertahanan Negara; (c). Sosialisasi wawasan kebangsaan melalui strategi komunikator, pendekatan
khalayak, analisis kebutuhan informasi serta pengemasan pesan, penyederhanaan pesan dan modifikasi pesan untuk
masyarakat lini satu perbatasan dapat menjamin efektivitas sosialisasi wawasan kebangsaan untuk menguatkan orientasi
dan kecintaan terhadap NKRI dalam rangka memperkokoh sistem pertahanan negara.

Kata-kata kunci: Pertahanan Keamanan, Perbatasan, Komunikasi, Garis Depan, Wawasan Kebangsaan.

27
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: 27-36

PENDAHULUAN imajiner (frontier) di kawasan perbatasan


wilayah NKRI, (d). seberapa jauh efektivitas
pembangunan kawasan perbatasan negara dari
Ancaman pertahanan negara tidak selalu
aspek pendidikan, ekonomi dan politik.
merupakan ancaman militer yang menjadi
domain TNI atau pertahanan militer. Ancaman
Tujuan Penelitian
nirmiliter yang berdimensi ekonomi, politik,
teknologi, bahkan nilai-nilai sosial budaya Guna mengantisipasi ancaman kedaulatan
tidak kalah dahsyatnya dan setiap saat dapat negara dari sisi nirmiliter maka kegiatan FGD
mengancam stabilitas dan eksistensi suatu dan curah pendapat dalam penelitian ini untuk
negara. Ancaman nirmiliter yang tidak direspon meningkatkan orientasi dan kecintaan kepada
secara tepat akan dapat berkembang menjadi NKRI bagi masyarakat yang berdomisili di lini
ancaman serius yang memporakporandakan satu perbatasan Indonesia-Malaysia memiliki
bangun sistem negara. Terhadap ancaman yang tujuan khusus untuk:
berdimensi nirmiliter ini, tidak mungkin dapat 1. Menumbuhkan dan meningkatkan
dihadapi dengan menggunakan instrumen orientasi dan kecintaan kepada NKRI
pertahanan negara yang bersifat militer, bagi masyarakat di perbatasan untuk
melainkan harus dihadapi dengan instrumen mempertahankan kedaulatan wilayah RI.
negara yang berdimensi nirmiliter pula,
2. Memperkuat pertahanan dan keamanan
yakni kekuatan nasional di luar militer, baik
wilayah perbatasan dari sisi nirmiliter.
pemerintah maupun masyarakat. Karena itu
kelemahan dari sistem dan teknologi pertahanan 3. Mencegah meluasnya batas imajiner
keamanan yang telah dikembangkan selama ini (frontier) di kawasan perbatasan wilayah
perlu diperkuat dengan sistem pertahanan sosial NKRI.
yang berdimensi nirmiliter. Berbagai strategi 4. Menunjang efektivitas pembangunan
kebijakan pembangunan melalui pendekatan kawasan perbatasan negara dari aspek
kesejahteraan diarahkan untuk memperkuat pendidikan, ekonomi dan politik.
sistem pertahanan di wilayah perbatasan Pendekatan komunikasi yang
perlu dilakukan secara simultan agar hasilnya ditawarkan melalui program kegiatan focus
optimal. Guna mengantisipasi batas imajiner group discussion dan curah pendapat atau
negara yang kian bergeser jauh ke dalam brainstorming untuk meningkatkan orientasi
wilayah NKRI perlu dilakukan pendekatan dan kecintaan kepada NKRI pada masyarakat
komunikasi. Untuk meningkatkan orientasi yang bermukim di wilayah terdepan perbatasan
dan kecintaan masyarakat yang berdomisili di wilayah RI - Malaysia ini dapat bermanfaat
lini satu perbatasan yang memiliki intensitas bagi masyarakat dan pemerintah untuk
interaksi yang tinggi dengan warga negara menjaga kedaulatan wilayah negara RI di lini
tetangga dapat dilakukan melalui komunikasi terdepan. Menguatnya orientasi dan kecintaan
musyawarah seperti focus group discussion terhadap NKRI masyarakat perbatasan akan
(FGD) dan curah pendapat atau brainstorming. berpengaruh pada berbagai aspek antara lain:
Penelitian ini, berusaha untuk mencari (a). Dari aspek pertahanan keamanan negara,
jawaban dari berbagai permasalahan yang akan memperkuat sistem pertahanan dan
telah dirumuskan sebagai berikut, yakni: keamanan nasional melalui penjagaan dan
(a). bagaimana meningkatkan orientasi dan pengawasan terhadap berbagai sumber daya
kecintaan kepada NKRI bagi masyarakat kekayaan alam/ aset nasional di lini satu wilayah
di perbatasan, (b). bagaimana pertahanan perbatasan negara. (b). Dari aspek hukum,
dan keamanan wilayah perbatasan dari sisi akan meminimalisir berbagai aktivitas illegal
nirmiliter, (c). seberapa besar meluasnya batas di perbatasan yang melibatkan masyarakat di

28
Penguatan Orientasi Kecintaan NKRI Di Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak
Netty Herawati dan Lina Sunyata

lini satu yang dieksploitasi oleh oknum-oknum Wawasan Kebangsaan Masyarakat Lini
untuk kepentingan ekonomi di negara tetangga Satu Perbatasan Kalimantan Barat-
maupun di negara sendiri. (c). Dari aspek Serawak
pembangunan nasional, akan menumbuhkan
Mengkaji wawasan kebangsaan
partisipasi aktif masyarakat untuk mendukung
melalui dua aspek ini dapat memberikan
dan melaksanakan kebijakan pembangunan
interpretasi bahwa dalam mengejawantahkan
kawasan perbatasan yang menjadi prioritas
wawasan kebangsaan kedua aspek ini saling
pembangunan nasional.
memengaruhi dan saling menentukan corak
serta kualitas wawasan kebangsaan seseorang
Metode Penelitian
atau masyarakat. Penerapan aspek moral tanpa
Penelitian ini dilakukan di wilayah lini diiringi pengetahuan yang memadai mengenai
satu kawasan perbatasan Kalimantan Barat- tantangan-tantangan yang sedang dihadapi
Sarawak menggunakan pendekatan eksploratif bangsa baik kini maupun nanti, maka tidak
(kualitatif) : “Explore a new topic, describe a akan membuahkan hasil yang berkualitas/
social phenomenon, or explain why something maksimal, terutama jika dikaitkan dengan
occurs. The researches goal is formulate more tuntutan persaingan global dengan tujuan
precise questions that future research can mempertahankan eksistensi bangsa serta
answer“ (Neumann, 1997). Pendekatan yang peningkatan harga diri bangsa. Sebaliknya
bersifat eksploratif ini dilaksanakan dengan aspek intelektual atau kemampuan untuk
melakukan pekerjaan penelitian grounded menganalisis tantangan-tantangan yang
research karena penelitian ini berusaha untuk dihadapi bangsa tanpa diadopsi menjadi
melakukan eksplorasi mendalam terhadap tekad yang kuat berupa motivasi untuk
penanganan penanggulangan ancaman mengejawantahkannya melalui kerja keras
pertahanan keamanan negara dari aspek demi kepentingan bangsa, hanya merupakan
sosial. Adapun teknik pengumpulan data yang pekerjaan yang sia-sia, ibarat teori tanpa
dilakukan adalah observasi, wawancara serta praktik, atau khayalan tanpa kenyataan.
focus gorup discussion (FGD) dan penelitian
Wawasan kebangsaan memerlukan
kepustakaan.
pemahaman dan penerapan yang seimbang
antara aspek moral dan aspek intelektual.
Secara praktis wawasan kebangsaan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN utuh memprasyaratkan aspek intelektual
untuk mendukung penerapan aspek moral
Wawasan kebangsaan merupakan cara dari wawasan kebangsaan. Dengan demikian
pandang bangsa terhadap eksistensi dirinya pemahaman dan pengejawantahan wawasan
dan seluruh dinamika yang berkembang kebangsaan pada diri seseorang atau
di dalamnya, bersifat dinamis, senantiasa masyarakat akan dapat menggiring seseorang
mengikuti perkembangan zaman dan atau masyarakat untuk mendayagunakan
selalu berinteraksi dengan seluruh dimensi seluruh kondisi bangsa seperti kondisi
kehidupan masyarakat. Untuk mengetahui geografis, sosiobudaya, ekonomi, politik serta
wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan pertahanan keamanan untuk mencapai cita-
berdasarkan hasil wawancara, observasi dan cita dan menjamin kepentingan nasionalnya.
kegiatan FGD, maka dalam menganalisisnya Guna memahami aspek intelektual dari
peneliti membedakan pengejawantahan cara wawasan kebangsaan tidaklah mudah.
pandang tersebut kedalam dua aspek yakni Kemampuan untuk mengetahui dan memahami
aspek moral dan aspek intelektual. permasalahan atau tantangan yang dihadapi
bangsa haruslah diikuti oleh kemampuan

29
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: 27-36

menganalisis tantangan tersebut sehingga dapat tanah air tidak dapat melahirkan jiwa kejuangan
menghasilkan strategi untuk mengaplikasikan yang diiringi sikap kreatif sebagaimana yang
sikap dan perilaku yang dapat menjadi solusi dikembangkan oleh para pejuang tanah air
untuk menjawab tantangan tersebut. Karena itu dimasa sebelum kemerdekaan.
diperlukan pribadi pribadi yang cerdas, kritis Di mana kala itu mereka pun dalam kondisi
dan inovatif untuk dapat mengaplikasikan yang serba sederhana dan penuh keterbatasan
aspek moral dan spiritual wawasan kebangsaan namun mampu bangkit melawan penjajah
secara seimbang. Berdasarkan pandangan asing. Sedangkan masyarakat perbatasan
teoretik tersebut, maka dapat dianalisis sampai saat ini dengan kekuatan sendiri dan
mengenai wawasan kebangsaan masyarakat dukungan sumber daya alam yang melimpah,
perbatasan di tiga kabupaten Perbatasan namun tidak bisa bangkit dari keterpurukan,
Kalimantan Barat-Sarawak. Berdasarkan kemiskinan dan kebodohan. Bahkan saat ini
pemaparan hasil penelitian terungkap bahwa kondisinya semakin mengalami keterpurukan.
wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan Ketidakmampuan bersaing dan menyikapi
yang khusus dilihat dari aspek moral dinilai berbagai perubahan membuat kebanyakan
cukup baik atau memperlihatkan sikap masyarakat perbatasan yang bermukin di
nasionalisme yang tebal. Sikap dan ungkapan wilayah lini satu banyak yang mengalami
mengenai komitmen kecintaan masyarakat eksploitasi. Kondisi di atas memberikan
terhadap NKRI justru lebih tegas diungkapkan gambaran bahwa, secara umum pemahaman
oleh masyarakat yang bermukim di desa-desa dan penerapan aspek moral wawasan
lini satu yang tergolong terisolir1   . Tekad kebangsaan dari aspek moral masyarakat
dan sikap nasionalisme yang tinggi tersebut perbatasan tidak diimbangi oleh kemampuan
tercermin dalam ungkapan seperti: 1) hidup dari aspek intelektual. Hal ini diperlihatkan
dan mati kami hanya untuk Indonesia; 2). dari tebalnya sikap nasionalisme, kuatnya
Indonesia adalah harga mati untuk masyarakat rasa cinta terhadap tanah air dan kerja keras
perbatasan; 3). Kami tetap hanya mencintai mempertahankan hidup di wilayah perbatasan
Indonesia karena kami dilahirkan sebagai yang terisolir dan minim infrastruktur namun
orang Indonesia sejak kakek dan nenek kami, sampai hari ini mereka tidak dapat beranjak
dan 4) Selama ini kami tidak pernah berpikir dari persoalan kemiskinan dan ketertinggalan.
untuk berpindah warga negara, walaupun kami Walaupun peran pemerintah sangat besar
melihat sendiri bagaimana orang Malaysia terhadap keterpurukan yang dialami oleh
diperhatikan oleh pemerintahnya. sebagaian besar masyarakat perbatasan.
Perjuangan mempertahankan hidup Namun pada sisi lain teridentifikasi bahwa
yang keras di perbatasan diperparah dengan sebetulnya terdapat berbagai sumber daya
minimnya infrastruktur, kadang teraniaya lokal yang dapat dikelola dan dimanfaatkan
di negeri seberang (kasus penyiksaan oleh secara maksimal oleh masyarakat sehingga
aparat di Malaysia) atau perlakuan semena- sedikit demi sedikit dapat bangkit dari situasi
mena dari bangsa sendiri (kasus ganti rugi yang kurang menguntungkan tersebut.
lahan perkebunan kelapa sawit), namun tidak Berdasarkan ungkapan sebagian besar
sedikitpun menggoyahkan rasa kesetiaan masyarakat yang menyatakan bahwa hanya
mereka kepada NKRI. Wujud kesetiaan dan pemerintahlah yang dapat merubah nasib
keinginan tetap menjadi warga Indonesia mereka, sehingga selama ini mereka lebih
bahkan hanya berharap perbaikan nasib dari banyak menunggu penanganan pemerintah
pemerintah RI dapat di maknai sebagai sikap untuk memperbaiki kualitas dan taraf
wawasan kebangsaan dari aspek moral yang hidupnya. Jika saja individu-individu dari
tinggi. Bila dikaji lebih jauh, ada yang patut masyarakat perbatasan tersebut mau mencoba
disayangkan, karena kuatnya rasa cinta kepada bersikap kritis dan berpikir cerdas, tentu

30
Penguatan Orientasi Kecintaan NKRI Di Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak
Netty Herawati dan Lina Sunyata

mereka akan dapat menemukan berbagai tinggi namun dari aspek intelektual kurang
peluang yang lambat laun dapat sedikit demi memadai. Bila dikaitkan dengan orientasi dan
sedikit memperbaiki kualitas hidup sehingga kecintaan seseorang atau masyarakat terhadap
tidak menjadikan mereka terus menerus bangsanya maka wawasan kebangsaan dari
terpuruk dalam ketertinggalan. Cara pandang aspek moral yang dapat berwujud sikap
yang tidak mencari kekuatan dari untuk nasionalisme dan semangat juang seseorang
bangkit menyebabkan masyarakat hanya atau masyarakat untuk mempertahankan
berpikir dan menuntut apa yang akan diberikan eksitensi bangsanya. Sikap nasionalis dan rasa
oleh negara dan tidak berpikir apa yang dapat kecintaan terhadap bangsanya selanjutnya
disumbangkan untuk negara. Cara berfikir yang mengarahkan orientasi seseorang untuk terus
sangat sederhana dan tidak mencerminkan meningkatkan kualitas bangsanya agar dapat
kepribadian yang tangguh dan memiliki nilai meningkatkan martabatnya di mata bangsa
perjuangan tinggi disertai sikap kritis dan lain.
inovatif dari masyarakat perbatasan. Rasa cinta kepada bangsa ini sifatnya
Kondisi ini berkaitan dengan rendahnya dinamis, oleh karenanya bisa terjadi pasang
tingkat pendidikan masyarakat, cara surut dipengaruhi banyak hal. Jika ada peristiwa
berfikir (mindset) masyarakat, terbatasnya yang membanggakan kita sebagai bangsa,
pengalaman, terbatasnya akses informasi biasanya akan melahirkan rasa bangga dan
yang dapat membuka cakrawala berpikir semakin menguatnya orientasi dan kecintaan
masyarakat dan faktor lingkungan secara kita terhadap bangsa. Namun jika peristiwa
umum. Dengan kapasitas yang demikian pada yang mengecewakan, tanpa sadar secara
akhirnya seseorang atau masyarakat tidak psikologis perasaan seseorang sebagai bagian
mampu memahami tantangan, menemukan dari bangsapun ikut terganggu. Pemahaman
strategi untuk mencari solusi di tengah-tengah wawasan kebangsaan dari aspek intelektual,
kondisi hidup yang sebetulnya penuh tantangan. baik secara langsung maupun tidak langsung
Fenomena wawasan kebangsaan masyarakat tentunya akan mempengaruhi rasa kecintaan
perbatasan ini selanjutnya menunjukkan bahwa dan orientasi seseorang terhadap bangsanya.
penerapan wawasan kebangsaan aspek moral Pemahaman akan kondisi dan tantangan bangsa
yang ditandai oleh semangat nasionalisme yang yang memicu jiwa perjuangan dan hasrat untuk
tinggi saja tidak cukup bila tidak diimbangi oleh mencari strategi untuk mengatasi berbagai
kemampuan/pemahaman dari aspek intelektual. permasalahan akan meningkatkan kualitas dan
Dan mengingat cara pandang atau wawasan daya saing bangsa.
kebangsaan ini bersifat dinamis, maka jika tidak Dengan mengembangkan sikap
diasah terus menerus dan diimplementasikan wawasan kebangsaan dari aspek intelektual
secara seimbang dari kedua aspek, dapat setidaknya akan membawa dampak positif
diperkirakan lama kelamaan akan meluntur bagi perkembangan bangsa dan sekaligus
dan bila ini terjadi pada masyarakat perbatasan, akan mengangkat martabat bangsa. Kondisi
maka otomatis akan melemahkan pula sistem ini selanjutnya diharapkan akan mempertebal
pertahanan dan keamanan bangsa dan negara. rasa kecintaan dan orientasi seseorang
terhadap bangsanya. Sebaliknya terbatasnya
Orientasi dan Kecintaan kepada NKRI pemahaman wawasan kebangsaan dari
Masyarakat Lini satu Perbatasan aspek intelektual bisa menyebabkan diri atau
Kalimantan Barat – Sarawak masyarakat berada dalam kondisi bersikap
Analisis mengenai wawasan kebangsaan pasrah, kecewa dan bahkan kehilangan
masyarakat lini satu perbatasan menjelaskan harapan. Ini dikarenakan diri atau masyarakat
bahwa wawasan kebangsaan masyarakat lini tidak memiliki kemampuan untuk menemukan
satu perbatasan dilihat dari aspek moral cukup strategi guna menyikapi permasalahan bangsa

31
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: 27-36

yang berkaitan dengan kondisi di sekitarnya. inferior ini menjadikan warga Indonesia
Kondisi ini dapat menyebabkan masyarakat merasa lebih rendah harkat dan martabatnya.
tidak mampu bangkit untuk memperjuangkan Kondisi empirik ini sudah tentu pula akan
dan memperbaiki nasibnya secara mandiri. berdampak negatif bagi pemupukan rasa
Keadaan demikian biasanya menjadikan cinta kepada tanah air, bahkan mungkin bisa
masyarakat tidak akan mampu untuk maju membelokkan orientasi kebangsaannya kepada
memperbaiki dan meningkatkan kualitas negara tetangga tersebut. Beberapa fakta telah
diri untuk meningkatkan daya saing. Dan memperlihatkan indikasi tersebut. Fakta seperti
akibatnya menjadikan masyarakat berpikir tingginya keinginan para wanita untuk dinikahi
dan bersikap hanya menunggu pemerintah oleh warga Malaysia dengan harapan anaknya
dan pihak lain untuk datang memperbaiki akan menjadi warga Malaysia dan dengan
nasibnya. Melihat Kondisi kehidupan dan pola demikian bisa mengenyam pendidikan di
interaksi masyarakat Indonesia yang bermukim Malaysia yang sudah semakin maju. Keadaan
di wilayah lini satu perbatasan Kalimantan ini jelas memperlihatkan kegamangan yang
Barat-Sarawak, semua pihak patut memiliki dirasakan oleh penduduk perbatasan.
kekhawatiran. Bahwa dengan wawasan Fakta lain yang bisa mendukung
kebangsaan dari aspek intelektual yang kurang interpretasi ini adalah salah satu ungkapan
memadai, namun dalam kesehariannya, mereka hasil penelitian Wadley & Eilenberg2 (2002)
dengan mudah berinteraksi intensif dengan yang berjudul Vigilante dan Gengster di
warga Malaysia yang lebih baik kondisinya di Perbatasan Kalimantan Barat, Indonesia.
segala aspek, maka terjadilah hubungan secara Berdasarkan analisis fakta temuan lapangan
psikologis yang berpola inferior-superior. tersebut, dapat dikatakan bahwa wawasan
Tanpa sadar timbul pula rasa minder kebangsaan masyarakat di lini satu perbatasan
pada warga Indonesia saat berhadapan memengaruhi pola interaksi dan hubungan
dengan warga Malaysia di perbatasan antar diantara warga Indonesia dan Malaysia yang
kedua negara. Apalagi dengan kondisi serba memperlihatkan rendahnya “bargaining
terbatas di wilayah sendiri, menjadikan warga position” warga Indonesia dalam pergaulan
perbatasan lini satu ini, mengandalkan berbagai diantara kedua warga negara yang berbatasan.
keperluannya terpenuhi dari wilayah Malaysia. Kondisi ini selanjutnya semakin menyulitkan
Mulai dari mencari ringgit, pengobatan masyarakat Indonesia di kawasan perbatasan
dan sebagainya. Rendahnya pendidikan tersebut untuk meningkatkan kualitas diri dan
selanjutnya menentukan jenis pekerjaan yang daya saing untuk mencapai kesetaraan atau
dapat dilakukan di negeri Jiran. Pekerjaan yang mengejar ketertinggalan dari warga Malaysia.
dilakukan oleh warga Indonesia di perbatasan Pada akhirnya situasi dan kondisi kehidupan
ini adalah pekerjaan seputar kuli bangunan, dan pergaulan dengan warga Malaysia ini bisa
pembantu rumah tangga, pelayan toko sampai melemahkan masyarakat untuk terus memupuk
pada wanita pekerja sex komersial. Kondisi rasa bangga, rasa cinta dan orientasinya
seperti ini tentu saja tidak melahirkan rasa terhadap NKRI. Dan jika ini terjadi, maka
bangga bagi penduduk perbatasan di mata otomatis akan melemahkan pertahanan
orang Malaysia walau sebesar apapun rasa sosial negara Indonesia di perbatasan. Pada
cinta yang dimilikinya terhadap NKRI. gilirannya, jika tidak segera ditanggulangi
Fenomena terkait pola interaksi masyarakat di maka melemah atau melunturnya kecintaan dan
wilayah batas negara dengan warga Malaysia orientasi masyarakat perbatasan kepada NKRI
sudah tentu mempengaruhi aspek psikologi akan meruntuhkan pertahanan dan ketahanan
warga yang memiliki interaksi intensif yang akan berdampak pada aspek pertahanan
dengan warga negara tetangga. Interaksi yang kedaulatan wilayah NKRI.
menunjukkan adanya hubungan superior-

32
Penguatan Orientasi Kecintaan NKRI Di Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak
Netty Herawati dan Lina Sunyata

Pertahanan Sosial Masyarakat Lini satu wilayah negara. Selain hubungan kekerabatan
Perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak yang terjadi secara alamiah, kondisi perbatasan
ini pun memberikan peluang kepada penduduk
Setiap kawasan perbatasan memiliki
dan orang luar untuk memanfaatkan wilayah
ciri khas dengan potensi yang berbeda antara
perbatasan untuk berbagai aktivitas.
kawasan yang satu dengan lainnya. Wilayah
tersebut sesungguhnya memiliki arti yang Kenyataannya, baik karena sengaja
sangat vital dan strategis baik dari sudut pandang ataupun tidak, atau karena ketidakpahaman soal
pertahanan keamanan, politik, ekonomi sosial hukum, sepanjang wilayah perbatasan ini telah
dan budaya. Demikian juga halnya dengan dijadikan jalur ilegal lalulintas penyelundupan
wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak. barang maupun orang. Bahkan aktivitas ilegal
Wilayah perbatasan Kalimantan yang sangat ini pun tetap marak terjadi pada jalur-jalur yang
panjang dan meliputi beberapa kabupaten serta dekat dengan jalur lintas batas resmi (seperti di
mempunyai posisi strategis dan berdampak PPLB Entikong). Tidak dapat dipungkiri pula
terhadap penentuan kebijakan pertahanan sampai hari ini, banyak penduduk dan pihak-
keamanan dan politik dalam dan luar negeri. pihak luar yang mengandalkan kehidupannya
Jelas perbatasan darat dengan wilayah negeri dari jalur perbatasan dan dari berbagai aktivitas
serumpun Malaysia ini memberikan arti ilegal. Salah satu kesimpulan Wadley (2002)4
penting pula bagi keharmonisan hubungan turut menjelaskan fenomena ini. Maraknya
antar negara, persaingan ekonomi, kekuatan perilaku pelanggaran hukum dan keterkaitan
politik dan pertahanan wilayah kedaulatan antara berbagai faktor yang ada di perbatasan,
negara. Berbagai persoalan komplek telah selanjutnya membentuk karakter tersendiri dari
terjadi di sepanjang perbatasan Kalimantan masyarakat di wilayah perbatasan Kalimantan
Barat-Sarawak. Berbagai peristiwa, baik yang Barat-Sarawak.
terkait dengan aspek keamanan dan politis, Salah satu karakter yang menjadi ciri
maupun pelanggaran dalam pengelolaan sebagian masyarakat perbatasan ditandai
dan eksploitasi sumber daya alam lintas dengan kualitas sumber daya manusia yang
batas negara, yang telah mengakibatkan rendah berkaitan dengan minimnya pendidikan
timbulnya masalah atau gangguan hubungan dan pengetahuan tentang hukum, budaya yang
bilateral antar Negara. Terkait dengan kurang mendukung sikap kreatif dan inovatif
tingginya aktivitas ilegal dan permasalahan serta adanya hubungan erat kekerabatan
krusial tentang premanisme diungkapkan dengan warga Malaysia. Karakteristik
dalam penelitian Wadley & Eilenberg ini selanjutnya mewarnai kehidupan dan
(2002)3. Beberapa kesimpulan penelitian perilaku masyarakat perbatasan dalam segala
tersebut memberikan pemahaman bahwa aspek kehidupan. Dalam pandangan ideal,
terdapat persoalan serius yang memerlukan masyarakat yang berkualitas dan hidup dalam
penanganan yang bijak di antara pemerintah tingkat kesejahteraan yang memadai serta
Indonesia dan Malaysia. Sebagaimana yang memiliki wawasan kebangsaan di sepanjang
dijelaskan pada bagian hasil penelitian yang wilayah perbatasan ibarat sabuk pengaman
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang yang sekaligus berfungsi sebagai filter terhadap
unik di perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak. berbagai bentuk ancaman yang datang dari luar
Masyarakat yang memiliki budaya yang negara (ancaman eksternal).
sama, dan memiliki ikatan kekerabatan yang
Terkait dengan peran dan tanggung
kuat, seperti yang ditemui di perbatasan desa
jawab masyarakat perbatasan sebagai warga
Semunying Jaya-dusun Rasau atau masyarakat
negara yang berada pada lini terdepan, maka
di Dusun Camar Bulan –Telok Melano, namun
sesungguhnya masyarakat perbatasan ini
memiliki kondisi hidup yang jauh berbeda
memiliki peran dan tanggung jawab yang besar
dikarenakan perbedaan berdasarkan batas

33
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: 27-36

terhadap aspek pertahanan negara dari sisi non PENUTUP


militer/ sisi sosial. Berdasarkan fenomena yang
ditemukan dari penelitian di enam desa lini Simpulan
satu perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak ini, Berdasarkan data kualitatif dan analisis
maka dapat dibuat gambaran tentang kondisi hasil penelitian, memperlihatkan bahwa
kekuatan sosial masyarakat di perbatasan dalam wawasan kebangsaan masyarakat perbatasan
mendukung upaya pertahanan dan keamanan baru sebatas pada pemahaman dan penerapan
negara. Kondisi kemiskinan, rendahnya pada aspek moral dan lemah pada aspek
kualitas sumber daya masyarakat, sikap dan intelektual sehingga pengejawantahan wawasan
perilaku yang mencerminkan pemahaman kebangsaan yang ditunjukkan dengan sikap
wawasan kebangsaan yang lemah dari aspek nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI
intelektual serta kompleksnya permasalahan belum mampu menumbuhkan daya juang dan
di tingkat lokal yang selalu dikaitkan dengan memotivasi sikap masyarakat untuk bersikap
minimnya berbagai infrastruktur dan adanya kritis dan inovatif dalam mengelola berbagai
upaya eksploitasi terhadap masyarakat dari sumber daya perbatasan untuk meningkatkan
berbagai pihak, maka dapat dikatakan bahwa kualitas hidup dan daya saing bangsa.
pertahanan sosial masyarakat di sebagian
Lemahnya pemahaman dan penerapan
wilayah perbatasan Kalimantan Barat dapat
wawasan kebangsaan dari aspek intelektual
dikatakan cukup rawan.
tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan
Artinya kemiskinan dan keterpurukan masyarakat, cara berpikir (mindset), akses
serta pengaruh asing yang tidak dapat informasi, budaya, pengalaman dan faktor
diantisipasi dan diatasi dengan baik oleh lingkungan di wilayah perbatasan yang minim
masyarakat dan lingkungan perbatasan sampai infrastruktur serta pola interaksi yang bersifat
saat ini menjadi titik lemah pertahanan sosial inferior-superior dengan warga Malaysia, lama
masyarakat. Ditinjau dari kepentingan dan kelamaan diperkirakan akan menurunkan rasa
strategi pertahanan negara, wilayah yang kecintaan dan orientasi kepada NKRI.
masyarakatnya tertinggal dalam pembangunan
Ditinjau dari kepentingan dan
serta berada jauh dari sentra-sentra pertumbuhan
strategi pertahanan negara, wilayah
akan menjadi titik lemah pertahanan Negara.
perbatasan Kalimantan Barat-Sarawak
Pada akhirnya diperlukan langkah-langkah
yang masyarakatnya masih tertinggal dalam
strategi khusus untuk terus mengupayakan
pembangunan serta berada jauh dari sentra-
peningkatan kualitas sumber daya manusia
sentra pertumbuhan ekonomi, di mana
di perbatasan. Langkah-langkah tersebut
kehidupan masyarakatnya marak dengan
perlu diiringi upaya/ pendekatan psikologis
berbagai aktivitas ilegal serta memiliki
guna memupuk rasa kecintaan dan orientasi
“bargaining position” yang lemah dalam
masyarakat lini satu perbatasan kepada NKRI
berinteraksi dengan warga negara tetangga
sebagai upaya integral pembangunan sistem
menjadikan pertahanan sosial di kawasan
pertahanan dan keamanan negara.
perbatasan ini menjadi salah satu titik lemah
pertahanan Negara. Sosialisasi wawasan
kebangsaan melalui kegiatan Focus Group
Discussion yang menggunakan strategi
komunikator, pendekatan khalayak, analisis
kebutuhan informasi serta pengemasan pesan,
penyederhanaan pesan dan modifikasi pesan
untuk masyarakat lini satu perbatasan dapat

34
Penguatan Orientasi Kecintaan NKRI Di Perbatasan Kalimantan Barat-Serawak
Netty Herawati dan Lina Sunyata

menjamin efektivitas sosialisasi wawasan 1994b). Walaupun demikian penduduk di


kebangsaan untuk menguatkan orientasi perbatasan dengan loyalitas sangat lemah
dan kecintaan terhadap NKRI dalam rangka kepada negaranya sendiri adalah mereka
memperkokoh sistem pertahanan negara. yang sangat kuat hubungannya dengan
perbatasan (Martinez 1994a). Secara politik
Iban memiliki satu negara yang meminta
loyalitas sangat kuat tetapi secara etnis,
DAFTAR PUSTAKA
emosi dan ekonomi mereka seringkali
merasakan bagian dari yang lain, entitas
Neumann, L. (1997). Social research methods: bukan negara (Baund and Schendel 1997)
Qualitative and quantitative approaches
3. Penelitian Wadley dan Eilenberg (2002)
in social works. New York: Columbia
yang berjudul Vigilante dan Gengster di
University (hlm 63-85).
Perbatasan Kalimantan Barat, Indonesia,
Soedarsono, Soemarno. (2008). Membangun meneliti tentang masalah ketiadaan
kembali jati diri bangsa: Peran penting hukum, dan otonomi di wilayah Perbatasan
karakter dan hasrat untuk berubah. Jakarta: Kalimantan Barat yang didiami oleh etnis
Elex Media Komputindo Iban, dengan memperhatikan vigilante dan
Suhady. (2003). Wawasan kebangsaan dalam gengsterisme serta bagaimana ambiguitas
kerangka NKRI. Jakarta: LAN–RI dan keterpisahan yang dirasakan oleh orang-
orang diperbatasan.
Wadley, L. Reed and Michael Eilenberg. 2006.
Vigilantes and gangsters in the borderland of 4. Seringkali penduduk di perbatasan
West Kalimantan, Indonesia, Kyoto Review memelihara hubungan lintas batas walaupun
of South Asia http:// www Masyarakat mereka harus melanggar hukum nasional,
Perkbatasan Kalimantan Barat-Serawak dalam banyak kasus mereka hanya memiliki
Malaysia. sedikit pilihan karena pemerintah mereka
gagal mengintegrasikan daerah perbatasan
ke dalam ekonomi yang lebih besar (seperti
Baud and Schendel 1997). Penduduk
Catatan :
perbatasan kemudian memperlihatkan
1. Desa-desa lini satu yang tergolong terisolir kecenderungan untuk menghindari,
yang dijadikan lokasi FGD ini mencakup mengelakkan atau melawan hukum yang
Desa Temajuk Dusun Camar Bulan, Desa mereka lihat sebagai campur tangan atas
Sebunga dan Desa Semunying Jaya. kepentingan mereka dan cara hidup mereka
2. Terletak di pinggiran negara Indonesia dan yang khas. Hukum kaku yang mengatur
sangat dekat dengan negara tetangga yang interaksi di perbatasan akan mengakibatkan
memiliki hubungan budaya dan ekonomi konflik yang lebar dan penghindaran hukum
dengan mereka, perasaan berbeda sangat kuat (Martinez 1994b). Lebih jauh perasaan
tertancap pada orang iban, dalam pengertian “lain” kepada negara seperti yang dialami
keterpisahan dan keberbedaan dari pusat oleh penduduk perbatasan mengingat
yang mencakup penduduk, ekonomi, budaya karena kepentingan mereka sangat berbeda
dan sejarah. Karakteristik umum kehidupan bahkan kadang-kadang berkonflik dengan
Iban di perbatasan adalah perasaan kepentingan nasional. Mereka melihat diri
ditarik kebeberapa arah pada waktu yang sendiri sebagai kaum yang terpinggirkan
bersamaan tetapi kekuatan tarikan tersebut dari satuan nasional yang besar, banyak
sangat tergantung dari derajat interaksi dan Iban yang seringkali merasakan pusat politik
hubungan kedua belah pihak (Matinez: yang jauh tidak mengerti lingkungan khusus
hidup di perbatasan.

35
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Vol. 4 No. 1 Juni 2013 Hal.: 27-36

36

You might also like