You are on page 1of 5

EVALUASI KEBEKHASILAN PROGRAM PEMBERIAN OBAT CAGING DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI SDN PAGATAN 1


KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU

Liestiana 1-driyati

Loka Litbang P2B2 Tanah Bumbu

Abstract. The research results of P2B2 Loka Tanah Bumbu on 2009, the proportion o f
worm infestation in 2 sc,bols in the subdistrict Kusan Hilir ranged 51 5% -54.5% afier 2
months before getting treatment worm injiestation. The purpose of this sticlly was to
determine factors injluencing the success of worm drug treatment programs at SDN 01
Prrgatun District Tanah Bumbu subdistrict Kusan Hilir. The study included explorcztory
research experiment (pretest-posttest) and descriptive study with qualitative and
qutlntitative research methods with survey (design (cross sectional). Population is
elementary school children at SDN 01 Pagatan with a total sanqde consisted o f 9 1 people
graders 1-6.This research is held by collecting parczsites clat~zdirectly before oncl czfrer
the worm drugs treatment and indepth interview to the helath ofSicer nnd the teachers to
get the factors influencing the success of worm drugs treatment. Data analyzed by
Wilcoxon test. The results of pre-treatment worm disease by 50% positive "Soil
Transmitted Hellninth" worm while post-treatment e.xaminution results as much u s 10%
still suffer from worm infestution. There is n rlecretlse in the proportion of ~vorininfection
by 40% between bejure and after treatment. Administration of clrirgs carried out by
officers qualified health center pharmacy. Tjpes oj clrlrgs namely mebentlc~zole in one
close. The method of de-worming done clirectly (in-front ofthe oficers). Deliver?, qf tvonn
medicine at SDN 01 Pngutan a consiclered n success by pressing the nianber by 40% the
proportion of worm infkstation. Factors that inj1uenc.e the success of drug delivery is the
drug delivery methods directly.

Key words: the proportion uf STH worm infection, fkctors \vhich qfect the provision qj
the-worming

ditimbulkan mempengaruhi tingkat ke-


PENDAHULUAN
cerdasan dan produktivitas. Meskipun
Kecacingan merupakan penyakit jarang men yebabkan kematian secara
endemik dan kronik yang diakibatkan oleh langsung, namun kecacingan yang berat
cacing parasit dengan prevalensi tinggi, dan menahun terbukti sangat mem-
tidak mematikan, tetapi menggerogoti ke- pengaruhi pel-tumbuhan dan perkembangan
sehatan tubuh manusia sehingga berakibat fisik dan mental anak-anak. Kecacingan
menurunnya kondisi gizi dan kesehatan pada anak-anak akan berdampak pada
masyarakat. Kecacingan sebagai salah satu gangguan kemampuan belajar, dan pada
penyebab anemia gizi merupakan masalah orang dewasa akan menurunkan produk-
sangat penting karena dampak yang tivitas kerja. Dalam Jangka pan-jang. ha1 ini
Bul. Penelit. Kesehat, Suplemen, 2010: 7 - 11

akan berakibat menurunnya kualitas laksanakan dengan melakitkan pemeriksa-


Sunlber Daya Manusia (SDM) !". an kecacingan secara langsung sebelum
dan sesudah pengobatan kecacingan dan
Ilari hasil penelitian Loka Litbang
indepth intervietv kepada petugas Puskes-
P2B2 Tanah B L I I ~ tahun~ U 2009 yang
mas dan guru wali kelas untuk mcngetahui
berjudul '-Distribusi Parasitik Pencernaaii
faktor-faktor yang mempengaruhi hebes-
di Rcberapa Wilayah dengan Ekosistein
hasilan pemberian obat cacing. Pengobatan
Herbeda di Propinsi Kalimantan Selatan"
dilakukan oleh pihak 1)inas Keschatan
di dapatkan Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten 'Sanah Bumbu dan I'ctugas
dengan prevalensi kecacingan tertinggi di
Puskesmas Pagatan.
propinsi Kalimantan Selatan yaitu se-
banyak 56,6%. Telur cacing yang ditemu- Populasi adalah anak sckolah dasar
kan yaitu Ascuris lurnl7ricoides (9.3%). di SDN 1 Kota Pagatan Kecamatan Kusan
Ti.ichuri.s tuichizlru (45,2%), Hookworm Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Sedangkan
(4.7%), E7zterohizl.r vermiculuris (0.7%) san~peladalah anak sekolah di SIIN 1 Kota
dan Hymenolepis ~p (1 %). Berdasarkan Pagatan tersebut diatas mulai dari kclas 1 -
pemeriksaan kecacingan secara mikros- kelas 6 dengan besar sampel 91 osg.
kopis yang dilakukan di SDN Pasar Baru 3 Sampel untuk kegiatan indepth iuter\lie~
di kota Pagatan Kecamatan Kusan Hilir dihitung sccara manual yaitu 3 orang
Kabupaten. Tanah Bumbu yang baru 2 terdiri atas petugas pelaksana pembagian
bulan mendapat pengobatan kecacingan obat cacing dan 2 guru wali sekolah SDN
didapatkan 51 % sisua masih menderita 01 Pagatan. Berdasarkan data proporsi he-
positif kecacingan dengan proporsi ter- cacingan dan data hasil indepth intcr~iecv
bcsar yaitu A .lumhricoide,s dan T. tri- yang didapatkan maka akan dianalisis dan
clziurn. Di SDN Batuah 3 kota Pagatan didapatkan data yang digunahan untuk me-
Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu ngetahui faktor yang mempengaruhi
yang baru I bulan mendapat pengobatan keberhasilan program pe~nberian obat
kecacingan didapatkan sebanyak 54.5 % cacing di SDN 01 Pagatan Kccamatan
siswa masih menderita positif kecacingan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
dengan proporsi terbesar adalall T
(85.5%). '2)
. t~.ichi~o.u
HASIL
Musid sekolah yang menjadi
CARA sainpel penelitian ini tesdiri atas aiiak
I'enelitian termasuk penelitian murid SD 01 Pagatan mulai dari kelas 1-6
eksploratif eksperimen (pretest-postest). sebanyak 90 orang yang mengumpulkan
Penelitian ini tesmasuk penelitian deskrip- pot feses.
tif nienggunakan metode penelitian kuali- Tabel 1 menunjukkan sebagian
tatif dan kuantitatif yang dilakukan dengan besar responden berusia 6- 1 0 tahun dan
rancangan survey (potong lintang). Pe- berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil
nelitian dilaksanakan di SDN l Kota pemeriksaan sebelum pengobatan 50%
Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabu- responden positif kecacingan dengan
paten ?'anah Bumbu propinsi Kalimantan spesies terbanyak ditemukan yaitu mix
Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan infection i2scari.r Izlrnhricoi~i+\+ 7?icIztl1.i.~
selama 8 bulan yaitu bulan April sampai trichiuru. Hasil pemcriksaan sesudah
dengall November 2010. Penelitian di- pengobatan terdapat pengurangan proporsi
Evaluasi Keberhasilan Program ................(Liestiana)

kecacingan sebesar 40% dari sebelum mix infection Ascaris lumbricoides +


pengobatan dengan spesies terbesar yaitu Trichuris trichiura.

Tabel 1. Karakteristik Responden

No Variabel Jumlah Persentase


1 Umur responden
6 - 10 tahun
11 - 14 tahun
2 Jenis kelamin responden
laki-laki
perempuan
3 Hasil pemeriksaan sebelum pengobatan:
Positif
Negatif
4 Hasil pemeriksaan sesudah pengobatan:
Positif
Negatif
5 Spesies cacing STH :
Ascaris lumbrocoides
Trichuris trichiura
Hookworm
Mix A. lumbricoides+T.trichiura
6 Spesies cacing STH :
Ascaris lumbrocoides
Trichuris trichiura
Hookworm
Mix A. lumbricoides+T.trichiura

Gambar 1. Proporsi kecacingan sebelum pengobatan

negatif

A.lumbricoides

T.Trichiura

Q Mix A.lumbricoides+T.trichiuris
Bul. Penelit. Kesehat. Suplemen, 2010: 7 - 11

Tabel 2. Uji Wilcoxon Hasil Pemeriksaan Sebklum dan Sesudah Pengobatan

hasil pemeriksaan pre pengobatan - hasil pemeriksaan post pengobatan

Asymp. Sig.
(2-tailed)
a Based on positive ranks.
b Wilcoxon Signed Ranks Test

Gambar 2. Proporsi kecacingan sesudah pengobatan

H negatif

A.lumbricoides

W T-Trichiura

B I Mix
A.lumbricoides+T.tr
ichiuris

Tabel 2 menunjukkan bahwa ter- masih positif menderita kecacingan.


dapat perbedaan berrnakna antara hasil pe- Beberapa faktor yang mungkin menjadi
meriksaan kecacingan sebelum pengobatan penyebab kegagalan pemngobatan antara
dan sesudah pengobatan. lain dosis obat yang diberikan tidak sesuai
Indepth interview kepada petugas dengan berat badan anak, status expired
pelaksana pemberian obat cacing dan guru date obat yang diberikan atau tidak ter-
wali kelas didapatkan data bahwa pem- minumnya obat cacing yang diberikan
berian obat cacing dilaksanakan oleh karena kelalaian pengawasan dari petugas
petugas puskesmas secara langsung dengan pembagi obat. Data berat badan anak ber-
cara membagikan obat dan air mineral kisar 14 - 58 kg sedangkan status expired
kepada anak murid di setiap kelas untuk date obat cacing yang diberikan tanggal 12
mereka meminum langsung obat cacing November 20 13.
yang telah diberikan kepada mereka. Dosis
obat diberikan secara merata kepada DISKUSI '

seluruh anak murid yaitu 1 tablet


Penelitian ini dilakukan dengan
Mebendazole 500 gr dosis tunggal.
cara membagikan pot kepada anak sekolah
Dari data hasil pemeriksaan ke- untuk mereka mengembalikan pot yg telah
cacingan sesudah pengobatan, 9 responden berisi kotoranlfeses mereka keesokan hari
Evaluasi Keberhasilan Program.. . . .. . . . .. . .(Liestiana)

atau tiga hari berikutnya. Salah satu dosis ?bat cacing yang diberikan sudah
Lelemahan penelitian ini adalah tidak dapat memeuuhi standard pe~nberianobat cacing
memastikan bahwa kotoran yang nlereka yaitu 500 mg dosis tunggal untuk anak-
kun~pulkanadalah kotoran mereka sendiri. anak dan dewasa dan status expired date
Kckurangan lainnya adalah jumlah sampel obat cacing yang diberikan tidak tcr-
tidak memenuhi target sampel yaitu 91 lampaui.
orang. Hal ini tidak dapat diatasi karena
peneliti tidak dapat memaksakan untuk I

responden ikut serta dalam penelitian ini. KESIMPULAN


Metode pemberian obat cacing di- Program pemberian obat cacing
laksanakan dengan cara berbeda dari tahun STH di SIIN 001 Pagatan berhasil 40 '%
2009. Jiha pada tahun 2009 anak sekolah menurunkan proporsi kecacingan pada
dibagikan obat cacing untuk mereka bawa anak sekolah. Faktor yang mempengaruhi
pulang dan diminum dirumah keesokan keberhasilan dan kegagalan penlberian
pagii14a maka pada tahun 2010 ini di SDN obat cacing adalah metode atau cara pem-
1 Pagatan dilakukan pemberian obat berian obat cacing kepada anak sekolah.
cacing dengan cara membagikan obat ,
Cara pemberian obat cacing secara
cacing clan air mineral kemasan untuk langsung minum ditenlpat dan didepan
langsung diminurn oleh anak murid di- petugas peinbagi obat lebih baik daripada
depan petugas pembagi obat cacing. cara lain (obat dibagikan d m dibama
Menurut petugas pelaksana pembagian pulang ke rumah).
obat cacing. ha1 ini diinaksudkan untuk
mengurangi resiko ketidakpatuhan nie-
minum obat cacing yang telah dibagikan UCAPAN TERIMA KASIH
kepada anak sekolah tersebut. Hasil yang Ucapan terilna kasih saya sampai-
didapatkan berdasarkan pemeriksaan ke- kan kepada kepala 1,oka Litbang P2B2
cacingan sebelum dan sesudah pengobatan Tanah Bumbu yang telah men~berikan
didapathan perbedaan yang signifikan masukan kepada saya dalam penelitian ini,
yaitu terdapat penurunan proporsi ke- pihak Dinas Kesehatan kabupaten Tanah
cacingan sebesar 40 % dari sebelum Buinbu dan Puskcsinas Pagatan yang telah
pcngobatan dan sesudah pengobatan. Ber- rnembantu pelaksanaan peneli tian ini .
dasarhan data tersebut maka pemberian
obat cacing secara langsung minum di-
depan petugas lebih baik daripada pem- DAFTAR RUJUKAN
bagian obat cacing yang hanya didistri- 1. Zulkoni, Akhsin. Parasitologi. Yogj akarta:
busikan untuk diminum dirumah. Dari data Nuha Medika; 20 10.
pemeriksaan kecacingan setelah peng-
2. Waris L. Distribusi Parasitik Intestinal di
obatan juga ditemukan data responden ~aiimantan Selatan. Tanah Bumbu: Loka
yang rnasih positif menderita kecacingan Litbang P2B2 Tanah Bu~nbu:2009.
yaitu sebanyak 9 orang.
Hal ini kemungkinan besar disebab-
kan oleh kelalaian pengawasan oleh
petugas pembagi obat saat anak murid di-
instruksikan meniinum obat cacing ter-
sebut karena setelah diteliti lebih lailjut,

You might also like