You are on page 1of 8

106

Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

PERENCANAAN DINDING PENAHAN PASANGAN BATU KALI


PADA SUNGAI CELAKET DESA GADING KULON KECAMATAN
DAU KABUPATEN MALANG
Suhudi1), Andreas2), Kiki Frida Sulistiani
3)

Program
1,2,3) Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
email1): suhudisuhudi@yahoo.co.id

ABSTRACT
landslides are common in Indonesia , especially during the rainy season
Problems
which resulted in an increase in the volume of water, soil conditions become unstable,
this often creates victims of both fatalities and casualties material. One of the locations
with frequent landslides in Residence of Malang. One of the ways used to control
stability of the land so as not to slide is to build a retaining wall. Planning retaining wall
is located on the River Celaket , Gading Kulon village , subdistrict Dau , Malang. In this
plan , the data is taken directly through laboratory tests in soil mechanics laboratory civil
engineering Tribhuwana Tunggadewi Malang University. The type of planned retaining
wall is gravity type. In order to the building can be function properly, then the stability
of the building must also be planned as best as possible, therefore, The stability of the
retaining wall analyzed to the danger of rolling (bolting) and sliding in normal water
conditionswithoutthe earthquake,dwitethe earthquakeand flood waterlevel
conditionswithoutthe earthquake,with earthquakesAnalyzedusingthe Rankine
formula. The resultsliding
is SF
1,81 > 1,5 dan
1,32 > 1,2,bolters
SF 2,07 > 1,5 dan 1,36 >
1,2 (for normal conditions without and with earthquake) sliding2,11
dan>SF
1,5 and
1,49 > 1,2 bolters
SF 2,10 > 1,5 dan 1,26 > 1,2 (for flood condition without and with
earthquake), it turns out safely. This study also included with the method of exercising
the work used a system of mutual assistance or nongovernmental and calculate the
budget plan, which totals Rp.340.503.000
celaket
Keywords : river, gravity retaining wall

PENDAHULUAN

Masalah tanah longsor sering juga


terjadi
sudah parah dimana longsoran juga
di Indonesia terutama pada musim sudahhujan mendekati jalan raya dan apabila
yang mengakibatkanbertambahnya dibiarkan maka longsoran semakin
volume air, kondisi tanah menjadi labil,
melebardan jalanpenghubung tersebut
hal ini sering menimbulkan korbandapatbaik tergerus,
akses jembatan di Desa
korban jiwa maupunkorban materi. Celaket sangatlah penting bagi masyarakat
Dalam penelitianini lokasi penelitiansekitarkarenajembatan itu merupakan
diambil pada Sungai Celaket, Desajembatan
Gading penghubung antar Desa Gading
Kulon, KecamatanDau, KabupatenKulon dan Kelurahan Dau.
Malangdimanapada lokasi tersebut Maka dalam penelitian ini dilakukan
terdapatlongsorantanahpadasamping perencanaan dinding penahanSungai
jembatan yang merupakan akses untukmengatasi masalahtersebut.
dan
penghubung anatara Desa Gading Kulon untuk mencegah tanah longsor juga untuk
dan Kelurahan Dau, Kondisi longsoran melindungiJembatanCelaket, maka
107
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

diperlukan Perencanaan Dinding Penahan


Tekanan Tanah Lateral
(retaining wall) pada Sungai Celaket
Tekanan
Desa tanah lateraladalahsebuah
Gading Kulon Kecamatan Dau parameter perencanaan yangpentingdi
KabupatenMalang.Dalam rumusan dalam sejumlah persoalan teknik pondasi,
masalah harus mengetahui jenis tanah
dinding
apapenahandan konstruksi–
yang ada dilokasi agar bisa merencanakan
konstruksi lain yang ada di bawah tanah.
dindingpenahantanahyangbaik dan Pada prinsipnya kondisi tanah dalam
cocok untuk tanah tersebut,serta kedudukannya ada 3 kemungkinan, yaitu:
bagaimanaanalisa stabilitasdinding - Dalam Keadaan Diam ( Ko )
penahan tanah yang direncanakan,- Dalam Keadaan Aktif ( Ka )
pelaksanaanpekerjaandindingpenahan - Dalam Keadaan Pasif ( Kp )
yang dilaksanakan secara bergotong
royong oleh masyarakat sekitardesa Tekanan Tanah dalam Keadaan Diam
gading kulon. Pembatasan masalah hanya Bila kita tinjau massa tanah
merencanakan konstruksi dinding dibatasi oleh dinding dengan permukaan
penahan tanah yang baik, analisa stabilitas
licin AB yang dipasang sampai kedalaman
tanah ditinjau dari segi pergeseran,
tak terhingga. Suatu elemen tanah yang
penggulingan,penurunan daya dukung terletak pada kedalaman h akan terkena
tanah, serta menganalisa rencana anggaran
tekananarahverticaldan tekananarah
biaya pembuatan dinding penahan horizontal.
tanah.

Penelitianini bertujuanuntuk
mengetahui jenis tanahyangada pada
lokasi, serta mengetahui bagaimana analisa
stabilitas
dindingpenahantanahyang
diperlukandan memahamimetode
pelaksanaan pekerjaansuatu dinding
penahan tanah serta anggaran biaya yang
diperlukan untuk membangun dinding
penahan tanah.

Dinding Penahan Tanah (Retaining


wall). Retaining wall merupakan istilah di
bidang teknik sipil yang artinya dinding Gambar 1. Tekanan Tanah Dalam
penahan. Berdasarkan buku Sudarmanto, Keadaan Diam
Ir., Msc., 1996, KonstruksiBeton 2
dinyatakan bahwa, Dinding penahan tanah Ko =
adalahsuatukonstruksi yangberfungsi
untuk menahan tanah lepas atau alami dan𝜎� = 𝛾ℎ , maka
Karena
mencegah keruntuhan tanah yang miring
𝜎ℎ = 𝐾� (𝛾ℎ)
ataulerengyangkemampatannya tidak Sehingga koefisien tekanan tanah dalam
dapat dijamin oleh lereng tanah itukeadaan
sendiri.diam dapat diwakili oleh
hubunganempirisyang diperkenalkan
Jenis – jenis Dinding Penahan Tanah
oleh Jaky ( 1994 ).
- Dinding Gravitasi (Gravity wall)
- Dinding Penahan Kantilever
𝐾� = 1 − sin �
- Dinding Kontrafrot
- Dinding Buttress
Po = Ko 𝛾 H 2
108
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

2
c = kohesi (kN/m)
po = Dfγ = tekanan overburden pada
2
dasar pondasi (kN/m
)
Df = kedalaman pondasi (m)
γ = berat volume tanah
Nγ, Nc, Nq = faktor kapasitas dukung
)
tanah (fungsi

Tabel 1. Nilai – nilai faktor kapasitas


dukung tanah Terzaghi
Φ Keruntuhan Geser Umum Keruntuhan Geser Lokal
Nc Nq Nγ Nc’ Nq’ Nγ’
0 5,7 1,0 0,0 5,7 1,0 0,0

Gambar 2. Distribusi Tekanan Tanah


5 7,3 1,6 0,5 6,7 1,4 0,2

Dalam Keadaan Diam 10 9,6 2,7 1,2 8,0 1,9 0,5


15 12,9 4,4 2,5 9,7 2,7 0,9
20 17,7 7,4 5,0 11,8 3,9 1,7

Tekanan Tanah Aktif dan Pasif 25 25,1 12,7 9,7 14,8 5,6 3,2
30 37,2 22,5 19,7 19,0 8,3 5,7

Tekanan Tanah Aktif 34 52,6 36,5 30,0 23,7 11,7 9,0

Pa = ½ 𝛾 2H
Ka 35 57,8 41,4 42,4 25,2 12,6 10,1

DimanahargaKa untuk tanah datar 40 95,7 81,3 100,4 34,9 20,5 18,8

adalah 45 172,3 173,3 297,5 51,2 35,1 37,7


48 258,3 287,9 780,1 66,8 50,5 60,4
Ka = = tan2(45° - ) 50 347,6 415,1 1153,2 81,3 65,6 87,1
3
γ = berat isi tanah (g/cm
) Hary Christadi Hardiyatmo, 2007
H = tinggi dinding (m)
Φ = sudut geser tanah (°) qun = qu – γ . Df
Pa = ½ γ 2H
Ka - 2c√𝐾 H dimana:
qun = kapasitas dukung ultimit neto
Tekanan Tanah Pasif (t/m2)
2 2
P = ½ 𝛾 HKp qu = kapasitas dukung ultimit
) (t/m
DimanahargaKp untuk tanahdatar qn = q - γ . Df
adalah dimana;
2
Kp = 2
= tan(45° + ) qn = tekanan pondasi neto) (t/m
Γ = berat isi tanah 3(g/cm
) F = =
H = tinggi dinding (m)
Φ = sudut geser tanah (°) Stabilitas Terhadap Gaya Eksternal
Pp = ½ γ H2
Kp + 2c√ 𝐾 H Keruntuhan Akibat Bahaya Guling

Kapasitas Dukung Tanah Sf guling = ≥ 1,5


Rumus persamaan umum beban ultimit
per satuan luar menurut (Teori Terzaghi):
Dimana:
∑M = jumlah dari momen – momen yang
qu = ( . c . Nc) + (γ . d . Nq) + (0,4 .menyebabkanstruktur terguling
γ . B . Nγ) dengan titik pusat putaran di titik 0.
dimana: ∑M disebabkan oleh tekanan tanah
qu = kapasitas dukung ultimite aktif yang bekerja pada elevasi H/3
109
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

∑MH= jumlahdari momen– momen Besarnya f diambil apabila alas pondasi relatif
yang mencegah struktur terguling kasar maka f = tg dimana merupakan
dengan
titik pusat putarandi titik 0. ∑MH sudut gesek dalam tanah, sebaliknya bila alas
merupakanmomen – momen yang pondasi halus,
disebabkan oleh gaya vertikal dari struktur
dan berat tanah diatas struktur SF = =
Nilai angka keamanan minimum terhadap
SF ≥ 1,5 digunakan untuk jenis tanah non
geser dalam perencanaan digunakankohesif, misalnya tanah pasir.
adalah 1,5.
Dimana:
SF = angka keamanan (safety factor)
V = gaya vertikal
Ea = gaya aktif tanah
Bilamanapada konstruksitersebutdapat
diharapkanbahwa tanah pasif dapat
dipertanggung jawabkan keberadaannya, maka
besar gaya pasif tanah (Ep) perlu
diperhitungkan sehingga gaya lawan menjadi:
Gambar 3. Keruntuhan akibat bahaya
.
guling V . f + Ep
Dimana:
Keruntuhan Terhadap BahayaEp = gaya pasif tanah
Geser
Gaya aktif tanah (Eg) selain
menimbulkanterjadinya momen juga Tanah DasarPondasiBerupaTanah
Kohesif
menimbulkan gaya dorong sehingga dinding
akanbergeser,
bila dindingpenahantanah Gayaperlawanan
yang terjadi berupa
lekatan
dalam keadaan stabil, maka gaya – gaya yangantara tanah dasar pondasi dengan alas
bekerja dalam keadaan seimbang. pondasidindingpenahantanah.Besarnya
lekatan antara alas pondasi dinding penahan
(∑F) = 0 dan ∑M = 0 tanah dengan dasar pondasi adalah (0,5 – 0,7)
c, dimanac adalahkohesitanah.Dalam
analisisbiasanyadiambilsebesar2/3 c.
Besarnya gayalekatyangmerupakan gaya
lawan adalahluas alas pondasidinding
penahantanah dikalikandenganlekatan
diperoleh gaya lawan = 2/3 c (b x 1) bilamana
diambil dinding 1 m.

Gambar 4. Keruntuhan terhadap bahaya SF =


.
geser Untukjenis tanahcampuran
(lempung
pasir) maka besarnya:
Ada duakemungkinan gaya perlawanan ini
didasarkan pada jenis tanahnya.
SF =
Tanah Dasar Pondasi Berupa Tanah Non
– Kohesif Dimana:
Besarnyagaya perlawanan adalah F = NC. F,
= kohesi tanah
B = alas pondasi dinding penahan tanah
dengan f adalah koefisien gesek antara dinding
SF ≥ N1,5 digunakan
beton dan tanah dasar pondasi, sedangkan untukjenistanah
dapat dicari dari keseimbangan gaya –kohesif,
gaya misalnya tanah lempung.
vertikal (∑Fv = 0), maka diperoleh N = V.
110
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

Daya Dukung Ijin dari Tanah


Tekanan tanah disebabkan oleh gaya Perhitungan
– Gempa
gaya yang terjadi pada dinding penahan ke
Rumus yang digunakan:
tanah harus dipastikan lebih kecil dariHe
daya = E . SG
dukung ijin tanah. Penentuan daya dukung ijin
pada dasar dinding penahan/abutmen E =
dilakukan seperti dalam perencanaan ad pondasi = z . ac . v
dangkal. Dimana:
Eks = (0,5 B) He = Gaya yang diakibatkan oleh gempa
Tekanan tanah dihitung dengan rumus: g = gravitasi bumi (9,812) m/det
𝜎= z = faktor yang bergantung pada letak
geografis (koefisien zona gempa)
Dimana: ac = Percepatan kejut dasar2)(cm/det
e = eksentirsitas untuk harga per periode ulang
B = alas pondasi dinding penahan v = koefisien jenis tanahSG = gaya berat
𝜎 = tekanan
SF = Tabel 2. Koefisien jenis tanah
Jenis v
Batu 2,76
Nilai minimumdari angkakeamanan Diluvium 0,87
terhadapdaya dukung yang biasa Aluvium 1,56
digunakan dalam perencanaan adalahAluvium 1,5. lunak 0,29

Tabel 3. Periode ulang dan percepatan


dasar gempa
Periode ulang Ac
(tahun) (cm/det
2)

20 85
100 160
Gambar 5. Runtuhnya konstruksi akibat 500 225
.
daya dukung tanah terlampaui 1000 275

METODOLOGI PENELITIAN Lanjutan :


Perencanaan Dinding
Penahan Tanah
Mulai
Tidak
Ya

Pengumpulan Kontrol
Data Stabilitas

Data Primer
Data
- Kondisi eksisting:
Sekunder Gambar
Panjang longsoran,
lebar sungai, tinggi topografi,
tebing, muka air peta lokasi
normal, muka air banjir Metode pelaksanaan
- Data tanah
Perhitungan RAB

Perencanaan Dinding
Penahan Tanah Selesai

Gambar 6. Metodologi penelitian


111
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN Momen Aktif:


Ma1 = Pa1 .. H1)+H2=
( 117,592 kNm
- Tinggi air air
(H
)
Normal = 0,70 m Ma2 = Pa2 . .( H2) = 1,886 kNm
Banjir = 1,80 m ∑Ma= Ma1 + Ma2 = 119,478 kNm
- Tanah pengisi = Tanah
Tanah Pasif
Tabel 4. Data Tanah
No Notasi ∑ Satuan
1 Gs 2,08 kN/m3
2 γb 14,5 kN/mᵌ
3 γd 10,67 kN/mᵌ
4 γsat 15,88 kN/mᵌ
5 γ' 6,07 kN/mᵌ
6 γw 9,81 kN/mᵌ
7 γ 22 kN/mᵌ
8 e 0,745 Gambar 8. Tekanan Tanah Pasif
9 c 2 t/mᵌ pada Kondisi Banjir
10 φ 35 °
Tekanan tanah pasif:
Perencanaan Dinding Penahan Tanah γ 2 = 38,455 kN
Pp1 = ½wH1
Dindingpenahantanahdirencanakan Pp2 = ½ γ. Kp . Df2
+2.c √𝐾
sat
yaitu dinding penahan gravitasi. = 20,797 kN
Data Perencanaan (dengan dimensi):∑Pp = Pp1 + Pp2 = 59,242 kN
Tinggi Total (H+D)
= 5,00 m Momen Pasif
Tinggi Dinding Penahan (H) = 4,00 m
Mp1= Pp1..H1 = 23,073kNm
Lebar Bawah (B) = 2,50 m
Mp2= Pp2Df . = 6,932kNm
Lebar Atas’)(B = 0,4 m
Kedalaman pondasi (Df) = 1,00 m ∑Mp= Mp1 + Mp2 = 30,005 kNm
Perhitungan Berat Sendiri Konstruksi
Perhitungan dilakukan pada 4 kondisi
P1: = 35,2
kN/m, P2 = 48,4 kN/m
Kondisi Muka Air Banjir Tanpa Gempa
P3 = 55 kN/m P4 = 28,8 kN/m
Tanah Aktif (Pa) Jarak Beban Terhadap Dinding Penahan
di Titik 0
X1 = 1,70 m ; X2 = 1,133 m
X3 = 1,25 m ; X4 = 2,25 m

Tabel 5. Perhitungan Momen

Berat
Jarak ke titikMomen
No Sendiri P
Gambar 7. Tekanan Tanah Aktif 0 (m) (kN.m)
pada Kondisi Banjir (kN/m)
1 35,2 1,70 49,84
Tekanan tanah aktif: 2 48,4 1,133 44,837
2
Pa1 = ½ γb H1 Ka = 93,6 kN 3 55 1,25 68,75
Pa2 = ½satγ 2
H2 . Ka = 5,658 kN 4 28,8 2,25 54,8
Jumlah tekanan aktif yang bekerja: ∑ 167,4 218,227
∑Pa = Pa1 + Pa2 = 99,258 kN
112
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

Kapasitas Dukung Tanah denganbaik dalamwaktuyangtepat


Faktor Keamanan Terhadap Kuat Dukung
sesuai dengan rencana kerja. Pekerjaan
Tanah, Geser dan Guling persiapan,pekerjaangalian tanah,
σmax = = 100,540
kN/m2 pekerjaan
dindingpenahan,pekerjaan
( ) pemasngan pipa penyalur,pekerjaan
Stabilitas terhadap geser timbunan tanah.
SF = = 1,81 > 1,5 Ok Estimasi Anggaran
Stabilitas terhadap guling Total biaya yang diperlukan
untukpembangunan dindingpenahan
SF = = 2,07 > 1,5 ...........(Ok) tipe gravitasi
di SungaiCelaketDesa
Gading Kulon Kecamatan Dau
Kondisi Muka Air Banjir dengan Gempa Kabupaten Malang adalah Rp.
Tabel 6. Perhitungan Momen Akibat340.503.000
Gempa
Berat Sendiri
Jarak ke Momen KESIMPULAN
No
P (kN/m) titik 0 (m)(kN.m)
1 32,947 1,70 56,001 Jenis tanahyangada padalokasi
2 30,202 1,133 34,219 adalahjenis tanah berpasir(butiran
3 34,320 1,25 42,900 kasar). Dimensi dinding penahan tanah
∑ 97,469 133,120 yang direncanakan pada sunggai celaket :
Tinggi (H) = 5 m
Faktor Keamanan Terhadap Kuat Dukung
Lebar (B) = 2,5 m
Tanah, Geser dan Guling Lebar atas dinding penahan = 0,4 m
Stabilitas terhadap daya dukung tanah
Kedalaman pondasi = 1 m
SF = = 1,32>1,2 Ok
Hasil analisastabilitasdinding
Stabilitas terhadap guling
penahan, ternyata stabil terhadap :
SF = = 1,36 > 1,2 Ok 1. Untuk kondisi banjir tanpa gempa:
Bahaya geser SF = 1,81 > 1,5
Tabel 7. Faktor Keamanan Terhadap Bahaya guling SF = 2,07 > 1,5
Kuat Dukung Tanah, Geser Dan Guling2. Untuk kondisi banjir dengan gempa:
No KeteranganGeser Guling Bahaya geser SF = 1,32 > 1,2
(SF) (SF) Bahaya guling SF = 1,36 > 1,2
1 Muka Air 2,11> 1,52,10> 1,5
Normal Tanpa
Gempa DAFTAR PUSTAKA
2 Muka Air 1,49> 1,21,26> 1,2
Normal
Dengan
Das, B.M., Noor, E. dan Mochtar, I.B.
Gempa 1983. MekanikaTanah Jilid 2.
3 Muka Air 1,81> 1,52,07> 1,5 Penerbit Erlangga.
Banjir Tanpa Djatmiko Soedarmono,dan Edy
Gempa Purnomo. 1993. Mekanika Tanah 2.
Muka Air 1,32> 1,21,36> 1,2 Kanisius. Jogjakarta.
4 Banjir Dengan
Gempa Foth henry dan Soenarto Adisoemarto.
1994. Dasar-DasarIlmu Tanah.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jakarta. Penerbit Erlangga
Dalam melaksanakanpekerjaan Hakam,Abd, dan Mulya,R.P. 2011.
dinding penahansungai diperlukan Studi Stabilitas
DindingPenahan
metode pelaksanaanyaitu cara TanahKantileverpadaRuasJalan
SilaingPadangBukit TinggiKM
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai
113
Jurnal Reka Buana Volume 2 No 2, Maret 2017 - Agustus 2017

64+500. Jurnal Rekayasa Sipil Vol.


7 Februari2011. Universitas
Andalas. Padang.
Hardiyatmo, H. C. 2010. Mekanika Tanah
II. Edisi Ketiga. Universitas Gajah
Mada. Jogjakarta.
HerlienIndrawahjuni.
2011.Mekanika
Tanah II. Bargie Media. Malang.
L. D. Wesley.1997.Mekanika
Tanah.
Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
Jakarta.
R. F. Craig.1987.MekanikaTanah.
Erlangga. Jakarta.
Terzaghi,K, & Peck. R, B. 1993.
MekanikaTanah dalamPraktik
Rekayasa.Penerbit Erlangga.
Jakarta.

You might also like