You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES

PENGENDALIAN ALIRAN

Dosen Pembimbing: Ir. Unung Leoanggraeni, M.T.

Kelompok / Kelas : 14P / 2A- TKPB

Nama : 1. Risna Fitriani (161424027)

2. Riyanti Alifa (161424028)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2018
I. PENGOLAHAN DATA
1.1 Pengendalian Proporsional (P)
1.1.1 Proporsional = 150

Grafik Pengendalian P = 150


70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
0 5 10 15 20 25 30 35

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman


3.1 4.2 0 1.3548 0 1

1.1.2 Proporsional = 200

Grafik Pengendalian P = 200


70

60

50

40

30

20

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman


0.45 1.92 0 4.2667 0 1
1.1.3 Proporsional = 247.2

Grafik Pengendalian P = 247.2


70

60

50

40

30

20

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman


0.45 1.92 0 4.2667 0 1

1.1.4 Proporsional = 400

Grafik Pengendalian P = 400


70

60

50

40

30

20

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman


4.16 1.9 0 0.4567 0 1
1.2 Pengendalian Proporsional Integral (PI)
1.2.1 Percobaan PI-1
a. Proporsional = 150; Integral = 0.5

Grafik Pengendalian P = 150; I = 0.5


62

60

58

56

54

52

50

48
0 5 10 15 20 25 30 35

PV (L/h) SP (L/h)

b. Proporsional = 200; Integral = 0.5

Grafik Pengendalian P = 200; I = 0.5


62

60

58

56

54

52

50

48
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

PV (L/h) SP (L/h)
c. Proporsional = 247.2; Integral = 0.5

Grafik Pengendalian P = 247.2; I = 0.5


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60

PV (L/h) SP (L/h)

d. Proporsional = 400; Integral = 0.5

Grafik Pengendalian P = 400; I = 0.5


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60

PV (L/h) SP (L/h)
1.2.2 Percobaan PI-2
a. Proporsional = 150; Integral = 1

Grafik Pengendalian P = 150; I = 1


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60 70

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


0.26 6.3 0 4.1270 0 0 1.34

b. Proporsional = 200; Integral = 1

Grafik Pengendalian P = 200; I = 1


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60

PV (L/h) SP (L/h)
c. Proporsional = 247.2; Integral = 1

Grafik Pengendalian P = 247.2; I = 1


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60

PV (L/h) SP (L/h)

d. Proporsional = 400; Integral = 1

Grafik Pengendalian P = 400; I = 1


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60

PV (L/h) SP (L/h)
1.2.3 Percobaan PI-3
a. Proporsional = 150; Integral = 2

Grafik Pengendalian P = 150; I = 2


62
60
58
56
54
52
50
48
46
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


3.37 3.23 3.07 115.4799 0.8231 0.0309 2.29

b. Proporsional = 200; Integral = 2

Grafik Pengendalian P = 200; I = 2


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60 70

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


1.94 3.16 1.92 61.3924 0.9897 0.0016 1.91
c. Proporsional = 247.2; Integral = 2

Grafik Pengendalian P = 247.2; I = 2


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60 70 80

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


1.3 1.38 0.29 94.2029 0.2231 0.2323 0.25

d. Proporsional = 400; Integral = 2

Grafik Pengendalian P = 400; I = 2


62

60

58

56

54

52

50

48
0 10 20 30 40 50 60 70 80

PV (L/h) SP (L/h)
1.2.4 Percobaan PI-4
a. Proporsional = 150; Integral = 1.65

Run 41
62
60
58
56
54
52
50
48
46
0 5 10 15 20 25 30 35

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


3.56 5.78 2.67 61.5917 0.75 0.0458 1.99

b. Proporsional = 200; Integral = 1.65

Run 42
62
60
58
56
54
52
50
48
46
0 5 10 15 20 25

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


0.11 2.42 0.13 4.5455 1.1818 0.0266 0.11
c. Proporsional = 247.2; Integral = 1.65

Run 43
62

60

58

56

54

52

50

48
0 5 10 15 20 25 30 35

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


1.69 2.03 1.34 83.2512 0.7929 0.0369 0.96

d. Proporsional = 400; Integral = 1.65

Run 44
62
60
58
56
54
52
50
48
46
0 5 10 15 20 25 30 35

PV (L/h) SP (L/h)

a b c Overshoot Decay Ratio Redaman Offset


2.94 5.58 2.39 52.6882 0.8129 0.0329 1.88
1.3 Pengendalian Proporsional Integral Derivatif (PID)

Proporsional = 150; Integral = 1,65 detik , Derivatif = 0,4 menit

PID
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

PV (L/h) SP (L/h)
II. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pengendalian aliran dengan
menggunakan pengendali kontinyu dengan parameter berupa pengendali Proposional (P),
pengendali proposional integral (PI), dan pengendali proposional integral derivatif (PID).
Pada pengendalian aliran ini, yang bertindak sebagai Process Variable (PV) ialah
aliran pada unit proses pipa, dan yang bertindak sebagai Manipulated Variable (MV) ialah
laju aliran air yang masuk yang diatur dengan bukaan valve sebagai hasil dari unit
pengukuran aliran. Pengendalian laju alir mempunyai tujuan untuk mengontrol laju alir air
dalam dalam flowmeter dengan laju alir keluaran sebagai gangguan.
1. Pengendalian Proposional (P)
Pada pengendalian proposional, nilai PB dikendalikan dan divariasikan dengan
variasi nilai PB yang digunakan sebesar 150%, 200%, 247.2%, dan 400%. Dapat dilihat
melalui kurva hubungan antara waktu terhadap Process Variable dan set point di
dapatkan hasil saat PB 150% bentuk respon berupa tak stabil, tetapi saat PB 200%,
247.2%, dan 400% bentuk respon termasuk dalam sangat teredam.
2. Pengendalian Proposional Integral (PI)
Nilai PB dan waktu integral di variasikan pada pengendalian proposional
integral ini, dengan nilai variasi PB ialah 150%, 200%, 247.2%, dan 400% dengan
variasi waktu integral ialah 0.5 sekon, 1 sekon, 1.65 sekon, dan 2 sekon, sehingga
dihasilkan 8 kurva pada pengendalian ini. Dapat dilihat dari kurva bahwa jika waktu
integral semakin besar maka terjadinya respon osilasi pada variabel proses akan
semakin kecil, dan dapat dilihat pula bahwa kondisi optimum terjadi pada saat nilai PB
400% dengan waktu integral 2 detik dikarenakan nilai overshoot yang didapat 0 dengan
bentuk respon berupa redaman kritik.
3. Pengendalian Proposional Integral Derivatif (PID)
Pada pengendalian ini nilai PB di atur pada 150%, waktu integral pada 1.65
detik dan waktu derivatif pada 0.4 menit. Dari kurva diperoleh bentuk respon berupa
osilasi kontinyu, pada sistem pengendalian aliran pengendalian ini kurang cocok
dilakukan dikarenakan terlalu banyak noise. Percobaan ini menunjukkan bentuk
respons osilasi kontinyu dan terdapat banyak noise sehingga tipe pengendali ini tidak
cocok untuk sistem pengendalian aliran.
III. KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh, maka dapat dihasilkan kesimpulan berupa :
1. Sistem pengendalian proposional integral derivatif (PID) kurang cocok untuk
digunakan pada pengendalian aliran.
2. Kondisi optimum yang di dapat pada sistem pengendalian proposional-integral adalah
pada proporsional 400% dan integral 2 detik.
3. Sistem pengendalian yang paling cocok digunakan untuk pengendalian aliran ini
berupa pengendalian proposional integral (PI).

IV. DAFTAR PUSTAKA

Cooper, D.J. (2004). Practical Procxess Control . Control Station.

Heriyanto (2010). Pengendalian Proses. Jurusan Teknik Kimia, Bandung:

POLBAN

Wade, H. L. (2004). Basic and Advanced Regulatory Control: System Design and
Application. Ed. 2 ,ISA,NC.

You might also like