You are on page 1of 7

The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist

Vol.1No.2, Mei 2018


p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah 2 Jam


Di Suhu Kamar

Nur Vita Purwaningsih1), Rahma Widyastuti


Prodi DIII Teknologi Laboratorium Medik Universitas Muhammadiyah Surabaya
1)
vitasagi86@gmail.com

ABSTRACT
Background: Urinalysis is a parameter often requested by
Tanggal Submit:
clinicians. The urinalysis parameters consist of macroscopic,
18 April 2018
microscopic or sedimental examination and urine chemistry
Tanggal Review: examination. Urine examination is very important, especially in
21 Mei 2018 making the diagnosis. Procrastination delay results in errors in
diagnosis and administration of drugs that lead to adverse
Tanggal Publish outcomes of patients, analysis should be performed no later
Online: than 4 hours after sampling. Urine has a stability at room
25 Mei 2018 temperature ie for 1 hour, if urine is silenced long then the
bacteria will multiply, so it can decompose NH 3 (ammonia)
which is alkaline. Under alkaline conditions, the pH in the urine
will increase. This may affect the sediment component in the
urine to rapid lysis so that the amount will be reduced General
purpose of this study to determine the difference results of
examination of fresh urine leukocytes compared after 2 hours at
room temperature. Method: descriptive observasional with
number of sample counted 20 sample. Result: Based on the test
result, the positive percentage value in fresh urine is 100% and
the positive percentage value in urine after 2 hours is 70%. In
the Wilcoxon statistical test obtained p-value <0.001 (> 0.05).
Conclusion: Based on the research that has been done then it
can be concluded that there are differences in the results of
fresh urine leukosit better than urine after 2 hours at room
temperature.

Keywords: Leukocyte urine, Fresh urine, delay

PENDAHULUAN prosedur untuk penanganan spesimen


Laboratorium yang baik dan prosedur untuk manajemen
harus sesuai dengan standar spesimen (penerimaan atau
operasional prosedur (SOP) penolakan spesimen). Selalu ada
mengenai pengumpulan spesimen tenaga kesehatan yang memiliki
untuk penggunaan oleh bagian lain. pengetahuan dan ketrampilan dalam
Pedoman tersebut harus ditinjau upaya kesehatan yaitu, pasien, dokter
ulang oleh supervisor laboratorium. dan paramedis atau perawat, petugas
Laboratorium juga perlu menetapkan layanan transportasi, analis dan

14
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

dokter laboratorium (Permenkes Seringkali sampel urine


Nomor 9, 2014). datang ke laboratarium sudah tidak
Pemeriksaan urine ini sangat segar lagi dan telah dikeluarkan
penting terutama dalam menegakkan beberapa jam sebelumnya. Klinisi
diagnosis terhadap leukosituria. sering mengalami kesulitan untuk
Penundaan pemeriksaan tepat mengirim sampel urine
mengakibatkan kesalahan dalam sehingga hasil yang diharapkan
diagnosis dan pemberian obat yang banyak tidak sesuai dengan kondisi
berujung merugikan pasien. Selain klinis pasien. Padahal tes urine dapat
itu penundaan juga berpengaruh banyak memberikan informasi
terhadap validitas hasil sedimen tentang disfungsi ginjal. Bahan tes
urine terutama leukosit yang yang terbaik adalah urine segar
merupakan petunjuk penting adanya kurang dari 1 jam setelah
infeksi saluran kemih. dikeluarkan. Penundaan antara
Urinalisis merupakan berkemih dan Urinalisis akan
parameter yang sering diminta oleh mengurangi validitas hasil, analisis
para klinisi. Parameter Urinalisis harus dilakukan tidak lebih dari 4
terdiri dari pemeriksaan makroskopik, jam setelah pengambilan sampel.
mikroskopik atau sedimen dan Apabila dilakukan penundaan tes
pemeriksaan kimia urine. Tes dalam 4 jam maka disimpan dalam
mikroskopik untuk melihat eritrosit, lemari es pada suhu 2- 4ºC. Urine
leukosit, sel epitel, torak, bakteri, yang dibiarkan dalam waktu lama
kristal, jamur dan parasit. pada suhu kamar akan menyebabkan
Pemeriksaan makroskopik adalah perubahan pada urine. Unsur-unsur
untuk menilai warna, kejernihan dan berbentuk di urine (sedimen) mulai
bau. Analisis makroskopik secara mengalami kerusakan dalam 2 jam
fisik meliputi tes warna, kejernihan, (Hardjoeno dan Rosalita, 2006).
bau, berat jenis dan pH. Analisis Menurut Associaton of
kimiawi meliputi tes protein, glukosa, American Pediatrics (AAP, 2009)
keton, darah, bilirubin, urobilinogen, terdapat rentang yang luas pada
nitrit,dan lekosit esterase (Hardjoeno, laporan hasil Urinalisis. Hasil
2007). Urinalisis negatif tidak dapat

15
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

menyingkirkan kemungkinan melakukan penelitian tentang


diagnosis leukosituria, karena hasil “Perbandingan Pemeriksaan Leukosit
Urinalisis sangat dipengaruhi oleh Urine Segar dengan Setelah 2 jam Di
volume urine, kecepatan dan Suhu Kamar”.
lamanya urine diputar serta
keterampilan petugas. Hasil METODE PENELITIAN
Urinalisis yang terbaik didapatkan Jenis Penelitian
Desain penelitian yang
jika dikerjakan oleh petugas yang
digunakan adalah desain deskriptif
terampil pada urine segar (dikerjakan
observasional
sekitar 30 – 60 menit sesudah urine
Sampel
ditampung) dan dilakukan kombinasi
Sampel urine yang digunakan
pemeriksaan esterase leukosit, nitrit
yaitu urine sebanyak 20 sampel.
dan pemeriksaan leukosit urine serta
Alat dan Bahan
pewarnaan Gram dengan Alat yang digunakan dalam
menggunakan mikroskop. penelitian ini yaitu wadah
Pemeriksaan sedimen urine penampung urine (bermulut lebar
menggunakan urine segar dengan dan tertutup rapat, harus bersih dan
jumlah volume spesimen 10 mL, kering, wadah diberi label : nama,
memiliki stabilitas pada suhu kamar nomor dan tanggal), cover glass,
yaitu selama 1 jam. Jika urine objek glass, tabung reaksi, rak
didiamkan lama maka bakteri akan tabung reaksi, mikroskop, sentrifuge,
berkembangbiak banyak, sehingga tabung sentrifuge, mikropipet, tissue.
dapat menguraikan NH3 (amoniak) Bahan yang digunakan yaitu sampel
yang bersifat basa (Soebrata, 2008). urine.
Pada kondisi basa, pH dalam urine Prosedur Penelitian
Cara mendapatkan sampel urine
akan meningkat. Hal ini dapat
Siapkan alat yang diperlukan
mempengaruhi komponen sedimen
yang dibutuhkan oleh pasien untuk
dalam urine menjadi cepat lisis
menampung urine (pot urine, dan
sehingga jumlahnya akan berkurang
tissue). Beri label identitas pada pot
(Zahrin, 2014).
urine. Lakukan komunikasi yang
Berdasarkan latar belakang
baik dan santun untuk meminta
tersebut, maka penulis tertarik untuk
pasien berkemih dan ditampung

16
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

dalam pot yang sudah diberikan. Analisis Data


Analisa Bivariat menggunakan
Tunggu hingga pasien selesai
uji Wilxocon. Pengolahan data ini
berkemih, kemudian anjurkan pasien
diinterpretasikan dengan
untuk meletakkan urine pada meja
menggunakan nilai probabilitas (p-
sampel yang sudah disediakan dan
value) dengan kriteria bila table 2x2
menungu hasil pemeriksaan di ruang
mencapai nilai < 0,05 maka hasil
tunggu. Sampel siap untuk diperiksa
tersebut dianggap bermakna.
(Soebrata, 2008).
Cara Pemeriksaan Makroskopis
Pemeriksaan secara makroskopis HASIL
yaitu pemeriksaan sampel urine Tabel 1. Karakteristik dan Hasil
Pemeriksaan Sedimen Urine Leukosit
dengan melihat warna urine, bau, dan Urine Segar dan Urine Setelah 2 Jam

kejernihan. Nomor Leukosit Leukosit Urine


Sampel Urine Segar Setelah 2 Jam
Cara Pemeriksaan Mikroskopis S1 5-10/LP 3-5/LP
Cara pemeriksaan mikroskopis S2 4-5/LP 0-1/LP
S3 6-8/LP 0-1/LP
sedimen urine yaitu, perhatikan
S4 5-6/LP 0-1/LP
identitas sampel. Homogenkan S5 8-10/LP 1-2/LP
S6 25-30/LP 10-15/LP
terlebih dahulu sampel. Sampel S7 20-25/LP 8-10/LP
S8 5-8/LP 3-8/LP
tersebut dibagi pada 2 tabung S9 10-16/LP 5-10/LP
kemudian dilakukan sentrifuge urine S10 10-15/LP 5-6/LP
S11 6-8/LP 4-6/LP
selama 5 menit dengan kecepatan S12 10-15/LP 5-10/LP
S13 6-8/LP 3-5/LP
1500-2000rpm. Setelah itu buang S14 4-8/LP 0-2/LP
S15 5-6/LP 0-2/LP
bagian atas urine sehingga urine S16 15-20/LP 12-15/LP
tersisa 0,5-1 mL. Kemudian kocok S17 18-20/LP 8-10/LP
S18 6-8/LP 3-5/LP
tabung untuk mensuspensikan S19 6-8/LP 2-4/LP
S20 3-5/LP 0-1/LP
sedimen. Pipet 20 µl sampel tersebut
kemudian teteskan pada objek glass
dan tutup dengan cover glass.
Diperiksa sedimen dibawah
mikroskop dengan lensa objektif 40x
untuk Lapangan Pandang Besar
(LPB) ( Permenkes Nomor 43 Tahun
2013).

17
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Tabel 2. Perbandingan Hasil Pemeriksaan dalam urine menjadi cepat lisis


Leukosit antara Urine Segar dengan
Setelah 2 Jam sehingga jumlahnya akan berkurang
Variabel Urine Urine Nilai p (Zahrin, 2014).
Segar Setelah (value)
2 Jam Panduan Praktek
Median 6,00 3,00  0,001 Laboratorium yang Benar Depkes
(IQR) (5) (5)
Republik Indonesia menyatakan
Dari data Uji Wilcoxon diperoleh bahwa, faktor – faktor yang
p-value < 0,001 ( > 0,05 ). mempengaruhi stabilitas spesimen
antara lain urine terkontaminasi oleh
PEMBAHASAN bahan kimia, terjadi metabolisme sel
Berdasarkan hasil penelitian – sel hidup pada spesimen, terjadi
terhadap pemeriksaan leukosit urine penguapan.
segar dengan setelah 2 jam suhu Hal ini juga didukung oleh
kamar dengan 20 sampel didapatkan penelitian Rosita (2009), bahwa
p-value < 0,001 ( > 0,05) berarti ada pengaruh penundaan waktu terhadap
perbedaan hasil pemeriksaan Urinalisis memberikan memberikan
leukosit urine segar dibandingkan informasi tentang disfungsi ginjal.
setelah 2 jam di suhu kamar. Bahan tes yang terbaik adalah urine
Penelitian ini sejalan dengan segar kurang dari 1 jam setelah
hasil penelitian Zahrin (2014) dikeluarkan. Penundaan antara
menyatakan bahwa ada pengaruh berkemih dan Urinalisis akan
secara parsial terhadap penundaan mengurangi validitas hasil, analisis
pemeriksaan eritrosit pada sedimen harus dilakukan tidak lebih dari 4
urine. Urine memiliki stabilitas pada jam setelah pengambilan sampel.
suhu kamar yaitu selama 1 jam, jika Apabila dilakukan penundaan tes
urine didiamkan lama maka bakteri dalam 4 jam maka disimpan dalam
akan berkembang biak, sehingga lemari es pada suhu 2- 4ºC. Urine
dapat menguraikan NH3 (amoniak) yang dibiarkan dalam waktu lama
yang bersifat basa. Pada kondisi pada suhu kamar akan menyebabkan
basa, pH dalam urine akan perubahan pada urine. Unsur-unsur
meningkat. Hal ini dapat berbentuk di urine (sedimen) mulai
mempengaruhi komponen sedimen mengalami kerusakan dalam 2 jam.

18
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Leukosit urine merupakan dibandingkan urine setelah 2 jam di


salah satu pemeriksaan penunjang suhu kamar.
pada penyakit ginjal, dikatakan
normal jika terdapat 2-3/LPB DAFTAR PUSTAKA
leukosit di dalam urine. Suatu Depkes., 2004. Petunjuk
Pelaksanaan Pemantapan Mutu
keadaan terdapatnya leukosit dalam
Internal Laboratorium
urine yang melebihi nilai normal Kesehatan. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI
disebut leukosituria. Leukosituria
merupakan salah satu tanda adanya Hapsari, P., 2012. Perbedaan
kejadian Leukosituri antara
peradangan pada saluran kemih Penderita Penyakit Ginjal Kronik
(mencakup ginjal, ureter, kandung Stadium V dengan Diabetes
Melitus dan Tanpa Diabetes
kemih, dan uretra), dikatakan Melitus. Karya Tulis Ilmiah.
bermakna bila ditemukan >5 Universitas Diponegoro.
leukosit/LPB pada sedimen urine. Hardjoeno, H dan Fitriani. 2007.
Leukosituria dapat terjadi pada Substansi Dan Cairan Tubuh.
Lembaga Penerbitan Universitas
keadaan infeksi maupun inflamasi Hasanuddin.
saluran kemih, seperti
Hardjoeno, Yetty Fauza, Benny
glomerulonefritis, pielonefritits, Rusli. 2006. Interpretasi hasil
sistitis, uretritis, nefrolitiasis, laboratorium diagnostik. Penerbit
Buku Universitas Hasanuddin.
urolitiasis, dll. Jika bakteri tidak Makassar.
ditemukan (disebut leukosituria
Peraturan Menteri Kesehatan
steril) maka harus dipertimbangkan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2013
adanya penyebab lain seperti
tuberkulosis saluran ginjal, kanker Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 9
dan saluran kemih (Hapsari, 2012). Tahun 2014

Rosalita, L. Pengaruh Penundaan


SIMPULAN Waktu Terhadap Hasil
Berdasarkan penelitian yang Urinalisis. Departemen Patologi
Klinik fakultas Kedokteran
telah dilakukan maka dapat Universitas Islam Indonesia
disimpulkan bahwa ada perbedaan Yogyakarta.

hasil leukosit urine segar lebih baik

19
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.1No.2, Mei 2018
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Soebrata, G., 2008. Penuntun


Laboratorium Klinik. Jakarta :
Dian Rakyat

Zahrin, I., 2014. Pengaruh


Penundaan dan Pemeriksaan
Serta Suhu Penyimpanan
Terhadap Ph dan Eritrosit Urine.
Karya Tulis Ilmiah. STIKes Wira
Medika Bali.

20
Purwaningsih, N. V. dan Rahma W. 2018. Perbandingan Pemeriksaan Leukosit Urine Segar Dengan Setelah
2 Jam Di Suhu Kamar. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 1,
No.2 (14-20).

You might also like