You are on page 1of 7

Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

TRAINING OF CAREGIVER TOWARDS FAMILY


INDEPENDENCE LEVEL IN CARING FOR
ELDERLY WITH HYPERTENSION
Mona Meylinda Sari1, Syahrul Said2, Silvia Malasari3
1
Mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin, Makassar
2,3

e-mail : ners.silvi@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Knowledge and understanding of care of families will have an impact on their
attitudes and behavior in delivering care to elderly’s daily activities. By using knowledge,
the family will take right attitude in caring elderly to achieve the optimal health. This study
aims determine the effect of caregiver’s training to the independence level of family in caring
elderly with hypertension.Method: This study used a pre experimental one group pre test
post test design. The instrument was used a questionnaire and observational sheet. Sample
in this study were 35 people. The test used was alternative wilcoxon test with the significance
α=0.05.Result: The result was obtained that before training, all of caregivers, 35 (100 %) at
a level of independence rate I. After training, 8 (23 %) at a level of independence rate I, 8 (23
%) at a level of independence rate II, 6 (17 %) at a level of independence rate III, 13 (37.1 %)
at a level of independence rate IV. There are significant effect of the independence of caregiver
after training (p=0.000).Conclusion: There are also significant effect of the knowledege and
skill of caregiver after training. This study recommends a further study to observe motivation
of caregiver in changing their attitudes of caring to elderly.

Keywords : elderly, hypertension, training, independence of caregiver

PENDAHULUAN aktifitas sehari-hari pada lansia,


Masalah hipertensi di Indonesia sehingga dengan pengetahuan yang
cenderung meningkat. Hasil Survey dimiliki maka keluarga akan mengambil
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) sikap yang tepat dalam pemberian
tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3 perawatan, yaitu memberikan asuhan
% penduduk menderita hipertensi dan dan perawatan sebaik mungkin
meningkat menjadi 27,5 % pada tahun tanpa mengganggu atau mengurangi
2004 (Rahajeng & Tuminah, 2009). kemandirian diri lansia yang diasuh
Apabila penyakit hipertensi sehingga tercapai tujuan perawatan
tidak terkontrol dapat menyebabkan usia lanjut yaitu mencapai kondisi
serangan jantung, stroke, gangguan kesehatan lansia yang optimal. Tujuan
ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa penelitian ini adalah untuk mengetahui
penelitian dilaporkan bahwa penyakit apakah ada pengaruh pelatihan pada
hipertensi yang tidak terkontrol dapat caregiver terhadap kemandirian
menyebabkan peluang 7 kali lebih keluarga dalam merawat pasien lansia
besar terkena stroke, 6 kali lebih besar dengan hipertensi.
terkena congestive heart failure, dan
3 kali lebih besar terkena serangan METODE
jantung (Rahajeng & Tuminah, 2009). Penelitian ini menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian desain penelitian Pre-Eksperimental,
Narayani (2009), pemahaman dan yaitu one group pre test-post test,
pengetahuan keluarga akan berdampak dimana suatu kelompok sebelum
pada peningkatan sikap dan perilaku dikenai perlakuan tertentu diberi
mereka dalam memberikan perawatan pre test, kemudian setelah diberi
1
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

perlakuan dilakukan lagi post test data yang dilakukan adalah data
untuk mengetahui akibat dari primer diperoleh dari hasil observasi
perlakuan. Populasi dari penelitian dan kuesioner. Data dianalisis
ini adalah seluruh caregiver dengan menggunakan analisis bivariat untuk
salah satu anggota keluarga lansia melihat pengaruh antara variabel
menderita hipertensi di kelurahan independen terhadap variabel
Tammua wilayah kerja Puskesmas dependen dengan menggunakan uji
Rappokalling Makassar, berjumlah 62 nonparametrik wilcoxon dengan tingkat
orang. Pemilihan sampel menggunakan signifikan 95% (p<0.05).
exhaustive sampling. Pengumpulan

HASIL
Analisis univariat

Variabel f % Rerata ± SD
Usia
20-26 tahun 5 14.3 37 ± 8.13
27-33 tahun 6 17.1
34-40 tahun 12 34.3
41-47 tahun 6 17.1
48-54 tahun 6 17.1
Jenis kelamin
Laki-laki 9 25.7
Perempuan 26 74.3
Pendidikan
Sarjana 1 2.9
SD 11 31.4
SMP 11 31.4
SMA 12 34.3
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga (IRT) 20 57.1
Mahasiswa 1 2.9
Swasta 6 17.1
Wiraswasta 8 22.9
Waktu Tinggal dengan lansia
Seumur hidup 35 100
Keinginan Merawat Lansia
Keinginan sendiri 35 100
Diminta oleh orang lain 0 0
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakterisitik responden berdasarkan data demografi

Tingkat kemandirian
setelah pelatihan TOTAL
I II III IV
I 8 8 6 13 35
Tingkat kemandirian II 0 0 0 0
sebelum pelatihan III 0 0 0 0
IV 0 0 0 0
TOTAL 8 8 6 13 35
Tabel 2. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Kemandirian dalam Merawat Lansia

2
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

Dari tabel 1 diketahui bahwa dan atas dasar keinginan sendiri untuk
hampir sebagian caregiver berusia 34- merawat lansia.
40 tahun yaitu 12 (34.3%) responden, Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
dengan rerata usia 37 tahun, sebagian caregiver sebelum pelatihan berada
besar dari jumlah caregiver berjenis di tingkat kemandirian I sebanyak 35
kelamin perempuan yaitu 26 (74.3%) orang. Setelah diberikan pelatihan,
responden, caregiver berpendidikan caregiver yang tetap berada di tingkat
SMA sebanyak 12 (34.3%) responden, kemandirian I sebanyak 8 orang,
lebih dari sebagian jumlah caregiver meningkat di kemandirian II sebanyak
bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 8 orang, kemandirian III sebanyak 6
20 (57.1%) responden, seluruh caregiver orang, dan kemandirian IV 13 orang.
tinggal bersama lansia seumur hidup

Analisis bivariat

Median
n Rerata ± s.d. p
(Min-Maks)
Kemandirian 35 464 (365-604) 464 ± 53.12
sebelum pelatihan
0.000
Kemandirian
setelah pelatihan 35 617 (493-696) 608 ± 65.48
Tabel 3. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemandirian Caregiver dalam Merawat Lansia
yang Menderita Hipertensi

Pengetahuan setelah
Total p
pelatihan
Kurang Baik
Kurang 8 21 29
Pengetahuan
0.000
sebelum pelatihan
Baik 0 6 6
Total 8 27 35
Tabel 4. Pengaruh Pelatihan Terhadap Pengetahuan Caregiver dalam Merawat Lansia
yang Menderita Hipertensi

Keterampilan membuat obat


Total p
tradisional setelah pelatihan
Terampil Tidak terampil
Keterampilan Terampil 6 0 6
membuat obat
tradisional 0.000
sebelum
pelatihan Tidak 27 2 29
terampil
Total 33 2 35
Tabel 5. Perbedaan keterampilan caregiver dalam membuat obat tradisional sebelum
dan sesudah pelatihan

3
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

Keterampilan menghitung
frekuensi nadi radialis Total P
setelah pelatihan
Terampil Tidak terampil
Keterampilan Terampil 1 0 1 0.000
menghitung
frekuensi nadi
radialis sebelum
pelatihan Tidak 32 2 34
terampil
Total 33 2 35
Tabel 6. Perbedaan keterampilan caregiver dalam menghitung frekuensi nadi radialis
sebelum dan sesudah pelatihan (uji McNEMAR)

Keterampilan melakukan
relaksasi nafas dalam Total P
setelah pelatihan
Terampil Tidak terampil
Keterampilan Terampil 1 0 1 0.000
melakukan
relaksasi nafas
dalam sebelum
pelatihan Tidak 33 1 34
terampil
Total 34 1 35
Tabel 7. Perbedaan keterampilan caregiver melakukan relaksasi nafas dalam sebelum
dan sesudah pelatihan

Dari tabel 3 diatas diperoleh nilai PEMBAHASAN


p=0.000 (p < 0.05), artinya bahwa Penelitian ini menemukan bahwa
ada pengaruh pelatihan terhadap kemandirian caregiver dipengaruhi
kemandirian caregiver dalam merawat oleh pelatihan yang diberikan.
lansia dengan hipertensi. Tabel 4 Kemandirian ditentukan dari berbagai
menjelaskan bahwa ada juga pengaruh hal salahsatunya adalah usia. Seperti
pelatihan terhadap pengetahuan yang ditemukan pada penelitian ini,
caregiver dalam merawat lansia dengan caregiver terbanyak pada rentang 34-
hipertensi. Terlihat juga perbedaan 40 tahun yaitu 12 orang (34.3%), pada
pengetahuan caregiver sebelum dan rentang usia ini seseorang memasuki
sesudah dilakukannya pelatihan. tahap usia produktif, artinya taraf
Dari tabel 5, 6, dan 7 sebelumnya berfikir dan mengambil keputusan
didapatkan bahwa keterampilan semakin matang dan dewasa. Jenis
caregiver dalam membuat obat kelamin terbanyak perempuan 26
tradisonal, menghitung frekuensi nadi orang (74.3%), perempuan lebih
radialis dan melakukan relaksasi nafas memiliki keterampilan dan berperan
dalam meningkat setelah dilakukannya primer dalam menjaga dan memelihara
pelatihan. Pengaruh pelatihan ini lansia. Pendidikan rata-rata didominasi
terlihat dari nilai p = 0.00 (p < 0.05) oleh SMA 12 orang (34.3%) dan hanya 1
dengan derajat kemaknaan 95% pada orang yang berpendidikan SMA (2.9%).
setiap item keterampilan yang dilatih. Semakin tinggi pendidikan seseorang
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maka semakin mudah pula mereka
keterampilan tersebut baik sebelum menerima informasi. Serta keinginan
dan sesudah diberikan pelatihan, tinggal dengan lansia 100% atas
adalah berbeda secara bermakna. keinginan sendiri serta waktu tinggal
dengan lansia juga seumur hidupnya
4
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

(100%), merawat lansia akan lebih orang. Terlihat bahwa ada pengaruh
baik jika keinginan untuk merawat pelatihan terhadap kemandirian,
muncul atas kesadaran diri sendiri pengetahuan, dan keterampilan
daripada diminta atau dipaksa oleh caregiver dalam perawatan hipertensi
orang lain. Hal ini sesuai dengan teori pada lansia.
yang diungkapkan oleh Orem (1985, Pihak institusi pendidikan
dikutip dalam Perry and Potter (2005)) diharapkan dapat memasukkan topik
mengatakan bahwa self care agency tentang kompetensi caregiver dalam
(kemandirian) dipengaruhi oleh umur merawat lansia secara komprehensif
jenis kelamin, agama ,sosial ekonomi dalam silabus mata ajar keperawatan
dukungan keluarga dan pengetahuan komunitas dan gerontik dan instansi
tentang penyakit. kesehatan bisa lebih memperhatikan
Studi ini juga mendapatkan tingkat kesehatan lansia dengan
bahwa ada pengaruh pelatihan memberikan pelatihan pada caregiver
caregiver terhadap pengetahuan sehingga dapat membantu kemandirian
mereka dalam merawat lansia dengan masyarakat. Selain itu, motivasi
hipertensi. Menurut teori yang caregiver dalam merawat lansia
dinyatakan oleh Notoadmojo (2012) juga dapat menjadi topik penelitian
bahwa meningkatnya pengetahuan selanjutnya.
keluarga karena ada proses pelatihan
dan akan menjadi lebih efektif apabila DAFTAR PUSTAKA
stimulus yang diberikan secara intensif Achjar, K. A. (2010). Asuhan keperawatan
dan berkala. keluarga bagi mahasiswa keperawatan
dan praktisi perawat perkesmas. Jakarta:
Pada setiap keterampilan yang
Sagung Seto.
dilatih, terlihat perbedaan yang Aronow, W. S. (2008). Treatment of hypertension
bermakna antara sebelum dan in older adults. 457-463. Diakses tanggal
setelah dilakukan pelatihan. Potensi 26 April 2013 dari http://search.
keterampilan yang dimiliki oleh medscape.com/news
Avritania, M. I., Indriati, P. A., & Supriyadi.
caregiver meningkat setelah pelatihan. (2011). Hubungan perawatan dan
Hasil ini didukung oleh fasilitas dukungan sosial keluarga dengan depresi
yang ada, sangat mudah untuk pada lansia di kelurahan kembangarum
mendapatkan alat dan bahan untuk semarang. Diakses tanggal 02 April 2013
dari http://ejournal.stikestelogorejo.
membuat obat tradisional dan caregiver
ac.id/index.php/ilmukeperawatan/
sudah tidak asing lagi terhadap alat article/download/93/120
dan bahan tersebut, serta tidak Baruch, L. (2010). Hypertension and the elderly:
sulit untuk melakukan tindakan more than just blood pressure control.
tarik nafas dalam dan menghitung Diakses tanggal 26 April 2013 dari
http://search.medscape.com/news
nadi radialis. Notoatmodjo (2012) Casey, A., & Benson, H. (2006). Panduan
mengemukakan bahwa suatu sikap harvard medical school menurunkan
belum tentu otomatis terwujud dalam tekanan darah. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
suatu tindakan (overt behavior). Untuk Populer.
Dahlan, S., (2013). Statistik untuk kedokteran
mewujudkan sikap menjadi suatu
dan kesehatan. Jakarta. Salemba Medika
perbuatan nyata diperlukan faktor Dharma, K. K., (2011). Metodologi penelitian
pendukung atau suatu kondisi yang keperawatan. panduan melaksanakan
memungkinkan, antaralain fasilitas dan menerapkan hasil penelitian. Jakarta:
dan juga support dari berbagai pihak CV. Trans Info Media
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.
C. (2010). Rencana asuhan keperawatan.
KESIMPULAN Jakarta: EGC.
Setelah pelatihan, jumlah Duprez, D. (2012). Treatment of isolated systolic
caregiver pada tingkat kemandirian I, hypertension in the elderly. Expert
Review Cardiovascular Therapy , 1367-
8 orang, dan pada tingkat kemandirian 1373. Diakses tanggal 26 April 2013 dari
II 8 orang, tingkat kemandirian III 6 http://search.medscape.com/news
orang dan tingkat kemandirian IV 13 Ernawati. (2012). Peningkatan pengetahuan dan
5
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

keterampilan manajemen diabetes melalui tingkat pengetahuan keluarga terhadap


pelatihan manajemen diabetes pada sikap keluarga dalam pemberian
kader kesehatan. Jurnal Keperawatan perawatan activities daily living (adl)
Indonesia, 15. Diakses tanggal 20 Januari pada lansia di rumah di desa tanjungrejo
2013 dari http://journal.ui.ac.id margoyoso pati. Berita Ilmu Keperawatan
Hariadi, & Ali, A. R. (2005). Hubungan obesitas , 2, 81-86. Diakses tanggal 13 April 2013
dengan beberapa faktor risiko penyakit dari http://publikasiilmiah.ums.ac.id/
jantung koroner di laboratorium klinik bitstream/handle/123456789/2041/
prodia makassar tahun 2005. Diakses BIK_Vol_2_No_2_6_Icca_Narayani.pdf
tanggal 06 Juni 2013 dari http:// Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan
arali2008.files.wordpress.com/2008/09/ dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
obesitas-dan-jantung-koroner.pdf Cipta.
Hartini, S., & Mulyanti. (2009). Efektivitas Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
Senam Lansia Terhadap Penurunan Kadar kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kolesterol Darah pada Lansia Merokok Ostchega, Y., & Dillon, C. F. (2007). Trends
di Dusun Pirak Mertosutan Sidoluhur in hypertension prevalence, awareness,
Godean Sleman Yogyakarta. Diakses treatment, and control in older u.s adults:
tanggal 15 April 2013 dari http://jurnal. data from the national health and nutrition
stikeskusumahusada.ac.id/index.php/ examination survey 1988-2004 . 1056-
JK/article/download/27/28 1065. Diakses tanggal 26 April 2013 dari
Hastono, P. S. (2007). Analisis data kesehatan. http://search.medscape.com/news
(Buku tidak diterbitkan). Universitas Perry & Potter. (2005). Buku ajar fundamental
Indonesia Fakultas Kesehatan keperawatan volume 1. Jakarta: EGC
Masyarakat, Jakarta, Indonesia Putra, G.A., & Citrakesumasari. (2012). Zat
Hasugian, F. H., Lubis, N. L., & Tukiman. mikro dan serat kasar per porsi dan
(2012). Hubungan perilaku lansia pengaruh bumbu terhadap kandungan
dan dukungan keluarga terhadap kolesterol coto makassar (makanan
pemanfaatan posyandu lansia di wilayah tradisonal sulawesi selatan). Diakses
kerja puskesmas darussalam tahun tanggal 24 Juni melalui http://repositori.
2012. Diakses tanggal 13 April 2013 dari unhas.ac.id
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/kpkb/ Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalensi
article/download/719/706 hipertensi dan determinannya di
Junaidi, S. (2011). Pembinaan fisik lansia indonesia. Kedokteran Indonesia , 59.
melalui aktivitas olahraga jalan kaki. Diakses tanggal 02 April 2013 dari http://
Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia indonesia.digitaljournals.org/index.php/
. Diakses tanggal 15 April 2013 dari idnmed/article/download/700/699
http://journal.unnes.ac.id/nju/index. Said, S., dkk. (2012). Buku laporan praktik
php/miki/article/view/1130 gerontik ners unhas. Makassar.
Kholis, N. (2011). Bebas hipertensi dengan terapi Sahar, J., Courtney, M., & Edwards, H. (2001).
herbal. Yogyakarta: Real Book Improvement of family carer's knowledge,
Kurniawan, A. (2002). Gizi seimbang untuk skills and attitudes in caring for older
mencegah hipertensi. Seminar Hipertensi people following the implementation of
Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran a family carer's training programs in the
YARSI. Jakarta.Di akses tanggal 03 Juni community in indonesia. International
2013 dari http://gizi.depkes.go.id/ Journal of Nursing Practice , 246-254.
wp-content/uploads/2012/05/Gizi- Diakses tanggal 30 Mei 2013 dari http://
Seimbang-Utk-Hipertensi.pdf eprints.qut.edu.au/260/1/Courtney_
Kuswardhani, R. T. (2006). Penatalaksanaan improvement.PDF
hipertensi pada lansia. Jurnal Penyakit Sander, G. E. (2002). High blood pressure
Dalam , 7. Diakses tanggal 13 April 2013 in the geriatric population: treatment
dari http://ojs.unud.ac.id/index.php/ considerations. Diakses tanggal 26 April
jim/article/download/3757/2755 2013 dari http://search.medscape.com/
Lisnawati & Pangesti. (2012). Hubungan news
pemberian pendidikan kesehatan dengan Sjattar, E.L. (2011). Model integrasi self care
pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan family centered nursing: studi kasus
balita di desa kedungrandu kecamatan perawatan tb di makassar. Yogyakarta:
patikraja. Diakses tanggal 13 Desember Pustaka Timur
2013 dari http://jurnal.ump.ac.id Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar
Maas, M. L., & Buckwalter, K. C. (2011). Asuhan keperawatan medikal bedah brunner &
keperawatan geriatrik. Jakarta: EGC. suddarth (Vol. 2). Jakarta: EGC.
Maryam, R. S. (2010). Asuhan keperawatan Soderberg. (2003). The Need of Caregiver. Int J
lansia. Jakarta: Trans Info Media. MS Care. Diakses tanggal 14 Desember
Mubarak, W. I. (2012). Promosi kesehatan. 2013 dari http://ijmsc.org/doi/
Yogyakarta: Graha Ilmu. abs/10.7224/1537-2073-5.2.52
Narayani, I., & Kartinah. (2009). Hubungan Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif,
6
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 1(1), 1-7

kualitatif dan r&d. Bandung. Alfabeta undip.ac.id/index.php/jkm


Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Tremblay Jr , dkk. (2013). Preventing falls in
Bandung: Alfabeta. elderly. Diakses tanggal 24 Juni 2013
Suhariyanti, E. (2012). Pengaruh promosi dari:www.ext.colostate.edu/pubs/
kesehatan terhadap kemandirian keluarga consumer/10242
dalam penanganan demam pada anak di Widiastuti, R. (2009). Coping stress pada
wilayah puskesmas pringsurat kabupaten primary caregiver penderita penyakit
temenggung. Jurnal Fakultas Ilmu alzheimer. Diakses tanggal 24 Juni 2013
Kesehatan. Diakses tanggal 14 Desember dari http: repository.usu.ac.id
2013 dari http://118.97.15.162/index.
php/fikes/article/view/115/98 Widuri, H. (2010). Asuhan keperawatan pada
Sungkar,. Winita,. & Kurniawan. (2010). usia lanjut di tatanan klinik. Yogyakarta:
Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Fitramaya.
pengetahuan masyarakat dan kepadatan
aedes aegypti di kecamatan bayah
provinsi banten. Makara Kesehatan, 14.
Diakses tanggal 13 Desember tahun 2013
dari http://journal.ui.ac.id/index.php/
health/article/viewArticle/688
Tisa K, A. N. (2012). Hubungan antara
kebiasaan merokok dengan tekanan
darah meningkat pada karyawan laki-laki
di nasmoco semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat , 241-250. Diakses tanggal
26 April 2013 dari http: //ejournals.

You might also like