Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Stunting nutritional health problems that indicate the condition of growth failure in
children under five. Coastal areas of the environment that need to be considered
both the management of health life, environmental sanitation. The prevalence of
stunting in Brebes Regency is 32.7% which is still higher than the national figure.
This study aims to analyze the risk factors for stunting in the coastal areas of
Brebes Regency. This type of research is observational with a case control
design. Samples were taken as many as 30 in each case and control group. Data
were analyzed to determine the risk factors for stunting in coastal areas using p =
value, OR and CI. The results showed that environmental sanitation was lacking
(p 0.001; OR 8.00: 95% CI 2,475 - 25,860), suffering from infectious diseases (p
0.001; OR 17.875; 95% CI 4.738 - 67.434), caregiver knowledge was lacking (p
0.032; OR 0.304 95% CI 0,100 - 0,922), lack of energy intake (p 0,008; OR
4,297; 95% CI 1,413 - 13,068), low economic status (p 0,136; OR 2,500; 95% CI
0,735 - 8,502), lack of energy intake (p 0.095; OR 3.273; 95% CI 0.774 - 13.832).
Poor environmental sanitation, suffering from infectious diseases, lack of
caregiver knowledge and lack of energy intake are risk factors for stunting while
low economic status and lack of protein are not risk factors for stunting.
PENDAHULUAN
260
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
261
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
262
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Kelompok Kelompok
Variabel Kasus Kontrol Variabel Kasus Kontrol
n % n % n % n %
Penyakit infeksi Baik 6 20 20 66,7
Menderita 26 86,7 8 26,7 Tingkat pengetahuan
Tidak Kurang 26 86,7 6 20
4 13,3 22 73,3
menderita
Baik 4 13,3 24 80
Status ekonomi
Asupan protein
Rendah <
541.617 10 33,3 5 16,7 Kurang 8 26,7 3 10
perbulan Baik 22 73,3 27 90
Tinggi >
541.617 20 66,7 25 83,3 Asupan energi
perbulan Kurang 23 76,7 13 43,3
Sanitasi lingkungan Baik 7 23,3 17 56,7
Kurang 24 80 10 33,3
hasil menunjukkan jumlah terbanyak pengetahuan kurang lebih banyak
yaitu menderita penyakit infeksi pada kelompok kasus 86,7%
pada kelompok kasus 86,7% dibandingkan kelompok kontrol 20%.
dibandingkan kelompok kontrol Asupan protein yang kurang lebih
26,7%, status ekonomi rendah lebih banyak pada kelompok kasus 26,7%
banyak pada kelompok kasus 33,3% dibandingkan dengan kelompok
dibandingkan kelompok kontrol kontrol 10%. Asupan energi yang
16,7%. Sanitasi lingkungan pada kurang lebih banyak pada kelompok
kategori kurang lebih banyak pada kasus 76,7% dibandingkan pada
kelompok kasus 80% sedangkan kelompok kontrol 43,3%.
pada kelompok kontrol 33,3%.
Kelompok
Variabel Kasus Kontrol
n % n %
Sanitasi lingkungan
Tempat pembuangan sampah 28 93,3 27 90
Kebersihan pekarangan rumah 6 20 24 80
Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan 28 93,3 24 80
Kebiasaan mencuci tangan setelah BAB 29 96,7 29 96,7
Kebiasaan mencuci tangan sebelum menyuapi anak
29 96,7 27 90
balita
Kebiasaan mencuci peralatan anak balita 28 93,3 28 93,3
Kebiasaan membersihkan tangan anak balita 28 93,3 28 93,3
Sumber air untuk masak 26 86,7 15 50
Kualitas air yang digunakan 24 80 25 83,3
Alokasi pembagian keperluan sumber air 21 70 20 66,7
Keberadaan jamban 25 83,3 28 93,3
Jenis jamban 25 83,3 28 93,3
Ketersediaan septic tank 26 86,7 28 93,3
263
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Kelompok
Variabel Kasus Kontrol
n % n %
Kebersihan jamban 27 90 24 80
Keadaan jamban 23 76,7 27 90
Diketahui terdapat 15 pertanyaan rumah pada kelompok kasus 20%
terkait sanitasi lingkungan dan dan pertanyaan yang persentasenya
higiene. hasil menunjukkan bahwa tinggi adalah kebiasaan mencuci
pertanyaan yang persentasenya tangan setelah BAB pada kelompok
masih rendah adalah pertanyaan kontrol 96,7%
mengenai kebersihan perkarangan
264
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Kelompok
Variabel Kasus Kontrol
n % n %
Kebiasaan pemberian pola makan 23 76,7 28 93,3
Aktif dalam kehadiran kegiatan POSYANDU 28 93,3 29 96,7
Jenis sumber makanan 26 86,7 29 96,7
Kepedulian memperhatikan berat badan anak balita
22 73,3 27 90
tiap bulan
Hasil pertanyaan sikap yang masih rendah persentasenya adalah penyusunan
menu makanan untuk anak balita pada kelompok kasus 40% dan pertanyaan
yang menjawab benar dengan persentase tinggi adalah jenis sumber makanan
untuk anak balita, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum menyuapi,
aktif dalam kehadiran posyandu dan jenis sumber makanan dengan persentase
sama yaitu 96,7%.
2. Analisis bivariat
Tabel 5. Hasil analisis sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting
Stunting
Sanitasi Stunting Normal OR
lingkungan p-value (95% CI)
f % f %
Kurang 24 80 10 33,3
Baik 6 20 20 66,7 0,001 8.000(2.475 – 25.860)
Total 30 100 30 100
Hasil menunjukkan sanitasi ada hubungan yang bermakna
lingkungan kurang lebih banyak antara sanitasi lingkungan dengan
ditemukan pada kelompok stunting kejadian stunting pada balita.
yaitu sebesar 80% dibandingkan Sanitasi lingkungan yang kurang
pada kelompok normal yaitu sebesar memiliki risiko 8 kali mengalami
33,3%. Berarti ada kecenderungan stunting daripada sanitasi
bahwa stunting banyak pada sanitasi lingkungan yang baik. Tabel 6
lingkungan yang kurang. Hasil uji hasil analisis penyakit infeksi
Chi-square didapatkan p=0,001 dengan kejadian stunting.
(p<0,05), OR = 8,000 yang berarti
Stunting
Penyakit infeksi Stunting Normal OR
p-value (95% CI)
f % f %
Menderita 26 86,7 8 26,7
Tidak menderita 4 13,3 22 73,3 0,001 17,875 (4,738 – 67,434)
Total 30 100 30 100
265
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Stunting
Pengetahuan Stunting Normal OR
pengasuh balita p-value (95% CI)
F % f %
Kurang 27 90 6 20
Baik 3 10 24 80 0,001 36,000 (8,105 – 159,894)
Total 30 100 30 100
Hasil menunjukkan bahwa tingkat p=0,001 (p<0,05), OR = 36,000 yang
pengetahuan pengasuh balita berarti ada hubungan yang
kategori kurang lebih banyak bermakna antara pengetahuan
ditemukan pada kelompok balita pengasuh dengan kejadian stunting
stunting yaitu sebesar 90% pada balita. Pengetahuan yang
dibandingkan pengetahuan kurang memiliki risiko 36 kali
pengasuh yang baik pada kelompok mengalami stunting daripada
normal yaitu sebesar 20%. Berarti pengetahuan yang baik.
ada kecenderungan bahwa stunting
banyak pada balita yang Tabel 7. Analisis asupan energi
pengetahuan pengasuhnya kurang. dengan kejadian stunting
Hasil uji Chi-square didapatkan
Stunting
Tingkat asupan Stunting Normal OR
energi p-value (95% CI)
f % f %
Kurang 23 76,7 13 43,3
Baik 7 23,3 17 56,7 0,008 4,297 (1,413 – 13,068)
Total 30 100 30 100
Hasil menunjukkan bahwa asupan p=0,008 (p<0,05), OR = 4,297 yang
energi balita yang kurang lebih berarti ada hubungan yang
banyak ditemukan pada kelompok bermakna antara asupan energi
balita stunting yaitu sebesar 76,7% dengan kejadian stunting pada
dibandingkan asupan energi yang balita. Asupan energi yang kurang
baik pada kelompok normal yaitu memiliki risiko 4 kali mengalami
sebesar 43,3%. Berarti ada stunting daripada asupan energi
kecenderungan bahwa stunting yang baik.
banyak pada ditemukkan pada balita
yang asupan energinya kurang.
Hasil uji Chi-square didapatkan
266
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
267
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
268
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
pengetahuan gizi dan kemampuan karena faktor balita itu sendiri yang
ibu dalam menerapkan informasi gzi sudah terbiasa dengan menu makan
dalam praktik kesehariannya. 16 yang sama sehingga tidak mau
Pengetahuan tentang gizi menerima makanan lain.19
dipengaruhi oleh beberapa faktor
antaranya umur dimana semakin tua KESIMPULAN
umur seseorang maka proses 1. Terdapat hubungan antara
perkembangan mentalnya menjadi sanitasi lingkungan dengan
baik, intelegensi atau kemampuan kejadian stunting pada balita
untuk belajar dan berpikir abstrak usia 1 – 3 tahun dengan
guna, menyesuaikan diri dalam p=0,001 dan sanitasi
situasi baru17 lingkungan merupakan faktor
risiko OR=8,000.
d. Hubungan tingkat asupan 2. Terdapat hubungan penyakit
energi dengan kejadian infeksi dengan kejadian
stunting pada anak stunting pada anak balita
Berdasarkan hasil uji chi usia 1 – 3 tahun dengan
squre didapatkan p=0,008 hasil ini p=0,001 dan penyakit infeksi
menunjukkan bahwa terdapat merupakakn faktor risiko
hubungan tingkat asupan energi OR=17,875.
dengan stunting. Pada masa kanak- 3. Terdapat hubungan
kanan kesulitan memberikan anak pengetahuan pengasuh
menjadi susah dikarenakan anak dengan kejadian stunting
mudah bergaul dengan pada balita usia 1 – 3 tahun
lingkungannya sehingga anak p=0,001 dan pengetahuan
mengalami beberapa perubahan pengasuh merupakan faktor
perilaku. Pada masa ini berat badan risiko OR=36,000.
cenderung mengalami penurunan , 4. Terdapat hubungan asupan
akibat dari aktivitas banyak dan energi dengan kejadian
penolakan pada makanan. stunting pada balita usia 1 –
Kekurangan energi terjadi bila 3 tahun p=0,008 dan asupan
konsumsi energi melalui makanan energi merupakan faktor
kurang dari energi yang dikeluarkan, risiko OR=4,297.
sehingga tubuh akan akan
mengalami keseimbangan energi.18
Akibatnya berat badan kurang dari DAFTAR PUSTAKA
berat badan seharusnya. Bila terjadi
pada anak akan menghambat 1. Meilyasari F, Isnawati M.
pertumbuhan dan Faktor Risiko Kejadian
perkembangnya.Gejala yang Stunting pada Balita Usia 12
ditimbulakan pada anak adalah Bulan di Desa Purwokerto,
gelisah, lemah, kurang Kecamatan Patebon,
bersemangat, dan penurunan daya Kabupaten Kendal.
tahan terhadap penyakit infeksi. Ini 2014;3(2):16–25.
terjadi bisa karena faktor 2. Rahayu A, Khairiyati L.
ketersediaan makanan oleh ibu yang Risiko Pendidikan Ibu
memiliki pengetahuan rendah, faktor Terhadap Kejadian Stunting
pendapatan keluarga yang rendah Pada Anak 6-23 Bulan.
sehingga sulit untuk memenuhi Penelit Gizi dan Makanan
makanan yang bervariasi, atau 2014;37(2 Dec):129–36.
269
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
270
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 1, Januari 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
271