Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
MINI RISET
HIMPUNAN DI KEHIDUPAN
Disusun Oleh :
JURUSAN MATEMATIKA
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………. i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
2.1 Himpunan………………………………………………………………………... 3
i
2. Penyelesaian dengan menggunakan tabel keanggotaan……………………... 18
3. Penyelesaian dengan menggunakan aljabar himpunan……………………… 19
4. Penyelesaian dengan menggunakan definisi………………………………... 20
BAB V KESIMPULAN………………………………………………………………… 21
A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 21
B. Saran……………………………………………………………………………... 21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 22
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengasah dan mangacu kita agar mampu berpikir secara logis dalam kemampuan
berlogika.
2. Untuk dapat mengaplikasikan konsep teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memenuhi salah satu tugas wajib pada mata kuliah Himpunan dan Logika sebagaimana
sesuai dengan kontrak kuliah
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam definisi sederhana, himpunan merupakan suatu kumpulan objek yang berbeda satu
sama lain namun memiliki sifat-sifat yang sama. Objek-objek ini dapat merupakan suatu
kumpulan bilangan-bilangan berbeda, makanan, atau sesuatu hal yang lain. Seluruh mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah matematika tertentu dapat dianggap sebagai contoh dari
himpunan.Bilangan-bilangan bulat 2, 3, 4, dan 5 juga dapat membentuk suatu himpunan. Segala
objek-objek dalam suatu himpunan disebut sebagai elemen-elemen himpunan dengan simbol
(∈)(Alpa,dkk, 2006).
Himpunan adalah suatu konsep mendasar dalam semua cabang ilmu matematika.Arti
himpunan secara intuitif adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas obyek-obyek yang
didefinisikan secara jelas. Obyek-obyek dalam himpunan dapat berupa apa saja: meja, kursi
sepatu, baju, dan sebagainya. Obyek-obyek ini disebut elemen-elemen atau anggota-anggota
ddari himpunan (Silaban, 1995).
Penulisan himpunan terdapat dengan 2 cara, yaitu dengan cara menyebut satu per satu dan
dengan cara gambaran. Jika dimisalkan S mewakili himpunan dari 3 bilangan 2, 3, dan 4, maka
kita dapat menuliskan dengan menyebutkan himpunan tersebut satu per satu untuk setiap elemen.
Pada penulisan himpunan dengan cara gambaran, misal I merupakan himpunan dari seluruh
bilangan bulat positif, untuk menyebutkan satu per satu menjadi sulit. Penulisan bentuk
himpunan untuk memudahkannya dapat dengan menggunakan gambaran seperti I = {x|2<x<5}.
a. Emmerasi, yaitu mendaftarkan semua anggota himpunan. Jika terlampau banyak tetapi
mengikuti pola tertentu, dapat digunakan elipsis
A = {merah, jingga, kuning, hijau}
B = {a, b, c, …., y, z}
C = {1, 2, 3, 4, ….}
b. Pembangun himpunan dilakukan dengan tidak mendaftar, tetapi dengan
mendeskripsikan sifat-sifat yang harus dipenuhi oleh setiap elemen himpunan tersebut.
D = {u|u adalah bilangan cacah}
E = {e|e adalah orang yang menyukai warna pink}
Himpunan {merah, jingga, kuning, hijau} memiliki anggota-anggota merah, jingga,
kuning, hijau. Himpunan lain misalnya {1, 2, 3} memiliki tiga anggota, yaitu bilangan 1,
2 dan 6. Sebuah himpunan yang tidak memiliki anggota apa pun juga dapat di
definisikan dan disebut sebagai himpunan kosong, ditulis sebagai ∅ = {} (Budiman,
2012).
3
BAB III
METODE PENELITIAN
4
BAB IV
a. Definisi Himpunan
b. Menyatakan Himpunan
Contoh :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-
sifatnya himpunan berikut ini :
A = {2, 3, 4, 5}
5
c. Diagram Venn
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika
Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan
segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
Contoh :
0
1 3
9
5 7
4
2 6 8
d. Kardinalitas
1. A = {2, 4, 6, 8, 10}
2. B = {x | 1 < x < 6, x Asli}
3. C = {x | x > 5, x Riil}
6
Jawab :
1. A = {2, 4, 6, 8, 10}
n (A) = 5
n(B) = 4
3. C = {x | x > 5, x Riil}
n(C) = ~
Himpunan Kosong
Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null set).
Notasi : atau {}
Contoh
(i) E = { x | x<x }, maka n(E) = 0
(ii) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0
B
A
7
Contoh
(i) { 1, 2, 3} {1, 2, 3, 4, 5}
(iii) NZRC
(iv) Jika A = { (x, y) | x + y< 4, x, y 0 } dan
B = { (x, y) | 2x + y< 4, x 0 dan y 0 }, maka BA.
A dan AA, maka dan A disebut himpunan bagian tak sebenarnya (improper subset)
dari himpunan A.
Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan adalah improper subset dari A.
(ii) AB : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian (subset) dari B
yang memungkinkan A = B.
A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap
elemen B merupakan elemen A.
A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak
demikian, maka AB.
Notasi : A = BAB dan BA
Contoh
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka AB
8
Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jikaA = B, maka B = A
(c) jikaA = B dan B = C, maka A =C
Contoh
Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B sebab A = B = 4
A B
Contoh
Jika A = { x | xP, x< 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A
sendiri.
Notasi : P(A) atau 2A
Jika A = m, maka P(A) = 2m.
Contoh
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
9
Contoh
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan himpunan kuasa dari himpunan
{} adalah P({}) = {, {}}.
a. Irisan (intersection)
Notasi : AB = { xxA dan xB }
Contoh
(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18},
makaAB = {4, 10}
(ii) Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka AB = .
Artinya: A // B
b. Gabungan (union)
Notasi : AB = { xxA atau xB }
Contoh
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka AB = { 2, 5, 7, 8, 22 }
(ii) A = A
c. Komplemen (complement)
Notasi : A = { xxU, xA }
10
Contoh
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
(i) jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A = {2, 4, 6, 8}
(ii) jika A = { x | x/2 P, x< 9 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, 9 }
Contoh
Misalkan:
A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri
B = himpunan semua mobil impor
C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990
D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta
E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu
(i) “mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor dari luar negeri”
(EA) (EB) atau E (AB)
(ii) “semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya
kurang dari Rp 100 juta” ACD
(iii) “semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih dari Rp 100 juta”
C D B
d. Selisih (difference)
Notasi : A – B = { xxA dan xB } = A B
Contoh
(i) Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka A – B = { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A
=
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
Contoh
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka AB = { 3, 4, 5, 6 }
11
Contoh
Misalkan
U = himpunan mahasiswa
Contoh
(i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
CD = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka
AB = himpunan semua titik di bidang datar
Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: AB = A . B.
2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan kata lain (a, b) (b, a).
3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu ABBA dengan syarat A atau B tidak kosong.
Pada Contoh 20(i) di atas, DC = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) }CD.
4. Jika A = atau B= , maka AB = BA =
Contoh
Misalkan
A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m = mie rebus }
B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet }
12
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun dari kedua himpunan di
atas?
Jawab:
AB = AB = 4 3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t),
(g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t), (m, d)}.
Penyelesaian:
(a) P() = {}
(b) P() = (ket: jika A = atau B = maka AB = )
(c) {}P() = {} {} = {(,))
(d) P(P({3})) = P({ , {3} }) = {, {}, {{3}}, {, {3}} }
A1 A2 ... An i1 Ai
n
A1 A2 ... An
i 1
Ai
Contoh
n n
A ( Bi ) ( A Bi )
i 1 i 1
(ii) Misalkan A = {1, 2}, B = {a, b}, dan C = {, }, maka
ABC = {(1, a, ), (1, a, ), (1, b, ), (1, b, ), (2, a, ), (2, a, ), (2, b, ), (2, b, ) }
13
Hukum-Hukum Himpunan
1. Hukum identitas: 2. Hukum null/dominasi:
A = A
A =
AU = A
AU = U
3. Hukum komplemen: 4. Hukum idempoten:
A A = U AA = A
A A = AA = A
5. Hukum involusi: 6. Hukum penyerapan (absorpsi):
A (AB) = A
(A) = A
A (AB) = A
14
2. Hukum null/dominasi: Dualnya:
AU = U
A =
(AB) (A B ) = A.
Prinsip Inklusi-Eksklusi
15
AB = A + B – AB
AB = A +B – 2AB
Contoh
Berapa banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5?
Penyelesaian:
AB= himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 (yaitu himpunan bilangan bulat yang
habis dibagi oleh KPK – Kelipatan Persekutuan Terkecil – dari 3 dan 5, yaitu 15),
AB = 100/15 = 6
A1A2 … Ar = i
Ai –
1i j r
AiAj +
1i j k r
AiAjAk + … +
(-1)r-1A1A2 … Ar
Partisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1, A2,
… dari A sedemikian sehingga:
(a) A1A2 … = A, dan
(b) AiAj = untuk ij
Contoh
16
Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah partisi A.
Himpunan Ganda
Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda) disebut himpunan
ganda (multiset).
Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}.
Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen
tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0
adalah 4.
Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari suatu multiset, yang dalam hal ini
multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1.
Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitas himpunan padanannya
(ekivalen), dengan mengasumsikan elemen-elemen di dalam multiset semua berbeda.
2. PQ adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas minimum
elemen tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c }
PQ = { a, a, c }
3. P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan:
multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya
positif
0, jika selisihnya nol atau negatif.
Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q = { a, a, b, b, b, c,
c, d, d, f } maka P – Q = { a, e }
4. P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua buah himpunan ganda, adalah suatu
multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan dari multiplisitas elemen
tersebut pada P dan Q.
Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d },
P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }
17
Pembuktian Pernyataan Perihal Himpunan
18
A B C BC A (BC) AB AC (AB) (AC)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
Karena kolom A (BC) dan kolom (AB) (AC) sama, maka A (BC) = (AB)
(AC).
3. Pembuktian dengan menggunakan aljabar himpunan.
Contoh 30.
=A (Hukum identitas)
Contoh
Bukti:
19
Contoh
Bukti:
Contoh
Misalkan A dan B himpunan. Jika AB = dan A (BC) maka AC. Buktikan!
Bukti:
(i) Dari definisi himpunan bagian, PQ jika dan hanya jika setiap xP juga Q. Misalkan
xA. Karena A (BC), maka dari definisi himpunan bagian, x juga (B C).
Dari definisi operasi gabungan (), x (BC) berarti xB atau xC.
20
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang yang mempunyai
arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang merupakan anggota himpunan dan mana
yang bukan anggota himpunan.
2. Dengan mempelajari Himpunan, diharapkan kemampuan logika akan semakin tajam dan
memacu kita agar kita dapat berpikir secara logis.
3. Dengan mengetahui konsep dari teori himpunan diharapkan konsep tersebut dapat
diaplikasikan kedalam kehidupan sehari – hari.
B. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk kehidupan
sehari-hari.Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin ilmu yang
lainya.Oleh karena itu, penulis menyarankan agar kita lebih serius dalam mempelajari
matematika dan janganlah menganggap matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk
dipelajari karena matematika adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.Dibutuhkan
waktu yang cukup untuk dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya matematika itu sangat lah mudah dan gampang. Ala BISA karena BIASA.
21
DAFTAR PUSTAKA
Chiang, Alpha, dan Kevin Wainwright. 2006. Dasar-Dasar Matematika Ekonomi jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Lubis., Asrin, Yasifati hia, dan Andrea arifsyah. 2019. Himpunan dan Logika. Medan : unimed
press.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/ir-sugiyono-mkes/09-teori-himpunan-pdf
22
LAMPIRAN
Nilai Akhir TK3 = (N1 + N2 + 2N3 + 2N4 + 2N5 + 2N6 + 5N7 + 2N8 + 2N9 + N10)/20
23