You are on page 1of 13

ANALISA INVESTASI DAN STUDI KELAYAKAN

PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA ASRI DI KARANGANYAR

Naskah Publikasi

untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai


derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh:

Apri Indra Martono


NIM : D 100 090 070

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1
2
3
ANALYSIS OF INVESMENT AND PROJECT FEASBILTY STUDY GRIYA ASRI HOUSING
DEVELOPMENT IN KARANGANYAR

ANALISA INVESTASI DAN STUDI KELAYAKAN


PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA ASRI DI KARANGANYAR
Apri Indra Martono 1), Muhammad Nur Sahid(2), Mochamad Solikin(3)
1)
Alumni Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura
Surakarta, e-mail: apriindramartono@yahoo.co.id
(2), (3)
Dosen Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Kartasura Surakarta
E-mail : muh_nur_sahid@yahoo.co.id dan msolikin72@gmail.com

ABSTRACT
The need for food, clothing and shelter to the current absolute indispensable for any society. One of these primary needs are in the
community need a board or home. keep abreast of the times the current rate of population in an increasingly crowded Karanganyar
that offset a good infrastructure and good road access and adequate, then the property business in this area is very potential.
This research method using a questionnaire that aims to determine the level of economic and social life of the characteristics of the
different tastes / expectations of the people will need housing. Then this could open up opportunities for developers (developers) to
provide solutions to meet the shelter needs for the community and to achieve this goal in the form of a housing for them. a previous
study of some aspects of attention to aspects such as location, social aspects, environmental aspects, market aspects, technical
aspects of the financial, economic, and legal aspects, so that later after accepted or implemented can achieve results that match and
goes well with what has been planned.
Results of calculation of the budget plan projects a total cost of Rp. 8.435.159.662 and total revenue estimates by age Rp.
10.865.046.140 investment for 2 years and 10 % interest year. the financial analysis is obtained, the Net Present Value Rp.
1.045.855.711 Internal Rate of Return 14,40 %, Benefit Cost Ratio of 1.12, Profitability Index 1,12 and Break event point 77,63 %
of home sales. of the above results it can be concluded that the investment project is acceptable.
Keywords : Feasibility study, Questionnaire, Investment, NPV, IRR, IP, BCR, BEP

ABSTRAK
Kebutuhan akan pangan, sandang dan papan mutlak pada saat ini sangat diperlukan bagi setiap masyarakat. Salah satunya
kebutuhan primer yang di butuhkan masyarakat berupa papan atau rumah. mengikuti perkembangan zaman saat ini tingkat populasi
penduduk di karanganyar yang semakin padat yang diimbangi infrastuktur yang baik dan akses jalan yang baik dan memadai, maka
usaha properti di daerah ini sangat potensial.
Metode Penelitian ini dengan menggunakan kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui tingkat perekonomian dan karakteristik
dalam kehidupan masyarakat mengenai perbedaan selera/ekspetasi masyarakat akan kebutuhan perumahan. kemudian hal ini dapat
membuka peluang bagi pengembang (developer) untuk memberi solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian bagi masyarakat
dan mewujudkanya berupa sebuah perumahan bagi mereka. yang sebelumya memperhatikan kajian beberapa aspek diantaranya
aspek lokasi, aspek sosial, aspek lingkungan, aspek pasar, aspek teknis aspek finansial, aspek ekonomi, dan aspek hukum, agar
nantinya setelah diterima atau dilaksanakan dapat mencapai hasil yang sesuai dan berjalan lancar dengan apa yang telah
direncanakan.
Hasil dari perhitungan rencana anggaran biaya yaitu biaya total proyek sebesar Rp. 8.435.159.662 dan estimasi total pendapatan
sebesar Rp. 10.865.046.140 dengan umur investasi selama 2 tahun dan bunga 10% pertahun. pada analisa keuangan diperoleh, Net
Present Value Rp 1.045.855.711 Internal Rate of Return 14,40%, Benefit Cost Ratio 1,12, Indeks Profitabilitas 1,12 dan Break
event point 77,63 % dari penjualan rumah. dari hasil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa investasi proyek tersebut dapat
diterima.
Kata kunci : Studi kelayakan, Kuisioner, Investasi, NPV, IRR, IP, BCR, BEP

PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH

Kehidupan penduduk di Karangannyar tepatnya di desa Palur, Dalam pelaksanaan analisa investasi proyek perumahan, banyak
kecamatan Jaten yang semakin padat dan kebutuhan akan papan faktor yang dapat mempengaruhi keuntungan dalam berinvestai
mutlak di perlukan bagi setiap masyarakat yang ingin berdomisili di masa sekarang dan di masa yang akan datang berdasarkan
di wilayah ini. Pada saat ini telah banyak proyek bangunan uraian diatas akan menimbulkan beberapa masalah penting yang
perumahan dengan berbagai pilihan lokasi kemudian beberapa akan menjadi rumusan masalah diantaranya sebagai berikut :
alasan yang menjadi keputusan penulis untuk memilih proyek 1. Berapa jumlah unit rumah yang akan dibangun pada
bangunan perumahan griya asri adalah sebagai berikut: perumahan griya asri di Palur, kecamatan Jaten,
Strategis, Lingkungan, Nilai Ekonomis, Pengembangan Karanganyar ?
Infrastruktur dan Transportasi, Perbedaan tingkat Perekonomian 2. Tipe rumah berapa yang dikehendaki/diharapkan oleh
dalam masyarakat munculkan adanya perbedaan keinginan dan masyarakat di Palur, kecamatan Jaten, Karanganyar ?
selera masyarakat akan perumahan, dengan adanya hal ini dapat 3. Bagaimana kelayakan berinvestasi perumahan di Palur,
membuka peluang berinvestasi bagi pengembang (developer) kecamatan Jaten, Karanganyar ditinjau dari aspek
untuk mewujudkan solusi dalam memenuhi kebutuhan akan ekonomi ?
perumahan

4
TUJUAN 3.Hubungan Investasi Dengan Kajian Kelayakan
Analisa investasi dan pengkajian kelayakan mempunyai kaitan
yang sangat erat dengan suatu pengambilan keputusan dan
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas maka tujuan
perencanaan proyek konstruksi yang nantinya akan dilaksanakan.
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
maka dari itu studi kelayakan perlu dilakukan dengan tujuan
1. Mengetahui layak tidaknya berinvestasi di bidang
menghindari kemungkinan-kemungkinan keterlanjutan dalam
konstruksi (bangunan perumahan) dan menganalisanya
penanaman modal yang terlalu besar pada kegiatan yang ternyata
sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.
hasilnya menimbulkan kerugian. (Iman Suharto,1995).
2. Mengetahui permintaan pasar mengenai kebutuhan
akan perumahan dan mengetahui pertimbangan aspek– 4.Analisis Ekonomi
Dalam melakukan suatu kegiatan investasi suatu proyek tidak
aspek apa saja sebelum pengembang (developer) untuk
lepas halnya dari aspek ekonomi, oleh karena itu analisis
memutuskan berinvestasi.
ekonomi sangat diperlukan karena salah satu faktor yang
3. Mengetahui pengaruh aspek pasar, dalam menentukan
mempengaruhi hasil investasi dengan memperhatikan
analisa hasil investasi.
perhitungan bunga dan perubahan nilai uang dan waktu (inflasi).
a) Bunga.
BATASAN MASALAH Tingkat suku bunga pinjaman akan dipergunakan untuk
mengambil suatu keputusan dengan melihat tingkat
Supaya penelitian tidak melebar atau terjadi kesimpangsiuran dan suku bunga yang tinggi dengan sendirinya tingkat
meluasnya permasalahan maka perlu dijabarkan poin poin pinjaman juga mengalami kenaikan, maka proyek
sebagai variable penentu penelitian ini yaitu sebagai berikut : investasi jangka panjang dapat lebih dipertimbangkan
kemungkinan terjadi resiko yang akan dihadapi.
1. Permasalahan yang diamati meliputi, aspek fungsi b) Perubahan nilai uang terhadap waktu.
bangunan, aspek pasar ( konsumen ) kebutuhan akan Dalam perencanaan suatu kegiatan investasi proyek
rumah dan analisis keputusan investasi. investasi jangka panjang perubahan nilai uang terhadap
2. Data responden ialah bersumber dari data primer yang waktu (inflasi) merupakan faktor yang sangat
di peroleh melalui kuisioner kepada masyarakat atau mempengaruhi hasil analisa investasi yang akan
penduduk yang berdomisili di perumahan sekitar lokasi dipergunakan untuk mengambil sebuah keputusan
lahan di palur, kecamatan Jaten. sehingga tingkat inflasi yang lebih tinggi pada saat ini
3. Analisa data dilakukan hanya berdasarkan data yang akan mempengaruhi pelaksanaan proyek pembangunan
diperoleh pada saat penelitian. perumahan (Pujawan 2009).
4. Penelitian hanya membahas tentang analisa keputusan
investasi.
5. Pengolahan data menggunakan software SPSS Statistics METODE PENELITIAN
17.0
6. Lokasi penelitian dilakukan di desa Palur, kelurahan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan
Ngringo, kec Jaten. kuisioner pada responden yaitu penghuni perumahan. Sebagai
obyek penelitian ini adalah masyarakat yang menginginkan
TINJAUAN PUSTAKA adanya perumahan baru di desa Palur kecamatan Jaten,
kabupaten Karanganyar. penelitian dilaksanakan bulan april
1.Definisi Perumahan 2013. adapun alasan pengambilan lokasi tersebut :
Ada macam-macam pengertian mengenai rumah dan Lokasi obyek penelitian adalah wilayah yang sangat ramai, dari
perumahan.menurut (O.Obrient J.J)1984 perumahan ialah tanah aspek (penduduk, kualitas ekonomi bagus, aksesbilitas lancar,
kosong atau sebidang tanah yang kemudian dikembangkan, dan banyak perumahan dll) adapun jumlah penyebaran :
digunakan untuk tempat kediaman, seperti family house, rumah 1. Penghuni perumahan subur makmur sejumlah 30 responden.
susun, apartemen. 2. Penghuni perumahan uns v sejumlah 30 responden.
Berdasarkan undang-undang no 4 tahun 1992 mengenai 3. Penghuni perumahan grand nusa indah sejumlah 30 responden.
pengertian perumahan dan pemukiman ialah sebagai berikut : Dalam penelitian ini terdapat 5 tahapan yang dilaksanakan yaitu :
a) Rumah adalah konsruksi bangunan yang digunakan Tahap I : Persiapan
sebagai tempat tinggal atau hunian dan serta sarana tahapan ini merupakan tahapan persiapan penelitian yang berupa
pembinaan suatu keluarga. survey kuisioner kepada masyarakat kelurahan ngringo.
b) Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi Tahap II : Pelaksanaan
sebagai suatu lingkungan tempat tinggal atau hunian Tahapan pelaksanaan ini merupakan tahapan peneliti dalam
yang disertai dengan prasarana dan sarana yang memperoleh data baik data primer maupun data sekunder. data
disediakan sebelumnya. primer berupa data dari kuisioner, sedangkan data sekunder
2.Definisi Investasi berupa data yang diperoleh dari pemerintah daerah kabupaten
a) Investasi sangat diperlukan oleh semua pelaku kegiatan karanganyar.
ekonomi dan oleh semua negara untuk memperoleh Tahap III : Pengujian
perluasan peluang kerja dan peningkatan produk dan Tahapan pengujian ini berupa pengujian-pengujian dan analisis
jasa yang dihasilkan. data yang diperoleh selama penelitian.
b) Menurut Salim Bassalamah (1994) Investasi ialah suatu Tahap IV : Pengambilan Keputusan
kegiatan menarik dana yang kemudian dapat digunakan Tahap pengambilan keputusan ini dilakukan setelah peneliti
untuk membeli barang modal pada saat sekarang ini melakukan uji-uji yang telah direncanakan. dengan begitu
dan kemudian mengusahakannya agar terwujud laba peneliti dapat menyimpulkan perencanaan bangunan investasi
yang akan datang di masa depan. serta jumlah rumah dan tipe rumah
Adapun tujuan dari kegiatan investasi yaitu : 5. Tahap V : Pembahasan dan kesimpulan
a) Untuk menghasilkan keuntungan secara periodik Dari pengujian yang dilakukan pada tahap III dan IV, maka dari
selama periode cukup dan jangka panjang. itu pembahasan merupakan hasil dari penelitian tersebut. Hasil
b) Untuk mempertahankan nilai daya beli uang. penelitian ini dijabarkan dalam kesimpulan perhitungan analisis
c) Untuk mendapatkan penghasilan dari kenaikan harga kelayakan untuk mengetahui jumlah rumah, menentukan rumah
asset. tipe berapa yang akan banyak dibangun dalam suatu perumahan
dan berapa nilai investasi yang dibutuhkan, dan ditinjau dari sisi

5
manajemen keuangan untuk menentukan layak tidaknya proyek
tersebut. Normal Q-Q Plot of Analisa kelayakan

for TP= Tipe 55/100

HASIL DAN PEMBAHASAN


2

Expected Normal
a.Analisa hasil Uji Statistik kuisioner 0

Uji validitas dan reliabilitas -1

-2
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan maka dapat 115 120 125 130 135 140 145
diketahui bahwa dari jumlah soal kuisioner 35 butir yang telah Observed Value
disebar, terdapat 30 item soal yang valid dan 5 item soal yamg Grafik V.3 Uji normalitas unit rumah tipe 55/100
tidak valid. Soal dikatakan valid jika pada perhitungan r hitung >
rtabel. Untuk 5 soal yang tidak valid maka dilakukan cara yaitu Pada hasil grafik uji normalitas diatas, garis bentang diagonal
memperbaiki pertanyaannya dan digunakan lagi pada penelitian merupakan garis normal dan tanda titik merupakan point hasil
yang sebenarnya. persebaran kuisioner. intinya dari hasil grafik diatas adalah
Pada uji reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien semakin dekat persebaran data di garis diagonal maka data
reliabilitas r11 sebesar 0,936. angka tersebut menunjukkan bahwa bersifat normal.
instrumen soal memiliki reliabilitas yang tinggi (sangat
reliabel).Hal itu berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1 Uji Homogenitas
sebagai berikut :
1. Nilai alpha cronbach’s 0,00 s.d 0.20 berarti kurang realibel. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Pengujian ini bertujuan
2. Nilai alpha cronbach’s 0,21 s.d 0.40 berarti agak realibel. untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari
3. Nilai alpha cronbach’s 0,41 s.d 0.60 berarti cukup realibel. populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak. Teknik uji
4. Nilai alpha cronbach’s 0,61 s.d 0.80 berarti realibel. yang digunakan yaitu uji bartlet. Pada pengujian bartlet, data
5. Nilai alpha cronbach’s 0,81 s.d 1,00 berarti sangat realibel. dikatakan homogen jika X2hitung < X2tabel. Pada perhitungan
yang telah dilakukan, didapatkan data X 2hitung = 0,275,
Uji Normalitas sedangkan X2tabel = 5,325. Dari perhitungan maka dapat
disimpulkan varians-varians data bersifat homogen dan analisis
Pada uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan metode uji dapat dilanjutkan.
Kolmogorov Smirnov pada taraf signifikansi sebesar 95%
(α=0,05) didapatkan hasil sebagai berikut : Uji Hipotesis
Unit type 36/90 : nilai statistic = 0,116
nilai signifikansi = 0,385 Setelah mengetahui data hasil kuisioner dalam keadaan normal
Unit type 45/90 : nilai statistic = 0,144 dan homogen, maka selanjutnya diadakan pengujian hipotesis.
nilai signifikansi = 0,122 Teknik yang digunakan dalam pengujian ini adalah uji analisis
Unit type 55/100 : nilai statistic = 0,153 varian. Dengan hipotesis yang ada yaitu :
nilai signifikansi = 0,070 Ho :
Pada uji normalitas dengan metode Kolmogorov Smirnov 1. Kualitas bangunan berpengaruh terhadap harga .
mempunyai 2 kriteria data jika berdistribusi normal. Pertama 2. Lokasi berpengaruh terhadap pembeli atas produk perumahan.
pada perhitungan statistic atau Dhitung harus mempunyai nilai 3. Harga berpengaruh terhadap pembeli atas produk perumahan.
yang lebih besar dari Dtabel nilai signifikansi atau α harus lebih Ha :
besar dari 0,05. Pada pengujian yang telah dilakukan dapat 1. Kualitas bangunan tidak berpengaruh terhadap harga.
disimpulkan bahwa dari persebaran data dari 3 type rumah 2. Lokasi tidak berpengaruh terhadap pembeli atas produk
semuanya berdistribusi normal. Maka analisis uji dapat perumahan.
dilanjutkan kembali. 3. Harga tidak berpengaruh terhadap pembelian produk
Normal Q-Q Plot of Analisa kelayakan
perumahan.
for TP= Tipe 36/90
4. Garansi tidak berpengaruh terhadap pembeli atas produk
2
perumahan
Jika Ho = hipotesis adalah berpengaruh terhadap pembelian
Ha = hipotesis adalah tidak ada pengaruh terhadap
Expected Normal

0
pembelian
.
Pada pengujian analisis varian yang telah dilakukan, maka
-2 diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000. Dalam uji analisis
110 115 120 125 130 135

Observed Value varian sendiri data dikatakan baik bila nilai signifikansi
Grafik V.1 Uji normalitas unit rumah tipe 36/90 mendekati 0(nol) atau kurang dari nilai α = 0,05. Selain itu pada
analisis varian jika nilai Fhitung > Ftabel maka uji hipotesis Ho
Normal Q-Q Plot of Analisa kelayakan diterima. Pada hasil hitungan diketahui bahwa nilai F hitung = 41,63
for TP= Tipe 45/90 sedangkan Ftabel = 3,94. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
2
disimpulkan bahwa Ho diterima.
1 Pada tabel perhitungan data melalui SPSS 17.00 diatas, diperoleh
Expected Normal

nilai mean antara lain unit rumah tipe 36/90 = 95,53 unit rumah
0
tipe 45/90 = 101,26 dan unit rumah tipe 55/100 = 102,73. Dari
-1 ketiga unit tipe rumah tersebut, unit rumah tipe 55/100 lah yang
memperoleh skor tertinggi atau dapat diartikan permintaan unit
-2
rumah paling banyak.
110 120 130 140

Observed Value

Grafik V.2 Uji normalitas unit rumah tipe 45/90

6
b.Analisa dan pembahasan Perumahan Dari hasil pengisian kuisioner yang sesungguhnya dapat dilihat
Berdasarkan Deskripsi kuisioner bahwa mayoritas responden adalah laki - laki yang berjumlah 55
orang atau 35 reponden dan sisanya perempuan. kemudian
dengan melihat gambar V.1 dan V.2 berarti responden mayoritas
Hasil dari penyebaran kuisioner yang telah disebarkan laki-laki berumur 35-45 th Hal tersebut dikarenakan laki-laki
kepada sejumlah 90 responden yang mewakili penghuni sebagai kepala keluarga mereka lebih membutuhkan tempat
perumahan, dapat diperoleh data dari responden untuk tinggal yang baik dan nyaman untuk keluarganya atau dalam
mengetahui karakteristik resonden yaitu sebagai berikut : range usia tersebut mereka adalah usia yang tergolong sudah
1. Data diri responden matang/dewasa.
c. Pekerjaan.
a. Usia

10% PNS 8 responden


27%
36% TNI/POLRI 8 responden
9% 9% <25 Tahun 3 responden 27%
14% 14%
25-35 Tahun 3 responden Peg. Swasta 11 responden
54% 35-45 Tahun 19 responden Wiraswasta 3 responden
45-55 Tahun 5 responden
55-65 Tahun 5 responden

27% 3%13% PNS 1 responden


TNI/POLRI 4 responden
57% Peg. Swasta 17 responden
3% <25 Tahun 1 responden Wiraswasta 8 responden
37% 23%
25-35 Tahun 7 responden
37% 35-45 Tahun 11 responden
45-55 Tahun 11 responden
14% 10%
14% PNS 3 responden
TNI/POLRI 4 responden
62%
Peg. Swasta 18 responden
Wiraswasta 4 responden

27% 3%13% <25 Tahun 1 responden


25-35 Tahun 4 responden Gambar V.3 Prosentase pekerjaan responden dari ketiga
57% 35-45 Tahun 17 responden perumahan
45-55 Tahun 8 responden
Disini dapat dilihat dari ketiga prosentase diatas, yaitu ada dua
jenis pekerjaan yang dimiliki responden yang lebih dominan
antara lain pegawai swasta sebanyak 46 responden dengan
Gambar V.1 Prosentase usia responden dari ketiga perumahan sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 12 responden tni/polri 16
dan wiraswasta sebanyak 15 responden dari pekerjaan yang
Usia responden yang paling dominan adalah usia 35-45 th dengan dimiliki responden diatas maka bisa dinyatakan kondisi
jumlah 47 responden dan usia 45-55 th dengan jumlah 24 perekonomian di lingkungan perumahan itu cukup baik.
reponden atau. yang bisa dilihat dari gambar V.1 responden
adalah berumur 35-45 tahun yang termasuk dalam usia produktif. d. Pendidikan terakhir
maka usia tersebut masih tergolong usia produktif atau bisa di
katakan sudah dewasa dalam pemikirannya.
7%
35% 17% SMA/SMK 2 responden
b. Jenis Kelamin 41% DIPLOMA 5 responden
SI 12 responden
S2 10 responden
40%
60% Laki-laki 18 responden
Perempuan 12 responden

20% 17% SMA/SMK 5 responden


13% DIPLOMA 4 responden
50%
SI 15 responden
S2 6 responden

47% 53% Laki-laki 16 responden


Perempuan 14 responden

33% 7% 13% SMA/SMK 2 responden


DIPLOMA 4 responden
47% SI 14 responden
S2 10 responden
30% Laki-laki 21 responden
70% Perempuan 9 responden
Gambar V.4 Prosentase pendidikan responden ketiga perumahan
Dari ketiga prosentase diatas sebagian besar adalah responden
dengan pendidikan terakhir/tamatan sarjana S1 dan S2, sebanyak
Gambar V.2 Prosentase jenis kelamin dari ketiga perumahan 67 responden maka disini dapat disimpulkan bahwa strata
pendidikan mereka juga berpengaruh pada pendapatan yang
7
dapat dilihat dari gambar V.3 yang menyatakan besarnya
prosentase pekerjaan yang dimiliki kemudian dari gambar V.1, sangat setuju 18 responden
38%
V.2 mengenai umur dan jenis kelamin menyakakan bahwa 62% setuju 11 responden
reponden dengan mayoritas laki laki berumur 35-45 th sudah sangat tidak setuju 0 responden
dikatakan jalan pemikiran seseorang yang sudah matang untuk
tidak setuju 0 responden
dalam seseorang untuk menentukan pilihan investasi dimasa
depan. Gambar V.6 Prosentase pendapat responden
e.Penghasilan rata-rata perbulan b. Lokasi yang strategis

20% 7% 30% sangat tidak setuju 0 responden


30% <1 Juta 2 responden 70% setuju 0 responden
43% 1 Juta-5 Juta 9 responden sangat setuju 21 responden
5 Juta - 10 Juta 13 responden tidak setuju 9 responden
10 Juta-20 Juta 6 responden

13% 14% <1 Juta 0 responden


1 Juta-5 Juta 4 responden sangat tidak setuju 3 responden
23% 10%
73% 5 Juta - 10 Juta 22 responden 20% setuju 6 responden
10 Juta-20 Juta 4 responden 47% sangat setuju 14 responden
sangat tidak setuju 7 responden

27% 13% <1 Juta 0 responden


1 Juta-5 Juta 4 responden 20% 13% sangat tidak setuju 4 responden
60% 27%
5 Juta - 10 Juta 18 responden setuju 8 responden
40%
10 Juta-20 Juta 8 responden sangat setuju 12 responden
tidak setuju 6 responden
Gambar V.5 Prosentase penghasilan responden dari ketiga
perumahan Gambar V.7 Prosentase pendapat responden dari ketiga
perumahan
Dari prosentase gambar V.1, V.2, V.3, V.4 dan V.5 dapat
dilihat/dihubungkan bahwa responden/penghuni perumahan
adalah mereka mayoritas laki laki berumur 35-45 th dengan c. Perkembangan Infrastruktur yang baik
mayoritas tamatan pendidikan S1 dan S2 yang mempunyai
pekerjaan/profesi sebagian besar menjadi pegawai swsta dan pns
dan berpenghasilan sekitar 5-10 juta perbulan. Maka dapat
13% sangat tidak setuju 4 responden
dinyatakan mereka adalah kalangan akademisi yang 23%
setuju 10 responden
berpenghasilan cukup besar dengan profesinya kemudian 34%
30% sangat setuju 9 responden
notabene pemikirannya selalu kritis mengenai hal-hal yang sangat tidak setuju 7 responden
berkaitan mengenai masa depan/dalam kehidupanya.

2.Tingkat kepuasan responden terhadap lokasi

Untuk mengetahui hasil dari jawaban responden mengenai 13% sangat tidak setuju 0 responden
27%
pertanyaan yang berisikan tentang, apakah responden merasa 60% setuju 4 responden
tenang/aman, puas tinggal di daerah ini, kemudian menggunakan sangat setuju 18 responden
metode statistik deskriptif. yang nantinya daerah tersebut tidak setuju 8 responden
menjadi lokasi yang akan dibangun perumahan, jadi seluruh
penghuni perumahan menyatakan bahwa mereka merasa nyaman
dan puas beberapa tahun tinggal di daerah ini nantinya bersedia
13% 14% sangat tidak setuju 0 responden
untuk membeli perumahan sebagai salah satu investasi, dan hasil setuju 4 responden
analisanya sebagai berikut : 73% sangat setuju 22 responden
tidak setuju 4 responden
a. Kawasan bebas banjir

sangat setuju 16 responden Gambar V.8 Prosentase pendapat responden dari ketiga
47% 53% perumahan
setuju 14 responden
sangat tidak setuju 0 responden Dari Sebagian besardari prosentase gambar V.6, V7 dan V.8
tidak setuju 0 responden maka responden penghuni perumahan menyatakan merasa puas
selama tinggal di daerah ini mereka kemudian nantinya
perumahan itu sangat penting untuk investasi karena nilainya
10% sangat setuju 14 responden akan meningkat seiring harga tanah mahal dengan daerah yang
43% 47% setuju 13 responden strategis, dimana mereka mempunyai banyak teman untuk
sangat tidak setuju 3 responden bersosialisasi, akses dekat dengan kota dengan mudah juga
tidak setuju 0 responden sangat diminati bagi mereka karena usia penghuni perumahan ini
terhitung usia yang sangat produktif maka besar kemungkinan
akan pertimbangan untuk masa depan mereka.

3.Produk perumahan
8
Untuk mengetahui hasil dari jawaban responden
sangat tidak setuju 0 responden
mengenai pertanyaan yang berisikan tentang, apakah responden 53% 47% tidak setuju 0 responden
berniat untuk membeli produk perumahan kembali, kemudian setuju 14 responden
menggunakan metode statistik deskriptif. seluruh penghuni sangat setuju 16 responden
perumahan menyatakan bahwa mereka nantinya bersedia untuk
membeli perumahan sebagai salah satu investasi, dan juga bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hunian keluarga dan hasil
analisanya sebagai berikut : Gambar V.10 Prosentase pendapat responden dari ketiga
perumahan
a. Minat adanya perumahan baru Dari ketiga prosentase gambar V.10 diatas maka responden
menyatakan jumlah unit rumah dalam perumahan yang ideal
bagi mereka yaitu kurang dari 40 unit rumah dilihat dari jumlah
responden sebanyak 50 responden yang menyatakan sangat
23% 10% sangat tidak setuju 3 responden setuju dan sebanyak 34 responden menyatakan setuju maka
20%
setuju 6 responden dengan demikian dapat dihubungkan gambar V.9 dan V.10
47% sangat setuju 14 responden bahwa responden menginginkan dibangun perumahan di daerah
sangat tidak setuju 7 responden ini yang jumlah unit rumahnya tidak lebih dari 40 unit rumah di
dalam perumahan.

c. Tipe unit 36/90 perumahan

23% 10% sangat tidak setuju 0 responden


67% tidak setuju 3 responden
setuju 20 responden 23% 10% 20% sangat setuju 3 responden
sangat setuju 7 responden setuju 6 responden
47% sangat tidak setuju 14 responden
tidak setuju 7 responden

27% 13% sangat setuju 0 responden


sangat tidak setuju 4 responden 10% tidak setuju 3 responden
60% 23% 20%
setuju 18 responden sangat setuju 6 responden
sangat setuju 8 responden 47% sangat tidak setuju 14 responden
setuju 7 responden

Gambar V.9 Prosentase pendapat responden dari ketiga


perumahan
Dari ketiga prosentase gambar V.9 dapat dikatakan bahwa 13% 10% setuju 4 responden
37%
responden penghuni rumah menyatakan ingin daerah yang 40% sangat setuju 3 responden
sebelumnya sudah ditempati menginginkan nantinya akan sangat tidak setuju 12 responden
dibangun suatu perumahan ini dapat bisa dilihat responden yang tidak setuju 11 responden
setuju sebanyak 44 orang, kemudian jga yang berpendapat sangat
setuju 22 responden . Gambar V.11 Prosentase pendapat responden dari ketiga
perumahan
Dari ketiga prosentase gambar V.11 diatas maka responden
menyatakan tipe unit 36/90 rumah pada perumahan bagi mereka
yaitu dilihat dari jumlah 40 responden menyatakan sangat tidak
setuju dan diperkuat sebanyak 21 responden menyatakan tidak
setuju. kemudian maka dengan demikian perumahan tersebut
b. Jumlah unit rumah yang diharapkan akan membangun tipe 36 dengan jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan tipe yang lainnya.
sangat tidak setuju 0 responden
53% 47% tidak setuju 0 responden
setuju 14 responden
sangat setuju 16 responden d. Tipe unit 45/90 dan 55/100 perumahan

20% 13%
27% sangat setuju 4 responden
13% 7% sangat tidak setuju 2 responden 40% sangat tidak setuju 8 responden
20% sangat setuju 18 responden setuju 12 responden
60% sangat setuju 6 responden
setuju 6 responden
tidak setuju 4 responden

27% setuju 8 responden


46%
27% tidak setuju 8 responden
sangat setuju 14 responden
sangat tidak setuju 0 responden

9
sangat setuju 4 responden 17% sangat tidak setuju 0 responden
20% 13% 33%
sangat tidak setuju 8 responden tidak setuju 5 responden
40% 27% sangat setuju 15 responden
setuju 12 responden 50%
sangat setuju 6 responden setuju 10 responden

Gambar V.12 Prosentase pendapat responden dari ketiga


10% 27% sangat tidak setuju 0 responden
perumahan
setuju 8 responden
Dari prosentase hubungan gambar V.11 dan V.12 diatas maka 63% sangat setuju 19 responden
responden menyatakan tipe unit 36/90 rumah pada perumahan tidak setuju 3 responden
bagi mereka yaitu dilihat dari jumlah 40 responden menyatakan
sangat tidak setuju dan diperkuat sebanyak 21 responden
menyatakan tidak setuju. kemudian perumahan akan membangun
Gambar V.14 Prosentase pendapat responden dari ketiga
tipe 36/90 dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan tipe
perumahan
yang lainnya dikarenakan peminat responden terhadap unit
Dari dari prosentase gambar V.14 secara deskripsi
rumah tipe 45/90 dan 55/100 lebih banyak sebesar 26 responden
responden menyatakan dalam unit perumahan yang tersedia
menyatakan sangat setuju, sebanyak 32 responden setuju maka
nantinya mereka mengharapkan dapat melakukan
tipe unit rumah 45/90 dan 55/100 inilah yang akan banyak
pengembangan/bangunan tambahan pada unit yang mereka beli
dibangun pada perumahan nantinya.
pengembangan itu ditunjang adanya kelebihan tanah dalam
disetiap unitnya.
e. Fasilitas umum yang nantinya disediakan
4.Harga

23% 10% sangat tidak setuju 3 responden Untuk mengetahui hasil dari jawaban responden mengenai
20% setuju 6 responden
47%
pertanyaan yang berisikan tentang, apakah harga harus sesuai
sangat setuju 14 responden luas dengan kualitas bangunan, peningkatan harga lebih penting
sangat tidak setuju 7 responden
untuk peningkatan kualitas bangunan, memiliki daya beli untuk
pembelian produk perumahan dan proses mudah dalam
administrasi pembelian produk perumahan. kemudian nantinya
aspek-aspek tersebut bila sesuai yang diharapkan maka akan
sangat penting 2 responden
3%7% sangat tidak penting 7 responden
menjadi pertimbangan konsumen untuk bersedia melakukan
24% pembelian suatu produk perumahan sebagai salah satu investasi,
66% penting 19 responden
sangat penting 1 responden kemudian hasil analisanya sebagai berikut :

a. Harga sesuai dengan luas dan kualitas bangunan

20% 20% setuju 6 responden


13% 7% sangat tidak penting 2 responden 17%
20% sangat setuju 13 responden
60% sangat penting 18 responden 43% tidak setuju 5 responden
penting 6 responden sangat tidak setuju 6 responden
tidak penting 4 responden

Gambar V.13 Prosentase pendapat responden dari ketiga 13% 10% sangat tidak setuju 3 responden
30%
perumahan 47% setuju 9 responden
sangat setuju 14 responden
Dari ketiga prosentase pada gambar V.13 diatas maka tidak setuju 4 responden
responden menyatakan sangat pentingnya fasilitas umum yang
diberikan didalam perumahan dapat dilihat sebanyak 39
responden sangat penting.karena fasilitas itu kelak akan
digunakan/dipakai bagi mereka di perumahan tersebut. 28% 7% 17% sangat tidak setuju 2 responden
setuju 5 responden
48%
sangat setuju 14 responden
f. Pengembangan terhadap unit perumahan tidak setuju 8 responden

setuju 3 responden
10% 4%
41% 45% tidak setuju 1 responden Gambar V.15 Prosentase pendapat responden dari ketiga
sangat setuju 13 responden perumahan
sangat tidak setuju 12 responden
b. Peningkatan harga lebih penting untuk kualitas
bangunan

27% 3% 10% tidak setuju 1 responden


setuju 3 responden
60% sangat setuju 18 responden
sangat tidak setuju 8 responden

10
Dari Sebagian besar dari prosentase gambar V.16, V17 dan
V.18 maka responden penghuni perumahan menyatakan bahwa
40% sangat tidak setuju 0 responden
60% setuju 0 responden aspek harga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
sangat setuju 18 responden dalam menentukan keberhasilan suatu bangunan bangunan
tidak setuju 12 responden investasi, karena jika mereka memiliki dana lebih mereka tidak
segan untuk berinvestasi memiliki sebuah rumah di suatu
perumahan jika harga dan bangunan rumah terasa cocok.
Kemudian adapun beberapa faktor yang dipertimbangkan mereka
sebelum memutuskan untuk berinvestasi sebuah rumah agar
13% 7% sangat tidak setuju 0 responden nantinya tepat dan menguntungkan di masa yang akan datang.
80% setuju 2 responden Konsumen/pembeli adalah seseorang yang melakukan
sangat setuju 24 responden pembelian barang (dalam aspek ini yaitu rumah) dengan tujuan
tidak setuju 4 responden tertentu untuk mencapai suatu keinginan yang dimiliki. disini
bukan hanya developer/penjual yang mempunyai hak dan
kewajiban, adapun pembeli juga mempunyai hak dan kewajiban
Gambar V.16 Prosentase pendapat responden dari ketiga yang harus diperhatikan dari seorang pembeli tersebut adalah
perumahan sebagai berikut :
a. Hak pembeli : Menerima barang yang dibeli. ,
c. Daya beli untuk pembelian produk perumahan Menerima jaminan atas keadaan dan hak pemilikan.
b. Kewajiban pembeli : Diantaranya membayar harga
20% tidak setuju 0 responden pembelian pada waktu dan ditempat yang sebelumnya
80% setuju 0 responden sudah dijanjikan.
sangat setuju 24 responden
sangat tidak setuju 6 responden 1.Kategori produk
Pada kategori lokasi ini berisi tentang pertanyaan –
pertanyaan mengenai gambaran lokasi perumahan yang dihuni
responden yang bertujuan untuk mengetahui aspek kenyamanan,
sangat tidak setuju 0 responden infrastrustur, kualitas udara, keamanan daerah dan tingkat
37%
63% setuju 0 responden kepuasan responden terhadap perumahan yang ditempati
sangat setuju 19 responden tersebut. Maka ini akan menjadi pertimbangan sangat penting
tidak setuju 11 responden bahwa aspek lokasi sangat penting sebelum menentukan untuk
berinvestasi. Karena penentuan lokasi berpengaruh dalam segi
pemasaran/minat konsumen.

10% 23% sangat tidak setuju 0 responden 2. Kategori bangunan


setuju 7 responden Pada kategori Bangunan ini berisi tentang pertanyaan –
67% sangat setuju 20 responden pertanyaan mengenai gambaran mengenai unit perumahan yang
tidak setuju 3 responden dihuni responden yang bertujuan untuk peneliti mengetahui aspek
kenyamanan, atau tingkat kepuasan responden terhadap unit
rumah di yang ditempati yang di khususkan dalam lingkup
Gambar V.17 Prosentase Pendapat responden banguanannya tersebut. Maka ini akan menjadi pertimbangan
saat nantinya mendesain rumah sesuai dengan harapan
d. Proses administrasi yang mudah dalam pembelian masyarakat banyak atau desainnya ideal untuk sebuah keluarga.
bahwa aspek ini juga harus diperhatikan sebelum menentukan
untuk berinvestasi. Karena penentuan bentuk/desain rumah
14% 3% 10% tidak setuju 1 responden nantinya juga berpengaruh terhadap pemasaran/minat konsumen.
setuju 3 responden
sangat setuju 22 responden 3. Kategori aksesibilitas
73% sangat tidak setuju 4 responden Pada kategori Aksesbilitas ini berisi tentang pertanyaan -
yang pertanyaan mengenai gambaran jalan atau akses lokasi
(daerah) dan lingkungan perumahan yang dihuni respondenyang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap
aspek kenyamanan dan kelancaran akses jalan, terhadap
sangat tidak setuju 0 responden perumahan yang ditempati tersebut, dimana dalam melakukan
10% 13%
setuju 4 responden kegiatan sehari-hari harus didukung dengan akses jalan yang baik
77% sangat setuju 23 responden dan mudah agar nantinya dalam calon penghuni merasa puas.
tidak setuju 3 responden Maka ini akan menjadi pertimbangan penting bahwa aspek
aksesbilitas ini juga ikut berperan nantinya dalam menentukan
investasi. di karenakan berpengaruh kedepan nantinya terhadap
kelancaran mobilitas konsumen sehari hari.
4. Kategori Harga
13% Pada kategori harga ini berisi tentang pertanyaan –
30% 10% sangat tidak setuju 4 responden pertanyaan pendapat responden mengenai harga yang akan
47% setuju 3 responden ditawarkan pihak pengembang untuk memaparakan harga yang
sangat setuju 14 responden
menentukan keputusan daya beli konsumen kemudian harga juga
tidak setuju 9 responden
merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi penjualan
unit rumah. Dalam penilitian ini asepek-aspek yang diperhatikan
diantaranya jika membangun suatu perumahan dengan kualitas
Gambar V.18 Prosentase Pendapat responden lebih bagus dan harga yang lebih mahal, harga yang sesuai
dengan luas dan kualitas bangunan, sistem pembayaran yang
mudah, dan adanya potongan harga yang cukup. Pada jawaban
11
kuisioner ini, sebagian besar dari responden menyetujui, semua c.) Mengetahui ekspetasi / keinginan pasar yaitu
pertanyaan yang disampaikan. dengan demikian berarti para menginginkan adanya perumahan baru di desa Palur,
penghuni perumahan menginginkan kondisi yang sama seperti dengan dalam satu kawasan perumahan berjumlah 39
pertanyaan yang telah diasampaikan. Pada dasarmya mereka atau unit terdiri dari unit tipe 36/90, tipe 45/90 dan tipe
konsumen tidak mempermasalahkan harganya sedikit lebih 55/100.
mahal, asalkan harus diikuti dengan kualitas bangunan yang baik. d.) Lokasi (strategis, keamanan, akses jalan lancar juga
sebanding harga dengan kualitas dan luas bangunan. memadai) merupakan aspek pertimbangan bagi
developer (pengembang) yang sangat penting dalam
c.Hasil Analisa Kelayakan Investasi membangun sebuah bangunan investasi berupa
perumahan yang nantinya berpengaruh pada minat
pembeli/segi pemasaran.
1.Biaya total investasi
Dengan demikian biaya total investasi perumahan yaitu : e.) Aspek pasar dalam menentukan hasil investasi
a) Besar total biaya investasi selama 2 tahun dengan suku dilaksanakan dengan menganalisis kebutuhan pasar
bunga 10%/tahun yang ditentukan oleh jalannya suatu strategi melihat
= Rp. 6.971.206.332 x (P/F, 10%, 2) kondisi pasar dan kebijaksanaan dalam menentukan
= Rp. 6.971.206.332 x 1,210 jumlah produk harus disesuaikan dengan kebutuhan
= Rp. 8.435.159.662 pasar yang nantinya menentukan hasil besaran
investasi.
f.) Pada perhitungan analisa ekonomi yaitu telah
2. Harga jual seluruh unit perumahan griya asri
harga kavling tanah siap bangun. mengetahuibahwa bangunan investasi berupa
Luas Tanah kavling = ( 14 x 90 + 25 x 100) = 3.760 m2 perumahan yang berjumlah 39 di desa Palur, kec Jaten
Harga per m2 tanah siap bangun = Rp. 2.694.621.966 / 3.760 dapat diterima/layak.
= Rp. 716.655 /m2 Saran
Tabel.1. Rekapitulasi harga jual seluruh unit. a.) Dalam menentukan sebuah lokasi bangunan investasi,
perlu mempertimbangkan dari berbagai aspek, antara
No uraian Jumlah Harga satuan
lain : lokasi strategis, keamanan lingkungan sekitar dan
1 tipe 36/90 5 unit Rp 250.655.398 akses mudah dan memadai merupakan yang sangat
2 tipe 45/90 9 unit Rp 267.483.180 berpengaruh pada minat pembeli. kemudian agar
3 tipe 55/100 25 unit nantinya bangunan investasi tersebut menghasilkan
Rp. 288.176.821
keuntungan yang diharapkan.
total pendapatan proyek dari 39 unit rumah yaitu : b.) Untuk data quisioner sebagai data primer semakin luas
Rp. 10.865.046.140 penyebarannya akan memperoleh data yang lebih
Tabel.2.Rekapitulasi Analisa Investasi banyak dan variatif.
Jenis BCR NPV IRR IP BEP
Investasi
c.) Metode penelitian berupa interview lebih efektif atau
lebih spesifik dalam mengumpulkan data.
perum 1,12 1.045.855.711 14,40 1,12 30 .
unit DAFTAR PUSTAKA
Ervanto, I Wulfram, 2002. “Manajemen Proyek Konstruksi”,
Pada perhitungan Net Present Value (NPV), investasi
Penerbit Andi Yogyakarta.
diterima apabila nilai NPV= positif. Bila nilai NPV = 0 maka
Gray dkk, (1997), “Manajemen proyek”, LPFE Universitas
bersifat netral, sedangkan jika NPV = negatif maka usulan
Indonesia, Jakarta.
investasi ditolak. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
H.Suad dan Suwarsono, 1997. Studi Kelayakan Proyek, Penerbit
usulan investasi diterima. Kemudian pada perhitungan indeks
(UPP) AMP YKPN Yogyakarta.
profitabilitas (IP), investasi diterima apabila nilai IP > 1, jika IP
Husein Umar (2000). “Kuisioner”, Penerbit Andi Yogyakarta.
< 1 maka usulan investasi ditolak.
M Hanafi Mamdu. “Manajemen Resiko”. Penerbit (UPP) YKPN
Pada perhitungan Benefit Cost Ratio, investasi diterima
Yogyakarta.
apabila nilai BCR > 1, jika BCR = 0 maka bersifat netral,
Nursahid M, Ir. MM, MT, (2003), “Manajemen Konstruksi”,
sedangkan bila BCR < 1 maka usulan ditolak. Pada perhitungan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa usulan
O brient J.J (1984). “Perumahan dan Pemukiman”. Penerbit
investasi perumahan diterima/layak
Erlangga, Jakarta.
Kemudian ( Break Event Point ) pada investasi
Pujawan IN, (1995), “Ekonomi Teknik”, Penerbit Guna Widya,
perumahan tercapai saat produksi terjual 30 unit.
Surabaya.
Qomarun. 2000. “Manajemen Proyek”. Surakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN Riduwan. 2010.“Belajar Mudah Penelitian” : Guru, Karyawan
Peneliti Pemula : Bandung, Alfabeta
Kesimpulan Soetrisno PH, 1995. “Evaluasi dan Manajemen Proyek”,
Berdasarkan penelitian mengenai analisa kelayakan Penerbit UGM Yogyakarta.
investasi perumahan griya asri yang telah dilaksanakan, melalui Soeharto Iman, Ir (1995), “Manajemen proyek dari konseptual
survei lapangan dan penyebaran kuisioner. maka ada beberapa sampai operasional”,Penerbit Erlangga, Jakarta.
hal yang dapat diambil kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini, Sukandarrumidi. 2012.” Dasar-dasar Penulisan Proposal
sebagai berikut : Penelitian”: pemula Yogyakarta : Gadjah
a.) Secara umum responden merasa puas terhadap lokasi mada University Press
tersebut, ditinjau dari aksesbilitas yang lancar dan Soetrisno P.H, (1985).“Evaluasi dan Manajemen Proyek”,
memadai yang dekat ke pusat kota/strategis, Penerbit UGM Yogyakarta.
mempunyai perkembangan kota /tempat perekonomian Soeharto, Imam. 1995. “Manajemen Proyek dari Konseptual
yang baik (bank, pasar, pusat perbelanjaan, sekolah dll) Sampai Operasional”.Jakarta Erlangga.
b.) Ditinjau dari mayoritas responden berumur 35 - 45 th Siregar, Syofian. 2010. “Statistika Deskriptif untuk Penelitian”:
maka tergolong usia produktif, tamatan pendidikan S1 Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS
dan S2 mempunyai pekerjaan/profesi sebagian besar Versi 17. Jakarta : PT Raja grafindo Persada.
menjadi wiraswasta dan pegawai negeri maka www.wikipedia.com/Palur,Karanganyar.
kemampuan finansial yang baik/daya beli baik.

12
13

You might also like