You are on page 1of 10

Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 100

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN


MINAPOLITAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT KABUPATEN PINRANG
EFFECTIVENESS OF DEVELOPMENT PROGRAMME IMPLEMENTATION
MINAPOLITAN SEAWEED CULTIVATION IN DISTRICT PINRANG
Beryaldi Agam1
1
Staf Pengajar Program Studi Agrobisnis Perikanan, Jurusan Agribisnis, Politeknik Negeri
Sambas
Email: agamberyaldi@gmail.com

ABSTRACT
Minapolitan program policy implementation should be carried out effectively in
accordance with predetermined rules because it determines the success of a program. This
study aimed to analyze the effectiveness of the implementation of the development program
Minapolitan seaweed farming in Pinrang in terms of output and outcome Program. This type
of research is research survey using descriptive data analysis of qualitative and quantitative
through the analysis of the Likert scale (the assessment criteria very effective = 4, effective =
3, less effective = 2, and Effective = 1) to measure the level of effectiveness by looking at the
achievements of the program output minapolitan namely the addition of facilities,
infrastructure additions, business improvement, increase in the fishing industry, the increased
contribution of all stakeholders, improving the quality and quantity of human resources, and
increase the number of skilled group. Outcome programs, namely the increase in production
and marketing, income generation, capital raising and investment, and employment. Based on
the results showed that the accumulation table computed values overall average variable rate
of effectiveness of program implementation minapolitan is 2.33 Effective in the category.
However, some indicator variables that are in the category of effective unless the variable
addition of the fishing industry is in the category of less effective with 1.73 value it is
necessary to increase the efficiency, effectiveness, and accountability of program performance
minapolitan all levels based on the rules that apply.

Keywords: Effectiveness, Implementation, Minapolitan Program, Seaweed

ABSTRAK
Implementasi kebijakan program minapolitan harus dilakukan secara efektif sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan karena sangat menentukan keberhasilan suatu program.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat efektivitas implementasi program
pengembangan kawasan minapolitan budidaya rumput laut di Kabupaten Pinrang ditinjau dari
output dan Outcome Program. Jenis penelitian adalah Penelitian Survey dengan menggunakan
metode analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui analisis skala likert (kriteria
penilaian sangat efektif= 4, efektif=3, kurang efektif=2, dan tidak Efektif=1) untuk mengukur
tingkat efektivitas dengan melihat capaian output program minapolitan yaitu penambahan
sarana, penambahan prasarana, peningkatan usaha, peningkatan industri perikanan,
peningkatan kontribusi dari semua stakeholders, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, dan
peningkatan jumlah kelompok yang terampil. Outcome program yaitu peningkatan produksi
dan pemasaran, peningkatan pendapatan, peningkatan modal dan investasi, dan penyerapan
101 Agam Efektivitas Implementasi Program Pengembangan

tenaga kerja. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel akumulasi hasil
perhitungan nilai rata-rata keseluruhan variabel tingkat efektivitas implementasi program
minapolitan adalah 2.34 berada pada kategori Efektif. Namun dari beberapa variabel indikator
berada pada kategori efektif kecuali pada variabel penambahan industri perikanan yang
berada pada kategori kurang efektif dengan nilai 1.73 maka perlu adanya peningkatan
efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas kinerja program minapolitan disemua jenjang
berdasarkan aturan yang berlaku.

Kata Kunci: Efektivitas, Implementasi, Program Minapolitan, Rumput Laut

Beryaldi Agam. 2019. Efektivitas Implementasi Program Pengembangan Kawasan


Minapolitan Budidaya Rumput Laut Kabupaten Pinrang . Jurnal Mina Sains 5(2): 100 –
108.

PENDAHULUAN nomor: 523/149/2010 diharapkan dapat


Latar Belakang diimplementasikan secara efektif dan
efisien sesuai tujuan dan sasaran program
Potensi perikanan kelautan yang sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir
dimiliki oleh Indonesia sebagai negara dapat tercapai secara adil dan merata
kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
dan panjang garis pantai mencapai 81.000
Km. Menurut Sunoto (2010), bahwa Tujuan
potensi perikanan dan kelautan terkhusus
rumput laut yang cukup besar ini belum Program minapolitan harus
tergali secara optimal. Karenanya, dilakukan dengan memperhatikan potensi
diperlukan langkah strategis yang mampu dan daya dukung dari semua pihak yang
mengatasi permasalahan yang begitu lama terkait dalam pembangunan infrastruktur
membelit sektor ini. Salah satu upaya maupun fasilitas pendukung. Bertitik tolak
dengan Revolusi Biru. Pada tataran dari uraian tersebut maka perlu dilakukan
implementasi diperlukan sistem penelitian tentang efektivitas implementasi
pembangunan sektor kelautan dan program pengembangan kawasan
perikanan berbasis wilayah dengan konsep minapolitan budidaya rumput laut di
Minapolitan. Kalimat ini berarti Kabupaten Pinrang.
melakukan perubahan yang signifikan METODE
dengan mengangkat kondisi pembangunan Lokasi dan Jenis Penelitian
berkelanjutan dengan Program Nasional
Minapolitan yang intensif, efisien, dan Penelitian ini dilaksanakan mulai
terintegrasi guna peningkatan pendapatan bulan November 2015 sampai dengan Mei
rakyat yang adil, merata, dan pantas. 2016 di Kecamatan Suppa Kabupaten
Konsep minapolitan, pembangunan sektor Pinrang dimana pemilihan lokasi penelitian
kelautan dan perikanan diharapkan dapat dilakukan secara sengaja Purposive dengan
dipercepat. Dengan adanya program pertimbangan bahwa Kecamatan Suppa
minapolitan yang ditetapkan di Kabupaten ditetapkan sebagai kawasan minapolitan
Pinrang sesuai dengan Keputusan Menteri budidaya rumput laut sesuai Keputusan
Kelautan Dan Perikanan Republik Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 35/Kepmen-Kp/2013 Indonesia Nomor: 35/Kepmen-Kp/2013
Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan
Keputusan dan Keputusan Bupati Pinrang Keputusan dan Keputusan Bupati Pinrang
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 102

nomor: 523/149/2010. Jenis penelitian peningkatan usaha, peningkatan industri


adalah penelitian survey yaitu perikanan, peningkatan kontribusi dari
pengumpulan data secara langsung ke semua stakeholders, peningkatan kualitas
lokasi penelitian melalui wawancara dan kuantitas SDM, dan peningkatan
terhadap responden menggunakan jumlah kelompok yang terampil. Outcome
kuisioner. program yaitu peningkatan produksi dan
pemasaran, peningkatan pendapatan,
Populasi dan Sampel peningkatan modal dan investasi, dan
Populasi yang digunakan yaitu, penyerapan tenaga kerja menggunakan
pembudidaya rumput laut dari kelompok, Skala Likert (Haidawaty 2014). Hasil
POKJA Minapolitan, pihak swasta di penjumlahan skor setiap jawaban akan
Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang dibagi dengan jumlah responden sehingga
sebanyak 32 kelompok. Setiap kelompok diperoleh rata-rata skor setiap pertanyaan.
jumlah anggotanya bervariasi berkisar Lebih jelasnya dapat dilihat dalam rumus
jumlah 10-15 orang dengan total sebanuak sebagai berikut:
353 orang. Kemudian untuk menentukan [(𝑭𝟏𝒙𝑩𝟏)+(𝑭𝟐𝒙𝑩𝟐)+(𝑭𝟑𝒙𝑩𝟑)+(𝑭𝟒𝒙𝑩𝟒)]
sampel diambil empat orang yang Skor = 𝑵
dianggap mewakili yaitu ketua dan tiga
Keterangan:
anggota setiap kelompok dengan
F1, F2, F3, F4 = Frekuensi
pertimbangan bahwa sampel tersebut
B1, B2, B3, B4 = Bobot nilai
dianggap mewakili terkait informasi
N = Jumlah responden
mengenai produksi, pemasaran,
pendapatan, dan lainnya. Sehingga jumlah Data ordinal yang dimiliki kemudian
sampel sebanyak 64 orang responden atau diubah menjadi data interval, dengan cara
18,13 %. Selain responden juga diambil mencari rata-rata skor setiap item
key informan yaitu 2 orang dari Dinas (indikator terukur) dari variabel
Kelautan dan Perikanan Kabupaten independen dan dependen (angka mutlak,
pinrang, 2 orang dari Balai Penyuluhan maupun persentase), dalam klasifikasi
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Sugiyono, 2003).
(BP3K) Kecamatan Suppa, Camat Suppa
dan 2 orang pihak swasta bagian Sangat efektif : Apabila skor rata-rata
pemasaran rumput laut. Jadi jumlah total dari indikator (4>x≥3) atau
sampel penelitian adalah 71 orang. 100% >x ≥75%
Efektif : Apabila skor rata-rata
Pengumpulan Data dari indikator (3>x≥2) atau
75%>x≥50%
Teknik pengumpulan data pada
Kurang Efektif : Apabila skor rata-rata
penelitian ini menggunakan 2 cara yaitu
dari indikator (2>x≥1) atau
teknik pengumpulan data primer antara
50%>x≥25%
lain pengamatan (observation), kuisioner,
Tidak efektif : Apabila skor rata-rata
dan wawancara mendalam sedangkan
dari indikator (x<1) atau
teknik pengumpulan data sekunder yaitu
<25%.
studi pustaka dan dokumentasi.
Analisis Data HASIL
Variabel Output Program Minapolitan
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Berdasarkan hasil penelitian pada
dan kuantitatif untuk mengukur tingkat tabel 1 dapat dilihat bahwa tanggapan dari
efektivitas dengan melihat capaian output responden yang menilai variabel
program minapolitan yaitu penambahan penambahan sarana tidak efektif sebanyak
sarana, penambahan prasarana, 10 responden atau 16 % dan kurang efektif
103 Agam Efektivitas Implementasi Program Pengembangan

sebanyak 22 orang atau 34 % Sedangkan Peningkatan usaha perikanan


sebanyak 22 responden atau 34 % berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3
beranggapn bahwa penambahan sarana sebanyak 8 orang responden atau 13 %
telah efektif dan 10 responden atau 16 % beranggapan bahwa peningkatan usaha
menyatakan penambahan sarana sangat budidaya rumput laut tidak efektif dan
efektif sebagai output dari program mampu sebanyak 20 responden atau 31 %
menambah fasilitas penunjang berupa beranggapan bahwa peningkatan usaha
sarana utama dan penunjang sehingga kurang efektif, sedangkan sebanyak 21
meningkatkan efisiensi kerja dapat responden atau 33 % memberikan
dilaksanakan dengan biaya murah namun tanggapan bahwa peningkatan usaha
mempunyai daya guna yang tinggi dalam rumput laut telah efektif dan 15 responden
mengoptimalkan hasil produksi. Skor rata- atau 23 % beranggapan bahwa program
rata variabel penambahan sarana adalah minapolitan mampu meningkatkan usaha
2.5 berada pada kategori efektif. rumput laut dilokasi penelitian.
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
Tabel 1 Penambahan Sarana pada variabel skor rata-rata untuk variabel peningkatan
Output Program Minapolitan usaha dengan nilai 2.67 berada pada
B F Persen N SKOR kategori efektif.
4 10 16% 40 0.63
3 22 34% 66 1.03
Tabel 3 Peningkatan Usaha pada variabel
Output Program Minapolitan
2 22 34% 44 0.69
B F Persen N SKOR
1 10 16% 10 0.16
4 15 23% 60 0.94
Jumlah 64 100% 160 2.5
3 21 33% 63 0.98
2 20 31% 40 0.63
Untuk variabel penambahan
prasarana pada tabel 2 sebanyak 17 1 8 13% 8 0.13
responden atau 27 % beranggapan bahwa Jumlah 64 100% 171 2.67
penambahan prasarana di lokasi penelitian
tidak efektif dan sebanyak 13 orang atau Variabel industri perikanan
20 % responden beranggapan bahwa berdasarkan hasil penelitian sebanyak 27
penambahan prasarana kurang efektif, responden atau 42 % beranggapan bahwa
sedangkan Sebanyak 20 responden atau 31 peningkatan industri perikanan tidak
% beranggapan bahwa penambahan efektif, sebanyak 27 orang juga
prasarana telah efektif dan 14 responden beranggapan bahwa peningkatan industri
atau 22 % beranggapan bahwa perikanan terkhusus industri pengolahan
penambahan prasarana sangat efektif. hasil rumput laut masih kurang efektif.
Berdasarkan tabel 2 skor rata-rata tingkat Sedangkan Sebanyak 10 responden atau 16
efektivitas variabel penambahan prasarana % beranggapan bahwa program
adalah 2.48 berada pada kategori Efektif. minapolitan Kecamatan Suppa telah efektif
dalam meningkatkan industri rumput laut.
Tabel 2 Penambahan Prasarana pada Berdasarkan total skor nilai variabel
variabel Output Program peningkatan industri dilokasi penelitian
Minapolitan berada pada Kategori Kurang Efektif
B F Persen N SKOR dengan nilai 1.73.
4 14 22% 56 0.88
3 20 31% 60 0.94
2 13 20% 26 0.41
1 17 27% 17 0.27
Jumlah 64 100% 159 2.48
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 104

Tabel 4 Peningkatan Industri Perikanan kuantitas dan kualitas SDM sangat efektif.
pada Variabel Output Program Nilai rata-rata kumulatif dari variabel
Minapolitan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber
B F Persen N SKOR daya manusia sebagai output program
4 0 0% 0 0.00 minapolitan adalah 2.33 berada pada
3 10 16% 30 0.47
kategori efektif.
2 27 42% 54 0.84 Tabel 6 Peningkatan Kuantitas dan
1 27 42% 27 0.42 Kualitas SDM pada variabel
Jumlah 64 100% 111 1.73
Output Program Minapolitan
B F Persen N SKOR
Kontribusi dari semua stakeholders 4 4 6% 16 0.25
berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5 3 28 44% 84 1.31
sebanyak 15 responden atau 23 % 2 17 27% 34 0.53
beranggapan bahwa peningkatan 1 15 23% 15 0.23
kontribusi dari semua stakeholders tidak
64 100% 149 2.33
efektif dan sebanyak 16 responden atau 25
% beranggapan bahwa kurang efektif.
Sedangkan Sebanyak 23 responden atau Peningkatan jumlah kelompok
36% beranggapan bahwa kontribusi terampil berdasarkan hasil penelitian pada
stakeholders telah efektif dan 10 tabel 7 sebanyak 19 responden atau 30 %
responden atau 16 % sepakat beranggapan beranggapan bahwa peningkatan jumlah
bahwa peningkatan kontribusi dari semua kelompok yang terampil tidak efektif dan
stakeholders dilokasi penelitian sangat sebanyak 19 responden atau 30 %
efektif. Berdasarkan nilai skor variabel beranggapan bahwa peningkatan jumlah
peningkatan kontribusi stakeholders adalah kelompok terampil kurang efektif,
2.44 berada pada kategori efektif. sedangkan Sebanyak 17 responden atau 27
% beranggapan bahwa peningkatan jumlah
Tabel 5 Peningkatan Kontribusi dari semua kelompok terampil di lokasi penelitian
Stakeholders pada variabel Output telah efektif dan sebanyak 9 responden
Program Minapolitan atau 14 % beranggapan bahwa peningkatan
B F Persen N SKOR jumlah kelompok yang terampil sangat
4 10 16% 40 0.63 efektif. Rata-rata skor untuk variabel
3 23 36% 69 1.08
peningkatan jumlah kelompok yang
terampil adalah 2.25 berada pada kategori
2 16 25% 32 0.50
efektif.
1 15 23% 15 0.23
Jumlah 64 100% 156 2.44
Tabel 7 Peningkatan Jumlah Kelompok
yang Terampil pada Output
Variabel Kualitas dan kuantitas SDM Program Minapolitan
berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 B F Persen N SKOR
sebanyak 15 responden atau 23 % 4 9 14% 36 0.56
beranggapan bahwa output program 3 17 27% 51 0.80
minapolitan variabel peningkatan kualitas 2 19 30% 38 0.59
dan kuanititas sumberdaya manusia tidak 1 19 30% 19 0.30
efektif dan sebanyak 17 responden atau 27
64 100% 144 2.25
% beranggapan kurang efektif, sedangkan
28 responden atau 44 % beranggapan Variabel Outcome Program Minapolitan
bahwa peningkatan kuantitas dan kualitas Variabel peningkatan produksi dan
SDM telah efektif serta 4 responden atau pemasaran berdasarkan hasil penelitian
6% beranggapan bahwa peningkatan disajikan pada Tabel 8.
105 Agam Efektivitas Implementasi Program Pengembangan

Tabel 8 Peningkatan Produksi dan dilihat total skor untuk variabel


Pemasaran pada variabel peningkatan pendapatan adalah 2.31
Outcome Program Minapolitan berada pada kategori efektif.
B F Persen N SKOR
Tabel 10 Penyerapan Tenaga Kerja pada
4 4 6% 16 0.25 variabel Outcome Program
3 18 28% 54 0.84 Minapolitan
2 25 39% 50 0.78 B F Persen N SKOR
1 17 27% 17 0.27 4 9 14% 36 0.56
64 100% 137 2.14 3 23 36% 69 1.08
2 16 25% 32 0.50
sebanyak 18 responden atau 28 %
beranggapan bahwa peningkatan produksi 1 16 25% 16 0.25
dan pemasaran telah berada pada kategori 64 100% 153 2.39
efektif dan sebanyak 4 orang atau 6 %
beranggapan bahwa program minapolitan Peningkatan permodalan dan
sangat efektif, sedangkan Sebanyak 17 investasi berdasarkan hasil penelitian
responden atau 17 % beranggapan bahwa (Tabel 11) sebanyak 16 responden atau 25
peningkatan produksi dan pemasaran tidak % beranggapan bahwa peningkatan
efektif dan 25 responden atau 39 % permodalan dan investasi tidak efektif dan
beranggapan bahwa peningkatan produksi 16 responden atau 25 % beranggapan
dan pemasaran kurang efektif. Skor rata- kurang efektif. Sedangkan 23 responden
rata untuk variabel peningkatan produksi atau 36 % memberikan tanggapan bahwa
dan pemasaran adalah 2.14 berada pada peningkatan permodalan dan investasi
kategori Efektif. telah efektif dalam membantu usaha
Tabel 9 Peningkatan Pendapatan pada rumput laut dan sebanyak 9 responden atau
variabel Outcome Program 14 % beranggapan bahwa permodalan dan
Minapolitan investasi sangat efektif.
B F Persen N SKOR Tabel 11 Peningkatan Modal dan Investasi
4 8 13% 32 0.50 pada variabel Outcome Program
3 20 31% 60 0.94 Minapolitan
2 20 31% 40 0.63 B F Persen N SKOR
1 16 25% 16 0.25 4 9 14% 36 0.56
64 100% 148 2.31 3 23 36% 69 1.08
2 16 25% 32 0.50
Untuk variabel peningkatan 1 16 25% 16 0.25
pendapatan pada Tabel 9 sebanyak 16
64 100% 153 2.39
responden atau 25 % beranggapan bahwa
program minapolitan tidak efektif dalam Untuk variabel penyerapan tenaga
peningkatan pendapatan pembudidaya di kerja berdasarkan penelitian bahwa
lokasi penelitian dan sebanyak 20 sebanyak 16 responden atau 25 %
responden atau 31 % memberikan beranggapan bahwa Penyerapan tenaga
tanggapan kurang efektif. Sedangkan 20 kerja di bidang usaha rumput laut dan
responden atau 31 % memberikan kegiatan ikutannya dari hulu ke hilir tidak
tanggapan bahwa program minapolitan efektif dan 13 responden atau 20 %
telah meingkatkan pendapatan beranggapan bahwa penyerapan tenaga
pembudidaya dan sebanyak 8 orang atau kerja masih kurang efektif. Sedangkan 25
13 % memberikan tanggapan bahwa terjadi atau 39 % responden beranggapan bahwa
peningkatan pendapatan dalam usaha penyerapan tenaga kerja telah efektif
budidaya rumput laut. Dari tabel dapat sedangkan 10 responden atau 16 %
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 106

beranggapan bahwa penyerapan tenaga PEMBAHASAN


kerja di lokasi penelitian sangat efektif.
Total nilai rata-rata untuk variabel Hasil penelitian bahwa program
penyerapan tenaga kerja adalah 2.45 minapolitan mampu menambah fasilitas
berada pada kategori efektif. Berdasarkan penunjang berupa prasarana dan sarana
tabel 12 yaitu akumulasi dapat dilihat utama dan penunjang sehingga
bahwa rata-rata indikator efektifvitas meningkatkan efisiensi kerja bisa
program pengembangan kawasan dilaksanakan dengan biaya murah namun
minapolitan menunjukkan bahwa program mempunyai daya guna yang tinggi dalam
berada pada kategori efektif, terkecuali mengoptimalkan hasil produksi. Bantuan
pada indikator penambahan industri pemerintah berupa sarana dan prasarana
perikanan masih pada kategori kurang seperti bantuan sarana tali, bibit, alat
efektif dengan nilai 1.73. Nilai rata-rata pemberat serta parasarana pembangunan
keseluruhan akumulasi indikator dan pengaspalan jalan mempermudah
efektivitas program minapolitan budidaya akses transportasi dalam menjual hasil
rumput laut ditinjau dari implementasi produksi keluar daerah atau berhubungan
output dan Outcome program adalah 2.34 dengan pedagang pengumpul rumput laut.
dan berada pada kategori efektif Prasarana Pelabuhan Marabombang yang
Tabel 12 Akumulasi Nilai Rata-rata terletak di Kelurahan Watang Suppa dapat
Seluruh Variabel Output dan digunakan sebagai tempat bersandar
Outcome Program perahu/Kapal pembudidaya dan tempat
Minapolitan Kabupaten penjemuran rumput laut.
Pinrang Peningkatan usaha perikanan berada
Sub pada kategori efektif, usaha rumput laut
Indikator
total pada sektor produksi, pengolahan,
Peningkatan sarana 2.50 pemasaran cukup menjanjikan untuk
Peningkatan prasarana 2.48 peningkatan industri perikanan
Peningkatan jumlah usaha berdasarkan hasil penelitian kurang efektif.
perikanan 2.67 Terkhusus industri pengolahan hasil
Peningkatan industri rumput laut masih kurang efektif.
perikanan 1.73 Penambahan nilai produk oleh industri
Peningkatan kontribusi belum terfokus dalam suatu kawasan yang
stakeholders 2.44 terpusat, industri-industri yang ada dilokasi
Peningkatan kualitas n penilitian masih didominasi oleh industri
kuantitas SDM 2.33 skala rumah tangga.
Peningkatan jumlah kelompok Peningkatan jumlah kelompok
terampil 2.25 budidaya rumput laut di Kecamatan Suppa
Peningkatan produksi dan pada tahun 2012 adalah 19 kelompok
pemasaran 2.14 dengan jumlah anggota 286 orang dan data
Peningkatan pendapatan pada tahun 2015 terjadi kenaikan menjadi
pembudidaya 2.31 48 kelompok beranggotakan 561 orang.
Peningkatan modal dan Peningkatan jumlah kelompok ini diiringi
investasi 2.39 dengan pendampingan/penyuluhan oleh
Penyerapan tenaga kerja 2.45 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Total 2.34 Pinrang (DKP Kab. Pinrang) dan Balai
Kategori Efektif Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan Kabupaten Pinrang (BP3K
Kab. Pinrang) yang beranggotakan 8 orang
penyuluh perikanan. Pendampingan
107 Agam Efektivitas Implementasi Program Pengembangan

/penyuluhan dilakukan dalam bentuk program Minapolitan. Akses bantuan


pelatihan, seminar, serta pertemuan yang permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat
dilakukan oleh penyuluh dengan (KUR), koperasi simpan pinjam sangat
pembudidaya rumput laut atas kesepakatan membantu dalam hal permodalan. Modal
bersama. sangat penting karena menentukan batasan
besaran produksi rumput laut. Menurut
Pengembangan budidaya rumput laut Joesron dkk., (2003) produksi merupakan
di Kecamatan Suppa telah dilakukan hasil akhir dari proses atau aktivitas
secara berkelompok dengan berdirinya ekonomi dengan memanfaatkan beberapa
beberapa Kelompok Pembudidaya Rumput masukan atau input. Semakin besar
Laut namun beberapa proses masih produksi rumput laut semakin besar pula
dilaksanakan sendiri-sendiri secara pendapatan. Dari hasil penelitian bahwa
sektoral oleh pembudidaya, sehingga hasil terjadi peningkatan produksi dan
dari budidaya rumput laut sering pendapatan pembudidaya rumput laut
dipasarkan secara langsung kepada Kabupaten Pinrang, hal ini perlu
pedagang pengumpul dengan tingkat harga dipertahankan agar jaminan usaha
yang relatif rendah dibandingkan dengan budidaya rumput laut terjaga dan mampu
penjualan yang dilakukan oleh meningkatkan kesejahteraan masyarakat
pembudidaya secara langsung ke pasar pebudidaya rumput laut serta
yang cukup jauh karena ketersediaan pasar menghasilkan produk yang komperatif dan
rumput laut di Kecamatan Suppa masih kompetitif.
didomniasi oleh pedagang pengumpul
yang menjual hasil rumput laut kering ke Kesimpulan dan Saran
luar Kabupaten Pinrang seperti ke PT Kesimpulan
Bantimurung Indah Kabupaten Maros, PT
KIMA Kota Makssar, dan Pedagang dari Berdasarkan Hasil penelitian
Kota Palopo untuk di bawa ke Pulau perhitungan nilai rata-rata keseluruhan
Kalimantan dan Jawa, guna di olah tingkat efektivitas implementasi program
sebelum diekspor keluar Negeri. Di sisi minapolitan berada pada kategori Efektif.
lain pembudidaya selalu berusaha untuk Namun dari beberapa indikator berada
meningkatkan hasil produksi rumput laut pada kategori efektif kecuali pada variabel
dengan harapan untuk menjual produksi penambahan industri perikanan yang
rumput laut pada tingkat harga yang dapat berada pada kategori kurang efektif.
memberikan keuntungan guna dapat Saran
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Adapun saran perlunya
Menurut Kotler (2002), menyatakan meningkatkan peran aktif dari seluruh
bahwa pemasaran adalah suatu proses komponen Stakeholders yang terkait dalam
sosial, dan melalui proses ini individu dan penguatan koordinasi dan komunikasi dari
kelompok memperoleh apa yang mereka tiap kelembagaan pemerintah maupun non
butuhkan dan inginkan dengan cara pemerintah sehingga implementasi
menciptakan dan menukar produk dan nilai program minapolitan tercapai sesuai
dengan individu dan kelompok lainnya. dengan yang diharapkan bersama.
Sistem pemasaran hasil rumput laut dijual Peningkatan intensitas pertemuan baik
lansgung kepedagang pengumpul oleh dalam secara formal maupun nonformal,
pembudidaya. Pemasaran perlu menjadi pelatihan maupun penyuluhan dilakukan
perhatian oleh pemerintah karena secara menyeluruh. Serta penelitian lebih
penentuan harga dan tersedianya pasar lanjut terhadap industrilisiasi perikanan.
sangat menentukan keberlanjutan usaha
budidaya rumput laut. Untuk permodalan
dan investasi efektif dari hasil masuknya
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 108

DAFTAR PUSTAKA Kementrian Kelautan dan Perikanan.


(2013). Keputusan Menteri Kelautan
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian, Dan Perikanan Republik Indonesia
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Nomor 35/Kepmen-Kp/2013 Tentang
Rineka Cipta. Penetapan Kawasan Minapolitan.
Haidawaty. (2014). Evaluasi Program Jakata :KKP
Pemberdayaan Usaha Garam Kementrian Perdagangan Indonesia.
(PUGAR) Di Kabupaten Jeneponto (2013). Potensi Besar Di Bisnis
(Tesis). Universitas Hasanuddin. Rumput Laut. Jakarta: Warta ekspor
Makassar. Edisi September 2013.
Joesron,T.S dan M. Fathorrozi. (2003). Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar
Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil
Salemba Empat. Pertanian Teori dan Aplikasinya.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta :PT Raja Grafindo Perkasa.
(2011). Keputusan Menteri Kelautan Sugiyono. (2003). Metode Penelitian
dan Perikanan Republik Indonesia Bisnis. Bandung :CV Alfabeta
Nomor 18/Men/ 2011 Tentang
Pedoman Umum Minapolitan. 2011. Sunoto, M. (2010). Arah Kebijakan
Jakarta :KKP. Pengembangan Konsep Minapolitan
di Indonesia. IPB Press. Bogor.

You might also like